Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irmansyah
"Dalam rangka menyongsong era globalisasi yang penuh tantangan, di
butuhkan sumber daya manusia yang berkualitas baik. Unluk memenuhi tantangan tersebut, pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat membawa peserta didik ke arah manusia yang berkualitas tersebut. Namun demikian, prestasi belajar khususnya pada pelajaran matematika yang direfleksikan melalui Nilai Ebtanas Murni (NEM) pada tingkat SLTP akhir- akhir masih tergolong rendah. Hal ini nengindikasikan bahwa kemampuan matematika peserta didik di tingkat SLTP belum sesuai dengan harapan.
Fenomena di atas mendorong penulis melakukan studi tentang pengaruh latar belakang keluarga dan karakteristik siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
hubungan dan pengaruh sub-sub variabel latar belakang keluarga dan
karakteristik pribadi siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia.
Untuk rnencapai tujuan penelitian tersebut, pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan efektifitas sekolah pada tingkat siswa. Pendekatan ini merupakan konsep penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang ditinjau dari berbagai tingkat; sekolah, kelas, serta pada tingkat siswa. Pada penelitian ini penulis memberikan penekanan pada faktor-faktor pada tingkat siswa yaitu latar belakang keluarga dan karakteristik pribadi.
Untuk mendapatkan data, dalam penelitian ini dipergunakan metode
kepustakaan dan metode survey. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi Pearsons serta analisis regresi Iinier berganda dengan metode stepwise.
Temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh variabel latar belakang keluarga dan karakteristik siswa terhadap prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia. NEM matematika SD, motivasi belajar serta macam bacaan yang dimiliki merupakan prediktor atas prestasi belajar saat ini.
Dalam usaha meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, temuan penelitian ini kiranya dapat dijadikan masukan bagi para pengambil keputusan dalam kebijakan pendidikan. Sistem NEM perlu dipertahankan karena
mempunyai standar penilaian yang baik. Motivasi siswa perlu ditingkatkan melalu pengembangan bahan bacaan buku pelajaran. Jumlah bacaan perlu diperbanyak melalui penyediaan perpustakaan publik atau bantuan buku bagi kalangan bawah."
2001
T3137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengambil sampel seluruh mahasiswa beasiswa Bidikmisi di UPBJJ UT Bandung yang terdiri dari program studi Akuntansi, Biologi, dan Perencanaan Wilayah Kota Masa registrasi 2013.2 sebanyak 94 mahasiswa. Variable dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, kemandirian belajar, dan indeks prestasi belajar (IPK). Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi belajar, kemandirian belajar, dan IPK mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, dan kemandirian belajar rata-rata termasuk dalam kategori tinggi, dan IPK berada dikisaran antara 1,75-3,85 dengan rata-rata IPK 2,70"
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zenithesa Gifta Nadirini
"Individu memiliki attachment awal dengan orang tua sebagai care giver-nya dan dapat beralih ke teman sebaya saat masa remaja. Remaja tidak terpisah dengan dunia pendidikan yang memiliki peranan penting bagi pembangunan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan parent dan peer attachment dengan prestasi akademik remaja di SMA Labschool Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional pada 87 responden dipilih melalui teknik cluster sampling. Peneliti melihat attachment menggunakan kuesioner IPPA-R dan prestasi akademik menggunakan nilai rapor semester akhir.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50,6% responden memiliki insecure attachment dengan kedua orang tuanya dan 52,7% memiliki insecure attachment dengan teman sebaya. Sebanyak 51,7% responden memiliki prestasi atas rata-rata. Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara parent attachment dan peer attachment dengan prestasi akademik (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). Penelitian selanjutnya dapat dilakukan studi komparatif antara sekolah swasta dan sekolah negeri agar didapatkan hasil yang lebih bervariasi.

Individuals have initial attachment with parents as their care giver and may switch to peers when they reach adolescent. Adolescents are inseparable from education with its important role for the development of the country. The aim of this research is to identify the relation between parent and peer attachment with adolescents’ academic achievement in SMA Labschool Jakarta. This research used analytic descriptive design with cross-sectional approach on 87 respondents was involved with cluster sampling technique. Researcher used IPPA-R questionnaire to study attachment and last semester grades to measure academic achievement.
The result showed that 50,6% respondents has insecure attachment with parent whilst 52,7% respondents has insecure attachment with peer. 51,7% respondents has above average academic achievement. Bivariate analysis result showed that there was no relation between parent and peer attachment on academic achievement (p=0,068; p=0,578; ɑ=0,05). The future research should conduct comparative studies between private and public schools to get vary result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Bambang Sugema
"Perlu disadari bahwa prestasi belajar seseorang pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti minat, bakat, inteligensi, keluarga, sosial ekonomi, kebiasaan belajar, motivasi belajar, harapan-harapan, genetik dan lain-lain. Dari berbagai faktor tersebut, penelitian ini hanya menelaah hubungan dua variabel batas yaitu kebiasaan belajar dan motif berprestasi dengan prestasi belajar sebagai variabel terikatnya.
Dalam kaitan itu semua, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1.) ada tidaknya hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar, (2) ada tidaknya hubungan antara motif berprestasi dengan prestasi belajar, (3) ada tidaknya hubungan kebiasaan belajar dan motif berprestasi secara bersama-sama dengan prestasi belajar, (4) ada tidaknya perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa izin belajar dengan mahasiswa tugas belajar.
Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIA-LAN Pejompongan Jakarta Pusat, yang diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu : 2000 mahasiswa izin belajar yang diambil 200 orang sebagai sampling. Selanjutnya untuk kategori yang kedua, dari sejumlah 100 mahasiswa tugas belajar diambil 80 orang sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan insidental sampling. Teknik pengambilan data dengan menggunakan angket dengan skala Likert. Angket ini sebelumnya diujicobakan kepada 30 mahasiswa dan dipilih item yang valid dan reliabel. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa STIA-LAN yang sekurang-kurangnya sudah menempuh 3 semester.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product-moment, Regresi Ganda dan T-test. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada korelasi positip antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasi r= 0,17, (2) ada korelasi positip antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar dengan koefisien r= 0,18, (3) ada korelasi positip antara kebiasaan belajar dan motif berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar dengan koefisien korelasi ganda R = 0,24, (4) terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar mahasiswa izin belajar dengan mahasiswa tugas belajar dengan harga t = 2,57. Dilihat dari harga meannya maka ternyata menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa izin belajar lebih baik dibanding dengan mahasiswa tugas belajar.
Dari realitas demikian penelitian ini setidaknya dapat memberikan gambaran riil tentang perbedaan antara mahasiswa izin belajar dengan tugas belajar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan dalam kebijakan terhadap mahasiswa tugas belajar dengan izin belajar para mahasiswa STIA-LAN di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T7977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Barliana Sutisna
"Penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan mengenai persepsi guru tentang kemampuan siswa yang seringkali dianggap subyektif dan kurang tepat dalam memahami kemampuan yang dimiliki siswa dalam mengikuti mata pelajaran di kelas, padahal setiap perilaku siswa selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari perhatian guru. Namun masih banyak guru pada umumnya belum efektif memanfaatkan hasil pengamatannya dalam mengelompokkan siswanya atas dasar kemampuan yang dimiliki siswa.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan inteligensi, dan prestasi belajar serta latar belakang pendidikan orang tua siswa. Dari topik penelitian ini dapat diketahui bahwa yang merupakan variabel bebas adalah inteligensi dan prestasi belajar serta latar belakang pendidikan orang tua, sedangkan variabel terikat adalah persepsi guru tentang kemampuan siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta dengan mengambil sampel 5 sekolah swasta, yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan dengan jumlah subyek 100 orang guru. Mengenai data persepsi guru tentang kemampuan siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang diisi oleh guru sebagai responden. Dan data mengenai inteligensi dan prestasi belajar serta latar belakang pendidikan orang tua diperoleh dari dokumen siswa.
Melalui kajian pustaka, dikemukakan 4 buah hipotesis yang kemudian di uji secara empirik. Analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah teknik analisis regresi berganda. Dan dari analisis tersebut ditemukan bahwa: ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan inteligensi siswa; 2) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan prestasi belajar siswa setelah inteligensi diperhitungkan ; 3) ada hubungan sangat kecil dan tidak signifikan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan latar belakang pendidikan orang tua siswa setelah inteligensi dan prestasi belajar siswa diperhitungkan; 4) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi guru tentang kemampuan siswa dengan inteligensi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua secara bersamaan.
Dari hasil temuan dalam penelitian ini dapat disimpulkan secara umum bahwa terciptanya persepsi guru yang tepat tentang kemampuan siswa yang tampak selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas lebih memudahkan dalam menangani permasalahan kesulitan belajar yang mungkin timbul dari siswanya, didukung oleh data mengenai tingkat inteligensi, prestasi belajar dan latar belakang pendidikan orang tua. Sebagai implikasinya bagi guru dapat lebih jelas menyusun dan menentukan program pengajaran sesuai tingkat kemampuan siswanya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suripto
"Penelitian ini bermula dari pemikiran bahwa prestasi belajar anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Inteligensi merupakan internal kognitif dan kemandirian belajar merupakan internal non kognitif (kepribadian) yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Faktor eksternal yang berpengaruh ,terhadap prestasi belajar antara lain lingkungan keluarga terutama status sosial ekonomi orang tua dan pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anak-anaknya.
Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara inteligensi anak, status sosial ekonomi orang tua, pola asuh dan kemandirian belajar anak dengan prestasi belajar anak dalam mata pelajaran PMP, Bahasa Indonesia, UPS, Matematika dan IPA.
Sampel penelitian diambil 12 SD secara random dari semua siswa kelas VI yang jumlahnya 417 anak. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes inteligensi dari Raven, angket status sosial ekonomi orang tua, angket pola asuh menurut anak dan menurut orang tua, angket kemandirian belajar anak dan hasil tes Ebtanas yang meliputi mata pelajaran PMP, Bahasa Indonesia, IPS, Matematika dan IPA.
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis korelasi berganda. Dari penelitian ini ditemukan bahwa; secara bersama-sama prestasi belajar PMP, Bahasa Indonesia, IPS, Matematika dan IPA dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, status sosial ekonomi orang tua, pola asuh, dan kemandirian belajar anak. Keempat variabel tersebut memberi kontribusi terhadap prestasi belajar PMP 21.821%, Bahasa Indonesia 19.017%, IPS 27.899 %, Matematika 18.380 %, IPA 24.418 %.
Secara sendiri-sendiri; (1) prestasi belajar PMP dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan status sosial ekonomi orang tua, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh dan kemandirian belajar anak, dengan p masing-masing .0001, .0007, 2689, dan 1026. (2) Prestasi belajar Bahasa Indonesia dipengaruhi secara positif oleh tingkat iteligensi anak, status sosial ekonomi orang tua, dan kemandirian belajar anak, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh yang dilakukan orang tua, dengan p masing-masing .0001, .0043, .0088, dan .7948. (3) Prestasi belajar IPS dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan status sosial ekonomi orang tua, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh dan kemandirian belajar anak, dengan p masing-masing .0001, .0027, 4161, dan 7854. (4) Prestasi belajar Matematika dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan kemandirian belajar anak, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh status sosial ekonomi orang tua dan pola asuh, dengan p masing-masing .0001, .0077, .0829, dan .1035. (5) Prestasi belajar IPA dipengaruhi secara positif oleh tingkat inteligensi anak, dan status sosial ekonomi orang tua, tetapi tidak dipengaruhi secara positif oleh pola asuh dan kemandirian belajar anak, dengan p masing-masing 0001, .0003, .3152, dan .1298."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suryawan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan fungsional motivasi belajar terhadap prestasi belajar murid, hubungan fungsional disiplin belajar terhadap prestasi dan hubungan fungsional motivasi dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar serta ingin mengetahui sumbangan masing-masing variabel tersebut dapat menjelaskan variabel terikat.
Penelitian dilakukan di Kotamadya Bekasi pada bulan Maret 1998. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Populasi penelitian ini adalah murid-murid kelas dua Sekolah Menengah Umum se Kotamadya Bekasi, dengan sampel sebesar 316 orang yang dipilih sccara proporsional random sampling. Data motivasi dan disiplin belajar proporsional random sampling. Data motivasi dan disiplin belajar deperoleh dengan menggunakan kuesioner dan data prestasi diambil dari hasil belajar di sekolah berupa raport cawu III.
Dengan bantuan program SPSS 6.0 maka teknik analisis yang digunakan terdiri analisis korelasi sederhana, analisis korelasi parsial, analisis korelasi ganda dengan taraf signifikansi a = 0.05
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan fungsional yang positif baik antara motivasi belajar (X1) dengan prestasi belajar (Y) maupun disiplin belajar (X2) dengan prestasi belajar (Y). Masing-masing memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 3.70% dan 13.00% dan sisanya sebesar 83,3% disebabkan oleh faktor lain.
Hasil analisis regresi ganda menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap prestasi betajar murid (R2 = 0.361 ; p < = .000). Ini berarti bahwa prestasi hanya bisa menjelaskan sebesar 30,4%, dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Lisnawati
"Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1) apakah terdapat pengaruh disiplin ibadah shalat dan emotional intelligence terhadap prestasi belajar pada siswa yang menggunakan kurikulum 1994 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2) apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan kurikulum 1994 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dalam prestasi belajar siswa terbatas pada tiga bidang ilmu yaitu agama, eksakta, dan sosial.
Penelitian menggunakan pendekatan ex post facto, yang menjadi responden adalah siswa SMUN 5 Bogor, yang menggunakan kurikulum 1994 sebanyak 85 orang dan yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi sebanyak 72 orang yang dipilih berdasarkan insidental sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Instrumen divalidasi dengan menggunakan "product moment", sedangkan relaibilitas menggunakan "alpha cronbach". Analisis data menggunakan teknik regresi dan t -test.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) disiplin ibadah shalat memberikan pengaruh yang dominan terhadap prestasi belajar siswa pada kurikulum 1994 (Y= a + bXl, Y = 4.698 + 0.278)0), memberikan kontribusi sebesar 7,7% 2) emotional intelligence memberikan pengaruh yang dominan terhadap prestasi belajar siswa pada Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Y = 485.6 + 0.327X1), memberikan kontribusi sebesar 10,7%, 3) ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar bidang ilmu eksakta pada siswa yang menggunakan kurikulum 1994 (64.85) dan yang menggunakan KBK (70.43) dengan nilai mean di,ence -5.58.

Achievement learn student influenced by many factor. Problem of this research that are: 1) do there are influence of religious service discipline of shalat and of emotional intelligence to achievement learn at student using curriculum 1994 and Curriculum Base on Competition, 2) do there are difference of achievement learn student using curriculum 1994 and Curriculum Base on Competition. In achievement learn student limited to science trihedron that is religion, social and exact.
Research use approach of ex post facto, becoming responder are student of SMUN 5 Bogor, using curriculum 1994 counted 85 people and using Curriculum Base on Competition counted 72 one who are selected pursuant to sampling incidental, used instrument in the form of questioner. Instrument in validation by using ?moment product" while reliabilities use ?cronbach alpha". Data analysis use technique of regresi and t - test.
Conclusion of this research are: 1) religious service discipline of shalat give dominant influence to achievement learn student at curriculum 1994 (Y= a + bXl, Y = 4.698 + 0.278X1), giving contribution equal to 7,7 %, 2) intelligence emotional give dominant influence to achievement learn student at Curriculum Base on Competition (Y = 485.6 + 4.327X1), giving contribution equal to 10,7 %, 3) there is difference which is significant between achievement learn physical science area at student using curriculum 1994 ( 64.85) and using Curriculum Base on Competition ( 70.43) with value of mean diffrence - 5.58.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Mini Adi Prianto
"Pemerintah menyadari pentingnya kebutuhan pendidikan bagi rakyatnya agar siap menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang tengah melanda dunia. Pendidikan dirasakan sangat penting untuk mengembangkan potensi seseorang. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah mengusahakan suatu lingkungan dimana setiap anak didik diberi kesempatan untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, baik sesuai dengan kebutuhannya maupun kebutuhan masyarakatnya (Utami Munandar, 1990). Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, kreatif dan berprestasi di berbagai bidang.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk anak yang normal saja tetapi juga berlaku bagi anak-anak yang mengalami cacat maupun anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa. Selama ini pemerintah telah mengusahakan berbagai pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi anak-anak cacat agar bisa maju dan berkembang. Dengan mengusahakan berbagai sarana dan alat bantu yang dibutuhkan. Namun bagi anak-anak dengan kemampuan yang unggul belum dapat mengembangkan potensinya dalam suatu sekolah khusus karena pemerintah selama ini hanya menyediakan sekolah-sekolah umum, sehingga anak-anak dengan kemampuan unggul berkembang bersama anak-anak normal. Anak-anak yang tergolong cerdas dan berbakat menjadi kurang dapat mencapai prestasi yang seharusnya ditampilkan karena rangsangan yang kurang sesuai. Sedangkan mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan sesuai bakat dan minatnya.
Sistem pendidikan di Indonesia pada dasarnya juga mendukung perlunya perhatian khusus bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Hal ini telah dikemukakan dalam GBHN tahun 1993 dan Pasal 8 ayat 2 UU Pendidikan No. 11 tahun 1989.
Secara implisit hal-hal tersebut mengisyaratkan perlunya menyelenggarakan sekolah unggul sebagai salah satu alternatif untuk melayani anak-anak yang berbakat unggul, atau disebut juga anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
Secara khusus, sekolah unggul bertujuan menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal-hal sebagai betikut, yaitu (a) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) nasionalisme dan patriotisme yang tinggi; (c) wawasan IPTEK yang mendalam dan luas; (d) motivasi dan komitmen yang tinggi. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sutadji
"Penelitian ini bermula dari suatu peinikiran bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi di masyarakat ada kaitanny.a dengan prestasi studi yang diperoleh nahasiswa selama studi di perguruan tinggi. Mahasiswa yang ineniiliki prestasi studi yang inenivaskan akan mexnungkinkan untuk berprestasi di masyarakat.
Prestasi belajar tnahasiswa yang diperoleh selania studi di perguruan tinggi berhubungan dengan keniaznpüan inahasiswa dalarn znenyerap ilinu pengetahuan yang disampaikan oleh setiap dosen pada waktu perkuliahan.
Untuk menyerap ilmu pengetahuan yang disajikan dosen ada faktor-faktor yang ikut inenentukannya yaitu factor dari dal am diri iridividu seperti inotivasi, inteligensi, minat dan persepsi inahasiswa terhadap kepengajaran dosen, kebiasaan belajar, sikap, serta faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan teinan, lingkungan perididika.n, sarana belajar, serta sarana pendidikan. Salah satu faktor dari dalani individu (internal) yang berhubungan dengan prestasi belajar inahasiswa adalah inotivasi berpr.estasi. Menurut McClelland (1953) siswa Yang meinpunyai niotivasi berprestasi akan belajar lebih gigih, sedangkan menurut Heckhausen (1968) pada uxnuinnya seseorang yang Inenipunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
Faktor internal lainnya yang berhubungan dengan prestasi belajar inahasiswa adalah persepsi inahasiswa tentang kepengajaran dosen. Persepsi inahasiswa nerupakan pemberian arti dari inahasiswa terhadap suatu obyek yang ada pada lingkungannya. WR.Nord dikutip oleh Gibson dkk.(1973) menyatakan bahwa persepsi adalah proses peinbenian arti terhad-ap lingkungan oleh individu. Adapun lingkungan yang dimaksudkan disini adalah tentang kepengajaran dosen mereka. Sedangkan f aktor dari luar individu (eksternal) yang berhubungan dengan hasil belajar inahasiswa adalah tentang kepeng.ajaran dosen. Menurut Braskainp dan kawan-kawan (1979) terdapat korelasi antara pengajaran dosen dengan hasil belajar inahasiswa, deniikian pula studi yang pernah dilakukan oleh Centra (1979) inenunjukkan bahwa ada korelasi yang cukup baik antara kepengajaran dosen dengan hasil belajar mahasiswa.
Ada faktor lain pula yang berkaitan dengan prestasi belajar inahasiswa yaitu sikap terhadap kegiatan belajar ditentukan oleh bagaimana persepsi mahasiswa terhadap kegiatan belajar yang dialaminya. Menurut Sinibolon (1984) mahasiswa yang senang terhadap aktivitas belajar cenderung nelaksanakan tugas-tugas belajar dengan perasaan lapang dan gembira, sehingga beban studi yang ada pada mahasiswa dapat diselesaikan. Tetapi sebaliknya jika mahasiswa tidak senang terhadap kegiatan belajar ia cenderung inenghindar bahkañ menolaknya. Dengan demikian tuga-tugas tidak diselesaikannya.
Melalui kajian teoritis tentang persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen, inotivasi berprestasi serta sikap dan kebiasaan belajar dalam hubungannya dengan prestasi belajar inahasiswa diajukan empat hipotesis. untuk diuji kebenarannya. Penelitian dengari sampel dua ratus einpat inahasiswa di Universitas Borobudur, rnengungkap hasil pengujian hipotesis-hipotesis sebagai berikut; tiga hipotesis ditolak dan satu diterima, hipotesis yang diteriina adalah hipotesis ketiga sedangkan hipotesis yang lainnya ditolak.
Dengan demikian terungkap hasil penelitian sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi xnahasiswa tentang kepengajaran dosen dengan prestasi belajar inahasiswa,
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara inotivasi berprestasi dengan prestasi belajar uiahasiswa.
3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
4. Tidak Ada hubungan yang signifikan secara bersainasama antara persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen, inotivasi berprestasi, sikap dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Penulis menyarankan agar dalani penerimaan ealon-calon inahasiswa baru diadakan seleksi agar inahasiswa yang diterima adalah mahasiswa yang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, mahasiswa yang mempunyai keinginan tinggi untuk meperdalam ilmu pengetahuan, mahasiswa yang memuliki disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas-tuugas, serta mahasiswa yang memiliki potensi yang meniadai untuk belajar di Perguruan Tiriggi.
Selain itu penulis juga menyarankan untuk mengadakan penelitian dengan tujuan untuk inengetahui bagaimana hubungan antara persepsi nahasiswa terhadap kepengajaran dosen dengan inotivasi berprestasi inahasiswa, hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen dengan sikap dt kêbiasaart belajar. mahaiswa, serta hubungan antara irotivasi berprestasi dengan sikap dan kebiasaan belajar thahasiswa. Penulis juga menyarankan agar kesejahteraan dosen perlu dlperhatikan agar dosen dapat mengemban dedikasi secara optimal. Dalam instruinen penelitian penulis menyarankan pula perlu dicari validitas eksternal jadi tidak hanya validitas internal saja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
T6939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>