Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Tetengean, Bobby Joshia
"Prestasi atlet tidak hanya ditentukan oleh faktor fisik dan faktor teknis, tetapi juga faktor psikologis. Faktor psikologis mempunyai pengaruh yang besar terhadap pencapaian prestasi atlet tingkat internasional. Kemenangan yang diraih oleh atlet pada kejuaraan tingkat dunia terkadang ditentukan oleh beberapa faktor psikologis tertentu. Gunarsa menyatakan bahwa sedikitnya ada dua faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi yang dicapai oleh atlet yaitu 1 tingkat kecemasan dasar yang dirasakan oleh atlet dan motivasi yang ditunjukkannya dalam bentuk achievement goal yang dipersepsikan oleh atlet.
Kecemasan dasar adalah kecemasan yang berhubungan dengan karakter atlet dalam menanggapi situasi kompetisi yang ketat. Semakin tinggi tingkat kecemasan dasar atlet semakin rendah prestasi yang dicapainya, sebaliknya semakin rendah tingkat kecemasan dasar atlet semakin tinggi prestasinya. Tingkat kecemasan dasar yang tinggi mempunyai pengaruh yang besar terhadap penurunan faktor fisik dan faktor teknis yang ditampilkan oleh atlet.
Achievement goal adalah persepsi atlet mengenai tujuan pencapaian prestasinya. Ada dua bentuk umum achievement goal yaitu 1 orientasi ego (ego orientation) dan orientasi tugas (task orientation). Atlet yang memiliki kecenderungan persepsi orientasi ego akan mengembangkan tujuan prestasi yang selalu ingin menampilkan kemampuannya dihadapan lawan-lawannya. Atlet yang memiliki kecenderungan persepsi orientasi tugas akan mengembangkan tujuan prestasi yang menekankan pada usaha untuk menguasai suatu teknik bermain atau tugas tertentu. Atlet yang dominan dalam salah satu kecenderungan orientasi achievement goal akan mengembangkan persepsi yang berbeda mengenai tujuan pencapaian prestasinya.
Sehubungan dengan pengaruh yang dimiliki oleh kecemasan dasar dan achievement goal terhadap prestasi atlet, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apakah prestasi atlet bulutangkis Indonesia berhubungan secara signifikan dengan kecemasan dasar dan achievement goal. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui variabel yang merupakan peramal terbaik bagi prestasi atlet bulutangkis Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi kemajuan prestasi atlet bulutangkis Indonesia dan mengetahui secara spesifik masalah yang berkaitan dengan tingkat kecemasan dasar dan achievement goal yang dapat mempengaruhi kemajuan prestasi atlet. Penelitian dilakukan terhadap 40 atlet (25 putra dan 15 putri) Pelatnas bulutangkis di Cipayung, Jakarta. Teknik pengambilan subyek penelitian adalah populasi. Alat ukur yang digunakan adalah Sport Competitive Anxiety Test (SCAT) untuk mengukur kecemasan dasar, Task and Ego Orientation Sport Quesxionnaire (YEOSQ) untuk mengukur achievement goal, dan data mengenai prestasi yang diraih oleh atlet Pelatnas bulutangkis Indonesia selama satu tahun (1997) mengikuti kejuaraan nasional dan intemasional. Sebelum data diolah lebih lanjut, peneliti melakukan penyaringan (Screening) data.
Pengolahan data dengan menggunakan teknik Pearson product moment menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dasar dengan prestasi atlet bulutangkis Indonesia dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara achievement goal dengan prestasi atlet bulutangkis Indonesia. Selain itu dengan menggunakan teknik multiple regression diperoleh hasil bahwa variabel yang memberi kontribusi terbesar bagi peramalan prestasi atlet bulutangkis Indonesia adalah kecemasan dasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi skor kecemasan dasar atlet semakin rendah prestasi yang diraihnya, sebaliknya semakin rendah skor kecemasan dasar atlet semakin tinggi prestasi yang diraihnya. Kesimpulan lainnya adalah kecenderungan achievement goal yang dipilih atlet tidak berkaitan dengan prestasi yang diraihnya.
Hal lain yang periu disempurnakan lebih lanjut adalah proses pengujian reliabilitas dan validitas alat ukur. Peneliti menyarankan untuk rnemperbanyak item item SCAT dan TEOSQ sebelum dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas alat ukur dan menguji-cobakannya pada sampel atau popuiasi yang berbeda dengan sampel atau populasi yang diambil. Saran lainnya adalah meneliti variabel Iain yang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan dan penurunan prestasi atlet bulutangkis Indonesia, khususnya pada atlet putri yang memiliki masalah regenerasi pemain yang tidak lancar. Di samping itu peneliti menyarankan agar atlet yang tinggi tingkat kecemasan dasarnya diberi terapi relaksasi otot untuk menurunkan tingkat kecemasannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Amran Effendi
"Imagery dan film instruksional dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi atlet dalam cabang olahraga yang digelutinya. Bagi atlet Special Olympics yang terbatas inteligensinya pengaruh imagery dan film instruksional tidak signifikan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dalam proses pengambilan datanya dilakukan eksperimen. Penelitian dilakukan terhadap atlet lari 100 meter Special Olympics Indonesia DKI Jakarta sebanyak 12 orang pada kelompok usia 20 hingga 29 tahun. Kelompok eksperimen dibagi menjadi 3 kelompok yakni; (1) kelompok imagery, (2) kelompok film instruksional dan (3) kelompok kontrol. Hasil olah statistik t-test kelompok kontrol (P = 0,957), kelompok film (P = 0,661) dan imagery (P = 0,192). Sedangkan olah statistik anova satu arah (P = 0,744). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa imagery dan film instruksional tidak memberikan pengaruh berarti terhadap prestasi lad 100 meter atlet Special Olympics Indonesia DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Menurunnya prestasi bulutangkis Indonesia terjadi dalam 10 tahun terakhir, mulai akhir tahun 1990an hingga 2000an. Sebelumnya Indonesia mendominasi rangking dunia termasuk pemenang kejuaraan bulutangkis Thomas Cup paling banyak yakni 13 kali. Performa atlet dalam bertanding memiliki momen kritis bersama motivasi intrinsik membentuk mental juara atlet hingga dapat menghasilkan performa optimal. Studi ini merupakan studi kuantitatif yang menggambarkan momen kritis dan motivasi intrinsik empat atlet yang bertanding dalam kejuaraan internasional sama di tahun 2010, yakni Indonesia Open 2010, Singapore 2010, Asia Championship 2010, dan All England 2010. Empat subjek penelitian ini adalah Shaina Nehwal dari India (subjek 1), Maria Kristin Yulianti dari Indonesia (subjek 2), Lee Chong Wei dari Malaysia (subjek 3), dan Sonny Dwi Kuncoro dari Indonesia (subjek 4). Unit analisis penelitian ini adalah 82 data statistik permainan tiap subjek dalam empat kejuaraan bulutangkis tersebut. Hasil menunjukkan bahwa keempat subjek memiliki kemampuan teknis yang relatif sama, namun menunjukkan momen kritis dan motivasi intrinsik yang berbeda-beda. Subjek 1 dan subjek 2 menunjukkan absorbsi tinggi dan kecemasan rendah. Kemampuan mengatasi tekanan ditunjukkan oleh semua subjek, sementara tiga subjek menunjukkan motivasi intrinsik tinggi kecuali subjek kedua."
JIPSIUG 5:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Joni P. Soebandono
"
Perkembangan olahraga di Indonesia mengalami keterpurukan selama dua
dekade ini, malahan cabang olahraga yang telah mengharumkan nama bangsa
Indonesia, khususnya bulutangkis, juga mengalami kemunduran yang sangat
memprihatinkan dan mengecewakan banyak pihak. Banyak kritik yang telah
dilontarkan terhadap pembinaan atlet, salah satunya adalah yang berkaitan dengan
pembinaan faktor non-teknis atau faktor psikologis. Masalah yang banyak
dipersoalkan adalah pembinaan oleh coach yang berada front terdepan dalam
hubungannya dengan atlet secara langsung.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan atlet
dan coach, khususnya di cabang olahraga baseball dan softball, dimana persepsi atlet
tehadap perilaku coach sebagai objek utama dibandingkan dengan persepsi coach
terhadap perilaku dirinya sendiri. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan menggunakan skala persepsi (metode Likert) dengan pilihan lima
skor, dan untuk melengkapi analisis dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif.
Sasaran dari pembahasan dikhususkan pada persepsi terhadap aspek kepribadian
(personality) coach dengan merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Percival
(1971) dengan dimensi general attitude, coachingphilospohy, mannerism, mood level
dan leadership, dan mengacu design penelitian yang dibuat oleh Program
Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: Superior Coaching / Alhlete
Practices..
Hasil penelitian, dengan responden atlet dan coach dari team baseball dan softball daerah (delapan team, dengan C\atlet=\ 11, dan Ncoac/?=21) yang
dipersiapkan untuk pertandingan Pra-PON 2004, menunjukkan bahwa antara persepsi
atlet dan persepsi coach mempunyai ketidaksamaan atau perbedaan yang besar.
Meskipun coach secara wajar bisa dimengerti akan mempersepsikan dirinya sendiri
lebih tinggi dari persepsi atlet terhadap dirinya, tetapi adanya perbedaan (gap,
discrepancy) tersebut bisa mengarahkan adanya ketidakcocokan (incompatibility)
dalam hubungan atlet dan coach. Incomptabiliy akan menganggu jalannya pembinaan
dan bisa berakibat kegagalan atlet dalam meriah prestasi. Dengan menganalisis item
pernyataan di setiap dimensi akan dapat diketahui intervensi macam apa yang bisa
diprogramkan untuk melakukan perubahan terhadap perilaku coach."
2003
S3258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharwana Syarif
"ABSTRAK
Seiring perkembangan teknologi internet, olahraga yang selama ini dipahami sebagai aktifitas fisik pun kini turut mengalami perkembangan baru dengan istilah esport. Esport dengan media platformnya berupa computer PC yang terkoneksi dengan internet lebih popular di kalangan pemuda yang menggeluti olahraga ini dengan istilah atlet esport. Terdapat berbagai jenis olahraga elektronik dan yang paling digeluti oleh pemuda adalah esport bergenre video game RPG dan MMORPG. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis model kemitraan Kemenpora, Iespa dan Swasta dalam mendukung prestasi atlet e-Sport Dota 2 Indonesia sehingga terwujudnya suatu model pengembangan Prestasi Atlet E-Sport Dota 2 di Indonesia melalui kemitraan ketiga stakeholder tersebut. Penggunaan studi kasus sebagai pendekatan penelitian dengan menggunakan metode wawancara, studi literature dan dokumentasi sebagai teknik penggumpulan data. Realitas kemitraan yang ada di ranah esport yang melibatkan pemerintah dan induk organisasi olahraga esport masih bertaraf kemitraan skala event yang dimana dapat dikategorikan sebagai pseudo partnership. Adapun model kemitraan yang diharapkan dapat terjalin di antara Pemerintah, IeSPA dan Swasta yaitu Mutual Partnership yang dimana ketiga pihak yang bermitra saling berbagi manfaat dan mengisi kekurangan dalam menjalankan misi yang sama untuk memajukan potensi Esport pada umumnya dan Esport Dota 2 pada khususnya.

ABSTRACT
Along with the development of Internet technology, sports that have been understood as physical activity is now also experiencing a new development with the term esport. Esport with its media platform PC computer that is connected to the internet is more popular among the youth who wrestle this sport with the term athletes esport. There are various types of electronic sports and the most cultivated by youth is esport video game genre RPG and MMORPG. The purpose of this research is to analyze Kemenpora, Iespa and Private partnership model in supporting the achievement of e Sport athletes Dota 2 Indonesia so as to realize a model of achievement of E Sport Athletes Dota 2 in Indonesia through partnership of the three stakeholders. The use of case studies as a research approach using interview methods, literature studies and documentation as a data collection technique. Existing partnership model among Government and Sport Organization is categorized as pseudo partnership. In which desired partnership model is hoped to run among Government, IeSPA and Private Sector could is Mutual Partnership which could share and fill the gap to run the same mission in developing esport in generally and for Dota 2 especially."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri Ayudya
"Kinerja olahraga atlet di Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan berkat pencapaian gemilang para atletnya di berbagai kompetisi internasional. Atlet yang nengalami kegagalan dalam meraih prestasi, ternyata dapat disebabkan oleh faktor psikologis atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis dalam olahraga dan kinerja olahraga pada atlet. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kesejahteraan psikologis dalam olahraga dan kinerja olahraga pada atlet (p < 0.01). Koefisien korelasi Pearson sebesar 0.345 menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut, mengindikasikan bahwa atlet dengan kesejahteraan psikologis dalam olahraga yang lebih baik akan memiliki kinerja olahraga yang lebih optimal pula.

Indonesian athlete’s sport performance are currently in the spotlight due to the outstanding achievements of its athletes in various international competitions. Athletes who experience failure in achieving achievements can apparently be caused by the athlete's psychological factors. Therefore, this study aims to examine the relationship between sport psychological well-being and sport performance in athletes. The results of the study show a significant positive relationship between sport psychological well-being and sport performance (p < 0.01). The Pearson correlation coefficient of 0.345 indicates an association between the two variables, suggesting that athletes with better sport psychological well-being tend to have more optimal sport performance as well."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stuers, Cora Vreede-de
Depok: Komunitas bambu, 2008
992.06 STU it
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stuers, Cora Vreede-de
Depok: Komunitas bambu, 2017
992.06 STU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>