Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Wirastri
"Penelitian ini bertujuan menelaah penerapan sistem informasi manajemen yang efektif dalam menunjang peningkatan pelayanan konsumen di Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Bandung. Kajiannya diorientasikan untuk memperoleh temuan dari sistem informasi manajemen yang saat ini diterapkan dalam mekanisme pelayanan konsumen, sehingga dapat dikemukakan pemikiran konseptual untuk mewujudkan sistem informasi manajemen yang lebih efektif dalam menunjang peningkatan pelayanan konsumen.
Penelitian dilakukan atas dasar survei deskriptif analitis, yakni untuk mengidentifikasi kondisi sebenarnya, sehingga dapat menggambarkan faktual mengenai tingkat efektivitas sistem informasi manajemen yang ada dalam upaya meningkatkan pelayanan konsumen di PDAM Kotamadya Bandung.
Sistem Informasi Manajemen sebagai independent variable, secara operasional diukur dari indikator: komponen fisik; fungsi pengolahan data; fungsi keluaran informasi bagi pemakai; jaringan kerja informasi; pemenuhan kebutuhan informasi pada fungsi operasional, kegiatan manajemen, dan jenis pengambilan keputusan; serta struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi dan pengendalian manajemen. Sedang pelayanan konsumen sebagai dependent variable, diukur dari penilaian atas kualitas pelayanan, menurut dimensi: tangible; reliability; responsiveness; assurance; dan empathy.
Penentuan sampel berpedoman pada Nomogram Harry King, dengan tingkat kepercayaan 90% besarnya sampel adalah 7,5% dari populasi, sehingga sampel Pegawai: 7,5% x 925= 69 responden. Sedangkan sampel konsumen diambil secara area sampling dan setiap wilayah diambil 30 sehingga besarnya sampel konsumen 120 responden. Jawaban responden dibuat tabulasi distribusi frekuensi guna mencari nilai persentase untuk diinterpretasikan secara kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan tingkat efektivitas sistem informasi manajemen dalam mendukung peningkatan pelayanan konsumen di PDAM Kotamadya Bandung, secara umum ternyata masih termasuk dalam klasifikasi kurang baik. Sehingga perlu pembenahan disain berbagai subsistem fungsional untuk mewujudkan efektivitas jaringan informasi guna memperlancar setiap tahap dan bagian kegiatan dalam proses pelayanan konsumen. Hal tersebut dibuktikan pula dengan penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan PDAM Kotamadya Bandung yang secara umum masih dinilai termasuk dalam klasifikasi kurang baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Nuraeni
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Iswandari
"Sistem informasi di rumah sakit pertamina Sarong (RSPS) saat ini sudah berjalan, namun masalahnya adalah data yang ada belum dikelola dengan baik dan tidak terintegrasi, serta masih dilakukan secara manual. Sehingga mengakibatkan informasi yang dihasilkan menjadi tidak akurat dan memerlukan waktu yang relatif lama. Pengembangan Sistem Informasi Penata Rekening RSPS bertujuan untuk membangun sistem yang dapat menghasilkan keluaran berupa rincian biaya dan rekapitulasi biaya serta laporan untuk pihak manajemen yang merupakan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan penunjang untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dikembangkan juga racang bangun (prototype) Sistem Informasi Penata Rekening RSPS sebagai solusi pemecahan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan datanya berupa wawancara mendalam dan studi observasi. Adapun hasil penelitian adalah terciptanya rancang bangun (prototype) Sistem Informasi Penata Rekening RSPS dengan basis data yang berhubungan. Sedangkan uji coba rancang bangun telah dilaksanakan dengan menunjukkan keberhasilan dari operasional sistem berdasarkan indikator input, proses dan output yang telah ditetapkan.

Designing Information System of Pertamina Hospital Account Administrator, SorongInformation system of Pertamina Hospital Sorong (RSPS) is in progress, but data from this system not well managed and integrated yet, also aid manually collected and store, this it caused waste of time, and difficulty to produce information and also less accurate. Information system development of Account Administrator of Pertamina Sorong Hospital (RSPS) was to develop that could produce outputs as cost details and cost recapitulation and also report to the management. this became useful information to support materials management and decision making process To achieve these goals, a prototype of Information System of Account Administrator of RSPS has been built as one of the problem solving. This is a qualitative study, and the information were collected using an in-depth interview and observation methods. The result of this study is a prototype system of account administrator of RSPS with related data base. Test drive of this prototype is succeeded in system operational based on indicators such as input, process, and output setting.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Hidayat
"Penipuan atau kecurangan (fraud) adalah suatu kategori kejahatan yang umum, melibatkan perorangan atau kelompok individu yang dengan curang memperoleh properti atau beberapa keuntungan keuangan dengan melakukan penipuan. fraud mempengaruhi dan menjadi perhatian tertentu karena hal tersebut akan mengakibatkan kerugian yang besar bagi korbannya. Strategi atau teknik yang digunakan untuk mengatasi penipuan atau kecurangan bermacam-macam. Pengembangan claim bidang teknologi telah membuat teknik yang memungkinkan pendeteksian penipuan proaktif yang bare. Satu pendekatan yang meaggunakan teknologi yang nampak lebih efektif dalam mendeteksi kecurangan terhadap organisasi adalah suatu kombinasi dari pertimbangan yang deduktip dan teknologi.
Dalam penulisan tesis ini coba dikembangkan dan diterapkan suatu sistem informasi untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya fraud pada suatu sistem inventori, yang dalam hal ini terdapat pada suatu industri pengepakan. Dalam pembentukan sistem informasi ini diterapkan langkah-langkah strategi untuk pendeteksian fraud yang terdiri atas pemahaman terhadap sistem atau unit, pengidentifikasian terhadap fraud yang mungkin terjadi, mengumpulkan gejala-gejala dari fraud dalam suatu daftar, pengumpulan data-data yang yang terkait dengan gejala fraud tersebut, dan pembuatan suatu program komputer yang merupakan basil akhir, yang dapat menganalisis secara otomatis untuk mendeteksi terjadinyafraudtersebut.
Dan penerapan program yang dibuat (secara simulasi) kepada sistem yang ada pads industri yang diuji, maka didapat beberapa gejala fraud yang terdeteksi yang dapat dianggap sebagai fraud yang berupa: Perencanaan pembelian atas material yang jarang digunakan, sehingga nantinya material tersebut akan menjadi deadstock dan dijual dengan harga yang rendah. Penghapusan material yang bernilai dan masih berguna akibat adanya kesalahan pencatatan material yang sudah rusak (deadstock) kesalahan pengambilan stok material, dan tidak melakukan penyesuaian terhadap arsip dari material tersebut. Pemberian insentif yang tidak seharusnya, karena adanya kesalahan perhitungan waste. Sistem ini nantinya dapat digunakan secara periodik yang berfungsi untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan yang merupakan gejala sebelum fraud yang dapat menimbulkan kerugian yang besar terjadi.

Fraud is a common crime involving individual or group of individual who illegally obtain properties or financial benefit by mean of deception. This crime has caused siginificant losses to both private companies and especially goverment companies. Although a lot techniques and strategies have been developed and implemented to deal with this crime, it is perfectly clear that a new proactive technology-based strategy is still desperately needed.
In this paper, we tried to develop a new information system capable of detecting and preventing fraud in an inventory system, which in this case is a packaging industry. Several steps and strategies are implemented in this fraud detection system: a firm understanding of implemented unit or system, identification of all possible fraud, identification of sign of fraud (symptoms), listing of claim associated with the sign of fraud, and finally a development of a computer program capable of automatically detecting the fraud.
In the simulation of this system in the tested industry, several signs of frauds were detected: Planning to purchase very varely used materials, so that materials will be considered deadstock and sold at much lower price, Unlisting of valuable stock Iesulting from mistake in the listing of dcadstock, Incorrect stock material taking, due to inaccurate material archieves, Inappropriate incentive due to mistake in waste calculation. This system will be used periodically to detect and prevent fraud before it significant losses.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24298
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jogiyanto H.M.
Yogyakarta: Andi, 1995
658.403 JOG a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Rusyad Nurdin
"La concurrence clans les affaires de plus en plus serree oblige chaque organisation a pouvoir augmenter sa performance en vue de preserver ses affaires. Le systeme d'information base sur la technologie d'information est un instrument ou une structure de support d'organisation face aux pressions causees par la concurrence d'affaires en question.
PT Indonesia Power est une entreprise qui opere clans le domaine de generatrice d'energie electrique. En tant que succursale de PT PLN (Entreprise d'Etat) qui a herite des machines generatrices les plus grandes a Java et Bali, actuellement PT Indonesia Power est le plus grand fournisseur d'electricite dans cette zone. Conformement a la vision de l'entreprise pour devenir une entreprise a la performance intemationale, le systeme d'information base sur la technologie d'information (SIITi) integree est deveioppe afin de supporter la reussite de ses affaires.
Cette tache finale analyse comment une entreprise developpe le systeme d'information integre en vue d'augmenter sa performance interne comme un instrument pour ameliorer sa concurrence d'affaires, avec l'etude de cas chez PT Indonesia Power. L'objectif de cette etude est pour pouvoir comprendre les methodes utilisees par PT Indonesia Power afin de developper le systeme d'information en faisant les analyses en vue de trouver la solution exacte clans son developpement.
Pour realiser cette recherche, on utilise l'approche strategique de developpement d'un SI/TI. Ainsi, I'investissement dans le domaine de TI n'est plus considers comme un gaspillage inutile pour l'organisation.
Pour faire les analyses, on applique deux approches : l'approche d'affaires et l'approche de TI. L'analyse d'approche d'affaires est realisee par l'utilisation des methodes etant capables de comprendre les facteurs internes et externes de l'organisation qui influencent I'operation des affaires de PT Indonesia Power. Les methodes utilisees sont entre autres : la methode de valeur de chaine (value chain), « 5-Forces )) de Porter, et cetera. L'analyse d'approche de TI se realise avec l'analyse de portefeuille d'application developpee par McFarlan. A la demiere partie, on donne aussi l'explication sur l'avantage d'application de systeme d'information integre chez PT Indonesia Power base sur le resultat d'interview avec les partis concernes.
Base sur le resultat d'etude, on trouve qu'il y a encore quelques problemes clans son developpement, c'est-a-dire que le systeme d'information developpe actuellement ne peut pas encore repondre au besoin de l'organisation parce que le systeme n'est pas encore integre et standard. Ainsi, it est necessaire de faire une certaine amelioration clans le developpement de SICTI en utilisant 1'approche strategique et integree. Quelques approches necessaires a appliquer sont la standardisation, l'integration de systeme et la realisation d'applications pouvant supporter I'entreprise en vue d'augmenter la performance concurrentielle elevee comme helpdesk, entrepot de donnees et business intelligence, afin que l'entreprise puisse anticiper la concurrence d'affaires clans I'avenir.
En tenant compte des frais d'integration asset eleves, la technologic actuelle an coat bas comme Grid Computing rune des considerations en tant que solution economique pour construire SIITI integre. Le systeme Backup and Recovery dolt titre applique comme complement de systeme d' integration.
PT Indonesia Power a deja fait le developpement de son systeme d' information planifie et continuellement vers un systeme qui de plus en plus integre. Le systeme d'information integre a PT Indonesia Power maintenant a reussi d'ameliorer son systemeinterne en moue d'ameliorer l'avantage competitive aujourd'hui ou bien au future, qui contient : d'ameliorer l'efficience de temps, la precision et consistance de donnees, l'efficience de coat operationnel, l'efficience de ressources humaines, l'uniformite Standard Operationnelle de Procedure (SOP), et securite de donnees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isa Antariksa
"ABSTRAK
Dalam persaingan dunia usaha saat ini, suatu perusahaan akan merasa ketinggalan bila tidak menerapkan sistem informasi di dalam organisasinya. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang dapat memperoleh informasi lebih dini dan menggunakannya dengan baik akan memiliki keuntungan untuk bereaksi lebih cepat dibanding pesaingnya dalam menghadapi perubahan-perubahan pasar yang terjadi. Sistem informasi yang dimaksud adalah sistem yang bisa mengumpulkan dan mengelola informasi sehingga berguna bagi perusahaan.
Terdapat beberapa perubahan seiring dengan digunakannya sistem informasi di dalam perusahaan yang menyangkut bentuk organisasi, kebijakan dan sumber daya manusia. Perubahan tersebut antara lain menyangkut cara kerja, sistem kerja, budaya, dan lain-lain. Hal yang terkait langsung dengan perubahan tersebut adalah manajemen dan sumber daya manusia.
Penerapan sistem informasi dalam perusahaan dapat menimbulkan berbagai hal, misalnya tentang pengurangan jumlah pegawai, tentang perubahan aturan, sehingga diperlukan kiat-kiat manajerial untuk mengatasi hal-hal tersebut.
Tesis ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan penerapan sistem informasi dalam perusahaan yang dikaitkan dengan : bentuk organisasi, perilaku organisasi, budaya organisasi, aspek sumber daya manusia, aspek-aspek kendala lain dalam penerapannya. Diharapkan tesis ini dapat dijadikan nara sumber bagi para manajer yang ingin menerapkan sistem informasi.

ABSTRACT
In a global competition and global market nowadays, organization needs to gain advantage from the usage of Information System. This organization tends to react quicker against any change in it's environment initiated by competitors, new regulations, etc., than any other competitors who doesn't use information system.
When management decides to use or implement Information System inside an organization, there will be some changes happened in their organization's environment. Some of the changes include structure of the organization, new policies must be accepted, new way to communicate each other and the change in human behaviors.
The implementation of information system itself bring along problems (e.g. human reluctancy, anxiety, etc) for the changes it made. An information technology manager should captured and solved these problems using their capabilities and knowledge in organizational basis.
This thesis discuss implementation of information system in an organization. It will consider about organization cultures, organization behaviors, human resources, problems and solutions. Hopefully this thesis can be used as a source for a manager who wants to implement information technology.
Bibliography : 33 (1968 - 1997)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T 749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hargono
"Penyebaran HIV telah menjadi permasalahan dunia. Salah satu upaya umtuk memantau perkembangan penularan HIV adalah dengan melakukan pemlantauan atau surveilans yang menjadi tanggung jawab Departemen Kesehatan. Data dan informasi kegiatan surveilans generasi kedua belum berada dalam satu basis data yang terpusat Pengembangan prototipe aplikasi komputerisasi dengan standarisasi formulir diharapkan dapat mengurangi hambatan tersebut. Media internet yang bersifat global dan lintas sektor diharapkan dapat menjembatani dan mempercepat proses pelaporan.
Penelitian ini merupakan riset operasional dengan menggunakan pendekatan sistem untuk memecahkan masalah karena memandang permasalahan ini sebagai suatu permasalahan sistem. Tahapan pendekatan sistem tersebut berupa siklus hidup pengembangan sistem yang terdiri dari penelitian awal, analisis sistem, desain sistem dan pembuatan prototipe. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen dan wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilakukan terhadap responden pada instansi Dinas Kesehatan Jawa Timur, KPAD Jawa Timer, PM UTD Cabang Surabaya, Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya dan Laboratorium Kesehataa Daerah Jawa Timor.
Permasalahan system informasi surveilans HIV/AIDS teebagi dalarn permasalahan pada masukan, proses dan keluaran. Permasalahan pada masukan antara lain adalah data yang tidak lengkap, formulir pencatatan yang belum baku, belum adanya sekretariat tetap dan ketergantungan kepemimpinan individu tertentu. Pengolahan data yang belum otomatis dan faktor kebijakan menjadi permasalahan pada proses sistem informasi. Sedangkan permasalahan pada keluaran sistem adalah lemahnya komunikasi data dan penggunaan data yang belum optimal.
Upaya surveilans HIV/AIDS memerlukan dukungan dalam bentuk kebijakan atau peraturan yang mengikat.Kebijakan tersebut harus didukung oleh suatu sistem yang memungkinkan komuni`kasi data dan informasi dan semua instansi terkait sehingga dapat mamberikan gambaran yang menyeluruh tentang kejadian HIV dan AIDS di suatu tempat sehingga upaya penanggulangan menjadi lebih efektif dan efisien.
Pengembangan prototipe aplikasi komputer berbasis internet dilakukan melalui tahapan pendekatan sistem. Prototipe tersebut memuat variabel yang digunakan dalam surveilans HIV/AIDS untuk menghasikan indikator surveilans biologi dan surveilans perilaku kasus HIV/AIDS. Komputerisasi sistem informasi yang dilakukan dapat mempermudah proses pencatatan dan media internet dapat mempercepat proses pelaporan serta terbentuknya satu basis data dan berbagai kegiatan surveilans.
Sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat, pengembangan dan kajian sistem informasi surveilans HIV/AIDS berbasis komputer dan internet dapat terus dikembangkan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan tepat sehingga upaya penanggulangan menjadi lebib terarah.

Development of System Application of Information of Surveilans HIV & AIDS Base on Internet [in] East Java ProvinceSpreading of HIV have come to the world problems. One of the effort to watch the growth of HIV infection is conducting monitoring or surveillance which becoming responsibility of Health Department Data and information of second generation surveillance activity not integrated in one data base. Development of computerize application prototype with standardizes form can reduce the problemInternet media having the global and inter sector character can link institution and quicken reporting processes.
This research looking into the problems as system problems and represent the operational research by using system approach to solve that problem. The step of system approach is the form of the system development live cycle and consisted of the preliminary research, systems analysis, system design and prototyping. Data collected with the in-depth interview and document study. In-depth interview was conducted to responder at institution of Public Health Service East Java, KPAD East Java, PMI. Branch Surabaya, Dr Soetomo Surabaya Hospital and Health Laboratory of East Java.
Problems of surveillance information system of HIV/AIDS consist of input, process and output problem. The example of input problems is incomplete data, not standardized form, there is no existence of secretariat and depending on individual leadership. Data processing which not yet automatically and policy factor become the problems at information system process. The problems of information system output is the weakness of data communications and data used which not optimal.
Surveillance HIV/AIDS need the good support in the form of policy or obligatory regulation. The policy have to be supported by a conducive data and information communications system from all related institution so that can give the totally picture about occurrence of HIV and AIDS so the effort to overcome become more effective and efficient.
Development of computer application prototype base on the internet conducted by through step of system approach. The prototype consist of the variable used in surveillance IRVIAIDS to make output of the biological indicator surveillance and behavioral surveillance of HIV/AIDS. Computerize the information system can make the record process more easier and media intemet can quicken the reporting processes and forming one data bases from various surveillance activity.
In line with fast technology growth, development and study of information system of surveillance HIV/AIDS base on the computer and internet can be developed to make the information become faster and precisely so that effort to overcome become more directional.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Prahoro
"Pertamina adalah salah satu badan usaha milk negara yang bergerak dalam bidang usaha perminyakan dan gas bumi. Dari beberapa bisnis unit yang tersebar diseluruh Indonesia salah satunya adalah Unit Pengolahan III Plaju Sumatra Selatan. Bisnis unit ini mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar minyak dan berbagai macam jenis produk lainnya.
Sebagaimana umumnya suatu mesin produksi, selama Kilang beroperasi akan terjadi penurunan unjuk kerja. Untuk dapat mempertahankan unjuk kerja yang maksimal sesuai dengan perencanaan maka diperlukan perawatan. Janis perawatan yang dilaksanakan dibagi atas dua jenis yaitu perawatan regular yang dilaksanakan sehari-hari dan perawatan menyeluruh yang sering disebut juga TIA (Turn Around), dimana pelaksanaannya dilaksanakan terjadwal.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh manajemen saat ini terjadi pada pelaksanaan proyek Turn Around karena sering terjadinya keterlambatan, akibat tidak tersedianya material dan fasilitas pendukung lainnya. Sesuai dengan prosedur perssahaan, bagian logistik yang bertanggung jawab atas ketersediaan material dan penyediaan fasilitas transportasi yang diperlukan untuk pelaksanaan Proyek Turn Around.
Dalam upaya untuk membantu penyelesaian permasalahan tersebut diatas, penulis berusaha untuk merancang sistem informasi berbasis komputer yang akan banyak membantu kelancaran dalam proses penyediaan material dan alat transportasi oleh bagian Logistik. Pembuatan sistem informasi ini didasarkan kepada hasil pengamatan yang menyatakan keterlambatan penyediaan material disebabkan karena lamanya proses analisa dari kebutuhan material untuk TIA dan proses pemantauannya yang tidak akurat.
Perancangan sistem informasi ini dilakukan dengan mengadopsi metoda Structured Analysis and Design Method (SSADM). Pada dasamya metoda ini menggunakan teknik untuk memodelkan tiga unsur utama yaitu data, proses dan aliran data. Perancangan dimulai dari pendifinisian masalah, kemudian menganalisa sistem dengan data flow diagram. Keinginan si pemakai (User requirement) juga ditampung sebagai dasar menentukan persyaratan sistem. Dokumentasi data juga dilakukan untuk menyaring data apa saja yang dibutuhkan dan selanjutnya dinormalisasi. Dari data tersebut kemudian akan dibentuk Entity Relationship Diagram dan Logical Record Structure yang akan menjadi dasar dalam perancangan database.
Perancangan sistem informasi ini menggunakan analisa kualitatif dan hanya dilaksanakan sampai dengan rancangan bentuk awal saja, termasuk perancangan databasenya, sedangkan tahap implementasi tidak dilakukan. Namun demikian dari hasil rancangan ini diharapkan akan menjadi basis sebagai upaya membantu penyelesaian dalam permasalahan pelayanan kelogistikan untuk mendukung T/A yang tepat waktu.

Pertamina is the one of governments' enterprise that involves in oil business. Pertamina have several business units spread out all over Indonesia and one of them is Unit Pengolahan III, Plaju, Sumatra Selatan. This Business unit convert the crude oil to fuel and other products like lobe oil, polypropylene, purified terepthalic acid etc.
As a machine production, the Refinery would experience the performance deterioration in day to day operation. In order to maintain the performance as a maintenance planning, it must be performed the maintenance. Basically there are two type of maintenance, first regular maintenance, conducted in daily basis and second overall maintenance, called Turn Around (TIA), conducted as maintenance scheduling.
The main problem facing the management recently is that the implementation of TIA project is often delay, caused by the shortage of material required and other supporting facilities. Based on function organizational, the Logistic has an authority to provide the material required and transportation facilities for supporting Turn Around project.
To solve that problem, it is necessary to design Computer based Information System. in designing of Information System adopt Structured Analysis and Design Method (SSADM). This method uses the technique for modeling data, process and data flow. The designing firstly define the problem, then analyze the system by using data flow diagram. At the same time The User Requirement were gathered as the basis for determining system requirement. Data documentation would be conducted to define data required and then performed normalization process. From data normalization then would be created Entity Relationship Diagram and Logical Record structure for database design.
System Information design used qualitative analysis and were performed until designing a prototype of information system included database design. Even though the implementation stage was not conducted but the designing of information system at least can assist the logistic to solve that problem that is logistic services to support Turn Around project on time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T5426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maudiah Dwi Oktari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai analisis pelaksanaan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dilihat dari aspek input, proses, dan output
di Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan desain deskriptif, dimana peneliti mencoba menggambarkan
fenomena atau gejala yang dalam hal ini adalah analisis pelaksanaan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dilihat dari aspek input, proses,
dan output di Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI. Hasil penelitian
menyebutkan pelaksanaan SIMPEG Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI
belum sepenuhnya terlaksana dengan baik karena dari delapan indikator hanya
empat indikator yang dikategorikan baik. Empat indikator yang sudah
dikategorikan baik adalah indikator kualitas SDM, anggaran pelaksanaan
SIMPEG, SOP/pedoman, dan evaluasi/monitoring dan empat indikator lainnya
yang dikategorikan belum baik adalah indikator fasilitas pendukung, data
dasar/awal, pemeliharaan data, dan laporan akhir data SIMPEG.

ABSTRACT
This thesis about analysis of Implementation of Personnel Management
Information System (SIMPEG) viewed from the aspects of input, process, and
output at Bureau of Personnel Department of Religious. This is qualitative
research with descriptive design. Reseacher tried to describe phenomenon and fact
about analysis of Implementation of Personnel Management Information System
(SIMPEG) viewed from the aspects of input, process, and output at Bureau of
Personnel Department of Religious. The result is analysis of Implementation of
Personnel Management Information System (SIMPEG) viewed from the aspects
of input, process, and output at Bureau of Personnel Department of Religious have
not optimally yet because of from the eight indicators, four are categorized
as good, and the others are categorized as not good. Four Indicators categorized as
good are human resource quality, budget to implementation, Standard Operating
Procedure/SOP, evaluation/monitoring and four other indicators categorized as
not good are support facilities, database, data maintenance, and data SIMPEG
final report."
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2011
S1188
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>