Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108463 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edit Estetika
"Value at risk (VaR) merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi kerugian terbesar (maksimal) yang dapat terjadi sebagai akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dalam periode waktu tertentu. Bank Syariah dihadapkan pada masalah bagaimana menentukan maksimal risiko nilai tukar (exchange rule risk) yang ditanggung selama 1 hari, 5 hari dan 20 hari untuk suatu valuta asing dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, berapa besar portofolio risiko exchange rate yang ditanggungnya untuk periode dan tingkat kepercayaan yang sama serta bagaimana cara melakukan validasi model untuk melihat tingkat akurasinya dan jenis validasi model apakah yang dapat digunakan untuk mengukur keakuratan model dalam mengestimasi maksimum kerugian dan realisasi kerugian.
Untuk menjawab masalah tersebut, digunakan metodologi sebagai berikut: mengumpulkan data kurs tengah harian dan data posisi devisa neto untuk mata uang yang ditransaksikan di Bank Syariah selama periode tertentu, menentukan confidence level dan time harizon. Menghitung return harian masing-masing kurs. Melakukan uji stasionaritas, bila data tidak stasioner dilakukan derencing. Bila data stasioner dilanjutkan dengan uji normalitas data dan uji heteroskedastik. Dari uji normalitas akan diperoleh nilai alpha yang akan digunakan, sedangkan uji heteroskedastik akan menghasilkan nilai standard deviasi. Menghitung nilai VaR dengan formula value at risk. Hasil perhitungan VaR tersebut diuji validitasnya dengan uji bucktesting."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Bintang P.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidatul Anwariyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perubahanJakarta Islamic Index dengan perubahan Dow Jones Index untuk Indonesia, Nilai Tukar, dan Suku Bunga SBI dengan menggunakan Linear Granger Causality Tests. Data yang digunakan adalah data timeseries dari Januari 2001 hingga Mei 2017.Metode yang digunakan adalah uji stasioneritas menggunakan ADF-PP Test, Heteroscedasticity-concistent Covariance Matrix Estimator HCCME untuk mengetahui hubungan antar dua variabel, Wild Bootstrap Method menggunakan VAR, dan Impulse Response.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan DJGL mempengaruhi JII namun tidak sebaliknya, JII mempengaruhi nilai tukar namun bertentangan dengan teori pada umumnya, dan tidak ada hubungan sama sekali antara JII dengan suku bunga SBI karena pada dasarnya memang tidak terdapat instrumen bunga dalam investasi syariah.

This research purposely to finding out if there is relationship betweenJakarta Islamic Index and Dow Jones Index for Indonesia, exchange rate, and interest rate using Linear Granger Causality Tests. Using time series data from January 2001 until May 2017. The researcher using method ADF PP Test to find out about its stationarity, Heteroscedasticity consistent Covariance Matrix Estimator HCCME to find out about the relationship between two variables, Wild Bootstrap MethodVAR, and Impulse Response. The result shows that changing in DJGL affect JII but not the opposite, JII affect exchange rate which having the opposite result with theories, and there is no relationship at all between JII and interest rate sincesyari rsquo ah investment didn rsquo t use interest rate in the first place."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Aviandry Syahril
"Karya akhir ini meneliti efek perubahan dari pendapatan riil dunia, ekspektasi nilai tukar rupiah pada nilai ekspor riil dari komoditi-komoditi yang diekspor Indonesia ke dunia. Karya akhir ini menggunakan autoregressive distributed lag - error corection mechanism (ARDI-ECM) yang diperkenalkan pada pesaran-pesaran (1997) dan modifikasi dari model Klaassen serta model autoregression conditional heterocedasticity in mean (GARCH-M). Secara khusus, dianalisis presentase perubahan dari nilai ekspor riil sebagai akibat dari satu persen perubahan pada ekspektasi nilai tukar riil demikian pula halnya dengan regresor lainnya seperti pendapatan riil dunia dan volatilitas nilai tukar riil. Data yang digunakan adalah data sembilan sektor komoditi perdagangan berdasarkan satu digit kode SITC rev.4 (2007) periode Januari 2000 hingga April 2008 dalam deret waktu (time series) bulanan. Penelitian ini menemukan bahwa secara umum baik dalam level agregate maupun sub agregat, nilai ekspor riil dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh ekspektasi nilai tukar riil dan pendapatan riil dunia. Tapi efek dari votalitas pada penelitian ini tidak memberikan hasil yang pasti. Pada level agregat volatilitas mempengaruhi nilai ekspor riil secara signifikan dan positif, tetapi memberikan hasil yang beragam pada level sub agregat: volatilitas dapat berpengaruh positif atau negatif bergantung pada karakteristik dari komoditi yang diperdagangkan.

The focus of this study is to analyze the effect of changing world real income, expected real exchange rate of rupiahs on real export value of Indonesia's exported commodities to the world. The study utilizes the autoregressive distributed lag - error correction mechanism (ARDL-ECM) introduced by Pesaran and Pesaran (1997) and its modified version of Klaassen (1999) combined with generalized auto regression conditional heterocedasticity in Mcan (GARCH-M) modeling. Specifically, we investigate the effect of percentages change of real export value as a result of one percent change in expected real exchange rate as well as world real income and volatility of real exchange rate. We apply data on nine sectors of goods traded commodities based on one digit SITC code rev. 4 (2007) for the period of January 2000 to April 2008 as monthly time series. We discover that in general both at aggregate level and sub aggregate level, real export value is effected significantly and positively by expected real exchange rate and by world real income. However, the effect of volatility is inconclusive. While it effects the real export value significantly and positively in aggregate level, the effect vary at sub aggregate level: they can be positive or negative depending on characteristic of the traded commodities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27324
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Banyu Adiputra K. U.
"Penelitian ini membahas tentang kemampuan Inflation Targeting Framework dalam menurunkan derajat Exchange Rate Pass-Through di Indonesia dari tahun 1998 hingga tahun 2008. Penulis ingin mengetahui apakah penerapan Inflation Targeting Framework yang dilakukan oleh Bank Indonesia dapat menurunkan derajat pass-through baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Metode penelitian yang digunakan adalah Ordinary Least Squares. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan Inflation Targeting Framework terbukti dapat menurunkan pass-through dalam jangka pendek, tetapi tidak terbukti dapat menurunkan pass-through dalam jangka panjang.

This study discusses about the ability of the Inflation Targeting Framework in lowering degree of Exchange Rate Pass-Through in Brazil from 1998 until 2008. The author would like to know whether the application of the Inflation Targeting Framework conducted by Bank Indonesia could reduce the degree of pass-through in both the short term and the long term. Research method used was Ordinary Least squares. The results indicate that the application of the Inflation Targeting Framework can lower pass-through in the short term, but cannot lower the pass-through in the long term."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6700
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dian Arivani
"Hubungan diantara harga saham dan nilai tukar memiliki implikasi penting dalam memengaruhi pembangunan sebuah perekonomian negara, seiring pesatnya integrasi pasar keuangan sehingga mendorong hubungan interaktif antara faktor makroekonomi. Tesis ini membahas hubungan antara harga saham dengan nilai tukar di Lima Negara yakni China, Jepang, Korea, Singapura dan Indonesia, pada saat Pra Krisis dan Pasca Krisis Keuangan Global.
Penelitian ini mengkaji dua permasalahan utama yakni hubungan kausal granger antara harga saham dan nilai tukar, dan mengkaji hubungan jangka panjang antara harga saham dan nilai tukar pada saat Pra Krisis dan Pasca Krisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan Granger Causality test, Cointegration test, Vector Error Correction Model (VECM), impulse response dan variance decomposition.
Hasil penelitian memperlihatkan adanya hubungan kausal antara harga saham dan nilai tukar pada saat Pra dan Pasca Krisis. Kemudian, dalam jangka panjang ditemukan adanya hubungan antara harga saham dan nilai tukar dengan arah yang berbeda pada masing-masing negara. Untuk China dan Jepang mendukung pendekatan portofolio balance effect, sedangkan Korea, Singapura dan Indonesia mendukung pendekatan internasional trading effect.

The relationship between stock price and exchange rate has an important implication for the a nation-economic-development. As the effect of the integration of money markets will force the interactive relation between macroeconomic factors.
This thesis analyzes the relation between stock price and exchange rate before and after crisis in five East Asian countries which are China, Japan, Korea, Singapore and Indonesia. This research analyzes two main problems which are the Granger Causality relation and long run relationship between stock price and exchange rate before and after global financial crisis. This research uses Granger Causality test, Cointegration test, Vector Error Correction Model (VECM), Impulse Response and Variance Decomposition.
The results of this reasearch are showing a granger causality relation between stock price and exchange rate before and after global krisis. Our result support longrun relationship between stock price and exchange rate with different direction for each country. China and Japan support portofolio balance effect hypothesis, meanwhile Korea, Singapore and Indonesia support international trading effect hypothesis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faranisa
"Minat investor untuk berinvestasi di Indonesia terus meningkat yang ditandai dengan kenaikan rata-rata volume, nilai dan frekuensi transaksi perdagangan saham selama enam tahun terakhir serta penguatan nilai rupiah di pasar uang. Namun begitu, tahun 2020 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pasar investasi Indonesia karena adanya perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi, hambatan perdagangan, ketidakstabilan geopolitik, serta menurunnya produktivitas empat perekonomian sistemik dunia, yaitu perekonomian negara Amerika Serikat, China, Jepang, dan Eropa. Pada kondisi perekonomian yang melambat, investor akan cenderung bertindak spekulatif dan melakukan penarikan investasi dari pasar saham dan pasar uang dan mencari alternatif investasi yang dapat mempertahankan nilainya (safe haven), yaitu salah satunya adalah emas. Untuk menangkap peluang perkembangan pasar investasi di Indonesia sekaligus menanggulangi dampak perlambatan ekonomi global, investor harus melakukan seleksi aset investasinya secara efisien. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara harga saham, harga emas, nilai tukar rupiah-dolar AS, serta suku bunga yang merupakan instrumen kebijakan moneter dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi; yang hasilnya dapat dijadikan informasi tambahan dalam melakukan seleksi portofolio investasi. Penelitian ini menggunakan metode uji kointegrasi, uji kausalitas granger, dan uji impuls response. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan jangka panjang/kointegrasi antara harga saham, harga emas, nilai tukar, dan suku bunga di Indonesia; terdapat hubungan kausalitas granger dari suku bunga terhadap nilai tukar; dan terdapat hubungan dinamis yang beragam antar variabel.

Investors’ interest in investing in Indonesia continues to increase, which is marked by an increase in the average volume, value and frequency of stock trading transactions over the past six years and the strengthening of the rupiah on the money market. However, 2020 will be a year full of challenges for the Indonesian investment market due to the global economic slowdown caused by economic uncertainty, trade barriers, geopolitical instability, and declining productivity of four systemic world economies, namely the economies of the United States, China, Japan, and Europe. In a slowing economy, investors will tend to act speculatively and withdraw investment from the stock market and money market and look for alternative investments that can maintain its value (safe haven), one of which is gold. To seize opportunities for the development of the investment market in Indonesia and at the same time overcome the effects of the global economic slowdown, investors must diversify their investment assets efficiently. Based on this, this study aims to reveal the relationship between stock prices, gold prices, the exchange rate of the rupiah-US dollar, and interest rates which are instruments of monetary policy in the face of economic uncertainty; the results of which can be used as additional information in diversifying investment portfolios. Methods that are used in this study are cointegration test, granger causality test, and impulse response test. The results showed that there was no long-term / cointegration relationship between stock prices, gold prices, exchange rates, and interest rates in Indonesia; there is a granger causality of the interest rate to the exchange rate; and there are various dynamic relationships between variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Candra Fajar Sodiq
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mencari tahu secara komprehensif preferensi kondisi nilai tukar dalam ilmu ekonomi Islam melalui metode Islamisasi Ilmu Ekonomi IOE . Penggunaan metode IOE berarti akan melibatkan perspektif sejarah, fikih, dan juga ekonomi. Dalam perspektif sejarah, ditemukan padanan kasus baik kondisi nilai tukar yang stabil maupun tidak stabil dalam sejarah peradaban Islam. Berdasarkan pendapat Al-Maqrizi dan Al-Asadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi nilai tukar yang stabil menjadi kondisi nilai tukar yang ingin dicapai oleh pemerintahan Islam pada masa lalu. Namun secara teknis untuk mencapai kondisi tersebut masih diperdebatkan antara penggunaan sistem nilai tukar tetap atau melalui kontrol moneter. Kemudian dari perspektif fikih, terdapat hikmah dari adanya pengaturan pertukaran mata uang adalah untuk mendorong stabilitas nilai tukar yang secara normatif menguatkan bahwa ilmu ekonomi Islam menginginkan nilai tukar yang stabil. Terakhir dari perspektif ekonomi, pengujian regresi menunjukkan hubungan yang negatif antara volatilitas nilai tukar dengan pertumbuhan perdagangan internasional dan hubungan yang positif terhadap inflasi. Artinya bahwa volatilitas nilai tukar menjadi variabel yang kontraproduktif terhadap stabilitas perekonomian. Sehingga secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa preferensi kondisi nilai tukar dalam ilmu ekonomi Islam melalui metode IOE adalah kondisi nilai tukar yang stabil dengan derajat kestabilan tidak kaku.

ABSTRACT
This study aims to find out comprehensively the preference of exchange rate condition in the Islamic economics through the method of Islamization of Economics IOE . The use of the IOE means it will involve a historical, fiqh, and economic perspective to the case. In the historical perspective, it found the equivalent case of both stable and unstable exchange rate conditions in the history of Islamic civilization. Through the opinions of Al Maqrizi and Al Asadi, it could be concluded that exchange rate stability was the conditions of exchange rate that the Islamic government had been trying to achieve in the past. However, technically to achieve the condition was debated between the use of fixed exchange rate system or through the monetary control. Then from the fiqh perspective, the wisdom of the currency exchange arrangement is to encourage exchange rate stability which normatively will corroborate Islamic economics preference to the stable exchange rate. Finally from economic perspective, regression testing shows a negative relationship between exchange rate volatility and the growth of international trade and a positive relationship to inflation. This means that exchange rate volatility becomes a counterproductive variable to the stability of the economy. So overall it can be concluded that the preference of exchange rate condition in Islamic economics through IOE method is stable condition of exchange rate with not rigid in stability degree."
2017
S68560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>