Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafaruddin
"Salah satu prioritas pembangunan nasional adalah pendidikan. Untuk bidang kesehatan, salah satu fokusnya adalah pengembangan sumber daya manusia seperti yang tercantum dalam Visi Indonesia Sehat 2010. Bentuk implementasi pengembangan SDM itu diantaranya Praktek Klinik Keperawatan mahasiswa Akper Depkes Palembang.
Untuk menyempurnakan sistem pelaksanaannya perlu diadakan suatu penelitian demi mencari sumber permasalahan dan hambatan dalam praktek klinik keperawatan. Permasalahan yang diteliti menyangkut input perencanaan Praktek Klinik Keperawatan yang meliputi ketenagaan akademik, kurikulum, tempat praktek dan instrukwr klinik.
Selanjutnya penelitian informasi dari input itu difokuskan terhadap bagaimana perencanaan tersebut terimplementasikan dalam proses pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan praktek klinik keperawatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Karena itu, sampel penelitian ini bersifat purposive. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview) dan focus group discussion (FGD) yang dilaksanakan mulai bulan Maret sampai April 2002. Informan penelitian adalah staf edukatif Akper Depkes serta Kabid Diklit, Kabid Perawatan dan Instruktur klinik RSMH Palembang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa belum adanya perumusan perencanaan praktek klinik keperawatan yang terpadu dikarenakan belum adanya keterlibatan berbagai pihak. Perencanaan itu meliputi ketenagaan akademik, Kualifikasi Dosen pembimbing praktek yang ideal seharusnya S-1 Keperawatan, namun kenyataanya dosen pembimbing tersebut lulusan D III keperawatan dan lulusan sarjana keperawatan ataupun non keperawatan.
Dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan, didapatkan kurangnya koordinasi diantara sesama staf Akper Depkes dan RSMH Palembang. Hambatan dari pihak Akper Depkes adalah kurangnya keterlibatan dosen pembimbing dengan alasan transportasi dan kesibukan. Hambatan dari RSMH Palembang adalah belum optimalnya instruktur klinik dalam melakukan bimbingan terhadap mahasiswa. Selain itu, belum memadainya perencanaan fasilitas khusus mahasiswa Akper yang berupa alat kedokteran maupun keperawatan yang disediakan oleh Akper Depkes maupun RSMH Palembang.
Dalam pengorganisasian didapatkan adanya sistem kepanitiaan yang terpisah antara Akper Depkes dengan RSMH Palembang, seperti yang terlihat dalam SK kepanitiaan. Selain itu organisasi praktek klinik keperawatan belum mengacu pada pedoman pengelolaan praktek kerja lapangan yang dikeluarkan Depkes. Untuk pemantauan dan penilaian praktek klinik keperawatan, dosen pembimbing dari AKPER dan instruktur klinik RSMH Palembang masih mempunyai persepsi yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian, ada berbagai saran yang perlu ditindaklanjuti. Pertanla pihak Akper Depkes, melibatkan berbagai pihak terkait dalam pembuatan prencanaan, meningkatkan koordinasi baik sesama staf maupun dengan lahan praktek. Kedua, RSMH Palembang hendaknya dapat memenuhi kebutuhan fasilitas mahasiswa untuk praktek, meningkatkan koordinasi kepanitian untuk praktek mahasiswa, serta satu panitia terpadu khusus mengelola mahasiswa praktek.
Daftar bacaan: 38 (1984 - 2001)

Study on The Nursing Clinic Practice of Nursing Academy Students of Palembang Health Department in Dr. Mohammad Hoesin Hospital in Palembang 2002One of National Development Program Priorities is education. For health education, among its focuses is human resource development as stated Indonesian Health Vision 2010. This development is implemented such as into nursing clinic practice of Nursing Academy Students of Palembang Health Department.
To make its implementation system perfect, there should be a research to find problem sources on nursing clinic practice which covers academic human power, curriculum, practicing place and clinic instructor. Then, the information is studied with the focus of how the planning is realized to the process of organization, realization and surveillance of nursing clinic practice.
As the research was qualitative, its sample way purposive. Data collecting technique used depth interview and focus group discussion done in March and April 2002. The informant were nursing academic staff and Kabid Diklit, Head of Nursing Service and clinic Instructor of RSMH Palembang.
This research shows that there is no integrated planning composition of nursing clinic practice because the related parties are not involved.
The planning consists of academic staff on. Ideal counseling lecture qualification should be from Nursing Graduate Program, yet they are from nursing diploma program or other program now.
It is proved that nursing clinic practice has problem as it is not coordinated by the academy staff and officers of RSMH Palembang. In relation to this, the academy staff is poorly involved because of their busy activities and transportation limitation. On the other hand, RSMH instructors haven't done their duties best. In addition, there is no proper facility such as medical and nursing tools for nursing academy students provided specially by the academy and RSMH Palembang.
In nursing practice organization, the academy and RSMH have their own team as proved by committee appointment letter. Then, nursing practice organization is not standard based on The Health Department. In order to supervise and evaluate nursing clinic practice, counseling lecturer of AKPER and RSMH clinic instructor still have different perception.
Based on research result, there are some suggestions. First, Nursing Academy of Health Department involve related parties to make planning and improve staff coordination and practicing facility. Second, RSMH Palembang should provide proper facilities, improve coordination committee, make an integrated committee for the nursing students for better practice.
Reference: 38 (1984 - 2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 8243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sutrisno
"ABSTRAK
Persaingan yang semakin ketat diantara fasilitas layanan kesehatan telah semakin mencuatkan pentingnya mutu dalam pelayanan kesehatan.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Kesehatan memahami hal ini dan telah mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan khususnya rumah sakit untuk mengantisipasi globalisasi. Salah satu Iangkah tersebut adalah akreditasi rumah sakit.
Dalam persiapan untuk memenuhi kewajiban akreditasi, RS Imanuel telah melaksanakan upaya peningkatan mutu layanan. Dalam bidang keperawatan upaya tersebut diimplementasikan dalam penetapan Standar Asuhan Keperawatan sebagai standar asuhan keperawatan rumah sakit.
Perubahan ini harus didukung dengan perubahan metoda keperawatan dari fungsional menjadi metoda keperawatan tim. Dilakukan juga evaluasi kelengkapan dokumentasi keperawatan yang sebelumnya tidak pernah dilaksanakan.
Guna meningkatkan mutu dokumentasi keperawatan telah dilaksanakan pelatihan secara in-house pada tahun 1998 dan tahun 1999. Pelatihan dalam proses keperawatan ini ditindaklanjuti dengan evaluasi. Evaluasi pada bulan Juli-Agustus 1999 melaporkan kelengkapan dokumentasi keperawatan berkisar pada angka 60%.
Hal ini memunculkan masalah yang layak untuk diteliti, yaitu bagaimana pengaruh pelatihan perawat terhadap kelengkapan dokumentasi keperawatan.
Penelitian secara quasi eksperimental dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2000. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang positif dari pelatihan pada kelengkapan dokumentasi keperawatan. Terungkap juga perbedaan pengaruh pada perawat dengan latar belakang SPK, AKPER, dan SPK Bidan. Perawat SPK meningkat pengetahuan dan keterampilannya setelah pelatihan.
Atas hasil penelitian ini disarankan untuk RS Imanuet membentuk Komite Keperawatan sebagai badan yang bertanggung jawab atas kesinambungan pelatihan dan peningkatan mutu sumber daya keperawatan rumah sakit.

ABSTRACT
The Effect of Nurse Training on the Completeness of Nursing Documentation at Imanuel HospitalThe continuously growing competition among health care facilities had raised the importance of quality in health services. The Indonesian government through the Department of Health had fully realized this fact and had taken various efforts to prepare hospitals in anticipating this globalization issue. One among the efforts was hospital accreditation.
In preparation for accreditation, the management of 1manuel Hospital had implemented programs for quality improvement. in the field of nursing services, the effort were in implementing the Standard of Nursing Care that was legally issued by the Director General of Medical Services, Department of Health as the standard of nursing care in Imanuet Hospital. This changes in standard would be difficult to fulfill if not supported by changes in nursing care modality from functional nursing to team nursing.
The next step in improving the quality of nursing care was evaluation on completeness of nursing documentation. This was never performed during the years of functional nursing modality
Efforts to improve the quality of nursing documentation was performed by developing a continuous in-house training on nursing process.
The training were performed in 1998 and l999. Following each training evaluation was performed. Report of evaluation on July-August 1999 was not satisfying yet. The score on the completeness of nursing documentation was around 60 %.
This created a research problem of measuring the effect of nurse's training on the completeness of nursing documentation.
With all that background, a quasi experimental research to measure the effect of the nurse's training on completeness of nursing documentation was prepared and performed.
The research report show the positive effects of training on the completeness of nursing documentation on each stages of the nursing process. The effect of training based on the nurse's characteristics i.e. longevity of duty and education background was showing differences in both.
Based on the research report, it will be a great support for the nursing services if imanuel Hospital could have a Nursing Committee as a legal body who will take responsibility in performing continuous education and training as a program for improving the quality of the Imanuel Hospital's nursing resources.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riehl, Joan P.
610.73 RIE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brunner, Lillian Sholtis
Philadelphia: J.B. Lippincott, 1986
610.73 BRU l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Orem, Dorothea E.
McGraw-Hill , 1985
610.73 ORE n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Creasia, Joan L.
St. Louis: Mosby, 2007
610.73 CRE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jernigan, Dale Kayser
Norwalk, Connecticut: Appleton-Century-Crofts , 1983
610.73 JER s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Faridah
"Kepala ruangan mempunyai tanggung jawab untuk mengontrol kegiatan keperawatan di ruangan. Oleh karena itu kepala ruangan seharusnya memiliki kompetensi yang baik Studi ini menggunakan desain kuantitatif dengan cross sectional dimana tuiuan penelitian ini adalah untuk menggali dan mengidentifikasi faktor - faktor yang berhubungan dengan kemampuan kepala ruangan termasuk karakteristik individu dan organisasi.
Pengumpulan data dilakukan di 7 rumah sakit di wilayah Tangerang dengan responden 74 kepala ruangan. Setelah mendapat izin dari rumah sakit, responden diberikan kuesioner untuk diisi.
Analisa Chi Square digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan kepala ruangan. Uji regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan kemampuan kepala ruangan dan analisa multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan hubungan antara karakteristik organisasi dengan kemampuan kepala ruangan. Hasil uji menunjukkan bahwa ada hubungan antara uraian tugas, struktur organisasi dan kebijakan organisasi dengan kemampuan kepala ruangan dengan P < 0,05. Sementara karakteristik individual tidak berhubungan dengan kemampuan kepala ruangan dengan P > 0,05. Faktor yang dominan berhubungan dengan kemampuan kepala ruangan adalah jenis kelamin dan struktur organisasi.

Factors that Associated with the Competency of Nursing Unit Managers in Hospitals in Tangerang Nursing unit manager as lower managers have responsibility to control nursing activities in the ward. Therefore lower managers should have a good competency. This study is quantitative study with cross sectional design that has been cultivated, to explore and to identify factors associated with competency of nursing unit managers including individuals and organizational characteristics.
Analysis of this study consisted of univariat, bivariat and multivariat. This research use categorical data in independent and dependent variables. Therefore bivariat analysis was Chi - Square and logistic regression as multivariate analysis.
Some of variables has been tested, included of individual `s factors, such as: age, sex, leng of work, formal education, marital status; and organization's characteristic, such as: job description; organization structure, organizational roles and resources. The results have shown the relationship between organization's characteristic with competency of nursing unit managers. From independent variables that have tested by Chi-Square, its just 3 variables have associated with the competency of nursing unit managers; they are job description, organization structure and organizational policy with P-Value - less than 0,05. Meanwhile individual's characteristic has not associated with the competency of nursing unit managers. The factors that have dominant associated with the competency of nursing unit managers were sex and organizational structure. Hopefully this result could use in chosen nursing unit managers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Roida Eka
"Mahasiswa keperawatan mengalami kecemasan saat melakukan praktik klinik. Kecemasan tersebut terjadi karena mereka bersentuhan langsung dengan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan tingkat keberhasilan saat melakukan intervensi memberikan obat melalui infus. Penelitian ini dilakukan kepada 40 orang mahasiswa yang tengah melaksanakan mata ajar Praktik Keperawatan Dewasa di rumah sakit pada bulan Mei 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang memuat 15 pertanyaan tentang kecemasan dan 13 pertanyaan tentang keberhasilan.
Dari penelitian didapat bahwa mahasiswa yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 92,5 %, mahasiwa yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 7,5% dan tidak ada mahasiswa yang mengalami kecemasan berat. Pada mahasiswa yang mengalami kecemasan ringan, sekitar 97,5% berhasil melakukan intervensi dan 2,5% tidak berhasil melakukan intervensi. Sedangkan 100% mahasiswa yang mengalami kecemasan sedang berhasil melakukan intervensi memberikan obat melalui infus.
Hasil uji korelasi Chi Square didapat bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat keberhasilan memberikan obat pada mahasiswa mata ajar PKD FIK UI angkatan 2010 (pvalue = 1,00, nilai α = 0,05). Untuk penelitian selanjutnya meneliti intervensi yang lebih kompleks.

Nursing students frequently experience anxiety during clinical practices. The anxiety happened because for the first time they taking care of patients directly. The aim of this research is to observe the influence of nursing students? anxiety to the success of clinic intervention in the process of injecting the medicine via infuse. This research is done on 40 nursing students who are performing the subject of Adult Nursing Practice Profession at hospitals on May 2012. The researcher uses correlative descriptive method. The data are collected from questionnaire consists of 15 on anxiety and 13 question on the success of giving medicine via infuse.
Researcher found that there were 92,5 % students who experiencing mild anxiety, 7,5% students experienced moderate anxiety and no one experienced severe anxiety. The result described that 97,5% of the students experiencing mild anxiety did the intervention successfully, and 2,5% of the students failed, meanwhile all the students experiencing moderate anxiety did the intervention successfully.
The result shows that there is no relation between anxiety level and the success of intervention in injecting medicine via infuse tube. (pvalue = 1,00 and α = 0,05). For future research study could include more difficult intervention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42018
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pender, Nola J.
Connecticut : Appleton & Lange, 1996
613 PEN h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>