Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soebekti
"Dengan adanya era reformasi dewasa ini dituntut keterbukaan di segala bidang telah mempengaruhi terbukanya kritik masyarakat terhadap perilaku aparat maka perlu peningkatan kesadaran tentang bidang tugas Polisi yaitu "Pelayan" terutama pelayanan anggota Polisi dalam berkomunikasi dengan masyarakat pelapor baik komunikasi verbal maupun non verbal. Tujuan penelitian ini untuk menemukan ciri-ciri komunikasi verbal dan non verbal yang menimbulkan ekspresi simbolik dalam interaksi tersebut. Penelitian ini bersifat Studi Kasus, deskriptif dan kualitatif dengan mempergunakan metode penelitian terlibat dan wawancara bebas dilakukan di ruangan penerima laporan Polres Metro Jakarta Barat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ciri-ciri komunikasi verbal maupun non verbal para petugas penerima laporan belum dimengerti arti pentingnya ciri-ciri komunikasi tersebut yang berakibat persepsi masyarakat terhadap dirinya berbeda."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini bertujuan untuk menstimuli pemikiran kita bersama mengenai
kemantapan fungsi Polri dan peranan para petugas kepolisian Indonesia dalam
masyarakal sipil dan demokratis yang dilayaninya, yang bukan hanya melayani
tetapi turut secara aktif dalam mendukung dan bahkan mempelopori upaya-upaya
perubahan menuju masyarakat multikultural Indonesia. Ini sejalan dengan kebijakan
Polri yang menekankan visi dan misinya pada pengayoman atau menciptakan rasa
aman dalam kehidupan masyarakat dan pada penegakkan hukum atau tindakan
represif terhadap tindakan-tindakan kejahatan yang merugikan masyarakat dan
negara Indonesia. Ini juga sejalan dengan corak pemolisian yang berlaku di hampir
semua negara, dan juga di Indonesia, yang menekankan pada pentingnya upaya-
upaya preventif dalam pemolisian melalui pemolisian komuniti atau pemolisian
masyarakat setempat yang menuntut polisi untuk melihat komuniti sebagai mitra
kerja mereka.
"
Jurnal Polisi Indonesia,7 (2005) Juli : 51-60 , 2005
JPI-7-Jul2005-51
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Ahmad Riza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Wresniwiro
Jakarta: Mitra Bintibmas, 2002
R 363.2 Men
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
M. Karjadi
Bogor: Politeia, 1976
363.2 KAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budiharso
"Tesis ini tentang hubungan petugas Bimmas dengan warga masyarakat di wilayah Polsek Pamulang. Masalah penelitian saya adalah interaksi petugas Bimmas dengan warga masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Polsek Pamulang. Penelitian ini mencakup kebijaksanaan Kapolsek berkenaan dengan kegiatan Bimmas, hubungan formal dan hubungan sosial petugas Bimmas dengan warga masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Untuk mendukung kajian ini saya melihat interaksi interpersonal sebagai rangkaian kegiatan petugas Bimmas dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Selama penelitian saya menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode pengamatan terlibat dan wawancara berpedoman. Selanjutnya saya melihat hubungan antara petugas Bimmas dengan warga dan perspektif keduanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas Bimmas Polsek menggunakan interaksi/komunikasi interpersonal menyampaikan pesan-pesan Polri berkenaan dengan masalah keteraturan dan ketertiban sosial sehingga mewujudkan rasa aman warga masyarakat.
Dengan interaksi/komunikasi interpersonal, petugas Bimmas Polsek dapat secara langsung menyampaikan pesan-pesan kepada warga, dan warga dapat segera memberikan reaksi terhadap pesan-pesan tersebut. Pesan-pesan tersebut memungkinkan mudah diterima oleh warga, karena dalam hubungan interpersonal terjalin hubungan perasaan dan emosi yang dapat dirasakan oleh kedua belah pihak, sehingga apa yang dikatakan petugas seolah-olah seperti apa yang para warga pikirkan.
Implikasi dari tesis ini adalah perlunya petugas Bimmas Polsek membangun jaringan sosial dengan mengembangkan pendekatan-pendekatan langsung secara interpersonal kepada warga. Karena dengan melalui jaringan-jaringan sosial di desa-desa tersebut suatu sistem komunikasi sosial akan terbangun, sehingga memudahkan bagi petugas untuk menyampaikan pesan-pesan kepolisian secara cepat kepada seluruh warga. Penerapan pendekatan interpersonal perlu juga diikuti kontrol yang mewadahi sehingga dampak negatif dari suatu interaksi dapat dikurangi. Sedangkan kegiatan-kegiatan nyata yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas hubungan inter-personal kepada anggota Polri antara lain sebagai berikut di bawah ini.
Meningkatkan ketrampilan interpersonal (interpersonal skill) kepada para petugas Bimmas Polsek, terutarna kemampuan-kemampuan dasar perorangan yang terdiri dari ketrampilan mengamati, ketrampilan mendengarkan, ketrampilan untuk bertanya, ketrampilan mendiskripsikan, ketrampilan meringkas pesan yang diterimanya, dan ketrampilan memberikan umpan balik (feed back). Ketrampilan-ketrampilan tersebut merupakan ketrampilan dasar bagi setiap manusia untuk dapat berkomunikasi/berinteraksi dengan lingkungannya. Tanpa ketrampilan dasar tersebut atau salah satu diantaranya terganggu, maka manusia tidak akan dapat berkomunikasi dengan sempurna.
Mengadakan pelatihan-pelatihan berkomunikasi yang efektif guna menumbuhkan rasa percaya diri bagi petugas Bimmas Polsek, sehingga mereka tidak canggung menghadapi warga.
Dibuat suatu panduan tentang sistem komunikasi interpersonal yang memungkinkan dapat membantu petugas Bimmas Polsek dalam interaksinya dengan warga.
Meningkatkan ketrampilan manajerial/kepemimpinan di tingkat Polsek, sehingga Kapolsek dan Kanit mampu bekerja sama dengan para anggotanya merencanakan hingga mengontrol kegiatan-kegiatannya secara konsisten, sehingga tugas-tugas dapat diselesaikan dengan efisien dan efektif.
Hubungan interpersonal antara petugas dengan warga sangat sulit dikontrol oleh Kapolsek, oleh karena itu diperlukan adanya partisipasi aktif dari warga untuk dapat mengontrol kinerja petugas Polri di tengah-tengah masyarakat, sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat dikurangi. Partisipasi warga dalam bentuk materi yang disampaikan kepada/melalui petugas hendaknya dapat dipertanggungjawabkan secara transparan demi pemeliharaan kamtibmas."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T1026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Subyantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA3303
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Santa
"Komunikasi terapeutik adalah suatu proses untuk membina hubungan terapeutik antara perawat-klien, dimana saling membagi pikiran, perasaan dan perilaku untuk membentuk keintiman yang terapeutik sehingga mempercepat proses penyembuhan klien. Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan perawat kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas hubungan antara perawat dan klien. Komunikasi terapeutik diprediksi dapat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, status perkawinan, lama kerja, pelatihan. supervisi, disain pekerjaan dan penghargaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara karakteristik individu dan organisasi dengan penerapan komunikasi terapeutik. Karakteristik individu meliputi umur, pendidikan, status perkawinan, lama kerja, pelatihan, sedangkan karakteristik organisasi terdiri dari supervisi, disain pekerjaan dan penghargaan. Janis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana yang sedang bertugas sebanyak 147 orang, penentuan besarnya sampel menggunakan rumus uji beda proporsi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis data dilakukan secara univariat dalam bentuk distribusi frekuensi, kemudian analisis bivariat melalui uji statistik Chi-Square serta multivariat dengan uji Regresi Logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi terapeutik di ruang rawat inap Perjan RS Persahabatan masih relatif kurang (46,3 %). Dari analisis Chi-Square diperoleh ada hubungan yang bermakna antara umur, status perkawinan, lama kerja, pelatihan, supervisi, disain pekerjaan dan penghargaan dengan penerapan komunikasi terapeutik. Sedangkan dari, hasil uji regresi logistik terdapat tiga variabel yang paling signifikan terhadap penerapan komunikasi terapeutik, yaitu: disain pekerjaan. lama kerja dan pelatihan.
Untuk meningkatkan penerapan komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan, maka disarankan adanya pelatihan secara berkala terhadap perawat pelaksana, penyusunan disain pekerjaan perawat secara jelas dan tertulis serta perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang komunikasi terapeutik dan faktor-faktor lainnya yang nienyebabkan kurangnya penerapan komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan.
Daftar Pustaka 53 (1980 - 2002)

The Relationship between Individual and Organizational Characteristics and the Application of Therapeutic Communication in Treatment at Persahabatan Hospital in JakartaTherapeutic Communication is a process of building therapeutic relation between nurse and client in which they shares opinions, feeling and behavior to build therapeutic relationship so that the process of client treatment can be accelerated. The quality of nursing care provided by the nurse to her client highly depends on the quality of relationship established between nurse and client. Therapeutic communication is predicted influenced by age, education, marital status, length of work, training, supervision, and job design as well as appreciation.
The purpose of this study was to explore the relationships between individual and organizational characteristics and the application of therapeutic communication as perceived by subjects nurse characteristics consists of age, education, marital status, length of work, and training while organizational characteristics consist of supervision, job design and appreciation. The research used a descriptive design with cross sectional approach. One hundred fourty-seven nurse providers were involved as the sample of this study. The data was collected utilizing the questionnaire developed by the earcher. Different statistical treatments were used to analyze the collected data.
The research result revealed that the application of therapeutic communication by nurses at the treatment room of Persahabatan Hospital was relatively low (46,3%). From the chi-square analysis, it was found that there were mutual relationships between age, marital status, length of work, training, supervision, job design and appreciation with the application of therapeutic communication. While from the logistic regretion test result, there were three most significant relationships of variables in the application of therapeutic communication, namely: job design, length of work, and training.
To improve the application of therapeutic communication in nursing care_ it is recomended to conduct reguler training for nurse -providers. to developed clear and written work design for nurses, and conduct advanced research on therapeutic communication and other possible factors alfecting minimal implementation of therapeutic communication in nursing care.
Bibliography: 53 (1980 -2002)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 10870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sri M. Basuki
Depok: UI-Press, 2010
PGB 0055
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>