Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180078 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanifah Umi Haryati
"Pendidikan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi sekaligus berperan penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia. Pengaruh pendidikan tidak hanya dapat mengubah status ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dalam banyak aspek. Penelitian ini mencoba mengukur pengaruh pendidikan terhadap kebahagiaan, penerimaan diri, dan keharmonisan keluarga dengan membandingkan model spesifikasi terbatas dan model spesifikasi luas menggunakan metode OLS dan regresi probit ordinal. Hanya variabel pendidikan yang digunakan dalam model spesifikasi terbatas untuk diuji pengaruhnya terhadap ketiga variabel dependen. Sementara itu, variabel demografi dan sosial ekonomi seperti pendapatan, jenis kelamin, usia, status perkawinan, jumlah anggota rumah tangga, klasifikasi wilayah, kepemilikan rumah, status kesehatan, dan lama waktu senggang dimasukkan ke dalam model spesifikasi luas. Bukti empiris menggunakan data mikro terbaru dari Badan Pusat Statistik tahun 2021 menunjukkan bahwa pendidikan berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap ketiga variabel dependen tersebut. Temuan empiris dalam penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang berpendidikan tinggi memiliki tingkat kebahagiaan, penerimaan diri, dan keharmonisan keluarga yang lebih tinggi daripada orang dengan pendidikan lebih rendah.

Education is inextricably linked to enhancing economic growth and plays a pivotal role in determining the quality of human capital. The effect of education could alter not only the economic status but also improve the quality of life in many aspects. This paper attempts to measure the effect of education on happiness, self-acceptance, and family harmony by comparing the narrow specification model and the broad specification model using OLS and the ordered probit technique. Only education variables were used in the narrow specification model to examine its effect on three dependent variables. Meanwhile, demographic and socioeconomic variables such as income, gender, age, marital status, household size, area classification, home ownership, health status, and leisure time were incorporated into the broad specification model. The empirical evidence using recent microdata from Statistics Indonesia in 2021 demonstrates that education contributes positively and significantly toward the three dependent variables. The findings indicate that highly educated people report higher happiness, self-acceptance, and family harmony than lower-educated people."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Umi Haryati
"Education plays a crucial role in determining the quality of life through economic returns and subjective well-being. However, almost no previous research has examined how education affects subjective well-being indicators beyond happiness. To address this gap, this study used Ordinary Least Squares and the Ordered Probit technique to investigate the effect of education on happiness, self-acceptance, and family harmony. Using the recent microdata from Statistics Indonesia in 2021 the empirical results reveal that education positively affects happiness, self-acceptance, and family harmony. The effect of education remained statistically significant even after incorporating socioeconomic and individual characteristics such as income, gender, age, marital status, home ownership, household size, area classification, health status, and leisure time. The result of this study highlights that individuals with higher levels of education reported higher happiness, greater self-acceptance, and higher satisfaction with family harmony than those with lower levels of education. Although more than half of the magnitude of the education effect decreases after incorporating socioeconomic and individual characteristics variables, the direct effect of education remained significant on happiness, self-acceptance, and family harmony."
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2023
650 JISDP 4:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Retno Utami
"ini membahas mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan kebahagiaan individu di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kebahagiaan sehingga dapat mengetahui perbedaan antara individu yang menempuh pendidikan rendah dengan individu yang menempuh pendidikan tinggi terhadap kebahagiaan yang dirasakan individu tersebut. Dalam studi ini, tingkat kebahagiaan individu diukur berdasarkan indeks kebahagiaan. Indeks kebahagiaan dibentuk berdasarkan tiga dimensi yang telah ditentukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Ketiga dimensi tersebut diantaranya dimensi kepuasan hidup yang terbagi atas kepuasan hidup personal dan kepuasan hidup sosial, dimensi perasaan, serta dimensi makna hidup. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yang berusia 15-65 tahun. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan data sekunder, yaitu IFLS 5 (2014/2015) untuk melakukan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil dari analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi maka kebahagiaan individu dapat semakin meningkat. Kemudian, hasil analisis inferensial juga menemukan hasil yang sesuai bahwa lama tahun sekolah yang ditempuh individu signifikan mempengaruhi tingkat kebahagiaan individu.

This thesis discusses the relationship between education level and individual happiness in Indonesia. This study aims to see the effect of education level on happiness so that it can determine the difference between individuals with low education and individuals with higher education on the individual's perceived happiness. In this study, the individual's level of happiness was measured based on the happiness index. The happiness index is formed based on three dimensions that have been determined by the Badan Pusat Statistik (BPS). The three dimensions include the dimension of life satisfaction which is divided into personal and social life satisfaction, the dimension of feeling, and the dimension of the meaning of life. The unit of analysis in this study was individuals aged 15-65 years. This research is quantitative with secondary data, namely IFLS 5 (2014/2015) in conducting descriptive and inferential statistical analysis. The results of the descriptive statistical analysis show that with the higher level of education, individual happiness can increase. Then, the results of the inferential analysis also found the appropriate results that the length of the school year taken by the individual significantly affected the individual's level of happiness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Rosifah
"By utilizing the fifth wave of Indonesia Family Life Survey IFLS , a large scale outgoing longitudinal data, this study attempts to discover whether things mentioned in Islamic guidelines related to aspects of mate selection religion, wealth, lineage, and fertility affect the happiness of married people in Indonesia. The ordered logistic regression results suggest that happiness is affected by religion, wealth, and other control variables. However, variables of fertility do not affect it. There are differences in outcomes between married males and females therefore, for both future husbands and wives some specific things need to be examined. In the view of development economics, our findings propose a need for government programs and policies to focus on the things that can increase the happiness of married people in Indonesia.

Dengan menggunakan Indonesia Family Life Survey IFLS gelombang 5, sebuah data longitudinal berskala besar, studi ini ingin melihat apakah aspek-aspek yang disebutkan dalam hukum Islam tentang pemilihan pasangan agama, keturunan, harta, dan kesuburan memengaruhi tingkat kebahagiaan dari individu yang telah menikah di Indonesia. Hasil dari regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa kebahagiaan tersebut dipengaruhi oleh variabel religiusitas, kekayaan, dan variabel kontrol lainnya. Akan tetapi, variabel kesuburan tidak mempengaruhinya. Terdapat perbedaan hasil antara pria dan wanita, maka untuk para calon suami dan istri beberapa hal perlu diperhatikan. Dalam pandangan ekonomi pembangunan, hasil studi ini mengusulkan perlunya pemfokusan program dan kebijakan pemerintah terhadap aspek yang dapat meningkatkan kebahagiaan orang yang sudah menikah di Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristian Eka Jaya
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan Chief Executive Officer (CEO) terhadap tingkat Initial Public Offering (IPO) discount atau IPO underpricing perusahaan. Menggunakan teori upper echelon dan signaling, penelitian ini memiliki hipotesis bahwa tingkat pendidikan CEO yang lebih tinggi memiliki hubungan dengan tingkat IPO discount yang lebih rendah. Menggunakan dataset yang disusun secara unik dari 252 sampel IPO di Indonesia pada periode 2018-2022, penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh CEO dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi menunjukkan tingkat IPO discount yang lebih rendah, kendati hubungannya relatif lemah. Lebih lanjut, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika dikontrol dengan variabel lain pada tingkat CEO, perusahaan dan IPO, tingkat pendidikan CEO tidak lagi menjadi variabel yang signifikan dalam memengaruhi IPO discount. Hasil penelitian ini robust setelah diuji terhadap pengukuran alternatif dari IPO discount dan analisa split-sample.

This study attempts to examine the impact of the Chief Executive Officer's (CEO) education level on Initial Public Offering (IPO) discount (underpricing). Based on upper-echelon and signaling theories, this study hypothesizes that CEO's higher education level is associated with a lower IPO discount. Using a hand-collected dataset of 252 Indonesian IPOs, we find that IPO firms led by CEO with higher education level exhibit lower IPO discounts, though the association between the two variables is relatively weak. Furthermore, our findings suggest that when controlled with other variables at the CEO-, firm- and IPO- level, CEO's education level impact on IPO discount turned insignificant. The results are robust to the alternative metric of IPO discount and split-sample analysis due to regulatory changes in the Covid-19 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Dewi Fransiska
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran penerimaan diri sebagai manfaat pendidikan psikologi pada mahasiswa psikologi jenjang sarjana. Penerimaan diri adalah kondisi dimana seseorang benar-benar menerima dirinya tanpa tergantung penerimaan orang lain (Ellis,1997). Manfaat pendidikan psikologi dilihat dengan pertanyaan terbuka tentang manfaat pendidikan psikologi. Penerimaan diri dengan menggunkan alat ukur Unconditional Self Acceptance Questionnaire (USAQ) (Chamberlain & Haaga, 2001). Penelitian ini dilakukan pada 179 orang mahasiswa jenjanga sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2009, 2010, 2011, dan 2012. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor penerimaan diri sebagai dampak pendidikan psikologi pada setiap angkatan mahasiswa (p=0,582).

This study is conducted to see the description of self-acceptance as the benefit of Psychology Education for undergraduate psychology students. Self-acceptance is a condition where a person truly accept himself (Ellis, 1997). Benefit of psychology education is measured by open-ended questions. Self-acceptance is measured by Unconditional Self Acceptance Questionnaire (USAQ) (Chamberlain & Haaga, 2001). Study was conducted on 179 undergraduate students, University of Indonesia in grade 2009, 2010, 2011, and 2012. Result of this study , there is no significant differences between the scores of selfacceptance as the benefit of psychology education to students in each grade (p = 0.582)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilma Oktaviani
"Fenomena kemiskinan energi telah terjadi dihampir semua negara berkembang dan berdasarkan International Energy Agency (IEA, 2017) kemiskinan energi tersebut menjadi salah satu pemicu permasalahan utama dalam pembangunan dunia. Kemiskinan energi yang juga terjadi di Indonesia telah mendisrupsi berbagai sektor, salah satu yang utama dalam penelitian ini yaitu mengangkat lebih dalam dampaknya terhadap pendidikan yang juga menjadi sasaran ke empat dalam Sustainable Development Goal’s. Menggunakan data konsumsi listrik < 32,4 kwh per bulan dalam persentase proporsi rumah tangga di suatu wilayah pada tahun 2015 dan 2017 sebagai proksi dari miskin energi sebagai variabel dependen dan melihat bagaimana pengaruhnya terhadap pendidikan yang diproksi dari angka rata – rata lama sekolah tahun 2019 pada tingkat kabupaten dan kota di Indonesia. Dengan menggunakan 2SLS, pendekatan instrumen variabel yang digunakan yaitu karakteristik geografis wilayah dengan pendekatan nilai rata-rata elevasi pada kabupaten/kota untuk memprediksi secara akurat pengaruh dari kemiskinan energi terhadap rata – rata lama sekolah. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan yang berarti bahwa semakin dengan bertambahnya kemiskinan energi yang terjadi di suatu wilayah, maka akan menurunkan rata – rata lama sekolah pada wilayah tersebut.

The phenomenon of energy poverty has occurred in almost all developing countries and according to the International Energy Agency (IEA, 2017) energy poverty is one of the triggers for major problems in world development. Energy poverty that also occurs in Indonesia has disrupted various sectors, one of the main things in this study is to deepen its impact on education which is also the fourth target in the Sustainable Development Goal. Using electricity consumption data <32.4 kwh per month as a percentage of the proportion of households in a region in 2015 and 2017 as a proxy for energy poverty as the dependent variable and seeing how it affects education, which is proxied from the average length of schooling in 2019 in district and city level in Indonesia. By using the 2SLS, the variable instrument approach used is the geographic characteristics of the area with the mean elevation value approach in districts / cities to accurately predict the effect of energy poverty on the average length of schooling. The results of this study indicate that there is a negative and significant relationship, which means that the increase in energy poverty that occurs in a region, the lower the average length of schooling in that region."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Nurjannah
"Korupsi merupakan masalah tak berujung yang sulit dihilangkan begitu mengakar. Ada banyak metode untuk mengurangi korupsi yang didokumentasikan dalam literatur; salah satu solusinya adalah dengan menggunakan pendidikan. Tesis ini bertujuan untuk menggali apakah akses pendidikan anak usia dini di Desa dapat menekan kasus korupsi. Tesis ini menganalisis program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Indonesia pada tahun 1990-an, yang bertepatan dengan pemberlakuan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang baru saat itu. Kandidat politik di Desa yang terekspos dan tidak terekspos akan menjadi identifikasi utama efek pengobatan. Set up melibatkan 13.251 kelompok perlakuan dan 10.326 kelompok kontrol desa. Kumpulan data PODES ini mencakup beberapa ukuran hasil yang menarik, termasuk kasus korupsi kepala desa dan korupsi di tingkat desa. Perkiraan kami mengungkapkan bahwa kurikulum memiliki dampak yang beragam terhadap korupsi di desa. Sedangkan pendidikan anak usia dini dapat menurunkan jumlah kasus korupsi di tingkat desa; di sisi lain, meningkatkan kemungkinan korupsi elit desa. Kami juga menemukan sedikit bukti yang mendukung bahwa efek positif korupsi memang mengubah tingkat pendidikan mereka karena tingkat pendidikan menengah. Temuan ini mengimplikasikan efek sederhana dari kurikulum pendidikan dini pada hasil jangka panjang di sektor publik melalui efek positifnya pada pemerintahan para pemimpin lokal.

Corruption is an endless problem that difficult to eliminate once entrenched. There have been many methods on reducing corruption documented in the literature; one of the solutions is to using education. This thesis aims to explore whether access to early childhood education in the Village can reduce corruption cases. This thesis analyse the Indonesian Early Childhood Education (ECE) program in the 1990s, which coincided with the new implementation of the new Curriculum of Early childhood Education (ECE) the time. The political candidate in the Village exposed and did not exposed will be main identification of treatment effect. The sets up involve 13,251 treated and 10,326 control groups of villages. The data variables from the village potential –(PODES)- of 1993, 2006, 2008, 2011, 2014, and 2018. These data sets cover some measure of outcomes of interest, including corruption cases of the village head and corruption at the village level. The experimental strategy utilises an instrumental variable and double difference approach to estimate the relation between childhood education of the village head and their year of education the mediator to reduce corruption cases in the village. Our estimates reveal that the curriculum has a mixed impact on the village’s corruption. While experiencing childhood education can lower the village level number of corruption cases; on the other hand, it increases the possibility of the village elite’s corruption. We also find a shred of supportive evidence that the positive effect on corruption did change in their education level due to the intermediate level of education attainment. The finding implicates the modest effect of early education curriculum on long-term outcomes in the public sector via their positive effect on the governance of the local leaders."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Rahman
"Ukuran kesejahteraan tidak hanya dapat digambarkan dengan kondisi kemakmuran material namun juga dapat digambarkan oleh kondisi kebahagiaan. Peran ganda yang melekat pada mereka yang masuk ke dalam generasi sandwich tentu akan berpengaruh terhadap kebahagiaannya. Salah satu faktor yang memengaruhi kebahagiaan seseorang adalah nilai modal sosial. Terdapat beberapa mekanisme bagaimana modal sosial memengaruhi kebahagiaan, diantaranya melalui kesehatan, pendapatan rumah tangga, dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara khusus bagaimana pengaruh modal sosial terhadap kebahagiaan generasi sandwich di Indonesia. Unit analisis penelitian ini adalah kepala rumah tangga atau pasangannya yang termasuk dalam generasi sandwich dan generasi nonsandwich. Penelitian ini menggunakan data SPTK tahun 2017. Dengan menggunakan metode estimasi OLS, hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kebahagiaan pada generasi sandwich dan nonsandwich tidak berbeda secara nyata, tetapi secara umum modal sosial berpengaruh signifikan terhadap kebahagiaan. Selain itu kondisi kesehatan ditemukan sebagai variabel yang menjadi mekanisme bagaimana modal sosial memengaruhi kebahagiaan. Peningkatan nilai modal sosial pada generasi sandwich yang memiliki kesehatan yang kurang baik akan lebih bermanfaat dalam meningkatkan kebahagiaannya. Sementara itu variabel pendapatan rumah tangga dan pendidikan ditemukan bukan menjadi mekanisme bagaimana modal sosial memengaruhi kebahagiaan.

The measure of welfare not only about material prosperity, but also could be described by happiness. The sandwich generation has a dual role to play in influencing their happiness. One the other hand, social capital also affects happiness. There are several mechanisms by which social capital affects happiness, including health condition, household income, and education. This study aims to analyze specifically how the influence of social capital on the happiness of the sandwich generation in Indonesia. This study uses SPTK 2017 data which the unit analyze is head of household or partner of sandwich generation and nonsandwich generation. Using OLS estimation, the study found that happiness index in the sandwich and nonsandwich generations is not significantly different, but generally social capital has a significant effect on happiness. In addition, health conditions were found to be variable that becomes a mechanism for how social capital effects happiness. Increasing the value of social capital in the poor health sandwich generation will be more beneficial in increasing their happiness. Meanwhile, the household income and education were not to be mechanisms for social capital"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Indah Wulandari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat perbedaan antara pengaruh menghitung berkat yang dihasilkan oleh orang dekat dan pengaruh menghitung berkat yang dihasilkan oleh orang yang tidak dikenal terhadap kebahagiaan. Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan metode eksperimen dengan desain eksperimental between subject desain. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok secara random yang mendapat instruksi menghitung berkat yang berbeda. Kebahagiaan diukur dengan menggunakan alat ukur Authentic Happiness Inventory yang telah diadaptasi. Enam puluh tiga partisipan adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UI yang terlibat dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok yang menghitung berkat atau kebaikan dari orang-orang dekat dengan orang-orang yang tidak dikenal.

The purpose of this study is to see whether there are any differences in the effect of counting blessing between the one that was generated by people who are close to the individual and the one that was generated by stranger toward happiness. Between subject experimental design was used to answer the question of this study. Participants were divided into two groups randomly. Those two groups got different counting blessing instructions. Happiness was measured by using adapted Authentic Happiness Inventory Instrument. Sixty-three participants involved in this study are the students of the Faculty of Psychology, University of Indonesia . The result of this study shows no significant differences between group that is counting blessing from people who are close to the individual and the group that is counting blessing from stranger."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>