Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Astian Octavia
"Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan Jakarta Pusat merupakan salah satu
Rumah Sakit yang berupaya zmtuk meningkatkan mum Iayanannya. Salah satu
komponen utama dalam rangka peningkatan mutu Iayanan Rumah Sakit adalah dengan
mcningkatkan mutu sumber daya manusia_ Téaaga keperawatan merupakan sumber
daya penting dalam menunjang fimgsi Rumah Sakit Sebagai sarana Kwehatan
Masyarakan Mutu sumber daya tenay keperawaum dapat dilihat salah satunya dengan
penilaian kinerja. Dimana pcnilaian kinerja bertujuan untuk mcngevaluasi kinerja setiap
tenaga kepemwatan dalam organisasi sehingga dapat diketahui upaya-upaya perbaikan
apa yang harus dilakukan Kinerja tenaga keperawatan texsebut dipengaruhi olch banyak
hal antara lain karaktenistik individu dan iklim ke1ja,' dengan tercipnya ildim kcrja yang
baik diharapkan lcinerja 'tenaga keperawatan akan meningkat sehingga mutu layanan
RumahSakit men_iadi1ei>ihhai|<_ _
Penelilian ini bertujuan unluli mendapatkm gambaran tenlang kinegia tenaga
keperawatan dan melihat bagaimana hubungan antara karalcteristik individu -dan iklim
keuja dengau kincrja tenaga keperawatan di Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan
Jakarta Pusat tahun 2002. Dimana penilaian kinemja dilakukan oleh atasan langsung yaitu
kepala ruangan atau waldlnya dan rekan sejawat.
_ Populasi penelitian ini adalah bidan dan perawat yang langsung melayani pasicn.
Sampel yang diambil sebanyak 100 tenaga kcperawatan, terdiui atas 52 bidan dan 48
perawar merupakan total populasi yang ada. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Potong Iintang (cross sectional) dengan waktu peneiitian dari bulan April sampai dengan
Juli 2002. ° Faktor kuraktcristik-indi
adaiah umur, pcndidiknn terakhir, masa kclja, tanggungan dan pcnghasiian lain.
Sedangkan iklim kerja yang ingin diketahui hubungannya dengan kineaja adalah Iklim
kclja pada dimensi psikologikal, struktural, sosiaI_dan~birokrarik. Untukanalisis bivariat
antara karaktclistik individu dengan kinerja digunakan uji chi square, sedangkan antara
iklirii kérjai dérigzixi Iiitiéjai digU@:i1i t` téétl Un`tl}k` zifiéliéis' n5d!fivariat digunakanuji
regresi logistik ganda_
Hasil' penclitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna secara statistik
antara- masa kexja (p value = 0,0l6), tanggungan- (p. value = 0,028), iklim kerja pada
dimensi psiko}ogika1 Lp value; 2 0,01l)_ dan sosial (p value 2 (1,002) dengan kinerja
tenaga kepemwamn. Dan' kinemja tenaga kcperawatnn dcngzm kriteria baik sebesar 64%
berdnsarkan pcnilaizm oleh atasan lhngsung dan 67% berdhsarkan penilaian oleh rekzm
sejawag sedangkan kjncrja rata-rata dari kedua penilai zersebut didapatkan kincqa
dengan krileria-baik scbcsar 49%. Adapun faktor yangmempunyaj hubungan yang kuat
dmgan hnerja tenaga kepcrawatan adahhmasa kerja{OR=0,4-12) dan iklim kerja pada
dimensi- psiko[ogika.

Abstract
Budi Kemuliaan Matemity Hospital of Central Jakarta intends to improve its
-SGH/ICS quality- One major component in their -quality improvement effort is to improve
their human -resources? ~quality -through -better 'performmtce evaluation. The most
important hospital' human resources in delivering health care services is nurse. Hospital
need to evaluate the perfonnance of their nurses to identity major factors that need to bc
improved. Nutses? performance. are.at1`ectcd_ by indiyidual_characteristics and working
climate. Wixha good worlcingclimate, nurses? performance will improve their quality of
health care services. ,
This rest-arch was to_geta ctearerpicture aboutnmses? _performance
and the relationship between individual characteristics and working climate affecting
nurses" perfonnance at Budi Kemuliaan Maternity Hospital of Ccntml Jakarta-2002.111
which, the -evaluation -was conducted by direct supewisor (Head Nurse or Vice Head
Nurse) and iheircolieagues. ifopulation of the sara-ple were nurses and midwifes who
lwere 'in the from Iinetserviding-the patients. Sample size vm 100, 52 rnirtwifes and 48
nurses, which sum up the whole pQp111aIiou..`Resarct1 yvascmss sectional.
study with a.ti:nefiame from.ApiiLunt1`l.JuIy 2002.
chameteristics in-focus were-age.; highest education, length of work,
dependants nndctlter incomes. Aspects offworking climate in study are dimensions of
psyvltological; stmctural; social°ttttd~`btneaucratii:. Clii=Sguare Test tnedtodf was -used as bi-variant analysis of individual characteristics and performance, and T-test for working
climate with performance. ln addition, double regression logistic was used tor
multivariate analysis.
Research?s results show there is statistically significanrrelationship between
length ol' work (p value = 0,016), dependants (p value = 0,028) and working elimate?s
dimensions of psychological (p value = 0,01 1) and social (p value = 0,002) with nurses?
perfomianoe- It show m\rses` perfonnauee are 64% in the ?good? criteria by their direct
supervisor and 67% by their colleagues, with the average of 49% on both evaluation.
Adtiitionally, high relationship occurs between the following factors: length of work
(OR = O,412) and working clirnate?s dimensions of psychological (OR = l,22) with
nurses? perfonnance."
Universitas Indonesia, 2000
T5326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dumauli
"ABSTRAK
Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Beberapa variable yang berhubungan dengan kinerja adalah fungsi manajerial kepala ruangan. RSUD Budhi Asih merupakan rumah sakit milik Pemda DKI yang selalu meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, salah satunya dengan melaksanakan MPKP di 3 ruang rawat inap. Namun sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian tentang pelaksanaan fungsi manajerial kepala ruangan dengan kinerja perawat di ruang MPKP dan NonMPKP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengatahui hubungan persepsi perawat pelaksana tentang pelaksanaan fungsi manajerial kepala ruangan dengan kinerja perawat di ruang MPKP dan non MPKP Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih Jakarta. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 109 perawat, sedangkan metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Analisa hubungan antar variabel dilakukan melalui uji kai kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana diruang MPKP, adanya hubungan yang bermakna antara fungsi pengarahan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana diruang MPKP, adanya hubungan yang bermakna antara fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana diruang NonMPKP. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja perawat diruang MPKP adalah fungsi pengarahan, sedangkan di ruang Non MPKP adalah fungsi pengorganisasian. Usulan dari hasil penelitian ini bagi Pimpinan Rumah Sakit dan Kepala Bidang Keperawatan perlunya membentuk tim mutu keperawatan, pemberdayaan kepala ruangan, menerapkan standar kompetensi kepala ruangan, pengembangan sumber daya keperawatan. Bagi peneliti lebih lanjut perlu dilakukan penelitian lain untuk menjawab fenomena secara spesifik melalui rancangan penelitian lain yang ada kaitannya dengan kinerja perawat.

ABSTRACT
Performance is a result target level on special duty implementation. Some variables which related to performance are managerial function of room head. RSUD Budhi Asih is a hospital of district government at DKI which always increases nursing care quality. One of them is MPKP implementation at 3 inpatient rooms. But until now it has not been done a research of managerial function implementation of room head by nurse performance at MPKP and non MPKP room. This research is descriptive research by a cross sectional design. Purpose of this research is to find related between executor nurse perception on managerial function implementation of room head and nurse performance at MPKP and non MPKP room of RSUD Budhi Asih in Jakarta. This research samples are all executor nurses population who fulfilled an inclusion criterion, they are almost 109 nurses, while collecting data used a questionnaire instrument method. Analysis of related each variable have been done by kai square test.
Research result indicated that there was no good relationship between planning function, organizational, observation of room head on executor nurse performance at MPKP room. There was a good relation between planning function, organizational, observation of room head on executor nurse performance at Non MPKP room. Dominant factor which effects of nurse performance at MPKP room is guidance function, while at Non MPKP room is an organizational function. From this research result, it was suggested for head of hospital and head of nursing department and room head to form a quality nursing team, enabling of room head, applying room head competency, developing of nursing resource. For next researcher, it is important to do by other research for answering phenomenon specifically by the other research design concerning with nurse performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gustini Muzaputri
"ABSTRAK
Kualitas pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh pelayanan keperawatan. Kinerja perawat merupakan kunci utama dalam pelayanan keperawatan. Kinerja ini dipengaruhi oleh karakteristik individu (umur, jenis kelamin, masa kerja, status perkawinan, dan status kepegawaian) dan faktor organisasi (kepemimpinan, supervisi, dan imbalan). Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan antara karakteristik individu dan faktor organisasi (kepemimpinan, supervisi, dan imbalan) dengan kinerja perawat pelaksana di RSUD Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik acak proporsional pada 98 perawat di RSUD Langsa. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan pedoman observasi. Analisis data menggunakan uji t independen, korelasi Pearson, dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan kepemimpinan (p=0,000), supervisi (p=0,000), dan imbalan (p=0,018) dengan kinerja perawat, di mana supervisi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja perawat. Setiap peningkatan kemampuan supervisi kepala ruangan maka kinerja perawat akan meningkat sebesar 0,195 setelah dikontrol variabel umur, lama kerja, dan kepemimpinan. Saran dari temuan ini adalah perlunya melakukan supervisi secara berkala, menggunakan pedoman supervisi yang baku dan melakukan penilaian kinerja yang objektif dalam upaya peningkatan kinerja perawat pelaksana.

ABSTRACT
Quality of hospital care is determined by nursing care. Nurse performance is key factor in nursing care. Nurse performance is influenced by individual characteristic (age, sex, length of work,marriage status, job status) and organization factor (leadership, supervision and reward system). The objectives of research are describing the relation of individual characteristic (age, sex, length of work,marriage status, job status) and organization factor (leadership, supervision and reward system) with nursing performance in General Hospital Langsa, Nanggroe Aceh Darussalam (NA). The research was using descriptive correlation design and cross sectional approach. Sample was chosen by tehnic proportional in 98 nurse in nursing wards of General Hospital Langsa. Data were collected using questionnaires and observation. The research was analyzed by T Independen test, correlation pearson and double regression linier.
The result from the research has shown that there are relation of leadership (p = 0,000), supervision (p = 0,000) and reward (p = 0,018) with nurse performance. Supervision is the most influenced nurse performance. Every increase competency supervision from head nurse, will increase 0,195 nurse performance after is controlled by age, length of work and leadership. The recomendation from this finding is application of supervision with routine, use standard for supervision, and objective evaluation performance for getting better from nurse executive performance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Setiawati
"Penelitian kuantitatif cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat, yang dilakukan terhadap 240 responden, menggunakan kuesioner penelitian dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kinerja adalah pengembangan karir (p 0,008 < α 0,05), beban kerja (p 0,013 < α 0,05) dan umur (p 0,03 < α 0,05). Rekomendasi untuk pimpinan rumah sakit dan keperawatan agar lebih meningkatkan kinerja perawat melalui peningkatan kesejahteraan berupa pengembangan karir terutama mendapatkan pendidikan berkelanjutan atau kursus yang berhubungan dengan keahlian, dengan cara loby ke Mabes TNI, Kemhan dan institusi pendidikan (Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Hang Tuah) serta farmasi obat.

This cross sectional quantitative research study was aimed to identify factors related to nurse performance, conducted on 240 respondents, using a questionnaire study with univariate analysis, bivariate and multivariate. The results showed that variables related to nurse performance is career development (p 0.008 < α 0.05), workload (p 0.013 < α 0.05) and age (p 0.03 < α 0.05). Recommendations for hospital and nursing leadership to further improve our performance through improving the welfare of nurses in the form of career development, especially to get continuing education or skill-related courses, with the way management approach to the armed force Headquarters, Ministry of Defense and security, and educational institutions (National Development University, University of Hang Tuah) and pharmaceutical drugs."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29363
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Rayatin
"ABSTRAK
Model kepemimpinan kepala ruangan dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan model kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian menggunakan cross sectional, proses analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan model kepemimpinan yang berhubungan dengan kinerja adalah servant, visioner, dan transaksional. Model kepemimpinan yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah servant (p value 0,0001; α= 0,05; CI: 2,733-11,853; Odd Ratio: 5,691). Kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana menggunakan model kepemimpinan servant berpeluang meningkatkan kinerja perawat pelaksana sebesar 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dipersepsikan menggunakan model kepemimpinan servant. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RSAB Harapan Kita khususnya untuk kepala ruangan dapat menggunakan model kepemimpinan servant dalam peran dan fungsinya untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

ABSTRACT
Head nurse leadership model can improve the performance of nurses in providing nursing care. The purpose of this study was to identify the correlation between the head nurse leadership model and the nurses? performance. This study applied a cross-sectional method. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The results showed that the leadership model related to the performance were servant, visionary, and transactional. The most dominant leadership model related to the performance was servant (p value= 0.0001; α= 0.05, CI: 2.733 to 11.853; odds ratio: 5.691). Head nurses that were perceived by nurses as using the servant leadership model had opportunity to improve the nurses? performance 5 times higher than those who were not perceived as using the servant leadership model. It is recommended that the head of Harapan Kita Hospital, especially the head nurses, to apply the servant leadership model in their roles and functions to improve the nurses? performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfika Asmaningrum
"ABSTRAK
Tuntutan komitmen dan loyalitas bagi perawat diperlukan oleh rumah sakit untuk menampilkan kinerja dan produktivitas yang baik, karena itu perlu upaya meningkatkan komitmen perawat dengan memperhatikan beberapa determinan baik karakteristik perawat dan kepuasan kerjanya. Upaya manajemen SDM berkaitan dengan retensi perawat terbatas dalam upaya bersifat ekstrinsik, sehingga diperlukan manajemen yang lebih komprehensif dalam menstimulus secara intrinsik pada perawat. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh penerapan Spiritual Leadership terhadap komitmen organisasi pada perawat di RS Islam Surabaya dengan menggunakan desain pre and post test design with control group. Perawat pelaksana di ruang rawat inap sejumlah 82 dibagi dalam dua kelompok menjadi sampel penelitian. Instrumen yang digunakan adalah kepuasan kerja yang dikembangkan oleh peneliti, serta instrumen komitmen organisasi yang dimodifikasi dari Psychological Attachment Instrument oleh O’Reilly&Chatman. Intervensi Spiritual Leadership merupakan upaya meningkatkan komitmen organisasi secara intrinsik, melalui integrasi sembilan nilai altruisme dengan budaya rumah sakit. Data dianalisis dengan uji t-test serta regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan komitmen organisasi secara bermakna pada perawat sesudah diterapkan Spiritual Leadership (p value=0.000). Komitmen organisasi pada perawat yang diterapkan spiritual leadership lebih besar secara bermakna dengan yang tidak diterapkan (p value=0.005). Faktor yang dapat memprediksikan meningkatnya komitmen organisasi pada perawat pelaksana adalah penerapan Spiritual Leadership, jenis kelamin perempuan, status menikah, umur perawat yang lebih tinggi, dan masa kerja yang lebih lama. Sejalan dengan penelitian Fry, 2003 bahwa Spiritual leadership berdasar pada visi, kasih yang altruistik dan hope/faith menghasilkan sebuah peningkatan dalam perasaan spiritual (melalui panggilan dan menjadi bagian) dan akhirnya Penerapan Spiritual Leadership dapat menumbuhkan perasaan individu perawat menjadi lebih bermakna dan memiliki perasaan sense of belonging yang tinggi, sehingga disarankan untuk dijaga kelangsungannya untuk lebih mendekatkan nilai individual dengan rumah sakit, agar dapat menurunkan resiko turn over dan meningkatnya kinerja perawat di masa mendatang.

ABSTRACT
Nurse’s commitment and loyalty are important things in the health care sectors, to develop good work performance and productivity. Building the organizational commitment plays the important role with respected the organizational determinant such as personal characteristics, and job satisfaction. Human resources management in Surabaya Islamic hospital that related nurse retention still focused in extrinsic efforts. In the future need comprehensive management to stimulate nurse intrinsic motivation to be more committed. This research to investigate the influence of spiritual Leadership effects on nurse’s organizational commitment in Surabaya Islamic Hospitals based on the control group with pre and post test design. The subjects are 82 nurses that originate from intervention and control group in Surabaya Islamic Hospitals nursing care wards. Instruments are used in order to examine organizational commitment is measured by using adaptations Psychological Attachment Instrument which is presented by O’Reilly dan Chatman. Another instrument used job satisfaction questionnaire that develop by researcher. Spiritual leadership is gained to develop organizational commitment based on integration of altruistic love and organizational culture. Data analysis used mean t-test also liniary multiple regression. The result showed that there was significant differences after practiced spiritual leadership and before practiced (p value=0.000). There was significant differences between nurse’s organizational commitment that practiced spiritual leadership and no practiced (p value=0.005). The factors used to predict increases nurses organizational commitment in research showed that spiritual leadership, female gender, married status, increases age also long nurse’s tenure. Related to Fry, 2003 research that spiritual leadership based on vision, altruistic love, hope/ faith will be stimulate spiritual survival with could to develop nurse calling and membership, and then driver organizational commitment. Sustainaibility implementation spiritual leadership must be continue and develop. Hospital management must to socialize spiritual corporate culture also organizational philosophy for all staff organization, to be more closed their individual values with organizational, so it can reduce turn over and increases nurse performance in next year."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati Kusumaningsih
"ABSTRAK
Citra perawat sebagai pemberi jasa layanan kesehatan dinilai melalui kemampuan perawat memberikan perawatan, memahami klien, dan perilaku perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana persepsi masyarakat terhadap citra perawat di Balkesmas Sint Carolus. Desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Partisipan merupakan tujuh orang dewasa yang memiliki pengalaman berinteraksi dengan perawat dan mendapatkan pelayanan keperawatan di Balkesmas Sint Carolus. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data dengan bentuk pertanyaan terbuka semi terstruktur. Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder dan handycam, dibuat transkrip verbatim, dan dianalisis dengan metode Colaizzi (1978). Keabsahan data dijamin dengan memenuhi prinsip validitas internal, validitas eksternal, dependability, dan confirmability. Penelitian menghasilkan 10 tema tentang persepsi masyarakat terhadap citra perawat. Persepsi terkait citra pelayanan keperawatan mengidentifikasi proses pelayanan yang memuaskan melalui pelayanan komunikasi, administrasi, dan sikap pelayanan yang berespon terhadap kebutuhan klien. Persepsi terhadap citra perilaku perawat mengidentifikasi identitas perawat dan kinerja yang cukup positif. Persepsi terkait citra peran dan fungsi perawat berdasarkan jenis peran, cara berperan, dan sifat peran masih perlu diberi uraian tugas yang jelas. Makna persepsi masyarakat adalah citra yang positif dalam sikap dan sifat pelayanannya. Hambatan dalam mendapatkan pelayanan keperawatan tidak dialami partisipan. Harapan terhadap perawat meliputi peningkatan proses pendidikan, sikap, komunikasi, tampilan, jumlah, dan kedisiplinan perawat. Harapan terhadap pelayanan keperawatan meliputi target dan cara layanan, serta pelayanan yang lebih baik. Penelitian ini menyimpulkan citra perawat di Balkesmas Sint Carolus Kelurahan Paseban Jakarta Pusat yang positif. Citra keperawatan positif dapat meningkatkan kepuasan masyarakat dan menjadi promosi bagi pelayanan keperawatan.

ABSTRACT
Image of nurses who deliver health care services are seen through their ability to care, their capacity to understand client and also their attitude. The purpose of this study was to explore peoples? perception on nurses? image at Sint Carolus Community Health Services. A phenomenological study using a purposive sampling method was employed to this study. Seven adults who experienced an interaction with the nurse and also used nursing service at Sint Carolus Community Health Services participated in this study. The data were gathered by the use of in-depth interview technique using a semi structured and open ended questionnaires. The interview was tape-recorded using tape recorder, captured by a handy camera, verbatim transcribed and analyzed using Colaizzi methods (1978). The data validity was confirmed with the principle of internal validity, external validity, dependability and also conformability. This study revealed 10 peoples? perception of nurses? image themes. Perception on health care image identified a satisfied service process through communication, service, administration, and service?s attitude responding to clients? need. Perception on nurses? attitude image identified nurses? identity and quite positive performance. Perception on nurses? role and function based on its type, ability to play the role and the kind of performance needed to have more specific job description. The meaning of peoples? perception is the positive image of the service. Most participants did not experience any difficulty in getting the access for nursing service. Expectation for nurses includes the increasing of educational process, attitude, communication, performance, number of nurses and also the discipline. It is concluded that the nurses? image of Sint Carolus Community Health Services at Paseban Village Central of Jakarta is positive enough. Recommended theme that needs to be investigated deeper is the easiness of nursing service access and the use of focus group discussion method. The positive image of nursing services can satisfy and promote the nursing services. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahyar Mulyana
"ABSTRAK
Pelayanan keperawatan bagian integral dari pelayanan kesehatan merupakan pelayanan
professional yang diberikan oleh perawat yang professional pula. Kualitas pelayanan
yang diberikan oleh perawat dapat dinilai dari kinerja yang ditampilkan oleh perawat
tersebut. Pada umumnya penilaian kinerja perawat dilakukan oleh kepala ruangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran dan pengambilan keputusan
dari kepala ruangan dalam menilai penampilan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Kota Bandung. Desain penelitian ini menggunakan riset kualitatif dengan pendekatan kelompok diskusi terfokus/fokus group diskusi (FGD), partisipan sebanyak 5 orang perawat di 5 ruang rawai inap RSUD Kota Bandung, Jawa Barat bulan April 2007. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui kelompok diskusi
terfokus. Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa: 1) penilaian kinerja yang
dilakukan berdasarkan obyektif subyektif skoring dan musyawarah 2) Kriteria menilai
kinerja yang dilakukan berdasarkan renumerasi dan ketentuan pegawai negeri sipil 3)
Pembuatan perankingan berdasarkan keterampilan dan senioritas, 4) system
penghargaan terdiri dari ketentuan penghargaan finansial dan non finansial. Kesimpulan penelitian adalah diperoleh informasi cara penilaian kinerja, kriteria-kriteria penilaian, pembuatan perankingan dan system penghargaan di RSUD Kota Bandung, Saran dari penelitian ini adalah manajer puncak dapat tetap terlibat dalam penentuan system penghargaan pada staf keperawatan di tiap unit pelayanan di rumah sakit."
2007
T22854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reidha Fitri Nurbaeti
"Perawat harus berkinerja baik dalam pelayanan keperawatan namun perawat sangat rentan dengan penyakit akibat kerja dalam menjalankan pekerjaannya. Healthy eating merupakan salah satu faktor pendukung kesehatan perawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan healthy eating dengan penyakit akibat kerja dan kinerja perawat. Metode penelitian menggunakan metode crosssectional pada 266 perawat pelaksana yang diambil dengan menggunakan quota sampling. Instrumen penelitian terdiri dari instrumen healthy eating (Cronbachs alpha 0,915), Penyakit akibat kerja (Cronbachs alpha 0,939) dan Kinerja (Cronbachs alpha 0,859). Hasil healthy eating tergolong kurang baik (61,7%), keanekaragaman pangan kurang baik (56,4%), PHBS baik sebesar 52,3%, pemantauan berat badan baik (87,2%), aktivitas fisik rendah  (65,8%), status gizi perawat didominasi oleh obesitas (42,5%), perawat tergolong risiko tinggi penyakit akibat kerja (52,3%), kinerja perawat tergolong kurang baik (67,7 %) Kesimpulan: ada hubungan antara healthy eating dengan penyakit akibat kerja (p 0,037) dan ada hubungan antara healthy eating dengan kinerja perawat (p 0,043). Komponen healthy eating yang paling berhubungan dengan penyakit akibat kerja adalah pemantauan berat badan (p 0,003). Komponen healthy eating yang paling berhubungan dengan kinerja adalah keanekaragaman pangan (p 0,032). Rekomendasi yang diberikan adalah mengoptimalkan healthy eating perawat dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif pemantauan berat badan agar mempertahankan status gizi normal, dan mengoptimalkan keanekaragaman pangan perawat dengan upaya promotive dan preventif tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitative untuk meningkatkan kinerja perawat dan mencegah risiko terjadinya penyakit akibat kerja sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanaan keperawatan.

Nurses must perform well in nursing services, but nurses are very vulnerable to occupational diseases in carrying out their work. Healthy eating is one of the supporting faktors for nurses' health. The aim of this research is to identify the relationship between healthy eating and occupational diseases and nurse performance. The research method used a cross-sectional method on 266 implementing nurses who were taken using quota sampling. The research instruments consisted of healthy eating instruments (Cronbach's alpha 0.915), occupational diseases (Cronbach's alpha 0.939) and performance (Cronbach's alpha 0.859). Healthy eating results were classified as poor at 61.7%, food diversity was poor at 56.4%, PHBS was good at 52.3%, weight monitoring was good at 87.2%, low physical activity was 65.8%, status nurses' nutrition is dominated by obesity at 42.5%, nurses are at high risk of occupational diseases at 52.3%, nurses' performance is classified as poor at 67.7%. Conclusion: there is a relationship between healthy eating and occupational diseases (p 0.037) and there is a relationship between healthy eating and nurse performance (p 0.043). The components of healthy eating that are most related to occupational diseases is weight monitoring (p 0.003). The components of healthy eating that are most related to performance is food diversity (p 0.032). The recommendations given are to optimize nurses' healthy eating by increasing promotive and preventive efforts to monitor body weight to maintain normal nutritional status to reduce the risk of occupational diseases and optimize the food diversity of nurses with promotive and preventive efforts without neglecting curative and rehabilitative to improve the performance of nurses so as to improve the quality of nursing services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>