Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rika Venita
"Dalam kehidupan masyarakat, transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dan berfungsi sebagai pendorong bagi proses pembangunan di barbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Tersedianya pelayanan jasa transportasi juga merupakan salah satu syarat bagi perkembangan daerah perkotaan dan berfungsi sebagai urat nadi tata kehidupan nasional nasional, seperti yang tertera di dalam Undang-Undang Perkeretaapian No. 13 tahun 1992, pasal 3 yaitu : "Perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara masal, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas serta sebagai pendorong dan penggerak pembangunan nasional ".
Selain itu sebagai moda transportasi yang hemat energi, hemat lahan, sangat bersahabat dengan lingkungan, tingkat keselamatan tinggi dan mampu mengangkut dalam jumlah besar dan massal, kereta api juga merupakan angkutan umum massal perkotaan, yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai alternatif moda transportasi darat Iainnya selain bus dan kendaraan pribadi, yang sangat diharapkan dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di kota-kota besar seperti halnya Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek); dimana mobilitas penduduknya sangat tinggi dan pada akhirnya kereta api justru sangat diharapkan dapat menjadi tulang punggung sistem angkutan penumpang di wilayah tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai kereta api terutama dalam hal tarif, yang sangat berkaitan erat dengan masyarakat dan kebutuhannya untuk menggunakan moda ini, mengingat sejak tahun 80-an, menetapkan tarif angkutan yang pas untuk semua pihak sangatlah sulit dilakukan apalagi ditambah keragu-raguan pemerintah sebagai regulator untuk mengambil keputusan terakhir.
Pemerintah hingga saat ini masih menetapkan tarif angkutan kereta api kelas ekonomi lebih rendah dari biaya yang dikeluarkan, dan secara prinsip bila ditinjau dari prinsip cost accounting, hal itu tentunya sangat merugikan perusahaan, terutama dalam hal pendapatan dan kesinambungan moda transportasi kereta api ini di masa-masa yang akan datang, namun sekali lagi menyeimbangkan antara kepentingan pengelola (operator), masyarakat dan juga pemerintah bukanlah hal yang mudah mengingat kebijakan yang diterapkan justru paling tidak harus dapat menjembatani kepentingan semua fihak agar tidak ada yang merasa terlalu diuntungkan ataupun merasa dirugikan.
Karena itu menghitung tarif yang tepat berdasarkan biaya pasokan rata-rata di masa depan, biaya kapasitas dan tingkat subsidi yang dibutuhkan untuk angkutan umum perkeretaapian - terutama untuk kereta api ekonomi Jabotabek, diherapkan dapat menjadi salah satu masukan untuk pengambilan keputusan dan kebijakan yang tepat mengenai perkeretaapian khususnya kereta api Jabotabek di masa-masa yang akan datang."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T15292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdha Hari Nugraha
"Tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang baik tidak hanya mendukung mobilitas manusia, barang, ataupun jasa. Namun, dalam jangka panjang juga dapat mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Selain itu pula, ketersediaan sarana dan prasarana transportasi harus terjangkau dari segi biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat. Pemerintah wajib menyediakan sarana dan prasarana transportasi sebagai bagian dari pelayanan umum pemerintah kepada rakyat. Agar pelayanan umum yang disediakan oleh pemerintah dapat terjangkau oleh masyarakat, maka dikembangkan skema pemberian subsidi kepada BUMN dalam rangka penugasan pelayanan umum atau Public Service Obligation (PSO). PSO merupakan kompensasi yang diberikan oleh pemerintah kepada badan penyelenggara untuk menutup selisih dari kekurangan biaya produksi suatu barang dan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat implementasi kebijakan subsidi PSO pada pelayanan KRL ekonomi Jabotabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskritif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan subsidi PSO tersebut tidak berefek positif terhadap pelayanan KRL ekonomi Jabotabek kepada masyarakat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya besarnya nilai subsidi PSO yang diberikan, proses pemberian subsidi PSO kepada BUMN yang berbelit, hingga perilaku masyarakat yang tidak berdisiplin dalam menggunakan kereta api yang berdampak secara langsung terhadap besarnya biaya perawatan kereta api.

Availability of great transportation infrastructure encourages distribution of human, good and services. The transportation infrastructure also encourage economy growth in the long term. The government must provide a low cost transportation as a public services and maintain the high revenue. Public Service Obligation (PSO) is a method for the government to maintain revenue of BUMN and also keep the low cost services. This research try to see the influences of PSO policy in PT. KAI with qualitative approach and desciptive method. This research conclude that PSO policy has a negative effect to KRL Economy Jabodetabek services. This conclusion is a result from several factor such as the amount of PSO given fund, the complexity of PSO procedure, and the undisciplineary act of PT KAI consumer."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abrar
"Transportasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam segala aktivitas kehidupan rnanusia. Ada berbagai macam jcnis iransportasi dalain icalitas kehidupan manusia. Salah satunya yang diperkenalkan pemerintahan kolonial Belanda dalam kehidupan masyarakat Sumatra Barat adalah kereta api.
Adanya transporiasi keiela api ui Sumatra Barat yang sebelumnya hanya nicngenal jenis alat angkut tradisional, tentu mcmbawa pengaruh tertentu terhadap aktivitas kchidupaii masyarakat Sumatra Barat. Oleh karena itu ada dua pokok permasalahan yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana proses dan perkembangan pembangunan jalan kereta api di Sumatra Barat? Kedua, bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Sumatra Barat? Untuk mendapatkan pemahamafi secaia baik pennasalahan ini digunakan teori inovasi sebagaimana diungkapkan Marcel Clement dan teori perkembangan ekonomi seperti yang dijcWf.*m Liudblad. Penelitian ini menempuh tahapan sesuai metode sejarah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan penulisan. Data-data yang digunakan terdiri dari data primer dan sektmder. Data primer meliputi arsip, dokumen, koran, majalah sezaman. Sedangfcan data sekunder terdiri dari buku-buku dan artikel.
Angkutan kereta api iiu scmiiri muncul tidak bisa dilepaskan dari potensi ekonomi yang terdapat di Sumatra Barat. Potensi yang terdapat di wilayah ini tidak saja karena adanya batu bara yang dibutuhkan pada masa itu untuk dunia pelayaran, tetapi juga disebabkan hasil pertanian yang tumbuh menjadi komoditi ekspor. Faktor lainnya yang mempercepat dibangunnya jaringan. laiu lintas kereta api itu adalah kondisi lalu lintas di Sumatra Barat yang masih sederhana dan ditemukannya teknologi kereta api pegunungan. Jalan raya yang ada kurang menguntungkan untuk kepentingan perdagartgan, karena barang-barang yang diperdagangkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ke kota Padang sebagai basis ekspor pemerintahan kolonial Belanda.
Dalam membangun jaringan lalu lintas kereta api di Sumatra Barat, dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 1887-1896 yang mempakan tahap utama dari seluruh rute jaringan lalu lintas kereta api Sumatra Barat. Pada tahap ini pembangunan tertuju kc daerah darek (pedalaman). Tahap kedua tahun 1906-1924 yang dalam pembangunannya merupakan rute tambahan sebagai akibat munculnya sentra ekonomi baru, selain sentra yang telah ada pada tahap pertama, Pembangunan dilaksanakan dengan memberikan kompensasi ganti rugi tanah terhadap tanah rakyat yang digunakan.
Sampai tahun 1910 pemanfaatan angkutan kereta api belum menunjukkan hasil yang maksimal. Setelah itu sejalan dengan makin meningkaifwa jumlan barang yang di ekspor ke pasaran internasional maupun di impor ke pasaran regional
Sumatra Barat dan tingginya mobilhas penduduk yang nampak dari jumlah barang dan penumpang yang dibawa, fungsi ekonomi transportasi kereta api ini meningkat
pesat.
Sejak adanya angkutan kereta api semakin banyak para pemilik modal yang mengembangkan usahanya di Sumatra Barat. Mereka di samping membuka usaha perkebunan, adajuga yang membuka usaha tambang dan pabrik. Kedatangan para investor tersebut ikut mempengaruhi rneningkatnya jumlah ekspor dan impor, juga membuka kesempatan dan lapangan kerja bagi penduduk. Meskipun para pekerja umumnya bekerja sebagai kuli, yang jelas jumlah pekerja meningkat dari waktu ke waktu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Evron
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rumawas, Ray
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S41862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Anar Zaman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S41812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Widadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S6446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taman Prasi
"Kesehatan jiwa dan kesehatan tubuh tidak dapat dipisahkan, karena berkaitan dengan kemampuan dasar manusia. Salah satu masalah kesehatan jiwa yang dihadapi pekerja adalah stres kerja. Stres kerja berhubungan erat dengan timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke, kecelakaan kerja, menurunnya produktifitas dan meningkatnya pengeluaran suatu perusahaan dalam hal kompensasi pekerja, kecelakaan kerja dan ketidakmampuan, gangguan stres kerja dapat mengenai pekerja dimana saja, juga pekerjaan sebagai seorang masinis kereta api. Keselamatan operasional dan kinerja perusahaan angkutan kereta api tidak terlepas dari peran penting para masinis, sehingga diperlukan masinis yang sehat baik fisik maupun mentalnya.
Penelitian ini meninjau masalah bahaya psikososial dalam kaitannya dengan stres kerja dikalangan para masinis di Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek PT. Kereta Api (Persero), dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan cara pengukuran life event scale menggunakan tehnik self report measure melalui kuesioner, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tingkat stres kerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres kerja pada masinis. Populasi penelitian berjumlah 153 orang dengan sampel penelitian sebanyak 101 orang.
Ditemukan tingkat stres kerja ringan sebesar 82,2 %, stres kerja sedang 17,8 %, sedangkan tingkat stres kerja berat tidak ada ditemukan. Uji statistik yang dilakukan adalah Chi-Square, untuk melihat hubungan asosiasi antara faktor yang diperkirakan sebagai stressor dengan stres kerja. Adapun faktor-faktor yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat stres kerja para masinis adalah kebisingan (nilai p = 0,03) dan rutinitas kerja (nilai p = 0,02).
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal untuk pelaksanaan penaggulangan stres kerja, akan tetapi untuk langkah selanjutnya perlu dilakukan penelusuran lebih jauh terhadap timbulnya stres kerja serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan metoda yang lain. Untuk mencegah, dan mereduksi stres kerja pada masinis dan seluruh karyawan perusahaan dapat dilakukan dengan pendekatan organizational change, yaitu merubah kondisi kerja ke arah yang lebih baik, dikombinasikan dengan pendekatan stress management, yaitu memberikan training manajemen stres dan employee assistance program (EAP).
Daftar bacaan : 27 (1973 - 2001)

Study about Job Stress of the Train Drivers at PT. Kereta Api (Persero) in Jabotabek Commuter Division, 2002Physical and mental health can't separate, because it's related with the human basic ability. One of the mental health problems that the worker is the job stress. Job stress are close related with the appearance of various illness like cardiovascular disease, stroke, working accident, decreasing of the productivity and increase the company spend of the matter worker compensation, working accident and inability. The job stress can affected the worker anywhere, also the training drivers. The operational safety and the performance of the train transportation company are hold from an important part of the train drivers, with result of that; it's a need a train driver which are the mentality and physically in good health.
This research are observe the social psychology hazards in related with job stress at the circle of train drivers at PT. Kereta Api (Persero) in Jabotabek Commuter Division, with the cross-sectional approach, using the life event scale measurement with self report measure by questioner, which have purpose to gain a illustration of the job stress level and the factors which related with the job stress level on the train drivers. Research population total are 153 people with the research sample total are 101 people.
The low level of job stress is founded 82, 2 %, medium level 17, 8 %, while the high level are not found. The valid statistic test are Chi-Square, to see the associate relation within the suppose factor as the stressor with job stress. There is relating factors according to the train drivers job stress levels are noise (p value = 0, 03) and working routines (p value = 0,02 ).
The research result can be an early data to handling the job stress, but for the next step are need to do more investigation concerning the appearance of job stress with the influence factors with the different method. To prevent and reduction the job stress on the train drivers and the whole company employees can do with the organizational change approach, that is to improve working conditions, with the combination of stress management approach, that is providing a stress management training and an employee assistance program (EAP).
References: 27 (1973 - 2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>