Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126720 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Basaku Veronica
"Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika serta Zat Adiktif lainnya (Narkoba) dewasa ini telah mencapai situasi yang mengkhawatirkan sehingga menjadi masalah nasional yang sangal mendesak dan memperihatinkan karena korban penyalahgunaan Narkoba cenderung meningkat dan sebagian besar berpendidikan SMU dan berusia sekitar 15 sampai dengan 24 tahun. Penyalahgunaan Narkoba adalah merupakan penyakit endemik dalam masyarakat modern, merupakan penyakit yang berulang kali kambuh (43,9%) dan memerlukan upaya penanggulangan secara universal baik dari segi prevensi, terapi maupun rehabilitasi.
Penelitian ini merupakan analisis data primer yang dikumpulkan dari lima SMU Negeri Wilayah Jakarta Timur, dengan rancangan penelitian "Case Control" terhadap 370 kasus penyalahguna Narkoba dan 1480 kontrol bukan penyalahguna Narkoba.
Hasil analisis bivariat dari sejumlah variabel independen terhadap penyalahgunaan Narkoba menunjukkan bahwa variabel kesibukan ayah & Ibu, hubungan interpersonal dengan ayah & ibu pengawasan orang tua, status orang tua, pengetahuan tentang Narkoba, sikap terhadap upaya penanggulangan Narkoba serta pengaruh bergaul dengan teman penyalahguna Narkoba mempunya hubungan yang signifikan ( p value < 0,05).
Analisa multivariat regresi logistik dengan variabel dependen penyalahgunaan Narkoba yang bertahan dalam model, sehingga diperoleh faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap penyalahgunaan Narkoba adalah hubungan interpersonal dengan ayah & ibu, kegiatan ibu pengawasan orang tua serta bergaul dengan teman penyalahguna Narkoba ( peer group).

The Effect of Several Factor to Drug Abuse in Five Senior High School in Jakarta Timur Drug abuse is a community health problem in modem society. Today, this advantag problem had spread in senior high school and they need a special intervention in preventive theurapeutics, and rehabilitation.
This research is a case control design. The primary data had collecting in five senior hig school in Jakarta Timur. The number of subject research is 370 case and 1480 control.
The results of bivariate analysis had indicated that the parent activity; the interperson relationship between son and his parent; the parent controlling; the parent states; knowledge ar, attitudes about the drug; and the pair group are shown significance effect at 95% confidenc intervals.
With binary logistic regression analysis, we found that determinant factor of drug abu: problem in senior high school are the interpersonal relationship between son and his parent; t] parent activity; and the pair group.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T9142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Riadi
"Efektifitas organisasi, khususnya di Rumah Singgali Setia Kawan Mandiri, merupakan salah satu indikator keberhasilan upaya lembaga tersebut untuk mencapai tujuannya, yaitu menangani masalah anak jalanan di DKI Jakarta. Berbagai faktor mempengaruhi efektifitas organisasi dalam memberikan pelayanan publiknya, antara lain faktor kepemimpinan, koordinasi, dan teknologi. Penentuan faktor ini didasarkan pada teori yang mendukung dan relevan dengan kondisi nyata di lapangan.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas organisasi rumah singgah Setia Kawan Mandiri dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dilingkungan anak jalanan. Sedangkan tujuan lainnya adalah untuk memperoleh gambaran upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dilingkungan anak jalanan, gambaran tentang staf yang tepat untuk melaksanakan program penanggulangan penyalahgunaan narkoba dilingkungan anak jalanan, dan mengetahui profil kepuuasan pelanggan terhadap rumah singgah Setia Kawan Mandiri.
Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 67 responder, terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelornpok petugas sebanyak 17 orang dan kelompok anak jalanan (klien) sebanyak 50 orang. Kelompok responden petugas merupakan seluruh petugas yang ada di rumah singgah, dan kelompok anak jalanan merupakan seluruh anak jalanan yang teridentifikasi kasus CDT (Child Drug 7'rafkcer) dan memperoleh pelayanan di lembaga. Data lainnya diperoleh dari Departemen Sosial, BNN, WHO dan Unicef serta studi pustaka.
Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dengan mengkuantitatifkan data yang diperoleh dengan cara memberikan bobot terhadap setiap pertanyaan dalam kuesioner sesuai dengan variabel yang diamati. Bobot tersebut dijumlahkan dan dibandingkan dengan bobot maksimal masing-masing variabel sehingga persepsi responden dapat diketahui.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kepemimpinan, koordinasi dan teknologi merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efcktifitas organisasi. Pemimpin rumah singgah masih melakukan tugasnya secara manajerial namun secara umum mampu melaksanakan fungsi motivasi kerjasama, kemampuan dan kepuasan staf. Koordinasi yang dilakukan baik internal maupun ekstemal organisasi telah berjalan cukup baik. Namun adanya pengelompokan dalam organisasi mengindikasikan masih adanya konflik yang sering disebabkan perbedaan sudut pandang antar petugas. Keterbukaan organisasi terhadap teknologi merupakan hal yang menguntungkan dalam pengembangan organisasi. Namun rendahnya motivasi untuk mengembangkan teknologi yang dimiliki juga mempenganihi optimalisasi pelayanan sehingga masih terjadi overload pekerjaan yang menghambat kinerja petugas.
Berbagai program yang dikembangkan oleh lembaga dalam upaya menangani masalah narkoba dilingkungan anak jalanan, khususnya program penanganan CDT, merupakan upaya yang perlu terus dikembangkan. Peningkatan jumlah dan kompleksitas masalah narkoba dilingkungan anak jalanan merupakan tantangan semua pihak untuk terus memerangi narkoba.

Organization effectiveness, especially in Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri, is one of the institution's achievement indicators. The main objective of Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri is to deal with street children issues in DKI Jakarta. But many factors have influenced the achievement of its effectiveness. Among others, leadership, coordination, and technology have significantly influenced the organization to provide best services. These factors are also aligned the reality and supportive theories.
The main objective of the research was to explore and analyze factors influencing Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri effectiveness in dealing with street children issues in DKI Jakarta. The research specially focused to those who are involved in drug abuse. The other objective was to have a clear description on efforts in combating the misuse of drugs among children, correct staff to deal with the problems, and client satisfaction profiles.
Primary data was collected by distributing questionnaires to 67 respondents (17 staffs and 50 street children). The staffs respondents were those working at Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri, and street children respondents are those identified as CDTs (Child Drug Trafficker). The CDT respondents were street children receiving services from Rumah Singgah Setia Kawan Mandiri.
Secondary data was collected from publications of Ministry of Social Affairs, National Narcotics Board, UN-WHO, UNICEF and supportive bibliography.
Data analysis used descriptive analysis method by quantifying data collected and giving scores to every answer of the questionnaire. The scores given were based on every question according to observed variables. All scores were added and compared with the maximum score in each variable in order to comprehend respondents' perception.
The research shows that leadership, coordination and technology factors are significantly dominant to organization effectiveness. Although the leader of Rumah Singgah acts more as a manager, but in overall he is able to implement his function to motivate staffs. Internal and external coordination have worked in orderly. But groupings in an organization indicate that there is a hidden conflict among staffs. The openness of organization to technology gives beneficiary in organization development. Nevertheless, low motivation to improve the technology impacts optimal service. Overloaded work still happens and exists as an obstacle to staffs performance.
Many programs developed by institution to deal with drugs among street children, especially CDT program have to keep running. The increasing number of street children involved in drugs and the complexity of the issues become a serious challenge in combating drug abuse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murni Rahayu
"Penelitian ini membahas mengenai assessment terhadap penyalahgunaan narkoba pada pemuda di komunitas. Penelitian ini dilakukan di RW 011 Kelurahan Cawang Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa permasalahan narkoba pada pemuda dikomunitas disebabkan oleh banyak faktor, faktor yang lebih dominan adalah faktor manusia dan sosial. Faktor manusia dan sosial tersebut antara lain adalah faktor teman kelompok, keluarga, warga masyarakat dan bandar narkoba. Ditambah dengan faktor non manusia yaitu lokasi RW 011 yang membuatnya menjadi rentan terhadap peredaran narkoba. Dijelaskan juga mengenai kebutuhan dan potensi terkait penyalahgunaan narkoba  di RW 011 Kelurahan Cawang.

This research discusses the assessment of youth drugs abuse in the community at RW 011 Kelurahan Cawang Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. The result of this research shows that the youth drugs problem in the community caused by many factors, the dominant factor is a human and social factorrather than the non human factor. The human and social factor that caused the problem are peer, family, society, and the drug dealer itself. In addition, the non human factor that is the RW 011 location which makes an individual becomes susceptible to drug circulation. This research also explains about the needs and the potentials related to the drugs problem at RW 011 Kelurahan Cawang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Jazuli
"The drug abuse which done by adolescence in the progress of the drugs it self has been increase and brings more anxiety for the family, society, nation and country. The adolescence abuser of drugs are constitute of the next generation who will continue the nation and the country development. They don't just come out of the high-class economical society, but they also come from the middle class to the lower economical society. In addition of the drugs abuse by adolescence doesn't go around among the city civilian only, but it is also there in the village civilian. That's way, it is so important to do some prevention and rescuing effort to the adolescence to keep them a way from the danger of drugs abuse, so there will be no lost generation because of the drugs abuse. Till the time for the adolescence are ready to be the next generation of the nation and the country development of theirs. Because the nation and the country need to have the adolescence with quality, creativity, sound of body and their sound of mind.
The examination about drugs abuse by adolescence use the qualitative examination method, which is an examination procedure that is produce descriptive data, words, writer, and behavior which can be observed from the subject. Meanwhile the kind of examination which use is the descriptive examination, it's and examination that has purpose to give a picture about a society or a particular group or a picture of a syndrome or the bonds between two symptoms or ever more. The method and the type of examination that is use to examine and to reveal the case of drugs that is marijuana and was done by a male young adolescence who was charged in guilty by the judge because of broke the law regulation number 22 of 1997 about narcotic and doing is time in the prison class II A at East Jakarta.
One of the social control theories that were spoken by Travis Hirschi that is social bonds theory, which based of four elements. Those attachment, commitment, involvement and belief are the form of tool or analysis knife which is use to analyze the case of drugs abuse by adolescence. Social bonds theories explain the stronger social bonds of some body with their social norms of society; can be avoided from the behavior deviation or delinquency. And the opposite, if the bond of society of some body is weak, than it can cause the delinquency."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmat Mahmudin
"Penyalahgunaan dan peradaran gelap narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa dan Negara Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia telah menunjukkan perhatian yang besar terhadap upaya pemberantasan dan peredaran gelap narkoba.
Keberhasilan suatu kebijakan tidak hanya ditentukan oleh kualitas kebijakan semata, tetapi bagaimana kebijakan itu dilaksanakan. Sedangkan kegagalan kebijakan bisa disebabkan tidak diimplementasikan, bisa pula karena implementasi yang tidak berhasil atau eksekusi yang salah serta kebijakan yang salah ( Hogwood dan Gunn : 1986 ). Penelitian terhadap implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta bertujuan untuk menjelaskan persepsi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta dan untuk mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan implementasi kebijakan tersebut.
Untuk mengetahui tujuan tersebut, penelitian dilakukan dengan mengunakan metode kuantitatif. Secara keseluruhan operasional variabel-variabel yang diteliti adalah persepsi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta Dari variabel-variabel tersebut diturunkan menjadi beberapa indikator, kemudian dijabarkan Iebih jauh menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kuesioner tertutup. Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui teknik survai/penyebaran kuesioner kepada Pimpinan Universitas, Fakultas, Biro/Lembaga yang terpilih mewakili lembaga, setelah itu analisis data dilakukan dengan membuat tabulasi. Karena tingkat pengukuran skala dari Likert?s Summated Rating adalah ordinal, maka agar dapat diolah lebih lanjul harus diubah dahulu menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).
Berdasarkan hasil penelitian temyata menurut persepsi responden keberhasilan implemenlasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta 60,30 % dipengaruhi oleh variabel komunikasi, sumber daya, sikap dan struktur birokrasi, sedangkan 30,70% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Dari keempat variabel tersebut, variabel struktur birokrasi tidak berbengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta.
Untuk lebih meningkatkan keberhasilan implementasi kebijakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Universitas Nasional Jakarta dalam rangka mewujudkan kampus yang bebas dari pengaruh narkoba perlu adanya peraturan khusus dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Disamping itu, perlu adanya Iembaga khusus yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkoba. Selanjutnya, pimpinan universitas hendaknya terbuka terhadap penyalahgunan narkoba yang terjadi di Iingkungan kampus dan bagi mereka yang terbukti terlibat kasus narkoba diberikan sanksi.

Drugs abuse and their illegal distribution have become a serious to the continuity of nation life and state of Indonesia. The government of Indonesia has shown much attention to the efforts of prevention and eradication of drugs abuse and their distribution.
Succeeding of a certain policy is not merely determined by quality of the policy, but also the implementation of it. Meanwhile, failure of the policy has not been completely implemented, un proper implementation an execution and the policy it?s self is significantly bad ( Hogwood and Gunn : 1986 ).
Research on the implementation of prevention and drugs abuse policy was carried out at Jakarta National University. The purpose of the research was to explain perception on some factors that influence to succeeding the implementation of prevention and drugs abuse policy at Jakarta National University and to know the degree of succeed of the implementation of that policy.
The research was carried out by using quantitative method. All of operational variables were studied, those consist of the perception on some factors that influence to succeeding of the implementation of prevention and drugs abuse policy at Jakarta National University. Those variables were broken down in to a number of indicators that further developed in to some question in closed questioner. Collecting data was done by technical survey through distributing the questioner to the head of university, Department/Faculty, Bureau/Chosen Institution. Then, collected data were analysis by making tabulation. Because of measurement scale of Liken?s Summated Rating is ordinal, therefore collected data should be changed in to interval scale by using Method of Successive Interval ( MSI ).
The research result shown, according to the respondent perception, the succeeding of the policy 60,30 % were influenced by communication, resources, dispositions, bureaucratic structure and 30, 70% were influenced by other factors . From four variables mentioned above, bureaucratic structure was not significantly effect to the succeeding of the implementation of the policy.
To improve the succeeding of the implementation of prevention and drugs abuse policy at Jakarta National University, in order to clear off campus from drugs affect, need special regulation designed to the prevention of drugs abuse, in selecting and accepting new students, In addition, it is also needed a special institution has responsibility in preventing drugs abuse. Furthermore, all ofthe head of university should aware and transparent to the issues of drugs abuse take place in campus, and those who are proven involve in narcotic cases have to be given relevant sanction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Supriyatna
"Remaja merupakan tahap perkembangan yang mudah terpengaruh pergaulan negatif ternan sebaya, dan pengaruh lingkungan ekstemal lain yang bersifat negatif, seperti masalah penyalahgunaan narkoba. Perawat spesialis komunitas memiliki peran melakukan upaya pencegahan masalah tersebut. Drug Abuse Resistance Education (DARE) merupakan salah satu strategi intervensi keperawatan komunitas untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba pada remaja di sekolah. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan DARE dalam asuhan keperawatan komunitas, melalui integrasi Teori Manajemen, CAP, HPM, CHSM dan FCN pada remaja di SMK TB Kota Depok. Basil intervensi menunjukan peningkatan signifikan p-value (0,000), peningkatan pengetahuan siswa (10,4%), sikap (7,6%) dan tindakan (4,25%). Strategi intervensi DARE dapat diaplikasikan untuk melakukan upaya pencegahan risiko penyalahgunaan narkoba pada remaja di sekolah.

Teenager is the development stage where a person is easily exposed to negative peer relationships, and other external environmental influences that are negative, such as the problem of drug abuse. The community nurse specialists play an important role to prevent such problems. Drug Abuse Resistance Education (DARE) is a community nursing intervention strategy to prevent drug abuse among adolescents in school. The aim of this paper was to provide the description of implementation of DARE in community nursing care, through the integration of the theories of management, CAP, HPM, CHSM, and FCN, in TB vocasional high school in Depok. The result showed a significant improvement in the intervention (p-value = 0,000) , increased knowledge of the students (1 0.4 ), attitudes (7.6%) and the action (4.25%). DARE intervention strategies can be applied to prevent the risk of drug abuse in adolescents at schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Kadarmanta
"Tesis ini membahas tentang peran lembaga pendidikan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) di Jakarta Barat. Tujuan penelitian 'ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan analisis terhadap kondisi saat ini maupun kendala-kendala Serta upaya yang perlu dilakukan dalam rangka pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bagi pelajar SLTA di Jakana Barat baik yang tclah berjalan selama ini untuk masa yang akan datang. Penelitian ini adalah pcnelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa lembaga pendidikan mcmiliki peran yang sangat strategis dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar SLTA. Untuk mewujudkan peran lembaga pendidikan tersebut diperlukan upaya-upaya yang efektif yang melibatkan komponen pendidikan dan komponen masyarakat. Perlunya melibatkan berbagai institusi terkait terscbut mengingat karaktcristik program pencegahan pcnyalahgunaan narkoba membutuhkan keterlibatan berbagai pihak termasuk BNN sebagai focal point serra institusi ierkait dalam penccgahan narkoba di lingkungan pemfidikan. Pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gclap narkoba bagi pelajar perlu dilakukan dcngan pendekatan prevention education, secara komprehensii dimuat di dalam kurikulum secara terintegrasi dengan mata pclajaran yang relevan. berkelanjutan, dengan materi dan metode serta evaluasi yang tcrukur.

This thesis discusses the role of educational institutions in efforts to prevent drug abuse tor students SLTA (Senior High School) in West Jakarta. The purpose of this study is to gain knowledge and analysis of current conditions and constraints as well as the efforts that need to be done in order to prevent abuse and illicit drugs for senior high school students in West Jakarta which has been running well so far for the foreseeable future. This study is a descriptive qualitative research design. The results state that educational institutions have a very strategic role in drug abuse prevention for high school students. To realize the role of educational institutions is necessary that effective efforts that involve an educational component and community components. The necessity of involving the various relevant institutions are given the characteristics of drug abuse prevention programs requires the involvement of various parties including the BNN as a focal point as well as relevant institutions in drug prevention education in the environment. Prevention of abuse and illicit drug for the student needs to be done with the approach prevention education, comprehensive, contained in an integrated curriculum with relevant subjects. sustainable, with the materials and methods and measurable evaluation. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T32049
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Garmiaty SP
"Tesis ini membahas kefektifan strategi pelatihan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap di Kampung Bali, Jakarta Pusat. Penelitian ini mengungkap bahwa strategi memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat Kampung Bali mampu meningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut serta mencegah penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini juga berhasil mengungkap kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan pelatihan yaitu: komunikasi, peralatan, dan pengakuan masyarakat akan hasil pelatihan tersebut.
Dari hasil pelatihan-pelatihan tersebut terungkap bahwa ada sebagian warga yang mampu mengambil manfaat ekonomi dari keterampilan yang mereka peroleh dan mereka juga berkomitmen untuk terus ikut berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya. Program pelatihan yang berkelanjutan diperlukan agar tujuan akhir yaitu membebaskan Kampung Bali dari penyalahgunaan narkoba dapat terlaksana.

This study discussed the training strategy effectiveness in enhancing community participation towards drug abuse prevention campaign in Kampung Bali. Kamung was formerly known as an area in which drugs are commonly found and resulted in bad images of the area. The study reveals that such strategy is found to be useful in increasing the level of community participation in the prevention campaign. The study has also shown that there are three obstacles identified: communication, equioment and people’s acknowldgement towards the ouput of the training program.
The results of the training also serve as ways for the participants to take economic benefit by utilizing the skills gained from the training. They have also shown their commitment to keep being involved in similar programs in their neighborhood against drug abuse. A sustainable training program is needed to ensure a complete eradication of drug abuse in Kampung Bali.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naomi Wina Veronika S.
"Peningkatan angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba tahun 2011 di DKI Jakarta dan pada kalangan Pemuda yang signifikan, hampir 2 (dua) kali lipat dari penelitian yang dilakukan BNN pada tahun 2008, dan tidak terlihatnya peran Organisasi Kepemudaan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda Indonesia di DKI Jakarta menjadikan tujuan Tesis ini untuk menganalisis dan mengetahui peran OK saat ini dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda di Indonesia di DKI Jakarta, mengetahui kendala-kendala yang dihadapi OK guna mewujudkan kondisi yang diharapkan dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba oleh Pemuda Indonesia di DKI Jakarta, dan mengetahui peran yang ideal dilakukan untuk mewujudkan peran OK dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda Indonesia di DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatf dengan desain deskriptif preskriptif. Hasil penelitian ini menyarankan agar OK perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda Indonesia di DKI Jakarta, mendapatkan sosialisasi dengan baik dan benar mengenai informasi upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi Pemuda Indonesia di DKI Jakarta yang ada diinstansi pemerintah pusat dan daerah, dan OK sendiri berani berkomitmen untuk menjalankan perannya dalam upaya ini.

Significant increase in prevalence of drug abuse on 2011 in Jakarta Province and among Youth, almost 2 (two) times from BNN research on 2008, and invisibility Youth Organizations' Role of Effort for Prevention Drug Abuses for Indonesia's Youth in Jakarta Province, makes the purpose of this Thesis are to analyze and determine the Youth Organizations' Role of Effort for Prevention Drug Abuses for Indonesia's Youth in Jakarta Province, to know the constraints which Youth Organizations facing to create conditions that are expected in the prevention of drug abuses for Indonesia's Youth in Jakarta Province, and to know the ideal role for embody the role carried by Youth Organization in effort for prevention drug abuses for Indonesia's Youth in Jakarta Province. This research is qualitative descriptive prescriptive. The reseacher suggests that Youth Organization must to be involved, get well and properly inform about drug abuses prevention efforts for Indonesia's Youth in Jakarta Province by central government and local government, and Youth Organization its own have the courage to carry out its role in this."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harvina Sawitri
"Narkotika dan obat-obatan terlarang merupakan permasalahan global saat ini. 3,3-6,1% penduduk dunia menggunakan obat-obatan terlarang. Di Indonesia 1,99 % penduduknya menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang dan 7% dari jumlah tersebut merupakan pengguna narkoba suntik. Pemakaian narkoba dapat mengakibatkan bermacam-macam gangguan mental dan perilaku dan mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit. Sedangkan pemakaian jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba suntik dapat meningkatkan angka infeksi HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C. Karena penggunaan narkoba suntik mengakibatkan banyak dampak buruk, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menanggulangi hal ini. Harm reduction (pengurangan dampak buruk) merupakan salah satu upaya penanggulangan narkoba. Program ini telah terbukti dapat menurunkan angka pemakaian narkoba dengan menyuntik.
Desain penelitian ini adalah menggunakan desain potong lintang dengan mempertimbangkan variabel waktu. Analisis yang digunakan adalah analisis survival menggunakan metode Kaplan Meier untuk melihat hubungan antara variabel dependen dan independen dan untuk pemodelan multivariatnya dilakukan dengan Regresi Cox. Sampel penelitian ini adalah 268 pengguna narkoba suntik pada Survei Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia tahun 2008 yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional.
Pada lama pemakaian narkoba suntik pada responden, waktu paling sedikit adalah 3 bulan dan waktu paling lama adalah 348 bulan (29 tahun). Umur paling muda pengguna narkoba suntik adalah 15 tahun dan paling tua 44 tahun. Faktor yang berhubungan dengan berhenti pakai narkoba suntik adalah umur, jenis kelamin, mengikuti rehabilitasi, tidak pernah mengikuti detoksifikasi, tidak pernah melakukan pengobatan sendiri, dan anggota keluarga tidak ada yang pakai narkoba. Tinggal bersama keluarga mempunyai peluang 1,50 kali lebih cepat untuk berhenti pakai narkoba suntik, pengguna narkoba suntik yang bekerja mempunyai peluang 1,24 kali lebih cepat untuk berhenti pakai narkoba suntik, pengguna narkoba suntik yang hanya menggunakan 2 zat atau kurang mempunyai peluang 1,68 kali lebih cepat untuk berhenti pakai narkoba suntik, dan pada pengguna narkoba suntik yang tidak tahu frekuensi menyuntik peluangnya 2,07 kali lebih cepat untuk berhenti pakai narkoba suntik. Mengikuti program harm reduction atau tidak mempunyai peluang yang sama untuk berhenti pakai narkoba suntik. Hal ini disebabkan karena belum optimalnya pelaksanaan program harm reduction dan keterampilan petugas penjangkauan yang belum adekuat.
Oleh karena itu sasaran program sebaiknya dilakukan pada umur sedini mungkin dan laki-laki juga menjadi fokus utama. Harm reduction perlu dioptimalkan lagi programnya secara menyeluruh dengan tidak hanya berfokus pada beberapa program tertentu. Karena kalau secara jangkauan, sebagian besar pengguna narkoba telah dapat menjangkau program, tetapi hasil yang didapatkan belum memenuhi target program. Perlu adanya peningkatan konseling secara individu antara petugas penjangkauan dengan pengguna narkoba untuk lebih memotivasi pengguna narkoba supaya dapat merubah perilakunya dari berisiko menjadi tidak berisiko.

Narcotics and illegal drugs is a global problem. About 3.3 to 6.1% of world population uses illegal drugs. In Indonesia, 1.99% of the population using drugs and illicit drugs and 7% of them are injecting drug users. Drug uses can lead to many mental and behavioral disorders and caused various diseases. And using drugs with needles in intravenous can increase the rate of HIV infection, Hepatitis B and Hepatitis C. Because of injection drug use caused many adverse effects, therefore there is a need for efforts to tackle this. Harm reduction is one of drugs prevention. This program has been shown can reduce the number of injecting drug use.
The design of this study is use a cross-sectional design with time variable into the consideration. This analysis used survival analysis which Kaplan-Meier is used to see the relationship between the dependent and independent variables for modeling and multivariat performed with Cox regression. The research sample is 268 injecting drug users in Indonesian Survey on Drug Abuse conducted in 2008 by BNN.
At the time of injecting drug use among respondents, the time is at least 3 months and a maximum was 348 months (29 years). The youngest age of injecting drug users is 15 years old and the oldest is 44 years. Factors associated with cessation of injecting drug use is age, sex, join rehabilitation, never join detoxification, didn?t have self eficacy, and no family member who used drugs. Living with family has chances 1.50 times faster to stop injecting drug use, injecting drug users who have a job 1.24 times faster to stop injecting drug use, injecting drug users who only use two substances have a chance of 1.68 times faster to stop injecting drug use and injecting drug users who do not know the frequency of injecting has chances 2.07 times faster to stop injecting drug use. Register to harm reduction program or not have the same opportunities to stop injecting drug use. This is due to non optimal implementation of harm reduction programs and the skills of outreach workers who have not been adequate.
Therefore, the target of program should be done at the earliest possible age and men are also a major focus. Harm reduction programs need to be optimized more thoroughly by not only focusing on a particular program. Because in range, the majority of drug addicts have been able to reach the program, but the results obtained do not meet program targets. Need for increased counseling to individuals between the outreach workers to better motivate drug addicts in order to change the behavior of the risk to no risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>