Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121668 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edys Riyanto
"Perang informasi baik sebagai metode komunikasi maupun sebagai suatu bentuk perang merupakan strategi dan taktik yang diambil untuk mencapai superioritas informasi. Keberhasilan dan perang informasi apabila dapat mempengaruhi atau merubah pikiran komandan pihak lawan dan mampu merebut pikiran dan hati rakyat sesuai dengan keinginan yang melancarkan perang informasi. Dalam kepentingan militer untuk menghadapi perang informasi diperlukan jalinan hubungan dengan media.
Di Amerika Serikat pola hubungan militer dengan media yang terjadi, militer melakukan pembatasan-pembatasan terhadap media pada saat krisis/perang, kepentingan nasional terancam dan Negara dalam keadaan bahaya. Hal serupa juga terjadi di Thailand, militer mengambil sikap mengontrol dan intervensi terhadap media demi stabilitas nasional dan kepentingan nasionalnya. Militer Thailand juga berusaha memiliki saham perusahaan telekomunikasi dan media sebagai bentuk lain dari kontrolnya.
Pada periode masa Perang Kemerdekaan (1945-1949), sebenarnya telah terjalin hubungan yang baik antara militer dengan media, meskipun tidak dalam bentuk yang formal. Setidaknya ada titik temu idealisme, satu tujuan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Periode Masa Demokrasi Liberal (1950-1959), Pola hubungan yang tejadi pada saat itu, walaupun ada kerjasama antara militer dengan beberapa media. Namun media melakukan kontrol yang bersifat subjektif demi kepentingan kelompoknya. Menjelang berakhirnya periode demokrasi liberal ini, pola hubungan yang terjadi adalah adanya kerjasama antara militer dengan media, namun militer melakukan pembatasan-pembatasan terhadap media karena negara dalam keadaan bahaya. Periode masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966), ada hubungan yang baik antara militer dengan media yang anti PM untuk menghadapi musuh bersama yaitu PKI, melakukan perang informasi dalam rangka membangun opini publik. Pada masa Orde Baru (1966-1998). Di awal pemerintahan Orde Baru, pola hubungan militer dengan media yang terjadi adalah adanya kerjasama antara militer dengan media. Kontrol mediapun dilakukan secara obyektif dengan mengedepankan supremasi hukum. Pasca peristiwa Malari tahun 1974, pola hubungan militer dengan media berubah yaitu masih ada kerjasama, namun apabila ada hal-hal yang mengganggu stabilitas nasional dan kepentingan nasional, militer mengambil sikap mengontrol dan intervensi terhadap pemberitaan media. Menjelang berakhirnya pemerintahan Orde Baru dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yaitu munculnya Internet, menjadikan pemerintah tidak berdaya untuk melakukan pembatasan-pembatasan. Melalui media internet ini kontrol mediapun mulai bersifat subjektif.
Pola hubungan militer dan media di era reformasi berkembang secara dinamis seiring dengan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi. Pada awal refonmasi, ada kerjasama pihak militer dengan media, namun beberapa media seolah ingin melakukan politik balas dendam atas kejadian di masa lalu. Kontrol yang dilakukan mediapun sangat subjektif. Kondisi demikian bergengaruh terhadap ketahanan nasional, Ada beberapa media nasional dan bahkan internasional menyampaikan informasi ikut merugikan kepentingan nasional melalui pembentukan opini yang mendiskreditkan pemerintah RI dan TNI di dalam negeri maupun di mata dunia internasional. Hal tersebut juga mengancam terhadap integrasi bangsa dan ketahanan nasional. Dengan tolok ukur kesejahteraan dan keamanan, kondisi tersebut berakibat terhadap kondisi ketahanan nasional saat ini yang relatif rawan.
Information warfare, either in communication method or in the kind of war, is as strategy and tactics that should be taken to reach superiority in information. The successful of information warfare can influence or change the though of opponent commander and can influence people heart and thought based on the thought of one, who begin information warfare. In military interest, to hold information war is needed relation with media.
In USA, military relation pattern with media happens, military give limitation to media in crisis/war, national interest will be threaten, and the state in danger situation. The same case happens in Thailand; military control and intervene to media for national stability and interest. Thailand military try to have share in telecommunication and Media Company as another kind of control.
In Independence Warfare period (1945-1949), actually there is a good relation between military and media, even though not in formal kind. At leas, there is the same point of idealism, and one objective to attain and keep the independence of the Republic of Indonesia. Liberal Democratic Period (1950-1959), the relation pattern, which happen at that time, although there is relation between military and any media. However, media do subjective control for their group interest. When the liberal democratic period will end, relation pattern, which happen, is a relation between military and media, yet military do limitation to media because the country in danger situation. In Leaded Democratic period (1959-1966), there is good relationship between military and anti-communist media to hold the same enemy. It is PKI. They do information warfare in order to develop public opinion. In the New Order period (1966-1998), military relation pattern with media, which happens, is cooperation between military and media. Media control is done objectively with law supreme minded. The event post of Malari in 1974, military relation pattern with media change. There is cooperation, but if there is national stability and interest's disturbance, military will take control and intervenes to media news. At the end of New Order government, and information technology develop fast with appearing of Internet, government fell unused to do limitations. Control media can be done subjectively through Internet media.
Military and media relation pattern in reformation era develop dynamically along with the progress of situation and condition, which happen. At beginning of reformation, there is cooperation between military and media, but several media as if want to do revenge politic about the last event. Media control is done subjectively. That condition influences the national resilience. There are several national and international media involve in giving harm information through making opinion, which discredit Indonesian Government and TNI in domestic or international. It threatens the integration of national resilience. With prosperity and security approach, that condition has impact to unstable national resilience condition.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Saryanto
"Dari pembahasan pada bab 4 dapat disimpulkan bahwa konsep restrukturisasi organisasi tidak hanya sekedar melakukan perampingan, penataan kembali dan menyusun kembali konfigurasi organisasi menjadi lebih kecil.
Tujuan konsep yang lebih penting disini adalah untuk merancang ulang proses-proses bisnisnya sehingga organisasi dapat lebih efisien, efektif dan meningkatkan nilai tambah serta membangun daya saing perusahaan. Untuk memenuhi konsep ini, Dinas PIMPD juga dituntut untuk memperbaiki kinerja layanannya untuk mendukung strategi perusahaan.
Dinas PIMPD sebagai fungsi S/I di Pertamina korporat akan menjadi lebih kecil, baik ukurannya maupun jumlah stafnya dimana stafnya sarat akan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan di bidang teknologi dan proses bisnis untuk mendukung sebagai konsultan internal. Kesemuanya ini adalah untuk mendukung strategi Pertamina.
Karena fungsi S/I di masa mendatang jumlah stafnya menjadi lebih kecil, kegiatan outsourcing tentunya akan menjadi bertambah. Hal ini merupakan tantangan bagi manajemen S/I, Eksekutif S/I akan mefokuskan waktu dan energinya kepada tanggung-jawabnya untuk meningkatkan nilai tambah setinggi-tingginya untuk perusahaan, seperti membantu top management mengidentifikasi peluang-peluang strategi dan memperkembangkan blueprint (perencanaan) untuk infrastruktur T/I.
Fungsi S/I dimasa mendatang, meskipun Iebih kecil, akan menjadi lebih kritis terhadap operasi Pertamina. Fungsi S/I secara efektif akan membantu Pertamina melalui pemanfaatan T/I untuk merancang-ulang proses-proses dan mengakses informasi yang diperlukan pada anggaran yang ketat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Suharni
"Peranan perilaku merupakan salah satu faktor dalam mempengaruhi derajat kesehatan. Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan, pendekatan edukasi (pendidikan kesehatan) adalah merupakan pendekatan yang tepat dilakukan agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan. Selain untuk merubah perilaku, pendidikan kesehatan merupakan alat untuk menyampaikan informasi dari sumber-sumber yang lebih tahu kepada sasaran dengan menggunakan alat komunikasi yaitu komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah penggunaan media massa untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada khalayak atau masyarakat. Pusat promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI telah banyak menerbitkan media-media cetak pendidikan kesehatan dari berbagai jenis media sebagai alat penyampaian informasi dan komunikasi.
Selain pusat promosi kesehatan, media cetak banyak juga diproduksi oleh instansi atau unit lain di luar Pusat Promosi Kesehatan. Hanya saja media-media tersebut tidak tersebar ke seluruh propinsi karena keterbatasan jumlah dana produksi yang terbatas sehingga ada sebahagian daerah yang tidak mendapatkan media padahal mereka membutuhkannya.. untuk mengatasi kendala tersebut perlu dilakukan pengembangan terhadap sistem informasi media pendidikan kesehatan yang berbasis internet.
Pengembangan Sistem Informasi Media Pendidikan Kesehatan berbasis internet dilaksanakan di Pusat Promosi Kesehatan. Karena Sistem Informasi ini bersifat user friendly (dapat diakses siapa saja) maka pengembangan Sistem Informasi ini mengambil data mengenai media dari dua instansi lain di luar pusat promosi kesehatan yaitu Direktorat Gizi dan Yayasan Pelita limu.
Metoda yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Media ini adalah menggunakan metoda siklus hidup sistem yang terdiri dari analisis sistem, desain sistem, pembuatan sistem dan implementasi sistem.
Tujuan dikembangkannya sistem ini adalah terbentuknya sebuah prototype sistem informasi media pendidikan kesehatan yang berbasis intemet, guna membantu daerah dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya terhadap media pendidikan kesehatan.
Hasil penelitian dari pengembangan sistem ini adalah teridentifikasinya variabel input dan output yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem informasi media pendidikan kesehatan. Dengan demikian dapat dikembangakan/dibuat sebuah prototype sistem informasi media pendidikan kesehatan berbasis Internet yang dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut, serta instansi apa saja dapat menginput data media yang mereka produksi.

Behavior is one of the elements that contribute to influence standard of health. In order to improve health behavior, health education is a suitable approach. Health education does not only change behavior but it is also the means of information from people who know and care health well to other people by means of mass communication.
Mass communication is the usage of media to deliver message or information to society. Health Promotion Center of Health Department Republic of Indonesia (Puspromkes Depkes RI) has published some media of health education as tools to deliver information and message.
Printing media is not only produced by Health Promotion Center but also by other institutions. Unfortunately, that media is not spreaded to all Indonesians provinces because of the insufficiency of production fund. Some provinces do not get printing media although actually they need it. To solve this problem it is necessary to execute the development of information system of health education media internet base.
The development of information system of health education media Internet base has been carried out at Health Promotion Center of Health Department Republic of Indonesia. The information system is user friendly and gets data from two other institutions id est Nutrition Directorate (Direktorat Gizi) and Yayasan Pelita Ilmu.
The method in the development of Information System media is using life cycle method that consists of system analysis, system design, system production and system implementation.
The purpose of the development of the system is to build a prototype of information system of health education media Internet base that helps the provinces government and society to fulfill their necessity of health education media.
The research of this system development will identify input variable and output variable which are needed to develop information system of health education media. In this way, information system of health education media internet base may be designed and built. It can be accessed by every body who needs the information. Every institution can also input data of health education media they produce.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Anggraeni Gunawan
"Sistem Informasi Rawat Jalan merupakan bagian dari Sistem Informasi Rumah Sakit yang yang terpadu, terencana dan terorganisasi yang diraneang untuk menyediakan informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu sehingga dapat dipergunakan pimpinan untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Sistem Informasi Rawat Jalan tidak terlepas dari rekam medis karena data rekam medis merupakan sumber informasi yang berguna karena dapat menyediakan data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan.
Saat ini di berbagai rumah saki t dilakukan upaya peningkatan sistem informasi termasuk peningkatan sarana pengelolaan data rekam medis dengan sistem komputerisasi. Namun masih banyak juga yang belum mengandalkan komputer secara memadai. Seperti yang terjadi di RS.Salak Bogor, hampir seluruh kegiatan pengelolaan iawat jalan dilakukan secara manual terkecuali penyimpanan data identitas pasien (dalam database). Sistem informasi rawat jalan di RS.Salak Bogor belum berjalan dengan baik informasi yang dihasilkan kurang lengkap dan kurang akurat, sehingga belum dapat dipergunakan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan identifikasi masalah serta analisis sistem secara keseluruhan, maka diperoleh suatu gambaran desalt] pengembangan. Sistem informasi yang dikembangkan menggunakan pendekatan sistem manajemen basis data Metode pengolahan yang dinilai memungkinkan untuk diaplikasikan adalah dengan pengolahan data terpusat (centralized data processing method) yang memusatkan input, proses dan output di unit rekamm medis. Alur sistem dibuat lebih sederhana dari alur yang ada sebelumnya dan diharapkan sistem ini diharapkan dapat mengefisienkan penggunaan buku-buku register, kartu indeks. Selain itu sistem ini dibangun untuk dapat melengkapi variabel yang dibutuhkan sehingga dapat menghasilkan informasi yang diinginkan dan mengakuratkan data yang masuk serta memusatkan proses registrasi di pendaftaran.
Dengan pengembangan ini diharapkan terbentuk sistem informasi rawat jalan yang dapat mengurangi bahkan menyelesaikan masalah yang ada. Sistem ini diharapkan juga dapat mengembangkan kinerja rawat jalan, menghasilkan informasi yang akurat yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik untuk peningkatan kualitas pelayanan dan pemanfaatan sumber daya secara efisien.

Ambulatory Health Care Information System Development Based on Medical Record in RS.Salak Bogor 2004Ambulatory Health Care Information System represented the part of Information System in Hospital. It is planned and well organize designed to provide an accurate information, complete and timeliness so that can be utilized by a head manager to take the decision quickly and precisely. Ambulatory Health Care Information System can't be separated from medical record because it represent the information source which can provide the required data needed to evaluated the quality of health service.
Now days a lot of hospitals try to improve their information system, which include improving their medical record data management and computerized system, but still there are also many which still use manually system. Such those which happened in RS.Salak Bogor. Almost entire management activity of Ambulatory Health Care Information System done manually, except the storage data of patient identity (in database). Ambulatory Information System in RS.Salak Bogor didn't run well, information yielded less be complete and less be accurate, so that it can not earned utilized by management in decision making.
A picture of development design obtained based on problem identification and systems analysis by System Development Life Cycle method. Information system developed using the approach of database management system. The processing method assessed most possible to be done is centralized data processing method which centralized input, process and output in medical record unit. The flow of the system is made more simple from existing path previously and this system expected more efficient and able to achieve more accurate and timeliness information.
These development expected to formed an ambulatory health care information system which can solve even eliminate the existing problem. It is also expected can develop the performance of ambulatory health care service with accurate information and indicators which can support the decision making.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Integrasi Teknologi Informasi (TI) lintas unit-unit usaha yang independen adalah suatu usaha yang sarat tantangan, terutama karena standar-standar yang berbeda untuk infrastruktur dan aplikasi TI di masing-masing unit. Untuk memastikan keberhasilannya dibutuhkan mekanisme-mekanisme tata kelola TI untuk meminimasi risiko-risikonya. Dalam penelitian ini, digunakan suatu pendekatan berbasis COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) untuk mengidentifikasi mekanisme tata kelola TI yang dibutuhkan oleh PT X, sebuah perusahaan di sektor minyak dan gas bumi, dalam mengintegrasikan TI lintas empat anak perusahaannya yang sebelumnya berdiri sendiri. Berdasarkan mekanisme tata kelola yang dibutuhkan dan kondisi tata kelola TI yang sudah berjalan, dapat disimpulkan bahwa proses integrasi TI PT X memiliki peluang yang cukup tinggi untuk berhasil.

Abstract
Integration of Information Technology (IT) across independent business units is a business full of challenges, primarily because of different standards for IT infrastructure and IT applications in each unit. To ensure the success of IT integration, it needs IT governance mechanisms to minimize the risks. This research used an approach based on COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) to identify the mechanisms of IT governance required by PT X, a company in the oil and gas sector, in integrating IT across four subsidiaries that previously stood alone. Based on the necessary governance mechanisms and the conditions of the IT governance that already run, it can be concluded that the process of IT integration at PT X has a fairly high chance to succeed."
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif M. Helmi
"Karya akhir ini membahas kasus sederhana pada bagian rawat jalan suatu rumah sakit di bilangan Cibubur. Dibalik keseclerhanaan kasus ini, dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek, penulis mencoba menyajikan suatu pembahasan komprehensif dan kohesif dalam konteks analisis sistem untuk tujuan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai sistem seperti "apa" yang diperlukan oleh rumah sakit tersebut.
Pendekatan berorientasi objek dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang digunakan dalam tulisan ini akan memberikan gambaran yang jauh lebih jelas tentang bagaimana suatu proses bisnis dapat diterjemahkan menjadi suatu system requirement dibandingkan apabila dilakukan dengan menggunakan structural approach. Dengan demikian peran analis dari kalangan akuntansi sebagai jembatan antara pengguna bisnis dan pengembang sistem akan jauh lebih bermanfaat.
Kasus yang dibahas dalam karya akhir ini mempunyai setting yang berbeda dimana saat pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan objek penelitian yang merupakan institusi rumah sakit masih dalam tahap persiapan untuk melakukan operasional. Sehingga analisis yang dilakukan sangat mengandalkan data dari Standard Operating Procedures (SOP) rumah sakit tersebut dan diskusi dengan konsultan yang mengembangkan SOP rumah sakit tersebut.
Analisis dimulai dengan identifikasi masalah potensial yang mungkin dihadapi rumah sakit tersebut, sebut saja RSX, dalam kegiatan operasionalnya. Pemahaman terhadap masalah bisnis ini menjadi titik awal tentang dimana dan bagaimana suatu sistem informasi dapat berperan dan menjadi sebuah solusi.
Analisis berorientasi objek (Object-oriented Analysis), sebut saja OOA, dimulai dengan menterjemahkan kejadian-kejadian bisnis yang saling berkaitan dalam suatu model use case yang didukung dengan dokumentasi narasi use case yang komprehensif. Suatu model use case merupakan "kontrak" awal yang menjadi dasar dan lingkup dalam tahap pengembangan sistem selanjutnya.
Dengan mengacu pada dokumentasi narasi use case, selanjutnya digambarkan logika setiap use case dengan menggunakan activity diagram. Penggunaan diagram ini memberikan pemahaman tentang logika dari suatu proses bisnis dan gambaran awal mengenai bagaimana sistem berinteraksi dengan pengguna dan aktor bisnis.
Berdasarkan dokumentasi narasi use case, selanjutnya diidentifikasikan sejumlah objek yang menjadi komponen dasar yang dapat digunakan secara berulang dari suatu model objek ke model obejek lainnya. Objek-objek yang telah diidentifikasikan tersebut selanjutnya digunakan dalam class diagram untuk menggambarkan hubungan antar suatu objek dengan objek lainnya. Setelah mendapatkan bentuk hubungan antar objek, analisis dilanjutkan dengan model diagram kolaborasi dan diagram sequence untuk mendapatkan gambaran lebih jauh tentang bagaimana suatu objek berinteraksi dengan objek lainnya. Proses analisis ini diakhiri dengan membuat prototipe user interface yang akan digunakan oleh user untuk berinteraksi dengan sistem, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran lebih nyata tentang apa yang harus dilakukan sistem.
Penelitian ini berakhir dengan dua kesimpulan. Pertama, RSX, jelas memerlukan dukungan sistem informasi berupa sistem informasi administrasi untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Kedua, pendekatan berorientasi objek memberikan gambaran lebih jelas proses penterjemahan proses bisnis menjadi gambaran suatu system requirement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T14765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwards, Chris
Yogyakarta: Andi, 2001
658.4 EDW e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Isnandar Agus
"ABSTRAK
Sistem informasi dewasa ini merupakan suatu hal yang sangat panting dan sudah menjadi kebutuhan pokok suatu organisasi baik milik pemerintah atau swasta. Sistem informasi ini digunakan untuk memperlancar bisnis proses organisasi guna mencapai tujuan dan sasaran dari perencanaan strategis bisnis organisasi. Untuk mendapatkan sistem informasi yang diinginkan, maka diperlukan suatu tahapan kegiatan yang dirangkum dalam perencanaan sistem informasi. Perencanaan sistem informasi berisikan pernyataan tentang apa yang akan dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana hasilnya. Selain itu didalamnya terdapat langkah-langkah rencana pengembangan dari sistem informasi tersebut.
STMIK Bina Darma merupakan lembaga pendidikan tinggi swasta yang tanggap terhadap permasalahan yang ada pada proses bisnis organisasinya. Proses bisnis yang menjadi prioritas utama organisasi ini adalah administrasi akademik dan kemahasiswaan. Sebagai jalan keluar untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka STMIK Bina Darma membutuhkan suatu sistem informasi administrasi akademik dan kemahasiswaan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis organisasi. Untuk itu akan dilakukan studi tentang bagaimana merencanakan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan proses bisnis organisasi. Hasil studi ini berupa perencanaan sistem informasi yang nantinya dapat diimplementasikan menjadi suatu sistem informasi yang diharapkan dapat mendukung pencapaian bisnis organisasi yang strategis. Selain itu melalui perencanaan sistem informasi ini, investasi teknologi informasi yang dikeluarkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pemenuhan kebutuhan organisasi.
Studi tentang perencanaan sistem informasi ini dimulai dengan menganalisis rencana strategis bisnis organisasi dengan menggunakan pendekatan strategic framework dari Ward (1996) dan SWOT analysis. Setelah itu melalui tahapan kegiatan perencanaan sistem informasi dengan menggunakan pendekatan four-stage model of planning dari Turban (1996) dilakukan perumusan rencana strategis sistem informasilteknologi informasi dikombinasikan dengan pendekatan five forces Bari Porter (1980). Tahap pertama dirumuskan misi, arah dan tujuan serta strategi sistem informasi. Kemudian tahap kedua dilakukan analisis kebutuhan sistem informasi organisasi. Tahap ketiga dilakukan alokasi sumber daya yang dibutuhkan sistem informasi. Pendekatan pada tahap ini dikornbinasikan dengan pendekatan environment layer dari Tozer (1996) mengenai teknologi informasi. Tahap akhir dari kegiatan perencanaan sistem informasi ini adalah membuat perencanaan proyek sistem informasi yang akan diimplementasikan berikut biaya yang akan dikeluarkan.
Hasil yang diharapkan dari penulisan tesis adalah suatu perencanaan sistem informasi administrasi akademik dan kemahasiswaan STMIK Bina Darma yang nantinya dapat diimplementasikan dan sesuai dengan kebutuhan bisnis organisasi.

ABSTRACT
Information system is very important to organization, government as well as private sector. Information system is very important in supporting business process to achieve business goals. To get the desired information system, series of activities called information system planning are required. Information system planning answers the following questions, i.e. what are the activities, who will perform the activities, when it is performed, and what is the expected result.
STMIK Bina Darma is a private educational institution. The main business processes of STMIK Bina Darma are academic and student administration. To support its main business processes, STMIK Bina Darma needs information system of student and academic administration. This thesis will study the information system of student and academic administration. The study's result is a cost effective system information planning that can be implemented to support STM[K Bina Darma main business process.
The information system planning is begin with the analyze of strategic business 'planning using SWOT analyze and strategic framework from Ward (1996). Based on strategic business analyze, a formulation of strategic planning of information system/information technology is constructed using Four-stages model of planning approach from Turban (1996) combined with five forces approach from Porter (1980). The first stage of strategic planning formulation is determination of vision, mission and goals of information system strategy. In the second stage, the information requirement of organization is analyzed. The resources needed by information system are allocated in the third stage. At this stage, an environment layer of Tozer (1996) approach is used. The final stage of information system planning is the determination of information system project planning and budget allocation.
The ultimate goal of this thesis is an information system planning of academic and student administration of STMIK Bina Darma which can be implemented as required by business needs of organization.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Nur Utomo
"ABSTRAK
Dengan adanya kebijakan deregulasi, semakin pintarnya para investor dalam mencari peluang-peluang keuntungan dan berkembangnya teori "modern finance" membuat domain problem yang dihadapi oleh perbankan semakin rumit dan meluas, sehingga ada keinginan untuk memiliki sistem informasi yang baik, dapat diandalkan baik dalam akurasi dan ketepatan waktunya untuk segala aspek yang berkenaan dengan kebijakan dan sistem prosedur operasional perbankan guna menekan biaya operasional, kesalahan dalam pelaksanaan sistem prosedur dan lain sebagainya.
Salah satu keberhasilan agar proses rekayasa penciptaan sistem informasi sesuai dengan keinginan dan persepsi pemakai adalah penggunaan modeling yang baik untuk mengabstraksikan domain problem dunia nyata yang kompleks tersebut agar pemahaman yang didapat terhadap sistem yang dimaksud maksimal.
Konsep metode pemodelan yang berkembang saat ini adalah metode pemodelan obyek atau Object Modeling Technique. Dimana menyediakan pemahaman yang lebih baik untuk membuat model sebuah sistem yang dipandang dari titik pandang (lien point) yang berbeda dan saling berkaitan yang menggambarkan aspek-aspek penting dari sistem, sehingga memberikan gambaran yang lengkap dari sistem yang dimaksud.
Pada proyek akhir ini dilakukan studi dan pembahasan Object Modeling Technique yang diimplementasikan pada domain problem sistem manajemen pemantauan perkreditan cabang. yang ditujukan sebagai dokumentasi analisis dan disain awal guna memberikan usulan mengenai arsitektur system inFormasi untuk manajemen pemantauan kredit di PT. "X". Meskipun banyak versi yang berkembang dari metode modeling berorientasi obyek ini penulis hanya mengambil beberapa bagian yang disesuaikan dengan domain problem yang ada.

ABSTRACT
With in deregulation policies, the investor more smart to look for benefit opportunity and evolvement of modern finance teary make the problem faces by bankers more complex and widespread that it is desire to have good information system, could he tousled either in acuration and time to overall of banking polices and system procedures operation in order to pressure operation cost, to avoid blunder operation procedur, etc.
One of successfull of reengineering process to create information system according with user need and user perception is utilizing best modeling technique In abstraction complex real world domain problem in order to 'capture best understanding about that system.
The concept of modeling methode evolving recently is object modeling methode or Object Modeling Technique, Which provide good understanding from any different view point and interrelatedness among view point that describe. important aspects of system to create a system model, so provide complete explanation of -that system.
in this tests performed study and discussion about Object Modeling Technique that implemented to domain problem of branch credit management monitoring. -i'Iie purpose of this lesis is to provide an analysis documentation and pre design to give suggestion about management information archiitecture or credit management monitoring in PT. X. Although there are a lot of version object modeling methode, the writer just put some of part from this methode according to this domain problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Makson Parulian
"Paradigma rumah sakit pada era globalisasi , mempunyai ciri competitors, sehingga rumah sakit harus dapat meningkatkan cakupan, mutu dan efisiensi pelayanannya agar dapat unggul dari rumah sakit lainnya. Hal ini membutuhkan suatu sistem informasi manajemen untuk mendukung manajemen di rumah sakit.
Sarana pelayanan di rumah sakit yang belum dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat , disebabkan oleh banyak faktor. Faktor mutu dan efisiensi pelayanan yang kurang memadai mungkin juga menjadi penyebab yang tidak kalah panting. Untuk itu informasi mengenai cakupan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit sangat diperlukan dalam manajemen rumah sakit untuk perencanaan strategis, pengendalian manajerial maupun operasional kegiatan pelayanan rumah sakit.
Penelitian ini merancang suatu sistem informasi yang memenuhi kebutuhan informasi cakupan, mutu dan efisiensi pelayanan bagi manajer RSUD Pasar Rebo dengan. mengunakan metode analisa dan desain sistem. Rancangan sistem informasi manajemen ini menghaslfkan informasi mengenai cakupan, mute dan efisiensi kegiatan pelayanan dari setiap instalasi pelayanan RSUD Pasar Rebo dengan menampilkan indikatorindikatornya.
Sistem informasi manajemen yang dihasilkan pada penelitian ini mengunakan dua alternatif, yaitu alternatif pertama secara manual, data dikumpulkan kemudian diolah oleh komputer. Sedangkan alternatif ke-dua merupakan suatu jaringan PC dengan Local Area Networking. Rancangan sistem informasi manjemen yang dipilih magi RSUD Pasar Rebo adalah alternatif pertama yang secara bertahap akan menjadi alternatif ke-dua.

Management Information System for RSUD Pasar Rebo Manager to Meet the Need of Information about Hospital Services Utilization, Quality and Efficiency In globalisasion era, hospital paradigm is characterized by competitors. This makes hospital should be able to increase its services utilization, quality and efficiency, so it can be superior to other hospitals. A management information system is needed to support hospital mangement.
People has not utilize hospital facilities well yet, because of many factors. One important factor is quality and efficiency of hospital services which are under optimal . Therefore, information about hospital services utilization , quality and efficiency is needed in hospital management for strategic planning, managerial control and operational services.
This study design an information system which meets the needs of information about utilization, quality and efficiency for RSUD Pasar Rebo manager, by using method of analysis and system design. The management information system results in those information from each installation in RSUD Pasar Rebo by presenting their indicators.
The management information system resulted from this study , has two alternatives. First alternative is collecting data manually and then the data is processed by computer. The second alternative is a PC network with Local Area Networking. The design chosen for RSUD Pasar Rebo is the first alternative which will be gradually transformed in to the second one.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T5639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>