Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rorim Panday
"NALISIS VARIABEL ?TIME ROBBER?
DI LINGKUNGAN MANAJEMEN PROYEK
DITINJAU DARI MANAJER PROYEK
Abstrak
Time robber dapat terjadi didalam setiap kegiatan manusia. Dalam tulisan ini
disampaikan mengenai ?time rober' dilinglnmgan manajemen proyelc yang berkaitan
langsung dengan kegiatan mantyer proyekDiidentifi@ikan ada 31 variabel 'time
robber ' yang diteliti, yang selaryutrgfa dicari hubungamya dengcm walctu keija lembnr
dart manajer proyek. Dari 9/ regponden manajer proyek konstruksi, dengan
menggnnakan pende/:alan analisis factor dan regresi berganda, didapat ada lima
variabel ?time robber? yang berpenganil: Icuat dengan waktu keUa lembnr manajer
proyelc yaitn X 0! ( pekerjaan yang tidalc rarnprtng),/Y05 ( Tami: yang dating secara
kebetulan/ Yidak jaryiatn, X07 (Kegagalan mendelegasikan atan pendelegasian yang
lmrang byak ), X22 (Pekerjaan yang overloatb dan X18 (Komitmen yang berlebihan
pada kegiatan diluar proyek)
Kata-kata kzinci : variabel?7?me robber ', manajer proyek, walctu /ierja lembur, regres
bergandai
Abstract
lime robber can be happened in each human activityln this paper we present about time
robber in project management environment which direct related to the project manager.
There are 31 time robber variables have ident@?ed that will be rersearch, which will be
related to over time of project manager. From 91 respondens of construction project
manger, by using factor analvsis, multiple regression approach, it have found four
significant time robber variables to over time of project manger : X01 (Incomplete work,
X05 (Casula visitor), X07 (Failure to delegate or nmvise deIegatioin,X22(Worlc overloazb
and X18 (()vercommitted outside activities).
Key words .' Time robber variables, project manager, over time, multiple regreszsion."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T 5905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Armaja
"Dengan meningkatnya pembagunan naaional dibidang jasa konstruksi, baik volume, jenis kegiatannya dan penyebarannya di era globalisasi yang kompetitif semakin memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM), Manajer Proyek yang terampil dan profesional, baik dari segi teknologi, terlebih lagi dari segi manajerial, Sedangkan di Indonesia pada saat ini penyediaan Manajer Proyek yang terampil dan profesional secara umum belum mengisi permintaan pertumbuhan di sektor ini. Hal ini dapat berakibat pada kurangnya produktivitas, efisiensi dan daya saing para kontraktor nasional baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Untuk mengatasi masalah kekurangan Manajer Proyek yang terampil dan profesional, maka diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari pihak pemerintah maupun dari pihak pengusaba konstruksi untuk meningkatkan iklim profesionalisme di dunia konstruksi di Indonesia melalui jalur pendidkan dan pelatihan.
Melihat begini pentingnya kedudukan Manajer Proyek, seperti yang telah disebutkan diatas maka perlu kiranya menganalisa keterlibatan kerja Manajer Proyek pada proyek konstruksi yang ada di Indonesia.
Data proyek diambil dengan cara menyebarkan kuesioner dengan menghubungi Manajer Proyek yang ada di Jabotabek dan variabel-variabelnya diberi bobot nilai, kemudian diolah datanya dengan korelasi dan regresi berganda.
Dari hasil pengolahan data yang kemudian dianalisa, ternyata hasil hubungan kinerja waktu penyelesaian proyek dengan variabel penempatan orang yang tepat, penentuan lingkup kerja dan penentuan change order sangat berpengaruh pada peningkatan kinerja proyek konstruksi gedung bertingkat di Jabotabek.
Peran Manajer Proyek konstruksi dalam menambah kualitas pengendalian, berdasarkan keterlibataanya ditentukan oleh kemampuannya dalam menentukan personil yang tepat dalam melaksanakan konstruksi, ini dapat dilihat dari nilai korelasi yang tinggi (0,760) antara penempatan orang yang tepat dengan Kinerja waklu penyelesaian proyek konstruksi gedung bertingkat di Jabotabek.
Keterlibatan Manajer Proyek dalam pengendalian proyek konstruksi memiliki korelasi yang positif dengan kinerja waktu proyek. Hubungan tersebut merupakan hubungan yang bersifat liner penjumlahan Variabel-variabel kualitas keterlibatan Manajer Proyek, yaitu penentuan lingkup kerja, penentuan change order dan penempatan orang yang tepat memiliki pengaruh positif yang paling besar terhadap peningkatan kinerja proyek. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas keterlibatan Manajer Proyek dalam proses pengendalian konatruksi akan meningkatkan kinerja waktu penyelesaian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yurry Widyatmoko
"Dalam pelaksanaan proyek konstruksi khususnya pembangunan suatu dermaga seringkali terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh cuaca yang tidak mendukung, sumber daya manusia yang kurang disiplin, kurangnya peralatan penundaan akibat hal tertentu baik itu oleh faktor teknis maupun non teknis. Cara yang dilakukan untuk mengatasi keterlambatan tersebut antara lain menambah jumlah jam kerja, menambah jumlah tenaga pekerja ataupun penambahan peralatan, yang kesemuanya itu ditujukan untuk mempercepat umur proyek. Mempercepat umur proyek tidak saja dapat dilakukan jika terjadi keterlambatan tetapi untuk kasus tertentu seperti atas permintaan pemilik proyek dapat juga dilakukan percepatan umur proyek.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis percepatan umur proyek yang terjadi di proyek perkuatan dermaga 115 Tanjung Priok. Durasi proyek ini dipercepat agar tidak menganggu arus kapal yang akan berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok. Untuk memperoleh cara yang optimal dilakukan analisis menggunakan metode Crashing dengan aplikasi software Pertmaster. Dengan demikian, dalam skripsi ini dapat ditentukan waktu optimal untuk mempercepat umur proyek yaitu sebesar 216 hari dengan biaya sebesar Rp.30.905.006.264,32

In Construction project specially development of an dock often times happened the delay which is because bad weather, human resource which less discipline, less of equipment, technical factor or non technical. The way of solve of the delay is adding number of hours work, adding worker, or the equipment addition. Acceleration project duration not even can be doing if happened delay but for the specially case like by request of project owner can be doing acceleration project duration.
The purpose of this skripsi to analyse acceleration project duration at dock 115 project Tanjung Priok. This duration project accelerated in order to ship current not be distrub to anchor in Tanjung Priok. To get optimal way can do analysis using crashing method with software application PERTMaster. Thereby , in this skripsi determinable of time optimal to acceleration duration that is 216 day with minimum cost is project but with minimum cost is Rp.30.905.006.264,32"
2008
S35756
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmi Yanita
"Idle time pekerja pada pelaksanaan konstruksi proyek gedung bertingkat, perlu dikendalikan secara cermat oleh tim Manajemen Konstruksi. Karena adanya idle time peker ja dalam pelaksanaan proyek, akan mempengaruhi produktvitas kerja para pekerja dan efektivitas penggunaan dana proyek. Mengingat hal tersebut, maka dilakukan kaitan tentang pengendalian idle time pekerja yang terkandung dalam rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan repelitif lantai tipikal dari gedung bertingkat di Jaborabek. Meneliti potensi peranan idle time pekerja dalam meningkatkan kinerja proyek kontrusi (Project Performance).
Penelitian ini menggunakan kelebihana teknik penjadwalan linier: Repretitive Project Modeling (RPM) untuk proyek dengan kegiatan repetitif dan teknik penjadwalan konvensional (Bar Chart &CPM) sebagai instrumen pengendalian idle time pekerja.
Kajian terhadap jumlah idle time pekerja, durasi, dan biaya total lantai tipikal serta analisis tampilan jadwal yang diahsilkan dari kedua model teknik penjadwalan tersebut telah memberi gambaran perihal fungsi dan peran dari idle time proyek dalam tahap pelaksanaan kosntruksi.
Penelitian terhadap 8proyek gedung bertingkat di jabodetabek menggambarkan bahwa potensi peningkatan kinerja proyek pada 5 proyek dapat dicapai melalui pengurangan idle time dengan teknik penjadwalan RPM. sedangkan proyek lainnya, teknik penjadwalan RPM maupun konvesional terbukti menghasilkan jumlah idle time yang sama. adanya sifat ketergantungan antar kegiatan yang khas pada penjadwalan pekerjaan portal beton, mengakibatkan durasi kegiatan sulit dibaca secara tepat pada diagram RPM. Sehingga sebaiknya ,odel RPM siapkai sebagai pelengkap model konvesional.
Hasil akhir prnrlitian menggambarkan pula bahwa potensi penurunan biaya proyek (dalam % biaya penghematan terhadap baiya total proyek) pada 8 proyek tersebut berkolerasi secara non linir 89,58% dengan pengendalian idle time (dalam % penurunan idle time dengan RPM terhdap total idle time proyek dengan CPM )"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ati Budiluhur
"Memulai operasi elektif yang tepat waktu merupakan indikator dari mutu pelayanan di kamar bedah khususnya dalam efisiensi dan kerja.
Kamar bedah RS Islam Pusat mempunyai 8 kamar operasi. Dua kamar operasinya digunakan untuk operasi yang `bersih' atau non infeksi. Survei yang dilakukan bulan Januari - Maret 2003 terdapat 52,29% waktu dimulainya operasi elektif tidak tepat waktu di Kamar Bedah RS Islam Pusat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari pelayanan tindakan bedah di Kamar Bedah RS Islam Pusat Jakarta dengan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu dimulainya operasi yang tidak tepat waktu tersebut, sehingga pihak manajemen kamar bedah dapat mengatasi akar masalah tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional karena tidak bersifat intervensi.
Hasil penelitian membuktikan sebanyak 87,5% operasi yang dimulai tidak tepat waktu, rata-rata lama waktu dimulainya operasi elektif setelah 44 menit dart jadwal yang telah ditentukan. Melalui buku register anestesi dan reanimasi, dapat diketahui rata-rata lama operasi besar 2 jam, sedang 1 jam dan kecil jam. Sebanyak 77,1% operator datang tidak tepat waktu. Kedatangan pasien dari ruang rawat inap ke kamar bedah yang tidak tepat waktu adalah 69,8%. Sedangkan factor-faktor yang berhubungan dengan tidak tepat waktu dimulainya operasi elektif adalah kedatangan dokter bedah dan kedatangan pasien ke kamar bedah. Walaupun ketidakcukupan jumlah perawat tidak berhubungan dengan waktu dimulainya operasi yang tidak tepat waktu, tetapi adanya ketidakcukupan perawat di 3 hari kerja dalam seminggu sebagai bukti bahwa pihak manajemen perlu menyiasati penjadwalan dan bantuan tenaga pada Hari Rabu, Kamis dan Sabtu.
Dengan diketahuinya faktor-faktor tersebut mempermudah pihak Manajemen Kamar Bedah untuk membuat kebijakan guna menghindari masalah-masalah tersebut terjadi kembali.
Daftar Bacaan : 16 (1971 - 2003)

Analysis the Delayed of an Elective Surgery in Islam Central Hospital Jakarta, 2004A service quality in efficiency and effectivity indicator for operating room in Hospital can be known by it's just in time elective surgery services.
Islam Central Hospital has 8 operating rooms. Two rooms are for a non infection operation. The study that had been done in January-Mares 2003 showed there were 52,29 % delayed of an elective surgery .
The purpose of this study was to described the delayed of an elective surgery service and had recognized what factors which associated in, so the manager can handle the root cause of the problems.
This study was a cross sectional study with a quantitative analysis using primary and secondary data.
The result of this study showed that the delayed of an elective surgery was about 87,5 %. The average of the delayed was about 44 minutes after the proper time. The study can recollect the classification of surgery from the registered and reanimation book. The average of major surgery was 2 hour, intermediate was 1 hour small operative was '/2 hour. The surgeons didn't come on time was about 77,1 %. The arrival of the patient at operating room's gate was about 69,8 % late. The factor which associated with the delayed of an elective surgery were the arrival of surgeon and patient came into operating room's gate.(p value 0,00 and 0,000). Although there weren't enough nurse surgeon and it didn't associated in delayed elective surgery, the manager should has the strategies to solve that problem.
Recognized these factors would be easier for the Operating room's manager to remake standard operational procedure to minimalized the delayed.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Mufidah
"Waktu merupakan salah satu alat yang dibutuhkan perorang atau pun organisasi dalam mencapai tujuan. Manajemen waktu merupakan penerapan konsep manajemen dalam mengatur aktivitas seseorang untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sehingga individu dapat mewujudkan tujuan mereka dalam kehidupan sosial dan bisnis, atau dengan kata lain, kemampuan untuk secara sadar mengontrol waktu. Kepemimpinan apoteker yang mengharuskan untuk memanajemen dengan baik setiap tugas dengan baik dan efisien. Karya ilmiah ini merupakan sebuah  gagasan inovasi yang didasarkan dari hasil wawancara dengan apoteker Apotek Kimia Farma dan studi literatur jurnal dan buku. Penting dan Mendesak seperti pasien datang untuk konseling yang tidak dapat diprediksi kedatangannya, Penting Tapi Tidak Mendesak seperti kegiatan rutinitas per bulan untuk mengadakan stok obat, penerimaan, Home Pharmacy Care, Tidak Penting Tapi Mendesak Kegiatan tidak penting tapi mendesak dapat diwakilkan oleh orang lain seperti kegiatan Input Data BPJS, Swamedikasi Vitamin, suplemen, alat Kesehatan, Pengaturan Tata Letak Obat setiap obat datang dari distributor. Tidak penting dan tidak mendesak seperti membeli makanan di luar dan merapihkan gudang yang berisi kardus penyimpanan obat.

Time is one of the tools needed by individuals or organizations to achieve goals. Time management is the application of management concepts in managing one's activities to increase productivity and efficiency so that individuals can realize their goals in social and business life, or in other words, the ability to consciously control time. Pharmacist leadership requires good management of each task properly and efficiently. This scientific work is an innovative idea based on the results of interviews with pharmacists at Kimia Farma Pharmacy and literature studies of journals and books. Important and Urgent such as patients coming for counseling whose arrival cannot be predicted, Important But Not Urgent such as routine activities per month to stock up on medicines, acceptance, Home Pharmacy Care, Not Important but Urgent Activities not important but urgent can be represented by others such as activities BPJS Data Input, Self-medication Vitamins, supplements, medical devices, drug layout settings for each drug coming from the distributor. Not important and not urgent, such as buying food outside and tidying up a warehouse filled with medicine storage boxes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Yulia
"Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit. Mutu pelayanan rumah sakit amat berhubungan dengan tersedianya tenaga kerja yang memadai baik dari segi jenis, jumlah, maupun dari segi kualitas. Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit sebagai "Revenue Center" utama akan turut mempengaruhi mutu pelayanan dan sekaligus citra rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pola penggunaan waktu kerja tenaga instalasi farmasi dan hubungannya dengan kualitas pelayanan resep. Penelitian ini merupakan penelitian "cross sectional" dengan metode "work sampling" dan "pengukuran lama waktu pe layanan resep" yang dilakukan di Instalasi Farmasi RSU PMI Bogor.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah :
- Persentase Penggunaan Waktu Kerja Produktif : 64.25 %, dan hal ini dinilai cukup produktif.
- Penggunaan Waktu Kerja Produktif yang tertinggi ditemukan pada jam 10.00 - 11.00 dan pada hari Senin.
- Penggunaan Waktu Kerja Produktif yang terendah ditemukan pada jam 08.00 - 10.00 dan pada hari Jumat.
- Ditemukan perbedaan yang bermakna dalam penggunaan waktu kerja produktif menurut karakteristik individu antara lain jenis kelamin, lama kerja, pendidikan dan status perkawinan. Perlu dipikirkan pula akan adanya faktor lain yang mem pengaruhi produktivitas.
- Produktivitas yang tinggi, tidak selalu menyebabkan kualitas pelayanan menjadi baik. Kualitas pelayanan resep menjadi buruk, disebabkan adanya "waiting time" yang tinggi terutama pada jam -jam sibuk.
Beberapa saran yang diusulkan, antara lain :
- Meningkatkan penggunaan waktu kerja produktif.
- Mengurangi "waiting time " dengan Mengatur jadwal pelayanan poliklinik.
- Mengatur penempatan tenaga instalasi farmasi yang ada, sesuai dengan kebutuhan.
- Meningkatkan pelatihan dan bimbingan bagi tenaga SIPR.
- Perlu diusahakan suasana kerja yang dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam manajemen ketenagaan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum PMI Bogor.

Human resource is the most important element for health services in the hospital. The quality of services in the hospital is closely related to the availability of number, types and reliable quality of man power in the hospital. Pharmacy Installation in the hospital is the important "Revenue center", influences both the quality of hospital services and the hospital image.
The purpose of this research was to obtain a picture of the use of working time and its relations to the quality of services in Pharmacy Installation. This research was a cross sectional study using the method of "work sampling" and " measurement of the duration of prescription services" conducted at pharmacy installation.
The results of this study were as follows:
- Employees in pharmacy installation used their working time sufficiently productive ( 64,25 %).
- The highest percentage of productive working time was between 10.00 AM and 11.00 AM and on Sundays.
- The lowest percentage of productive working time was between 8.00 AM and 9.00 AM and on Fridays.
- There were difference of individual characteristic in the use of productive working time. The factors were sex, education, years of work and marital status. It was necessary to consider other influence factors.
- High productivity did not consistently increase the quality of services. The quality of services decreased because of high "waiting time", especially at active hours.
Based on obtained results, it is suggested that we:
- Improve the productive working hours use.
- Decrease waiting time by arranging the schedule of outpatients services.
- Placing and staffing of Pharmacy Installation man power in accordance with the necessity.
- Improving education and training for Pharmacy Installation man power.
- It is necessary to create a favorable condition which can improve motivation of man power.
The results of this study are expected to be useful for consideration in the human resources management of Pharmacy Installation at the Bogor PMI Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1991
R 658.409 5 MAN t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Davidson, Jeff
Yogyakarta: Andi , 2002
658 DAV p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>