Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133826 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistini Dwi Putranti
"Tesis ini membahas dua drama yaitu A Doll House karya Henrik Ibsen yang diterjemahkan oleh Rolf Fjelde dan Slam the Door Softly karya Clare Boothe Luce yang disebutkan oleh Luce sebagai penulisan Wang babak ketiga drama Ibsen. Keinginan Luce untuk menulis Mang tersebut merupakan motivasi utama bagi penulis untuk melihat perbedaan apa yang ingin dibuat oleh Luce terhadap drama Ibsen dan mengapa Luce menuliskannya seperti itu.
Fokus utama tesis ini adalah menganalisis kedua tokoh utama drama tersebut dalam bersikap terhadap konstruksi jender yang sudah dilekatkan oleh masyarakat pada masing-masing jamannya. Analisis dilakukan dengan menggunakan kajian jender dan teori Feminis yang akan mempertajam hasil analisisnya. Kedua tokoh tersebut dibahas dari peran mereka sebagai seorang ibu rumah tangga yang bertanggungjawab di dalam wilayah domestik dan tidak diberi kesempatan untuk berkiprah di wilayah publik, serta peran mereka sebagai secondary sex. Sebagai secondary sex di sini adalah peran mereka sebagai seorang istri yang tidak didengar dan dianggap penting oleh suami pada khususnya dan masyarakat secara luas yang menganut sistem patriarki.
Dengan melihat simbol-simbol, norma-norma dan nilai-nilai masyarakat pada jaman masing-masing, kedua drama tersebut dapat dibahas dengan teliti dan menghasilkan analisis yang cermat yang diharapkan berguna bagi segenap pembaca.

This thesis discusses two dramas: A Doll House by Henrik Ibsen, in this case translated by Rolf Fjelde, and Slam the Door Softly by Clare Boothe Luce. Luce mentioned that her drama was actually a reconstruction of Ibsen's third part of A Doll House. Luce's reasons to reconstruct Ibsen's play are the key factors which motivate the writer to examine the differences as well as the similarities of these two dramas. Why did Luce want to rewrite Ibsen's play? What differences did. she want to make? What similarities did she want to keep? Those are questions that the writer wants to find the answers.
The main focus of the drama is analyzing the two main characters in both plays in their reaction to gender construction. They are examined through their roles as a mother who is responsible in the domestic area. They are not given opportunities to take part in public sphere. They are also examined through their role as a wife as secondary sex. They are said secondary sex because they are not considered as an important partner by their husband. They are not heard, their opinions are not important and they are marginalized and subordinated in every way by their husband.
By considering all symbols, norms and values held by the society in both dramas, the writer discusses these two dramas thoroughly and closely and hopefully it will be beneficial for all the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Mardzoeki
Yogyakarta: DJB, Penerbit Djaman Baroe, 2016
808.82 FAI n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wijaya, 1944-
Yogyakarta, Bantul: Basabasi, 2017
808.83 PUT n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Heraldus Panji Arikson
"Gangguan satu fasa ke tanah terjadi pada kabel bawah laut yang menghubungkan Pabelokan ke Nora. Gangguan ini seharusnya dapat segera diatasi oleh rele arus lebih pada penyulang Pabl – Nora dalam waktu 0,593 sekon. Akan tetapi, hal itu justru tidak terjadi dan malah menyebabkan seluruh area selatan, beberapa daerah area utara juga tengah mengalami pemadaman. Dalam skripsi ini, akan disimulasikan tiga kondisi arus gangguan yang berbeda – beda yaitu 397 A, 795 A dan 1,19 kA yang berasal dari kombinasi kontribusi arus gangguan oleh tiga generator yang bekerja. Ketidakseimbangan tegangan terjadi selama gangguan sehingga menyebabkan surge arrester pada G101B pecah. Kontribusi arus gangguan pun turun menjadi 397 A karena G101C memang tidak diaktifkan untuk bekerja. Nilai arus gangguan yang kecil ini membuat waktu tunda rele arus lebih IAC-53 pada feeder Pabelokan Nora beroperasi setelah 25 sekon. Nilai ini lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan oleh rele SR489 untuk bekerja dengan nilai arus gangguan yang sama yaitu 8,31 sekon. Hal ini menyebabkan generator G101A lebih dahulu mengalami trip karena ground fault rele. Oleh karena itu, pengaturan nilai pick up arus gangguan dan waktu kerja rele pun harus diatur lebih cepat lagi yaitu pada kisaran 5 sekon untuk nilai arus yang sama agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Phase to ground fault happened to the subsea cable that connected Pabelokan to Nora. This fault should be cleared by Over c urrent relay at Pabl- Nora feeder in 0,593 second. Nevertheless, it didn’t work that way instead it caused all the south area and some of central and north area was shutdown. There will be three conditions of fault current that will be simulated on this simulation which are 397 A, 795 A and 1,19 kA that is coming from the combination of three generators that worked. The unbalanced voltage that happened when fault is inserted caused surge arrester in G101B blown up. The current fault decreased and it was 397 A because G101C was not work from the first, due to repairement. The fault current value that is so small caused delay in IAC-53 reay at Pabl-Nora feeder. This rele worked after 25 seconds. This value is longer than the time that SR489 relay needed to work at the exactly same fault current that is 8,31 seconds. It is caused generator G101A tripped by ground fault relay. As the solution, pick up current and time delay setting must be set faster that is about 5 seconds for the same value of current fault so this kind of things is not going to happened again.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nora, Leung
Hongkong: Studio Publication, 1990
725.201 NOR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Maria Tjin Mei Fung
"ABSTRAK
Telah lama disadari bahwa ketimpangan jender mengakibatkan berbagai problematik jender. Salah satu darinya adalah sub-ordinasi jender, yakni sub-ordinasi wanita terhadap pria. Faktor-faktor seperti kesejarahan, kebudayaan, keluarga dan agen sosialisasi seperti sekolah, agama, hukum, pekerjaan dan media massa, turut berperan menjadi agen yang memperkuat sub-ordinasi jender. Problematik ini juga menjadi semakin kompleks manakala wanita sendiri mengidentifikasi peran jendernya sedemikian rupa sehingga ikut meneguhkan statusnya yang oleh kebanyakan orang dipandang lebih rendah daripada pria. Namun dibutuhkan penelusuran lebih lanjut untuk melihat seberapa jauh wanita sendiri bersikap demikian terhadap sub-ordinasi jender.
Sejalan perkembangan waktu dan ilmu pengetahuan psikologi, sebuah konsep bernama androgyny, yang sejak tahun 1972 dipopulerkan oleh Bern, memberi harapan kepada banyak orang khususnya wanita untuk keluar dari model identifikasi peran jender yang bersifat tipologis dan dikotomis. Androjini merupakan hasil identifikasi peran jender sedemikian rupa sehingga di dalam diri seseorang terbentuk suatu kepribadian yang mengandung sifat-sifat feminin dan maskulin dalam kadar yang relatif tinggi. Dengan memiliki kepribadian ini, seorang wanita diharapkan tidak mudah tunduk kepada model-model peran jender yang tidak seimbang, yang mengakibatkan ketidakadilan jender. Maka, dapatkah dikatakan bahwa identifikasi peran jender mempengaruhi sikap wanita terhadap sub-ordinasi jender secara berarti ? Berhubung konsep androjini baru dipopulerkan pada dekade 70-an, apakah wanita sesudah masa itu lebih bersikap melawan sub-ordinasi jender daripada wanita pada masa sebelumnya ? Apakah perbedaan generasi memberi pengaruh yang signifikan pada sikap wanita terhadap sub-ordinasi jender ?
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 210 orang, terdiri dari 70 wanita dewasa awal, 70 wanita dewasa madia dan 70 wanita dewasa lanjut. Dikarenakan pembagian identifikasi peran jender menjadi dua kelompok yakni androjini dan feminin, maka total sampel yang dapat digunakan berjumlah 193. Analisis varian dari data yang diperoleh menghasilkan beberapa kesimpulan.
Pertama, generasi tidak mempunyai efek utama yang signifikan pada sikap wanita terhadap sub-ordinasi jender. Jadi, perbedaan generasi tidak memberi pengaruh berarti pada sikap terhadap sub-ordinasi jender.
Kedua, identifikasi peran jender memberi efek utama yang signifikan pada sikap wanita terhadap sub-ordinasi jender (p = .033). Ini berarti, perbedaan identifikasi peran jender membawa pengaruh yang berarti kepada sikap wanita terhadap sub.ordinasi jender
Ketiga, tidak ada efek interaksi antara generasi dan identifikasi peran jender pada sikap wanita terhadap sub-ordinasi jender. Maksudnya, sikap wanita terhadap sub-ordinasi jender yang disebabkan perbedaan identifikasi peran jender, tidak dipengaruhi oleh perbedaan generasinya, demikian pula sebaliknya
Analisis tambahan menemukan efek signifikan dari pendidikan (p=.0002) dan pekerjaan (p=.004) pada sikap wanita terhadap subordinasi jender. Pola pengambilan sampel dan kedua variabel ini menjelaskan mengenai variabel generasi yang tidak tampil pengaruhnya.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kwok, Melinda
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi melindungi muka yang dilakukan seorang penutur dalam situasi konflik, serta membuktikan ada tidaknya pengaruh tingkat solidaritas terhadap pemilihan strategi melindungi muka. Metode pengumpulan data adalah studi kepustakaan, dengan sumber data drama A Doll's House. Analisis dan kesimpulan dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa ketika seorang penutur mengalami keterancaman muka dalam suatu konflik, ia akan melakukan strategi melindungi muka. Kecenderungan pertama adalah kembali menyerang muka lawan bicara, kedua adalah mempertahankan muka sendiri, dan yang ketiga ialah menjatuhkan muka sendiri tanpa perlawanan. Selain itu, disimpulkan bahwa tingkat solidaritas diantara peserta percakapan tidak berpengaruh terhadap pemilihan strategi melindungi muka seseorang. Strategi tersebut ternyata lebih dipengaruhi oleh konteks peristiwa tutur dan karakter seorang penutur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S14021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Lea & Febiger , 1994
616.042 NOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haji Ali Haji Ahmad
Petaling Jaya, Selangor: Galeri Ilmu sdn. bhd., 2010
928.992 2 ALI d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>