Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110126 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tobing, Halomoan L.
"Sistem Manajemen Mutu SNI 19-17025-2000 merupakan standar nasional mengenai sistem mutu pada laboratorium pengujian dengan tujuan agar dapat memberikan kepastian mutu untuk memenuhi persyaratan pelanggan dengan harapan pelanggan menjadi puas. SNI 19-17025-2000 merupakan revisi dari ISO Guide 25 yang telah dilakukan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Laboratorium Pengujian Balai Besar Industri Agra (BBIA) menerapkan SNI 19-17025-2000 sejak laboratorium pengujian BBIA diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)- BSN pada bulan Nopember 1999.
Laboratorium Pengujian BBIA menerapkan sistem manajemen mutu SNI 19-17025-2000 untuk memenuhi permintaan pelanggannya sebagai konsistensi di bidang laboratorium pengujian yang selalu bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem manajemen mutu SNI 19-17025-2000 lebih memberi kepastian mutu kepada pelanggannya baik pelanggan eksternal maupun pelanggan internal yang tidak dapat dipungkiri untuk mengantisipasi terhadap era perdangan bebas yang untuk AFTA sudah dimulai pada tahun 2001
Kajian ini bertujuan untuk melihat kepastian mutu yang diberikan oleh laboratorium pengujian BBIA kepada pelanggannya melalui penerapan (peragaan) SNI 1 9-1 7025-2000 dengan menggunakan metode evaluasi. Metode evaluasi ini dipakai untuk mengetahui seberapa jauh konsistensi penerapan SNI 19-17025-2000 dengan mengevaluasi (memeriksa) terhadap dokumen-dokumen mutu, laporan hasil audit sistem mutu, laporan hasil kaji ulang manajemen, laporan pengaduan pelanggan, dan hasil penilaian dari lembaga sertifikasi. Kemudian diperiksa apakah ada korelasi antara kepastian mutu dengan kepuasan pelanggan berdasarkan penilaian dan persepsi pelanggan dengan menggunakan eksplanatif. Pada kajian ini teknik sampling yang dipakai adalah acak sederhana dan populasi yang dipilih merupakan pelanggan dari wilayah Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi (Jabotabek), Pada kajian ini juga dipakai antara lain teori manajemen stratejik, pemasaran, dan sistem manajemen mutu.
Hasil kajian ini menunjukkan bahwa Laboratorium Pengujian BBIA konsisten dalam penerapan SNI 19-17025-2000, yang secara langsung memberikan kepastian mutu pada
sistem manajemen mutunya. Berdasarkan data dan informasi dari hasil print out dari program SPSS 11,0 diperoleh kesimpulan bahwa pelanggan puas terhadap mutu yang diberikan oleh laboratorium pengujian BBIA dengan penerapan SNI 19-17025-2000. Juga diperoleh hasil dari kuesioner terhadap pendapat atau persepsi dari para ahli eksternal dan internal dibidang laboratorium pengujian BBIA bahwa keberadaan dan kemampuan laboratorium pengujian BBIA sesuai dengan out put dari penerapan SNI 19-17025 secara konsisten.
Disarankan, agar dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan, laboratorium pengujian BBIA perlu memberikan perhatian serius terhadap faktor-faktor lain diluar jaminan mutu antara lain: faktor-faktor pelayanan, sistem informasi pelanggan (bulletin, leaflet, web site, dll), sistem pemesanan/order, sistem pengambilan contoh yang diuji ke perusahaan, seminar, pelatihan-pelatihan, harga dan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh kepada kepuasan pelanggan.
Hasil kajian ini belum dapat disimpulkan secara umum dan menyeluruh disebabkan masih memiliki kekurangan (keterbatasan) antara lain: ruang lingkup kajian, sampel, populasi, dart hanya bersifat pada satu studi kasus laboratorium pengujian. Oleh karena itu untuk dikemudian hari dapat diharapkan terlaksananya kajian lanjutan yang lebih solid, utuh, dan terpadu, dimana outputnya dapat memberikan manfaat dan dampak yang luas terhadap daya saing laboratorium-laboratorium uji."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"With the liveline terminology [4] as the background, we elaborate satisfaction function and it's implication to the process characteristics, as an addition to the real-time system concept...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Primaharini
"Tujuan penulisan ini untuk menganalisis apakah kepuasan karyawan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Muamalat Indonesia. Sampel responden berjumlah 100 karyawan BM (50 karyawan outsourcing dan 50 karyawan tetap). Variabel bebas kepuasan sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja. Metode yang digunakan untuk mengestimasi regresi adalah ordinary least square (OLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh antara kepuasan dengan kinerja yaitu sebesar 0,672 dan hubungannya sebesar 0,820. Kepuasan karyawan outsourcing lebih mempengaruhi terhadap kinerja karyawan sebesar 27,022 dibandingkan dengan kepuasan karyawan tetap terhadap kinerja karyawan sebesar 2,609. kepuasan yang dihasilkan karyawan outsourcing lebih tinggi dibandingkan dengan kepuasan karyawan tetap sebesar 0,500, dan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan tetap lebih besar dibandingkan dengan outsourcing, yaitu sebesar 4,1734 > 3,2754. Faktor dari variabel kepuasan yang lebih mempengaruhi kinerja karyawan adalah pimpinan yaitu sebesar 0,187.

The aim of thesis is examine the impact of employee satisfaction on employee performance. A number of respondents are 100 BMI employees (50 outsourcing employee and 50 non outsourcing employees). Independent variable is satisfaction and dependent variable is performance. Regression equation is estimate by using ordinary least square (OLS).
The research show is the correlation is significant, between satisfaction and performance. Outsourcing employee satisfaction is more influence 27,922 than non outsourcing satisfaction. Outsourcing employee satisfaction is higher than non outsourcing employee satisfaction as 0,500. Employee performance is higher than employee non outsourcing as 4,1734 > 3, 2'54. The most influence employee performance is satisfaction variable is leadership as 0,187.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairil Anwar
"Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Jakarta II adalah institusi yang menghasilkan tenaga kesehatan di bidang radiografi. Seiring dengan perkembangan ilmu, teknologi dan globalisasi, lulusannya dituntut mempunyai kualitas yang memadai. Lulusannya sebagai output dari sistem pendidikan yang diselenggarakan institusi ini tentunya berhubungan dengan komponen input dan proses. Salah satu aspek pada komponen proses adalah pelayanan proses pembelajaran. Peningkatan pelayanan proses pembelajaran secara terus menerus harus dilakukan agar kualitas lulusan juga meningkat. Langkah awal untuk melakukan perbaikan kualitas tersebut adalah melakukan pengukuran dan evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan yang diselenggarakan. Penilaian kepuasan mahasiswa merupakan salah satu bentuk pemantauan mutu proses pembelajaran (Wijono, 1999). Mutu proses pembelajaran dapat dikatakan baik jika mahasiswa merasa puas (Tampubolon, 2000).
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan proses pembelajaran dan aspek pelayanan proses pembelajaran yang menjadi prioritas utama untuk diperbaiki pada Jurusan Teknik Radiodiagnostik Politeknik Kesehatan Jakarta 11, menggunakan desain cross sectional, dengan analisis diagram kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan Kepuasan mahasiswa tertinggi adalah terhadap keharmonisan penampilan dosen ketika mengajar (84,5 %). Sedangkan ketidakpuasan tertinggi adalah terhadap kebersihan di laboratorium (47,8 %).
Hasil analisis diagram kartesius menunjukkan aspek pelayanan yang paling banyak mempunyai prioritas utama untuk perbaikan adalah pada pelayanan administrasi, paling banyak dipertahankan adalah pada pelayanan perpustakaan, mempunyai paling banyak prioritas rendah untuk diperbaiki adalah pada pelayanan dosen dan paling banyak aspek pelayanan yang tidak efisien adalah pada pelayanan laboratorium.
Daftar bacaan : 40 (1976 - 2002)

Relationship Between Student's Characteristics and Satisfaction on Learning Process Services in Department of Radiodiagnostics and Radiotherapy Technique in Jakarta Health Polytechnic II year 2003Department of Radiodiagnostics and Radiotherapy Technique in Jakarta Health Polytechnic II is an institution producing health personnel in radiography area. in accordance to science and technology development as well as globalization, quality of the graduates is to be improved. As an output of education system, the graduates are closely related to input and process components. One aspect within the process component is learning process services, which should be enhanced continuously as to improve the quality of graduates. First step to be taken is to conduct measurement of and evaluate student's satisfaction rate regarding the service. Assessment of student's satisfaction rate is one form of quality monitoring of learning process (Wijono, 1999). Learning process quality could be graded as good if students are satisfied (Tampubolon, 2000).
This study discussed the relationship between student's characteristics and satisfaction towards learning process service; using cross sectional design, employing chi-square test and multiple logistic regressions enter method as statistical analysis tools.
The study showed that only 5.9% students who satisfied with the administrative service; 73% were satisfied with lecturers' service; 6.8% were satisfied with laboratory service; and 6.4% were satisfied with library service. Overall, there were only 5.9% of students who satisfied with learning process services.
Statistical analysis found significant relationship between gender and satisfaction towards library service (p=0.02) and towards overall services (p=0.04); between grade and satisfaction towards administrative service (p--0.00), towards lecturers (p-0.00), towards laboratory (p=0.00), towards library (p=0.00), and towards overall services (p=0.00); and between study achievement and satisfaction towards overall services (p=0.04).
The multiple logistic regressions showed that grade was independent variable with strongest relationship with satisfaction towards administrative process (p).02), towards lecturers' service (p=0.00), towards laboratory service (p=0,00), towards library service (p--0.01), and towards overall learning process services (p-O.OO).
It is suggested to (l) conduct continuous evaluation and satisfaction measurement to know the quality of learning process services organized by the department, (2) to refresh and to train human resources in their working areas, (3) to implement monitoring and evaluation of administrative personnel and lecturers in providing services, (4) to re-arrange the situation and accessories of library considering more the needs of students and (5) to conduct meeting between department's management and students of all grades in the beginning of new academic year.
References: 38 (1980-2002).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"People of East Java Province counted more than 38,3 million people, wcich 7,5 million among them was rated poor people.From several research shows that poor people usually exposed to health matter due to lack of nutrition and education...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Yetty
"Di era globalisasi akan semakin banyak usaha pelayanan jasa teknis yang terlibat, baik dari institusi perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Untuk dapat memenangkan persaingan dalam Pelayanan Jasa Teknis (PJT) tentunya diperlukan strategi yang tepat dan sesuai dengan kriteria-kriteria teknik, ekonomi dan finansial, manajerial dan secara kualitas harus dapat memenuhi kepuasan pelanggan tersebut.
Balai Besar Industri Agro telah berusaha memberikan PJT yang berkualitas dan memuaskan pelanggannya. Penelitian ini bertujuan untuk; mengetahui persepsi pelanggan terhadap kualitas PJT BBIA, mengetahui persepsi karyawan BBIA sehubungan dengan PJT yang diberikan, mengukur kepuasan pelanggan PJT BBIA, dan menentukan strategi peningkatan PJT yang cocok untuk memenuhi kepuasan pelanggannya. Kualitas pelayanan dianalisa dengan metoda Servqual dan analisis strategi dengan menggunakan matrik kepuasan pelanggan.
Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan diketahui bahwa dengan metoda Servqual, menurut persepsi pelanggan kinerja PJT BBIA masih belum memenuhi harapan pelanggan, tetapi kualitas PJT BBIA sudah dikategorikan cukup bagus. Sedangkan kualitas PJT menurut karyawan dikategorikan bagus. Terlihat adanya perbedaan persepsi pelanggan dengan persepsi karyawan tentang kualitas PJT BBIA yaitu karyawan menilai kualitas PJT Iebih tinggi dari penilaian pelanggan. Hal ini berarti karyawan kurang tepat memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan matriks kepuasan pelanggan diketahui bahwa semua dimensi PJT berada pada kuadran B yang berarti kinerja PJT BBIA sudah memenuhi kepuasan pelanggannya. Begitu juga halnya dengan semua variabelnya juga telah memuaskan pelanggannya. Oleh karena itu PJT BBIA tidak memerlukan strategi peningkatan kualitas.
Strategi yang cocok untuk PJT BBIA adalah strategi untuk mempertahankan kualitas supaya terus dapat memuaskan pelanggan PJT BBIA Bogor. Pada akhir tulisan disarankan beberapa upaya yang sebaiknya dilakukan sehubungan dengan strategi untuk mempertahankan kualitas PJT BBIA Bogor tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudiyono W.S.
"Era globalisasi menyebabkan terjadinya persaingan bebas di segala bidang, termasuk bidang industri kesehatan. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. Dalam hal ini termasuk keberadaan laboratorium kesehatan. Kepuasan adalah salah satu indikator kualitas lavanan. Kepuasan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain oleh faktor karakteristik pelanggan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pelanggan dan hubungannya dengan kepuasaan pelanggan. Janis penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional) pada 63 pelanggan yang dilakukan di Seksi Pelavanan Laboratorium Kesehatan Masyarakat UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi Lampung dari tanggal 25 Maret sampai dengan 5 Juli 2003.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pekerjaan dan jenis pemeriksaan berhubungan dengan tarif, tujuan pemeriksaan berhubungan dengan keramahan, jenis kelamin dan tujuan pemeriksaan berhubungan dengan kecepatan pelayanan, jenis kelamin dan sumber biaya berhubungan dengan kecepatan pemeriksaan, karakteristik pelanggan tidak ada hubungannya dengan mutu penjelasan, karakteristik pelanggan tidak ada hubungannya dengan sumbangan solusi, dan tujuan pemeriksaan berhubungan dengan kepuasan total.
Tarif merupakan valiabel yang selama ini menjadi sorotan pelanggan dan pihak manajemen, maka dalam menentukan tarif yang perlu diperhatikan adalah faktor-faktor domisili. Walaupun secara keseluruhan banyak variabel bebas yang berhubungan dengan variabel terikat, namun tidak ada faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Agar mutu layanan diakui secara resmi, maka perlu melakukan sertifikasi ISO.

Globalization era has lead to free competition in all areas, including health industries. Efforts to improve health services could not be separated with infrastructure and facility of health services. In this case, the existence of health laboratory. Satisfaction is one of indicators quality of service. Satisfaction affected by some factors such as, customer characteristics.
Objective of this study is to identify customer characteristics and its relation to customer satisfactory. Design of this study is cross sectional at 63 customers and conducted in Public Health Laboratory Service section of UPTD Health Laboratory, province of I.ampung from Marc 25th to July 5th 2003.
The results of this study shows that occupation and type of examination related to tariff. purpose of examination related to hospitality, sex and purpose of examination related to service speed, customer characteristics not related to quality of explanatory, customer characteristics not related to solution offered, and purpose of examination related to total satisfactory.
Tariff is variable that became attention to customers and management and to determine tariff must consider some factors such as residence. Although in general there is lot of independent variables which related to dependent variables, but there is not factors that affecting customer satisfactory. In order to quality of service confessed officially, hence require to do ISO certification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnold Japutra
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan descriptive research dengan cross sectional study. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Jakarta Barat. Untuk pengambilan sampel digunakan metode non probability sampling dengan teknik judgmental sampling. Sampel yang diperoleh adalah sebanyak 300 responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan mempengaruhi kepercayaan secara positif, kepercayaan mempengaruhi komitmen secara positif, komitmen mempengaruhi loyalitas secara positif, kepuasan mempengaruhi loyalitas secara positif dan kepercayaan mempengaruhi loyalitas secara positif.

This research is quantitative descriptive research with cross sectional study. The primary data is obtained from students of a university located in Jakarta Barat. The method of sampling is non probability sampling and the technique is judgmental sampling. The sample cosisted of 300 respondent. The result of this research shows that there is a positive effect satsifaction to trust, there is a positive effect on trust to comitment, there is a positive effect commitment to loyalty, there is a positive effect satisfaction to loyalty and there is a positive effect trust to loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26489
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suzanna Hadi Ma`rifat
"Implementation Analysis Of ISO 9001:2000 Toward Customer's Satisfaction (A Case Study at Taylor-Wharton Asia (M) Sdn. Bhd.)ISO 9001:2000 Quality Management System is the latest international standard for a quality management system, which aims toward quality standardization of products and/or services offered by a company and to give and meet customer's satisfaction.
In 2003 production capacity of Taylor-Wharton Asia (M) Sdn. Bhd. (TWA) was 8,190 units of Cryogenic Bulk Storage Tanks and Liquid Cylinders with total value of US$16,900,000. Indonesian demand itself contributed 3.609% of its total production.
TWA, which is in Malaysia, started operation on 18th September 1990. During this short period of time, the company itself has shown very good performance and contributes sizable business to its head office in the United States of America. Therefore, I can conclude the Quality Management System implemented by TWA is considerably good. And its excellent performance gives good indication that implementation of Quality Management System is one of TWA's advantages in current competitive markets.
Under TWA's quality policy, TWA is committed to achieve world-class recognition in the manufacturing of highest quality of Cryogenic Tank I Cylinder, to meet recognized International Code 1 standard and successfully fulfill client requirements. This includes the commitment to comply with the ISO 9001:2000 requirements and continually improves the effectiveness of the Quality Management System.
The objective of this study is to evaluate the ISO 9001.2000 quality assurances offered to respective customers by TWA. The result of this research shows that TWA has been consistently implementing the international standard ISO 9001:2000. The correlation between customer's satisfaction and the variance of quality assurance is 0.375, which means there is a direct and positive correlation between quality assurance and customer?s satisfaction.
Nevertheless, the result of this study cannot be generalized because it has certain limitations Le. Study coverage, sample and population, and more important, this case study is derived from one organization only.
Therefore, it is highly recommended that further study to be considered. Future study should consider covering values of ISO 9001:2000 in giving competitive advantages to the company. And result of this study can be used in academic and business environments.
xv + 106 pages + 5 drawings + 19 tables + 10 appendixes References: 40 books (1989 up to 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukardi
"Thesis ini membahas masalah diskrepansi kepuasan yang dicari (GS) dan kepuasan yang diperoleh (GO) responden atas tayangan film hiburan di TVRI, RCTI, TPI, SCTV, ANTEVE, INDOSIAR terhadap pelajar SMA Negeri di Kodya Pekanbaru - Riau. Sebagai kerangka teori digunakan model uses and gratifications dengan pokok bahasan pada diskrepansi antara Gratification Sought (GS) dengan Gratification Obtained (GO), khususnya untuk aspek diversion (pengalihan) dan exictement (kesenangan). Yang dijadikan anggapan dasar dalam model uses and gratification adalah pemirsa sebagai individu berperan aktif dan bebas memilih media serta tayangan yang dianggap menguntungkan dan bersifat kepala batu. Persaingan dari stasiun televisi swasta dalam penayangan programnya juga mempengaruhi pemirsa untuk pemenuhan kepuasan,karena untuk publikasi programnya telah digunakan media cetak.
Penelitian bertujuan untuk menjelaskan GS sebelum menonton TV dan GO setalah menonton TV diantara responden, mencari diskrepansi GS dan GO dari sajian media televisi. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey,pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan daftar pertanyaan tertutup dan sebagaian kecil terbuka. Responden berjumlah 200, terdiri dari pria 71 dan wanita 123. Konsep khalayak secara individual memiliki kebebasan menentukan media televisi yang hendak ditonton dan berkepala batu dikalangan pelajar SMA Pekerbaru dapat diterima. Karena TVRI dan RCTI,SCTV,TPI,ANTV dan Indosiar sudah memupunyai spesifikasi penyiaran, sehingga khalayak dapat memilih tayangan yang menjadi kesenangannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Film nasional lebih disenangi oleh responden.2). Saran responden, perlu peningkatan mutu film nasional dalam bidang tehnik pembuatan, thema cerita, bintang pemerannya. 3). GS responden lebih banyak pada aspek "untuk mengisi waktu luang", mengatasi kesepian, mencari hiburan, dan mencari kesenangan. 4). Media TV yang paling banyak digunakan untuk mencari kepuasan adalah RCTI, SCTV dan Indosiar. 5). Kepuasan yang diperoleh (GO) dapat diperoleh dari RCTI, SCTV untuk mengatasi kesepian,mengisi waktu luang, mengurangi ketegangan, memperoleh kesenangan, dan memperoleh hiburan. 6). Dari TVRI dan TPI responden kurang dapat memperoleh kepuasan, dan dari ANTV serta Indosiar hanya beberapa aspek kepuasan yang diperoleh. Perbedaan GS dan GO terjadi pada TVRI, TPI dan ANTV, sedangkan pada RCTI, SCTV dan Indosiar tidak terjadi perbedaan, dengan demikian harapan untuk memperoleh kepuasan dengan menonton film hiburan dapat terpenuhi pada RCTI,' SCTV dan Indosiar untuk semua aspek Diversion (Pengalihan) dan exictemen (kesenangan)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>