Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Enny Ariandini Pramana
"PENDAHULUAN
Indonesia telah memasuki suatu periode yang dalam pembangunan ekonomi disebut 'Tinggal Landas". Dalam keadaan seperti ini perekonomian akan membutuhkan tambahan energi yang besar sekali. Minyak bumi merupakan kebutuhan energi untuk memenuhi hampir seluruh kebutuhan komersil negara dan ekspor minyak merupakan salah satu pendapatan yang terbesar untuk pembangunan. Kalau kebutuhan energi tidak terkendali maka kebutuhan ini akan menggerogoti jumlah minyak yang mungkin dieskpor kecuali kalau pertumbuhan produksi minyak sama dengan pertumbuhan permintaan energi. Karena Indonesia mempunyai sumber-sumber energi lainnya seperti gas bumi, batu bara, sumber geothermal, sumber hydropower, maka Indonesia mempunyai pilihan untuk pengembangan energinya. Sumber-sumber lain ini dapat menggantikan minyak bumi untuk kebutuhan domestik agar minyak bumi tetap dapat diekspor dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai perkembangan sosial maupun ekonomi. Sampai saat ini Indonesia merupakan pengekspor utama minyak bumi dan LNG disebelah timur Teluk Persia, dan merupakan sumber yang penting untuk Pacific Basin.
"
Lengkap +
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Syahril Iryanto
"Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi dampak perubahan harga energi pada konsumsi energi rumah tangga,  kelompok masyarakat berdasarkan karakteristik rumah tangga akibat adanya perubahan harga energy, dan menganalisis faktor yang mempengaruhi konsumsi energi rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, serta menggunakan metode analisis ekonometrika data panel untuk mengestimasi sistem permintaan. Penelitian menggunakan teknik analisis regresi panel data. Hasil studi dengan menggunakan metode random effect model dapat dilihat dampak perubahan harga energi terhadap konsumsi energi rumah tangga, dimana konsumsi energi rumah tangga untuk bbm dan listrik sangat dipengaruhi oleh harga energi itu sendiri dan pendapatan rumah tangga. Untuk elastisitas kedua jenis energi yang di estimasi (bbm dan listrik) mempunyai nilai elastisitas pendapatan (pengeluaran)  yang kurang dari satu (<1) yang berimplikasi bahwa kedua barang energi tersebut merupakan barang normal atau barang pokok.

In this study we estimate the impact of changes in energy prices on household energy consumption, community groups based on household characteristics due to changes in energy prices, and analyze the factors that influence household energy consumption. This study uses a quantitative approach and panel data econometric analysis methods to estimate the demand system. The study used panel data regression analysis techniques. The results can be seen the impact of changes in energy prices on household energy consumption, household energy consumption for fuel and electricity is strongly influenced by the energy price itself and household income. For the elasticity of the two estimated types of energy (fuel and electricity) they have an income (expenditure) elasticity value of less than one (<1) which implies that the two energy goods are normal goods or basic goods."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriani Sri Wahyuni
"Studi ini mengkaji hubungan jangka panjang antara konsumsi energi, emisi karbon dan pendapatan di Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah VECM dan menggunakan variabel harga sebagai variabel kontrol. Selain mengestimasi dengan VECM, dilakukan pula analisis dengan menggunakan IRF dan dekomposisi varians.
Hasil studi membuktikan adanya hubungan jangka paujang antara ketiga variabel tersebut. Ketiga variabel tersebut akan mengalami penyesuaian jika terjadi shock dalam jangka pendek. Karena adauya hubungau jaugka panjaug tersebut, maka dibutuhkan kebijakan energi yang akan mendorong peningkatan emisi karbon, tetapi juga meminimalkan tingkat emisi karbon di Indonesia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T32067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoni Hartono
"Studi ini hendak menganalisa dampak dan kebijakan harga energi Indonesia terhadap perekonomian kota Jakarta; khususnya terhadap pendapatan rumah tangga miskin. Studi ini juga berusaha memformulasikan kebijakan regional yang penting bagi Jakarta untuk menurunkan dampak negative dan kebijakan energi nasional ini terhadap pendapatan rumah tangga miskin. Untuk mencapai tujuan ini, dibangun sebuah model CGE (computable general equilibrium) regional. Model ini merupakan model CGE pertama di Indonesia yang dikembangkan untuk sebuah kota."
2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Agung Prasetyawan Suharko
"Indonesia sedang mengalami fenomena urbanisasi yang pesat pembangunan pada sektor industri pemicu terbesar dalam peningkatan urbanisasi Bertumbuhnya populasi urban sektor industri dan sektor rumah tangga akan meningkatkan konsumsi energi Selain itu dampak dari meningkatnya konsumsi energi akan menghasilkan emisi CO2 yang tinggi dimana akan berdampak pada lingkungan Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pengaruh antara urbanisasi terhadap konsumsi energi dan CO2 Penelitian ini menggunakan data periode 2008 sampai dengan 2012 dengan metode estimasi adalah data panel Hasil estimasi menunjukkan bahwa urbanisasi memiliki hubungan signifikan terhadap konsumsi BBM dan total konsumsi energi namun urbanisasi tidak signifikan terhadap konsumsi listrik dan emisi CO2 Populasi memiliki hubungan signifikan terhadap konsumsi BBM konsumsi listrik dan total konsumsi energi serta emisi CO2 Sedangkan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan signifikan terhadap konsumsi BBM konsumsi listrik emisi CO2.

Indonesia is experiencing the phenomenon of rapid urbanization development of the industrial sector is the biggest triggers in the increase of urbanization The growth of urban population the industrial sector and the household sector will increase energy consumption In addition the impact of rising energy consumption will produce high CO2 emissions which would have an impact on the environment The purpose of this research is to investigate the impact of urbanization on energy consumption and CO2 This study uses data from 2008 to 2012 with the estimation method is a data panel The estimation results showed that the urbanization has a significant relation to fuel consumption and total energy consumption however urbanization no significant effect on electricity consumption and CO2 emissions The population has a significant relation to fuel consumption electricity consumption and total energy consumption and CO2 emissions While the economic growth has a significant relation to fuel consumption electricity consumption CO2 emissions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anastasia Widya Kristiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis dampak urbanisasi terhadap konsumsi energi dan emisi CO2 dengan mengakomodir heterogenitas wilayah yang ada di Indonesia. Selain itu, perbedaan kawasan peruntukan di Kawasan Barat Indonesia (KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) akan berpotensi menimbulkan dampak yang berbeda karena perbedaan karakteristik wilayah. Untuk menangkap heterogenitas regional yang ada di Indonesia, maka diaplikasikan metode estimasi data panel pada level provinsi selama periode 2011-2015. Hasil estimasi menunjukkan bahwa urbanisasi berdampak positif terhadap emisi CO2 namun tidak signifikan secara statistik dalam meningkatkan konsumsi energi per kapita. Terdapat pula perbedaan dampak urbanisasi KBI dan KTI terhadap konsumsi energi per kapita dimana dampak urbanisasi di KTI adalah negatif dan lebih rendah dibandingkan KBI.

This study aims to estimate and analyze the impact of urbanization on energy consumption and CO2 emissions by accommodating the heterogeneity of regions in Indonesia. In addition, differences in designation areas in western Indonesia (KBI) and eastern Indonesia (KTI) will have the potential to cause different impacts due to differences in regional characteristics. To capture regional heterogeneity in Indonesia, the method of estimating panel data at the provincial level was applied during the 2011-2015 period. The estimation results show that urbanization has a positive impact on CO2 emissions but is not statistically significant increasing per capita energy consumption. There are also differences in the impact of the KBI and KTI urbanization on per capita energy consumption where the impact of urbanization in the KTI is negative and lower than the KBI."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indah Nikensari
"Kebijakan pengurangan jumlah subsidi BBM dan Listrik dalam APBN 2001 oleh Pemerintah Indonesia membawa konsekuensi pada kenaikkan harga BBM dan Listrik. Meskipun harga BBM dan Listrik selalu mengalami kenaikkan dari tahun ke tahun, akan tetapi kenaikkan harga pada tahun 2001 ini lebih banyak disebabkan oleh penurunan jumlah subsidi dalam APBN, setelah sejak tahun anggaran 1997/1998 sampai dengan tahun anggaran 2000 jumlah subsidi BBM terus mengalami peningkatan akibat naiknya biaya pengadaan. Atas rekomendasi IMF, sehubungan dengan pencairan paket bantuan dan negara-negara donor yang tergabung dalam CG1 kepada Indonesia, subsidi BBM & Listrik direkomendasikan segera dihapus supaya ada efisiensi pada APBN. Rencana penghapusan jumlah subsidi BBM dan Listrik dalam APBN direncanakan secara bertahap dan akan berakhir pada tahun 2004.
Pengurangan jumlah subsidi membawa dampak multiplier yang sangat luas pada perekonomian, termasuk pada PDB. Hal ini ditunjukkan oleh hasil simulasi dengan model INDECGE dengan tahun dasar 1998, yang menyatakan bahwa dalam jangka pendek adanya kenaikkan harga energi masih memberikan dampak positif pada kenaikkan PDB Sektoral maupun PDB Pengeluaran dengan prosentase yang menurun, akan tetapi dalam jangka panjang kenaikkan harga energi akan memberikan dampak negative pada PDB semua sektor, kecuali pada sektor yang masih ada subsidinya, dengan cacatan kondisi perekonomian saat itu tidak ada peningkatan dari kondisi tahun dasar 1998. Dampak negatif pada PDB Pengeluaran jika kondisinya belum berubah lebih baik, adaiah bahwa selain Konsumsi. Pemerintah, semua variabel pada PDB Pengeluaran seperti Konsumsi Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Stok Inventori, Ekspor serta Impor akan mengalami penurunan."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T20585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoni Hartono
"Studi ini dilatar belakangi oleh krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997. Krisis tersebut telah mengakibatkan terpuruknya kinerja perekonomian Indonesia, dimana laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1998 terkontraksi 13,68% dan pendapatan per kapita yang menurun tajam hingga di bawah 500 US dollar. Berkaitan dengan krisis tersebut, salah satu permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah semakin tingginya subsidi energi, khususnya bahan bakar minyak dan Iistrik yang pada akhirnya membawa pemerintah Indonesia harus mengambil pilihan sulit yaitu dengan mengeluarkan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL). Disamping memberikan dampak pada perekonomian nasional, krisis ini juga berdampak pada perekonomian wilayah di Indonesia yang salah satu diantaranya adalah DKI Jakarta, dimana krisis tersebut mengakibatkan terpuruknya kinerja perekonomian DKI Jakarta, bahkan dampak krisisnya Iebih parah dibandingkan dampak di tingkat nasional.
Tujuan studi ini adalah menganalisis dampak kebijakan harga energi terhadap kinerja perekonomian DKI Jakarta dengan menggunakan model komputasi keseimbangan umum sebagai alat analisis. Studi ini membahas: (1) dampak kebijakan harga energi terhadap kinerja perekonomian DKI Jakarta, terutama dampaknya terhadap distribusi pendapatan; (2) kebijakan ekonomi apa yang harus dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta; dan (3) kebijakan ekonomi apa yang harus ditempuh pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat peningkatan harga energi terutama terhadap kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Dengan pembahasan tersebut akan memberikan gambaran mengenai kelompok masyarakat mana yang harus menanggung beban terbesar dari peningkatan harga tersebut sehingga dapat dirumuskan kebijakan ekonomi yang tepat bagi kinerja perekonomian DKI Jakarta.
Dengan membangun model komputasi keseimbangan umum yang tepat dengan berdasarkan pada Social Accounting Matrix (SAM) perekonomian DKI Jakarta, akan dianalisis dampak kebijakan harga energi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pendapatan rumah tangga, pendapatan faktor produksi, output dan nilai tambah sektoral, harga dan jumlah komoditi, konsumsi rumah tangga dan pemerintah serta perilaku tabungan dari rumah tangga dan pemerintah. Model ini merupakan hasil modifikasi dan pengembangan yang lebih jauh dari model Resosudarmo dan Azdan (2000) yang membahas permasalahan mengenai dampak kebijakan sumber daya air terhadap distribusi pendapatan di DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil analisis, dapat dikemukakan bahwa kebijakan menaikkan harga 138MBBG dan TDL telah membuat beberapa sektor perlu mendapat perhatian serius, khususnya dampak negatif terhadap output dan nilai tambah sektoral terutama sekali terhadap industri makanan, minuman dan tembakau, industri tekstil, kulit, kayu dan barang dari kayu dan sektor listrik, gas dan air minum yang pada gilirannya mengurangi pendapatan faktor produksi tenaga kerja khususnya tenaga kerja informal yang pada akhirnya pendapatan dari kelompok rumah tangga sangat miskin dan rumah tangga miskin menerima dampak negatif relatif besar apabila dibandingkan dengan kelompok lainnya, sehingga distribusi pendapatan menjadi lebih tidak merata. Disamping itu semua, tentunya kelompok rumah tangga sangat miskin dan rumah tangga miskin juga menerima dampak negatif terhadap pola konsumsi dan tabungannya yang pada akhirnya beban kedua kelompok rumah tangga ini dirasakan semakin berat.
Disamping itu pula dapat dikemukakan juga beberapa butir kebijakan yang dapat diterapkan, yaitu: (1) Mendorong kembali berkembangnya sektor-sektor yang bersifat padat modal, seperti Industri Makanan, Minuman dan Tembakau; Industri Tekstil, Kulit, Kayu dan Barang dari Kayu; dan Sektor Listrik, Gas dan Air Minum. Secara khusus perlu dilakukan usaha untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah di Industri Makanan, Minuman dan Tembakau dan Industri Tekstil, Kulit, Kayu dan Barang dari Kayu, sehingga diharapkan akan meningkatkan kembali pendapatan kelompok rumah tangga sangat miskin dan rumah tangga miskin; (2) Memperbaiki infrastruktur perekonomian. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendorong keberhasilan kebijakan di atas, sehingga upaya pemulihan dan perbaikan infrastruktur ekonomi di DKI Jakarta sangat diperlukan, terutama infrastruktur transportasi yang menjadi penunjang kegiatan perekonomian sebagian besar penduduk DKI Jakarta; dan (3) Peningkatan pendapatan kelompok rumah tangga sangat miskin dan rumah tangga miskin melalui program subsidi langsung. Program subsidi langsung dapat dilakukan melalui Jaring Pengaman Sosial (JPS) atau melalui upaya peningkatan sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor lainnya sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat berpenghasilan rendah tersebut_
Sekalipun model dalam studi ini telah memenuhi validitas hasil komputasi model, tetapi tidak berarti tanpa kelemahan dan beberapa catatan penting. Kelernahan clan catatan mengenai model tersebut dapat dijadikan bahan pemikiran mengenai studi sejenis di masa depan, yaitu: (1) model ini memiliki keterbatasan yaitu jumlah sektor yang digunakan dalam model ini terlalu sedikit sehingga tidak memberikan arah yang jelas sektor mana yang secara lebih terperinci memberikan dampak positif ataupun dampak negatif dengan adanya peningkatan harga energi; (2) kelemahan selanjutnya adalah mengenai data yang digunakan, dimana data-data pembentuk Tabel SAM adalah data-data perekonomian DKI Jakarta tahun 1993, namun demikian tabel tersebut adalah tabel terakhir yang tersedia dan dibangun berdasarkan hasil penelitian dimana penulis terlibat di dalamnya; (3) model ini masih mengasumsikan bahwa tidak adanya pengaruh perekonomian lain terhadap perekonomian DKI Jakarta, yang selayaknya analisis terhadap suatu wilayah juga memperhatikan aspek keterkaitan antar daerah; (4) namun demikian model komputasi keseimbangan umum (mode] RCGE) DKI Jakarta dalam studi ini adalah model yang relatif baru atau bahkan pertama kali dikembangkan di Indonesia sehingga diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan model sejenis untuk analisis dampak ekonomi lainnya; dan (5) model ini sudah cukup baik dalam memberikan pemahaman baru terhadap dampak perekonomian nasional terhadap perekonomian wilayah walaupun masih terbatas hanya dengan satu wilayah."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Nabiel Erfan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi virus covid 19 terhadap konsumsi listrik pelanggan pada PLN Rayon Unit Layanan Pelanggan (ULP) Cikembar Kabupaten Sukabumi. Pandemi virus covid 19 menyebabkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan PLN mengeluarkan kebijakan untuk menekan laju pertumbuhan covid 19 yang menyebabkan perubahan pola hidup masyarakat dan konsumsi energi listrik pelanggan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode ARIMA Time Series dengan pemodelan intervensi step function. Data konsumsi listrik pelanggan menggunakan data Januari 2016 hingga Agustus 2020 dengan periode intervensi mulai Maret 2020 saat kebijakan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah. Dari pemodelan intervensi step function akan diketahui bahwa jenis konsumsi listrik pelanggan apakah dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, musiman, atau tidak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah serta dari data tersebut dapat dibuat perkiraan beban pemakaian listrik untuk periode berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi listrik pelanggan rumah tangga terdampak pada kebijakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan PLN dengan error forecast sebesar 3.732%, penurunan penjualan kWh Pelanggan industri hanya efek musiman dengan error forecast sebesar 22.077%, penurunan penjualan Total kWh hanya efek musiman dengan error forecast sebesar 8.09%, dan konsumsi listrik sosial, bisnis, dan pemerintahan tidak berdampak pada kebijakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan PLN karena tidak sesuai secara teoritis ketika kebijakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi diterapkan maka konsumsi listrik pelanggan sosial, bisnis, dan pemerintah akan berkurang.

A study to determine the effect of the COVID-19 pandemic on the electricity consumption of customers at the PLN Rayon Customer Service Unit (ULP) Cikembar Sukabumi District. The Covid 19 pandemic caused the Sukabumi District Government and PLN to issue policies to reduce the growth rate of Covid 19 which led to changes in people's lifestyles and the consumption of electricity for customers. The method used in this study uses the ARIMA Time Series method with step function intervention modeling. Customer electricity consumption data uses data from January 2016 to August 2020 with an intervention period starting March 2020 when the policy for teaching and learning activities is carried out from home. From the step function intervention modeling, it will be seen that the type of electricity consumption of customers is influenced by government policies, seasonal, or not influenced by government policies, and from this data, an estimate of the electricity consumption load for the next period can be made. The results show that the electricity consumption of household customers is affected by the policies of the Sukabumi District Government and PLN with an error forecast of 3,732%, the decrease in kWh sales for industrial customers is only a seasonal effect with an error forecast of 22,077%, the decrease in total kWh sales is only a seasonal effect with an error forecast of 8.09%, and social, business and government electricity consumption does not have an impact on the policies of the Sukabumi District Government and PLN because it is not theoretically appropriate when the Sukabumi District Government policy is implemented, the electricity consumption of social customers, business and government will decrease"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>