Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29283 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irza Arnyta Djafaar
"Tesis ini membahas masalah konsep negara federalisme dengan mengetengahkan tokoh yang mempunyai sebuah kedudukan istimewa, yaitu selaku Sultan. Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah merupakan seorang tokoh yang dengan konsisten mempertahankan ideologi federalis yang menyebabkan ia terusir dari daerahnya sendiri. Federalisme yang dianutnya merupakan idiologi budaya yang sudah berurat akar dalam faham kepimimpinan di Maluku Utara yang dinamakan Maloko Kie Raha atau Maluku Empat Gunung, yang berintikan pada empat kerajaan besar yang pernah ada pada waktu itu, yaitu kerajaan Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo dengan salah satu kerajaan yang bertindak sebagai primes inter pares. Struktur mitos Maloko Kie Raha mencakup keterangan mengenai asal-usul keluarga penguasa (kolano). Keempat kerajaan ini dikatakan masih bersaudara dan menjadi dasar bagi pembenaran interaksi di antara kerajaan tersebut. Pandangan ini mengemukakan, bahwa keadaan yang normal di Maluku adalah kalau keempat kerajaan berdiri dengan utuh, maksudnya kalau keempat pusat kekuasaan itu berada dalam suatu keseimbangan.
Menurut pandangan dunia Maloko Kie Raha senantiasa ada keseimbangan antara berbagai kerajaan ini. Pertentangan antara berbagai pusat kekuasaan itu tidak bersifat dikotomis dimana yang satu harus menghancurkan yang lainnya agar bisa maju. Maloko Kie Raha mengandung pandangan dualisme, dimana dua unsur kekuatan atau kekuatan saling bersaing tetapi tidak saling menghancurkan, sebab kehadiran yang satu hanya bernilai kalau yang lain tetap ada. Maloko Kie Raha dibentuk dengan alasan masih adanya hubungan darah yang erat antara ke empat kerajaan tersebut dengan mengandalkan mitos perkawinan antara Djafar Sidek dan Nur Sala yang berasal dari kayangan yang menghasilkan keturunan yang memimpin empat kerajaan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka tesis ini berupaya mengambarkan keterkaitan antara konsep Maloko Kie Raha dengan konsep federalisme yang dianut oleh Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah. Iskandar Muhammad Djabir Sjah yang sejak awal sudah dipersiapkan oleh pemerintah Belanda untuk memimpin kawasan Maluku Utara secara sadar mengetahui tentang hal ini. Ia berupaya agar tidak menjadi boneka Belanda dengan mengeluarkan gagasan-gagasan yang tidak hanya menguntungkan pihak Belanda. Diantaranya ia mendesak supaya segera ditentukan berapa lama pemerintah Belanda dapat memberikan kemerdekaan, setelah habisnya masa peralihan.
Pengungsian atas dirinya yang dilakukan oleh tentara NICA ke Australia menjadi pengalaman yang berharga, hal ini dilakukan karena kekejaman pendudukan Jepang di Ternate di samping untuk kepentingan pemerintah Belanda sendiri. Dengan pangkat yang diberikan oleh NICA yaitu Letnan Kolonel, ia mendapat kedudukan istimewa. Dengan demikian Iskandar Muhammad Djabir Sjah diperhitungkan keberadaannya di kawasan Timur Indonesia, sehingga ia selalu diikutsertakan dalam berbagai konperensi yang di lakukan oleh pemerintah Belanda."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T1610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doel, Wim van den
"Salah seorang tokoh besar telah diambil dari kita', demikian tajuk utama De Telegraaf ketika Christiaan Snouck Hurgronje meninggal dunia. Snouck menjalani aneka kehidupan yang penuh pertualangan. Waktu mudanya dia meneliti dan hidup di Makkah sebagai muslim dan menempuh pelajaran di Masjidil Haram. Kemudian dia menjadi penasihat pemerintahan kolonial di Hindia Belanda dan merancang kebijakan pemerintahannya berkaitan dengan Islam. Bersama dengan Jenderal Van Heutsz dia memperjuangkan penaklukan Aceh. Sekembalinya di Belanda dia menjadi guru besar di Leiden dan sosok yang memperjuangkan pengakhiran penjajahan Hindia. Dia dipandang sebagai salah seorang ilmuwan besar pada zamannya. Siapa laki-laki ini yang di Hindia menikah dua kali dengan wanita Sunda dan memperoleh lima anak, yang kemudian di Belanda menikah sekali lagi dengan wanita Belanda? Wim van den Doel melukiskan kehidupan Snouck yang luar biasa aktif dan kompleks. Relief itu dilatarbelakangi peristiwa-peristiwa drastis yang terjadi di Eropa, Timur Tengah, dan Indonesia; peristiwa-peristiwa yang menorehkan sejarah dari berbagai temuan, perang, penjajahan, emansipasi, dan keinginan mendapatkan kebebasan."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2023
925 DOE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Nina
"Buku "Berani Melawan Arus" menuturkan perjuangan hidup Prof. Dr. Frans Hendra Winarta, S.H., tang Baru berbagai tantangan dalam meniti karier profesionalnya sebagai etnis Tionghoa. Namun, ia tampil sebagai tokoh nasionalis membela buruh dan mahasiswa di bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia. Gerakannya yang gagah berani di Lembaga Pembela Hak Asasi Manusia (LPHAM) yang dipimpin H.J.C. Princen dan Yap Thiam Hien, berlanjut di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pimpinan Adnan Buyung Nasution.
Eksepsi Frans dan kawan-kawan menggetarkan ruang-ruang sidang pengadilan dan bergaung ke ruang publik. Ia dididik orangtua dengan nilai religi dan tradisi yang mengutamakan prinsip kemanusiaan universal dalam pergaulan multikultural. Taat pada ajaran para dosennya di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan. Meneladani sikap para senior di Persatuan Advokat Indonesia (Peradin) yang bersemboyan "keadilan harus ditegakkan sekalipun langit akan runtuh" serta menjunjung tinggi advokat sebagai profesi yang mulia.
Ketika ditunjuk menjadi Ketua Hubungan Internasional Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) tiga kali masa jabatan, Frans berhasil memperjuangkan diterimanya Ikadin sebagai anggota International Bar Association (IBA), menyelamatkan TKI dari hukum gantung di Malaysia, membina kerja sama dengan organisasi advokat dari mancanegara. Sebagai arbiter, Frans dipercaya menjadi Representatif Indonesia oleh The International Chamber of Commerce (ICC) yang paling berwibawa di dunia. Tokoh yang terkenal jujur dan bersih ini menduduki berbagai jabatan prestisius di Era Reformasi di antaranya: Anggota Dewan Pimpinan Komisi Hukum Nasional (KHN), Tim Pakar, Staf Ahli, Konsultan Hukum, beberapa kementerian dan lembaga negara, Anggota Tim Rancangan Undang-Undang (RUU) Korupsi, Advokat, Komisi Yudisial, pendiri dan pemimpin berbagai lembaga kajian dan organisasi, serta Ketua 'Umum Peradin yang diaktifkan kembali setelah 23 tahun mati suri."
Jakarta: Kompas, 2023
920.71 PAN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Bakhsan Parinduri
Medan: C.V. Prima Utama, 2021
920 MHD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Y.B. Sudarmanto
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996
923.2 SUD j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bahar, 1964-
Yogyakarta: Pena Cendekia, 1996
920.72 Bah b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Chaidar
Jakarta: Darul Falah, 1999
920.71 Alc p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erlis Nur Mujiningsih
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , 1995
928 SEL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Giebels, Lambert
Jakarta: Grasindo, 2001
920.71 Gie s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd.Thani Ahmad
Kuala Lumpur: Dewab Bahasa dan Pustaka, 1988
R 928.595 MOH w (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>