Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Rachmani
"ABSTRAK
Penentuan bidang oklusal pada pembuatan gigi tiruan lengkap merupakan salah satu tahap penting.
Letak bidang ini ditentukan oleh ketepatan galengan gigit rahang atas. Metode yang umum dilakukan oleh para dokter gigi ialah dengan membuat galengan gigit rahang atas 1-3 mm di tepi bawah bibir atas dan sejajar dengan garis Ala-Tragus Meskipun dalam penentuan inklinasi antero-posterior galengan gigit rahang atas digunakan pedoman yang sama yaitu garis Ala-Tragus, ternyata letak titik-titik referensi yang digunakan untuk menarik garis ini betbeda satu sama lain. Sebenarnya secara ideal elemen gigi tiruan lengkap sebaiknya diletakkan tidak jauh dari posisi gigi aslinya. Oleh sebab itu sebaiknya posisi bidang oklusal gigi tiruan langkap disesuaikan dengan posisi bidang oklusal gigi aslinya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui garis Ala-Tragus mana yang sejajar dengan bidang oklusal gigi asli pada kelompok keturunan Deutero Melayu, sehingga dapat ditentukan titik referensi pada tragus yang dapat digunakan sebagai pedoman bidang oklusal galengan gigit rahang atas.
Penelitian ini dilakukan pada sekelompok mahasiswa FKG. Universitas Indonesia, DR. Mustopo dan Usakti yang termasuk kelompok keturunan Deutero-Melayu.
Dalam penelitian ini titik-titik referensi pada tragus dan Alanasi ditentukan terlebih dahulu dengan meletakkan kertas timah, kemudian dilakukan pemotretan sefalometri dengan menggunakan teknik lateral/profil pada sisi kanan wajah subyek untuk menentukan kesejajaran bidang tersebut.
Pada sefalogram yang di dapat tersebut dilakukan penapakan untuk mengukur besar sudut yang terletak 'antara garis Ala-Tragus (yang di tarik melalui titik inferior, tengah-tengah dan superior tragus) dan garis fasial, serta besar sudut yang terletak antara garis oklusal dan garis fasial untuk membandingkan nilai Mean dari hasil pengukuran besar sudut tersebut kemudian di ranalisis dengan "Student t-test?.
Hasil penelitian ini menunjukkan garis Ala -Tragus yang di tarik melalui tepi inferior Ala-nasi dan tepi inferior tragus sejajar dengan bidang oklusal. Dengan demikian tepi inferior tragus dapat dipakai sebagai referensi untuk menentukan kedudukan antero-posterior galengan gigit rahang atas dalam pembuatan gigi tiruan lengkap.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Yunia Arsie
"ABSTRAK
Pendahuluan: Masa remaja adalah suatu saat dimana seseorang mencari jati
dirinya. Hubungan sosial dengan orang lain menjadi hal yang tak terpisahkan
dalam masa ini, dan seringkali susunan gigi-geligi, berpengaruh terhadap
perlakuan sosial yang diterima seorang remaja dari lingkungannya. Berbagai
penelitian telah menemukan maloklusi gigi anterior atas berdampak negatif
terhadap relasi sosial remaja. Meskipun demikian, penelitian seperti ini masih
jarang ditemukan di Indonesia.
Material dan metode: Subjek berasal dari 2 SMP di Jakarta Timur, sebanyak 173
orang, yang dibagi menjadi 4 macam karakteristik oklusi: gigi anterior atas
berjejal, gigi anterior atas bercelah, dan gigi anterior atas protrusif, menggunakan
kuesioner PIDAQ (Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire).
Hasil: Analisis menunjukkan adanya perbedaan bermakna dalam dampak
terhadap rasa percaya diri antara remaja oklusi normal dengan maloklusi gigi
berjejal, bercelah, maupun protrusif, serta perbedaan bermakna antara dampak
psikologis yang dimiliki remaja oklusi normal dengan gigi bercelah.
Kesimpulan: Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan serta perawatan
ortodonti dini pada remaja dengan maloklusi agar dapat mencegah timbulnya
gangguan perkembangan psikososial remaja.

Abstract
Introduction: Adolescence is a one of significant periods in one?s life. Relating
with others in this phase has become an inseparable aspect, and often physical
appearance, especially facial and dental, considerably determines the quality of
social treatment received from one?s surrounding. Several studies have found the
role of upper anterior malocclusion in rendering negatively one?s social
connection with his peers. Despite the quite fascinating findings, such studies are
relatively rare to be found in Indonesian context.
Material and method: impact of various anterior occlusion on adolescent
psychosocial from SMP 51 and SMP 195 in East Jakarta area by using PIDAQ
(Psychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnaire). Two school were
contacted and 173 subjects participated, classified into four occlusal
characteristics: normal, upper anterior crowding, upper anterior spacing, and
upper anterior protruding.
Result: There is significant difference between adolescents with normal occlusion
and those suffering from malocclusions, either crowding, spacing, or protruding.
Moreover, there is a significant psychological impact difference between
adolescents with normal dentition and those who have upper anterior spacing.
Conclusion: It can be concluded that anterior malocclusion has the possibility to
affect adolescents psychological condition. Therefore, it is deemed necessary to
take preventive action as well as early orthodontic treatment on adolescents
suffering from malocclusions in order to nullify the impact on their psychosocial
development."
2012
T31383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Misfatria Noor
"Penyakit gagal jantung merupakan suatu keadaan patologis dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup. Gagal jantung merupakan penyakit kronis sehingga akan menimbulkan kecemasan, depresi dan resiko kekambuhan serta kurangnya pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan discharge planning terhadap pengetahuan dan mekanisme koping yang dirasakan oleh pasien gagal jantung.
Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group design. Jumlah sampel 68 orang terbagi atas 34 kelompok intervensi dan 34 orang kelompok kontrol yang dilakukan di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi.
Hasil penelitian ini didapatkan adanya pengaruh penerapan discharge planning terhadap pengetahuan (p value 0001:α 0.05) dan mekanisme koping (p value 0.001;α 0.05) pasien gagal jantung. Hasil penelitian ini merekomendasikan discharge planning yang komprehensif dapat diterapkan di pelayanan klinik untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan kualitas hidup pasien gagal jantung.

Heart failure is a pathological state where the heart fails to maintain an adequate circulation for the body needs although filling pressures is sufficient. Heart failure is one of chronic diseases so that can lead to anxiety, depression, and risks of recurrence as well as lack of knowledge. This study aimed to determine the effect of discharge planning application on knowledge and coping mechanisms perceived by patients.
This research used quasi experiment design with non equivalent control group approach. A number of 68 heart failure patients in Achmad Mochtar Bukittinggi Hospital were involved and divided into intervention and control groups.
The results identified that there was a positive influence of discharge planning application on patients knowledge (p=0.001; α=0.05) and coping mechanism (p=0.001; α=0.05). This finding implies that a comprehensive discharge planning should be applied in clinical service to improve the quality of nursing care and patients? quality of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Occlusal splint is commonly used for treatment of the temporomandibular joint disorder (TMD). It can be made of hard and soft material. Hard occlusal splint (HOS) which was known earlier had been recognized more effective then soft occlusal splint (SOS) which recently gained some popularity. This clinical study based on case series was to detemined which type of occlusal splint was more effective for TMD. This study involved 20 subjects and they were divided into HOS and SOS group with 10 subjects in each group. HOS was processed with heat curing acrylic and SOS with vacuum former. Before and after 4 weeks of treatment, 5 TMD symptoms (impaired range of movement, impaired TMJ function, muscle pain, TMJ pain and pain on movement of mandible) were measured using Helkimo diagnostic index. The results were analyzed with Kolmogorov-Smimov Z's test. The findings showed statistically significant improvement in impaired range of movement and muscle pain in favor of HOS group
(p<0.05). Although they were not statistically significant, HOS group showed better improvement than SOS group in TMJ pain and pain on movement of the mandible. In TMJ's function, no changes were
found in both groups. In general, HOS was more effective than SOS for treating TMD in relatively short period of time. Despite of the phenomena, the popularity of SOS was not followed with its effectiveness."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Occlusal vertical dimension of full denture's patient should be determined correctly to achieve an optimal result in function including aesthetic aspect of the denture. Differences of occlusal vertikal dimension may influence the strength of musculus masseter and temporalis contraction. Electromyography could showed isometric contraction of both musculus. The aim of this study was to evaluate the influence of different occlusal vertikal dimension to the contraction of both musculus. Denture base: occlusal rims and Electromyography. Neuropack MEM-7132 K (NIHON-KOHDEN) with evaluation program software Lab View 4.1. were used. A quasi experiment was done on patient chosen at Prosthodontics Clinics Faculty of Dentistry University of Indonesia age range from 50-72 years old who need full denture. Occlusal vertical dimension was determined contraction of musculus masseter and temporalis were measured using EMG. Data were analysed using One Way (ANOVA) with 95% different or p<0.05. The result showed that at the proper occlusal vertical dimension, the strength of the musculus masseter and temporalis was the highest in the comparison to the higher and lower occlusal vertical dimension. It can be concluded that occlusal vertical dimension has significant influence to muscle contraction especially musculus masseter superficial and musculus temporalis anterior."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Arrania
"Pada tahun pertama perkuliahan, mahasiswa baru dituntut untuk beradaptasi dengan berbagai tantangan akademis, sosial, dan emosional baru. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran resiliensi dan masing-masing dimensinya, yakni kompetensi personal serta penerimaan diri dan hidup, dalam memprediksi penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa baru. Studi kuantitatif dilakukan terhadap mahasiswa baru dalam rentang usia 18-20 tahun dari berbagai universitas di Indonesia (N = 130). Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa dimensi kompetensi personal serta dimensi penerimaan diri dan hidup dapat memprediksi penyesuaian diri di perguruan tinggi, dengan dimensi penerimaan diri dan hidup sebagai prediktor yang paling signifikan atas penyesuaian diri di perguruan tinggi. Institusi pendidikan perguruan tinggi dapat mempertimbangkan aktivitas yang dapat membangun resiliensi pada individu untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa baru.

During the first year of college, college freshmen must adapt to many novel academic, social, and emotional challenges. The goal of this study is to examine the role of resilience and its dimensions, which are personal competence and acceptance of self and life, as a predictor for college adjustment among college freshmen. A quantitative study was conducted on college freshmen aged between 18-20 years old across universities in Indonesia (N = 130). Based on our findings, personal competence and acceptance of self and life simultaneously and significantly predicted college adjustment, with acceptance of self and life as the most significant predictor of college adjustment. Higher education institutions need to consider developing certain activities that can build resilience in individuals to improve college adjustment among college freshmen.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Esther Meira
"Kesiapan kerja mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial didapatkan dari mata kuliah Praktikum 1 dan Praktikum 2 yang merupakan experiental learning. Di masa pandemi pelaksanaan praktikum mengalami perubahan-perubahan yang harus diikuti oleh adaptasi mahasiswanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan adaptasi mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum di masa pandemi di Program Studi Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP UI dan faktor pendukng dan penghambat adaptasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2022 hingga Juli 2023. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara luring terhadap tiga informan mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia, satu informan koordinator praktikum dimasa pandemi dan satu informan supervisor sekolah yang dipilih dengan purposive sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perubahan yang terjadi pada mata kuliah praktikum adalah dari luring menjadi daring dan hybrid, alokasi waktu praktikum, format laporan mingguan, dan fleksibiltas supervisi. Adaptasi mahasiswa dilakukan di setiap tahapan intervensi sosial dalam pelaksanaan praktikum, yaitu melakukan studi literatur, membangun kerjasama dalam kelompok praktikum, menggunakan bahasa dan tanda baca yang baik dalam ruang chat digital, serta kreatif dalam memanfaatkan teknologi daring. Keberhasilan praktikum didorong juga dengan faktor pendukung lain yaitu kemampuan mahasiswa menggunakan bahasa daerah, kemampuan mengoperasikan alat komunikasi digital, solidaritas kelompok, serta antusiasme mahasiswa. Terungkap pula adanya kendala yang dihadapi yaitu ketidaksiapan lembaga dalam menggunakan alat komunikasi digital, minimnya pengetahuan mahasiswa mengenai lembaga, kesulitan mencari lembaga untuk praktikum daring, serta masalah internal yang dihadapi mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan menambah referensi untuk pelaksanaan praktikum 1 dan 2 dan adaptasi mahasiswa terhadap perubahan yang terjadi di masa pandemi.

The work readiness of Social Welfare Science students is obtained from Practicum 1 and Practicum 2 courses which are experiential learning. During the pandemic, the implementation of practicum has experienced changes that must be followed by student adaptation. The purpose of this study is to describe student adaptation in practicum implementation during the pandemic in the Social Welfare Undergraduate Study Program, FISIP UI and the supporting and obstructing factors of this adaptation. This research uses a qualitative approach with a descriptive research type. This research was conducted from November 2022 to July 2023. Data collection was carried out through in-depth offline interviews with three informants of Social Welfare Science students at the University of Indonesia, one informant of practicum coordinator during the pandemic and one informant of school supervisor selected by purposive sampling. The results revealed that the changes that occurred in the practicum course were from offline to online and hybrid, practicum time allocation, weekly report format, and supervision flexibility. Student adaptation is carried out at each stage of social intervention in practicum implementation, namely conducting literature studies, building teamwork in practicum groups, using clear language and punctuation in digital chat rooms, and being creative in utilizing online technology. The success of practicum was also driven by other supporting factors, namely the ability of students to use local languages, the ability to operate digital communication tools, group solidarity, and student enthusiasm. This also reveals the obstacles faced, namely the unreadiness of institutions to use digital communication tools, the lack of student knowledge about institutions, the difficulty of finding institutions for online practicum, and internal problems faced by students The results of this study are expected to add references to the implementation of practicum 1 and 2 and student adaptation to changes that occur during a pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Ius Kartika Julianti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang penyesuaian diri dan prestasi belajar mahasiswa PPKB di fakultas-fakultas bidang studi Ilmu Sosial Universitas Indonesia yang berasal dari daerah di luar pulau Jawa. Memasuki dunia tingkat pendidikan yang lebih tinggi, mahasiswa PPKB ini dihadapkan pada masalah Iain selain tuntutan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, yaitu adanya tuntutan menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya pergaulan yang berbeda dari lingkungan budaya yang sebelumnya ia miliki. Pertanyaan yang muncul adalah apakah kelompok mahasiswa yang berpredikat ?siswa berprestasi? di tingkat pendidikan sebelunmya ini juga berprestasi baik di tingkat pendidikannya yang sekarang ? Pada kenyataannya, sebagian besar dari mereka memiliki prestasi belajar yang rendah atau bahkan ada pula yang harus dikenakan sistem ?drop-out? oleh pihak fakultas.
Untuk menjelaskan dinamika permasalahan yang ada maka dalam penelitian ini dicantumkan teori-teori yang mendukung, yaitu Prestasi Belajar yang akan menjelaskan tentang pentingnya prestasi belajar sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa PPKB di bidang akademis. Selain prestasi belajar, perubahan-perubahan sikap, tingkah laku dan perasaan yang terjadi selama proses penyesuaian diri adalah variabel yang akan dilihat gambarannya pada subyek. Karena penyesuaian diri sangat penting agar mahasiswa PPKB Iuar daerah dapat belajar hal-hal baru dari lingkungannya dan mengembangkan sikap-sikap yang positif dalam dunia perkuliahannya, maka dalam penelitian ini juga disertakan teori-teori tentang Penyesuaian Diri.
Sebagai suatu studi awal dan dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu serta biaya, penelitian ini dibatasi pada mahasiswa PPKB bidang studi Ilmu Sosial meliputi Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Sastra dan Fakultas Ekonomi. Disamping itu, penelitian ini juga dibatasi pada mahasiswa PPKB yang brasal dari luar pulau Jawa dengan pertimbangan adanya perbedaan kondisi geografis, budaya serta kehidupan masyarakat yang diasumsikan dapat mempengaruhi penyesuaian diri mereka.
Sebagai alat untuk memperoleh data-data yang dimaksudkan di atas, maka peneliti menggunakan tes APM untuk mengukur kapasitas intelektual mahasiswa dan lembar kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk survai opini tentang hal-hal yang mempengaruhi proses penyesuaian diri dan prestasi belajar. Untuk menggali hal-hal yang tidak tergali dari kuesioner, maka dilakukan wawancara pada beberapa subyek sebagai alat pelengkap pengumpulan data.
Dalam pelaksanaannya, tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah memberikan tes APM secara massal dan pengisian kuesioner yang dilakukan oleh 65 orang subyek dengan perincian 50 orang perempuan dan 15 orang laki-laki. Dari hasil penelitian tahap pertama ini, peneliti memilih lima orang dari jumlah seluruh subyek di atas dimana masing-masing dari mereka mewakili satu fakultas bidang Ilmu Sosial guna dilakukan wawancara mendalam. Untuk melihat dinamika perubahan perasaan yang timbul selama proses penyesuaian diri, dalam proses wawancara ini subyek diminta untuk membayangkan dan kemudian menggambarkan di secarik kertas mengenai kondisinya ketika masih di daerah asal, ketika saat pertama datang di Jakarta dan saat pengambilan tes dilangsungkan.
Kesimpulan yang berhasil diperoleh dari penelitian ini cukup kaya. Secara umum kapasitas intelektual subyek tergolong cukup. Cukup banyak pula kapasitas intelektual subyek yang tergolong rendah bahkan ada yang tergolong kurang. Hanya sedikit yang tergolong baik. Dengan kondisi ini, Indeks Prestasi Semester mereka umumnya berkisar antara 2.00-2.45. Berkaitan dengan perubahan-perubahan yang terjadi selama masa penyesuaian dirinya, perasaan kehilangan orang tua dan tuntutan untuk mandiri dalam segala hal adalah beban terberat bagi mereka, terlebih lagi dengan adanya perasaan dibedakan dari mahasiswa lain atau perasaan rendah diri dengan kondisi yang mereka miliki, maka hal ini pun dapat mengganggu jalannya penyesuaian diri mereka.
Melihat hasil penelitian ini, tampaknya bukan hanya persiapan dalam hal akademis yang harus dilakukan oleh pihak akademis yang berwenang, tapi persiapan mahasiswa PPKB sebagai pribadi pun perlu dipertimbangkan agar mereka dapat lebih siap menghadapi stres-stres yang akan dialaminya selama proses penyesuaian diri berlangsung, misalnya dengan memberikan pelatihan pengembangan pribadi ataupun membentuk suatu wadah yang dapat menampung aspirasi dan membantu mengatasi permasalahan yang mereka hadapi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Motivasi merupakan suatu dorongan yang berasal dari motif sosial, tugas, dan fisik yang dapat membuat orang melakukan sesuatu tindakan (Potter & Perry, 2001). Mekanisme koping adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan siress, termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri (Smart & Sundeen, 1998). Pasien yang menderita gagal ginjal tahap terminal tentunya harus menjalani hemodialisa seumur hidup, dalam mengatasi permasalahan tersebut individu akan melakukan berbagai macam cara untuk mengatasinya, motivasi dari keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi individu yang bermasalah dalam menggunakan mekanisme koping sepern yang dikatakan Potter & Perry, 2001. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan pemberian motivasi oleh keluarga terhadap mekanisme koping yang digunakan pasien yang menjalani hemodialisa sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme koping yang digunakan oleh pasien yang mendapat motivasi dari keluarga, mekanisme koping yang dlunakan oleh pasien yang tidak mendapat motivasi dari keluarga, dan ada atau tidaknya hubungan antara motivasi yang diberikan keluarga terhadap penggunaan mekanisme koping pada pasien yang rnenjalani hemodialisa. Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi, dilakukan pada 52 pasien yang menjalani hemodialisa di RSPAD GATOT SOEBROTO pada tanggal 27 November sampai dengan 19 Desember 2006, Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang berjumlah 40 pertanyaan. Setelah data terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan statistik korelasi Pearson hasilnya terdapat hubungan yang erat (F 0,7l2) antara pemberian motivasi dengan penggunaan mekanisme koping pasien yang menjalani hemodialisa."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5478
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vindry Dwi Wulandari
"

Penelitian ini membahas tentang penyesuaian sosial yang dilakukan oleh remaja putus sekolah di PSBR Bambu Apus serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam melakukan penyesuaian sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan penilitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menjelaskan kondisi awal, penyesuaian sosial (mengikuti aturan yang telah ditetapkan, menjalin relasi dengan pihak yang ada di panti, pelanggaran aturan oleh penerima manfaat, dan partisipasi penerima manfaat terhadap program yang diselenggarakan) dan perubahan perilaku remaja putus sekolah (penerima manfaat). Adapun hambatan dalam penyesuaian sosial yaitu mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan ada program yang tidak berjalan lancar.


This research discuses about social adjustment of dropout (beneficiaries) in PSBR Bambu Apus, and the constraints to do social adjustment. This research uses a qualitative approach and descriptive research method. The results explains the initial conditions of beneficiaries, social adjustment by dropouts (include make  relations, break the rules of PSBR Bambu Apus, the beneficiaries’ participation for program in PSBR Bambu Apus) and the condition of beneficiaries after joined program in PSBR Bambu Apus. Then the constraints in social adjustment are following the rules and program does not going well.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>