Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150378 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Kurniawan
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Dalam sistem kerja mengangkat dijumpai beban angkat yang beragam dari ringan sampai terlampau berat. Selain tidak efisien, beban angkat yang terlampau berat mengundang bahaya bagi keselamatan maupun kesehatan tenaga kerja. Sedang beban angkat yang terlalu ringan walau relatif lebih aman, namun tidak efisien. Diantara keduanya mestinya ada beban angkat optimal. Pada sistem kerja mengangkat terjadi pembebanan terhadap tenaga kerja, yang berat ringannya tergantung berat beban, frekuensi dan lama mengangkat serta cuaca lingkungan. Sebagai suatu usaha pendekatan beban angkat yang layak (optimal) dapat diberikan kepada tenaga kerja kasar laki-laki Indonesia, merupakan tujuan umum penelitian ini. Tujuan khusus adalah mencari beban angkat optimal dari lantai sampai 100 cm 3x/menit selama 6 menit pada tenaga kerja laki-laki dari populasi yang diteliti. Penelitian dilakukan terhadap 32 orang naracoba yang diambil secara acak. Digunakan beban beras seberat 30, 35, 40 dan 45 kg yang harus diangkat dari lantai sampai ke atas papan peluncur setinggi 100 cm. Metoda yang digunakan adalah 'latin square'.
Hasil dan Kesimpulan: Menggunakan parameter nadi dan tempo pemulihan (T) sebagai kriteria penilai beban angkat optimal didapat: Nadi diam (N I) antara beban tidak bermakna (p 0,05) mengesankan waktu istirahat yang memadai. Beban angkat optimal berupa beban terberat yang memenuhi kriteria: N II antara 110 - 120 x/menit, A N berkisar 30 x/menit dan T tidak lebih dari 15 menit dipenuhi oleh beban 35 kg. Kesimpulan: upaya pendekatan beban angkat yang layak (optimal) dapat diberikan kepada tenaga kerja kasar laki-laki Indonesia, dilakukan dengan mengukur N I, N II, T dan menghitung A N pada uji angkat beban. Didapat beban angkat optimal dari lantai sampai siku 3 x/menit selama 6 menit pada tenaga kerja laki-laki kawasan pergudangan betas di Jakarta adalah 35 kg.

Optimal Lifting Load From The Floor To 100 Cm 3 Times Per Minute For 6 Minutes On Male Workers At The Rice Storage Area In JakartaScope and Method of Study: Lifting involves various weight loads, from very light to very heavy load. The very heavy load is neither efficient nor safe, while the very light load is not efficient, although relatively safe. The strain imposed on workers during lifting depends on the workload, the frequency, the height and duration of lifting, and the environment. The general purpose of this study was to find the optimal lifting load for Indonesian workers. The specific purpose was to search for the optimal lifting load from the floor to 100 cm height 3 times per minute for 6 minutes on male workers at the rice storage area in Jakarta. The optimal lifting load was the heaviest load which should fulfill the following criteria: working pulse (NII) of 111 - 120 pulses/min, work pulse (AN) around 30 pulses/min, and recovery time (T) not more than 15 minutes. Thirty-two subjects were selected randomly. These volunteers lifted rice bags of 30, 35, 40 and 45 kg weight in random order according to a Latin square design.
Findings and Conclusions: Weight loads of 30, 35, 40 and 45 kg, respectively, gave the following results: NI were 89, 87, 88 and 88 pulses/min, NII 111, 116, 125 and ' 1 32 pulses/min, AN 23, 29, 37 and 44 pulses/ min, and T 9, 10, 13 and 13 minutes. NI between loads was not significantly different; showing that resting period was sufficient. After 30 and 35 kg loads NII were 111 and 116 pulses/min (not significantly different); A N were. 23 and 29 pulses/min (p<0.01); and T were 9 and 10 minutes (not significant). While T after 40 and 45 kg (both 13 minutes) were significantly different from T after 35 kg (p<0.01). It was concluded that the optimal lifting load from the floor to 100 cm height 3 times per minute for 6 minutes on male workers at the rice storage area in Jakarta was 35 kg."
Jakarta: Universitas Indonesia, 1989
T3460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rubiwanto
"ABSTRAK
Pekerjaan mengangkat merupakan pekerjaan yang memiliki resiko yang tinggi
untuk terkena penyakit akibat kerja, jika pekerjaan tersebut dilakukan berulangulang
setiap hari dan durasi yang panjang. Di Pasar Induk Beras Cipinang para
tukang angkat beras terbiasa melakukan pekerjaan tersebut setiap hari sehingga
penulis mengambil resiko ergonomic yang mungkin didapat oleh para pekerja
tersebut dengan menggunakan Niosh Lifitng Equation. Hasil penelitian dengan
menggunakan metode Niosh Lifting Equation menunjukan bahwa indeks resiko
pengangkatan yang dilakukan oleh pekerja angkat di Pasar Induk Cipinang
melebihi 1 yang berarti pekerjaan tersebut beresiko menyebabkan keluhan akibat
kerja sehingga diperlukan tindakan pengendalian guna mencegah terjadinya
penyakit akibat kerja.

ABSTRACT
Lifting is a work with the high risk for any worker to get disorder, if that work is
doing in repetitive way and long duration every day. At Pasar Induk Beras
Cipinang, any worker doing lifting job is the major task every day that is the
causes why me as a writer doing the risk assessment with the niosh lifting
equation to the worker at pasar induk beras cipinang. Result from this research is
the risk index for the lifting task at Pasar Induk Beras Cipinang is high and need
to be modified to reduce that risk and prevent the illness because manual lifting."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Eka Praktiwi
"Tingginya aktivitas operasional logistik di PT. Z mengharuskan mereka menggunakan crane berjenis mobil sebagai alat bantu lifting untuk kapasitas diatas 15 Ton. Upaya pengendalian yang diimplementasikan dalam menyertai tingginya aktifitas lifting adalah dengan menerapkan control of work yang menjadi produk K3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Implementasi program control of work tersebut dalam kegiatan lifting di PT. Z. Analisa tingkat pemenuhan standar dan pelaksanaan kegiatan lifting sesuai dengan control of work dikaji relevansinya terhadap data kecelakaan yang terjadi berdasarkan hasil audit dengan berbasis Loss Causal Model DNV dari teori Frank Bird Jr dan George L Germain.
Hasil analisa menunjukan tingkat implementasi yang cukup baik yaitu 90%, namun sekecil apapun catatan incident, akan berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam menerapkan program K3. Terjadinya incident nearmiss dan kerusakan ringan pada properti yang diakibatkan kelalaian personel dan kegagalan peralatan menjadi faktor penyumbang incident tersebut, yang menjadi fokus perhatian untuk ditingkatkan lagi sistem pengendaliannya.

High activities of logistic operational in PT. Z requires them to use mobile crane as main lifting tool for lifting capacity above 15 Ton. To assist high lifting activity, control work system is implemented by addopting Control of Work from Safety Department (K3). The purpose of this research is to assess of implementation of the Control of Work in lifting activity at PT. Z. Analysis of compliance level to the standard and lifting activity based on standard is reviewed toward accident data occurred using Loss Causal Model DNV from theori of Frank Bird Jr dan George L Germain.
Analysis result showing the implementation level reach 90%. However, no matter how minor the accident report, it will impact to the goal of the organization in implementing of the safety program. Nearmiss incident and minor property damage phenomenal caused by human error and peralatan fault become a main contribution of lifting accident which shall be a main concern for improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Edi Tjondro Negara
"Dari hasil pengamatan sekilas pada perumahan kelas menengall di sekitar Jabotabek, dapat disimpulkan babwa kalangan tersebut membutuhkan tempat parkir tambaban untuk kendaraan yang menghemat laban. Bertolak dari kebutuban tersebut, timbullab ide untuk merancang alat angkat yang dapal memenubi kebutuban tempat parkir tambaban yang menghemat laban. Perancangan yang dilakukan dalam buku ini merupakan rancangan awal dari alat angkat yang dikhususkan untuk mengangkat kendaraan dengan berat maksimum 1500 kg untuk ternpat parkir tambaban bagi rumall tangga kelas menengah. Bagian -bagian utama dari alat angkat ini terdiri dari : Motor penggerak 750 Watt, Wonn reducer gear 1 : 500, transrnisi pemindab daya berupa rantai, sproket dan kopling flens serta pnros yang ditumpu oleh bantalan gelinding. Tiang utama menggunakan UNP. Plat landasan terikat pada rantai transmisi ketiga. Sistem keija alat angkat ini adalab sebagai berikut : Daya motor penggerak ditransmisikan oleh transmisi pertama ke poros pertama, selanjutnya dengan bantuan kopling fiens dan transmisi kedua, daya dari poros pertama ditransmisikan ke poros kedua dengan bantuan transmisi ketiga daya tersebut ditransmisikan ke poros ketiga. Adapun dengan bantuan transmisi ketiga daya dari poros kedua ditransmisikan ke poros ketiga. Dengan berputarnya poros ketiga dan transmisi ketiga, maka beban yang terletak pada plat landasan akan terangkat naik, karena plat landasan terikat dengan rantai transmisi ketiga. adapun penambahan masalah pada rancangan awal ini meliputi perhitungan daya motor, rantai dan sprocket, poros, pasak, kopling fiens, tiang, bantalan, dan system perawatan. Sedangkan gambar assembling dan gambar-gambar lainnya dilampirkan pada bagian akhir pembahasan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuwirawan Tri Wahyunugraha
"Kecelakaan angkat dan angkut pada bidang konstruksi di Indonesia masih sangat tinggi. Mencapai angka 74% pada suatu tahun. Dari data internal kecelakaan konstruksi yang terjadi pada PT. XYZ dalam rentang tahun 2017-2019 didapatkan bahwa kecelakaan yang berkaitan dengan alat angkat dan alat berat merupakan kecelakaan konstruksi yang paling dominan di setiap tahun nya. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan crane dan alat berat merupakan kecelakaan yang paling sering terjadi di PT. XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan prosedur kerja aman yang diharapkan dapat mencegah dan mengendalikan terjadinya kecelakaan konstruksi di bidang angkat dan angkut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja K3 terutama dalam mencegah kecelakaan konstruksi pada setiap fase proyek pada pekerjaan angkat dan angkut di perusahaan
. Lift and transport accidents in the construction sector in Indonesia are still very high. Reached 74% one year. From internal data on construction accidents that occurred at PT. XYZ in the 2017-2019 period found that accidents related to lifting equipment and heavy equipment were the most dominant construction accidents in each year. From these data it can be concluded that the use of cranes and heavy equipment is the most frequent accident at PT. XYZ. This study aims to develop safe work procedures which are expected to prevent and control the occurrence of construction accidents in the lifting and transportation sector. The results of this study are expected to improve the performance of K3, especially in preventing construction accidents at every project phase in the lifting and transport work in the company"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Safari
"Tingginya penggunaan pesawat angkat dan angkut di industri manufaktur dan pelabuhan angkutan barang membutuhkan peningkatan pengawasan dan pembinaan dalam pamakaiannya. Dari hasil laporan kasus membuktikan tingkat kecelakaan bidang pesawat angkat dan angkut masih terus terjadi. Faktor minimnya kompetensi pengawas ketenagakerjaan bidang K3 spesialis pesawat angkat dan angkut serta kurangnya jumlah pengawas menambah permasalahan pesawat angkat dan angkut semakin bertambah. Peningkatan kualitas dan kuantitas pengawas K3 spesialis pesawat angkat dan angkut merupakan suatu solusi yaitu melalui diklat berbasis kompetensi/Competence Based Training (CBT) sesuai Standar Kompetensi Kerja (SKKNI) Pengawas Ketenagakerjaan. Penelitian dilakukan dengan desain deskriptif dan analitik melalui data primer hasil observasi dan wawancara serta data sekunder dari literatur dan Kementerian Ketenagakerjaan. Penelitian ini menggambarkan kondisi pelaksanaan diklat fungsional pengawas saat ini dan dibandingkan dengan hasil pengembangan diklat berpola CBT, dengan melibatkan 3 pilar pendukung yaitu Lembaga diklat, lembaga sertifikasi dan dunia usaha/industri.

The high use of lifting and transport equipment in manufacturing and freight ports requires increased supervision and guidance in their use. From the results of the case report proves the level of accidents in the field of lifting and transport equipment is still going on. The lack of competence of labor inspector in OSH of lift and transport equipment as well as the lack of supervisors increased the problem of lifting and transport equipment. Improving the quality and quantity of Inspectors Occupational Safety specialist of lifting and transport equipment is a solution that is through Competence Based Training (CBT) in accordance with the Competency Standards (SKKNI) of Labor inspector. The research was conducted with descriptive and analytic design through primary data of observation and interview and secondary data from literature and document from Ministry of Manpower. This study describes the condition of the implementation of functional training of current inspector and compared with the development of CBT patterned training, involving 3 supporting pillars namely Training Institute, certification body and business/industry."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athayya Rafif Fachriza
"Skripsi ini membahas tentang perancangan dan manufaktur dari sistem penggerak yang diaplikasikan kepada vertical lifting platform pada tangga untuk menyandang disabilitas dan juga lansia. Penelitian ini diawali dengan pemilihan mekanisme penggerak, jenis dan spesifikasi motor yang digunakan, jenis dan spesifikasi baterai yang digunakan, serta spesifikasi dan jalur rangkaian kelistrikan yang akan digunakan. Penelitian pada vertical lifting platform ini mengacu kepada standar ISO 9386-1:2000 tentang Power-operated lifting platforms for persons with impaired mobility – Rules forsafety, dimensions and functional operation, ISO 14122-3:2016 tentang Stairs, Stepladders and Guard-rails dan Peraturan Kementrian Kesehatan (Permenkes) Nomor 40 tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit. Hasil dari penelitian ini adalah vertical lifting platform rancangan penulis menggunakan motor DC dengan spesifikasi 12 Volt, 109 Watt, 13,36 Nm. Untuk sumber daya yang digunakan didapat baterai aki dengan spesifikasi 12,4 Volt, 5 A, 5 Ah.

This thesis discusses the design and manufacture of propulsion system for vertical lifting platforms on stairs for people with diasabilities and the elderly. This research begins with selecting the type of moving mechanism used, the type and specification of the motor used, the type and specification of the battery used, as well as the specifications and path of the electrical circuit to be used. This research on vertical lifting platforms uses the ISO 9386-1:2000 standard concerning Power-operated lifting platforms for persons with impaired mobility – Rules forsafety, dimensions and functional operation, ISO 14122-3:2016 tentang Stairs, Stepladders and Guard-rails and Regulations Ministry of Health (Permenkes) Number 40 of 2022 concerning Technical Requirements for Hospital Buildings, Infrastructure and Health Equipment. The results of this study are the vertical lifting platform designed by the author using a DC motor with specifications of 12 Volt, 109 Watt, 13,36 Nm. For the power source used, an accumulator battery is obtained with specifications of 12,4 Volt, 5 A, 5 Ah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariq Widyadhana Susanto
"Skripsi ini membahas perancangan dan manufaktur dari vertical lifting platform model scissor lift dengan penggerak rantai dan leadscrew dan juga memakai gerak reciprocal untuk mendapatkan gerak bolak balik saling dependant antar scissor lift. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan perhitungan secara teori lalu dilanjutkan dengan pembuatan model tiga dimensi dan FEA dari scissor lift menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2023 dengan parameter meliputi nilai tegangan Von Mises, nilai defleksi, dan nilai safety factor. Hasil penelitian ini adalah vertical lifting platform sudah memenuhi ISO 9386-1:2000 tentang Power-operated lifting platforms for persons with impaired mobility-Rules forsafety, dimensions and functional operation, ISO 14122-3:2016 tentang Stairs, Stepladders and Guard-rails dan Peraturan Kementrian Kesehatan (Permenkes) Nomor 40 tahun 2022 tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit. Sistem penggerak reciprocal yang telah dirancang dan dibuat dengan menggunakan rantai dan sprocket gear yang disusun agar salah satu sprocket gear berputar kearah yang berlawanan dari yang lain. Hasil penelitian ini sudah memenuhi standar yang ada pada aspek tegangan Von Mises sebesar 105 MPa, nilai defleksi sebesar 0,922 mm, dan nilai safety factor sebesar 1,97. Hasil uji eksperimental pada scissor lift yang sudah dibuat oleh penulis didapatkan nilai defleksi sebesar 0,815 mm.

This thesis discusses the design and manufacturing of a scissor lift model vertical lifting platform with chain and leadscrew drive, utilizing reciprocal motion to achieve synchronized reciprocating motion between scissor lifts. The study begins with theoretical calculations followed by the creation of a three-dimensional model and Finite Element Analysis (FEA) of the scissor lift using Autodesk Inventor Professional 2023 software. Parameters examined include Von Mises stress, deflection values, and safety factor. The research findings indicate that the vertical lifting platform complies with ISO 9386-1:2000 for Power-operated lifting platforms for persons with impaired mobility — Rules for safety, dimensions, and functional operation, ISO 14122-3:2016 for Stairs, Stepladders, and Guard-rails, and Indonesian Ministry of Health Regulation (Permenkes) No. 40 of 2022 on Technical Requirements for Hospital Buildings, Infrastructure, and Equipment. The reciprocal drive system designed and implemented using chain and sprocket gears rotates one sprocket gear in the opposite direction to the other. The research results meet standards with Von Mises stress at 105 MPa, deflection value of 0.922 mm, and safety factor of 1.97. Experimental testing of the scissor lift constructed by the author yielded a deflection value of 0.815 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belmi Andra
"Penelitian ini membahas mengenai gambaran tingkat risiko pada pekerja manual handling terhadap keluhan low back pain. Faktor risiko terdiri dari faktor ergonomi dan faktor individu. Tingkat faktor risiko ergonomi dinilai dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Selain itu juga digunakan metode wawancara untuk melihat faktor individu dan gambaran keluhan subjektif nyeri pinggang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan observasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri yang di derita pekerja merupakan low back pain mekanik yang disebabkan oleh otot yang kelelahan karena beban kerja yang berlebihan. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan dan perubahan sistem kerja, seperti perubahan tempat kerja untuk menghindari postur janggal, penambahan jumlah pekerja, pengurangan jam kerja, membatasi beban maksimal yang dapat diangkat dan lain-lain. Perubahan dan Perbaikan sistem kerja tersebut diharapkan dapat mengurangi faktor risiko dan keluhan nyeri pinggang.

This study discusses about the risk level and low back pain at manual handling workers. Risk factors consist of ergonomic factors and individual factors. The risk level of ergonomic factors assessed by Rapid Entire Body Assessment (REBA) method. It is also used interview method to look at individual factors and overview of subjective complaints of low back pain. This is a descriptive study using observational approach.
The results showed that the pain suffered by workers is a mechanical low back pain caused by muscle fatigue due to excessive workload. Therefore, it needs changed and improvements work system, such as changes in the workplace to avoid awkward postures, increasing the number of workers, reduction in working hours, limiting the maximum load that can be lifted and etc. Changes and improvement of work system is expected to reduce the risk factors and back pain.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriya Jayanti
"ABSTRAK
Material manual handling merupakan salah satu jenis aktivitas yang berisiko
terjadinya Musculoskeletal Symptoms (MSS). Penelitian ini menggambarkan faktor
risiko fisik yaitu postur kerja, aktivitas, beban kerja, serta faktor individu, faktor
lingkungan, faktor peralatan untuk terjadinya MSS di gudang PT. Vivere Multi Krasi
Cikarang tahun 2015. Penilaian postur pekerja manual handling dilakukan dengan
menggunakan metode REBA. Penilaian terhadap faktor lingkungan yaitu layout
workstation dilakukan dengan observasi langsung, pencahayaan menggunakan lux
meter, sedangkan suhu dan kelembaban dilakukan dengan menggunakan Thermal
Heat Environment Monitor (WBGT). Penilaian faktor peralatan dengan melakukan
observasi pada peralatan yang digunakan pekerja. Penelitian ini juga
menggambarkan faktor individu seperti usia, masa kerja, IMT, perilaku merokok
yang terhadap terjadinya MSS. Penelitian ini menilai Musculoskeletal Symptoms
(MSS) menggunakan kuisioner Nordic Body Map, dengan jumlah responden 10
orang. Penelitian ini bersifat deksriptif observasional dengan pendekatan cross
sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat risiko Musculoskeletal Disorders
(MSDs) sangat tinggi pada aktivitas manual handling mengangkat dan menurunkan
barang, kemudian tingkat risiko tinggi pada membawa barang membawa barang
dengan posisi barang di atas bahu dan membawa barang dengan posisi barang sejajar
dengan bahu, tingkat risiko sedang pada aktivitas membawa barang menggunakan
alat bantu. Keluhan terbanyak adalah pada bagian pinggang (100%), keluhan tinggi
lainnya di bagian betis, pergelangan kaki, dan leher bagian atas. Tingkat risiko dapat
diturunkan dengan upaya perbaikan secara teknis dan administrasi dengan
menggunakan forklif dalam mengangkat dan membawa beban yang melebihi batas
maksimum di angkat oleh laki – laki dewasa. Selain itu penting dilakukan oleh
pekerja untuk melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja.

ABSTRACT
Manual material handling is a type of jobs at risk of Musculoskeletal Symptoms (MSS). This
study describes the physical risk factors are working posture, activity, workload , as well as
individual factors , environmental factors , equipment factors to the MSS in the warehouse PT .
Vivere Multi Krasi Cikarang 2015. Manual handling workers posture assessment using REBA
method . Assessment of the environmental factors that workstation layout are evaluated by direct
observation , illumination using a lux meter, while the temperature and humidity by using Heat
Thermal Environment Monitor ( WBGT ) . Assessment factors on the equipment with direct
observation equipment used workers. This study also illustrates the individual characteristics
such as age, job tenure, BMI, and smoking behavior to the occurrence of MSS. The study for
assessment Musculoskeletal Symptoms (MSS) using Nordic Body Map questionnaires with 10
respondents. It is a descriptive observational study with cross-sectional approach. Results of this
study indicate the level of risk Musculoskeletal Disorders ( MSDs ) is very high on the manual
handling activity lifting and lowering loads, then a high risk in bringing the loads with the
position of the load on the shoulders and bring the load with the position parallel to the
shoulders, the medium risk being on the activity of carrying loads with using tools . Most
complaints are on the waist ( 100 % ) , other high complaint in the calf , ankle , and neck top.
The level of risk can be reduced by technical improvement and administration by using a forklift
to lift and carry loads that exceed the maximum limits in the lift by men. Additionally important
by workers to stretch the muscles before and after work"
2015
S60450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>