Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60265 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silaen, Albert M.P.
"Jalan tol sebagai suatu jasa publik yaitu jasa transportasi jalan pada penentuan tarifnya selama ini selalu diupayakan memenuhi kepentingan semua pihak yang terlibat yaitu operator, pengguna dan regulator. Khususnya untuk kepentingan pengguna jalan tol yang menyangkut kemauan (willingness) membayar tarif tol yang dibatasi kemampuannya (ability) sampai saat ini masih diukur dengan sederhana (kira-kira) sehingga kadang menimbulkan perdebatan mengenai kepantasan besarnya tarif dari sisi kepentingan penggunanya. Untuk itu dirasakan perlu dibuat suatu cara atau pendekatan willingness to pay (WTP) tarif tol yaitu suatu tarif yang mau dan mampu dibayar penggunanya. Pengukuran WTP dilakukan berdasarkan data stated preference dan sebagai exercise dipakai objek jalan tol Serpong-Bintaro yang akan dioperasikan dalam waktu dekat. Adapun WTP direpresentasikan sebagai suatu probabilitas masuk tol berdasarkan utilitas jalan tol tersebut. Untuk melihat probabilitasnya digunakan model logic dan untuk utilitas jalan tol yang terdiri dari komponen biaya dan waktu digunakan estimasi maksimum likelihood dengan bantuan software alogit keluaran Hogue Consulting Group. Selanjutnya dilihat bagaimana hubungan WTP dengan penentuan tarif tol secara normatif berlaku yaitu berdasarkan selisih biaya operasi kendaraan di jalan non tol dengan tol ditambah dengan Nilai Waktu. Nilai waktu diperoleh juga berdasarkan utilitas sedangkan selisih biaya operasi kendaraan dimaksud merupakan data sekunder yang diperoleh operator jalan tol. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-8542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Setiawan
"

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak negatif dari keberadaan kendaraan berat yang memiliki muatan berlebih (Overloading) pada suatu ruas jalan tol. Kendaraan yang Overloading memiliki beberapa dampak yang buruk mulai dari penurunan kecepatan, peningkatan volume kendaraan, peningkatan biaya operasional kendaraan, hingga peningkatan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Pada penelitian ini, metode yang digunakan berasal dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) untuk menghitung karakteristik lalu lintas seperti kecepatan, volume, dan derajat kejenuhan serta menggunakan Highway Development and Management (HDM) 4 untuk model konsumsi kendaraan. Hasil yang didapat menunjukkan persamaan y = -11.018x + 46.153 yang menunjukkan hubungan berbanding terbaik antara kecepatan dan tingkat Overlaoding kendaraan. Pada penelitian ini juga disimpulkan bahwa semakn tinggi beban yang berlebih maka akan semakin tinggi biaya operasional kendaraan.


The objective of the paper is to analyze the negative impact of the existence of overloading vehicle in a freeway. Overloading vehicles have severalnegative impact such as the reduction of mean speed, the increase of traffic volume and density, increase of vehicle operating cost and the last is increase probability of traffic accident occurrence. In this paper, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) is used to determine the traffic characteristics such as speed, volume, and density. while Highway Development and Management (HDM) 4 is used to build fuel consumption model. The results shows a linear function, y = -11.018x + 46.153 that shows the opposite relationshipbetween speed and overloading level. The paper also conclude that vehicle operating cost will increase when the load are also increased.

"
2019
T54081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Luthfiyah
"Kemacetan adalah sebuah permasalahan yang sering dihadapi oleh kota ? kota besar di dunia termasuk di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dengan menjaga aliran arus lalu lintas kendaraan untuk tetap berjalan. Dinamika perubahan arus lalu lintas tersebut dapat dilihat melalui model arus lintas secara makroskopis yang disederhanakan dengan bentuk triangular sebagai respon cepat sistem terhadap kondisi aktual lapangan yang berubah-ubah. Model ini bisa juga disebut diagram fundamental triangular. Simulasi dari dari diagram fundamental tersebut menggunakan Simulator Hybrid Petri net (SimHPN). Aplikasi penerapan model dari Petri Net (PN) ini dilakukan untuk studi kasus arus ruas jalan tol Padaleunyi khususnya gate Pasteur. Dari data mentah arus lalu lintas didapatkan tingkat pelayanan jalan tol (Level of Services -LOS-) berada di D. kemudian dibuat bentuk model maksroskopik dinamika arus lalu lintas yang dipengaruhi dari jumlah kendaraan yang memasuki ruas jalan tol Pasteur menggunakan model Greenshield. Didapatkan parameter penting, yaitu parameter Kcrit = 32.523 kend/km, Qmax = 30.223 kend/menit, Kmax = 63.833 kend/km, dan Q(Kmax) = 0.792 kend/menit sebagai variabel penentu pembentuk diagram fundamental tiangular melalui model HPN dan disimulasikan dengan SimHPN. Pengembangan yang dilakukan adalah dengan membuat nilai batas kecepatan maksimum (Variable Speed Limit ?VSL-) agar memastikan arus lalu lintas tetap berjalan dan menaikkan tingkat LOS dari jalan tol. Diberikan 4 variabel VSL yang diubah-ubah yaitu pada Vfree 100 km/jam, 80 km/jam, 60 km/jam, dan 40 km/jam. Ke-empat variabel tersebut disimulasikan menggunkan SimHPN pula untuk kemudian dilakukan pendekatan analitik. Dari simulasi VSL tersebut didapatkan bahwa dapat meningkatkan LOS jalan tol menjadi B pada saat VSL 60 km/jam.

Congestion is one of the most complex problem in the world, including Indonesia. Solution to decrease congestion problem is to keep move the vehicle on the road. Dynamics of traffic flow can be translated with the microscopic traffic model which is simplified in triangular shape as system quick responses towards fluctuation of real condition. It is called triangular fundamental diagram. Hybrid Petri Simulator (SimHPN) is used to simulate the fundamental diagram. Application models of Petri Net (PN) is done to case study of Padaleunyi toll roads, especially on Pasteur Gate. From the traffic flow premier data, can be obtained to Level of Services (LOS) of toll on point D. Then it is created in traffic flow dynamic microscopic model that affected from number of vehicles which use Greenshield Model. There are important parameter of it, among others Kcrit = 32.523 vehicles/km, Qmax = 30.223 vehicles/minute, Kmax = 63.833 vehicles/km, and Q(Kmax) = 0.792 vehicles/minute as main variables for triangular fundamental diagram framer via HPN model and simulated with SimHPN. Development of it have been determined by Variable Speed Limit (VSL) to ensure the traffic flow keep move continually and can raise LOS levels along toll roads. There are 4 variables of VSL that is changed, i.e Vfree 100 kph, 80 kph, 60 kph, and 40 kph. Those variables is simulated with SimHPN too and then can be done analytical approach. From the simulated VSL can be obtained the raises of toll road LOS into point B when VSL 60 kph."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JSDA 6(1-2)2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Kazhimi
"Sebagai negara berkembang, di Indonesia saat ini sedang marak pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Kemudian  Terdapat proyek-proyek infrastruktur (khususnya proyek jalan tol) yang masuk dalam proyek strategis nasional namun memiliki kelayakan yang rendah secara finansial , hal ini menjadi kasus penelitian untuk  memperoleh skenario/skema investasi agar proyek tersebut bisa tetap dapat diimplementasikan sesuai dengan rencana pemerintah. Analisis akan dilakukan dengan melakukan studi kasus yang mendalam tentang proyek Infrastruktur yang memiliki tingkat kelayakan investasi yang rendah di Indonesia. Studi kasus dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang suatu masalah, serta melakukan identifikasi bagaimana solusi/strategi terbaik untuk meningkatkan kelayakan proyek ini agar dapat tetap diimplementasikan serta  mengetahui dampak dari penerapan skenario terbaik terhadap kelayakan finansial nya. Berdasarkan analisis yang dilakukan, pembangunan jalan tol hanya sampai Besuki ternyata merupakan skenario terbaik yang menghasilkan tingkat kelayakan terbaik. Alternatif lain adalah dukungan pemerintah untuk menyelesaikan jalan tol dari Besuki hingga Banyuwangi. Adanya dukungan pemerintah berupa VGF agar jalan tol Probolinggo Banyuwangi dapat terhubung dan memberikan tingkat pengembalian investasi yang menguntungkan bagi investor, dalam hal ini Badan Usaha Jalan Tol.

As a developing country, Indonesia is currently rampant in implementing infrastructure development. However, there are infrastructure projects (especially toll road projects) that are included in the National Strategic Project (PSN) but have low financial feasibility. Despite this, they are economically and socially politically feasible, and require a particular strategy to ensure the project can still be implemented. The analysis will be conducted by conducting in-depth case studies on infrastructure projects with low investment feasibility in Indonesia. These case studies aim to obtain a clear picture of the problem and identify the best solution/strategy to improve the feasibility of the project, enabling its implementation. Additionally, the impact of implementing the best scenario on its financial feasibility will be determined. Based on the analysis results, shortening the toll road segment is the best scenario that offers the highest financial feasibility. The second alternative involves seeking construction support from the Government to complete the toll road from Besuki to Banyuwangi, which represents the final stretch of the toll road on Java Island. The provision of VGF (Viability Gap Funding) in the form of construction support aims to facilitate the connection of the Probolinggo-Banyuwangi toll road and ensure a profitable rate of return on investment for Toll Road Business Entities, who are the investors in this project."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yio, Tjeh Kie
"Arus globalisasi menyebabkan negara-negara di dunia ini menjadi semakin terbuka untuk berinteraksi, baik dalam bidang sosial, politik maupun ekonomi. Sistem perdagangan internasional yang terbuka, seperti yang diharapkan oleh para pendiri GATT dan WTO, jelas akan membawa dampak yang sangat besar bagi semua negara di bumi ini. Secara teoritis, penghapusan hambatan yang bersifat proteksionis akan menggairahkan perdagangan internasional dan membawa kemakmuran yang lebih besar bagi umat manusia, namun implikasi yang ditimbulkan oleh keterbukaan ini juga dahsyat sekali, terutama bagi negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia.
Dampak yang paling langsung dan meningkatnya perdagangan internasional adalah volume perpindahan uang antar negara akan menjadi semakin besar. Dengan adanya teknologi canggih yang diaplikasikan pada sisteni perbankan secara global, maka uang bukan saja dapat ditransfer dalam jumlah besar, tetapi juga dengan kecepatan yang amat menakjubkan. Akibat dari perpindahan modal yang besar dan cepat ini adalah nilai mata uang menjadi sangat fluktuatif dan sulit diprediksi, karena uang tidak lagi berfungsi sebagai alat bayar saja melainkan juga berfungsi sebagai komoditi yang dapat diperdagangkan dan dispekulasikan. Fluktuasi kurs yang tidak menentu ini menjadi kendala yang sangat merisaukan para pemimpin perusahaan, terutama para manajer keuangan dari perusahaan-perusahaan yang cakupan bisnisnya sudah bersifat multinasional.
Oleh sebab itu, pengetahuan yang solid mengenai Tatar belakang gejolak kurs menjadi perangkat yang mutlak hams dimiliki oleh seorang manajer keuangan masa kini, sebagaimana dikemukakan oleh Peter Drucker bahwa dalam era globalisasi, seorang eksekutif tidak dapat mengelak tanggung jawabnya terhadap kerugian yang timbul akibat volatilitas valuta asing, karena is sudah dibayar untuk melindungi perusahaan dari kerugian semacam itu(Eiteman). Pendapat Peter Drucker yang disampaikan kepada para eksekutif keuangan di San Fransisco pada tahun 1990 tersebut, telah terwujud dalam malapetaka yang menimpa Indonesia sejak medio tahun 1997. Perusahaan-perusahaan besar yang sebelumnya menunjukkan kinerja yang sangat balk, satu per satu memperlihatkan item 'kerugian kurs' pada laporan keuangan mereka dalam jumlah milyaran, bahkan tidak jarang yang digugat pailit oleh kreditor asingnya karena tidak sanggup membayar pinjaman dan bunganya yang tiba-tiba menggelembung secara fantastis.
Bila ditelusuri kembali, akan tampak bahwa semua tragedi ini timbul karena runtuhnya nilai Rupiah. Mengapa hal ini bisa terjadi secara mendadak pada negara kita yang selama ini memperlihatkan kinerja ekonomi yang baik ? Mengapa para manajer keuangan kita gaga] mengantisipasi keadaan ini? Apa sebenarnya yang menyebabkan fluktuasi kurs? Pengetahuan ekonomi makro yang saya peroleh dari jurusan ilmu manajemen ternyata tidak memadai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Hal ini semakin mendorong rasa ingin tahu dan membangkitkan minat saya untuk mempelajari tentang kurs.
Ternyata, dalam proses mempelajari karakteristik kurs ini, saya menemukan bahwa belum ada satu instrumen atau teori yang dapat menjelaskan dan rnengestimasi pergerakan kurs secara akurat. Copeland (1995) pun mengakui bahwa andaikata ada seseorang yang mengetahui cara meramal pergerakan kurs, dia juga tidak akan memberitahukan kepada kita. Oleh sebab itu, sebagai iangkah awal untuk memahami kurs, saga memilih salah sate teori yang paling fundamental yaitu pendekatan moneter (monetary approach), Pendekatan moneter merupakan gabungan dari beberapa konsep dasar tentang kurs, modelnya sederhana, mudah dimengerti dan Bering dijadikan bench mark perbandingan oleh pendekatan lain. Bahkan banyak pendekatan atau teori Baru tentang kurs sebenarnya bersumber dari model moneter (Copeland). Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa pendekatan ini dipilih sebagai model untuk mengadakan analisis."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viany Indah Anggryeny
"Sejak krisis ekonomi di Asia Tenggara tahun 1997-1998, Indonesia mengubah sistem nilai tukar dari sistem mengambang terkendali (managed floating exchange rate) menjadi sistem mengambang bebas (free floating exchange rate). Dengan penerapan sistem free floating rate, maka nilai tukar rupiah menjadi lebih fluktuatif. Sehubungan dengan tingginya exchange rate pass through di Indonesia dan ITF yang diterapkan di Indonesia, intervensi pada nilai tukar pun diperlukan. Intervensi bank sentral dalam pasar valuta asing tersebut merupakan salah satu tanda suatu negara melakukan fear of floating. Studi ini meneliti apakah benar praktek fear of floating terjadi di Indonesia. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan model OLS yang diadopsi dari model Frankel dan Wei (1994).

Indonesian government has changed its exchange rate system from managed floating exchange rate to free floating exchange rate since the economic crisis hit most of the south east asian country in 1997-1998. This has led the exchange rate of Indonesian rupiah to became more fluctuatif against other currency. As exchange rate pass through is higher and the application of ITF, the exchange rate intervention by the central bank is needed to secure rupiah against other currency. This method, known as Fear Floating, is the method that used by country which applied the central bank?s intervention to the foreign exchange market. This study, using OLS model which is adapted from Frankel and Wei (1994), reveals the detail of whether Fear of Floating method is applied within Indonesian monetary system."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6680
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudi Bawa Suwita
"Tesis ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental ekonomi Indonesia Periode 2000:1 ? 2009:12 dengan Vector Autoregresive (VAR). Beralihnya sistem nilai tukar rupiah dari sistem mengambang terkendali (managed floating exchange rate) ke sistem nilai tukar mengambang penuh (floating exchange rate) memberikan dampak terhadap fluktuasi nilai tukar baik dilihat dari segi arah maupun magnitude-nya. Faktor fundamental ekonomi diduga mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Pengaruh faktor fundamental terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, selama periode pengamatan, secara umum sesuai dengan teori. Hasil yang agak berbeda ditunjukkan oleh investasi asing langsung, dimana guncangan pada variabel ini direspon sesuai teori pada awal periode, secara umum respon yang terjadi justru sebaliknya.

This thesis aimed to elucidate the effect of Indonesia's economic fundamentals Period 2000:1 - 2009:12 with Vector Autoregresive (VAR). Shifting system of exchange rate from managed floating exchange rate to a fully floating exchange rate system affect the exchange rate fluctuations both in terms of its direction and magnitude.. Economic fundamentals are expected to have strong influence on the movement of the rupiah against the U.S. dollar. Fundamental factors to influence the exchange rate of rupiah against the U.S. dollar, during the observation period, in general accordance with theory. Somewhat different results shown by foreign direct investment, where the shocks on these variables respond according to the theory in the early period, general response that occurs just the opposite."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27626
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Aisyah
"Pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan dan ekspor memiliki jawaban yang inkonklusif tergantung pada variabel-variabel yang digunakan untuk menjelaskannya dan negara yang dijadikan sampel. Untuk kasus Indonesia, volatilitas ekspor berpengaruh negatif pada pertumbuhan output. Ketidakmampuan meredam fluktuasi ekspor akan berdampak buruk pada pertumbuhan Indonesia. Dua faktor yang dapat mempengaruhi volatilitas ekspor ini adalah volatilitas nilai tukar riil dan sistem nilai tukar. Untuk mengurangi volatilitas ekspor, maka stabilitas nilai tukar riil dan sistem nilai tukar managed floating menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan di Indonesia.

The impact of real exchange rate to the exports volatility and growth are inconclusive discussion. It depends on variables using in their research and countries economies characteristic to be sample. For Indonesia exports volatility has negative impact to the output growth. A disability to minimize exports volatility aggravate for Indonesian growth. There are two determinants exports volatility are real exchange rate volatility and regime. Real exchange rate stability and managed floating needed as a one of solution to lessen exports volatility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Gardatama Atmadibrata
"ABSTRAK

Skripsi ini memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai Analisis Yuridis Penerapan LPS Rate dalam Simpanan Deposito Terhadap Perlindungan Nasabah yang dihubungkan dengan fenomena banyaknya bank-bank yang menerapkan bunga simpanan deposito diatas ketentuan yang ditetapkan di dalam LPS Rate. Hal ini nantinya dapat membahayakan nasabah dimana simpanannya tidak akan dijaminkan oleh LPS dikarenakan simpanan tersebut dianggap sebagai simpanan tidak layak bayar karena telah menikmati keuntungan yang tidak wajar. Dari permasalahan tersebut maka pokok permasalahan yang dapat ditarik adalah bagaimana pengaturan dan konsep perlindungan nasabah terkait dengan ketentuan LPS Rate di dalam simpanan deposito dan bagaimana implementasi dari pengaturan mengenai LPS Rate terkait dengan simpanan deposito ditinjau dari hukum perbankan di Indonesia.


ABSTRACT

This Thesis Provides a comprehensive explanation about Juridicial Analysis of the application of LPS in the savings deposits rate againts the protection of the customers associated with the phenomenon of large banks that apply interest savings deposits on the conditions set out in the LPS Rate. This can evetually harm the customer where they deposit savings would not be warranted by LPS because the deposits are considered as savings is not worth paying for having enjoyed an unnatural advantage. Of these problems then the principal problem that can be drawn is how is the regulation and customer protection concept is related to the provision of LPS in the savings deposit rate and how is the implementation of the arrangements regarding LPS Rate associated with savings deposits of the Indonesian Banking law

"
Universitas Indonesia, 2014
S56692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>