Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80405 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widjanarko Sunarjo
"Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Sistim pelayanan kesehatan gigi-mulut di Pertamina adalah komprehensif, dengan sarana pelayanan yang cukup lengkap. Sarana yang lengkap dan jarak fasilitas kesehatan belum menjamin pemanfaatan fasilitas oleh populasi. Pemanfaatan fasilitas Poliklinik gigi di kantor pusat Pertamina belum optimal, dilihat dari segi kebutuhan perawatan gigi-mulut dan kunjungan berobat populasi yang membutuhkan perawatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi utilisasi poliklinik gigi di kantor pusat Pertamina diduga disebabkan karena demand/ kesadaran karyawan terhadap kesehatan gigi-mulut kurang, sikap karyawan terhadap pelayanan petugas kesehatan, adanya prefererisi karyawan dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi karyawan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan yang disediakan oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional. Dengan deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina dan analitik dimaksudkan mempelajari secara analitik pengaruh faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina yang disediakan oleh perusahaan.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah gambaran tentang hubungan dan informasi perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi populasi untuk memanfaatan fasilitas poliklinik gigi kantor pusat Pertamina yaitu faktor umur, jumlah keluarga, pendidikan, golongan, pengetahuan kesehatan gigi-mulut, preferensi, sikap karyawan dan kebutuhan akan fasilitas pelayanan poliklinik gigi. Uji statistik yang dilakukan, dari delapan variabel ternyata yang mempunyai hubungan pada penelitian ini hanya empat faktor yaitu pendidikan formal karyawan, golongan karyawan, preferensi dan sikap karyawan terhadap petugas kesehatan. Setelah dilanjutkan uji statistik untuk melihat pengaruh delapan faktor tersebut terhadap utilisasi ternyata faktor sikap karyawan terhadap petugas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap utilisasi. Dan utilisasi sebagai dependent variable 36 persen dapat diterangkan oleh faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa utilisasi poliklinik gigi kantor pusat Pertamina 22 persen tidak pernah memanfaatkan poliklinik gigi, 54,5 persen memanfaatkan poliklinik gigi dengan frekwensi jarang dan 23,5 persen memanfaatkan poliklinik gigi dengan frekwensi sering. Dari delapan faktor yang diduga ada hubungan dengan utilisasi hanya empat faktor yang secara statistik bermakna. Dan dari hasil uji statistik regress berganda hanya satu faktor yaitu sikap yang secara statistik dominan bermakna.
Saran dari hasil penelitian ini antara lain adalah mengingat faktor sikap yang paling dominan mempengaruhi utilisasi maka disarankan selektivitas petugas kesehatan yang bertugas dipoliklinik gigi, peningkatan aktivitas poliklinik secara penuh dalam waktu kerja dengan 3 dental unit yang ada, pengkatan dan rnotivasi pemeriksaan berkala karyawan dan rangsangan dan ketenangan kerja bagi karyawan yang bekerja di poliklinik kantor pusat Pertamina dengan perencanaan pembinaan personil untuk menunjang pelaksanaan tugas di poliklinik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain diluar faktor yang telah diteliti."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sis Santoso
"Instalasi rawat jalan sebagai primadona pelayanan rumah sakit dimasa depan, dapat memberikan kontribusi yang bermakna terhadap pelayanan penunjang dengan pendapatan yang cukup besar. Tinggi rendahnya kunjungan merupakan hasil interaksi antara pemberi (provider) dan penerima pelayanan (users), serta kepuasan konsumen merupakan faktor penentu bagi penggunaan jasa berulang. Berdasarkan data rekapitulasi kunjungan konsumen pihak ke III Poliklinik Sore periode Januari-Desember 2003 jumlah total kunjungan konsumen masih dirasakankurang memenuhi harapan bagi RSPP yaitu > 40% konsumen tiap bulan. Hal tersebut merupakan suatu indikator kurang maksimalnya pemanfaatan Poliklinik Sore oleh konsumen selama Dipilihnya konsumen ke-III dimana dalam pembayarannya ditanggung oleh perusahaan, asuransi dan biaya sendiri karena merupakan pangsa pasar utama bagi RSPP.
Sampai saat ini evaluasi terhadap kunjungan poliklinik sore ini belum dilaksanakan dan oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi pada poliklinik sore.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kunjungan rawat jalan (independent variable) dengan berbagai faktor yang diteliti (dependent variable), baik faktor internal, faktor eksternal.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke seluruh unit pelayanan yang ada. Analisis data secara statistik menggunakan analisis univariate dan analisis bivariate dengan uji chi square.
Karakteristik pasien pada Poliklinik Sore RSPP Tabun 2004 adalah terbanyak adalah berusia 22-30 tahun, jenis kelamin wanita, pekerjaan swasta atau wirasaswasta, pendapatan antara 3 juta sampai dengan 5 juta, aksesibilitas dekat dengan RSPP dan rata-rata sebagian besar mempunyai pengetahuan tinggi. Pasien yang mempunyai keingingan untuk sehat atau sembuh dari sakit (need) yang mendorong untuk memanfaatkan fasilitas rawat jalan poliklinik sore yang disebabkan karena faktor pengetahuan adalah 96,4%, sarana dan prasarana 97,3%, tarif 37,3%, aksesibilitas 54,5%, dan kualitas pelayanan 76,4%.
Semua faktor eksternal yang meliputi variabel usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, aksesibilitas, pendapatan dan pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap utilisasi poliklinik sore Rumah Sakit Pusat Pertamina. Hanya faktor eksternal kualitas pelayanan dan tarif yang mempuyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap utilisasi poliklinik sore Rumah Sakit Pusat Pertamina. Sedangkan variabel sarana dan prasarana tidak berhubungan secara bermakna dengan utilisasi.
Dalam upaya meningkatkan kunjungan rawat jalan disarankan untuk terus meningkatlan kebersihan fasilitas yang ada terutama toilet dan memberi wawasan kepada dokter agar lebih berorientasi kepada konsumen dalam memberikan pelayanan medisnya. Informasi pelayanan poliklinik sore juga harus terus disebarluaskan dengan tarif yang lebih kompetitif.
Kepustakaan : 21 (1990 - 2003)

Evening Polyclinic Utilization Analysis at Central Pertamina Hospital Jakarta 2004Installation of out-treatment, as the idol of future hospital's service, can give meaningful contribution of supporting services that earn big income. High or low visiting represents result of interaction between provider and users of the services, and also customers' satisfaction that represents determinant factor for repeated using of the service. Based on summarized data concerning customers' visiting to evening polyclinic from the third party, period of January-December 2003, the total amount of customers' visiting is less expectation for RSPP that is > 40% of customers per month. This matter is an indicator of less maximal use of evening polyclinic by customer during the time. The third customers, whose payments are guaranteed by company, insurance, and own expense, are selected because they are main market for RSPP.
Until now, the evaluation concerning customers' visiting to evening polyclinic has not been conducted yet. Therefore, this research is aimed to know factors related to the utilization of evening polyclinic.
This research is also aimed to know relationship between out-treatment visiting (independent variable) with other examined factors (dependent variable), both internal and external factors.
The process of collecting premier data is done by distributing questionnaires to all over existing service unit. Statistically data analysis is conducted by using univariate and bivariate analysis with chi square test.
Patients' characteristic at evening polyclinic of RSPP in the year 2004 are having age between 22-30 years old, women, private employees or entrepreneurs, earning between 3 million to 5 million, having near accessibility to RSPP, and most of them having high knowledge. Patients who want to be cured (need), encouraged to utilize out-treatment facilities of evening polyclinic, caused by knowledge factor are 96,4 %, infrastructures 97,3 %, tariff 37,3 %, accessibility 54,5 %, and service quality 76,4 %.
All external factors covering age, gender, occupation, education, accessibility, revenue, and knowledge have statistically meaningful relationship to utilization of evening polyclinic at Central Pertamina Hospital. External factors covering only service quality and tariff have statistically meaningful relationship to utilization of evening polyclinic at Central Pertarnina Hospital. While, infrastructures do not have meaningful relationship to utilization.
In the effort to improve out-treatment visiting, it is suggested to keep improving the hygiene of existing facilities, especially rest room and give knowledge to doctor in order to be more oriented to customer in giving medical services. Information about evening polyclinic should also be developed with more competitive tariff.
Bibliography : 21 (1990 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi Surja Atmadja
"ABSTRAK
Seseorang tidak menggunakan fasilitas kesehatan gigi yang tersedia, mungkin disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhinya, misal tidak yakin bahwa pelayanan kesehatan gigi dapat menyembuhkan penyakitnya atau belum pernah merasakan sakit gigi dan merasa tidak perlu untuk berobat gigi. Mungkin juga karena kesibukan sehari-hari sehingga tidak sempat untuk berobat gigi.
Penelitian dilaksanakan untuk diketahuinya faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat oleh karyawan Pertamina yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan gigi berkala pada tahun 1987 Penelitian ini merupakan studi kasus kelola, dimana akan dibuktikan bahwa faktor perilaku dan struktur sosial karyawan Kantor Pusat mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat sebagai variabel terikatnya.
Dengan analisis statistik dengan uji chi square dan uji regresi linier sederhana dan berganda maka terlihat adanya hubungan bermakna antara pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, persepsi terhadap sakit gigi, pendapat terhadap kebutuhan pengobatan gigi, felt need terhadap kesehatan gigi dan mulut, kesempatan untuk berobat gigi Berta golongan pegawai dengan pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat, balk secara sendiri sendiri maupun secara bersama lama. Dalam penelitian ini nilai Odds Ratio tertinggi adalah variabel persepsi terhadap sakit gigi dengan nilai Odds Ratio = 2.37.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan poliklinik gigi Kantor Pusat oleh karyawan Kantor Pusat, masih rendah, hal seperti terlihat pada Odds Ratio masing masing variabel yang mempunyai nilai sebagian besar diatas 2, berarti mempunyai resiko sebesar 2 kali untuk tidak memanfaatkan poliklinik gigi Kantor Pusat.
Disarankan agar petugas kesehatan gigi memberikan penyuluhan tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. "
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaini
"Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan karyawan dan keluarga PT Pusri, maka pihak RS Pusri diberi tanggungjawab memberikan pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarga PT Pusri dengan sistem kapitasi. Sistem kapitasi adalah suatu cara pembayaran dimuka sebelum pelayanan diberikan dan sistem ini memerlukan informasi yang lengkap dan komprehensif terhadap tingkat utilisasi pelayanan kesehatan oleh karyawan dan keluarga PT Pusri.
Pada pelayanan kesehatan yang dibiayai sering terjadi apa yang disebut moral hazard sehingga sering terjadi over utilisasi. Permasalahan pada penelitian ini adalah belum diketahuinya informasi tingkat utilisasi pelayanan kesehatan oleh karyawan dan keluarga PT Pusri dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor karakteristik karyawan dan keluarga PT Pusri yang berhubungan dengan tingkat utilisasi pelayanan kesehatan RS Pusri. Penelitian ini merupakan penetilitian deskriptif analitik dengan data primer didapat dari hasil wawancara dan data sekunder dari rekam medik.
Karakteristik karyawan dan keluarga PT Pusri yang merupakan variabel bebas yaitu ; jenis kelamin, umur, pendidikan, jabatan, status perkawinan, jenis penyakit , persepsi terhadap RS Pusri, jarak tempat tinggal, jumlah anggota keluarga dan pengeluaran keluarga dengan variabel terikatnya tingkat utilisasi. Pada uji statistik chi square dengan nilai p = 0,05 didapatkan hanya 3 variabel bebas yaitu; jenis penyakit, persepsi dan jarak tempat tinggal yang mempunyai hubungan bermakna dan pada analisis multivariat regresi logistik didapatkan variabel jarak tempat tinggal merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkat utilisasi responden.
Hasil uji korelasi diantara variabel-variabel bebas yang mempunyai hubungan bermakna ternyata mempunyai nilai korelasi yang rendah. Variabel jarak tempat tinggal mempunyai nilai korelasi yang paling tinggi dan negatif dibanding dari 2 variabel bebas yang lain.
Dalam penelitian ini menyatakan secara tidak langsung bahwa tidak semua teori yang ada dapat sesuai dengan kondisi dari populasi yang dijadikan sampel penelitian terutama pada populasi dimana biaya pelayanan kesehatan ditanggung pihak lain.
Saran dari peneliti adalah untuk dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat utilisasi pada populasi dimana beban biaya pelayanan kesehatan ditanggung pihak lain sehingga dapat melihat seberapa besar terjadinya moral hazard dan derived demand.

Correlation Analysis between Characteristic of Employees and Families of PT Pusri with the Utilization Level of Health Service of the Pusri Hospital 2003 In fulfilling the needs for health service of the employees and families of PT Pusri, the Pusri Hospital is charged with the responsibility to provide health services for the employees and families of the PT Pusri with capitation system. The capitation system is a prepaid payment system before the service is provided and this system needs complete and comprehensive information toward the utilization level of the health service by the employees and families of PT Pusri.
In the health service which is financed often occurred what is call moral hazard that often occurred over utilization. The problem in this research is the unknown information regarding the health utilization level by the employees and families of PT Pusri and the factors which affect it.
This research is intended to identify the factors of the employees and families? characteristic which is related to the health service utilization level of Pusri Hospital. This research is a descriptive and analytic one, with the primary data obtained from the result of interview and secondary data from medical record.
The employees and families characteristic of PT Pusri which independent variable, namely : sex, age, education, position, marital status, types of diseases, perception towards the Pusri Hospital, distance of residence, family size and family expenditure with its dependent variable: the utilization level. With the chi square statistical test with the p value = 0.05 we only obtained 3 independent variables, namely : types of diseases, perception and distance of residence that have significant correlation and the logistic regression multivariate analysis we obtained the variable of distance of the residence as the most dominant factor in affecting the respondents' utilization level.
The results of correlation test between the independent variables which have significant relationship turned out to have low correlation value; the variable of residence distance has the highest correlation value and negative compared to the other 2 independent variables.
In this research we found out indirectly that the not all of the available theories can be suitable with the population condition that become samples of this research, especially in the population in which the health service expense is financed by other parties.
Suggestion from this research is that further research can he done to identify the utilization in the population in which the health service expense is financed by other parties that we can see the extent to which the moral hazard and derived demand."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26647
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irina Andestia
"Di dalam era globalisasi, persaingan antara industri baik itu industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat, dengan menerapkan strategi bersaing yang tepat dan akurat, maka perusahaan dapat memenangkan persaingan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan terhadap konsumen. Sumber daya manusia dipandang sebagai asset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan dibutuhkan dalam tiap proses produksi barang maupun jasa. Terjadinya turnover merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan. Turnover intentions muncul karena karyawan tidak mendapati kepuasan di tempat kerja.
Perusahaan harus senantiasa menempatkan orientasi kepuasan karyawan sebagai hal terpenting dalam perusahaan, karena kepuasan karyawan sangat memengaruhi pelayanan dari jasa yang diberikan oleh perusahaan. Karena dengan sumber daya manusia yang tidak mencapai kepuasan kerja maka ketidak puasan karyawan dapat diungkapkan ke dalam berbagai macam cara.
Tujuan dasar dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kepuasan kerja dan keinginan berpindah dari karyawan outsourcing PT XYZ. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (Edisi SPSS-16) digunakan untuk operasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pekerjaan itu sendiri, Gaji, Promosi, Atasan, dan Rekan kerja. memiliki hubungan negatif dengan keinginan berpindah . Implikasi penelitian ini berguna bagi pihak perusahaan itu sendiri agar lebih meningkatkan kepuasan kerja karayawan.

In the era of globalization, the competition between the industry either similar or not similar industry becomes more intense, competitive strategy by applying a precise and accurate, then the company can win the competition and improve the quality of services provided to consumers. Human resources is seen as an important corporate asset, because the man is a dynamic resource and is needed in every process of production of goods and services. The turnover is a matter that is not desired by the company. Turnover intentions arise because employees do not find satisfaction in the workplace.
Companies must always put the orientation of employee satisfaction as the cornerstone of the company, because it greatly affects employee satisfaction service from the services rendered by the company. Because the human resources that do not achieve the job satisfaction of employees can be expressed dissatisfaction in various ways.
The basic objective of this study was to determine the factors that have a significant impact on job satisfaction and the desire of the employee outsourcing move XYZ. Data were collected through a questionnaire. Statistical Package for Social Sciences (SPSS Edition-16) is used for data operations.
The results showed that the job itself, salary, promotion, supervisor, and coworkers. have a negative relationship with turnover intentions. The implications of this study is useful for the company itself in order to further enhance employee job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Amalia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S9797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Fadjriani
"Saat era globalisasi ini rumah sakit harus mempersiapkan diri dengan membenahi semua lini. Titik berat pelayanan rumah sakit pada masa lampau adalah pada pelayanan rawat inap. Tetapi saat ini telah tcnjadi perubahan mengenai pclayanan di rumah sakit yaitu Iebih cendemng pada pclayanan rawatjalan. Sehingga fungsi unit rawat jalan merupakan primadona di masa yang akan datang. Karena hal tcrscbut maka pihak manajemen Rumah Sakit Penamina Jaya merasa perlu untuk mengoptimalkannya dengan membuka Unit Poli Sorc.Tingkat pemanfiuxtan poliklinik yang digambarkan dengan banyaknya kunjungan di poliklinik setiap harinya tidak terlalu berubah banyak dan justru ada kecendenmgan kunjungan poliklik sore yang kian menumn.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi polikiinik sore Rumah Sakit Penamina Jaya dimana pemanfaatan poliklinik sore yang sam ini masih kurang memcnuhi harapan manajemen Rumah Sakit Pertamina Jaya. Variabcl dari penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebas adalah faktor karakteristik pasien yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, pengctahuan dan pekerjaan serta faktor persepsi pasien terhadap mutu layman yaitu faktor SDM, tarifl sarana dan prasarana.
Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dcngan disain cross sccsional dari data primer yang diambil melalui kuisioner dengan membcrikan lembar kuesioner terhadap I02 responden Dari hasil penelitian didapatkan hubungan yang bemmkna dari utilisasi poliklinik sore: faktor usia, penghasilan dan faktor SDM. Adapun faktor yang paling dominan adalah faktor SDM dan usia. Hasil penclitian ini mcnunjukkan bahwa sebagian besar responden mempersepsikan baik pclayanan poliklinik sore. Tetapi hal ini masih belum diikuti dengan pemanfaatan yang optimal terhadap poliklinik sore. Oleh karena itu diharapkan pihak manajemcn Rumah Sakit Pertamina Jaya berusaha unluk lebih mengembangkan poliklinik sore ini dengan pnoaktif mcmberi informasi kepada konsumen tentang keberadaan poliklinik sore tersebut. Dengan memperhatikan hasil penelitian yang memperlihatkan responden terbanyak adalah wanita usia produktif maka di masa mendatang diharapkan dapat dibuka Poliklinik baru yaitu Poliklinik kandungan dan kebidanan, poliklinik anak, scrta poliklinik kulit dan kelamin.

In globalization era, hospital has to be prepared by adjusting all line. In the past, hospital service is emphasizing in inpatient service. However, recently there is alteration toward hospital services, which is likely to outpatient services. Therefore, outpatient unit function is a favorite for fixture period. Because of it, so management of Pertamina Jaya Hospital feels that they need to maximize it by opening Evening Polyclinic Unit. Polyclinic service level described by visitation rate in pclyclinic per day is not change too much and tendency of evening polyclinic visitations trend decreased.
This research aim to know factors that related with evening polyclinic utilization of Pertamina Jaya Hospital where recent polyclinic evening benefit still less to fulfill Pertamina Jaya Hospital management expectation. Variable from this research is free variable and bond variable. Free variables are patient characteristic factors that include age, sex, education, earning, knowledge and occupation and patient perception factor toward service quality such as SDM, tariff, medium and infrastructure.
Research conducted by quantitative method with cross sectional design from primary data that gathered from questioner by giving questioner sheet to 102 respondents. From research result obtained signiticant relation from evening polyclinic utilization: age factor, eaming and SDM factor. The most dominant factor is SDM and age. This research result shows that most of 'respondents toward evening polyclinic perception are well; however, it still not followed with optimal benefit toward evening polyclinic. Therefore, suggested to Pertamina Jaya Hospital management developing this evening polyclinic proactively to give information for consumer toward evening polyclinic existence. Suggestion submitted in this research considering the most patients are children and productive age women so that management reconsiders opening new polyclinics, which are a polyclinic of paediatrics, polyclinic of obstetric and gynaecology, and polyclinic of dermatology.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Kangean
"Sistem rujukan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta adalah merupakan suatu bagian dari keseluruhan dalam sistem pelayanan kesehatan khususnya didalam kesehatan TNI-AD. Upaya dalam sistem rujukan bertujuan agar semua sub sisrem yang berada dibawah dapat berjalan dengan baik dan tepat agar tercapai pemerataan pelayanan bagi semua anggota dan tujuan RSPAD sebagai rujukan tertinggi dalam lingkungan kesehatan TNI-AD dapat mencapai sasaran. Pada kenyataannya dalam laporan bulanan kunjungan pasien anak RSPAD rahun 1987 didapatkan banyak kasus rujukan yang datang ke RSPAD adalah kasus yang sebenarnya tidak perlu dirujuk, karena dapat diatasi oleh kesehatan setempat, yang disebut Rujukan salah sebesar 36,5 %.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan kesalahan rujukan tersebut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan mengadakan wawancara kepada seluruh dokter maupun paramedis yang merujuk pasien anak ke poliklinik anak RSPAD selama penelitian ini berlangsung. Dengan bantuan analisis statistik yaitu tabulasi silang dengan uji Chi Square, ANOVA dan T-test maka dari 5 variabel independent yang diteliti hanya 1 variabel yang bermakna yaitu variabel tingkat pendidikan perujuk terhadap karakreristik rujukan yaitu rujukan benar dan rujukan salah. Sedangkan 4 variabel lainnya yaitu pengetahuan perujuk, perbedaan pangkat antara perujuk dengan orang tua pasien, faktor kecukupan obat-obatan dan kelengkapan peralatan ditempat perujuk tidak menunjukan perbedaan yang bermakna terhadap karakteristik rujukan tersebut.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan perujuk berhubungan dengan terjadinya kasus rujukan salah sedangkan 4 variabel lainnya tidak mempunyai hubungan dengan terjadinya kasus rujukan salah. Akhirnya perlu juga disarankan unruk penelitian lebih lanjut terhadap keinginan orang tua pasien yang selalu minta anaknya dirujuk ke rumah sakit besar seperti RSPAD, mengingat faktor tersebut sangat besar pengaruhnya dengan terjadinya rujukan salah (mempunyai kemaknaan p <0.05 jadi berbeda bermakna)."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>