Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erman Suparno
"PT. PP-TAISEI INDONESIA CONSTRUCTION merupakan salah satu perusahaan Joint-Venture di Indonesia, antara perusahaan dalam negeri dengan perusahaan asing, Jepang, yang telah berusia 25 tahun. Penelitian dilakukan untuk di kaji bagaimana pelaksanaan dalam Manajemen Silang Budaya Organisasinya sehingga tetap dapat meningkat sampai saat ini.
Disadari bahwa didalam perusahaan Joint Venture masalah yang timbul dan sangat mempengaruhi jalannya organisasi adalah perbedaan budaya (culture) dari masing-masing anggota organisasi Joint-Venture tersebut. Oleh karena itu penelitian tentang Manajemen Silang Budaya (Cross Culture Management) pada PT. PP-Taisei Indonesia Construction ini difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi maupun faktor-faktor yang dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya organisasi antara lain; iklim organisasi, kepuasan kerja karyawan dan kemampuan daya saingnya dalam memasuki era globalisasi atau era persaingan bebas.
Sehingga pokok masaiah dalam tests ini ialah bagaimana pengelolaan silang budaya sehingga organisasi (perusahaan) dapat berkembang dan maju, serta mempunyai daya saing ?
Penelitian ini dengan pendekatan deskriptif analitis dengan menggunakan data kepustakaan serta data primer (in-depth interview) dan studi dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen PT. PP-Taisei Indonesia Construction sangat memperhatikan nilai-nilai budaya yang ada dan yang terjadi dan berupaya mengetolanya sehingga tercipta iklim organisasi dan kepuasan kerja karyawan. Temuan penelitian yang paling utama adalah gambaran adanya suatu hubungan empiris antara nilai-nilai budaya yang ditetapkan oleh perusahaan dengan iklim organisasi serta kepuasan kerja pegawai.
Pengalaman kemampuan mengelola silang budaya di PT. PP-Taisei dapat pula dijadikan acuan dalam mengelola Silang Budaya Organisasi lainnya, baik organisasi publik maupun Organisasi Swasta terutama yang bersifat aliansi ; Joint-Venture, Joint Operation, Konsorsium atau Penggabungan (Merger).
Nilai-nilai Budaya Organisasi yang telah mengkristal menjadi Budaya Organisasi baru yang telah disepakati, dihormati, ditaati dan dihargai bersama jika dikelola, disosialisasikan serta dipelihara dengan balk akan menjadi kekuatan organisasi dan meningkatkan daya saing organisasi dalam menghadapi era globalisasi."
2000
T8648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Studi Hukum Dagang Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1975
332.6 UNI b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Terbitan ini adalah rekaman seminar I Pusat Studi Hukum Dagang Universitas Indonesia tentang joint venture yang diadakan pada tanggal 8-9 Agustus 1975 di Jakarta. Memuat beberapa masalah dalam rangka joint venture di Indonesia, laporan tentang seminar, dan daftar peserta seminar."
Jakarta: Pusat Studi Hukum Dagang Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1975
K 332.6 UNI b
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan H. Gunawan
"ABSTRAK
Strategic Alliance is becoming more important ¡n the globalization era,
moreover in the rapid changing technology and greater complexity of process and
services in the business world. Two or more companies with their different core
competencies could establish a strategic alliance in order to achieve a synergy and to
position themselves as a Competitive company in the market. A comprehensive
understanding of Strategic Alliance is presented ¡n Chapter 2.
Indonesia as one of the emerging countries ¡n Asia has attracted many
investors from different countries. This includes an attractive investment in the
property industry which experienced booming in 1990 and 1994. The property
market in Indonesia particularly in Jakarta has experienced a tremendous growth
since the last five years. This is due to the rapid increase of foreign direct investment
(FDI) inflow to Indonesia.
A Joint Venture as a form of Strategic Alliance is partnership between two
parties or more. They may establish either fifty-fifty or unequal equity partnership.
This study is to elaborate a 50-50 or an equally equity Joint Venture process between
PT. Z and a foreign investor in property development which is often viewed as a
problem in voting. The purpose of this study is to elaborate a 50-50 Joint Venture
procese between PT. Z, a local property developer and a foreign investor. As a
guidelines a sequence process of joint venture is provided.
PT. Z is a medium sized property developer which prefers focusing on a niche
market. PT. Z has operated a good quality and international standard rental
apartment in South Jakarta. It is performing very well In terms of income and
occupancy level. PT. Z has also acquired a parcel of land in the Jakarta?s CBD area
and keeps it for future development. The shareholders of PT. Z have realized that
they have a limited capital resources to build the office building. Raising a new loan
will not be possible as the company has already a very high leverage. Having
considered all factors by using SWOT analysis, PT. Z will use high value of the
apartment to seek foreign partner who can bring new equity to the company. PT. Z
offers 50% equity partnership to the incoming foreign partner.
The HIC-SEA (Holding Investment Corporation for South East Asia) is a
subsidiary of a large prominent European-based multinational company. The HIC-.SEA is
interested in investing in the property market in the region and will manage property
portfolio in South East Asia countries including in Indonesia. The HIC-SEA is registered in
Bermuda and has chosen Singapore as a regional base operation.
A WIN-WiN negotiation could be implemented in achieving a joint venture
agreement because both parties will work together for a long term period. Building a
foundation for negotiation should be based on similarity of offer/requirements, then
moving up to negotiate differences in order to achieve WiN-WiN situation.
There are several key issues in structuring a 50-50 JoInt Venture such as control
and managent, buy-sell provisions In relating to a deadlock resolution in the Joint
Venture Company. The Joint Venture Company should limit the number of Board of
Commissioners and Board of Directors members in order to speed-up the decision
making process. Business plan for the Joint Venture Company should be prepared
carefully to avoid misunderstanding between the two parties.
A summary of the joint venture process is as follows:
1. Set-up the objective of doing joint venture
2. Do valuation of the subject properties
3. Arrange all legal documents such as land thle, building permit, artides of association.
4. Do feasibility study for a proposed project and/or prepare property report including
investment proposal (e.g. how many percent the shares participation is offered)
5. Set-up criteria for the foreign partner(s)
6. Prepare the agenda for a WiN-WIN negotiation
7. Go through the due diligent process
8. Legally binding agreement
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Donesius
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1970
S16298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Maria Uliarta
"Pertumbuhan demand terhadap layanan satelit di Indonesia selama satu tauhun terakhir meningkat sebesar 28 persen. Telkom, sebagai operator satelit lokal terbesar di Indonesia, sudah tidak dapat melayani permintaan tersebut akibat keterbatasan kapasitas yang hanya bersumber dari 2 satelit yang dimiliki. Di sisi lain, operator-operator satelit asing mulai masuk dan siap merebut pasar nasional. Dalam 10 tahun terakhir, persentase market share operator-operator asing di Indonesia terus meningkat hingga saat ini telah mencapai 30 persen dari total market. Menghadapi kondisi tersebut, Telkom berupaya untuk meningkatkan value bisnis satelitnya melalui kerjasama joint venture dengan operator asing tersebut. Kerjasama semacam ini akan memungkinkan Telkom memperoleh slot orbit baru sebagai resource utama pembangunan sebuah satelit serta membuka jalan untuk melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri. Penelitian ini akan menganalisis bentuk joint venture terbaik dari sisi finansial, market, risiko, time to setup, serta tingkat national pride. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa peningkatan value bisnis satelit paling optimal diperoleh melalui joint venture dengan shared assets yang terdiri atas 3 slot orbit.

Since last year, the growth of satellite demand has been increasing 28 percent. Telkom, as the biggest satellite operator in Indonesia, is no longer capable to fulfill such request due to the limited capacity from two satellites of its own. On the other hand, satellite operators from other countries has started to enter and ready to take portion in national market. In the last ten years, the percentage of those foreign operators has been increasing up to 30 percent from the total national market share. Dealing with such condition, Telkom is trying to increase the value of its satellite business through joint venture with foreign operator. This kind of cooperation will give an opportunity for Telkom to get new orbital slot, the main resource for satellite development and, at the same time, will open the way for business expansion. This research will analyze the best form of joint venture from financial, market, risk, time to setup, and national pride aspects. As the result, joint venture with shared-assets consists of 3 orbital slot will give the most optimum value of satellite business."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Bambang Setiawan
"ABSTRAK
Penelitian mengenai budaya perusahaan (corporate culture) umumnya dapat dilakukan dengan fokus yang bervariasi, demikian pula mengenai obyek penelitiannya. Telaah dalam kajian ini menekankan pada pemahaman atas suatu realitas organisasi yang dipandang sebagai suatu sistem tertutup yang tidak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya, yang menurut teori organisasi dikenal dengan apa yang dinamakan pendekatan Neo-Klasik, di dalam kondisi kinerja perusahaan "sangat sehat" dilihat dari sisi kekuatan nilai-nilai budaya, iklim organisasi dan kepuasan kerja pegawai sebagaimana dikatakan oleh Kotter & Hesket bahwa variabel panting yang mempengaruhi kemajuan dan produktivitas
perusahaan bukan pada faktor manajemen, fungsi-fungsi penyelesaian tugas atau struktur organisasi, tetapi adalah pada aspek kultural.
Penelitian budaya perusahaan ini dilakukan pada suatu organisasi pemerintah non departemen yaitu di Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta, suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah nauangan Departemen Pekerjaan Umum yang baru terbentuk pada tahun 1990, namun selama lima tahun terakhir ini kinerjanya dinyatakan berpredikat sehat dan sangat sehat dengan kualifikasi wajar tanpa syarat (ss - wtp).
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dan kajian dilakukan secara kuantitatif Sedangkan cara pengumpulan data yang dilakukan terutama melalui kuesioner terhadap sampel yang ditarik secara stratifikasi (stratified random sampling) proporsional. Untuk melengkapi data perusahaan dan memperdalam analisa dilakukan pula wawancara (interview) terhadap beberapa informan kunci (key informans) yang berhubungan dengan masalah yang ditelaah.
Proses analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis multivariat yang meliputi antara lain : (a) analisis deskriptif, (b) analisis faktor, dan (c) analisis path, yang kesemuanya dilakukan dengan menggunakan program SPSS PC for MS WINDOWS Release 6. 0
Temuan penelitian yang paling utama adalah terujinya suatu model kausal yang menggambarkan adanya suatu hubungan empiris antara nilai-nilai budaya yang ditetapkan oleh perusahaan dengan iklim organisasi dan kepuasan kerja pegawai. Dalam kasus Perum Jasa Tirta terbukti bahwa iklim organisasi di Perum Jasa Tirta memegang peranan yang sangat penting karena berfungsi sebagai variabel perantara secara absolut. Artinya nilai-nilai budaya yang ditetapkan oleh perusahaan tidak mempengaruhi secara langsung kepada tingkat kepuasan kerja pegawai yang diyakini sebagai penyebab dari tercapainya kinerja "tinggi" perusahaan; akan tetapi ditranformasikan terlebih dahulu kepada variabel-variabel dalam iklim organisasi dan selanjutnya dari variabel iklim organisasi inilah terjadi pengaruh secara timbal balik dengan-kepuasan kerja pegawai.
Untuk dapat mempertahankan kondisi seperti ini, penulis menyarankan agar ditingkatkan lebih besar lagi pemahaman karyawan akan nilai-nilai budaya perusahaan, ditingkatkan lagi keterbukaan antara atasan dengan atasan dan antara atasan dengan bawahan dan memberikan lebih banyak dukungan kepada bawahan serta pemberian pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada para karyawan untuk dapat mengambil keputusan dilingkup pekerjaannya. "
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ladiawati
"This dissertation focuses on corporate organization culture. Through the case study conducted on PT. Bank Ralcyat Indonesia, Tbk, Parung unit, Bogor, West Java, this dissertation presents problems concerning the mechanism of realizing corporate organization culture, specifically with regards to the social relations within the company and its working environment.
Based on the result of the research, conducted from January to June 2005, using participatory observation and in-depth interviews as the main methods of data collection, this dissertation describes how values and nouns of t.he company are socialized and internalized through various activities. These activities, which are ritualistic in nature, develop, maintain and strengthen solidarity and working order in the company, as well as the loyalty and interest of the company's customers.
For an organization, values are regarded as determinants of the character of the organization. With the existence of values, the members of the organization create an identity for themselves. This feeling of togetherness what renders the values effective."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
D814
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>