Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60042 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Ariantini Yudhasari
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keluarga Jepang Dewasa ini, khususnya kaku kazoku dalam teks Yu Miri.
Data penelitian diambil dari tiga teks Yu Miri yaitu, Kazoku Hyohon (1994), Furu Hausu (1996) dan Kazoku Shinema (1997). Pendekatan yang dipergunakan untuk menganalisis teks di atas, adalah pendekatan dari sudut sosiologi sastra. Metode yang digunakan untuk menganalisis teks adalah metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ketiga teks Yu Miri yang berbicara tentang keluarga ditemukan adanya perubahan fungsi anggota kaku kazoku. Dampak terjadinya perubahan fungsi anggota kaku kazoku mengakibatkan munculnya fenomena kateinai bekkyo dan kateinai booryoku. Hasil penelitian ini merupakan suatu bentuk tanggapan terhadap kondisi keluarga Jepang dewasa ini."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T10381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Anggreani
"Masalah yang diangkat dalam jurnal ilmiah ini adalah mengenai dampak perubahan keluarga Jepang dari keluarga Jepang yang berbasiskan sistem Ie pada masa sebelum Perang Dunia II ke kaku kazoku pada masa setelah Perang Dunia II terhadap munculnya superioritas wanita Jepang masa kini. Superioritas wanita Jepang masa kini tergambarkan dalam tokoh Makiko dalam drama Jepang Seigi no Mikata. Superioritas wanita merupakan usaha atau perjuangan untuk mencapai keunggulan dan kesempurnaan kehidupan wanita dari kehidupan wanita pada masa sebelumnya yaitu sebelum Perang Dunia II. Pada masa sebelum Perang Dunia II, kehidupan wanita Jepang hanya terbatas pada kehidupan keluarga dan tugasnya hanyalah tugas domestik, yaitu pekerjaan rumah tangga, sedangkan pada masa setelah Perang Dunia II, wanita Jepang sudah bisa memperoleh pendidikan tinggi dan dapat bekerja di luar rumah. Kehidupan wanita Jepang baik pada masa sebelum Perang Dunia II maupun setelah Perang Dunia II dipengaruhi oleh bentuk dan nilai keluarga tempat ia tinggal karena keluarga merupakan tempat pembentukan karakter dan psikologis individu yang dipengaruhi oleh bentuk dan nilai keluarga tersebut.

The issues raised in this scientific journal is the impact of changes in Japanese families from Japanese family based on Ie system in the period before World War II to the kaku kazoku in the aftermath of World War II to the appearance of Japanese modern women 's superiority. Superiority of Japanese modern women is reflected in figure Makiko in Japanese drama Seigi no Mikata. Superiority of women is an effort or struggle to achieve excellence and perfection of the woman's life in the past before World War II. In the period before World War II , the Japanese women’s life confined to family life and his job only domestic duties, housework , whereas in the aftermath of World War II, Japanese women are able to get higher education and be able to work outside the home. The Japanes woman's life both in the period before World War II and after World War II is influenced by the shape and value of the family where she live as a family is a place of character and psychological formation of individuals who are affected by the shape and value of the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Azalea Chenintya
"Kasus bullying tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi diluar negeri. Survey yang dilakukan oleh Latitude news (2006), menunjukkan bahwa Jepang dan Indonesia merupakan dua negara teratas yang memiliki tingkat bullying tertinggi di dunia. Dalam bahasa Jepang, bullying juga disebut dengan ijime. Ijime adalah suatu tindakan penganiayaan yang dilakukan baik secara fisik maupun mental terhadap orang lain. Ijime tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah tetapi juga dapat terjadi di tempat umum dan dunia maya. Tulisan ini ingin menjelaskan bentuk- bentuk ijime itu sendiri di dalam sebuah drama, yang berjudul Kazoku Game. Setting drama diambil oleh penulis dengan pertimbangan dapat memudahkan mengidentifikasi bentuk ijime dalam sebuah masyarakat. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan, Penulis menemukan bahwa di Jepang, ijime terbagi ke dalam dua jenis, yaitu ijime secara fisik dan mental. Paper ini juga akan menjelaskan karakteristik dari pelaku dan korban Ijime.

Cases of bullying not only occurs in Indonesia, but also occurs outside the country. Survey conducted by Latitude news (2006), shows that Japan and Indonesia are the top two countries that have the highest levels of bullying in the world. In Japanese, bullying also known as ijime. Ijime is an act of abuse committed both physically and mentally to others. Ijime not only occur in the school environment, but also can occur in public places and internet. This paper wants to explain the types of ijime in Japanese drama called Kazoku Game. This drama setting was taken by the writer to make it easier for identifying the forms of ijime in a society. By using literary study method, the writer found that in japan, ijime is divided into two types, there are physical and mentally ijime. This paper will also describes the characteristic of ijime perpetratos and victims.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyani Prih Handayani
"Penelitian ini berfokus pada bentuk nilai keluarga, hubungan peran antar anggota keluarga, dan perubahannya yang tercermin dalam film dan drama televisi Kazoku Game. Bentuk nilai dan hubungan peran anggota keluarga ini diketahui melalui identifikasi sikap, perilaku, peran, dan permasalahan yang terjadi dalam keluarga. Penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan konsep keluarga oleh Goode dan konsep AGIL oleh Parsons dalam menganalisis data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk nilai keluarga yang terdapat di dalam film tidak sama dengan yang tercermin dalam drama televisi. Selain itu, hubungan peran antar anggota keluarga yang tercermin dalam drama televisi tidak berjalan baik bila dibandingkan dengan hubungan peran yang tercermin dalam film. Hal ini disebabkan karena adanya sifat egois dari masing-masing anggota keluarga.

This research focused on the form of family value, the relationship of roles among family members and the changes reflected in the film and television drama Kazoku Game. This form of value and the relationship of roles of family members are known through the identification of attitudes, behaviors, roles, and problems that occur in the family. This research is qualitative research uses the concept of family by Goode and AGIL concept by Parsons in analyzing the data.
The results of this research indicate that the form of family value contained in the movie is not the same as that reflected in the TV drama. In addition, the role relationships among family members reflected in the TV drama did not go well compared to a role relationship that is reflected in the movie. This is due to the egoism of each family member.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Arfiannisa
"Skripsi ini membahas tentang penggambaran kisah Xiang Yu dalam Teks Biografi Xiang Yu yang terdapat dalam Kitab Catatan Sejarah(史记)dan film 王的盛宴 Wang de Shengyan (Perjamuan Raja). Kajian ini bertujuan menemukan perbedaan serta persamaan kisah Xiang Yu dalam kitab Shiji dan film dilihat dari penggambaran tokoh Xiang Yu dan jalan ceritanya. Dari penelitian ini, penulis menemukan kisah di Shiji mengalami penyesuaian di dalam film Perjamuan Raja. Hal ini disebabkan film Perjamuan Raja menggunakan lebih dari satu sumber rujukan dalam membangun cerita film.

This paper aims to explains two versions of the Xiang Yu story within the stories in the Biographical Text of Xiang Yu on Records of the Grand Historian of China(史记)and the movie The Last Supper( 王的盛宴). The comparation looks at the differences and equivalence present within the two stories of Xiang Yu through their character description and storyline. In this paper, could be seen that the story in the film has added new content that are not present within the Shiji story. This is because the film used several sources in building the story.
"
2016
S64088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khayira Adzra
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan representasi marginalisasi dan kritik sosial yang terkandung dalam film Manbiki Kazoku karya Hirokazu Kore-eda. Data primer diperoleh dari film Manbiki Kazoku menggunakan teknik dokumentasi. Adegan yang dianggap mengandung representasi marginalisasi dicatat dan dipilih sebagai sumber data primer. Sumber data sekunder diperoleh melalui metode studi pustaka menggunakan artikel, buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya. Teori yang digunakan merupakan teori representasi menurut Stuart Hall dan data dianalisis melalui teori semiotika menurut Roland Barthes. Penelitian ini menemukan bahwa pada film Manbiki Kazoku, marginalisasi direpresentasikan melalui kehidupan dan pengalaman masing-masing anggota Keluarga Shibata. Kondisi sosial ekonomi mereka tercermin dalam penampilan dan kehidupan sehari-hari mereka, yang memaksa mereka untuk mencuri sebagai strategi bertahan hidup, menyoroti bahwa individu yang terpinggirkan sering kali terpaksa mengambil jalan tidak legal untuk bertahan. Tantangan pekerjaan mereka sebagai pekerja paruh waktu dan pekerja seks menunjukkan kerentanan terhadap eksploitasi dan stigmatisasi. Pengalaman Shota dan Yuri, termasuk penelantaran, kekerasan, dan keterbatasan pendidikan, serta isolasi nenek Hatsue, juga mencerminkan marginalisasi.

This study aims to explain the representation of marginalization and social criticism contained in Hirokazu Kore-eda's Manbiki Kazoku. Primary data was obtained from the movie Manbiki Kazoku using documentation technique. Scenes that are considered to contain representations of marginalization are noted and selected as primary data sources. Secondary data sources were obtained through the literature study method using articles, books, journals, and other scientific works. The theory used is the theory of representation according to Stuart Hall and the data is analyzed through semiotic theory according to Roland Barthes. This study found that in the film Manbiki Kazoku, marginalization is represented through the lives and experiences of each member of the Shibata Family. Their socio-economic condition is reflected in their appearance and daily life, which forces them to shoplift as a survival strategy, highlighting that marginalized individuals are often forced to take illicit means to survive. Their employment challenges as part-time workers and sex workers demonstrate their vulnerability to exploitation and stigmatization. Shota and Yuri's experiences, which includes neglect, abuse, and educational limitations, as well as Hatsue's isolation, also reflect marginalization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Luciana Maria
"Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa untuk berbagai tujuan, misalnya untuk mengungkapkan perasaan, memberikan informasi, ataupun untuk meyakinkan orang lain. Ini berarti bahwa bahasa memiliki fungsi yang berbeda_beda. Skripsi yang berjudul Fungsi-Fungsi Bahasa dalam Teks Surat-Surat Pembaca Majalah Berbahasa Perancis ini merupakan suatu penelitian kecil yang dilakukan atas sejumlah surat-surat pembaca, untuk melihat fungsi-fungsi bahasa apa saja yang digunakan oleh para pembaca dalam suratnya, serta untuk melihat satuan-satuan sintaksis yang digunakan untuk mengungkapkan fungsi-fungsi tersebut. Data yang digunakan diambil dari surat-surat pembaca yang terdapat dalam beberapa majalah berbahasa Perancis. Adapun teori yang digunakan sebagai landasan analisis adalah teori wacana, teori komunikasi, dan fungsi-fungsi bahasa menurut Roman Jakobson, teori semantik mengenai makna denotatif dan konotatif, serta teori tataran sintaksis. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam surat-surat pembaca fungsi-fungsi bahasa yang digunakan adalah fungsi ekspresif, referensial, konatif, fatik, dan puitik. Dalam hal ini, fungsi ekspresif merupakan fungsi bahasa yang paling menonjol, sebab pada umumnya pembaca menggunakan bahasa untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, dan penilaian-penilaian yang bersifat subyektif. Di samping itu, dari basil analisis diketahui bahwa kelima fungsi bahasa tersebut diungkapkan dalam lima satuan sintaksis, yakni monem, sintem, sintagma, proposisi dan kalimat. Dari kelima satuan sintaksis tersebut, proposisi merupakan satuan sintaksis yang paling banyak digunakan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S16195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Ino Alda
"Sektor Telekomunikasi adalah merupakan sektor kegiatan usaha yang baru dibuka untuk partisipasi swasta sejak tahun 1989 yang diatur melalui Undang-Undang Tentang Telekomunikasi Nomor 3 tahun 1989. Pada saat itu peran Pemerintah dalam mengatur sektor Telekomunikasi sangat kental. Baik itu dilakukan melalui peraturan-peraturan yang ada serta peran sentral pemerintah sendiri sebagaimana diatilr dalam undang-undang tersebut. Pemrintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan Badan Penyelenggara seperti PT. Telkom Tbk. Yang mengelola jaringan telekomunikasi tetap dan sambungan jarak jauh (SLJJ) dan PT.Indosat, Tbk. yang mengelola sambungan langsung internasional (SLI) melakukan monopoli. Keikutsertaan swasta diatur melalui mekanisme penyertaan dan/atau kerja sarna dengan Badan Penyelenggara. Dalam per]alanannya undangundang dimaksud telah memberikan kontribusi yang berarti kepada dunia telekomunikasi, yang dibuktikan dengan berdirinya usaha-usaha patungan yang d.ilakukan oleh pihak swasta balk asing maupun nasional, namun hanya untuk sektor-sektor tertentu saja. Dalam periode tahun 1989 sampai dengan tahun 1999, peran Pemerintah dalam sektor telekomunikasi sangat dominan, dibuktikan dengan peran sentral pemerintah dalam mekanisme perijinan, pengawasan, pembinaan, interkoneksi dan kebijakan pentarifan. Peran ini diwujudkan juga dengan perlindungan berbentuk monopoli yang diberikan kepada Badan Penyelenggara. Pada sisi lain sektor telepon seluler dibuka secara bebas, sehingga terjadi kompetisi yang bebas antar operator. Kompetisi yang bebas ternyata mendapatkan _tanggapan positif dari masyarakat, sehingga tingkat pertumbuhan pengguna telepon seluler meninggkat dengan sangat pesat jauh melebihi tingkat pertumbuhan telepon umum perumahan. Peran pemerintah yang cukup kental dalam sektor telekomunikasi mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat, sehingga kemudian pads tahun 1999 terbitlah Undang-Undang Tentang Telekomunikasi Nomor 36 tahun 1999. Dalam undang undang tersebut peran pemerintah masih seperti tersebut dalam UU Nomor 4 Tahun 1989 namun diatur bahwa ada sebagian kewenangan dimaksud diserahkan kepada sebuah badan independen, yang kemudian pada tahun 2003 didirikan dengan nama Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Menjadi permasalahan adalah BRTI tersebut masih juga dikontrol oleh pemerintah dimana Dirjen Pos dan Telekomunikasi menjabat sebagai ketuanya, sehingga dengan demikian independensi dari badan tersebut sebagaimana dimaksud undang-undang patut untuk dipertanyakan. Dengan adanya peran pemerintah, maka harapan untuk membuat sektor telekomunikasi lebih kompetitif menjadi kehilangan makna. Perlis dipikirkan perihal memberikan independensi kepada BRTI dan da.ikuti dengan penyempurnaan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang saat ini berlaku sehingga bisa memberikan dorongan yang kondusif terhadap liberalisasi pasar di sektor telekomunikasi secara umum dan itu berarti termasuk juga sektor telekomunikasi jaringan tetap, SLJ dan SLI."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T19190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
"This research aims to explain and describe the colonial history of fortresses and their influence on the development of urban planning in Indonesia. The fortresses functioned as centres of colonial administration and control. In former days these fortresses were identified with the domination of power, economic exploitation and as symbols of foreign rule in areas ruled by local kings and entrepeneurs. Due to political and economic changes as well as in town planning, the funtion of these fortresses also changed. At present, the fortresses function as heritage sites and interesting places to be visited by tourists. The current efforts to conserve these historical sites can have an effect on urban development planning. The Indonesian government, especially the Department of Tourism and Culture, should give much attention not only for preservation but also for restauration of these sites."
Depok: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deko Asrianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>