Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Made Kartika Dhiputra
"Terkait dengan motivasi untuk : penelitian dalam bidang Termodinamika - Teknik, maka telah dirancang, di-konstruksikan dan di-uji coba sebuah peralatan penelitian yang dapat dipergunakan untuk menentukan sifat-sifat termik berbagai gas reil, dengan suhu dan tekanan - ukur maksimum adalah sampai 100 ° C dan 15 MPa. Prinsip kerja peralatan penelitian ini adalah: pengukuran Faktor kompresibilitas Gas, Z, berdasarkan metoda ekspansi gas, yang diperkenalkan oleh E.S. Burnett. Setelah Burnett Apparatus ini di-konstruksikan, lalu di-uji cobakan kemampuan fungsionalnya dengan melakukan pengukuran-pengukuran dan kaliberasi terhadap Konstanta Alat-nya dengan mempergunakan gas Helium dan gas Karbondioksida di-Laboratorium Institut air Technische Thermodynamik, Universitat Karlsruhe - Jerman. Burnett Apparatus ini kemudian digunakan untuk meneliti "sifat-sifat termik" gas: He, C02 dan N2, serta campuran biner : N2 / CO2 dengan fraksi molar : Xco2 = 0,209 , Xco2 = 0,509 dan XC02 = 0,706. Pada suhu : 40 ° C / 60 ° C / 80 ° C dan 100 ° C dengan tekanan awal gas uji maksimum sebesar 150 bar. Terbukti bahwa parameter interaksi biner B12 maupun terner C112 dan C122 dari koefisien Virial campuran N2 / CO2 dalam penelitian ini, menunjukkan adanya korelasi yang sangat spesifik baik terhadap parameter (T, Xco2) maupun terhadap "ekses - tekanan" , AP, campuran biner. Secara keseluruhan tingkat ketelitian data-data hasil penelitian ini cukup tinggi , dengan besarnya deviasi relatif maksimum < 0,85 % terhadap data-data literatur, dan maksimum < 2,5 % terhadap data perhitungan teorits dengan persamaan R-K dan BWR untuk gas murni CO2 dan N2, dengan kecendrungan sernakin kecil pada suhu yang semakin rendah. Sedangkan untuk campuran biner N2 / C02 , ternyata deviasi relatifnya sangat carbonbesar, bahkan mencapai nilai maksimum sekitar 4 % untuk campuran biner dengan fraksi molar , XCO2 = 0,706 , pada suhu 100 ° C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
D120
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamim Tohari
"Kolom distilasi di atas reaktor ester I untuk memurnikan air dari ethylene glycol (EG) di PT. X adalah tidak efisien karena masih memerlukan proses pemurnian Iagi untuk reaktor yang Iain. Untuk itu diperlukan perancangan awal mengganti kolom distilasi di atas reaktor ester I. Sehingga proses distilasi hanya pada satu kolom yang beroperasi secara kontinyu mengikuti proses produksi poly ethylene terephthalate (PET) dengan demikian proses EG recovery tidak diperlukan lagi.
Perancangan awal kolom distilasi di PT. X menggunakan bantuan chemcad V 5.00. Kolom distilasi di atas reaktor ester I pada program Chemcad V.5.00 tidak ada maka perlu penggabungan beberapa alat tanpa merubah prinsip dasar keija alat, dan bisa digunakan dalam program. Dalam merancang kolom distilasi untuk mengganti kolom distilasi diatas reaktor ester I tanpa merubah kondisi operasi proses produksi PET. Kolom distilasi baru hasil perancangan untuk mernurnikan EG dan air dari reaktor ester I, II dan polikondensasi I.
Kolom distilasi hasil perancangan pada proses pemurnian EG dan air lebih mumi dari pada menggunakan kolom distilasi di atas reaktor ester I, dan kolom distilasi EG recovery. Produk pemurnian kolom distilasi EG pada kolom baru hasil perancangan dengan fraksi mol 0,999285, produk pemurnian distilasi EG diatas reaktor ester I dengan fraksi mol 0,99, produk pemurnian distilasi EG recovery dengan fraksi mol antara 0,985 sampai dengan 0,996.
Hasil perancangan awal kolom distilasi dengan jumlah stage dua belas beroperasi pada tekanan dua bar, temperatur bagian atas kolom l21,1264 °C dan temperatur bagian bawah kolom 221,078°C. Umpan dari real-Ctor ester I masuk kolom distilasi pada stage nomer 10 dan umpan dari reaktor ester II dan poli I masuk pada stage nomer 8, dan total stage adalah 12. Produk bawah kolom distilasi baru hasil perancangan adalah EG dengan laju alir 627,002 Kg/jam fraksi mol EG adalah 0,999285, sedangkan produk atas air dengan laju alir 547,83 Kg/jam fraksi mol air adalah 0,9992 Laju alir refluks adalah 1094,47 Kg/jam,sehingga refluks rasio R/D adalah 2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buckley, Page S.
New York: Instrument Society of America, 1985
660.284 2 BUC d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kiswadi Apan
"Ruang Stabilitas Obat merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seluruh industri parmasi karena ruang inilah yang mengkondisikan obat pada titik kritis dalam jangka waktu tertentu sehingga waktu kadaluarsa obat dapat ditentukan. Untuk memperoleh suatu Ruang Stabilitas Obat dengan kondisi temperatur dan kelembaban relatif yang stabil dibutuhkan HVAC dengan sistem kendali yang akurat. HVAC merupakan suatu sistem pengendalian udara dengan menggunakan prinsip dasar termodinamika yang terdiri dari perangkat keras berupa centrifugal fan, heater, cooler, humidifier, dan dehumifier. Pengontrolan suhu dan kelembaban yang digunakan ruang stabilittas obat dilakukan oleh microprocesor. Analisis pengontrolan suhu dan kelembaban didasarkan dari prinsip kerja HVAC dan algoritma yang disusun sesuai urutan kerja pemngkat HVAC. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan perangkat lunak yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban yang akurat. Salah satu microprocespr yang digunakan adalah Hygroflex Controller. Langkah-langkah proses pengendalian udara dapat ditemukan pada bagian program tugas akhir ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Norsari
"[ABSTRAK
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi akibat virus dengue yang
ditularkan oleh nyamuk aedes agypti. Sanitasi lingkungan yang buruk serta
kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat merupakan faktor utama yang
menyebabkan penyebaran DBD di masyarakat perkotaan. Studi kasus ini
bertujuan untuk menganalisis penerapan teknik napas dalam sebagai intervensi
untuk mengatasi mual yang sering ditemukan pada klien dengan DBD. Mual
pada DBD terjadi akibat pembesaran hepar yang mendesak lambung. Hasil studi
menunjukan respon positif klien terhadap intervensi manajemen mual berupa
berkurangnya rasa mual, peningkatan toleransi terhadap makanan, peningkatan
porsi makan, serta penurunan dosis terapi antiemetik yang diberikan. Hasil karya
ilmiah ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perawat untuk
menerapkan penggunaan teknik napas dalam sebagai intervensi nonfarmakologi
dalam upaya mengatasi mual; ABSTRACT Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease due to dengue virus
which is transmitted by Aedes aegypti. Poor sanitation and lack of clean and
healthy lifestyle are the main factors causing the spread of DHF in urban
communities. This case study aims to analyze the application of deep breathing
technique as intervention for nausea which commonly occured in DHF clients.
Nausea in DHF is caused by enlargement of the liver that pressing stomach.
Results of this study show a positive response of the clients to nausea
management intervention manifested by nausea reduction, increase of food?s
tolerance, increase of meal?s portion, as well as dose reduction of given antiemetic
therapy. The results of this scientific work are expected as consideration for all
nurses to encourage the use of Deep breathing techniques as a nonpharmacological
intervention in an attempt to overcome nausea.;Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease due to dengue virus
which is transmitted by Aedes aegypti. Poor sanitation and lack of clean and
healthy lifestyle are the main factors causing the spread of DHF in urban
communities. This case study aims to analyze the application of deep breathing
technique as intervention for nausea which commonly occured in DHF clients.
Nausea in DHF is caused by enlargement of the liver that pressing stomach.
Results of this study show a positive response of the clients to nausea
management intervention manifested by nausea reduction, increase of food?s
tolerance, increase of meal?s portion, as well as dose reduction of given antiemetic
therapy. The results of this scientific work are expected as consideration for all
nurses to encourage the use of Deep breathing techniques as a nonpharmacological
intervention in an attempt to overcome nausea.;Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease due to dengue virus
which is transmitted by Aedes aegypti. Poor sanitation and lack of clean and
healthy lifestyle are the main factors causing the spread of DHF in urban
communities. This case study aims to analyze the application of deep breathing
technique as intervention for nausea which commonly occured in DHF clients.
Nausea in DHF is caused by enlargement of the liver that pressing stomach.
Results of this study show a positive response of the clients to nausea
management intervention manifested by nausea reduction, increase of food?s
tolerance, increase of meal?s portion, as well as dose reduction of given antiemetic
therapy. The results of this scientific work are expected as consideration for all
nurses to encourage the use of Deep breathing techniques as a nonpharmacological
intervention in an attempt to overcome nausea., Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease due to dengue virus
which is transmitted by Aedes aegypti. Poor sanitation and lack of clean and
healthy lifestyle are the main factors causing the spread of DHF in urban
communities. This case study aims to analyze the application of deep breathing
technique as intervention for nausea which commonly occured in DHF clients.
Nausea in DHF is caused by enlargement of the liver that pressing stomach.
Results of this study show a positive response of the clients to nausea
management intervention manifested by nausea reduction, increase of food’s
tolerance, increase of meal’s portion, as well as dose reduction of given antiemetic
therapy. The results of this scientific work are expected as consideration for all
nurses to encourage the use of Deep breathing techniques as a nonpharmacological
intervention in an attempt to overcome nausea.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarita, Edison
"Dalam Tesis ini dibahas pemodelan suatu kolom distilasi biner, pemilihan dan Peran-cangan jenis pengendali dan uji coba simulasi proses dari sebuah kolom destilasi biner.
Model matematika dari setiap elemen proses kolom distilasi biner memberikan persamaan-pcrsamaan diferensial banyak variabel yang belum tentu persamaan linier sehingga dibutuhkan usaha untuk linierisasi persamaan tersebut disekitar titik kerja sistem.
Pemilihan dan perancangan pengendali proses yang sesuai dan tepat sehingga kendali dapat mengeliminasi pengaruh gangguan terhadap variabel keluaran proses terse but.
Uji coba tampilan simulasi sangat dibutuhkan lmtuk mengevaluasi karakteristik yang diperoleh dari uji coba simulasi proses yang digunakan untuk memperbaiki rancangan sebuah kolom destilasi biner."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindra Sahara
"ABSTRAK
Robot ini dibuat unruk menolong atau membantu orang buta atau cacat mata
agar dapat berjalan dengan aman dan mampu menghindari rintangan secara cepat atau
resiko lain yang dialami oleh pejalan kaki. Sensor yang diletakan pada bagian depan,
atas, samping kiri dan samping kanan pada robot berfungsi sebagai pengendali untuk
mengecek adanya rintangan. Untuk menjalankannya digunakan roda yang
dikendalikan oleh mikroprocessor.
Saat digunakan penderita memegang tongkat yang ada pada robot tersebut, hal
ini dilakukan agar robot dapat secara langsung berhubungan dan mengenai tangan
penderita tersebut. Sensor ultrasonik yang diletakan pada begian depan berfungsi
untuk mendeteksi adanya halangan yang ada didepannya dan diletakan diatas untuk
mengecek adanya lubang, sedangkan sensor yang ada disebelah kanan atau kiri robot
berfungsi untuk mendeteksi adanya halangan yang disebelah kanan atau kiri robot.
Dengan bantuan sesnor ultrasonik tersebut, robot dapat penderita dapat
dituntun agar ia tidak menabrak dinding atau halangan lain. Proses pengontrolannya
menggunakan mikrokontroller Atmel 89S52."
2007
TA631
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Kurniawan
"Proses pengeringan merupakan suatu cara pemeliharaan terhadap suatu produk bahan pangan. Pengeringan secara alami, yaitu menggunakan sinar matahari langsung dirasakan kurang efektif karena membutuhkan waktu yang lama untuk proses pengeringan yang dilakukan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alat pengering yang dapat meminimalkan waktu pengeringan. Modullar Air Dryer (MAD) adalah sebuah alat pengering yang dilengkapi kolektor plat datar dan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi utama. Sinar matahari yang dapat digunakan secara gratis menjadikan MAD sebagai alat pengering yang murah dengan perawatan yang mudah. Pembuatan MAD ini disesuaikan dengan cuaca di negara kita yang memiliki intensitas matahari cukup tinggi. Selain itu, hasil pertanian yang besar di negara kita menjadi salah satu alasan pembuatan MAD.
Pengujian MAD kali ini adalah untuk mengetahui kesetimbangan massa dan energi dalam proses pengeringan bahan pangan. Untuk pengujian kali ini digunakan bawang merah sebagai bahan uji. Persiapan awal yang dilakukan adalah meletakkan MAD pada tempat yang mendapatkan intensitas matahari cukup tinggi. Bawang merah yang akan dikeringkan diletakkan pada rak-rak yang tersedia dengan menggunakan wadah. Pengambilan data dilakukan setiap 10 menit. Data yang didapat dari pengujian antara lain temperatur udara masuk dan keluar ruang kolektor, temperatur ruang kolektor, temperatur ruang pengering, kelembaban relatif ruang pengering, massa bawang merah, intensitas matahari, dan temperatur lingkungan. Sedangkan, kecepatan aliran udara yang melalui ruang kolektor dan ruang pengering tidak berubah.
Data yang didapat dari hasil pengujian diolah dan didapatkan hasil bahwa secara ideal, proses pengeringan dalam MAD tidak setimbang karena terjadi perbedaan antara aliran massa uap air dan aliran energi yang masuk dan keluar sistem. Untuk aliran massa uap air, dari tiga kali pengujian, perbedaan yang terjadi adalah - 0.1251g/s, - 0.3967g/s, dan 0.0753g/s. Sedangkan, untuk aliran energi perbedaan yang teijadi adalah 0.254kJ/s, - 0.404kJ/s, dan 0.958kJ/s. Perbedaan ini sangat kecil bila dibandingkan dengan besamya aliran massa dan energi yang masuk dan keluar sistem. Sehingga, sistem pengeringan MAD dianggap memiliki kesetimbangan massa dan energi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hayati
"[ABSTRAK
Pola napas tidak efektif adalah proses inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang cukup. Salah satu pola napas tidak efektif adalah takipnea atau pola napas cepat dari batas normal. Pada lansia, terjadi perubahan fisiologis sistim pernapasan yaitu menurunnya refleks batuk, penurunan mobilisasi tulang-tulang rusuk dan kemampuan pengembangan dinding dada, serta penurunan kekuatan otot pernapasan. Postur tubuh yang mengalami kifosis atau skoliosis menyebabkan toraks akan memendek dan diameter anteroposterior akan meningkat. Perubahan-perubahan tersebut akan menurunkan tekanan pada saat inspirasi dan ekspirasi sehingga menurunkan keefektifan pernapasan. Pernapasan yang tidak efektif akan mempengaruhi aktivitas dan menurunkan kualitas hidup lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil pemberian asuhan keperawatan pada Bapak D dengan kerusakan pola napas tidak efektif di wisma Cendrawasih, PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Evaluasi terhadap intervensi keperawatan didapatkan hasil bahwa setelah dilakukan latihan pernapasan selama 5 minggu, latihan pernapasan mampu mempertahankan dan meningkatkan kemampuan bernapas yang baik pada lansia ditandai dengan adanya perbaikan pada pola napas. Intervensi latihan pernapasan pada lansia menjadi upaya meningkatkan kemampuan bernapas yang baik sehingga kualitas dan kesejahteraan lansia akan meningkat.; ABSTRACT Ineffective breathing pattern is the process of inspiration and/or expiration that does not provide adequate ventilation. One of ineffective breathing pattern is tachypnea or rapid breathing pattern.. In the elderly, physiological changes in the respiratory are decreasing the cough reflex, decreased mobilization of the ribs and chest wall expansion capability, as well as a decrease in respiratory muscle strength. Experiencing posture kyphosis or scoliosis cause thoracic be shortened and increasing anteroposterior diameter. These changes will decrease inspiration and expiration pressure decrease the effectiveness of breathing. Ineffective breathing will affect activity and decrease the quality of life of the elderly. This case study aims to present the results of nursing care at Mr. D with ineffective breathing. Evaluation of nursing interventions showed that after breathing exercises for 5 weeks, breathing exercise could maintain and improve good breathing ability in the elderly showed by an improvement in breathing patterns. Nurses can do the breathing exercise to the elderly as an option to improve a good breathing ability so quality of life of the elderly can be improved.;Ineffective breathing pattern is the process of inspiration and/or expiration that does not provide adequate ventilation. One of ineffective breathing pattern is tachypnea or rapid breathing pattern.. In the elderly, physiological changes in the respiratory are decreasing the cough reflex, decreased mobilization of the ribs and chest wall expansion capability, as well as a decrease in respiratory muscle strength. Experiencing posture kyphosis or scoliosis cause thoracic be shortened and increasing anteroposterior diameter. These changes will decrease inspiration and expiration pressure decrease the effectiveness of breathing. Ineffective breathing will affect activity and decrease the quality of life of the elderly. This case study aims to present the results of nursing care at Mr. D with ineffective breathing. Evaluation of nursing interventions showed that after breathing exercises for 5 weeks, breathing exercise could maintain and improve good breathing ability in the elderly showed by an improvement in breathing patterns. Nurses can do the breathing exercise to the elderly as an option to improve a good breathing ability so quality of life of the elderly can be improved., Ineffective breathing pattern is the process of inspiration and/or expiration that does not provide adequate ventilation. One of ineffective breathing pattern is tachypnea or rapid breathing pattern.. In the elderly, physiological changes in the respiratory are decreasing the cough reflex, decreased mobilization of the ribs and chest wall expansion capability, as well as a decrease in respiratory muscle strength. Experiencing posture kyphosis or scoliosis cause thoracic be shortened and increasing anteroposterior diameter. These changes will decrease inspiration and expiration pressure decrease the effectiveness of breathing. Ineffective breathing will affect activity and decrease the quality of life of the elderly. This case study aims to present the results of nursing care at Mr. D with ineffective breathing. Evaluation of nursing interventions showed that after breathing exercises for 5 weeks, breathing exercise could maintain and improve good breathing ability in the elderly showed by an improvement in breathing patterns. Nurses can do the breathing exercise to the elderly as an option to improve a good breathing ability so quality of life of the elderly can be improved.]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>