Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177560 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulana Fajrul Izzi
"Modal Sosial diyakini sebagai faktor yang memiliki dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai pengaruh modal sosial berupa partisipasi masyarakat terhadap kebahagiaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Untuk menjelaskan hasil penelitian ini, digunakan metodologi logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara partisipasi masyarakat di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan dengan kebahagiaan. Penelitian ini menegaskan bahwa partisipasi masyarakat merupakan salah satu bentuk modal sosial yang dapat berfungsi sebagai aset untuk menciptakan tindakan-tindakan kolektif yang dapat menciptakan kemajuan bersama dan mendorong kesejahteraan masyarakat.

Social Capital is believed to be a factor that has an impact on improving people's welfare. This study aims to discuss the effect of social capital in the form of community participation on happiness. The data used in this study are data from the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS). To explain the results of this study, a logistic regression methodology was used. The results of the study indicate that there is a positive relationship between community participation in religious and social activities and happiness. This study confirms that social participation is a form of social capital that can function as an asset to create collective actions that can create mutual progress and encourage people's welfare."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harnum Yulia Sari
"Bantuan sosial memungkinkan untuk memperkuat kontrak sosial antara warga negara dan pemerintah. Bantuan sosial dapat memengaruhi keputusan individu dalam partisipasi memilih melalui faktor ekonomi, persepsi terhadap pemerintah, dan modal sosial. Pengalaman berpartisipasi dalam bantuan sosial memengaruhi persepsi terhadap kemampuan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini melihat dampak bantuan sosial pada partisipasi memilih dalam pemilihan presiden. Estimasi dengan menggunakan dataset IFLS, menumakan bahwa kesalahan penargetan maupun komplementaritas bantuan sosial memiliki hubungan positif dengan partisipasi seseorang dalam pemilihan presiden. Berdasarkan estimasi dengan model logistic random effect,
ditemukan bahwa efek marginal rata-rata bantuan sosial terhadap peluang partisipasi seseorang dalam pemilihan adalah 0.1-0.2 %.

Social protection can strengthen the social contract between citizens and government. Social protection can influence individual decisions on voting participation through the economy, social capital, and their perception of government. The experience of participation in poverty targeting can influence people‘s perceptions of their leaders and trust in the government‘s ability to provide for the welfare of its citizen. This paper assesses the impacts of social protection on voting participation in the presidential election. Estimates with the
IFLS dataset show that both of mistargeting and complementarity of social protection have a positive relationship with voting participation in the presidential election. Using a logistic random effect model we find that the average marginal
effect of social protection on the voting participation ranges from 0.1-0.2 %.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Azahra Agsita
"Dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas sebagai pekerja di sektor formal, Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan kuota minimum melalui UU No.8 Tahun 2016. Melalui kebijakan tersebut, institusi pemerintahan ataupun yang berkaitan dengan pemerintan layaknya BUMN atau BUMD wajib mempekerjakan 2% penyandang disabilitas dari total pekerja. Sedangkan perusahaan swasta wajib mempekerjakan 1% penyandang disabilitas dari total pekerja. Penelitian ini menganalisis pengaruh Kebijakan Kuota Minimum terhadap proporsi pekerja penyandang disabilitas di sektor formal pada tingkat kabupaten/kota di Pulau Jawa. Menggunakan model fixed effect, hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan kuota berkorelasi positif dan signifikan secara statistik terhadap proporsi pekerja penyandang disabilitas di sektor formal. Namun, tren proporsi pekerja penyandang disabilitas di sektor formal periode 2017 – 2022 justru mengalami penurunan. Temuan ini menunjukkan bahwa perlunya upaya lebih lanjut dalam implementasi kebijakan secara komprehensif agar dapat meningkatkan proporsi pekerja penyandang disabilitas di sektor formal.

In order to increase the participation of person with disabilities as workers in the formal sector, the Indonesian government has established a minimum quota policy through Law No. 8 of 2016. Under this policy, the government, state-owned enterprises (BUMN), and regional government-owned enterprises (BUMD) are required to employ 2% disabled individuals out of the total workforce. Meanwhile, private companies are required to employ 1% disabled individuals out of the total workforce. This study analyses the impact of the Minimum Quota Policy on the proportion of disabled workers in the formal sector at the regency/city level in Java Island. Using a fixed effect model, the results of the study indicate that the quota policy is positively correlated and statistically significant to the proportion of disabled workers in the formal sector. However, the trend of the proportion of workers with disabilities in the formal sector during the period 2017 – 2022 actually experienced a decline. This finding indicates the need for further efforts in the comprehensive implementation of policies to increase the proportion of workers with disabilities in the formal sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Al Kautsar Anky
"Kebijakan impor beras di Indonesia merupakan salah satu isu yang hangat diperdebatkan. Walaupun Presiden Joko Widodo berjanji untuk mengadakan swasembada paras, namun impor beras Indonesia pada tahun 2018 meningkat secara signifikan. Sepanjang tahun 2018, Indonesia mengeluarkan izin impor beras sebanyak tiga kali dengan total nilai impor sebesar 2,25 juta ton. Masyarakat Indonesia memiliki skeptisme akan keterlibatan kepentingan politik dan perburuan rente di dalam kebijakan impor beras tersebut. Hal tersebut disebabkan realisasi impor yang dilakukan ketika produksi domestik sedang memasuki masa panen raya. Dalam rangka menginvestigasi keberadaan kepentingan politik dan perburuan renta pada impor beras tahun 2018, penulis menggunakan metode AHP-GameTheory untuk menggambarkan preferensi pembuat kebijakan dalam proses pembuatan kebijakan. Dalam model tersebut, penulis melibatkan tujuh pemain yang terdiri atas Koordinasi Kementerian Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, BULOG, Pelobi, Konsumen, dan Produsen. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat apakah pemerintah menjalankan mandat masyarakatnya secara baik atau buruk. Karena kebijakan impor beras pada tahun 2018 berdampak buruk kepada pendapatan petani pada tahun 2019, penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan pemerintah tidak didedikasikan penuh untuk kepentingan masyarakat. Keterlibatan kepentingan politik dan perburuan rente menyebabkan kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Indonesias rice import license could be one of the warm issues in 2018. Even though Mr. Joko Widodo, Indonesian president, has promised for rice self-sufficiency yet, Indonesia rice import in 2018 was rising dramatically. Throughout 2018, Indonesia has issued rice import license for 3 times by the total volume of 2,25 million tons. Indonesia society put their skepticism of political and rent-seeking involvement in rice import license 2018. It was caused by the publication of import license when rice domestic production is on harvesting season. In order to investigate the existence of political interest or special interest in rice import license in 2018, the writer used AHP-Game Theory to capture the decision makers preference that include intangible feeling. In the model framework, the writer puts 7 players consist of Coordination Ministry of Economy, Ministry of Trade, Ministry of Agriculture, BULOG, Lobbyist, Consumer, and Producer. The purpose of this study is to proofing does the government carry out the mandate in a good way or the government abuse the society mandates. Since the effect of rice import in 2018 harmful for producers income in 2019, the governments policy is not fully dedicated for society interest. The involvement of political and rent-seeking interest made the governments policy missing match to what society required."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessy Azahra
"Maraknya aktivitas judi online yang terjadi di Indonesia memicu terjadinya sejumlah masalah sosial, mulai dari pencurian hingga pembunuhan. Berbagai hal menjadi motif seseorang melakukan judi online, mulai dari kesulitan ekonomi, kecanduan, hingga rendahnya literasi keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku judi online masyarakat muslim di Indonesia, dengan menggunakan variabel literasi keuangan, literasi keuangan Syariah, dan religiusitas. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method), dimana data kuantitatif diperoleh melalui survey dan diolah dengan model regresi ordinal probit sementara data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan diolah dengan metode analisis konten. Data primer dikumpulkan dengan metode non-probability sampling dan melibatkan 273 responden Muslim yang pernah bermain judi online, sementara wawancara dilakukan kepada beberapa responden yang kecanduan bermain judi online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel literasi keuangan Syariah dan religiusitas memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap perilaku berjudi online masyarakat muslim di Indonesia, sementara variabel literasi keuangan tidak signifikan berpengaruh. Hasil ini mengimplikasikan bahwa semakin tinggi literasi keuangan Syariah dan religiusitas seseorang, maka semakin kecil kemungkinannya untuk berjudi. Selain itu, beberapa variabel kontrol yang juga berpengaruh secara signifikan adalah jenis kelamin, usia, dan pendidikan (pascasarjana). Studi ini menemukan bahwa laki-laki dan individu berusia dewasa cenderung lebih sering berjudi, sementara seseorang yang memiliki pendidikan akhir Pascasarjana memiliki kemungkinan lebih kecil untuk berjudi. Sementara hasil studi kualitatif menunjukkan bahwa tingkat religiusitas dapat mempengaruhi perilaku berjudi individu secara negatif. Selain itu, studi kualitatif juga menunjukkan bahwa lingkungan pertemanan dan faktor finansial memberikan pengaruh yang besar terhadap perilaku perjudian. Studi ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam memberantas sindikat perjudian di Indonesia, salah satunya dengan meningkatkan tingkat literasi keuangan Syariah masyarakat Indonesia. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penelitian sejenis dan memperkaya literatur terkait perjudian di Indonesia dan secara global.

The rise of online gambling activities that occurred in Indonesia has led to a number of social problems, ranging from theft to murder. Various factors motivate individuals to engage in online gambling, including financial difficulties, addiction, and low financial literacy. Therefore, this study aims to analyze the factors that influence the online gambling behavior of Muslim communities in Indonesia, using the variables of financial literacy, Islamic financial literacy, and religiosity. This study used a mixed method approach, where quantitative data were obtained through surveys and analyzed using probit ordinal regression models while qualitative data were obtained through interviews and analyzed using content analysis methods. Primary data were collected using non-probability sampling and involved 273 Muslim respondents who had played online gambling, while interviews were conducted with several respondents who were addicted to playing online gambling. The results showed that the variables of Islamic financial literacy and religiosity had a significant and negative effect on online gambling behavior of Muslim communities in Indonesia, while the financial literacy variable had no significant effect. This result implies that higher levels of Sharia financial literacy and religiosity reduce the likelihood of individuals engaging in gambling. In addition, several control variables that also have a significant effect are gender, age, and education (postgraduate). This study found that males and adults tend to gamble more frequently, while those with postgraduate education are less likely to gamble. While the results of qualitative studies show that the level of religiosity can negatively affect individual gambling behavior. Furthermore, the qualitative studies also reveals that peer influence and financial factors play a significant role in gambling behavior. This study is expected to provide input for the government in eradicating gambling syndicates in Indonesia, one of which is by increasing the level of Islamic financial literacy in Indonesian society. The results of this study are also expected to become a reference for similar research and enrich literature related to gambling in Indonesia and globally."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasia Miranda Tanjung
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan praktik keagamaan melalui jejaring sosial di kalangan xkwavers dalam media online, khususnya media sosial. Studi-studi sebelumnya menjelaskan bahwa keberadaan teknologi mengakibatkan otoritas agama tidak lagi terpusat pada para pemegang otoritas agama yang dipandang resmi seperti ulama, pendeta, pastor dan lainnya. Selain itu, studi sebelumnya juga menjelaskan bahwa hijrah di kalangan kaum muda berkontribusi pada perubahan gaya hidup, penampilan serta sikap dan perilaku keagamaan kaum muda muslim yang cenderung ketat menginterpretasikan syariat Islam. Studi ini membahas mengenai networked religion yang berfokus pada pelaksanaan praktik religius difasilitasi secara online yang dilakukan para xkwavers di ruang digital. Melalui studi ini peneliti mendukung argumen yang menyatakan bahwa kehadiran teknologi informasi digital tidak otomatis melemahkan otoritas keagamaan tradisional tetapi otoritas keagamaan menjadi lebih cair dan terfragmentasi di dalam ruang digital. Sementara dalam konteks gerakan hijrah di kalangan xkwavers, perubahan terjadi tidak hanya dalam kehidupan keagamaan di ruang offline melainkan terjadi peningkatan praktik keagamaan online xkwavers di media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi daring di media sosial. temuan lapangan menunjukkan bahwa para xkwavers yang telah berhijrah saling berinteraksi melalui media sosial yang di mana terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan nilai dan ajaran agama yang memberikan pengaruh pada pemahaman dan interpretasi mereka tentang keislaman. Hal ini dianggap konsisten dengan gagasan hijrah yang mereka paham, yaitu untuk meningkatkan kualitas kesalehan bagi para xkwavers. Selain itu, praktik keagamaan berbasis daring (religius online) di kalangan xkwavers ternyata lebih dari sekadar peralihan atas praktik keagamaan offline yang dikonversi ke dalam ranah online namun juga memberikan pengaruh pada pandangan dan keyakinan mengenai nilai dan ajaran Islam para xkwavers. Dalam hal jejaring sosial, jejaring tidak hanya terbentuk di antara para xkwavers di dalam komunitas namun jejaring sosial tersebut juga terbentuk lintas komunitas xkwavers

This study discusses to explain religious practices through social networks among xkwavers in online media, especially social media. Previous studies have explained that the existence of technology results in religious authority no longer concentrating on the holders of religious authority which are seen as official such as scholars, priests, priests and others. In addition, previous studies also explained that migrations among young people contributed to changes in lifestyle, appearance and religious attitudes and behavior of young Muslims who tended to strictly interpret Islamic law. This study discusses networked religion that focuses on the implementation of religious practices facilitated online by xkwavers in digital space. Through this study the researcher supports the argument that the presence of digital information technology does not automatically weaken traditional religious authority but that religious authority becomes more fluid and fragmented in digital space. While in the context of the movement of hijrah among xkwavers, changes occur not only in religious life in the offline space but also an increase in xkwavers online religious practices on social media. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews and online observation methods on social media. Field findings show that migrants who have emigrated interact with each other through social media in which exchange of information and knowledge of religious values and teachings have an influence on their understanding and interpretation of Islam. This is considered consistent with the idea of hijrah that they understand, which is to improve the quality of piety for the xkwavers. In addition, online religious practices (religious online) among xkwavers turned out to be more than just a transition to offline religious practices that were converted into the online realm but also had an influence on views and beliefs about the values and teachings of Islam of xkwavers. In the case of social networking, networking is not only formed among xkwavers in the community but the social network is also formed across the xkwavers community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haykal Rafif Wijaya
"Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana orang membuat keputusan keuangan, penting untuk menyelidiki karakteristik psikologis apa yang memengaruhi perilaku keuangan dan kesejahteraan finansial individu yang baik. Dalam penelitian ini, penulis mengeksplorasi pengaruh perbedaan individu dalam religiositas, pengendalian diri dan faktor non-kognitif lainnya pada perilaku keuangan dan kesejahteraan finansial. Sebuah survei yang berisi ukuran perilaku keuangan, kesejahteraan keuangan subjektif, religiusitas, pengendalian diri, optimisme, pemikiran deliberatif, dan variabel demografis diambil dari sampel yang representatif (n = 1141) pada populasi Muslim Indonesia. Temuan ini memperluas penerapan temuan dari hipotesis siklus hidup perilaku (Behavioral Life-Cycle Hyopthesis) pada aspek pengendalian diri, yaitu untuk mengeksplorasi efek religiositas dalam memprediksi perilaku keuangan secara umum dan kesejahteraan finansial. Orang-orang dengan tingkat religiositas yang tinggi cenderung merasa lebih aman dalam situasi keuangan mereka pada saat ini dan masa depan, tetapi itu tidak mempengaruhi kecenderungan mereka untuk memiliki perilaku keuangan secara umum yang lebih baik dan merasa kurang cemas tentang masalah keuangan.

To improve our understanding of how people make financial decisions, it is important to investigate what psychological characteristics that influence individuals’ positive financial behavior and financial well-being. In this study, writer explores the effect of individual differences in religiosity, self-control and other non-cognitive factors on financial behavior and financial well-being. A survey containing measures of financial behavior, subjective financial well-being, religiosity, self-control, optimism, deliberative thinking, and demographic variables was sent to a representative sample (n = 1141) of Indonesian Muslim population. These findings extend the application of findings from behavioral life-cycle hypothesis beyond self-control, to explore the effect of religiosity on predicting general financial behavior and financial well-being. People with high level of religiosity are more likely to feel more secure in their current and future financial situation, but it does not affect their tendencies to have better general financial behavior and feel less anxious about financial matters. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Divaldi Altira Wahyudi
"Manusia terus merevolusi cara mereka mencari dan mengolah informasi seiring perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan kebutuhan yang berubah. Namun, di tengah keterbukaan informasi, faktor pertemanan kerap diabaikan akibat akses luas ke berbagai sumber tanpa mempertimbangkan kredibilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana faktor pertemanan (friendship factor), khususnya informational social influence, interpersonal trust, dan perceptions of friend's knowledge mempengaruhi perilaku konsumen dalam konteks social shopping dan partisipasi media sosial. Penelitian ini juga mengkaji peran konfirmasi dan persepsi kegunaan dalam membentuk kepuasan konsumen serta dampaknya pada niat melanjutkan social shopping dan partisipasi media sosial, menggunakan model Expected Confirmation Model (ECM) yang disesuaikan dengan perilaku konsumen. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode single cross-sectional dan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur secara online dengan perolehan 274 responden. Data kemudian dianalisis menggunakan teknik Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis diterima. Friendship factors, terutama interpersonal trust, berperan penting dalam membentuk persepsi kegunaan dan konfirmasi pengalaman, yang berdampak pada kepuasan dan niat melanjutkan social shopping serta partisipasi media sosial. Penelitian ini menegaskan pentingnya memberikan pengalaman positif (konfirmasi positif) untuk mendorong niat berkelanjutan dalam konteks social shopping dan partisipasi media sosial.

Humans have continuously revolutionized the way they seek and process information alongside technological advancements, social changes, and evolving needs. However, amid the openness of information, friendship factors are often overlooked due to the wide access to various sources without considering their credibility. This study aims to understand how friendship factors, particularly informational social influence, interpersonal trust, and perceptions of a friend's knowledge, influence consumer behavior in the context of social shopping and social media participation. It also examines the role of confirmation and perceived usefulness in shaping consumer satisfaction and its impact on the intention to continue social shopping and social media participation, using the Expected Confirmation Model (ECM) adapted to consumer behavior. The research employs a quantitative design with a single cross-sectional method and purposive sampling. Data were collected through structured online questionnaires, resulting in 274 respondents. The data were then analyzed using the Partial Least Square Structural Equation Model (PLS-SEM) technique. The findings indicate that all hypotheses were accepted, consistent with the results of the referenced journal. Friendship factors, especially interpersonal trust, play a significant role in shaping perceived usefulness and confirmation of experiences, which affect satisfaction and the intention to continue social shopping and social media participation. This study underscores the importance of interpersonal trust and positive experiences in fostering sustainable intentions within the context of social shopping and social media participation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Aulianta Sahadi
"Manusia sedang berada dalam era Antroposen: suatu masa dimana kegiatan umat manusia menjadi faktor utama dalam perubahan dan permasalahan lingkungan. Meskipun istilah Antroposen sendiri banyak mendapatkan berbagai kritik dan memunculkan berbagai pertanyaan, sebagai “antropos” dari Antroposen, keberadaan istilah ini memicu manusia untuk bertanggung jawab dan mengambil aksi atas krisis lingkungan yang terjadi di dunia. Prinsip sustainable development merupakan salah satu prinsip yang dicanangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia akan perkembangan ekonomi (development) dan disaat yang bersamaan melindungi lingkungan melalui konservasi, agar generasi di masa depan tetap dapat menikmati sumber daya alam yang ada sebagaimana manusia di generasi sekarang (sustainable). Meskipun demikian, di era Antroposen, semua hal perlu dilihat secara realistis, termasuk sustainable development. Skripsi ini menunjukkan beberapa kekurangan yang terdapat dalam prinsip sustainable development yang belum dapat menjawab kegelisahan di era Antroposen. Lebih jauh lagi, skripsi ini juga akan membahas mengenai prinsip non-regression sebagai salah satu sarana agar sustainable development tetap relevan di masa Antroposen. Sebagai studi kasus, akan dibahas mengenai partisipasi masyarakat dalam AMDAL di Indonesia, khususnya setelah Undang-Undang Cipta Kerja. Dalam studi kasus, partisipasi masyarakat dapat dilihat sebagai aspek perlindungan lingkungan, simbolisme sustainability, serta UUCK yang dibuat untuk kepentingan ekonomi sebagai aspek development. Skripsi ini akan melihat tendensi regresi dalam partisipasi masyarakat dalam AMDAL di Indonesia setelah UUCK.

We are in the Anthropocene era: a time when human activities are the main factor in environmental change and problems. Although the term Anthropocene itself has received many criticisms and raised various questions, as the "anthropos" of the Anthropocene, the existence of this term urges humans to take responsibility and take action on environmental crises that is occurring. The principle of sustainable development is one of the principles proclaimed to meet the needs for economic development and at the same time protect the environment through conservation, so that future generations can still enjoy existing natural resources as humans today. However, in the Anthropocene era, everything needs to be seen realistically, including sustainable development. This thesis shows several shortcomings in the principles of sustainable development that have not been able to answer environmental problems especially the Anthropocene era. Furthermore, this thesis will also discuss the principle of non-regression as a means to keep sustainable development relevant in the Anthropocene period. As a case study, it will discuss community participation in Indonesia’s Environmental Impact Assessment (AMDAL), especially after the Omnibus Law (UUCK). In the case study, public participation can be seen as an aspect of environmental protection, a symbolism of sustainability, whereas UUCK made for economic purposes as an aspect of development. This thesis will then look at the tendency of regression in public participation in AMDAL in Indonesia after UUCK."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ilyas Sidi
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peran modal digital di kalangan anak muda yang terlibat aktif dalam komunitas keagamaan berkontribusi terhadap partisipasi sosial kemasyarakatan mereka. Dalam konteks ini Instagram menjadi media yang memfasilitasi partisipasi tersebut. Peningkatan partisipasi sosial dalam masyarakat yang difasilitasi media sosial memang sudah banyak dilakukan dalam studi-studi sejenis sebelumnya. Namun, studi terdahulu belum mengaitkannya dengan bagaimana peran modal digital anak muda anggota komunitas keagamaan dapat membantu meningkatkan partisipasi sosial mereka melalui Instagram sebagai platformnya. Studi ini menggunakan konsep modal digital dari Ragnedda yang menjelaskan bahwa akses dan kompetensi dalam penggunaan teknologi digital dapat berperan dalam mendorong partisipasi sosial anak muda. Peneliti berargumen bahwa modal digital yang difasilitasi oleh media sosial Instagram membantu mengoptimalkan produktivitas anak muda Remaja Islam Masjid Jami Al-Muhajirin (Risma) dalam partisipasi sosial kemasyarakatan. Dalam hal ini, partisipasi mereka terwujud dalam bentuk produksi informasi dan konten di media sosial Instagram sebagai media untuk branding komunitas serta menjangkau masyarakat yang lebih luas. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Remaja Masjid Jami Al-Muhajirin (Risma) di Cibitung, Bekasi. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik wawancara mendalam terhadap pengurus Risma dan observasi pada Instagram milik Risma

This study aims to describe how the role of digital capital among young people who are actively involved in religious communities contributes to their social participation. In this context, Instagram is the media that facilitates such participation. The increase in social participation in the community facilitated by social media has indeed been done in many previous similar studies. However, previous studies have not linked it to how the role of digital capital of young religious community members can help increase their social participation through Instagram as a platform. This study uses Ragnedda's concept of digital capital, which explains that access to and competence in using digital technology can play a role in encouraging young people's social participation. The researcher argues that digital capital facilitated by Instagram social media helps optimize the productivity of young people from the Islamic Youth of Jami Al-Muhajirin Mosque (Risma) in social community participation. In this case, their participation is realized in the form of information and content production on Instagram social media as a medium for community branding and reaching a wider community. The unit of analysis in this research is the Youth of Jami Al-Muhajirin Mosque (Risma) in Cibitung, Bekasi. The research approach used is qualitative with in-depth interview techniques with Risma administrators and observation on Risma's Instagram."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>