Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139914 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Musa Maliki
"This article argues that in the era of globalization, the European Union as 'the ultimate of modernity" is having a supremacy among other international actors. The preeminence is not laid only on hard powers such as military, economy,or political power, but mostly on the "area of knowledge" , signed by the domination of European discourses.European discourses are constructed by the history and traditions which are based on Hellenism.The dominance of European discourses is seen in every aspect in Indonesia. From this point, the article addresses us a reflective question: " Who are we,actually?""
2006
JKWE-II-2-2006-74
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Fadri
"Produk manufaktur bagi Indonesia memegang peranan penting dalam penerimaan devisa, lebih kurang 70,8% dari ekspor non migas Indonesia merupakan produk manufaktur. Sedangkan pasar tujuan ekspornya adalah Jepang dan Uni Eropa.
Perkembangan perdagangan pada dekade terakhir ini adalah kecenderungan pada beberapa negara di kawasan tertentu untuk membentuk blok perdagangan seperti negara-negara anggota ME dalam pasar Tunggal Eropa.
Tujuan dari penulisan ini adalah mempelajari daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar Uni Eropa, serta kebijaksanaan yang mendukung perkembangan ekspor produk ekspor Indonesia khususnya produk manufaktur di pasar uni Eropa.
Konsep penelitian yang digunakan yaitu analitis sintetis, dengan berorientasi pada permasalahan di lapangan. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan solusi pemecahan masalah dan memberikan penjelasan secara generalis empiris, yang dimulai dari perumusan masalah sampai dengan menarik kesimpulan secara analitis.
Teknik pengumpulan data berdasarkan ?data sekunder". Pengumpulan data yang meliputi data kuantitatif dan data kualitatif ekspor manufaktur ke negara tujuan ekspor dengan SITC 3 digit periode tahun 19934997 serta negara pesaing Indonesia di pasar-pasar Uni Eropa. Untuk melakukan analisis daya saing produk Indonesia dilakukan dengan menghitung RCA, AR, serta ISP, dilanjutkan dengan analisis SWOT.
Dari 15 produk manufaktur yang diekspor Indonesia yang mempunyai daya saing di pasar Uni Eropa, 6 (enam) produk menunjukan peningkatan keunggulan komparatifnya. Tahap industri dari 15 kelompok tersebut, 8 kelompok produk berada pada tahap kemapanan, 5 kelompok produk berada pada tahap pertumbuhan, 1 kelompok produk berada pada tahap substitusi impor dan 1 kelompok produk memperlihatkan penurunan pola perdagangan.
Peningkatan ekspor ke pasar Uni Eropa tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan promosi. Untuk mengatasi pembatasan cakupan produk yang, mendapat fasilitas GSP, diperlukan kerja sama dengan negara berkembang lainnya dalam rangka negosiasi cakupan produk (product coverage) yang mendapat fasilitas GSP."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Fadri
"ABSTRAK
Produk manufaktur bagi Indonesia memegang peranan penting dalam penerimaan devisa, lebih kurang 70,8% dari ekspor non migas Indonesia merupakan produk manufaktur. Sedangkan pasar tujuan ekspomya adalah Jepang dan Uni Eropa.
Perkembangan perdagangan pada dekade terakhir ini adalah kecenderungan pada beberapa negara di kawasan tertentu untuk membentuk blok perdagangan seperti negara-negara anggota ME dalam pasar Tunggal Eropa.
Tujuan dari penulisan ini adalah mempelajari daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar Uni Eropa, serta kebijaksanaan yang mendukung perkembangan ekspor produk ekspor Indonesia khususnya produk manufaktur di pasar uni Eropa.
Konsep penelitian yang digunakan yaitu analitis sintetis, dengan berorientasi pada permasalahan di lapangan. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan solusi pemecahan masalah dan memberikan penjelasan secara generalis empiris, yang dimulai dari perumusan masalah sampai dengan menarik kesimpulan secara anaiitis.
Teknik pengumpulan data berdasarkan "data sekunder". Pengumpulan data yang meliputi data kuantitatif dan data kualitatif ekspor manufaktur ke negara tujuan ekspor dengan SITC 3 digit periode tahun 1993-1997 serta negara pesaing Indonesia di pasar-pasar Uni Eropa. Untuk melakukan analisis daya saing produk Indonesia dilakukan dengan menghitung RCA, AR, serta ISP, dilajutkan dengan analisis SWOT.
Dari 15 produk manufaktur yang diekspor Indonesia yang mempunyai daya saing di pasar Uni Eropa, 6 (enam) produk menunjukan peningkatan keunggulan komparatifnya. Tahap industri dari 15 kelompok tersebut, 8 kelompok produk berada pada tahap kemapanan, 5 kelompok produk berada pada tahap pertumbuhan, 1 kelompok produk berada pads tahap substitusi impor dan 1 kelompok produk mempcrlihatkan penurunan pola perdagangan.
Peningkatan ekspor ke pasar Uni Eropa tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan promosi. Untuk mengatasi pembatasan cakupan produk yang mendapat fasilitas GSP, diperlukan kerja sama dengan negara berkembang lainnya dalam rangka negosiasi cakupan produk (product coverage) yang mendapat fasilitas GSP.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rosdiana Akmal
"
Indonesia is an agrarian country producing various agricultural products. One of the products having export opportunities is fresh fniits. However until today Indonesia is sill importing large amount of fruits. On the other hand the export value of Indonesia fruit is relatively smaller and limited to only a few type fniits. Eventually it arises questions whether or not Indonesia as an agrarian country could increase its export volume of fruits to other countries.
Several mandatory standards were put in place by EU Commission to be adhered by fruit exporters such as packaging, marketing, labelling and food safety, marketing of genetically engineered fruits, Maximum Residue Levels and organic products standards. Consequently the EU?s provisions must be considered as a quality direction required by European importers.
This research objective is to identify the trends, opportunities, obstacles and strategy that are relevant to the effort of entering EU?s fruit markets, Analyzing the regulations put in place by EU on the subject of exports and import is important to help developing countries, such as and especially Indonesia., to penetrate European market of iiuit. This research utilize primary and secondary data. The fruits being researched were mango, pineapple and banana. EU members selected as the subjects for this research were Netherland, Germany and France. The time frame for this research was from 2002 to 2006.
The result of this research discovered that tropical fiuits like mango, pineapple and banana are in great demand in Europe. Those fruits are not suitable to be cultivated in Europe with its sub-tropic climate, especially in the colder Eastem Europe. Therefore EU is fully dependant on developing countries to supply tropical fruits. The commodity that has the most opportunity for Indonesia is pineapple. Though pineaple originated from Europe but Indonesia?s climate is very suitable form cultivating pineapple. In addition, the competition for export of pineapple is not as great as exports of banana. While in the case of mango, Indonesia still needed to improve quality of production because the commodity is sensitive to defects.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ali Busthomi
"Tesis ini membahas tentang bentuk implementasi dari diplomasi ekonomi yang dijalankan oleh Putin terhadap Uni Eropa dengan tujuan untuk mendapatkan perbandingan antara kebijakan keamanan energi masa Putin dengan masa Yeltsin. Diplomasi ekonomi ini menjadikan energi sebagai instrumen kebijakannya. Kemudian sengaja dikaitkan dengan peristiwa sengketa gas Rusia-Ukraina untuk lebih mempertajam analisis mengenai intensitas hubungan interdependensi Rusia- Uni Eropa dalam sektor energi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan jenis penelitian eksplanatori. Kemudian hasil kesimpulannya adalah teridentifikasinya penyebab lahirnya diplomasi energi Putin terhadap Uni Eropa, yang terdiri dari faktor internal dan eksternal, sebagai implementasi dari paradigma yang beranggapan bahwa energi adalah komoditas strategis.

The thesis is focused on the speaking about the implementation form of economic diplomacy which adopted by Putin towards European Union, in order to find the comparation between energy security policy in Putin era with Yeltsin era. This economic diplomacy was took the energy as its policy tool. Then, deliberately related with the incident of Russia-Ukraine gas conflict to exacerbate strongly the analysis about the intensity of Russia-Ukraine interdependency relations in energy sector. The research use the method of qualitative approach and explanatory research type. The result that can to be conclused is the identification about the cause of energy diplomacy emerging in Putin era towards European Union, which contained to both two factors, internal and external, as the implementation from the paradigm which assume that energy is a strategic commodity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Saffanisa Sudiardiputri
"Slogan merupakan kalimat yang terdiri dari susunan kata yang menarik dan biasa digunakan untuk mempromosikan suatu merek. Slogan pada dasarnya dapat dilindungi sebagai merek. Pengertian merek slogan belum diatur secara spesifik dalam hukum merek Indonesia, tetapi berdasarkan definisi merek yang ada dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, Merek slogan dapat dikategorikan sebagai jenis merek yang termasuk dalam lingkup merek kata. Penelitian ini membahas terkait perlindungan slogan sebagai merek di Indonesia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji terkait perlindungan merek slogan serta threshold daya pembeda dalam merek slogan di Indonesia, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Penelitian ini bersifat yuridis normatif dengan metode analisis kualitatif. Merujuk pada hal tersebut, penulis akan mengaitkan antara pokok permasalahan dengan peraturan serta doktrin terkait. Kemudian, metode komparatif dengan pembahasan perbandingan antara negara Amerika Serikat dan Uni Eropa yang telah mengeluarkan mengatur mengenai merek slogan secara rinci. Penulisan ini akan memuat analisis terkait pengaturan terkait merek slogan yang dapat diaplikasikan di Indonesia. Dengan ini harapannya bagi hukum merek Indonesia untuk mengeluarkan peraturan terkait merek slogan dengan mempertimbangkan efektivitas dan evaluasi dari beberapa negara dan analisa yuridis yang telah dipaparkan.

Slogan is a sentence consisting of interesting wording and is commonly used to promote a brand. Essentially, slogans can be protected as trademarks. The definition of a slogan mark has not been specifically regulated in Indonesian trademark law, but based on the definition of a mark in Law Number 20 of 2016 concerning Trademarks and Geographical Indications, a slogan mark can be categorized as one sort of trademark that falls within the realm of word mark. This study investigated the trademark protection of slogans in Indonesia, the United States, and the European Union. The aim of this study is to investigate the protection of slogan marks and the distinctiveness threshold of slogan mark in Indonesia, the United States, and Europe. This research is normatively legal and employs qualitative analytical techniques. In reference to this, the author will connect the topic to relevant rules and doctrines. Then, the comparative technique with a comparative discussion between the United States and the European Union enacted slogan mark laws in detail. This paper will analyze legislation governing slogan mark that can be used in Indonesia. Consequently, it is desired that the Indonesian trademark law issue restrictions relating to slogan mark, taking into account the effectiveness and evaluation of many countries and the offered legal analysis."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Yunita Wulan Andadari author
"Sejak tahun 2004 tahun hingga tahun 2006, industri pariwisata di seluruh dunia telah mengalami pertumbuhan rata-rata di alas 4% dan menunjukkan bahwa sektor ini tidak mudah lagi terpengaruh oleh berbagai ancaman eksternal seperti: terorisme, bencana alarm, masalah kesehatan dan kenaikan harga bahan bakar minyak.
Selama beberapa dekade, wisatawan asal Eropa - terutama Eropa Barat, yang merupakan bagian dari kelompok negara-negara industri dengan pendapatan per kapita tinggi - tercatat sebagai pemain utama di tingkat global, dimana penduduknya paling banyak rnelakukan perjalanan wisata ke luar negeri dan mengeluarkan paling banyak biaya untuk wisata outbound.
Melihat adanya kecenderungan industri pariwisata untuk terus tumbuh di masa depan, World Tourism Organization (WTO) telah mengagendakan Tourism 2020 Vision sebagai target pembangunan pariwisata jangka panjang. WTO juga memprediksi bahwa perjalanan wisata kategori long-haul travel di seluruh dunia akan meningkat dengan pertumbuhan sekitar 5,4% hingga tahun 2020, dibandingkan dengan perjalanan wisata kategori inrraregional travel yang hanya mengalami kenaikan sekitar 18%. Selain itu, WTO memperkirakan bahwa wilayah Eropa akan tetap menjadi sumber pasar wisatawan internasional terbesar dari jumlah kunjungan dan pengeluaran untuk perjalanan wisata.
Perkembangan industri pariwisata tidak pernah terlepas dari berbagai perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, politik dan sosial. Demikian pula halnya dengan masyarakat Uni Eropa. Situasi dunia sejak awal abad ke-21 telah mengubah kebiasaan masyarakat Uni Eropa dalam berlibur, tren pariwisata di Eropa dan pilihan destinasi mereka untuk berwisata naik di tingkat regional maupun di luar wilayah Uni Eropa.
Dari pengamatan tentang profit terkini wisatawan Uni Eropa (LIE) dan pilihan destinasi mereka serta tren pariwisata yang berlaku saat ini, diketahui bahwa perjalanan wisata yang dilakukan di tingkat regional masih mendominasi kebiasaan masyarakat UE. Meskipun demikian, minat pada sebagian masyarakat UE - khususnya negara-negara pasar utama wisatawan internasional, seperti: Inggris, Jerman, Belanda dan Perancis - untuk melakukan perjalanan wisata jarak jauh ke luar wilayah Eropa meningkat. Beberapa negara di kawasan Asia, antara lain: Thailand, Jepang dan Cina, menjadi destinasi favorit untuk perjalanan wisata yang akan datang. Namun sejumlah faktor dapat menjadi penghalang bagi para wisatawan untuk mengunjungi wilayah ini, seperti: terorisme, kekacauan politik, travel warnings, faktor keselamatan dan keamanan, flu burung dan biaya yang mahal.
Hingga sekarang, Indonesia bukan daerah tujuan wisata (DTW) pilihan utama para wisatawan UE karena dianggap masih belum terbebas dari faktor-faktor penghalang tersebut. Padahal minat wisatawan UE untuk berkunjung ke Indonesia sebenarnya masih ada, dimana hal ini terlihat dari data Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI yang menunjukkan bahwa jumlah kedatangan wisatawan UE sejak tahun 2003 hingga 2006 relatif stabil. Indonesia perlu mengupayakan kebijakan yang mendorong pertumbuhan industri pariwisata nasional dan mengakomodasi tren yang berlaku di dunia pariwisata internasional untuk menangkap potensi wisatawan UE agar di masa depan mereka memilih Indonesia sebagai DTW favorit.

During the period of 2004 until 2006, tourism industry worldwide had been experiencing the average growth above 4% and proved that this sector has become barely affected by the external threats, such as: terrorism, natural disaster, health issues and the raise of oil prices.
European tourists - particularly those coming from industrial countries in West Europe with the high ranking income per capita in the world - have been recorded as Key players globally since they took the highest number of outbound trips and generated the highest spending abroad for decades.
Taking into account that the tourism industry will continue to develop in the future, World Tourism Organization (WTO) has set up the agenda of Tourism 2020 Vision as its target for the tourism development in the long term. WTO has also predicted that the long-haul travel worldwide will increase nearly 5.4% until the year 2020, compared to the slow growth of the intraregional travel at 18%. Furthermore, WTO forecasts Europe will remain the biggest market source of international tourists based on the number of trips and the spending abroad.
Some factors i.e. economic issues, political situation and social life, play significance role for changes in the development of tourism industry. Since the beginning of the new millennium, the situation at global level has influenced the behavior of the people of European Union in the way they took their holidays, the tourism trend in Europe and their preference concerning tourist destinations either regionally within the European Union or outside the European Union.
Having observed the latest profile of European Union tourists, their choice of destination as well as the trend of tourism in Europe, the intraregional travel has still been predominant. Nevertheless, some European Union tourists - especially from the main source market of international tourists i.e. United Kingdom, Germany, Netherlands and France - have showed growing interest to make long-haul travel outside the European continent. The following are their preferred destinations in Asian region for the next holidays: Thailand, Japan, and China. However, some factors might hold back the European Union tourists from visiting this region, such as: terrorism, political turmoil, travel warnings, safety and security, bird flu and high prices.
Until today, Indonesia is not the main tourist destination for European Union tourists since it is still perceived as an area surrounded by some negative factors mentioned above. Yet, the data from the Department of Culture and Tourism of the Republic of Indonesia revealed that European Union tourists are interested in visiting Indonesia which has been indicated by a relatively stable growth from year 2003 - 2006. Indonesia needs to implement an encouraging policy towards its tourism industry and accommodate the latest trend in the international tourism industry aiming to attract the European Union tourists so that in the future they would choose Indonesia as their preferred destination.
"
2007
T20653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trifena
"[ABSTRAK
Artikel ini membahas pembangunan monumen-monumen di Jakarta sebagai implementasi
hubungan Indonesia ? Uni Soviet di Era Soekarno. Pembahasan bangunan yang ada sebagai
bukti nyata pada hubungan antara kedua negara, menggunakan teori konsep kepentingan
nasional dalam kerjasama bilateral yang diusulkan oleh Hans J. Morgenthau. Artikel ini
menggunakan metode deskriptif-analitif, dengan mendeskripsikan sejarah awal hubungan
Indonesia ? Uni Soviet, bukti-bukti pembangunan monumen-monumen di Jakarta sebagai
kerjasama Indonesia ? Uni Soviet terutama pada era Soekarno. Sumber utama penelitian ini
dari bukti fisik dan sejarah pembangunan monumen-monumen di Jakarta dengan menunjukkan
faktor kepentingan nasional dalam hubungan bilateral Indonesia-Uni Soviet.ABSTRACT This article discusses the construction of monuments in Jakarta as the implementation of
Indonesia relations - Soviet Union in the era of Soekarno. Discussion of the existing building as
concrete evidence on the relationship between the two countries, using the theoretical concept
of the national interest in bilateral cooperation proposed by Hans J. Morgenthau. This article
uses the descriptive method-analitif, by describing the early history of relations between
Indonesia - the Soviet Union, the evidence is building monuments in Jakarta as Indonesia
cooperation - the Soviet Union, especially in the era of Soekarno. The main source of this study
of physical evidence and the historical development of monuments in Jakarta by indicating
factors of national interest in the bilateral relations between Indonesia and the Soviet Union.;This article discusses the construction of monuments in Jakarta as the implementation of
Indonesia relations - Soviet Union in the era of Soekarno. Discussion of the existing building as
concrete evidence on the relationship between the two countries, using the theoretical concept
of the national interest in bilateral cooperation proposed by Hans J. Morgenthau. This article
uses the descriptive method-analitif, by describing the early history of relations between
Indonesia - the Soviet Union, the evidence is building monuments in Jakarta as Indonesia
cooperation - the Soviet Union, especially in the era of Soekarno. The main source of this study
of physical evidence and the historical development of monuments in Jakarta by indicating
factors of national interest in the bilateral relations between Indonesia and the Soviet Union., This article discusses the construction of monuments in Jakarta as the implementation of
Indonesia relations - Soviet Union in the era of Soekarno. Discussion of the existing building as
concrete evidence on the relationship between the two countries, using the theoretical concept
of the national interest in bilateral cooperation proposed by Hans J. Morgenthau. This article
uses the descriptive method-analitif, by describing the early history of relations between
Indonesia - the Soviet Union, the evidence is building monuments in Jakarta as Indonesia
cooperation - the Soviet Union, especially in the era of Soekarno. The main source of this study
of physical evidence and the historical development of monuments in Jakarta by indicating
factors of national interest in the bilateral relations between Indonesia and the Soviet Union.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>