Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhi Krisyunoro
"ABSTRAK
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana perubahan (kenaikan) tarip tol pada jalan tol JAGORAWI berpengaruh terhadap jumlah kendaraan yang akan tetap menggunakan jalan tol JAGORAWI tersebut sebagai alternatif dalam menjalankan aktivitasnya. Pemililian jalan tol JAGORAWI dalam studi penelitian ini antara lain pertimbangannya adalah bahwa jalan tol ini sejak mulai dioperasikan sampai dengan studi ini dilakukan telah mengalami perubahan tarip tol sebanyak 4 (empat) kali. Selain itu jalan tol JAGORAWI adalah jalan tol pertama di Indonesia dan merupakan salah satu jalan tol yang sibuk.
Besarnya nilai elastisitas tarip tol merupakan, pokok pembahasan dalam studi penelitian ini dimana dicoba menurut 3 (tiga) konsep elastisitas yaitu konsep "shrinkage", "midpoint" dan "arc". Konsep elastisitas yang paling sesuai (cocok) dengan metode perhitungan yang diterapkan dalam studi ini diantara ketiga konsep tersebut adalah yang menurut konsep "shrinkage".
Pada studi ini ditinjau untuk 2 (dua) periode pengamatan yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek metode penelitian yang sesuai dengan metode perhitungan yang diterapkan disini adalah menurut studi "before and after with control group", sedangkan untuk jangka panjang yang sesuai adalah menurut studi "time series".
Dari perubahan tarip tol pertama sampai dengan ke IV, yang kondisinya relatif masih elastis adalah kendaraan golongan I (sesuai dengan klasifikasi golongan kendaraan yang lama), sedangkan kendaraan golongan II (juga sesuai dengan klasifikasi golongan kendaraan yang lama) dari perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke III kondisinya berangsur-angsur menjadi tidak elastis. Kendaraan golongan II tersebut pada perubahan tarip tol yang ke IV dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
- sebagian dimasukan ke dalam kategori golongan I (klasifikasi lama),
- sebagian dikategorikan sebagai golongan IIA, dan
- sebagian lagi dikategorikan sebagai golongan I1B.
Dari ketiga kategori untuk kendaraan golongan II tersebut yang kondisinya elastis adalah yang dikategorikan sebagai golongan IIB. Dengan demikian jika penggolongan kendaraan yang baru tersebut sudah diberlakukan sejak mulai dioperasikannya jalan tol JAGORAWI ini maka kemungkinan besar dari perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke IV kendaraan golongan IIB tersebut kondisinya masih elastis seperti halnya yang terjadi untuk kendaraan golongan I.
Pada studi ini melalui nilai-nilai elastisitas yang diperoleh untuk perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke IV dapat dikembangkan model untuk menghitung besarnya perubahan tarip tol yang diperkirakan dapat sesuai dengan keinginan baik pemakai ("user") maupun pengelola ("operator") jalan tol."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fasya Nazhirah Lukitaputri
"Penelitian ini mengangkat studi kasus jalan tol Cisumdawu. Cileunyi - Sumedang – Dawuan atau Cisumdawu terletak di Jawa Barat. Pembangunannya dimulai pada tahun 2017 dan direncanakan dapat beroperasi penuh pada tahun 2019. Namun, karena masalah pembebasan lahan dan pandemi COVID-19, pengoperasian jalan tol Cisumdawu tertunda selama kurang lebih tiga tahun, sehingga berdampak negatif pada profitabilitas proyek. Menyikapi kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi kembali kelayakan investasi Jalan Tol Cisumdawu dengan mempertimbangkan variabel risiko dan ketidakpastian dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dan simulasi Monte Carlo. Analisis tersebut menggunakan beberapa kriteria atau indikator kelayakan, yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Hasil analisis kelayakan menunjukkan bahwa proyek Cisumdawu masih layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV sebesar Rp1.431.749.000.000, IRR sebesar 6,4%, dan Payback Period selama 23,3 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan investasi menurun ketika dihadapkan pada risiko dan ketidakpastian. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa risiko yang paling signifikan mempengaruhi kelayakan investasi adalah volume lalu lintas. Tiga skenario tambahan dirancang untuk mengeksplorasi berbagai potensi hasil dan menilai kelayakan finansial proyek dalam berbagai kondisi.

This research uses the case study of Cisumdawu toll road. Cileunyi - Sumedang - Dawuan or Cisumdawu toll road is located in West Java. The construction started in 2017 and was expected to fully operate in 2019. Unfortunately, due to land acquisition issues and COVID-19 pandemic, the Cisumdawu toll road operation has been delayed by approximately three years, thus negatively impacting the project’s profitability. In response to this condition, this research aims to assess and re-evaluate the feasibility of Cisumdawu Toll Road investment by considering risks and uncertainty variables using Discounted Cash Flow (DCF) and Monte Carlo simulation. The analysis uses several criteria or indicators of feasibility, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period. The result of the feasibility analysis shows that the Cisumdawu project is still feasible with a NPV of Rp1.431.749.000.000, an IRR of 6,4%, and a Payback Period of 23,3 years. The results shown that the investment feasibility decreases when faced with risks and uncertainties. It also shows that the most significant risk affecting the investment feasibility is the traffic volume. Three additional scenarios are designed to explore different potential outcomes and assess the project's financial feasibility under various conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalida Mahmuda Ateh
"Pemerintah melanjutkan pembangunan infrastruktur melalui program Proyek Strategis Nasional atau yang biasa disebut dengan PSN. Jalan Tol Akses Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang akan menjadi konektivitas salah satu Pelabuhan terbesar di Indonesia. Kementerian PUPR tawarkan badan usaha untuk ikut bangun Jalan Tol Akses Patimban dengan data proyek investasi yang masih menunjukkan proyek belum dikatakan layak. Dalam pengembangan Jalan Tol Akses Patimban, pemerintah merencanakan pembangunan kawasan industri sekitar proyek yang berpotensi dalam peningkatan permintaan perjalanan yang akan meningkatkan kelayakan investasi Jalan Tol Akses Patimban. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan peramalan permintaan perjalanan dengan model simulasi sistem dinamis yang dapat memberikan perkiraan yang andal untuk membandingkan kelayakan finansial proyek sebelum dan sesudah proses yang melibatkan kawasan industri sekitar proyek. Model simulasi ini akan dilakukan skenario untuk membandingkan kelayakan finansial dengan kemungkinan tarif yang akan terjadi. Keluaran dari penelitian ini adalah analisis kelayakan finansial sesudah adanya kawasan industri dan rekomendasi tarif optimal untuk menghasilkan IRR yang sudah menunjukkan proyek sudah layak dengan ketersediaan membayar yang tinggi.

The Government of Indonesia continues to build infrastructure through National Strategic Projects/Proyek Strategis Nasional (PSN). One of those projects is the Patimban Access Toll Road which allows connectivity to one of the biggest ports in Indonesia. The Ministry of PUPR offers business entities to participate in building the Patimban Access Toll Road with investment project data that still shows that the project is not considered feasible. In the development of the Patimban Access Toll Road, the government plans to build an industrial area around the project which has the potential to increase travel demand, increasing the investment feasibility of the Patimban Access Toll Road. This study will use a travel demand forecasting approach with a dynamic system simulation model that can provide reliable estimates to compare the project's financial feasibility before and after the process of involving industrial areas around the project. In this simulation model, scenarios will be carried out to compare the financial feasibility with the possible tariffs that will occur. The output of this research is an analysis of financial feasibility after the existence of industrial areas and recommendations for the optimal tariff to produce an Internal Rate of Return (IRR) which shows that the project is feasible with high availability of payments.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuana Rochma Astuti
"Penelitian ini mengkritisi keinginan operator jalan tol dalam tuntutannya kepada pemerintah untuk menaikkan tarif tol dengan alasan bahwa sudah terlalu lama tarif tol tidak naik, sementara biaya operasional dan pemeliharaan semakin meningkat.
Dengan mengambil lokasi penelitian di Jagorawi pada tahun 1998-2002, penentuan tarif tol, baik yang diusulkan oleh PT Jasa Marga dengan konsep BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) maupun yang diterapkan oleh Pemerintah yang ditetapkan dalam Kepres diperbandingkan dengan penentuan tarif berdasarkan konsep marginal cost. Hasil temuan analisis menunjukkan bahwa: pertama, konsep perhitungan tarif tol oleh PT Jasa Marga dengan rumusan BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) mempunyai beberapa kelemahan, yaitu (1) rumusan ini tidak dapat diberlakukan dalam kondisi lalu lintas macet (2) tidak dapat diterapkan pada jalan arteri yang sejajar dengan jalan tol pada kondisi lalu lintas yang sama (3) hasil perhitungan BKBOK sangat mudah berubah, tergantung kondisi lalu lintas, padahal dalam penetapan tarif tidak bisa secepat itu berubah-ubah (4) perhitungannya cukup rumit sehingga sukar dimengerti oleh masyarakat umum. Kedua, dari hasil perhitungan harga dasar berdasarkan prinsip biaya marginal ternyata tarif yang berlaku sekarang lebih kecil dari harga dasarnya, sehingga menyebabkan PT. Jasa Marga (Persero) selaku pengelola ruas Jagorawi tidak bisa cost recovery.
Atas temuan hasil penelitian diatas, maka direkomendasikan empat kebijakan, pertama, memperbaiki. rumusan BKBOK dan memodifikasikan dengan prinsip-prlnsip Marginal Cost. Kedua, agar tercapal cost recovery, maka pemerintah harus mengambil kebijakan menaikkan tarif tol tanpa ada subsidi. Dengan kenaikan tarif tol ini maka dapat menutup seluruh biaya operasional dan pemeliharaan serta beban penyusutan. Ketiga, Pemerintah memberikan subsidi kepada Jasa Marga tanpa menaikkan tarif tol, tetapi mengingat kondisi APBN saat ini yang tidak memungkinkan, maka menalkkan tarif tol adalah lebih bijaksana. Keempat, menaikkan tarif tol lebih tinggi lagi jika Pemerintah memberi peluang kepada pengelola tol, PT Jasa Marga (persero) sebagai balas jasa investasi atau Return of Investment (ROI) sebesar 10%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sukardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Guntur Ariadi
"Pada tahun 1995 - 1997, setiap 3 hari rata-rata terjadi 12 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas), dengan 4 orang luka berat, dan 1 orang meninggal dunia. Keadaan ini mencerminkan kurangnya kualitas pelayanan lalulintas jalan tol Jakarta-Cikampek.
Dengan asumsi bahwa tingkat pelayanan akan semakin baik; pertama, jika kuantitas dan kualitas kecelakaan dan korban yang terjadi semakin rendah; kedua, jika petugas semakin cepat datang memberikan pertolongan. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan kepada kedua hal tersebut, dengan harapan dapat ditemukan ide untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui pengamatan terlibat pasif, dilengkapi wawancara dengan pedoman, dilaksanakan di kantor PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek dan instansi terkait, dari akhir Desember 1997 hingga Mei 1998.
Penyebab laka lantas dapat digolongkan faktor manusia sebagai pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas, misalnya melanggar batas kecepatan, mengemudi dalam keadaan lelah dan kemudian mengalami laka lantas. Faktor berikutnya kendaraan bermotor yang tidak memenuhi kelaikan jalan dan faktor jalan tol serta lingkungannya. Pemantapan pelayanan keselamatan lalu lintas pencegahan laka lantas dilakukan dengan menangani faktor penyebab tersebut secara terpadu dan maksimal oleh instansi terkait, sehingga merupakan suatu sistem keselamatan lalu lintas.
Dari penelitian diperoleh gambaran antara lain: PT Jasa Marga melaksanakan program pembangunan dan pemeliharaan jalan tol, perbaikan dan pemeliharaan serta penambahan kelengkapan jalan dan manajemenjalan termasuk program manajemen lalu lintas secara maksimal, dengan hasil faktor jalan dan lingkungannya menjadi faktor penyebab yang relatif kecil yaitu 2% atau 6 kejadian (selama penelitian dari Januari - April 1998).
Kegiatan penegakan hukum belum dapat menangani semua pelanggaran penyebab laka lantas di semua ruas jalan pada sepanjang waktu, menyebabkan faktor pengemudi sebagai penyebab laka lantas sebanyak 62 % atau 210 kejadian (Januari - April 1998). Kelemahan lainnya adanya kendaraan bermotor yang memasuki jalan tol dalam kondisi tidak laik jalan menyebabkan laka lantas sebanyak 36 % atau 124 kejadian (Januari - April 1998).
Upaya untuk meningkatkan pelayanan lalu lintas khususnya pemantapan pelayanan keselamatan lalu lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek diarahkan pertama, meningkatkan keterpaduan instansi terkait yang dimulai dengan melakukan pengumpulan dan penganalisaan terhadap kasus laka lantas yang terjadi untuk memperoleh faktor penyebabnya, dan menjadikan hasil analisis tersebut sebagai bahan koordinasi. Kedua, setiap instansi terkait menggunakan hasil analisis tersebut sebagai umpan balik untuk meningkatkan kinerjanya. Ketiga, masing-masing instansi terkait menangani faktor penyebab secara maksimal sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, sehingga semua kegiatan terpadu sebagai suatu sistem.
Sebagai contoh adalah khusus untuk Polri dalam rangka mengatasi ketidak mampuannya untuk menindak semua jenis pelanggaran penyebab laka lantas, serta dalam rangka meningkatkan frekuensi kehadiran dengan maksud dapat menimbulkan faktor pencegahan pengemudi untuk melanggar penyebab laka lantas, perlu melakukan kegiatan antara lain: peningkatan frekwensi patroli PRC dan pengawasan menetap dilokasi rawan, melengkapi petugas dengan alat pemantau kecepatan, berita Acara Cepat atau melakukan revisi terhadap tilang agar PRC dapat menindak pelanggaran penyebab kecelakaan diluar pasal tilang, melaksanakan pemeriksaan terhadap pengemudi yang beresiko mengakibatkan kecelakaan karena lelah atau mengantuk saat dinihari memasuki gerbang tol Cikampek."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mogot, Gordon
"Kemacetan rutin kecuali hari libur di ruas Cawang-Pancoran, Semanggi-Pancoran, Semanggi-Tomang pada waktu yang sama pagi dan sore hari rata-rata terjadi 1,11 kecelakaan lalu lintas, 8 pelanggaran lalu lintas, 18 kemacetan setiap hari merupakan indikator kondisi situasi jalan Tol jalur Cawang-Cengkareng, Jakarta adalah tidak aman, tidak tertib dan tidak lancar yang menunjukan ketidakberhasilan pengamanan jalan Tol yang sudah dilakukan.
Untuk itu kegiatan pengamanan oleh petugas-petugas PT Jasa Marga Cabang Kebon Jeruk dan Polri yang terdiri dari petugas-petugas PRC, Laka Lantas Polda Metro Jaya, dibantu oleh Polres Jakarta yang terkait dengan aktivitas penyuluhan, pengaturan, pelayanan, penjagaan, patroli, pengawalan, penanganan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas serta penindakan terhadap semua bentuk pelanggaran hukum, telah menjadi perhatian untuk diteliti guna peningkatan kualitas pengamanan agar tujuan pengamanan jalan Tol dapat berdaya dan berhasil guna.
Penelitian dilakukan dari pertengahan bulan Maret 1998 hingga pertengahan bulan Juni 1988 menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, pengamatan terlibat pasif, dilengkapi wawancara dengan pedoman. Penelitian diselenggarakan di sepanjang jalan Tol jalur Cawang-Cengkareng, Jakarta, tempat kegiatan pengamanan dilakukan baik di jalan, kantor, instalasi serta tindakan-tindakan para petugas didalam melakukan aktivitasnya.
Dari penelitian diperoleh data mengenai kondisi jalan, bentuk pengamanan yang dilakukan, sarana prasarana yang digunakan, pelibatan dan penggerakan serta sikap perilaku petugas didalam melakukan kegiatan-kegiatan engeneering, education, dan enforcement lalu lintas serta penanganan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas termasuk penindakan terhadap semua bentuk pelanggaran hukum di jalan Tol jalur Cawang-Cengkareng, Jakarta.
Kenyataan di lapangan, aktivitas kegiatan bukan dalam bentuk satu sistem pengamanan, penanganan bersifat reactive dan proactive terbatas, tidak diterapkannya faktor-faktor organik administrasi dan manajemen yang berakibat tujuan pengamanan kurang berdaya dan berhasil guna.
Untuk itu dalam rangka meningkatkan kualitas pengamanan diperlukan langkah-langkah perbaikan dengan meninjau kembali instansi yang berwenang, pengembangan dibidang kemampuan petugas, material dan metoda agar pengamanan yang dilakukan dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Peninjauan terhadap instansi yang berwenang dihadapkan pada pilihan dua alternatif, yaitu alternatif pertama dengan menyerahkan kewenangan pengamanan sepenuhnya kepada PT Jasa Marga dengan segala konsekuensinya, dan alternatif kedua dengan menyerahkan kewenangan pengamanan kepada PT Jasa Marga dibantu petugas-petugas Polri yang ditugaskan untuk itu dengan pengendalian sepenuhnya oleh PT Jasa Marga dengan segala konsekuensinya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Irianto
"Keberadaan serta pengembangan infrastruktur menjadi salah satu faktor penentu dari pertumbuhan perekonomian nasional, termasuk jalan tol yang dibangun dalam rangka privatisasi proyek infrastruktur jalan. Walaupun sempat mengalami penundaan akibat terjadinya krisis moneter pada tahun 1997, melalui Keppres 15 tahun 2002 Tentang penerusan proyek-proyek infrastruktur termasuk jalan tol, pelaksanaan pembangunan jalan tol dimulai kembali seiring dengan semakin membaiknya perekonomian di Indonesia. Jasa Marga saat ini sedang melaksanakan kelanjutan dari paket pembangunan jalan tol JORR, yaitu jalan tol JORR Seksi W2, El Tahap 2, E2, E3, N yang membutuhkan dana secara keseluruhan sebesar 3,7 Trilyun rupiah. Mengingat adanya keterbatasan kondisi keuangan perusahaan, pola pinjaman perbankan konvensional dengan tingkat nilai suku bunga tertentu merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang telah digunakan saat ini. Tujuan dari penelitian adalah melakukan risk assessment terhadap alternatif pola pendanaan syariah pada pembangunan proyek JORR. Alasan penelitian adalah bahwa pola pinjaman dengan suku bunga perbankan konvensional yang tidak mengenal prinsip risk sharing bertentangan dengan adanya berbagai risiko pada investasi jalan tol dimana risiko-risiko tersebut harus secara adil dan proporsional ditanggung bersama oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam investasi jalan tol ini.
Dalam penelitian ini, dilakukan identifikasi risiko terhadap faktor-faktor yang akan timbul pada saat pelaksanaan konstruksi dan pengoperasian jalan tol bagi Jasa Marga sebagai peminjam dana (kreditur) dan kesiapan lembaga keuangan syariah sebagai pemberi pinjaman (debitur) termasuk faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan publik maupun regulasi dari pemerintah sehubungan dengan penerapan sistem tersebut di atas.
Dari risiko-risiko tersebut diidentifikasi tingkat penting risiko dan meneliti potensi-potensi risiko yang harus diberikan perhatian khusus dan tindakan (respons) apa yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko-risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan cara kajian literatur, wawancara, dan survey (kuisioner), sedangkan pcngolahan datanya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan analisis statistik dengan menggunakan soft ware SPSS 11.0 untuk mendapat model persamaan dari analisis regresi berganda linier sebagai input simulasi Montecarlo untuk melihat sejauh mana tingkat kesuksesan pencapaian tujuan penerapan pola pendanaan syariah tersebut.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini, tingkat kesuksesan penerapan pola pendanaan syariah berada pada skala sedang yang artinya tujuan tercapai sesuai rencana, dimana kendala jumlah aset likuid perbankan syariah yang masih relatif kecil menjadi variabel risiko yang paling mempengaruhi tercapainya tujuan proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kurniadji
"Peningkatan waktu respon yang semakin cepat sangat dituntut dalam pekerjaan pemeliharaan di jalan tol. Salah satu card untuk mempercepat waktu respon yang ada adalah dengan sistem informasi yang baik dan benar. lnformasi merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Tanpa informasi dapat dipastikan akan menyebabkan organisasi tersebut tidak dapat berjalan dengan baik.
Pada jaman sekarang ini, dengan kemajuan teknologi informasi menjadi hal yang vital, mengingat ketersediaan informasi yang akurat dan tepat waktu sangat dibutuhkan guna mendukung kegiatan bisnis suatu organisasi. Informasi didukung oleh sarana komunikasi dalam penyampaian pesannya. Sarana komunikasi yang ditawarkan dewasa ini juga sangat banyak pilihannya, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari personil di dalam organisasi tersebut
Pada tulisan ini, akan diteliti mengenai pengaruh keterlambatan waktu respon pemeliharaan korektif terhadap sasaran pelayanan jalan tol. Dimana nantinya diharapkan waktu respon yang ada dapat meningkat dengan adanya sistem informasi tesebut.
Metode yang akan digunakan adalah kajian literatur, studi lapangan, penyebaran kuesioner dan wawancara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T15385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>