Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17524 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumampouw, Stewart Robert
"Unit Stroke RSPAD Gatot Soebroto adalah salah satu unit di Rumah Sakit Gatot Soebroto yang khusus menangani dan merawat pasien-pasien stroke. Di unit ini dirawat pasien-pasien dari TNI beserta keluarganya dan masyarakat umum. Untuk menunjang pelayanan terhadap anggota TNI dan keluarganya, dengan melayani masyarakat umum Unit Stroke diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang berarti dalam bidang keuangan tetapi sampai saat ini belum dapat terealisasi. Agar dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat umum maka dibutuhkan suatu analisa mengenai faktor-faktor Eksternal dan Internal yang berpengaruh terhadap kinerja Unit Stroke, menentukan alternatif strategi, strategi yang dipilih serta hubungannya dengan bauran pemasaran.
Jenis Penelitian ini operasional research yang dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dengan cara wawancara mendalam serta data sekunder yang diperoleh dari RSPAD Gatot Soebroto maupun Biro Pusat Statistik. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei 2002 sampai dengan bulan Agustus 2002.
Penelitian ini dilakukan meialui 3 tahapan sebagai berikut :
Tahap I (Input Stage) meliputi analisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal Unit Stroke RSPAD Gatot Soebroto.
Tahap II (Matching Stage), dimana hasil dari tahap I dianalisa dengan menggunakan Internal-Eksternal (IE) matrix dan TOWS matrix.
Tahap III (Decision Stge), dengan menggunakan QSPM.
Dari hasil penelitian, pada pemilihan alternatif strategi dengan berdasarkan hasil dari IE Matrix memperlihatkan Unit Stroke RSPAD Gatot Soebroto berada pada posisi hold and Maintain dengan strategi yang dianjurkan adalah market developmen, market penetration dan product development. Setelah menggunakan QSPM maka diperoleh strategi Product Development.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa Unit Stroke RSPAD Gatot Soebroto mempunyai peluang dalam persaingan bila diadakan perbaikan-perbaikan yang berarti.
Sebagai saran untuk tindak lanjut, maka strategi yang terpilih perlu diopersionalkan secara optimal dengan pemantauan agar pelaksanaan nya dapat tercapai dengan baik sesuai dengan Visi Misi RSPAD Gatot Soebroto.

Strategic Planning for Development of Stroke Unit RSPAD Gatot Soebroto in the Year 2002 - 2004The RSPAD Gatot Soebroto Stroke Unit is one of the units in RSPAD Gatot Soebroto Hospital that take care of the strokes patients. In this unit patients that is take cared are from the military, their family and also form the civil. To improve the service to the military and their family, serving the civil can make some addition to the financial mater. Till now the Stroke unit hasn't made a good addition to the financial. To increase the public service, the unit needs an External and Internal analysis which influence the units perform, make an alternative strategic then chose the best strategic and apply it to the marketing mix.
The research is a operational research which done by primary data collecting that was taken by interviewing and the secondary data collecting was taken from the Hospital and the Statistical Bureau. The research was done in May 2002 until August The research was done in three stages:
Stage I (Input stage) covers the external and internal analysis of the RSPAD Gatot Soebroto Soebroto Stroke Unit.
Stage II (matching stage), the result of stage I was analyzed using the Internal-External and the TOWS matrix.
Stage III (decision stage) was determined best strategy priorities using the QSPM matrix.
The result, from the IE matrix, the Stroke Unit is in the Hold and Maintain position and the strategies are market development, market penetration and product development.
It can be concluded than, that the Stroke Unit has a significant market potential and strong internal capability if they make some changes.
It is advised that the chosen strategy is the best way to increase the perform of the RSPAD Stroke Unit according with the RSPAD Gatot Soebroto's vision and mission.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Hakim Muchsin
"Telah dilakukan peneltian rencana strategis rawat jalan Sub Bagian Ginekologi Onkologi RSPAD Gatot Soebroto, dengan ruang lingkup penelitian meliputi analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, membuat alternatif strategi dan penetapan strategi terpilih, serta kemungkinan penyempurnaan Misi dan Visi RSPAD Gatot Subroto.
Agar mencapai tujuan, dalam penelitian bersifat operasional dengan analisis deskriptif - kualitatif yang meliputi tahap sebagai berikut:
Tahap I (input) meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal.
Tahap II (matching stage) dimana hasil tahap I dianalisis dengan menggunakan internal - eksternal (IE) matriks.
Tahap III (decision stage) dengan menggunakan QSPM.
Dan hasil penelitian, berdasarkan analisis lingkungan eksternal diidentifikasi faktor-faktor peluang dan ancaman, analisis lingkungan internal diidentifikasikan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan organisasi.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan TOWS Matriks dan IE Matriks, posisi pelayanan rawat jalan Sub Bagian Ginekologi Onkologi berada pada posisi 'hold and maintain' kemudian dengan penyesuaian (matching) antara ketiga analisis tersebut diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan yakni market penetration, market development dan product development.
Strategi terpilih sebagai prioritas dari analisis menggunakan QSPM adalah market penetration. Strategi penetrasi pasar yang perlu dikembangkan dalam strategi operasional dikaitkan dengan bauran pemasaran adalah meliputi kehandalan produk, kelengkapan sarana parasarana dan pengembangan sumber daya manusia, standarisasi mutu pelayanan, serta promosi sesuai target pasar. Strategi operasional yang dibahas telah berorientasi kepada peningkatan penjualan atau pengsa pasar, dapat segera dilanjutkan dalam kebijakan-kebijakan pemasaran yang komprehensif dan konsisten untuk dapat diimplementasikan. Oleh karena itu, perlu untuk membentuk departemen pemasaran tersendiri agar ruang gerak RSPAD lebih besar dan dapat bersaing dengan pesaingnya.
Perlu pemahaman mendalam tentang posisi pasar agar pihak manajemen mampu melakukan fungsional organisasi dengan lebih efektif untuk mencapai tujuan. Hal ini disertai dengan penyempurnaan Visi dan Misi yang dilakukan dengan proses komunikasi yang matang di antara para stake holder.

Strategic Planning of Outpatient at Sub Division of Gynecology Oncology Department of Obstetric - Gynecology RSPAD Gatot Soebroto Jakarta 2002We have conducted strategic planning of outpatient at Sub Division of Gynecology Oncology RSPAD Gatot Soebroto, with research scope that comprises external environment analyzes, internal environmental analyzes, preparation of chosen strategy, and the possibility of Mission and Vision RSPAD Gatot Subroto achievement.
To achieve target, this research is made on operational basis with descriptive-qualitative analyzes which comprises the following steps:
Step I (input) which covers the external and internal environment analyzes.
Step II (matching stage) where the result of Step I is analyzed by applying internal-external (IE) matrix.
Step III (decision stage) by applying QSPM.
Based on research result, opportunity and threat factors identify external environment analyzes, organization weakness and strength factors identify the internal environment analyzes.
Based on analyzes by using TOWS and IE, the position of outpatient service at Sub Division of Gynecology Oncology is on the position of hold and maintain and then by matching those three analyzes, a recommended alternative strategy is obtained namely market penetration, market development and product development. Strategy is chosen as priority of analyzes by applying QSPM which is market penetration.
Market penetration strategy to be developed on operational strategy basis and is related to marketing integration are namely product reliability, completion of infra structure facility and human resources development, service qualification standard, and promotion which is in accordance with market target.
The discussed operational strategy is oriented on market segment or sale increase basis, which can immediately be continued in a comprehensive and consistent marketing policy for implementation purposes. Therefore, it is important to establish a separate marketing department so that it may create a larger RSPAD scope of activity and they are able to compete with their competitors. We need to recognize thoroughly the market position so that management may conduct organization function on a more effective basis in order to achieve target. And we also need to achieve target of Vision and Mission that is applied through an outstanding stakeholders communication process."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 4465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman
"Salah satu terobosan strategis yang dilakukan pemerintah adalah memberikan izin Kepala Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen/ Lembaga menjadi Unit Swadana. Maksud pemberian izin tersebut adalah pemerintah ingin meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, namun pemerintah menghadapi kendala keterbatasan dana dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan umum tersebut. Selain untuk meningkatkan mutu pelayanan, tujuan dibentuknya Unit Swadana juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemandirian/otonom dalam membiayai kegiatan operasional dan melaksanakan unit pelaksana teknis tersebut.
Salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia yang diberikan izin untuk melaksanakan kegiatan Swadana adalah Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Dengan demikian Rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo harus mampu meningkatkan mutu pelayanannya serta meningkatkan kemandirian dalam melaksanakan fungsinya. Seperti diketahui, RSCM disamping Rumah Sakit Umum, juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Peran ganda yang dijalankan ini sering mendapat keluhan dari pihak masyarakat sebagai pengguna jasa layanan kesehatan, maka pada penelitian ini penulis ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan strategi pengembangan peningkatan pelayanannya.
Mengingat banyaknya jenis pelayanan yang diselenggarakan di RSCM, dan peneliti dihadapkan pada keterbatasan waktu, maka penelitian dilakukan hanya pada Paviliun Khusus Swadana (PKS) yang meliputi Paviliun Cendrawasih, Paviliun Mawar dan Paviliun Melati, yang menyelenggarakan layanan rawat inap, dengan menggunakan metode deskriptif - kualitatif.
Faktor-faktor yang di teliti adalah berbagai variabel yang mempengaruhi mutu pelayanan di Paviliun Khusus Swadana. Variabel tersebut moncakup profesional petugas, motivasi, profesional, insentif, masa kerja, budaya kerja. Struktur organisasi dan strategi kebijakan serta pengembangan peningkatan pelayanan, yang didasarkan pada berbagai pendapat/teori tentang suatu organisasi yang dapat memberikan pelayanan prima bagi para pengguna jasa layanan.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan, bahwa pada kenyataannya para pengguna jasa belum seratus persen menerima kepuasan atas mutu layanan yang diharapkan dari Paviliun Khusus Swadana (PKS). Oleh sebab itu perlu strategi pengembangan pelayanan yang dilaksanakan dengan melakukan diferensiasi layanan, pengembangan organisasi dan manajemen, yang didasarkan pada analisis situasi baik yang bersifat internal maupun eksternal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunier Salim
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran mempengaruhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, baik jenis ataupun mutunya. Dengan meningkatnya taraf pendidikan dan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat maka pemahaman masyarakat terhadap kesehatan juga semakin meningkat yang ditandai dengan semakin kritisnya tanggapan masyarakat terhadap mutu dan jasa pelayanan.
RSU Kota Padang Panjang merupakan satu-satunya rumah sakit pemerintah yang ada di Kota Padang Panjang. Pada pelayanan rawat jalan, terjadi penurunan kunjungan terutama terlihat pada 2 tahun terkahir ini. Untuk itu perlu diteliti penyebab dari penurunan kunjungan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang persepsi customer (pelanggan) terhadap pelayanan rawat jalan di poliklinik umum RSU Kota Padang Panjang sebagai dasar penyusuuan strategi pemasaran rawat jalan RSU Kota Padang Panjang.
Penelitian ini bersifat deskriptif dimana data primer diambil dari informan yang terdiri dari dokter, perawat, pasien RSU Kota Padang Panjang, dan pasien RS Yarsi Padang Panjang dengan menggunakan metode Fokus Group Diskusi (FGD) dan wawancara mendalam sedangkan data sekunder didapatkan dari data rekam medik RSU Kota Padang Panjang.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pelayanan perawat dan dokter di poliklinik umum RSU Kota Padang Panjang dan kebersihan serta kenyamanan yang herhubungan dengan fasilitas rumah sakit tidak sesuai dengan harapan pasien. Selain itu tarif pelayanan rawat jalan di poliklinik umum RSU Kota Padang Panjang yang sangat rendah menyebabkan kurangnya motivasi dokter/perawat serta kepercayaan pasien terhadap pelayanan rumah sakit.
Hasil penelitian ini merupakan masukan untuk rumah sakit dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu serta pelayanan.

The Customer Perspective to The Ambulatory Care Service at General Polyclinic at District Hospital of Padang Panjang as a Basic Marketing Strategy at District Hospital in Padang Panjang CityThe technology and physician knowledge influence to community need for health service, such the kind of health or quality of health, with enhance quality of education and social economic growth in community. The understanding of people to health more enhance that can be looked at of the people responsive about health quality and health service.
District hospital of Padang Panjang is the one of government hospital in Padang Panjang city. For ambulatory care service, there is reducing of visiting, especially for two years ago.
This research is needed to obtain the information about customer perspective for ambulatory care service at general polyclinic at district hospital of Padang Panjang, as the basic of marketing strategy in district hospital Padang Panjang.
This thesis has descriptive character which primary data is gotten from, the physician, the nurse, and the patient of district hospital and Yarsi hospital patient as the informan that use focus group discussion method (FGD) and interview while secondary data is obtained of district hospital medical record at Padang Panjang.
From this thesis result is found that nurse service, the physician service, cleaning, and safety, at general polyclinic of district hospital that related by hospital facility not according to patient expect. The ambulatory service cost at general polyclinic, district hospital is so cheap and less motivation of physician, the nurse, and the patient belief to hospital service. This thesis result is for hospital to enhance service quality."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto Suprapto
"Salah satu aspek pelayanan rawat nginap yang diberikan kepada pasien yaitu pelayanan administrasi keuangan yang merupakan mata rantai proses sejak pasien mendaftar sampai pasien membayar. Peneliti melihat adanya pasien yang masih menunggu lama pada saat membayar. Yang paling mengtahui beban biaya pasien yaitu Unit Nurse Station. Kesalahan dan kemacetan informasi biaya dari unit ini, akan mempengaruhi keseluruhan proses administrasi keuangan pasien yang akhirnya merugikan kepentingan pasien dan rumah sakit.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dalam proses administrasi keuangan pasien di unit-unit Nurse Station & mendapatkan cara/model pemecahannya. Jenis penelitian adalah diskriptif. Dan hasil observasi, lamanya proses administrasi keuangan pasien rawat nginap sejak data biaya masuk ke Unit Penata Rekening sampai dengan pasien membayar rata-rata 4 jam 42 menit.
Hasil pcnelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang menycbabk:an keterlambatan pengiriman informasi biaya dari unit Nursing Station yaitu informasi biaya dari unit yang terkait/penunjang, pengetahuan terhadap juklak kerja, kelengkapan dari pengisian form biaya di Unit Nurse Station perhitungan biaya harian pasien, monitoring atasan langsung, dan pelaksanaan evaluasi kerja petugas.
Disimpulkan juklak kerja di Unit Nurse Station belum dijalankan se[enuhnya karena kenda1a dari dalam dan luar unit. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi /menghambat proses administrasi keuangan rawat nginap adalah keterlambatan informasi biaya dari berbagai unit kerja yang merupakan mata rantai kegiatan adminitrasi keuangan.
Masalah keterlambatan dan ketidaklengkapan data biaya di Unit Nurse Station, terrutama diseebabkan oleh informasi biaya dari unit terkait/ unit penunjang yang tidak 1engkap. Cara pemecahan masalah yang dipilih yaitu dengan melaksanakan model proses administrasi keuangan pasien rawat nginap yang dikembangkan. Dalam pengembangan ini termasuk didalamnya pembentukan Unit Informasi Biaya Rawat Nginap. Sebelum diberlakukan, di sarankan untuk terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap usulan model ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tajudin
"Penetapan tarif Unit Kamar Bedah (UKB) di Rumah Sakit Islam Jakarta Timur (RSIJT) tanpa menggunakan perhitungan biaya satuan yang benar dapat mengakibatkan kerugian pihak Rumah Sakit. Pada unit pelayanan yang produknya beragam (heterogen) seperti UKB perlu dilakukan analisis biaya di tiap golongan karena pemakaian yang bervariasi untuk bahan medis, alat kesehatan dan lama operasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran penetapan tarif yang lebih realistis berdasarkan biaya satuan di UKB. Penelitian ini merupakan penelitian operasional yang bersifat deslaiptif. Metode analisis biaya yang digunakan adalah dengan memberikan pembobotan (relative value unit) pada setiap golongan operasi yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu golongan operasi kecil, sedang, besar dan khusus. Untuk setiap kelompok dipilih satu jenis operasi yang dapat mewakili.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya satuan di masing-masing golongan operasi adalah Rp.770.830 untuk operasi kecil, Rp.835.304 untuk operasi sedang, Rp.1.035.938 untuk operasi besar dan Rp.1.651.445 untuk golongan operasi khusus.
Penelitian ini juga membuat simulasi tarif yang dihitung menurut kelas perawatan. Hasil simulasi tarif bila memperhitungkan semua komponen biaya (full cost) ternyata lebih tinggi dari tarif yang berlaku sekarang. Sebagai contoh untuk operasi kecil di kelas VIP sebesar Rp.1.510.827 sedangkan tarif yang saat ini berlaku adalah Rp.850.000. Dibanding tarif Rumah Sakit pesaing, tarif di RSUT lebih rendah. Akhirnya penelitian ini ditutup dengan saran agar RSIJT hendaknya melakukan evaluasi terhadap tarif operasi yang berlaku saat ini.

Analysis of Price Setting of Surgical Unit at Rumah Sakit Islam Jakarta-East Jakarta in the Year 2000Price setting of surgery unit without computation of unit cost will lead loss to the hospital. Therefore, in a service unit producing various products needs to be supported by proper cost analysis.
The study was aimed to get more realistic description of price computation and price setting in a Surgical Unit. This research was a descriptive operational research using relative value unit technique as method of unit cost computation for every group of surgery, which divided into 4 (four) groups i.e. minor surgery, middle surgery, major surgery, and special surgery. For each surgery group was picked one of surgeries that represented its group.
The finding of this research showed that unit cost of every group of surgery was as follows: minor surgery was Rp 770.830,-, middle surgery was Rp 835.304,-, major surgery was Rp 1.035.938,-, and special surgery was Rp 1.651.445,-.
This study also conducted tariff simulation that computed according to type of inpatient class. The finding of this simulation which including full cost revealed that tariff for every group of surgery was higher than the existing tariff in the hospital. For example, the tariff for minor surgery in VIP class was Rp 1.510.827,-while the existing tariff was Rp 850.000,-. In comparison to the tariff applied in the hospital's competitors, the tariff applied in Rumah Sakit Islam Jakarta was lower.
Based on the above-mentioned findings, it is suggested to Rumah Sakit Islam Jakarta to conduct the evaluation for surgery tariff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 9269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Lidiawati
"Pembangunan pada bidang kesehatan telah dapat meningkatlcan taraf hidup masyarakat yang menyebabkan usia haxapan hidup meningkat,sehingga timbul fenomena adanya perubahan struktur umur penduduk dimana semakin banyak yang memasuki usia hatapan hidup. Rmnah Sakit Dr H Mamoeki Mahdi Bogor mclihat potensi pasar yang cukup besar sehingga membuka pelayanan poliklinik spesialis, selain untuk memberikan pclayanan pada pasien jiwa yang dirawat di daiam nmmah sakit, tetapi juga membcrikan pelayanan pada masyaxakat sekitar. Salah satu pelayanan poliklinik spcsialis tersebut adalah poliklinik Diabetes Terpadu. Dalam meningkatkan utilisasi poliklinik Diabetes Terpadu ini diperlukan suatu stratcgi pemasaran yang baik, sehingga tujuan penelitian ini adalah melakukan analisa terhadap situasi polildinik Diabetes Terpadu dan mclakukan penyusunan strategi pemasaran.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah analisa situasi, penetapan segmentasi, penetapan target pasar, positioning, penetapan altematif strategi dan bauran pemasaran. Pada penelitian ini dilakukan segmentasi geografilg demograiik dan psikogmtik, sebagai bahan penetapan pasar sasaran (targeting) dan untuk ditentukan positioning terhadap tiga rumah sakit pmsaing dan poliklinik penyakit dalam RSMM dan pernyataan positioning terhadap pelanggan.
Hasil analisa situasi yang didapat menghasilakn suatu strategi altematif terpilih bempa pengembangan produk,yang kemudian dikaitkan dengan hasil scgmentasi geografik dan demografik, di mana segmen pasar terbesar adalah pelanggan berasal dati kecamatan Bogor Barat dan mayoritas berusia di atas 40 tahun dengan tingkat pendidikan terbanyak SMA dan Sl dan pekcrjaan tcrbanyak scbagai pegawai negeri sipil.
Segmentasi psikografik didapat pelanggan memiiih klinik Diabetes Terpadu RSMM mayoritas karena tenaga medis yang berkualitas dan kecepatan pelayanan Serta kelengkapan jenis pelayanan. Gambaran segmen pasar klinik Diabetes Terpadu RSMM menjadi dasar penetapan pasar sasaran. Pada penelitian ini menemukan pola pemilihan pasar sasaran adalah spesialisasi pelayanan, sementara positioning dalam struktur pasar terhadap pesaing adalah market leader. Rencana strategi yang direncakan oleh CDMG dapat discrtakan target penjualan dan target sasaran serta rencana anggaran pemasaran, sesuai dengan bauran pemasaran."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuzelly Husnedi
"Dalam Undang-Undang Otonomi Daerah NO. 22 Tahun 1999, kesehatan menempati urutan kedua dan bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Kabupaten atau Kotamadya. Beberapa rumah sakit umum daerah saat ini sedang berupaya mempersiapkan diri menjadi unit swadana. Unit swadana adalah satuan kerja tertentu dari instansi pemerintah yang diberi wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsionalnya secara langsung.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tahapan perubahan RSUD Karawang menjadi unit swadana dan gambaran tentang perubahan yang dilaksanakan di rumah sakit tersebut sebagai unit swadana.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan enam belas informan. Informan penelitian ini adalah orang-orang di RSUD Karawang yang berkepentingan dan mengetahui dengan baik perubahan RSUD Karawang menjadi unit swadana dan terlibat dalam proses transformasi rumah sakit tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menjadi unit swadana, upaya yang dilakukan oleh RSUD Karawang adalah melakukan pendekatan kepada pemerintah daerah sebagai stakeholder untuk mendapatkan dukungan, kemudian pengurusan proses administrasi sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 38 Tahun 1991. Disamping itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menjadi unit swadana, perubahan organisasi yang dilakukan oleh rumah sakit meliputi perubahan struktural yang terdiri dari perubahan visi, misi, dan strategi, perubahan struktur, perubahan sistem termasuk didalamnya adalah perubahan sistem insentif, sistem komunikasi, dan sistem pengambilan keputusan, serta perubahan kultural, berupa perubahan pola pikir atau nilai-nilai.
Prinsip dasar yang dipakai dalam melakukan perubahan adalah keterbukaan, empowerment, enrichment, bertanggung jawab, peningkatan kesejahteraan karyawan, serta konsistensi terhadap misi dan visi.
Perubahan status rumah sakit menjadi unit swadana merupakan suatu kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan perubahan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

Study on Transformational Process of Karawang General Hospital as An Autonomous District Hospital.Based on law No.22/1999, health sector is located at the government's second priority which has to be accomplished at regency or municipality level. At present, several district general hospitals are eager to become an autonomous unit. Autonomous unit is a certain work unit of government institution which is given the authority to use its operational income directly.
The objective of this research was to gain complete description about Karawang District General Hospital's transformation process into an autonomous unit and the process of transformation that was performed by the hospital as an autonomous unit.
This research was a qualitative research, which was conducted by in depth interviewing to the sixteen informants from many levels of management.
All of them were the employees of Karawang General Hospital who were involved and had some information about the process of its transformation.
The result showed that Karawang District General Hospital have had made an approach to the district government as the stakeholder of the hospital and fulfilled the administrative requirements regarding to Presidential Decree No. 38/1991. The research also indicated that after becoming an autonomous unit, Karawang District General Hospital obtained organizational transformation that included structural and cultural transformation.
Structural transformation was the form of strategy, vision and mission transformation, structure and system transformation. System transformation itself consisted of incentive, communication and decision making system transformation. Cultural transformation incorporates the way of thinking and values. The transformation principles were transparency, empowerment, enrichment, responsibility, promotion of employee prosperity, and consistency in attempting the mission and vision.
Hospital transformation into an autonomous unit is an opportunity that should be used in obtaining transformation process so that the hospital can promote better quality of healthcare.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T2558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermansyah
"Dengan meningkatnya jumlah rumah sakit dengan berbagai macam sarana dan fasilitas yang ditawarkan termasuk kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, membuat persaingan antar rumah sakit semakin meningkat. Untuk mengantisipasi hal tersebut setiap rumah sakit perlu mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan fasilitas yang tersedia termasuk berusaha meningkatkan mutu pelayanan serta berusaha pula menciptakan produk - produk unggulan. Seiring dengan terjadinya perubahan paradigma sehat dari kuratif rehabilitatif menjadi preventif promotif, semakin memperluas cakupan pelayanan rumah sakit.
Di Rumah Sakit Haji Jakarta jenis pelayanan preventif dan promotif dilaksanakan oleh PKMRS dan Unit Medical Check Up. Unit Medical Check Up telah melakasanakan kegiatannya sejak tahun 1996, namun sampai dengan tahun 2000, walaupun dari tahun ke tahun penjualannya mengalami peningkatan tetapi bila dibandingkan dengan kapasitas yang ada penjualan produk jasa medical check up masih rendah, yaitu baru mencapai 14,36% (kapasitas MCU tahun 2000 sebesar 12.377 paket pelayanan).
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang mempengaruhinya dan bagaimana kondisi pemasaran medical check up saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan pemecahan masalah secara deskriptif analitik. Alat formulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks SWOT dan matriks Internal Eksternal. Berdasarkan hasil penilaian dengan matriks Internal Ekaternal, diketahui bahwa posisi medical check up saat ini berada pada Sel V, yaitu Hold and Maintain dengan alternatif strategi yang dianjurkan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk, yaitu mengembangkan atau meningkatkan mutu produk untuk pasar yang ada sekarang dan meningkatkan pangsa pasar bagi produk yang ada saat ini.
Diharapkan hal tersebut di atas dapat bermanfaat serta menjadi masukan bagi rumah sakit khususnya dalam mengembangkan pelayanan medical check up.

Internal and External Situational Analysis of Medical Check up Unit of the Haji Hospital, JakartaBy the increase of the number of hospital with the various means and facilities offered including facilities in getting service makes the competition among hospitals tougher and tougher. In order to anticipate it, each hospital reaches necessarily optimal use of means and facilities available including making effort of improving the quality of service and try to create excellent products as well. As the change of good paradigm from curative rehabilitation become preventive promotion makes the scope of hospital service more and more extensive.
In The Haji Hospital Jakarta, such a kind of preventive and promotive service is applied by Medical Check up Unit and PKMRS. Medical Check Up Unit has already run its activities since 1996, however, until the year 2000, from time to time its sales is more and more increase, it remains far from the expected target, that is 14,36% ( Service capacities of MCU of the year 2000 which was decided as many as 12.377 service packages).
It is necessary therefore to do research in order to know what factors influenced and how the real condition of MCU marketing is today. This research is applied with solving problem approach analytically descriptive. The formulation instrument used in this research is matrix SWOT and Internal - External matrix. According to the judgment result with SWOT matrix and Internal - External matrix, found that the position of MCU today is on Cell V, they are Hold and Maintain with alternative strategy which is suggested is market penetration and product development by developing and improving the product quality for existing target market today and increasing target market for existing product or in other word making aggressive marketing.
It is expected to be advantageous and as an input especially for hospital in improving medical check up service."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Kusnadi
"Pemanfaatan waktu kerja yang tidak tepat di Rumah Sakit dapat menyebabkan pemborosan jumlah tenaga dan biaya operasional belanja pegawai yang tidak efektif dan efisien di lingkungan kelompok unit kerja rumah sakit.
Besarnya jumlah tenaga dan biaya operasional belanja pegawai dapat menyebabkan beban dan terganggunya kelancaran bagi rumah sakit dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Besarnya jumlah tenaga non medis ( tetap dan honorer ) melebihi standar 262/1979, kebutuhan minimal dan ISN di RSUD Karawang, akan tersebar di kelompok unit kerja yang tidak sesuai dengan bobot dan volume kerja yang tersedia.
Analisa data dilakukan dengan mengelompokan jumlah dan jenis tenaga yang memiliki jumlah paling besar, yang diperoleh data dari unit Kepegawaian, Keuangan, Rekam Medik, administrasi lainnya dan ruangan-ruangan.
Penelitian ini merupakan deskriptif eksploratif kualitatif dengan observasi partisipatif dengan menganalisa data sekunder sejak bulan Juli 1991 dan data primer pada bulan Maret dan April 1992 dengan mengunakan Analisa Pareto dan Analisa Alokasi Waktu Kerja.
Analisa Pareto digunakan pada pengumpulan data sekunder dengan ditemukan pengelompokan jumlah dan jenis tenaga, sedangkan analisa Alokasi Waktu kerja dengan "Daily Log" dan "Work Sampling" ditemukan empat kelompok unit kerja pada Rekam Medik RSUD Karawang.
Hasil penelitian ditemukan adanya jumlah tenaga non medis (honorer dan tetap) di Unit Rekam Medik yang mendistribusikan tenaga pada empat kelompok unit kerja tidak sesuai dengan waktu dan volume kerja yang dipergunakan.
Disarankan untuk membuat uraian tugas don realokasi serta peningkatan pengendalian tenaga non medis di Unit Rekam Medik sebagai suatu model pendayagunaan tenaga non medis secara efektif darn efisien bagi RSUD Karawang. Untuk jenis tenaga lainnya dapat dilakukan analisa alokasi waktu kerja produktif dan tidak produktif, sehingga akan diketahui kebutuhan jumlah tenaga secara rill di RSUD Karawang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>