Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149829 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suherman
"Narkoba bukan benda asing di negeri kita sebab banyak pihak baik pemerintah, LSM dan lembaga pendidikan telah mempublikasikan bahaya narkoba. Namun anehnya masih banyak orang khususnya remaja dan pelajar yang terjebak dan tanpa sadar memakai narkoba untuk kemudian menjadi pecandu narkoba. Hal demikian terjadi pada Andi-Hen-Indra-Wulan-lta, mereka mahasiswa Universitas X di Banten. Penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh narkoba terhadap prestasi belajar.
Penelitian memakai data kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan Kasus Andi-Heri-Indra-Wulan-Ita. Kelima orang tersebut adalah pemakai narkoba, mereka merupakan teman satu kelompok yang selalu bersarna-sama balk di dalam maupun di luar kampus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Andi-Heri-lndra-Wulan-Ita menjadi pengguna narkoba setelah melakukan proses pembelajaran sosial mengenai pemakaian narkoba. Pertama, Kasus mempelajari narkoba karena bujukan teman kelompok. Kedua, terjadi komunikasi intensif dalam kelompok inti (Audi-Heri-Indra-Wulan-ita). Ketiga, Kasus memberi frekuensi, durasi, prioritas, dan intensitas yang Iebih besar terhadap narkoba dibandingkan perhatian mereka terhadap prestasi belajar. Disamping itu, lingkungan sosial yang bersikap antipati dengan memberi cap pecandu narkoba pada Kasus, telah mendorong Kasus memposisikan diri sebagai pecandu narkoba yang sebenarnya. Terdapat perbedaan penting antara sebelum dan sesudah Kasus menjadi pengguna narkoba.
a. Indeks prestasi menurun, Indeks Prestasi Kasus sebelum memakai narkoba adalah baik. Setelah menjadi pemakai narkoba indeks Prestasi mereka menjadi berkurang.
b. Kegiatan kampus berkurang. Sebelum memakai narkoba Kasus banyak mengikuti kegiatan kampus dan di luar kampus. Setelah memakai narkoba Kasus tidak aktif lagi dalam organisasi kemahasiswaan.
c. Interaksi sosial berkurang. Setelah memakai narkoba, interaksi sosial antara Kasus dengan lingkungan sosial menjadi kurang harmonis.
Dengan demikian, narkoba memberi pengaruh negatif terhadap prestasi belajar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Gozaly
"Nowadays, online games attract people from various age. One of the biggest communities is university students. Online games are ofteb considered to have brought a bad influence because itis assumed that students' achievement is declining. If this assumption is true, playing online games will become a mayor problem. The aim of this research is to identify and find relationship between online gaming behavior and students' achievement at "X" University. By using multiple linear regression, it is discovered that gaming behavior will bring a negative influence to students' achievement; therefore, wise consideration while playing online game is necessary."
[Place of publication not identified]: Majalah Ilmiah Maranatha, 2010
MAILMAR
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marselus Imbiri
"Dalam perjalanan Studi di Perguruan Tinggi mahasiswa tertantang untuk berkompetisi dalam meraih suatu prestasi secara maksimal, namun untuk mencapai prestasi belajar terbaik ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor yang menarik untuk diteliti oleh penulis adalah "Persepsi mahasiswa tentang pengajaran dosen". dalam hal ini akan dilihat hubungan dan sekaligus pengaruh persepsi terhadap prestasi belajar mahasiswa. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan, dimana peneliti mengadakan survey dengan menyebar daftar pemyataan dan direspon oleh 150 orang mahasiswa Universitas Putra Bangsa Surabaya dari jumlah populasi sebanyak 1170 orang. Teori yang digunakan diperoleh dari berbagai literatur yang berkaitan dengan penulisan tesis, khususnya konsep-konsep berpikir para ahli mengenai pengertian" faktor-faktor dan hal lainnya tentang persepsi, pengajaran, prestasi dan belajar. Misal, Braskamp dkk (1979:13) mengatakan bahwa persepsi merupakan salah satu faktor penentu dalam prestasi belajar dan Centra (1979:17) juga menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara pengajaran dosen dengan basil belajar mahasiswa, dimana kepengajaran dosen ini dinilai berdasarkan penilaian mahasiswa. Hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa teutang pengajaran dosen dengan prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan faktor-faktor pengajaran dosen (kehadiran, kemampuan, aktivitas bimbingan, serta evaluasi, koreksi dan umpan balik) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Rekomendasinya, perlu peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi, melalui sarana & prasana misalnya : perpustakaan, laboratorium, ruang belajar yang mamadai, dan sebagainya. Perlu adanya upaya pembina an tenaga edukatif dengan mengikutkan pada Diktat, seminar, penataran dan memperbanyak membaca buku di perpustakaan, serta perlu merekrut caloncalon tenaga edukatif yang mempunyai kualifikasi mengajar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diennaryati Tjokrosuprihatono
"ABSTRAK
Raudsepp (1981) dalam uraiannya mengemukakan beberapa tantangan atau masalah yang sering ditemui saat ini. Masalah yang ditemui ini menyangkut semua dimensi kehidupan manusia, sehingga tidak dapat hanya didekati dari segi ilmiah dan teknologi semata. Pemikiran-pemikiran yang mendalam juga dituntut dalam semua bidang ilmu. Olson melihat bahwa masalah yang dihadapi bukan sebagai ancaman, tetapi tantangan untuk menggunakan kreativitas demi peningkatan diri dan menentukan strategi, metode dan teknik kreatif untuk menanggulanginya.
Perguruan Tinggi sebagai salah satu wadah pendidikan memegang peranan penting dan diharapkan mampu membuahkan tenaga ahli yang tangguh dan kreatif dalam berbagai bidang ilmu yang nantinya mampu menjawab tantangan pembangunan dengan bekal ilmu dan kemampuan yang dimilikinya. Demikian pula halnya dengan pendidikan psikologi. Sarjana Psikologi dituntut kreativitasnya dalam menjawab tantangan masalah dengan meramu teori-teori yang diketahuinya agar tepat dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dihadapi dengan mempertimbangkan variabel dan kondisinya yang ada.
Sehubungan upaya memperoleh sarjana yang tangguh dan berkualitas dan mampu berprofesi dalam bidangnya, diharapkan mahasiswa yang kuliah di Fakultas Psikologi bisa menunjukkan prestasi belajar yang baik, minimal, ia harus pandai, kreatif dan memiliki pengikatan diri terhadap tugas dan jangan menjadi mahasiswa yang putus kuliah. Diharapkan mahasiswa harus memiliki kemampuan lain di samping kepandaian semata.
Faktor inteligensi yang tinggi saja tidaklah cukup untuk menjadi prediktor keberhasilan studi. Dari hasil beberapa penelitian, tampak adanya korelasi yang rendah antara inteligensi yang diukur dengan tes inteligensi konvensional dengan prestasi belajar. Nason (1958) menemukan koefisien korelasi 0.34 untuk anak laki-laki dan 0.39 untuk anak perempuan antara inteligensi dan prestasi belajar. Freudhoff (1955) mendapatkan korelasi sebesar 0.44 dengan sampel siswa kelas 8. Surya di Indonesia (1983) mengadakan penelitian terhadap sampel tingkat sekolah dasar. Dari hasil penelitiannya ia menemukan bahwa 10% dari jumlah siswa memiliki potensi yang tinggi tetapi tidak berprestasi dalam belajarnya. Dari penelitian diatas, tampak bahwa angka koefisien korelasi antara faktor inteligensi dengan prestasi belajar menunjukkan hubungan yang signifikan rendah. Hal ini memberikan petunjuk bahwa faktor inteligensi semata bukanlah prediktor terhadap keberhasilan atau prestasi belajar. Ada faktor lain di samping inteligensi yang juga merupakan prediktor prestasi belajar.
Surya {1983) sehubungan dengan gejala kurang berprestasi pada anak tingkat sekolah dasar lebih lanjut mengemukakan bahwa gejala berprestasi kurang bukanlah bukan lagi sebagai masalah intelektual akan tetapi lebih merupakan masalah non intelektual baik internal maupun eksternal. Kenyataan ini dialami juga oleh mahasiswa ditingkat perguruan tinggi.
Guilford dalam pidato pengukuhannya menyatakan keluhan terhadap lulusan pendidikan saat itu, yang dirasakan sangat tidak kreatif. Dari apa yang dikeluhkan Guilford terhadap sarjana lulusan pendidikan tinggi, serta diperkuat dengan penelitian lain mengenai hubungan inteligensi dengan prestasi belajar, tampak bahwa mencari siswa atau mahasiswa yang bisa berprestasi tidak bisa jika hanya mengandalkan faktor tingginya inteligensi semata, tetapi juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lainnya.
Getzels dan Jackson (1963) dalam penelitiannya membuktikan bahwa kreativitas dan inteligensi memiliki kekuatan yang sama di dalam menentukan prestasi akademis seseorang. Olson {1980) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan alat ampuh yang sederhana yang merupakan milik manusia. Sedangkan Taylor menyebutkan bahwa kreativitas merupakan kualitas manusia yang lebih dari kualitas . kualitas lainnya dan sangat penting dalam membentuk masa depan manusia.
Renzulli (1977) dalam penelitiannya terhadap keberbakatan memberikan pendapat yang melengkapi pandangan tentang keberhasilan belajar, terutama yang disebut sebagai mampunya seseorang dianggap 'berbakat' yang berarti ia tampil mengagumkan dalam prestasi belajarnya. Menurut Renzulli, keberbakatan baru termanifestasi jika individu memiliki 3 "cluster" yang berperan dalam dirinya, yaitu: 1) Inteligensi diatas rata-rata 2) Kreativitas yang cukup tinggi 3) Pengikatan diri terhadap tugas.
Bila dihubungkan dengan prestasi belajar, pengikatan diri terhadap tugas merupakan salah satu sikap yang dibutuhkan manusia untuk mewujudkan keberhasilan belajarnya. Menurut Renzulli, inteligensi yang tinggi maupun kreativitas semata belum tentu mampu meramalkan keberhasilan belajar seseorang. Apa artinya pandai dan kreatif jika ia tidak bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas dan kewajiban-kewajibannya.
Dari kenyataan bahwa inteligensi bukanlah satu-satunya prediktor keberhasilan belajar, tetapi terdapat faktor-faktor lain yang berperan, yaitu kreativitas (berfikir kreatif dan sikap kreatif) serta pengikatan diri terhadap tugas.
Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk turut memberi sumbangan pengetahuan terhadap khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kreativitas, yang mencakup baik segi kognitif atau cara berfikir kreatif maupun segi afektif dari kreativitas serta masalah pengikatan diri terhadap tugas.
Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Mengetengahkan masalah kreativitas maupun pengikatan diri terhadap tugas dalam pendidikan Psikologi sebagai salah satu faktor yang bisa dipertimbangkan didalam bimbingan akademik mahasiswa sebagai upaya bimbingan agar mereka bisa mencapai prestasi optimal dan berhasil dalam studinya, disamping masalah inteligensi.
2. Menambah alat pengukuran kreativitas yang menyangkut aspek afektif yaitu pengukuran skala sikap kreatif bagi mahasiswa Psikologi.
3. Dikembangkannya skala sikap Pengikatan diri terhadap tugas yang merupakan salah satu prediktor keberhasilan studi.
4. Dengan dikembangkannya alat pengukuran afektif dari kreativitas yaitu skala sikap kreatif dan juga skala Pengikatan diri terhadap tugas bagi mahasiswa fakultas Psikologi, maka alat ini dapat digunakan untuk membantu mendeteksi salah satu kemungkinan dari masalah belajar yang dihadapi mahasiswa di fakultas Psikologi.
Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Gajah Mada dan Padjadjaran.
Metode penelitian yang dipakai adalah perhitungan multiple regression, korelasi parsial, korelasi tunggal, analisa varians.
Dari hasil penelitian dilakukan berdasarkan hipotesis yang ditegakkan, ternyata ke empat variabel penelitian yang mencakup inteligensi, kreativitas (berfikir kreatif dan sikap kreatif) serta pengikatan diri terhadap tugas memiliki hubungan yang signifikan positif dengan prestasi belajar. Adapun gambaran hasil menunjukkan bahwa 13% dari varians prestasi belajar didukung oleh ke empat variabel penelitian dengan sumbangan terbesar diberikan oleh variabel pengikatan diri terhadap tugas dan diikuti oleh variabel inteligensi. Kreativitas sendiri, baik yang mencakup dimensi berfikir kreatif maupun sikap kreatif secara keseluruhan tidak memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Tetapi khususnya di Fakultas Psikologi UI, dimensi kelancaran berfikir pada cara berfikir kreatif tampaknya memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Tetapi tidak demikian halnya dengan UNPAD dan UGM.
Disamping itu beberapa variabel penelitian juga menunjukkan perbedaan pada masing-masing Fakultas Psikologi. Variabel inteligensi tampak berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar pada mahasiswa Fakultas Psikologi UNPAD, tetapi pada Fakultas lainnya (UI & UGM), tidak signifikan. Pada variabel sikap kreatif, tampaknya pada mahasiswa Fakultas Psikologi UI menunjukkan hubungan yang signifikan dan negatif dengan prestasi belajar, artinya semakin memiliki sikap kreatif, prestasi belajar yang ditampilkan semakin kurang baik. Tapi tidak demikian halnya dengan mahasiswa Fakultas Psikologi UNPAD dan UGM."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rofiqul Umam
"Kepindahan Kampus Universitas Indonesia ke Depok (1987) menyebabkan Perubahan terhadap masyarakat sekitarnya, baik fisik maupun sosial budaya. Kehadiran kampus baru ini menjadi daya tarik kaum pendatang untuk berdiam dan berusaha dalam bidang-bidang usaha yang ada kaitannya dengan kehidupan kampus. Interaksi sosial terjadi antara penduduk asli setempat (betawi) dengan kaum pendatang dan civitas akademika UI. Akibatnya terjadi perubahan-perubahan daalm diri masyarakt setempat. Penduduk setempat cenderung kurang berhasil menikmati kehadiran kampus dari sudut ekonomi karena kalah dengan kaum pendatang yang lebih siap. Namun perluasan visi mengenai pendidikan dan kegiatan keagamaan yang mekat merupakan dampak positif.
Pembangunan di kawasan sekitar kampus cenderung mulai melanggar tata ruang yang ada, yang pada akhirnya kelak akan berbalik merugikan penduduk setempat itu sendiri. Kepekaan sosial mahasiswa UI terlihat sangat kurang dalam upaya membimbing masyarkat sekitarnya menuju peningkatan kualitas kehidupan. Banyak penduduk Betawi mulai menyingkit dari daerah sekitar kampus karena tak mampu mengikuti gerak kampus sementara harga jual tanah miliknya cukup merangsang mereka untuk menjual tanah tersebut. Akhirnya terjadi marginalisasi penduduk Betawi di sekitar kampus."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmiarti Ihza
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmiati Ihza
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>