Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136460 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyudi
"ABSTRAK
Transmisi epiderniologi dan demografi, serta pergeseran struktur ekonomi menyebabkan meningkatnya tuntutan akan pelayanan kesehatan Perkembangan ekonomi masyarakat Jepara meningkat tetapi ternyata sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 1996 terjadi penurunan jumlah pasien di R.S.U.D RA.Kartini khususnya yang berasal dari konsumen perusahaan swasta, B.U.M.N. dan Asuransi. R.S.U.D RA Kartini adalah rumah sakit klas C milik Pemerintah Daerah Tingkat II Jepara.
Masalah pokok yang menjadi dasar penelitian adalah belum diketahuinya gambaran tentang faktor-faktor yang menjadi permintaan konsumen perusahaan terhadap pelayanan kesehatan di R.S.U.D RA Kartini dalam rangka rnenyusun strategi bauran pemasaran (product, price, place, promotion). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian operasional dengan analisis strategik. Penelitian dilakukan terhadap 12 perusahaan yang terdiri dari perusahaan swasta, BUMN/BUMD dan asuransi dan terletak di Kabupaten Jepara, Kudus dan Pati, 6 perusahaan telah mengadakan kerjasama dan 6 perusahaan belum mengadakan kerja lama dengan RSUD R.A Kartini. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan antara kedua kelompok tersebut.
Perusahaan yang telah mengadakan kerjasama didapatkan bahwa prosedur dan keputusan untuk dapat berobat telah dibuat suatu aturan yang jelas. Sedangkan kebutuhan berupa produk inti ( core product ) banyak tertuju kepada kualitas dokter, perawat, tenaga non medis. Kebutuhan fasilitas yang dapat dirasakan dan dilihat ( tangible product ) berupa keramahan petugas, kenyamanan, kebersihan ruangan dan lingkungan. Suatu kebutuhan yang membuat pasien lebih yakin untuk kembali kerumah sakit (augment product) berupa perawatan pasien setelah pulang dari rumah sakit.
Sedangkan yang belum mengadakan kerjasama: prosedur dan keputusan untuk berobat belum diatur secara jelas dan bila terjadi masalah kemudian diselesaikan secara kekeluargaan. Dan semua perusahaan rata-rata menghendaki sarana transport siap setiap saat dan proses menunggu dan mendapat pelayanan tidak terlalu lama. Informasi tentang rumah sakit disamping dari masyarakat, peranan tenaga kesehatan/dokter juga cukup besar. Sedangkan faktor-faktor yang ikut berperan untuk mengambil keputusan berobat dan bekerjasama dengan rumah sakit adalah: staf perusahaan, individu , dokter perusahaan yang ditunjuk/dokter keluarga sedangkan faktor power/people ikut juga menentukan keberhasilan proses ini. Sebagai langkah selanjutnya perlu pendidikan dan latihan untuk tenaga medis/nonmedis. Ditunjuk staf rumah sakit untuk dapat mengadakan pendekatan formal dan informal kepada perusahaan dalam rangka kerjasama.

ABSTRACT
The transmission of epidemiology and demography and the shift in the economic structure result in the increase for medical care demands. Between 1994 and 1996 the development of economic status of Jepara society increased but the number of patients in R.S.U.D R.A. Kartini decreased, especially those the consumer of private firms, BUMN (State owned corporations), and insurance firms.
R.S.U.D. RA. Kartini is a General Hospital of the Second Autonomous Region of Jepara, a C class with 144 beds. The main issue underlying this research is that there is not yet a clear perspective of factors that is related to the demand of hospital benefits mainly from the third firm-consumers in relation with the marketing mix (product, price, place, promotion). The type of research to be undertaken is the operational research through strategic analysis. This research is carried out against 12 private firms, BUMNBUMD (State owned corporations), insurance firms, located in the Regencies of Jepara, Kudus and Pati, of which 6 of them have made a cooperation with RSUD RA Kartini, while the rest have not. Data processing and analyze is done in a descriptive manner by making a comparison between those two groups.
The companies which have made a cooperation were found to have settled a procedure for applying medical treatment where the payment system was also clear. While the need in the form of core product substantially was aimed at the quality of physicians, nurses, and non medical personnel?s. The need of patient for tangible product facilities was met by the enmities of the officials, comfort, room and environment sanitation. The need of the patient for an augment product was the medical care after leaving the hospital.
For the corporations which have not had cooperation, the procedures and decision to have medical care have not yet been clearly regulated, and when a problem arises it is solved in a family atmosphere .On the average all companies insist that transportation facilities should stand-by and waiting process/getting medical services should not take too long.
Information about the hospital besides from the public the role of the medical team/the physicians is also of great importance . While other factors also playing a big role in deciding whether to purchase a medical treatment and cooperate with the hospital are, the company's staff, individuals, the appointed company's physicians /the family doctor, while the power/people's factor also determines the success of this process.
As the next step, an education and training facility is needed for medical/non medical personnel in or outside the hospital .A staff should be appointed to make an informal/formal approach towards companies/third party within this frame work.
Bibliography 31 (1982 - 1997).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Rahmayanti
"Pelayanan rawat Inap merupakan pelayanan medis yang utama dirumah sakit dan merupakan tempat untuk interaksi antara pasien dan rumah sakit yang berlangsung dalam waktu yang lama. Pelayanan rawat Inap berhubungan sangat sensitif karena menyangkut perasaan pasien, mutu pelayanan dan citra rumah sakit. Semua itu sangat membutuhkan perhatian pihak manajemen rumah sakit. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien rawat inap di RSU Bunda Margonda,Depok. Hasil penelitian menyimpulkan ada pengaruh antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien rawat inap di RSU Bunda Margonda dikategorikan tinggi karena memiliki nilai hubungan sebesar 0,810.

Inpatient treatment is the major medical services in a hospital in which the interaction between the patient and hospital take place in a long period of time. Inpatient services is a sensitive subject to to the reason that it is interrelated directly with patient?s emotion and reception, service quality and image of the hospital. Thus, the management executives of a hospital should pay their fullest attention to it. Satisfaction is the feeling of happiness or disappointment that accurs ofter te inpatients of hospital evaluating the hospital ?s performance by comparing it to their expectation. It is the same case when a custumer assessing the quality of a product by comparing it with his or her expectation.
The aim of this research is to identity the effect between the service quality and the satisfaction of hospitalized patients of RSU Bunda Margonda, which could be classified as high because the relationship value is as big as 0.810.
"
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsu Khaldun
"Penyakit batuk pilek adalah merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang ternyata sebagai penyebab kematian utama bayi dan balita di Indonesia. Prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Jawa Barat khususnya dipedesaan, yaitu tercatat 36% kematian bayi dan balita akibat penyakit Infeksi Saluran pernapasan pada tahun 1992 (Profil Kesehatan Jawa Barat 1993). Salah satu upaya untuk mengatasi penyakit ini sebelum keadaannya bertambah parah adalah memberi pengobatan sedini mungkin dirumah sesuai anjuran dan harapan pemerintah (Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA,Depkes RI 1993).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji informasi tentang hubungan tindakan ibu mengobati sendiri anak balitanya yang menderita batuk pilek dengan faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi tindakan ibu tersebut.
Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan analisa silang, dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari hasil kuesioner modul dan kor Susenas Biro Pusat Statistik tahun 1992.
Hipotesa yang diajukan adalah apakah ada hubungan tindakan ibu mengobati sendiri anak balitanya dengan faktor pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, jarak rumah ke fasilitas kesehatan terdekat, lama sakit balita dan disertainya demam dipedesaan Jawa Barat.
Berdasarkan hasil analisis bivariat didapatkan dari enam variabel babas maka koreIasi yang paling bermakna adalah variabel pekerjaan, lama sakit dan demam (p<0,01), disusul dengan variabel pendidikan dan jarak rumah ke fasilitas kesehatan terdekat (p<0,05). Variabel belanja rumah tangga sebagai proyeksi penghasilan keluarga adalah satu-satunya variabel yang tidak mempunyai hubungan yang bermakna terhadap tindakan pengobatan sendiri (p>0,05). Sedangkan hasil analisis multivariat didapatkan hanya variabel pekerjaan, lama sakit balita dan demam yang mempunyai pengaruh terhadap tindakan ibu mengobati sendiri dirumah (p<0,05).
Kesimpulan analisis diatas menyatakan bahwa faktor pekerjaan, pendidikan dan jarak rumah kefasilitas kesehatan terdekat sebagai faktor predisposisi dan juga faktor lama sakit dan keadaan demam balita sebagai faktor kebutuhan adalah sangat berperan terhadap tindakan pengobatan sendiri bagi para ibu dirumah. Untuk itu disarankan perlu adanya peningkatan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan para ibu tentang tata cara pengobatan sedini mungkin dirumah yang lebih efektif dan lebih efisien, melalui upaya-upaya penyuluhan dari petugas-petugas kesehatan setempat.

Cough-common cold diseases are made up of respiratory tract infection which are inducing the main factor of infant and under five years old children death in Indonesia. The highest prevalence is found at West Java province, especially at rural area, that is, listed for 36% infant and under five years old children mortality caused by ISPA (ARI) on 1992 (East Java Health Profiles, 1993). One of the effort to overcome this kind of disease before getting worse is commit self treatment at their respective houses in line with government?s hope and suggestion (ARI Fight Management, Depkes RI 1993).
The purpose of this research is to analyze information regarding the mother self treatment together with factors which are deemed to have impact on it. This is descriptive analytic research with cross sectional approach by means of secondary data obtained from the result of module and questionnaire from Nationality Social Economy Survey (Susenas) by Statistic Centre Bureau (BPS) 1992.
The proposed hypothesis is whether there are Relationship between the mother self treatment and the mother's education, job, the distance of house to the nearest health service facility, family's income (expenditure), the length of suffering from the diseases and or fever by infant and under five years old children at rural area West Java.
There are 6 variables based upon the bivariate analysis result, the most significant correlation is job, the length of suffering from and or fever variables (p<0,01), and then education and distance (p<0,05). Family income (expenditure) variable is one of self treatment that not significant (p>0,05). Meanwhile, based on multivariate analysis result, it is found only job, length of suffering from the diseases and fever variable that have impact on self treatment (p<0,05).
The conclusion of the said analysis stated that predispose factors (job, education, distance) and necessity factors (length of suffering from the diseases and fever) play important role over the mother self treatment at home. It is suggested that there should have knowledge, ability, skill improvement of the mother as to the ''self treatment manners be more effective and efficient through extension from local health providers."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
London : Nuffield Provincial Hospital Trust, 1972
362.1 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Rahmadina
"Pelayanan kesehatan merupakan salah satu pelayanan publik yang berperan krusial dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan, puskesmas sejatinya harus menyediakan pelayanan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan publik pada pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan dengan menggunakan teori kualitas pelayanan kesehatan oleh Donabedian (2003) melalui tiga dimensi yang diukur yakni structure, process, dan outcome. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mixed method melalui survei, wawancara mendalam, dan observasi sederhana. Hasil survei kepada 100 responden menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa dikategorikan baik dengan dimensi structure memiliki persentase 96% memiliki kategori baik, dimensi process memiliki kategori 85% baik, dan dimensi outcome 95% memiliki kategori baik. Dalam hal ini dimensi process memiliki persentase lebih kecil dibanding dimensi lainnya sehingga diperlukan adanya upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terutama oleh berbagai pihak yang terlibat yakni Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa.

Health services are one of the public services that play a crucial role in improving health status. As the front guard in providing health services, community health centers must provide quality services. This research aims to analyze the quality of public services in health services at the Jagakarsa District Health Center, South Jakarta using the theory of health service quality by Donabedian (2003) through three measured dimensions, namely structure, process and outcome. This research uses a quantitative approach with mixed method data collection techniques through surveys, in-depth interviews and simple observations. The results of a survey of 100 respondents stated that the quality of health services at the Jagakarsa District Health Center was categorized as good, with the structure dimension having a percentage of 96% in the good category, the process dimension having a good category of 85%, and the outcome dimension being 95% in the good category. In this case, the process dimension has a smaller percentage than other dimensions, so efforts are needed to improve the quality of health services, especially by the various parties involved, namely the DKI Jakarta Provincial Health Service and the Jagakarsa District Health Center."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mhd Indra Gunawan
"Salah satu permasalahan sistem rujukan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik, maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit dalam permasalahan kesehatan hal ini juga terjadi juga di kota Batam. Untuk mengatasi hal tersebut sistem pelayanan kesehatan di era BPJS Kesehatan mengutamakan optimalisasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), seperti Puskesmas, klinik pratama, maupun dokter praktek perorangan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat. Namun masih sering kita temui masalah rujukan pelayanan rumah sakit yang terjadia ketidak tepatan dalam rujukan yang dialami oleh IGD Rumah Sakit dan Klinik-klinik di Batam. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahuai penyebab ketidak tepatan atau penyimpangan dalam rujukan FKTP yang terjadi di kota Batam.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa BPJS selalu menghimbau pimpinan dan dokter klinik untuk menahan laju rujukan yang relatif tinggi (berdasarkan asumsi yang banyak beredar di kalangan klinik dan tenaga medis baik di rumah sakit dan klinik). Dan rujukan non spesialistik yang rationya tidak lebih boleh lebih dari 15% agar tidak berdampak pada turunnya jumlah kapitasi (pasien kepesertaan BPJS kesehatan dalam tiap bulannya) yang dimiliki klinik. Disarankan Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan hasil penelitian merupakan peningkatkan kualitas atau mutu tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan, mengadakan sosialisasi terhadap aturan-aturan kebijakan secara berkesinambungan mengingat agar terhindari dari konflik dalam pelayanan, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan. Dan perlu adanya edukasi akan sebuah sistem dan aturan pelayanan untuk mengatasi masalah rujukan dan mengembalikan peran dokter umum sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat primer.

One of the problems of the health referral system that regulates the delegation of tasks and responsibilities on a reciprocal basis, as well as the structural and functional aspects of illness in health problems is also happening in the city of Batam. To overcome this the health care system in the era of BPJS Health prioritizes the optimization in first-rate health facilities (FKTP), such as health centers, clinics, and individual practice physicians in collaboration with BPJS Health in providing health services for the community. But still we often encounter the problem of hospital service referral that happened inaccurate in the references experienced by IGD Hospital and Clinics in Batam. The purpose of this research is to know the cause of inaccuracy or deviation in FKTP reference that occurred in Batam city.
The results found that BPJS always appealed to clinical leaders and clinicians to withhold relatively high referral rates (based on widely circulated assumptions among clinics and medical personnel in hospitals and clinics). And non-specialist referrals whose ration is no more than 15% in order not to affect the decrease in the number of capitals (monthly health membership BPJS patients) owned by the clinic. Suggested suggestions that can be submitted in relation to the results of the study is to improve the quality or quality of health personnel in health services, socialization of policy rules continuously in order to avoid the conflict in service, increasing the competence of health workers. And there is need for education of a system and rules of service to overcome the problem of referrals and return the role of general practitioners as the spearhead of primary health care."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Nagiot Cansalony
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak perubahan bentuk kelembagaan RS Pasar Rebo dari Unit Swadana menjadi PT terhadap pelayanan rumah sakit. Perubahan akan dilihat melalui tingkat pemanfaatan sarana, tingkat efisiensi dan mutu pelayanan serta tingkat kunjungan pasien.
Metode yang digunakan adalah statistik nonparametris untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel yang berkorelasi. Alasan dari penggunaan statistik nonparametris karena distribusi data tidak normal (asymetris). Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs (WMP) dengan bantuan SPSS. Alasan dari penggunaan uji WMP karena uji ini dapat membuat penilaian tentang ?lebih besar dari" antara dua perbedaan dalam masing-masing sarnpel yang berkorelasi, juga dapat membuat penilaian antara dua skor yang berbeda yang timbul dari setiap dua sampel yang berkorelasi.
Hasil yang didapatkan adalah secara keseluruhan berdasarkan variabel tingkat pemanfaatan sarana, tingkat efisiensi dan mutu pelayan tidak ada perbedaan secara signifikan. Perbedaan terjadi pada beberapa indikator dari 3 variabel. Pada instalasi rawat inap terdapat 2 perbedaan yang meningkat, 2 perbedaan yang menurun dan 8 tidak ada perbedaan. Pada kunjungan di instalasi rawat jaian, pasien Askes meningkat di 10 klinik, rnenurun di 1 klinik dan tetap di 6 klinik. Pasien Karyawan meningkat tidak ada, menurun di 8 klinik dan tetap di 9 klinik. Pasien DKK meningkat di 4 klinik, menurun tidak ada dan tetap di 13 klinik. Pasien Kartu Sehat meningkat di 15 klinik, menurun tidak ada dan tetap di 2 klinik. Pasien Jaminan Perusahaan meningkat di 13 klinik, menurun tidak ada dan tetap di 6 klinik. Pasien umum meningkat tidak ada, menurun di 14 klinik dan tetap di 6 klinik. Selain itu, secara bermakna ada perbedaan dalam tingkat kunjungan seluruh pasien di Klinik Mata serta Klinik Gigi dan Mulut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""Emergency Medical Services: Clinical Practice and Systems Oversight" is the official textbook of the National Association of EMS Physicians(TM) (NAEMSP(TM)) National EMS Medical Directors Course and Practicum(TM). Now paired with a companion website featuring self-assessment exercises, audio and video clips of EMS best practices in action, and more, this essential study aid guides students through the core knowledge they need to successfully complete their training and begin their careers as EMS physicians."Emergency Medical Services: Clinical Practice and Systems Oversight" consists of: Volume 1: Clinical Aspects of EMS Volume 2: Medical Oversight of EMS Companion website featuring supportive self-assessment exercises, audio and video clips."
Chichester: John Wiley & Sons, 2015
362.18 EME
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mursyid Bustami
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penyusunan Rencana Strategis pengembangan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian kegiatan pelayanan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional selama kurun waktu tahun 2014-2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara mengumpulkan data sekunder kuantitatif dan mengambil data primer dengan cara wawancara mendalam dan Consensus Decision Making Group untuk merumuskan rencana strategis dengan memakai analisis SWOT.
Hasil penelitian menyarankan bahwa rencana strategis pengembangan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional dapat menjadi panduan bagi bagian SDM, Pendidikan dan Penelitian, Organisasi dan Tata Laksana untuk membuat program kegiatan berkelanjutan.

ABSTRACT
This study focuses on Strategic Planning for Development of Healthcare Services in RS Pusat Otak Nasional so it can be used as guidance for planning, executing, and evaluating healthcare service activities in RS Pusat Otak Nasional for the period of 2014 - 2018. It is a qualitative research comprising of collecting quantitative secondary and primary data by doing in-depth interviews and a Consensus Decision Making Groupto obtain a strategic planning using SWOT analysis.
The result of this research suggests that strategic planning for the development of healthcare services in RS Pusat Otak Nasional can be used as guidance for Human Resources department, Education and Research Department, Institutional and Governance, to develop a continuing action-plan program.
"
2014
T39329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>