Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: ILO Jakarta,
070 WILOJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Maki Mizuno
"Penelitian ini menyoroti masalah ketenagakerjaan pada sektor industri di perkotaan. Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang industrialisasi dikatakan belum berpengaruh positif terhadap situasi kesempatan kerja di pedesaan dan belum berhasil mengatasi masalah ke sempatan kerja di perkotaan. Untuk mengatasi masalah ini telah diper hatikan peranan sektor informal maupun industri kecil sebagai katup pengaman dalam penciptaan kesempatan kerja maupun dan segi perkembang an ekonomi secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini justru untuk mem pelajari masalah ketenagakerjaan pada usaha kecil pada sektor informal di bidang industri kecil.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep "pattern variabels" yang dikemukakan oleh Talcott Parsons. Pada khusus nya pola "universalism" dan "particularism" serta pola "specifity" dan "diffuseness" yang digunakan. Pola "universalism" dan "particulatism" menyangkut jenis tenaga kerja, dengan kata lain pola "universalism" berciri tidak adanya ikatan daerah, atau ikatan daerah sebagai standar penerimaan tenaga kerja, dan pola "particularism" berciri adanya ikatan darah atau ikatan daerah. Sedangkan pola "specifity" dan "diffuseness" menyangkut hubungan sosial antara pengusaha dan pekerja di perusahaan nya, dengan kata lain pola "specifity" berciri adanya keterbatasan hu bungan pengusaha dan pekerja di luar kewajiban pekerjaan, dan pola "diffuseness" berdiri tidak adanya keterbatasan semacam itu.
Di sini perhatian disoroti pada perusahaan di bidang usaha tempe dan usaha tahu, karena kedua usaha tersebut ada di mana-mana di pulau Jawa dan termasuk dalam usaha kecil. Sementara itu metodologi yang digunakan adalah i) pengumpnlan data kuantitatif, dengan disusun daftar populasi, dipilih sampel dengan Simple Random Sampling Techni que, dilakukan wawancara sistematis, dan dianalisis berdasarkan sta tistik non-parametrik, dan ii) pengumpulan data kualitatif melalui pengumpulan data sekunder, pengamatan, dan wawancara non-sistematis.
Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini adalah skala unit usaha berhubungan dengan jenis tenaga kerja, tetapi tidak berhubungan dengan hubungan sosial antara pengusaha dan pekerja. Pada usaha tahu, unit usaha berskala besar cenderung berpola "universalista" dan unit usaha berskala kecil cenderung berpola "particularism". Sebaliknya pada usaha tempe unit usaha berskala kecil cenderung berpola "universalista" dan unit usaha berskala besar cenderung berpola "particularism". Per bedaan ini mungkin disebabkan kecilnya perbedaan skala unit usaha pada usaha tempe dan adanya sistem setoran yang dapat mengerjakan pekerja tanpa membayar upah pada usaba tempe. Sedangkan huhungan sosial antara pengusaha dan pekerja ternyata berhuhungan dengan tingkat pendidikan pengusaha. Pengusaha yang relatif berpendidikan tinggi cenderung membantu pekerja dan melakukan banyak kegiatan yang tidak menyangkut pekerjaan. Sehiugga mungkin pengusaha yang relatif berpendidikan tinggi menyadari hak dan kewajiban pekerja dan memperhatikan keadaan pekerja.
Selain itu terdapat beberapa penemuan yang menarik, yaitu: i) terdapat pengelompokan menurut daerah asal, dan pengusaha yang ber asal dari luar Jakarta cenderung menganggap kehidupan di Jakarta hanya sementara dan ingin kembali lagi ke desa. ii) pengusaha tempe maupun pengusaha tahu pada umumnya mendapat keterampilan melalui pengalaman kerja di Jakarta. Kebanyakan mereka mempunyai pengalaman kerja sebagai pekerja selama beberapa tahun di Jakarta sambil belajar keterampilan, dan akhirnya mandiri dan memiliki usaha sendiri. iii) pekerja pada usaha tempe dan pada usaha tahu secara keseluruhan 45 % pekerja keluarga, 13 % pekerja yang berasal dari satu daerah dengan pengusaha, dan 42 % pekerja yang tidak ada ikatan darah maupun ikatan daerah dengan pengusaha. Pada umumnya proporsi pekerja yang berasal dari satu daerah dengan pengusaha lebih tinggi pada usaha tempe, dan proporsi pekerja yang tidak ada ikatan darah maupun ikatan daerah lebih tinggi pada usaha tahu. iv) keadaan ekonomi cukup berbeda antara usaha tempe dan usaha tahu karena ciri-ciri hasil produk yang dimilikinya. Diferensiasi skala unit usaba dan segi tenaga kerja, jumlah produksi, jumlah keuntungan, dan modal lebih besar pacto usaha tahu. v) sebagian besar pengusaha tempe maupun pengusaha tahu mempunyai rasa puas yang positif terhadap usahanya, meskipun tidak menginginkan anak-anak mereka melanjutkan usaha bapaknya dan mengharapkan anak-anak mereka mendapat pekerjaan yang lebih baik dan lebih terhormat, seperti ABRI, pegawai negeri dan guru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezy Alfitriani
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh total rewards terhadap retensi karyawan dengan mempertimbangan work engagement sebagai variabel mediasi. Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan asuransi, yaitu PT Jasaraharja Putera Jakarta dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pengumpulan data dengan metode survei serta memakai metode total sampling untuk karyawan tetap yang telah bekerja di perusahaan tersebut selama lebih dari satu tahun. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi, regresi linier sederhana dan berganda, serta Sobel Test untuk menguji pengaruh langsung dan pengaruh mediasi di antara variabel-variabel kunci. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa total rewards mempengaruhi retensi karyawan, total rewards juga mempengaruhi tingkat work engagement, serta work engagement juga berpengaruh terhadap retensi karyawan. Analisis regresi yang dilakukan mengindikasikan bahwa total rewards merupakan prediktor work engagement yang signifikan, serta total rewards dan work engagement masing-masing merupakan prediktor retensi karyawan yang signifikan. Namun di sisi lain, hasil dari Sobel Test ditemukan bahwa variabel work engagement tidak mampu memediasi hubungan antara total rewards terhadap retensi karyawan tetap PT Jasaraharja Putera Jakarta.

ABSTRACT
This study aims to explain the effect of total rewards system on employee retention by considering work engagement as a mediating variable. This research is conducted at PT Jasaraharja Putera Jakarta, using quantitative approach to collect data, using total sampling survey method for employees who have been working for more than a year. This study uses analysis correlation, simple and multiple linear regression, and Sobel Test to test the direct influence and mediating relationship of key variables. The results of this study indicate that the total rewards system influences employee retention, the total rewards system also affects the level of work engagement, and also work engagement affects the retention of employees. Regression analysis is carried out presenting the total rewards system is a significant predictor of work engagement, and the total rewards system and work engagement are significant predictors of employee retention. On the other hand, work engagement is unable to mediate the relationship between total rewards system on employee retention in PT Jasaraharja Putera Jakarta."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riesa Anandya Elfitra
"Keterbatasan lahan permukiman dan pertumbuhan jumlah penduduk di Provinsi DKI Jakarta mendorong adanya penyediaan rumah melalui pembangunan hunian vertikal. Pemerintah menjanjikan pembangunan rumah susun, rumah sakit, dan bus khusus untuk kaum buruh dan pekerja. Kementerian Perumahan Rakyat bekerja sama dengan PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) berencana membangun rusunawa di lingkungan PT. KBN yang ditujukan khusus untuk buruh. Harga sewa yang ditetapkan nantinya diharapkan sesuai dengan kemampuan buruh selaku calon penghuni. Kemampuan dapat ditinjau dari kemampuan membayar secara rasional dalam membayar biaya sewa tempat tinggalnya selama ini (Abillity to Pay-ATP) maupun kemampuan berdasarkan persepsi kelompok sasaran penghuni rusunawa (Willingness to Pay-WTP).
Penelitian ini mencoba mengestimasi nilai ATP dan WTP buruh terhadap sewa rusunawa, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai ATP dan nilai WTP dan mengkaji faktor yang mempengaruhi kesediaan buruh untuk tinggal dan membayar sewa rusunawa. Metode yang digunakan untuk mengestimasi nilai ATP adalah menggunakan analisis statistik deskriptif, sedangkan estimasi nilai WTP dengan menggunakan Contingent Valuation Method (CVM). Untuk memperoleh faktor yang mempengaruhi besarnya nilai ATP dan WTP digunakan metode analisis regresi linier berganda. Sedangkan untuk memperoleh faktor yang mempengaruhi kesediaan buruh untuk tinggal dan membayar sewa rusunawa digunakan metode analisis regresi logit.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai ATP dan WTP buruh terhadap sewa rusunawa, diperoleh nilai ATP sebesar Rp. 335.050 per bulan dan nilai WTP sebesar Rp. 287.654 per bulan. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai ATP buruh terhadap sewa rusunawa adalah jumlah tanggungan dan pendapatan per bulan. Faktorfaktor yang mempengaruhi kesediaan buruh untuk tinggal dan membayar sewa rusunawa adalah lama tinggal buruh di tempat tinggal saat ini. Besarnya nilai WTP buruh terhadap sewa rusunawa dipengaruhi oleh jumlah tanggungan, pendapatan per bulan, dan jarak tempat tinggal ke tempat kerja.

Limited area settlement and population growth in DKI Jakarta Province stimulate the development of vertical housing. Government pledge to develop vertical housing (flats), hospital, and transportation particularly for workers (labor). Ministry of Housing cooperate with PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) planned to develop rent vertical housing for labor in PT. KBN area. The fix rental cost is expected appropriate with worker's ability as prospective resident. Ability can be reviewed from ability to pay of current rental cost (Ability to Pay) nor ability based on perceptions of vertical housing target group (Willingness to Pay).
The research is trying to estimate the ATP and WTP's value of labor to pay rental cost of vertical housing, to analyze influencing factors of ATP and WTP's value, and to analyze influencing factors of WTP's labor to pay rental cost of vertical housing. To estimate ATP and WTP's value of labor to pay rental cost of vertical housing is used descriptive statistics and Contingent Valuation Method (CVM). In analyzing influencing factors of ATP and WTP's value is used multiple regression analysis. Logit regression analysis is used to analyze influencing factors of WTP's labor to pay rental cost of vertical housing.
Based on estimation of ATP and WTP's value of labor to pay rental cost of vertical housing, the value of ATP is Rp. 335.050 per month and the value of WTP is Rp. 287.654 per month. By using multiple regression analysis, it concludes that influencing factor of ATP's value of labor to pay rental cost of vertical housing a WTre number of dependents and income. Some factors influencing the willingness to pay of labor to pay rent of vertical housing are length of stay in current residence. P's value of labor to pay rental cost of vertical housing are influenced by number of dependents, income, and distance from home to workplace.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Djumialdji
Yogyakarta: Lyberty, 1992
331.87 DJU s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Burhanuddin
"ABSTRAK
Sebagai perekonomian negara sedang berkembang di Indonesia sektor jasa masih sangat tertinggal. Anggapan yang melatar belakangi penelitian dan penulisan tesis ini ialah ketertinggalan sektor jasa itu. termasuk jasa profesional ( Professional Servicess ) tidak saja dikarenakan belum maju dan berkembangnya keahlian dan keterampilan profesional. Tetapi juga karena kelembagaan organisasi yang mendukung pelayanan jasa profesional belum cukup dapat dihandalkan. lni karena belum meluasnya kesadaran keunggulan bersaing sangat ditentukan oleh "organization capability", sehingga organisasi dipandang sebagai alat saja.
Karena itu tesis ini, usaha melakukan deskripsi permasalahan kelembagaan organisasi kemitraan profesional secara medasar, yaitu berkenaan dengan " Professional Turnover " dari perspektif organisasi. Dengan tujuan agar melalui perspektif itu dapat diungkap berapa besar tingkat "turnover" organisasi kemitraan profesional, apa yang mendorong terjadinya, bagaimana kondisi internal organisasi yang mengalami "turnover" itu, apa yang dilakukan atau dapat dilakukan agar tingkat "turnover" itu dapat ditekan. Sehingga tidak menjadi "emergent system" bagi organisasi kemitraan profesional. Ternyata "turnover" organisasi kemitraan profesional dapat dikatakan sangat tinggi. Dengan Cara perhitungan menggunakan total anggota tahun terakhir penelitian saja munculnya angka 48,0-persen mitra ( Partners ) keluar dan angka 71,0-persen mitra baru. Kalau perhitungan dilakukan menggunakan persentase keluar tiap tahun angka-angka itu akan jauh lebih besar, yaitu 52,0-persen mitra keluar. Sehingga dalam 10-tahun dapat dikatakan tiap organisasi keritraan sudah merupakan organisasi baru sama sekali, karena semua orang baru.
Tingkat "turnover" seperti itu tidak tampak ganjil jika dikaitkan dengan keadaan pasar tenaga kerja profesional di Jakakarta sebagai Iingkungan mikro dari organisasi kemitraan profesional itu di mana surplus penawaran tenaga kerja profesional muncul bersamaan dengan tidak tecisinya sejumlah kesempatan kerja, atau ada jurang kualitas tenaga kerja tersedia dengan kualifrkasi kerja yang tersedia. Di pihak lain pendidikan mitra yang tinggi mendorong tenaga kerja profesional cenderung oportunistik
Internal organisasi kemitraan profesional ternyata masih Iemah terutama pada aspek kapasitas pelayanan dan keseuaian internalnya ( servicess capacity and internal compatibility ). Tetapi dari aspek struktur, komunikasi atau relasi sudah cukup memadai.
Sementara itu pada faktor strategik, ternyata organisasi kemitraan profesional belum sepenuhnya memberikan otonomi yang dibutuhkan kegiatan profesional, masih terdapat tekanan yang mengganggu penyelenggaraan kegitan profesional para mitra. Belum ada sistim imbalan yang berdekatan di antara organisasi sehingga cenderung mendorong tenaga kerja berprilaku kutu loncat, ini terbukti dari jarak penggajian yang begitu besar antara organisasi yang satu dengan yang lainnya. Dan dari segi loyalitas, pada dasarnya di dalam organisasi kemitraan profesional sudah demikian baik."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gigih Prasetyo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab dan dampak dari turnover karyawan terhadap manajerial perusahaan di Hotel Crowne Plaza Jakarta. Menggunakan data turnover karyawan dari tahun 2013 sampai 2015, hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab turnover yang terjadi di hotel Crowne Plaza Jakarta cenderung mengarah pada jenis voluntary turnover. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dampak yang dirasakan manajerial perusahaan dari hotel Crowne Plaza Jakarta cenderung mengarah pada jenis dysfunctional turnover.

ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate what is the antecedent and the consequence of employee turnover to the managerial in Hotel Crowne Plaza Jakarta. Using the turnover data from 2013 to 2015, this study find evidence that the antecedents of employee turnover that happen in Hotel Crowne Plaza Jakarta is tend to be voluntary turnover. This study also find that the consequences of employee turnover that sensed by managerial of Hotel Crowne Plaza Jakarta is tend to be dysfunctional turnover;;;"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Fitrini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan profesi dan karakteristik pengajar terhadap kemampuan mengajar bahasa Inggeris. Pengembangan profesi mencakup seminar/lokakarya dan pelatihan. Karakteristik pengajar mencakup jenjang pendidikan formal, spesialisasi pendidikan formal, masa kerja dan usia. Penelitian ini dilakukan di LB-LIA Jakarta pada bulan Januari-April 2000. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dan konklusif. Subyek penelitian merupakan populasi di tempat penelitian dilakukan yang berjumlah 198 orang.
Data dikumpulkan dari dokumentasi yang belum diolah. Analisis data menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi.
Variabel bebas dalam penelitian ini ialah seminar/lokakarya, pelatihan, jenjang pendidikan formal, spesialisasi pendidikan formal, masa kerja dan usia. Variabel terikat dalam penelitian ini ialah kemampuan mengajar.
Dari pengolahan data, disimpulkan bahwa pelatihan, masa kerja dan usia secara signifikan berpengaruh terhadap kemampuan mengajar bahasa Inggeris. Sedangkan seminar, jenjang pendidikan formal dan spesialisasi pendidikan formal secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengajar bahasa Inggeris.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan LB-LIA meningkatkan frekuensi pelatihan, mempertahankan pengajar dengan masa kerja panjang dan merekrut pengajar usia muda."
2000
T1775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairil
"Penelitian ini telah dilakukan terhadap 146 orang sampel secara random disproporsional berdasarkan tingkat pendidikan di bagian-bagian atau unit-unit kerja PT Tancho Indonesia Tbk. Data tersebut diambil sebagai bahan analisis hubungan Disiplin kerja dengan Produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk.
Hasil Penelitian ini yang berdasarkan jawaban responden menunjukkan bahwa disiplin kerja dengan skor terendah adalah 85 dan skor tertinggi 126. Dari seluruh jumlah responden yang ada, 5 responden (3,42%) berada di bawah nilai rata-rata responden (X < X sedangkan 141 responden (96,58%) jawaban responden di atas jumlah nilai rata-rata responden (X > X) . Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja di PT Tancho Indonesia Tbk. telah dilaksanakan sesuai dengan konsep disiplin kerja yang telah ditetapkan dengan adanya : (1) Perumusan tujuan dan kemampuan kerja karyawan, (2) Keteladanan pimpinan, (3) Balas jasa, (4) Keadilan, (5) Waskat (6) Sanksi hukuman (7) Ketegasan, dan (8) Hubungan kemanusiaan. Untuk produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk yang diperoleh dari hasil penelitian dengan skor terendah 86 dan skor tertinggi 137. Dari jumlah responden yang ada hanya 1 responden (0,7%) yang berada di bawah nilai rata-rata (Y < Y ), sedangkan 145 responden (99,3%) berada di atas nilai rata-rata (Y > Y), Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. Mempunyai mental ke arah produktivitas kerja, yaitu (1) lebih dari sekedar memenuhi kualifikasi pekerjaan, (2) bermotivasi tinggi, (3) memenuhi orientasi kerja, (4) dewasa, (5) dapat bergaul dengan efektif.
Hasil analisis statistik Infrensia dengan menggunakan koefisien korelasi Product Moment pada metode parametrik menunjukkan hubungan positif antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. (r = 0,9665) atau sebesar 93,41% . Semua indikator disiplin kerja mempunyai hubungan yang positif dengan produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk.dan mempunyai keberartian (signifikansi) hubungan setelah dilakukan Uji Keberartian (signifikansi) koefisien korelasi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk dengan Tingkat Determinasi sebesar 93,41% . Hal ini berarti bahwa hanya 6,59 % faktor hubungan dengan produktivitas kerja karyawan ditentukan oleh variabel-variabel lain. Walaupun besarnya pengaruh variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja, variabel disiplin kerja karyawan masih perlu lebih ditingkatkan, guna mencapai peningkatan produktivitas kerja yang maksimal. Bila produktivitas kerja karyawan di PT Tancho Indonesia Tbk. mencapai titik maksimal, maka keuntungan perusahaan tentu akan meningkat pula, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan karyawan berupa pembagian bonus atau peningkatan gaji dan upah."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T1257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>