Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marjaaini
"This research is based on the performance of the members of the Depok people's Representative council (DPRD Depok) that is often strongly criticized by Depok's community for not attending council's meetings and coming late to the office but leaving the office early. With this background the research is intended to analyze the effect of motivation end perception on the emotion to the perception of the role members of the Depok DPRD.
To this end, a number of Theories are applied particularly the motivation Theory by McClelland and emotional shrewdness theory by Golman a well as the Law No. 22/2003 on the Composition of The people's Consultative Assembly (MPR), People's Representative Council (DPR), Regional People's Representative Council (DPRD) and Regency/City People's Representative Council (DPR Kabupaten/Kota).
This research employs correctional survey method on a population of 45 members of DPRD Depok. Due to the limitation of the population, all members of the population are treated as sample of the research which has caused the use of either saturated sample or census sampling. Data Analysis is conducted by descriptive and statistical analyses (correlation, determination coefficient, t test, F test and regression)
The descriptive analysis reveals that generally the perception of the role and motivation amongst members of DPRD Depok is quite good whilst the perception of emotion is rated good. Meanwhile, the result of statistical analysis reveals that motivation and perception of emotion have a positive and significant effect on the perception of the role of members of the DPRD Depok, be they as individual or a group.
Because motivation and perception of emotion have a positive and significant effect on the perception of the role of the DPRD Depok, the effort to boost motivation amongst state apparatus should be done by providing proper reward, be it in the form of financial reward or non financial one. To enhance perception of emotion, a special training on emotional shrewdness by resource person who have expertise on this subject is needed. A further research with the same approach but with different research object and bigger sample is also needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu K
"Sumber daya manusia merupakan salah satu aspek penentu keberhasIlan suatu organisasi. Keberhasilan organisasi dipengaruhi oleh kemampuan dan motivasi individu dalam menyelesaikan tugasnya. Kinerja suaTu organisasi berhubungan dengan kemampuan, motivasi dan kejelasan peran pegawai. Demikian haLnya dengan pengawasan narkotika psikotropika dan zat adiktif( napza ), implementasi pengawasan napza sangat tergantung kepada kemampuan dan motivasi para petugas pengawasan napza memerlukan perencanaan _ penyusunan program, sistem, pengorganisasian , pelaksanaan kegiatan pengawasan dan evaluasi hasil pengawasan. Pelaksanaan suatu kegiatan akan berjalan dengan baik bila masing-masing anggota pelaksana mengerti dan memahami peran dan tanggungjawab masing-masing dengan jeIas.
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara kemampuan pegawai, motivasi kerja dan kejelasan peran pegawai dalam implementasi pengawasan napza yang dilakukan oleh Direktorat Pengawasan Napza Badan POM RI. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis dengan pengambilan populasi non probability samplig atau sensus atau somplete enumeration. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen skala Likert dengan skor 4,3,2 dan 1. Pengolahan data dilakukan dengan program Statistical Package for Social Sciences ( SPSS) 12 for Windows.
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari penelitian adalah:
> Terdapat hubungan yang signirikan antara variabel kemampuan dengan implementasi pengawasan dengan arah hubungan tidak berlawanan arah ( positif) dan tingkat hubungan yang kuat.
> Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kejelasan peran pegawai dengan implementasi pengawasan dngan arah hubungan tidak berlawanan arah ( positif) dengan tingkat hubungan yang rendah.
> Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kemampuan, motivasi kerja dan kejelasan peran pegawai secara bersama-sama dengan imptementasi pengawasan dengan arah hubungan tidak berlawanan arah ( positif) dengan tingkat hubungan yang simultan kuat .
> Berdasarkan hasil penelitian , secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan dan motivasi pegawai sedang. Demikian halnya dengan implementasi pengawasan diperoleh hasil penelitian dengan tingkat sedang.
Namun, terdapat sekelompok pegawai yang memiliki motivasi yang kuat untuk memberikan kinerja yang maksimal dan adanya harapan dari pegawai untuk memperoleh pengakuan dari institusiterhadap prestasi yang telah dicapai.
Guna meningkatkan implementasi pengawasan napza diperlukan upaya peningkatan kuantitas maupun kualitas kemampuan sumber daya manusia. Sedangkan peningkatan motivasi pegawai dapat dilakukan dengan pengembangan sistem karir yang mantap. Implementasi pengawasan dapal ditingkatkan melalui perkuatan ? infomation based control ? dengan pemantapan legislasi, prosedur kerja baku ( standart operation procedure ) dan peningkatan " disciplinary control? yakni kepatuhan terhadap peraturan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tejo Harwanto
"The criminal act of drugs abuse, which has been increasing in number nowadays, has threaten the life of all nations in the world including Indonesia due to the transnational distribution of illegal drugs.
The establishment of the Class II A Narcotics Penitentiary is a response of the Government, through the Directorate General of Penitentiary, to the Combating Drugs Abuse and Illicit Trade of Narcotics (P4GN) program. This policy is adapted from the people's demand to make changes to the existing system.
The rehabilitation of the criminals of narcotics case as a complex problem since they play part not only as drugs dealers, but also drugs addicts. This particular condition makes the rehabilitation of the narcotics prisoners is more complicated than other prisoners.
One of the aims of the establishment of the narcotics penitentiary is to cut off the link of illicit drugs trade in Indonesia. Thus, the people who administer the penitentiary are expected to be able to play their part and to run the penitentiary function properly. Every personnel of the penitentiary shall be provided with administrative and technical capability through education and training in order to carry out their main duty and function. They also need motivation to support their creativity and to enhance their performance.
The theory applied to study employee performance analysis in its relation to the prisoners' behavior is the employee performance theory by Keith Davis with the formula as follow: Human Performance = Ability + Motivation. One's performance is influenced by ability and motivation. While ability is obtained from education, training and experience, motivation rises from the impulse of humans desire to meet their basic necessities, which is expressed in their behavior.
In this research descriptive analytic method is employed. Distributing questionnaires as a means of data collection and doing interviews as the basis of rationality and objectivity of this research conduct a field approach of survey method.
A positive correlation coefficient value between ability variable and employee performance is resulted in this research. The ability variable correlation value over employee performance is r = 0.551. This indicates that the relation between working motivation and employee performance is positive. Based on the simple regression analysis, there is a positive and significant influence of ability variable over employee performance variable with a determinant correlation R2 of 0.424 or 0.424 x 100% = 42.4 %. The rest 57.6% is influenced by other variables beyond this research on a significance level of 0.000. It also found that there is a positive and significant influence of motivation variable on employee performance in the Class II A Narcotics Penitentiary with a determinant correlation R2 of 0.303 x 100% = 30.3%. The rest 69.7% is influenced by other variables beyond this research with significance level 0.000.
The multiple regression analysis performed shows that ability (X1) and motivation (X2) have consistently a positive and significant relation on employee performance (Y) with a correlation coefficient r2 of 0.673. This analysis also points out an influence of ability (X1) and motivation (X2) on employee performance (Y) with determinant coefficient R2 of 0.453 or 0.453 x 100% = 45.3% while the rest 54.3% is influenced by other variables beyond this research on a significance level of 0.000.
It can be concluded that there is a positive and significant relation between ability and motivation and employee performance. The influence perception of ability and motivation on employee performance also appears in the Class II A Narcotics Penitentiary although there is still a 54.7 % of it which is influenced by other variables.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Arti
"Globalisasi menuntut persaingan yang ketat di segala bidang pekerjaan, baik perusahaan industri maupun jasa, milik swasta maupun milik pemerintah. Persaingan yang ketat dialami berbagai organisasi termasuk Universitas Terbuka sebagai lembaga pendidikan yang melayani kepentingan publik. Sebagai lembaga pemenntah, UT memiliki banyak karyawan berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang harus melaksanakan berbagai pekerjaan administrasi. Pekerjaan pelayanan jasa pendidikan jarak jauh yang meliput seluruh wilayah Nusantara ini menuntut kesiapan kerja yang tinggi dari karyawannya. Dengan kata lain menuntut motivasi kerja yang tinggi. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa PNS cenderung kurang bermotivasi kerja tinggi. Hasil penelitian Purwanto dan Fadillah mengmmgkapkan beberapa pekerjaan di UT tidak selesai pada waktunya.
Motivasi kerja merupakan pendorong timbulnya perilaku kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kecanggihan peralatan dan teknologi tidak akan memiliki arti bila sumber daya manusia dalarn organisasi tidak memiliki motivasi kerja yang cukup tinggi. Faktor-faktor yang diduga mendukung motivasi kerja yang tinggi adalah iklim organisasi dan komitmen terhadap organisasi. Artinya, iklim organisasi yang kondusif (yang dipersepsikan secara positif) dan komitmen karyawan yang tinggi terhadap organisasinya akan mendukung motivasi kerja yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap iklim organisasi dan komitmen terhadap organisasi dengan motivasi kerja karyawan administrasi pegawai negeri sipil (PNS) golongan III di Universitas Terbuka (UT). Karyawan adminislrasi golongan IH adalah pembantu pimpinan dan memiliki jumlah terbesar di antara karyawan administrasi golongan lainnya di UT. Diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat memperkaya khazanah pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan non eksperimental. Alat pengumpul data yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur persepsi responden terhadap iklim organisasi yang dibuat berdasarkan unsur-unsur iklim organisasi yang dikemukakan Denison yang terdiri dari tujuh unsur yaitu organisasi kerja, arus komunikasi, penekanan pada orang, pembuatan keputusan, pengaruh dan pengawasan, kelancaran administrasi dan koordinasi, ditambah dengan dua unsur' yang dianggap penting yaitu tantangan dan tanggung jawab serta imbalan dan sanksi (James & James, 1989; Gibson dalam Santosa, 2001; Locke, dalam Murphy,l99O; Randolph & Blackburn, 1089) sehingga menjadi sembilan unsur. Kuesioner untuk mengukur komitmen terhadap organisasi didasarkan atas teori Meyer dan Allen yang mengemukakan adanya tiga aspek komitmen organisasi yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuans, dan komitmen nonnatif. Sedangkan kuesioner untuk mengukur motivasi kerja dibuat berdasarkan unsur-unsur yang dianggap sangat berperan dalarn proses motivasi menurut teori motivasi integratif dari Randolph dan Blackburn yang mengemukakan adanya lima unsur yaitu kebutuhan individu, sifat pekerjaan/pekerjaan itu sendiri, sistem informasi, sistem imbalan, dan hubungan dengan atasan langsung dan teman kerja. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik regresi berganda metode stepwise dengan bantuan program SPSS for windows 11.0.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara bersama-sama ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi terhadap iklim organisasi dan komitmen organisasi dengan motivasi kerja karyawan administrasi golongan IH di UT. Artinya ada sumbangan yang bermalcna dari persepsi terhadap iklim organisasi dan komitmen organisasi terhadap motivasi kerja karyawan. Tetapi bila dilihat per unsur, dari ketiga unsur komitmen organisasi, hanya komitrnen afektif yang memiliki hubungan positif dan signifikan dengan motivasi kerja karyawan di Universitas Terbuka. Sementara itu dari sembilan unsur iklim organisasi hanya unsur imbalan dan sanksi yang mernpunyai hubungan dengan motivasi kerja. Hubungan kornitmen organisasi dengan motivasi kerja lebih kuat daripada hubungan antara iklim organisasi dengan motivasi kerja. Hal ini berarti bahwa komitmen organisasi dapat menjadi mediator bagi hubungan antara persepsi terhadap iklim organisasi dengan motivasi kerja karyawan.
Penelitian mendapatkan basil tambahan yang menunjukkan bahwa jaminan pensiun merupalcan alasan utama scseorang menjadi pcgawai negeri sipil. Penelitian ini memiliki ruang lingkup yang sangat terbatas, untuk itu disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam dengan variabel yang lain pada ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih baik tentang faktor-faktor yang dapat mendukung tingginya motivasi kerja karyawan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lannasari
"Rumah Sakit Islam Jakarta sebagai institusi pelayanan kesehatan yang selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan, perlu didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai motivasi tinggi dalam bekerja. Salah satunya dengan pengaturan reward system yang baik dan adil yang disesuaikan dengan kinerja perawat.
Desain penelitian ini merupakan deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dan persepsi perawat tentang reward system dengan motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Jakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bertugas di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Jakarta yang berjumlah 464 perawat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 211 perawat ditentukan dengan metode simple random sampling. Analisis data dilakukan secara bertahap yaitu: data demografi dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan dua variabel independen dan dependen serta analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik ganda untuk melihat variabel yang paling mempengaruhi motivasi kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel karakteristik demografi yang mempengaruhi motivasi kerja adalah pendidikan, sedangkan variabel reward system yang mempengaruhi motivasi kerja adalah: insentif, pengakuan dalam bekerja, pemberian tanggung jawab, pengembangan diri, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja adalah pemberian tanggung jawab dalam bekerja dan adanya pengakuan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan agar pihak manajemen rumah sakit dapat meninjau kembali kebijakan yang terkait dengan reward system seperti: pemberian insentif disesuaikan dengan kinerja, meningkatkan pengakuan dalam bekerja, pemberian tanggung jawab yang lebih luas bagi perawat dalam bekerja dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan din. Dalam hal ini akan lebih efektif apabila reward finansial dan non finansial dapat diintegrasikan secara terpadu.

Jakarta Islamic Hospital is health care institution, maintaining and improving health care services, which are still needs qualified and capable human resources. Ones of all are by given reward system program which are adjusting with good and fair nurses motivation. This research design is co relational description using cross sectional approach.
The purpose of this research is to see the correlation between Demographic Characterize and Nurse Perceptions to Reward System in Nursing Staff Motivations. The populations are 464 nurses on in-patient unit in Jakarta Islamic Hospital. The sample takes 211 nurses selected by simple random sampling. The analyze process is divided by two fazes; first, demographic data analyzed by unvaried with frequency distribution. Second, the bivariate analysis, by using technique chi square test to analyze the correlation between two independent and dependent variable, and the multivariate analyzing, using double logistic regression analyzing to see the variable of the highest influenced to the staff nurse motivation.
The result of this study shows the demographic characterize variable that shown the highest influenced to the staff nurse motivations are educational background, and for the reward system variable which is influencing the motivation are incentive, job guarantee, and an opportunity in responsibility and self- characteristic development. And dominantly factor influence the job encouragements.
Based on survey in field the management hospital should evaluate and reform the system for hospital decision for example, such as incentive awarding, based on the staff nurse clinical applier performance, job encouragement, and most of all give them an opportunity in increasing their field. And because of this, it becomes more effective if the rewards for nursing staff are integrated.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Irianti
"Tesis ini membahas tentang pengaruh kompetensi dan motivasi kerja terhadap profesionalisme pengawas sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian assosiatif dengan data kuantitatif. Latar belakang masalah mengindikasikan bahwa kompetensi dan motivasi kerja pengawas sekolah belum cukup optimal baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten Ciamis secara khusus. Untuk itu, tesis ini bertujuan menganalisis serta mengkaji seberapa besar pengaruh kompetensi dan motivasi kerja terhadap profesionalisme pengawas sekolah.
Hasil yang didapat secara statistik menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara kompetensi dan motivasi kerja terhadap profesionalisme pengawas secara simultan, dengan nilai r Square sebesar 0,627dan taraf signifikansi 0,000 < α 0,05. Di sisi lain, dinas pendidikan perlu menekankan kembali pentingnya peningkatan profesionalisme untuk menunjang terealisasinya tujuan pendidikan nasional.

This thesis discusses about the influence of competence and performance motivation toward school superintendents? professionalism. This research belongs to associative research with quantitative data. Factual problem indicates that the competence and performance motivation of school superintendents is not good enough at national, provincial and regional level (Ciamis region in particular). Therefore, this thesis is aimed to analyze and discuss how big/ how significant the influence of performance motivation and competence toward school superintendents? professionalism.
The result of the research, statistically, shows that there?s a positive ang significant influence of competence and performance motivation toward school superintendents? professionalism, with r square value (r determinant) 0,627 and significance level 0,000 < α 0,05. In the other side, Education Board has to re-encourage the importance of improving professionalism to gain the National education goal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29803
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Kebutuhan tidak terpenuhi mendorong perilaku seseorang termasuk perawat RS. Sentra Medika, Depok untuk mencapainya, sehingga mempengaruhi pula motivasi.
Berdasarkan hal itu, penelitian dilakukan di RS. Sentra Medika, Depok bertujuan mengetahui gambaran motivasi perawat berlandaskan teori hierarki kebutuhan Maslow.
Desain penelitiannya deskriptif sederhana dengan total sampling 118 perawat berpurposive sampling. Penggunaan instrumen berupa quesioner 16 item pertanyaan skala likert 1-4 di analisa menggunakan proporsi. Penelitian menghasilkan rata-rata usia perawat 26 tahun, jenis kelamin terbanyak perempuan 91 %, DIII Keperawatan mendominasi tingkat pendidikan 89 %, serta Iama kerja berata-rata 3 tahun. Sedangkan motivasi didapatkan tinggi sebanyak 80 % pada kebutuhan sosial 81 %. Urutan kedua kebutuhan penghargaan 80 %, ketiga aktualisasi diri 65 %, keempat fisiologi 61 %, dan kelima keamanan 25 %. Dengan demikian kebutuhan sosial menjadi motivator tertinggi dalam peningkatan motivasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5386
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Prasetyo Asnar
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara manajemen karir dengan kerja motivasi kerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Universitas Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang menggunakan teknik total sampling terhadap karyawan tetap Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Universitas Indonesia yang telah bekerja minimal satu tahun dalam perusahaan, sehingga diperoleh 41 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen karir memiliki hubungan yang kuat terhadap motivasi kerja karyawan.

This paper aims to examine the correlation between career management towards employee job motivation. This study used quantitative approach with survey method that used total sampling technique to permanent employees of PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Universitas Indonesia who have been working for at least one year which held 41 employees. This result of study showed that career management had a strong relation to employee job motivation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Martha M. L.
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubugan tingkat kompetensi, pengembangan sumber daya manusia, dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan RSIA Budi Kemuliaan Jakarta tahun 2008. Meningkatnya Harapan masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan yang baik, Sehingga dibutuhkan tingkat Kompetensi tenaga kesehatan yang baik pula.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari tingkat kompetensi, Pengembangan SDM dan Motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kesehatan RSIA Budi Kemuliaan Jakarta tahun 2008 Penelitian ini menggunakan methode analisa jalur ( pa!/1 analysis ).
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat kompetensi dan tingkat pengembangan sumber daya manusia mempengaruhi motivai kerja sebesar 66,1 %.
Disarankan untuk lebih memperhatikan peningkatan pengembangan sumber daya manusia dan motivasi kerja tenaga kesehatan RSIA Budi kemuliaan. Berdasarkan hal itu maka pimpinan RSIA Budi Kemuliaan diharapkan untuk lebih menaruh perhatian yang cukup terhadap masalah ini, agar kiarja tenaga kesehatan RSIA Budi Kemuliaan meningkat sehingga pelayanan yang dapat diberikan kepada pelanggan dapat menjadi lebih baik Iagi. Dibuat Suatu perencanaan yang baik Lmmk pengembangan karier sehingga para tenaga kesehatan yang bekerja di RSIA Budi Kemuliaan dapat merasakan adanya jenjang karier yang jelas, selain itu sudah seyogyanya rumah sakit ini membuat sistem renumerasi, sehingga dengan demikian motivasi tenaga kesehatan dapat terangsang yang nantinya diharapkan dapat miningkatkan kinerja dari tenaga kesehatan RSIA Budi Kemuliaan.

This research conducted to understand efforts relationship among Competency Level, Human Resources Development, and Work Motivation with performances of medical staff at RSIA Budi Kemuliaan in the year 2008. The increasing customer hope towards a better medical services, so it need a medical staff competency level better too.
The purpose of this research are to understand the direct and indirect influences from the competency level, human resources development and working motivation with performances of medical staff at RSIA Budi Kemuliaan year 2008.
This research using Path Analysis methods From the result of the research, it achieved that competency level and human resources development level influenced the work motivation as much as 66,1 percent As a suggestion, management need to give more attentions to increase human resources development and work motivation at RSIA Budi Kemuliaan medical staff.
Based on that suggestion RSIA Budi Kemuliaan management hoped to give more enough attention towards this problem, in order medical staff performance RSIA Budi Kemuliaan increasing so services that provided to the customers getting better. RSIA Budi Kemuliaan management need to make a good plan for carrier development so the medical staff who work at RSIA Budi Kemuliaan able to feel a clearly carrier level. Other the hospital management may need make a renumeracy system so the medical staff will excited that will increase the RSIA Budi Kemuliaan performances.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Kurniawan Ratdityas
"ABSTRAK
Kinerja yang kurang memuaskan dalam pelaksanaan pekerjaan di biro
kepegawaian Kementerian A merupakan suatu masalah organisasi yang harus
dibenahi. Berdasarkan analisis, kemungkinan penyebab rendahnya kinerja adalah
ketidakkohesifan kelompok dan motivasi yang rendah. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala Group Environment Questionnaire,
McClelland’s Theory of Needs, dan Campbell Models. Hasil perhitungan dengan
menggunakan uji regresi ganda menunjukan bahwa group cohesiveness dan
motivasi secara bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 90. 8% terhadap
kinerja. Sumbangan motivasi terhadap kinerja sebesar 89,18% dan group
cohesiveness sebesar 1,62%. Berdasarkan hasil tersebut, dirancang program
intervensi in-house motivation training yang dapat dilakukan oleh pihak
organisasi.

ABSTRACT
Employee’s poor performance is an organizational problem that must be
addressed. Based on the analysis, possible causes of the low performance are lack
of group cohesiveness and low motivation. Measurement tools used in this study
is the scale of Group Environment Questionnaire, McClelland's Theory of Needs,
and Campbell Models. The calculation by using multiple regression test showed
that group cohesiveness and motivation influences toward job performance is
90,8%. Contribution of motivation to the job performance is 89.18%, meanwhile
contribution of group cohesiveness is as large as 1.62%. Based on these results, an
intervention program designed is in-house motivaton training that can be done by
the organization."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>