Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Himawan Santoso
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses dalam promosi jabatan bagi Perwira Pertama, dengan mencoba memahami persepsi dan pandangan baik dari anggota Polri yang berpangkat Perwira Pertama, Pimpinan Organisasi/ Kesatuan Polri dan Pejabat Personalia yang menyelenggarakan Pembinaan Personil, serta perangkat Ketentuan dan Kebijaksanaan dalam Pembinaan Personil Polri. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat sejauh manakah penyelenggaraan dari proses dalam promosi jabatan bagi Perwira Pertama.
Untuk memperoleh informasi yang mendalam dari subyek penelitian, metode yang digunakan utamanya adalah metode kwalitatif dengan pendekatan diskriptif dan studi etnografis, dengan pengamatan terhadap subyek penelitian dan memanfaatkan wawancara yang mendalam, serta mengedarkan Kuesioner kepada Perwira Pertama.
Adapun ruang lingkup penelitian difokuskan pada proses dalam promosi jabatan yaitu persyaratan, kewenangan serta prosedur dalam promosi jabatan bagi Perwira Pertama, yang mencakup perangkat ketentuan dan kebijaksanaan yang ada dikaitkan dengan bagaimana pelaksanaannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan walaupun proses dalam promosi jabatan bagi Perwira Pertama sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan namun dalam pelaksanaannya dirasakan lmbat, kurang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan organisasi yang harus serba cepat dan tepat. Hal itu disebabkan karena jalur birokrasi yang ada, serta masih adanya kesan bahwa promosi jabatan hanya berlaku bagi para Perwira Pertama yang dikenal oleh pimpinan maupun pejabat personil.
Terjadinya penyimpangan dalam promosi jabatan akan menimbulkan akibat yang tidak menguntungkan bagi organisasi yaitu suasana kerja yang tidak nyaman dan juga menimbulkan semangat kerja yang rendah bagi para Perwiranya. Hal demikian akan menimbulkan citra yang kurang menguntungkan bagi Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Aris Miyati
"Taruna Akademi Militer di Lembah Tidar sebagai pemuda pilihan dari seluruh Indonesia, dididik selama empat tahun oleh Gadik dan Gapendik menjadi Perwira Letnan Dua Kecabangan TNI-AD dan D4 Pertahanan sebagai pengambil keputusan TNI dan Nasional. Budaya sipil dibentuk menjadi budaya Prajurit Perwira yang memiliki keunggulan fisik trengginas, mental akademik tanggap, sikap kepribadian tanggon, serta toleran terhadap keragaman budaya. Lulusan Akmil adalah model yang menjadi representasi keragaman budaya Bangsa, mereka menjalankan tugas pertahanan Negara ke berbagai wilayah Indonesia beradaptasi dengan budaya lingkungan tugas.
Keseharian Taruna menyerap makna, situasi, proses dan konteks pendisiplinan norma Akmil secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut melalui Among Asuh, bekal tugas dalam memandang dunia pengabdian setelah mengalami dinamika kekuasaan di Padepokan Taruna. Pemikiran Michel Foucault tentang kekuasaan dan relasi kekuasaan, terpusat dan menyebar kesetiap tubuh Taruna, Gadik dan Gapendik direkam melalui metode etnografi: pengetahuan, pengelolaan mental, dan wacana yang didukung oleh panoptisisme, pengawasan ketat, modernitas, kongregasi dan kontestasi, dominasi dan resisitensi, bio-power, bio-sosial, dan bio-politik, membentuk sikap patuh, tunduk, taat aturan mengejawantah pada diri Taruna sebagai nilai yang suci, Taruna menjadi Polisi diri sendiri, siap sebagai Prajurit efektif Perwira TNI-AD.
Sesanti Tidar: pendisiplinan pesan moral, nilai, dan etika, diinternalisasi melalui ide dan materi dalam proses ajeg (sustained); menjadi (being), model dari (model of), adaptasi linear (linear adaptation), serta Tri Marga Tidar, norma keseharian Taruna, baik dan aman bagi bawahan, rekan sejawat, dan atasan. Sebagai manusia kreatif, dalam situasi dan kondisi tertentu: proses menjadi cair (fluid), becoming dengan model for, adaptasi siklis spiral, mengakibatkan penghukuman menegakkan ciri kemiliteran: patuh, tunduk, taat aturan, disiplin, seragam, menegakkan hierarkhi, loyal, esprit de corps, dan kekhasan TNI: disiplin hidup, hati nurani, meredam diminasi, nilai TNI-45, manunggal TNI-Rakyat, dan perlawanan gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Cadets as selected youth from Indonesia regions are educated in four years by Instructors and Education Supporters resulted Second Lieutenant of Army Branches and Diploma four of Defense as State Sevices. Civil culture is formed becoming the officer soldier culture which poses excellent physical trengginas, mental academic tanggap, personality atitude tanggon, and tolerant to cultural diversity. The Military Academy Graduate could be sensitive as the implication of former local culture sediment, and after graduation they dedicate their duty to defense the State on many Indonesia areas and adapt to duty environment culture.
This research provides a picture of Cadets daily life absorb the meaning, situation, process and context Military Academy norms by power relations with Instructors and Education Supporters through Among Asuh of Sesanti Tidar within the world devotion view after experiencing power dynamics in Cadets Padepokan. Power relations which are centered and capillary spread on the body of Cadets, Instructors and Education Supporters, recorded by ethnography method according to Michel Foucault thought which contained of knowledge, govern-mentality, and discourse, supported by panopticism, surveillance, modernity, congregation and contestation, domination and resistance, bio-power, bio-social, bio-politic.
Sesanti Tidar as morals, values and ethics disciplined, internalized through idea and material of sustained procees, being, model of, linear adaptation, and Tri Marga Tidar, Cadets daily norms, good and secure for subordinates, peers, and higher positions. As creative human, in special situation and condition: the process becoming fluid, with model for, circles spiral adaptation, punishment effects to obey military identities: regulations, discipline, uniform, hierarchy, loyal, esprit de corps with TNI?s special values of: social relations, economic interest, makes account of conscience: domination neutralized, TNI-45 values, Manunggal TNI-people, experience of anti guerilla warfare of Panglima Besar General Soedirman.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1299
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Alphiba Dalianti
"Pegawai Negeri Sipil merupakan tulang punggung pemerintahan, reformasi birokrasi yang dihendaki merubah paradigma dan konsep dalam struktur pemerintahan, salah satunya yakni untuk menempatkan orang-orang atau aparatur yang tepat mengisi Jabatan dalam struktur pemerintahan tersebut atau sering disebut dengan istilah the right man on the right position, termasuk dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dengan sistem seleksi terbuka. Pengisian Jabatan dalam UU ASN dapat berasal dari ASN atau dari TNI/Polri Aktif untuk jabatan tertentu di Instansi tertentu. Permasalahannya adalah di Kementerian Ketenagakerjaan terdapat JPT madya yang diisi oleh Polri Aktif, serta adanya wacana Perwira TNI aktif akan mengisi JPT untuk mengatasi surplus perwira, wacana ini menimbulkan banyak pro-kontra.  Melalui metode penelitian dengan tipologi Yuridis Normatif, menggunakan pendekatan Hukum Eksplanatoris. Penulisan ini menggunakan teknik pengumpulan data dalam bentuk studi kepustakaan dan pada penelitian ini data dianalisis secara deksriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil data yang diperoleh terdapat kesimpulan, legalitas dari polri aktif yang menjabat JPT di kemnaker adalah tidak tepat/ilegal, secara normatif pengaturan tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi oleh TNI/Polri aktif hanya untuk 10 instansi yang disebutkan secara limitatif dalam Pasal 47 UU TNI, seharusnya polri tersebut mengundurkan diri terlebih dahulu. Selain itu ditinjau dari Pengaruh Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi oleh Tentara Nasional Indonesia/Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia aktif dilihat dari aspek sejarah menimbulkan ketidaknetran Aparatur Sipil Negara, terutama pada saat Orde Baru di mana TNI menduduki jabatan pada birokrasi. Ketidaknetralan dari Aparatur Sipil Negara mengakibatkan munculnya adanya Inefisiensi dalam bernegara, banyaknya praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, tidak tercapainya good governance, selain itu juga munculnya resiko konflik kepentingan karena menjabat dalam dua institusi yang berbeda, konflik kepentingan dapat menggerus kepercayaan publik terhadap ASN sehingga wacana mengenai TNI/Polri aktif dapat menduduki jabatan sipil perlu dipertimbangkan kembali.

Civil Servants are the backbone of government, bureaucratic reforms are required to change the paradigm and concepts in the governance structure, one of which is to place the right people or apparatus to fill positions in the government structure or often referred to as the right man on the right position , including in filling in the High Leadership Position (JPT) with an open selection system. Position filling in the ASN Law can come from ASN or from the TNI/National Police Active for certain positions in certain agencies. The problem is that at the Ministry of Manpower there is an intermediate JPT filled by Active Police, and the discourse of active TNI Officers will fill the JPT to overcome the officer surplus, this discourse raises many pros and cons. Through research methods with normative juridical typology, using explanatory legal approaches. This writing uses data collection techniques in the form of library studies and in this study the data were analyzed descriptively in the form of qualitative research. Based on the results of the data obtained there are conclusions, the legality of active police officers serving JPT in the Ministry of Manpower is illegal, normative arrangements regarding the filling in of High Leadership positions by the TNI/Polri are active only for 10 institutions which are stated limitedly in Article 47 of the TNI Law. resign first. In addition, in terms of the influence of the filling of the High Leadership Position by the Indonesian National Army/Members of the Republic of Indonesia National Police, it was seen from the historical aspect that it caused the irregularities of the State Civil Apparatus, especially during the New Order where the TNI occupied the bureaucracy. The neutrality of the State Civil Apparatus resulted in the emergence of Inefficiencies in the state, the many practices of Corruption, Collusion and Nepotism, the failure to achieve good governance, besides the risk of conflict of interest because of serving in two different institutions, conflicts of interest could undermine public trust in the ASN so that discourse regarding active TNI/Polri can occupy civilian positions need to be reconsidered."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T54282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiblat Puspa Vijaya
"Latar belakang : Tentara Perermpuan harus mengikuti SekoJah Pertarna Perwira dimana dia akan dilatih flsik dan mentalnya sesuai aturan - aturan militer. Perubahan kehidupan dari orang biasa menjadi tentara membuat stres psikososial yang akan mengganggu poros hipotalamus hipofisis sehingga mempengaruhi po1a haidnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan haid dan faktor - faktor yang mempengaruhi gangguan haid.
Metode: Studi cross - sectional ini dilakukan Januari 2009 - Maret 2010 di Pusdikkowad, Lembang, Bandung. Jumlah sampel 45 siswi (total sampel). Data diperoleh dengan wawancara, pemeriksaan fisik, dan pengisian kuesioner SCL - 90.
Hasil: Prevalensi gangguan haid menurun pada tiga bulan kedua pendidikan, 93,3 % menjadi 62,2 o/Perubaban pola haid yang terbanyak adalah 88,9 % mengalami amenorea sekunder pada tiga bulan pertama pendidikan. Tanpa pemeriksaan gangguan organik yang adekuat, faktor risiko latar belakang pendidikan, IMT, penurunan > 10 % BB, pengeluaran kalori, gangguan haid sebelum pendidikan, dan gejala gangguan mental emosional tidak terbukti berhubungan dengan gangguan haid.
Kesimpulan Dan Saran : Gangguan haid banyak dialami para siswi tentara Penyelenggara pendidikan disarankan melakukan perubaban pola pengasuhan dan pendidikan serta pemeriksaan fisik dan psikis rutin untuk deteksi dini gangguan haid selama pendidikan. Para siswi diliarapkan mampu beradaptasi dengan baik terhadap sistem pendidikan yang dijalani.

Background: Military women must have basic education to build their military character. This suddenly lifestyle changeover will make stress which cause menstrual dysfunction due to distrurbance on the hypothalamic -pituitary axis. The goal of this research are to find out the objective menstrual dysfunction prevalence and to find out the correlation between physical exercise and other factors with menstrual dysfunction.
Method: This cross-sectional research was done in January 2009 - March 20l0 in Center of Military Woman School, Lembang, Bandung. The sample consists of 45 subjects (total sample}. The collecting of data is done by interviewing. physical examination, and filling of SCL - 90 questionnaires.
Result: The prevalence of menstrual dysfunction decreased on second three months education from 93,3 % to 62,2 %, which the largest menstrual pattern changing was secondery amenorrhea (88,9 %) on first three months education. Without adecuate organic dysfunction examination, risk factors including educational background, Body Mass Index, decreasing 10 % of weight, energy expenditure, menstrual dysfunction before military education. and symptom of emotional disturbance showed no reiation with menstrual dysfunction.
Conclusions and Suggestions: Most of the military women who following their first education experienced menstrual dysfunction which most of it was secondary amenorrthea. The education stakeholder is recommended to change their education style and to commit checking of physical and psychological condition regularly to early detection of menstrual pattern changing. The students are expected to he more adaptable with this education system."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T20896
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Opa Sutiana
"Promosi adalah merupakan kenaikan jabatan ke jabatan yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap promosi jabatan kepala gudang Bulog, dilakukan penelitian empirik tentang promosi jabatan kepala gudang . Bulog studi kasus pada Depot Logistik Jakarta Raya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 55 orang dari populasi karyawan 546 orang yang terdiri dari kepala bagian orang, kepala seksi orang, kepala gudang, kasubsi dan karyawan.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara dengan responden, sedangkan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui pendekatan analisis deskriptif terhadap variabel kejujuran, disiplin, prestasi kerja, pengalaman, pendidikan formal, kerja sama, pelatihan teknis, kepemimpinan, pendidikan penjenjangan,komunikatif, pangkat/golongan dan hubungan pribadi dengan atasan, hambatan promosi dan kesempatan promosi jabatan kepala gudang Bulog.
Hasil penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi promosi jabatan kepala gudang Bulog menunjukkan jawaban tertinggi sangat setuju; (1) kerja sama (2) pelatihan teknis (3) kepemimpinan (4) komunikasi (5) pangkat/golongan. Sedangkan jawaban tertinggi setuju; (1) kejujuran (2) disiplin (3) prestasi kerja (4) pendidikan formal (5) pendidikan penjenjangan serta jawaban tertinggi sangat tidak setuju yaitu; (1) pengalaman (2) hubungan pribadi dengan atasan. Kemudian hasil penelitian terhadap hambatan promosi dari 55 responden 24 responden atau 44 persen prestasi kerja merupakan hambatan, 17 responden atau 31 persen kurang dikenal atasan, 14 responden atau 25 persen peraturan pergudangan. Sedangakn kesempatan promosi dari 55 responden 32 responden berpendapat bahwa kesempatan menjadi kepala gudang belum diberikan kepada karyawan yang bekerja di gudang.
Saran untuk pimpinan Depot Logistik Jakarta Raya dalam hal ini sebagai pengelola sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan motivasi karyawan agar memperhatikan karakteristik individu karyawan dan faktor yang dapat mempengaruhi promosi jabatan kepala gudang. Selanjutnya promosi menjadi kepala gudang sebaiknya karyawan yang sudah berpengalaman bekerja di gudang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanina Rosa M.
"Promosi adalah salah satu bagian dalam pengembangan sumber daya manusia pada perusahaan. Promosi berarti perpindahan pegawai dari satu jabatan yang lebih tinggi tingkatannya dalam suatu organisasi yang disertai dengan peningkatan tugas, kemampuan, tanggung jawab, dan hak. Promosi juga akan diikuti dengan peningkatan wewenang, peningkatan penghasilan dan fasilitas. Promosi mempunyai manfaat bagi perusahaan maupun bagi pegawai. Manfaat bagi pegawai adalah adanya pengakuan terhadap hasil kerja dan kesempatan untuk maju sehingga dapat meningkatkan motivasi bagi para pegawai. Sedangkan, manfaat bagi perusahaan adalah untuk menjaga kestabilan perusahaan.
Sripsi ini membahas promosi jabatan pada Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan RI. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan mengambil sampel dari populasi yang ada dan menggunakan kuesioner sebagai bagian dalam pengumpulan data. Pada penelitian ini terdapat 90 responden dari populasi yang ada. Setelah pengumpulan data, maka akan dianalisis dengan menggunakan penghitungan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 15.0 dan hasil analisis akan didistribusikan ke dalam sebuah tabel.

Promotion viewed as one of the activities of human resources development in a company. Promotions mean transfer enlarging and authority of responsibility employees to higher position in one organization so that obligation, rights, and its ever greater production. Promotion will be followed by duty, greater authority and responsibility and usually also followed by increasing of earnings and other facilities. Promotion have benefit both for company and employee. To employee, is the acknowledgement result of the employee?s work motivation. While to company, it can maintain stability of company and employee?s moral more guaranted.
The focus of this research is about job promotion in Itjen Depkeu RI. This research use quantitative that is by taking sample from population and use questionnaire as a fundamental means in collecting data. This research has 90 people in population as its respondents. After collected the data, the next step is analyzing the data using SPSS (Statistical Product and Service Solution) 15.0 version, the analyzing result are presented in distributive frequency tables.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Kadarsyah
"In era of globalization this time, to realize professional officers, responsive and adaptive, hence the officers require to be constructed as well as possible. PT. PLN (Persero) Distribution of Jakarta Raya and Tangerang as a big enough state ownership and important of its role, also conduct construction to all employees. One of effort is taken construction through position promotion. A program promotion of effective position in the end will give big contribution for attainment of company target. Futhermore, hence becoming fundamental problems is "how position promotion implementation in PT. PLN (Persero) Distribution of Jakarta Raya and Tangerang?" and "What kind of resistance that happened in position promotion implementation in PT.PLN (Persero) Distribution of Jakarta and Tangerang?" Thereby hence this writing script target is to know how position promotion implementation and what kind of resistance that happened in position promotion implementation in PT. PLN (Persero) Distribution of Jakarta and Tangerang. This research was conducted with qualitative approach. Data collecting of research was conducted by hand in glove bibliography study of its bearing with human resource management and position promotion, Data seeking from document supporting research, interview with functionary official and spreading questionnaire to some of responders which have got position promotion. In determining sample, researcher use Purposive sample and research sample elected use snowball technique. During research some data were obtained, for example promotions of position represent one of form of appreciation given by company to officer for ability of good job. Other finding is promotion of position conducted as according to organizational requirement especially to fill vacant position pursuant to position formation and labour formation. Its something else found in this research that is in implementation of position promotion still be coloured by element of subjectivity of head caused because not any information guidance of existing promotion and the assessment which is not objective. Other finding again, promotion of position give various benefit among other things the promotion can improve work productivity, can improve the spirit of job and can gratify_requirement of officer in the case of self actualization. Although basically this promotion gives benefit for officer experiencing of it and company, however in its implementation promotion of officer not yet earned is conducted by suppose because of existence of resistor factors that is for example: existence discrimination of personal characteristic officer, collegiate of certain university and contiguity of relation among officers as subordinate with his superior. Existence resistor factors can result postponement of lifting of officer position! Result of research show that position promotion implementation in PLN Disjaya does not take place well. It does not take place well because there is no promotion guidance, promotion assessment which is not objective and less information about position promotion and also the promotion implementation in PLN Disjaya still be coloured with bad element subjectivity. Implementation position promotion is also caused by its resistor factors that are personal characteristic discrimination existence of officer, certain university collegiate equality and the relation contiguity among officers as subordinate with his superior. Position promotion can improve work productivity, can improve the spirit of and the enthusiasm work and also can gratify officer requirement in the case of self actualization. Others, officer placed as according to organizational requirement and the basis for promotion implementation in PLN Disjaya is solidarity between merit system (achievement system) and seniority system (career system) where merit system more dominant. Suggestion which offering, company shall announce openly to position promotion opportunity through Job Posting and develop build center officer performance assessment (Assessment Center). Company require to improve and equip existing promotion guidance and more consider according to between ability owned officer with organizational requirement. Other suggestion, besides test fit and proper promotion implementation test better in PLN Disjaya is also based for merit system so that all competition employees can with other in its labour capacity, and also completion of execution of promotion pursuant to merit system with eliminated resistor factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanina Rosa M.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8753
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>