Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bondan Widita Tunggadewi
"Tesis yang berjudul Interpretasi Iklan oleh Pemirsa: Analisis Iklan Rokok A Mild ini adalah kajian analisis wacana yang mengacu kepada paradigma kritis Fairclough dan kajian iklan sebagai wacana Cook yang didukung oleh teori semiotik Barthes. Objek penelitian ini adalah sejumlah empat buah iklan iklan rokok A Mild. Iklan-iklan itu dikaji dari segi maksud pengiklan dan dari segi pemaknaan dan penafsirannya oleh pemirsa, yang dalam hal ini diwakili oleh sejumlah empat informan.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan maksud dari pengiklan akan iklannya beserta citra yang dibangunnya.
2. Menjelaskan interpretasi publik terhadap iklan.
3. Menjelaskan pemahanlan publik terhadap iklan pada tataran ideologi.
Cakupan penelitian ini dibatasi pada data iklan A Mild yang berupa iklan yang pernah disiarkan di televisi pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai interpretasi yang dihasilkan oleh pemirsa sesuai dengan rentang pilihan interpretasi yang ditentukan pihak pengiklan. Hal ini menunjukkan bahwa ideologi pengiklan ditafsirkan sesuai dengan yang dimaksudkan oleh pengiklan, sehingga disimpulkan bahwa komunikasi yang dilakukan pihak A Mild melalui iklannya kepada publik berhasil menyampaikan pesan yang terkandung dalam iklan yang diteliti.

The Interpretation of Viewers: An Analysis of A Mild Cigarette's Commercials is a theses of discourse analysis which based on Fairclough's critical paradigm and Cook's discourse of advertising that using Barthes' semiotics theory. The prime objects of this research are four A Mild television commercials. Those commercials studied by the point of advertiser's intention and viewers' interpretations. In this case. The viewers were represented by four informants.
The objectives of this research are:
1. To give explanation of the core message that advertiser try to communicate and the brand image they try to build.
2. To give explanation of the public's interpretation ofthe commercial.
3. To give explanation, whether the ideology that has been set by the advertiser is well communicated to the public or not.
This research bounds on A Mild's television commercials that have been released between year 1995 to 2004. The result of the research shows that the viewers' interpretations vary within the range of interpretation choices that is set by the advertiser. This shows that public's interpretation is parallel to advertiser's ideology. This led to conclusion, the communication through commercials which advertiser conduct is carrying out the messages ofthe studied commercials to the public.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T17216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Sugiantoro
"Sampoerna adalah salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Sampoerna telah memproduksi rokok kretek dengan kadar rendah tar dan nikotin yang pertama di Indonesia, yaitu Sampoerna A-Mild.
Selain menjadi pendobrak, iklan-iklan yang disampaikan oleh Sampoerna pun memiliki ciri khas tersendiri, dan berbeda dengan iklan-iklan rokok lainnya. Ide-ide kreatif yang disampaikannya selalu baru dan fresh dengan permainan kata-kata yang funky dan nge-slank, iklannya yang musikal, serta menampilkan gambar-gambar kartun yang lucu dan menarik, tanpa meninggalkan simbolnya, yaitu huruf "A" yang merupakan icon dari iklannya juga warna kemasannya yang khas dengan garis-garis merah. "Bukan basa basi" adalah jargon andalan dari rokok A-Mild yang tetap dipakai sejak awal dilemparkannya produk tersebut ke pasar hingga sekarang.
Meskipun pesan-pesan yang disampaikan oleh A-Mild secara simbolik, namun konsumen tidak mendapatkan kesulitan dalam mempersepsikan iklannya dan mendapatkan hasil yang positif.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat komparatif dengan menggunakan riset eksperimental dengan desain dua grup, yaitu pretest-posttest design. Data diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Anggota sampel yang terdiri dari 60 orang terpilih dikelompokkan menjadi grup pengontrol (control group) dan grup eksperimen (experimental group) secara objektif dan random sehingga jumlah tiap grup sama. Penulis akan menyebarkan kuesioner kepada masing-masing responden untuk menguji ketertarikan konsumen akan iklan dan produk A-Mild. Kemudian sesudah itu (3 hari kemudian), dilakukan penelitian kembali dengan memberikan kuesioner setelah diberikan "terpaan" iklan A-Mild yang berjudul "Bukan basa basi" kepada kelompok eksperimen.
Pertanyaan-pertanyaan yang disebarkan tersebut akan diolah dengan menggunakan f-test untuk menguji komparatif dua sampel yang saling berhubungan, serta mencantumkan pertanyaan-pertanyaan tentang karakteristik responden, yang terdiri dari Usia. Pekerjaan, dan Pendidikan terakhir. Pengukuran variabel-variabel dan dimensi-dimensinya yang merupakan dasar pertanyaan pada kuesioner menggunakan skala Likert dengan mencantumkan rentang nilai 7 (tujuh).
Hasil Penelitian diperoleh bahwa responden yang diterpa iklan "Sampoerna A-Mild Bukan Basa Basi" ternyata memberikan respon positif terhadap image produk tersebut. Mereka kebanyakan memberikan pernyataan bahwa Sampoerna A-Mild adalah merupakan rokok kretek yang mempunyai kadar tar dan nikotin yang rendah. Sehingga dapat dinyatakan bahwa iklan Sampoerna A-Mild versi Bukan Basa Basi itu sudah ada dalam benak audience walaupun audience yang menyaksikan tayangan iklan tersebut hanya mendengarkan musiknya atau hanya melihat sekilas saja. Dengan kata lain bahwa lklan Sampoerna A-Mild versi Bukan Basa Basi telah dapat menciptakan positioning terhadap audience (potential consumer) yang hendak dituju."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sinta Hartojo
"Penelitian mengenai strategi persaingan pemasaran melalui iklan cetak dalam kategori produk rokok jenis rendah tar dan rendah nikotin ini dilakukan berdasarkan ketertarikan terhadap adanya fenomena persaingan iklan-iklan di berbagai media, termasuk di media cetak. Diasumsikan bahwa persaingan ini merupakan salah satu terobosan panting dan menjadi bagian dari strategi pemasaran produk-produk tertentu.
Tujuan penelitian kualitatif ini berusaha untuk mengetahui dan memaparkan bagaimana pesan-pesan iklan dikonstruksikan lewat susunan-susunan gambar dalam suatu konteks persaingan pemasaran. Untuk itu pendekatan teori pemasaran dan semiotika dalam aktivitas persuasi lewat elemen-elemen gambar menjadi relevan dalam konteks persaingan tersebut di atas.
Dengan paradigma konstruktivis, peneliti secara metodologis bersikap sebagai passionate participant, yaitu fasilitator yang menjembatani keragaman subyektivitas pelaku sosial. Tujuan paradigma ini adalah melakukan rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dan pelaku sosial yang diteliti (Cuba & Lincoln, 1994).
Data penelitian berasal dari data sekunder berupa teks dan gambar iklan cetak produk tiga merek rokok, yaitu : A Mild, LA Lights, dan Star Mild. Ketiganya diambil dari media cetak (majalah, tabloid dan surat kabar yang terbit dari tahun 1995-2000). Studi kepustakaan dan pengumpulan kliping artikel mengenai ketiga merek rokok tersebut mendukung pengumpulan data sekunder.
Hasil penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa: elemen-elemen gambar dalam iklan cetak dapat menjadi sarana melakukan persaingan, baik persaingan iklan dan hingga tingkat tertentu juga bisa menjadi representasi persaingan pemasaran antara merek-merek yang beriklan. Ketiga merek rokok kategori rendah tar dan rendah nikotin ini sama-sama menggunakan strategi serupa dalam beriklan, yaitu strategi penciptaan keunikan karakteristik `kepribadian' dari merek.
Dengan strategi itu, masing-masing merek rokok menciptakan karakternya sendiri yang membuat mereka terdiferensiasi secara perseptual satu sama lain. Pembentukan karakterisasi yang tegas ini secara implisit juga mengindikasikan adanya motif persaingan pemasaran dari para produsen rokok yang proses eksekusinya difasilitasi oleh pihak biro iklan, entah internal ataupun eksternal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Hermawan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S4703
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tim Lorinsi
"Ledakan informasi dan media sebagai dampak pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini menimbulkan gejala masyarakat dengan komunikasi berlebih (overcommunicated society), Terpaan informasi yang melebihi kapasitas masyarakat ini terutama di kota besar dengan status social ekonomi tertentu. Iklan sebagai alat penting dalam komunikasi pemasaran juga terkena dampak ini. Produk rokok yang merupakan produk dengan bahan dasar yang relatif sama pada tiap produk harus bisa dikomunikasikan dengan melalui fungsi psikologisnya. Ini merupakan jalan terbaik untuk dapat memposisikan produk pada benak konsumen. Positioning dengan upaya pelekatan citra merek dianggap perlu oleh rokok Sampaerna A Mild untuk menjadikannya unik dan terhindar dari persaingan langsung. Kesenjangan antara citra merek yang diharapkan komunikator (Sampoerna Mild) dan khalayak akan merupakan indikator keberhasilan awal sebuah iklan. Hal inilah yang akan dilihat sebagai pokok permasalahan dimana kondisinya akan berbeda bila dilihat dari faktor-faktor tertentu. Populasi mahasiswa FISIP UI sampelnya ditarik melalui teknik penarikan sampel Probabilita dengan Stratified Random Sampling secara kuantitatif datanya akan diambil melalui metede Survai Sampling. Penggunaan pedoman wawancara berstruktur dengah pernyataan tentang persepsi yang menggunakan skala Likert akan diuji validitasnya melalui critical ratio item sebagai alat ukur utama dalam penelitian bertipe deskriptif ini. Dengan menggunakan kerangka pemikiran yang mengacu pada konsep-konsep dan penelitian terdahulu, hipotesa yang diajukan akan diuji melalui teknik T Test yang akan melihat tingkat perbedaan pada rata-rata hitung variabel "pembeda" pada variabel "persepsi", Dengan kesepakatan bahwa nilai t yang diperoleh hares signifikan pada p<0.05, sesuai dengan batas toleransi kesalahan dalam ilmu sosial sebesar 5%. Hasilnya adalah perbedaan dalam mempersepsikan citra merek rokok Sampoerna A Mild secara integral signifikan pada pengenaan iklan tertentu. Sedangkan bila dilihat secara parsial, citra Low Tar Loo Nicotine secara signifikan dipersepsikan berbeda pada variabel "pembeda" kebiasaan merokok, pengaruh lingkungan dan pengenaan iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4308
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Mariani
"Positioning merupakan suatu strategi komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk menanamkan citra tertentu ke dalam benak khalayak tentang suatu merek diantara merek sejenis lainnya. Strategi positioning digunakan untuk menembus pikiran manusia dalam masyarakat informasi yang mengalami komunikasi berlebih dan tidak mudah menerima informasi barn. Keterbatasan kemampuan manusia dalam pemuatan dan pemilahan informasi produk yang diterima lewat berbagai media dalam saat yang bersamaan menuntut kreativitas perencana strategi marketing dan periklanan dalam menemukan celah baru untuk mengimplementasikan strategi pemasaran dan komunikasi yang tepat dalam memposisikan produknya secara lebih kuat lagi. Rokok, sebagai produk yang umum (parity product) memiliki tingkat keterbedaan yang kecil diantara sesama produk sejenisnya, bersaing memperebutkan tempatnya masing-masing. Untuk membedakannya, karakter produk, dibangun sedemikian rupa sehingga bisa dibuat seakan berbeda dengan produk sejenisnya, melalui pemanfaatan strategi positioning produk. Fokus penelitian ini terletak pada hubungan strategi positioning pesan iklan dengan sikap khalayak, proses pembentukan posisinya dalam benak khalayak, yang berhubungan dengan pembentukan sikap pada khalayak yang ditujunya. Penelitian ini berusaha melihat bagaimana proses pembentukan sikap khalayak, mulai dari persepsi, komunikasi, belajar hingga proses persuasinya. Kasus ini menjadi menarik karena pengangkatan isu bare yang sangat berbeda dalam penekan utama strategi periklanan Sampoerna A Mild sesuai dengan konsep positioning, yang berusaha menanamkan produk dalam posisi tertentu pada benak khalayak, dengan pemanfaatan ide yang pertama, dan yang sangat berbeda. Adapun untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih tepat, dalam penelitian ini dipilih satu strategi iklan pembanding, yaitu strategi periklanan Djisamsoe Filter, dengan pertimbangan berada dalam kategori produk yang sama, ditayangkan dalam kurun waktu yang sama dengan media sejenis, serta pemanfaatan strategi positioning yang serupa dengan produk sejenis lainnya. Dalam penelitian ini, dipertimbangkan juga beberapa faktor yang diduga berpengaruh dalam pembentukan sikap akan produk rokok, yaitu: Faktor kebiasaan merokok, faktor pengaruh lingkungan keluarga dan teman, serta faktor kepedulian terhadap kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah survai. Pemilihan sampel dalam populasi mahasiswa tahun pertama Fakultas Ekonomi Manajemen Usakti, ditarik melalui teknik penarikan sampel probabilitas dengan cluster sampling. Penggunaan pedoman wawancara berstruktur dengan menggunakan Skala Likert diuji validitas dan reliabilitasnya melalui pemanfaatan analisis faktor dan uji reliabilitas alpha. Hipotesa yang diajukan akan diuji dengan menggunakan test t untuk melihat tingkat perbedaan antara efek strategi positioning A Mild dengan strategi pembandingnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan sikap, persepsi, persuasi responden akan strategi positioning iklan A Mild lebih baik dibanding dengan strategi positioning iklan Djisamsoe Filter. Hal ini menunjukkan bahwa sikap, persepsi dan persuasi akan iklan yang paling berbeda, lebih baik dibanding dengan iklan sejenis lain yang ada. Sementara, tidak ditemukan perbedaan proses komunikasi dan belajar yang signifikan akan strategi positioning iklan A Mild dan strategi positioning iklan Djisamsoe Filter pada responden. Hal ini menunjukkan tidak berhubungannya proses komunikasi dan belajar responden dengan pemilihan strategi positioning iklan rokok. Keseluruhan variabel kontrol yang terdiri dari kebiasaan merokok, pengaruh lingkungan keluarga, pengaruh lingkungan teman dan kepedulian terhadap kesehatan tidak berpengaruh terhadap pembentukan sikap akan strategi positioning iklan rokok tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S4169
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
F. Anita Herawati
"Penelitian ini mengadopsi pemikiran An Integrated Model of Persuasion yang merupakan pengembangan dari Elaboration Likelihood Model (Petty & Casioppo) dan Integrated Framework (Maclnnis & Jawarski). Kemudian menggabungkan pola pemikiran Hierarchy of Effects, The Behavioral Effects of Advertising serta The Consumers Decision Making Process.
Dari keempat teori utama tersebut diturunkan menjadi tiga belas variabel yaitu prestise jenjang pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pengeluaran, ability, motivation, opportunity, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge, attitude toward advertising, information evaluation, product knowledge, attitude toward product dan brand loyalty. Pengembangan hipotesis dari kerangka pemikiran yang digunakan diharapkan dapat memberikan penjelasan terhadap pola hubungan faktor-faktor yang membentuk brand loyalty.
Kajian ini menggunakan cross-sectional survey yang dilakukan terhadap dua ratus delapan puluh responden laki-laki, perokok, pernah mengkonsumsi rokok Sampoerna A Mild, pernah mengekspos iklan Sampoerna A Mild, berusia di atas tujuh belas tahun di Kelurahan Demangan, Terban dan Catur Tunggal, Yogyakarta. Responden dipilih dengan teknik multistage cluster sampling. Obyek penelitian yang digunakan adalah iklan rokok Sampoerna A Mild dari berbagai versi yang diekspos melalui media massa maupun non-massa.
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai alpha Cronbach, dan didapati bahwa variabel pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge dan product knowledge memiliki alpha Cronbach kurang dari yang dipersyaratkan oleh Malholra, walaupun sudah dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai alpha tersebut dengan mengeluarkan beberapa indikator.
Sementara itu, untuk uji validitas dilakukan dengan factor analysis, menunjukkan hanya variabel ability, attitude toward advertising dan information evaluation yang mempunyai satu dimensi, sedang tujuh variabel lainnya terpilah menjadi dua atau tiga dimensi.
Hasil uji regresi menunjukkan hubungan yang terjadi di antara varibel-variabel yang diujikan bersifat lemah sampai dengan moderat. Setelah dilakukan path analysis diperoleh bahwa brand loyalty dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu motivation, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya dan attitude toward product. Sedangkan yang mempengaruhi product knowledge adalah opportunity, motivation, ability, advertisng knowledge, attitude toward advertising dan information evaluation. Ini menunjukkan berlakunya teori periklanan yang lemah, seperti dikutip oleh Fill, bahwa pola pembelian sebuah merek oleh konsumen itu lebih digerakkan oleh kebiasaan daripada oleh terpaan aktivitas promosi. Periklanan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan orang dan menguatkan sikap yang sudah ada dan memandang konsumen aktif dalam memecahkan masalahnya.
Dari pengujian terhadap model dasar dalam hipotesis didapatkan bahwa model akhir yang telah disesuaikan mempunyai nilai fit coefficient yang lebih tinggi daripada koefisien model dasar. Dengan demikian, model akhir lebih baik daripada model dasar.
Sebagai implikasi teoritis, posisi AMO Factors dalam An Integrated of Persuasion tidak sejajar tetapi berurutan dari opportunity, motivation lalu ability. Dalam mengukur variabel opportunity, motivation, pengalaman mengkonsumsi produk sebelumnya, advertising knowledge, product knowledge, attitude toward product, dan brand loyalty dapat diukur dengan dua atau tiga dimensi.
Kelemahan dari penelitian ini adalah penggunaan variabel prestise jenjang pekerjaan yang didasarkan pada klasifikasi pekerjaan yang dilakukan O.C. Duncan di dalam konteks Amerika, sehingga penelitian ini tidak mempunyai validitas eksternal. Hal itu ditambah lagi dengan penentuan sampel yang kurang akurat sehingga responden mempunyai karakter yang relatif homogen untuk variabel tingkat pendidikan, prestise jenjang pekerjaan dan tingkat pengeluaran.
Namun demikian, dari temuan penelitian ini menguatkan bahwa untuk mempersuasi orang agar mau membeli produk dengan merek tertentu dan setia pada merek tersebut, tidak dapat dilakukan hanya dengan mengandalkan iklan saja. Pengaruh iklan hanya sampai meningkatkan pengetahuan audiens iklan tentang produk yang diiklankan tersebut. Sedangkan untuk sampai tahap perilaku pembelian bahkan brand loyalty, perlu dilakukan usaha promosi yang lain, misalnya dengan pemberian sampel produk atau demo produk dalam sales promotion dan mengintegrasikannya dengan aspek product, placement dan price dalam marketing mix. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat memperbandingkan obyek penelitian dengan jenis produk yang mempunyai tingkat keterlibatan yang berbeda dalam proses keputusan pembelian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Rosdianahangka
"Penelitian mengenai tanda dalam iklan A Mild ini bertujuan mengetahui pola penandaan yang muncul melalui deskripsi tanda verbal dan tanda nonverbal iklan A Mild. Kajian terhadap rangkaian versi iklan A Mild yang bertema Bukan Basa Basi tahun 2001-2002 ini difokuskan pada tujuh versi iklan yang dipilih secara acak. Dari tujuh versi iklan yang dianalisis didapati bahwa tanda verbal dan tanda nonverbal yang selalu muncul adalah headline, slogan, logo, dan peraturan pemerintah sehingga terbentuk pola yang teratur, yaitu headline + slogan A Mild + logo merek A Mild + peraturan pemerintah. Hasil analisis menunjukkan bahwa rangkaian versi iklan A Mild tidak berkaitan langsung dalam menawarkan atau membujuk khalayaknya untuk membeli produk rokok tersebut. A Mild melekatkan product personalitynya tidak lagi dengan menjual atribut fisik seperti cita rasa, penampilan produk, bentuk produk, kemasan produk, dan keunggulan produk yang lain. Namun, membangun product personality dengan headlinenya yang mengandung nasihat dan sindiran yang di dalamnya mengandung bahan pemikiran. Dengan headline tersebut A Mild mendeskripsikan bukan saja karakter dari produk A Mild itu sendiri, tetapi juga karakter dari khalayak sasaran atau perokok A Mild."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>