Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Saleha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi politik hijau pemerintah Italia, Portugal, dan Spanyol dalam penurunan emisi karbon. Dua perspektif digunakan dalam penelitian ini yaitu teori sustainability Nasrin R. Khalili, dan teori politik hijau Robert E. Goodin. Kedua teori tersebut akan digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel politik hijau dalam perannya mempengaruhi strategi ketiga negara dalam menurunkan emisi karbon. Metode Penelitian Kualitatif penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yang berasal dari dokumen resmi pemerintahan ketiga negara, jurnal, artikel, pemberitaan daring dan luring. Penelitian ini menemukan bahwa strategi penekanan emisi karbon terjadi atas komitmen Uni Eropa yang mengupayakan implementasi kebijakan iklimnya. Selain itu, strategi yang dilakukan ketiga negara terjadi atas dampak perubahan iklim seperti penurunan hasil panen, dan peningkatan laut. Perbedaan strategi ketiga negara cenderung merujuk kepada kerugian akibat perubahan iklim, serta dinamika politik hijau yang terdapat di negaranya. Italia mengupayakan kota percontohan guna mitigasi Venesia, Portugal melakukan rencana jangka panjang untuk mengalihkan energi menjadi berkelanjutan, dan Spanyol cenderung mengoptimalisasi institusi. Terakhir, penelitian ini menemukan konsep Green Politics Sustainability yang menggabungkan politik hijau dengan keberlanjutan, sehingga implementasi strategi mampu memenuhi unsur keberlanjutan.

This research aimed to understand Italy, Spain, and Portugal's green political strategy on carbon emission’s reduction. Two perspectives are being used for this research. The first one is sustainaibility theory Nasrin R. Khalili, and the Green Political Theory from Robert E. Goodin. Both of the theories are being used to connect the actors and goals of the countries on reduction of carbon emission. The method for this research is the Qualitative research method using sources from secondary sources. The sources originated from official documents from the government of those countries, articles, and offline and online news. This research finds that carbon emission’s reduction strategy was conducted upon commitment to European Union which attempt to implement its climate policies. Besides that, the strategies done by the three countries were based on the impacts of climate change, such as decreasing of harvest and crop, increasing of sea level. Difference of strategies between three countries referred to the harms of the climate change, also green political dynamics on the country. Italy attempted to create role city to mitigate Venice, Portugal attempted to implement long term strategy to achieve energy transition, and Spain attempted to optimalize institution. Lastly, this research finds that Green Politics Sustainability concept by combining green politics and sustainability, which enabling strategies to achieve its sustainability measure."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Elindawati
"Politik kebudayaan merupakan salah satu usaha yang digunakan oleh pemerintah nasional dalam mempromosikan budaya di berbagai negara untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Italia berusaha mengimplementasikan politik kebudayaannya dengan melihat gastronomi sebagai alat diplomasi atau gastrodiplomasi. Sementara Spanyol juga melakukan hal yang serupa namun dengan alat diplomasi budaya khas Spanyol, yaitu flamenco. Tulisan ini menganalisis alasan Italia dan Spanyol untuk mengimplimentasi politik budaya dengan cara gastrodiplomasi dan flamenco. Serta tulisan juga akan melihat relasi politik kebudaayan dengan dampak positif dari segi ekonomi dengan adanya politik budaya yang diimplementasikan di kedua negara tersebut, yaitu melalui kebijakan gastrodiplomasi dan Spanyol melalui kebijkan flamenco. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah negara integral Hegemoni Gramsci, konsep diplomasi kebudayaan, konsep ekonomi budaya, dan konsep ekonomi kreatif. Metode penelitian yang akan digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif. Sementara metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data studi dokumen, yaitu dengan mengumpulkan informasi dan data yang relevan. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data sekunder. Sumber data yang dimaksud adalah dokumen resmi atau artikel promosi budaya terkait yang diterbitkan oleh pemerintah Italia dan Spanyol dan data penelitian sebelumnya, seperti jurnal, buku dan laporan resmi dan hasil penelitian. Beberapa sumber seperti berita yang berasal dari media massa maupun media online juga digunakan. Hasil penelitan ini menemukan bahwa kebijakan budaya diimplementasikan oleh berbagai elemen lapis negara, faktor yang terlibat adalah lembaga swadaya masuarakat, media, institusi pendidikan dan pelaku bisnis untuk mempelihatkan hegemoninya. Sementara itu, negara mendapatkan keuntungan ekonomi yang dapat dilihat dari berbagai variabel ekonomi kreatif.

Cultural politics is one of the efforts used by national governments in promoting culture in various countries to achieve their national interests. Italy tries to implement its cultural politics by seeing gastronomy as a diplomatic tool or gastrodiplomacy. Meanwhile, Spain also does similar policy but with a typical Spanish cultural diplomacy tool, namely flamenco. This theses analyzes the reasons for Italy and Spain to implement cultural politics by means of gastrodiplomacy and flamenco. The theses attempts to look at the relation of cultural politics with positive impacts from an economic perspective with the existence of cultural politics implemented in the two countries, namely through gastrodiplomacy policies and Spain through flamenco policies. The theory used in this research is the integral state of Gramsci's Hegemony, the concept of cultural diplomacy, the concept of cultural economy, and the concept of the creative economy. The research method that will be used in this paper is a qualitative research method. Meanwhile, the data collection method used is document study data collection by gathering relevant information and data. The data source used is a secondary data source. The data sources in question are official documents or related cultural promotion articles published by the Italian and Spanish governments and previous research data, such as journals, books and official reports and research results. Several sources such as news from mass media and online media are also used. The results of this study found that cultural policies are implemented by various elements of the state, the factors involved are non-governmental organizations, the media, educational institutions and business people to show cultural hegemony. The state also gains economic benefits that could be seen from various creative economy variables."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Azaria
"Pada tahun 1990-an sekitar dua pertiga dari emisi CO2 berasal dari negara-negara maju, namun emisi CO2 berasal dari negara berkembang seperti Indonesia yang merupakan negara nomor enam penghasil emisi terbesar di dunia. Kota Jakarta yang menjadi pusat kegiatan membuat kota Jakarta memiliki penduduk yang semakin banyak dan jumlah kendaraan yang meningkat. Kegiatan manusia salah satunya dalam dapat menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah yang besar namun juga dapat menyerapnya kembali dengan adanya keberadaan RTH.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan sebaran ruang terbuka hijau serta hubungannya dengan daya serap emisi karbon dioksida dan emisi karbon dioksida sisa. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan menetapkan titik sampel emisi di sepuluh kecamatan di Jakarta Selatan dan verifikasi nilai indeks vegetasi. Sebaran ruang terbuka hijau di tiap kecamatan di Jakarta Selatan menggunakan indeks fragmentasi. Variabel daya serap didapatkan dari luas tajuk vegetasi yang didapatkan dari Indeks Vegetasi yaitu LAI Leaf Area Index.
Emisi transportasi didapat dengan mengkonversi jumlah kendaraan dengan persamaan dan emisi dari pernapasan manusia didapatkan dari data jumlah penduduk. Variabel emisi sisa didapatkan dari total emisi dikurang oleh daya serap. Kemudian variabel sebaran ruang terbuka hijau dengan daya serap emisi karbon dioksida dan emisi karbon dioksida sisa dilakukan analisis korelasi menggunakan metode spearman rank untuk mengetahui ada atau tidak hubungan antar variabel.
Hasil dari penelitian ini yaitu adanya hubungan sebaran ruang terbuka hijau yang cenderung mengumpul dengan daya serap emisi karbon dioksida secara signifikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.79 tetapi antara sebaran ruang terbuka hijau dan daya serap emisi karbon dioksda dengan emisi karbon dioksida sisa tidak memiliki hubungan yang signifikan dan memiliki hubungan yang negative yang berarti semakin mengumpul ruang terbuka hijau, maka semakin besar daya serap emisi karbon dioksida dan semakin sedikit emisi karbon dioksida sisa.

In the 1990s about two thirds of CO2 emissions came from developed countries, but CO2 emissions come from developing countries like Indonesia, which is the world 39 s sixth largest emitters. The city of Jakarta which became the center of activity makes the city of Jakarta has a growing population and the number of vehicles increased. Human activities are one of them in producing large amounts of carbon dioxide but can also reabsorb it in the presence of green space.
This study aims to determine the relationship of green open space distribution as well as its relationship with the absorption of carbon dioxide emissions and residual carbon dioxide emissions. The method used for sampling is purposive sampling by setting emission sample point in ten sub districts in South Jakarta and verification of vegetation index value. Distribution of green open spaces in each sub district in South Jakarta using fragmentation index. The absorption variable is obtained from the vegetation canopy area obtained from Vegetation Index that is LAI Leaf Area Index.
Transport emissions are obtained by converting the number of vehicles with equations and emissions from human respiration obtained from population data. The residual emission variables obtained from total emissions are reduced by absorption. Then the variables of green open space distribution with the absorption of carbon dioxide emission and residual carbon dioxide emission are done by correlation analysis using spearman rank method to know whether or not the relationship between variables.
The result of this study is the relationship of green open spaces that tend to accumulate with the absorption of carbon dioxide emissions significantly with the value of correlation coefficient of 0.79 but between the green open space distribution and absorption capacity of carbon dioxide emissions with residual carbon dioxide emissions have no significant relationship and have a negative relationship which means getting the green open space, the greater the absorption capacity of carbon dioxide emissions and the less carbon dioxide emissions remaining.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juhans
"ABSTRAK
Kabupaten Karawang dilewati oleh Jalan Nasional Rute 1 atau yang dikenal
dengan nama Jalur Pantai Utara (Pantura). Jalan nasional ini menghubungkan kota
besar seperti DKI Jakarta dan kota-kota besar di Jawa Barat yaitu, Cirebon dan
Bandung dengan Kabupaten Karawang. Hal ini menjadikan jalan nasional di
Kabupaten Karawang memiliki volume lalu lintas yang tinggi. Dinamika arus
kendaraan pada jalan nasional berbanding lurus dengan jumlah karbon yang
terdapat pada jalan tersebut. Untuk itu penelitian stok karbon penting untuk
mengetahui sejauh mana kontribusi jalur hijau jalan yang berada di sepanjang jalan
nasional ini dalam menyerap gas rumah kaca khususnya CO2. Metode indeks
vegetasi digunakan sebagai metode yang efisien untuk mengestimasi nilai stok
karbon. Indeks vegetasi yang memiliki nilai korelasi paling tinggi dengan sampel
di lapangan adalah EVI, sehingga EVI merupakan indeks vegetasi yang cocok
untuk digunakan pada penelitian ini. Hasilnya estimasi nilai stok karbon jalur hijau
jalan nasional Kabupaten Karawang sebesar 9.046 ton/ha dan daya serap karbonnya
mencapai 33.170 ton/ha. Sementara total rata-rata emisi karbon yang dihasilkan
oleh kendaraan yang melewati jalan nasional tersebut mencapai nilai 65.868 ton per
harinya. Sebagian besar segmen jalan nasional di Kabupaten Karawang mampu
menyerap dengan baik emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan yang melewati
jalan tersebut.

ABSTRACT
Karawang regency passed by the National Road or Route 1, known as the
North Shore Line (coast). This national road connects major cities such as Jakarta
and major cities in West Java, namely, Cirebon and Bandung with the Karawang
regency. This makes the national road in the Karawang regency has a high traffic
volume. The dynamics of the flow of vehicles on national roads is directly
proportional to the amount of carbon contained in the road. For the study of carbon
stocks is important to know the extent of the contribution of the green belt road that
is along the national road is to absorb greenhouse gases, especially CO2. Vegetation
index method is used as an efficient method to estimate the carbon stock.
Vegetation index that has the highest correlation with the value of the samples in
the field is EVI, so the vegetation index EVI is suitable for use in this study. The
result is the estimated value of stock-carbon green belt national road Karawang
regency of 9.046 tonnes / ha and absorption of carbon reaching 33.170 tonnes / ha.
While the average total carbon emissions produced by vehicles passing through the
national road reaches the value of 65.868 tons per day. Most of the national road
segments in the Karawang regency are able to absorb the carbon emissions
produced by vehicles passing through the road.
"
2016
S64128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Ibrahim
Jakarta: PT Gramedia, 2016
297.09 ERL j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anggieani Laras Suti
"Kota Bandung merupakan kota metropolitan besar di Provinsi Jawa Barat, dengan jumlah penduduk lebih dari 2,5 juta jiwa pada tahun 2019 berdasarkan BPS Kota Bandung. Jumlah penduduk yang sangat banyak berdampak pada emisi karbon yang banyak juga. Selain itu, kebutuhan lahan di daerah ini terus meningkat, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan, akibatnya penutup vegetasi akan terganggu. Penutup vegetasi yang terganggu akan berdampak pada kemampuan penyerapan karbon dan di sisi lain, emisi penduduk juga tidak terserap. Padahal jumlah penduduk di Kota bandung terus meningkat dan berdasarkan U.S Environmental Protection Agency, manusia mengeluarkan CO2 dalam sehari mencapai 2,3 pon atau sebanyak 1 kg. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biomassa, daya serap, dan kemampuan menyerap karbon dioksida pada Ruang Terbuka Hijau. Beberapa indeks vegetasi termasuk NDVI, ARVI, dan SAVI yang berasal dari Sentinel-2B multispekral dilakukan integrasi dengan nilai biomassa berbasis allometrik untuk menghasilkan model estimasi biomassa. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa vegetasi RTH di Kota Bandung dapat menyerap CO2 hasil respirasi penduduk sebesar 95,9%, namun tidak mampu menyerap CO2 secara keseluruhan di udara. Distribusi kelas RTH yang memiliki biomassa, daya serap, dan besaran kemampuan menyerap emisi paling tinggi didominasi pada lereng agak curam hingga sangat curam yaitu terdapat Manglayang Park yang keberadaanya pada RTH Pelestarian Alam, sedangkan pada kelas paling rendah didominasi pada lereng sangat landai hingga landai yang banyak ditumbuhan vegetasi di pinggir jalan yaitu RTH Sempadan Jalan.

Bandung is a major metropolitan city in West Java Province, with a population of more than 2.5 million people in 2019 based on BPS Bandung. The huge population has an impact on carbon emissions as well. In addition, land needs in this area continue to increase, but not offset by land availability, as a result vegetation cover will be disturbed. Disturbed vegetation cover will have an impact on carbon sequestration capabilities and on the other hand, population emissions are also not absorbed. Whereas the population in bandung city continues to increase and based on the U.S. Environmental Protection Agency, humans emit CO2 in a day reaches 2.3 pounds or as much as 1 kg. The purpose of this study was to analyze biomass, absorption, and the ability to absorb carbon dioxide in Green Open Space. Several vegetation indices including NDVI, ARVI, and SAVI derived from Sentinel-2B multispecral are integrated with allometric based biomass values to produce biomass estimation models. The results of this study stated that UGS vegetation in Bandung can absorb CO2 resulting from population respiration by 95.9%, but is not able to absorb CO2 as a whole in the air. Distribution of UGS class that has biomass, absorption, and the amount of ability to absorb the highest emissions is dominated on slopes rather steep to very steep, namely Manglayang Park which is located in the UGS Nature Preservation, while in the lowest class is dominated on the slopes are very sloping to ramps that are growing vegetation on the roadside, namely UGS Border Road."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaky Nur Fajar
"

Diluncurkan pada tahun 2013, Belt and Road Initiative (BRI) merupakan salah satu mega proyek terbesar di dunia, dengan fokus utama pada pengembangan infrastruktur transportasi dan energi. Dengan skala dan ambisi yang besar, BRI mendapat banyak sorotan terkait dampak lingkungan dan keberlanjutannya. Sebagai tanggapan, komitmen hijau BRI diperkenalkan oleh China pada tahun 2017 dan diamplifikasi kembali pada tahun 2019. Sayangnya, masih banyak pihak yang skeptis bahwa komitmen hijau tersebut hanya sekadar greenwashing  untuk memperbaiki citra China di kancah global. Oleh karena itu, studi ini mengadopsi pendekatan kuantitatif eksperimental, menggunakan metodologi staggered multiple difference-in-difference untuk mengevaluasi efektivitas BRI sebelum dan setelah komitmen hijau dalam mengamplifikasi dampak lingkungan OFDI di negara-negara sepanjang rute. Hasil menunjukkan bahwa BRI tidak dapat mengamplifikasi pengaruh signifikan antara OFDI China dengan emisi CO2 per kapita secara keseluruhan. Setelah komitmen hijau diterapkan, OFDI menyebabkan penurunan emisi jika sebelum komitmen tersebut sebuah negara telah terlebih dahulu mengadopsi BRI. Jika tidak, penerapan Green BRI justru mengamplifikasi hubungan positif OFDI dan CO2 per kapita. Selain itu, dampak dari komitmen hijau BRI lebih bermanfaat di negara maju dan dengan tata kelola yang baik, sedangkan di negara berkembang, negara dengan kontrol korupsi lemah, serta negara yang dilalui jalur perdagangan utama BRI, kebijakan Green BRI cenderung meningkatkan emisi. Namun, perlu menjadi catatan bahwa meskipun Green BRI menciptakan pengaruh yang negatif, dampak tersebut tidak memiliki besaran yang signifikan secara ekonomi. Kondisi ini membuktikan bahwa terdapat kemungkinan besar greenwashing dalam kerangka komitmen hijau BRI terjadi, khususnya di negara berkembang dan tata kelola yang buruk. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan sektor swasta di China serta negara-negara mitra untuk mengembangkan strategi yang memastikan manfaat lingkungan dari Green BRI dapat dirasakan secara holistik dan inklusif.


Launched in 2013, the Belt and Road Initiative (BRI) is one of the world's largest mega projects, primarily focusing on developing transportation and energy infrastructure. Due to its scale and ambition, the BRI has drawn considerable attention regarding its environmental impact and sustainability. In response to these concerns, China introduced the BRI green commitment in 2017, which was further emphasized in 2019. However, skepticism remains that this commitment might merely be a form of greenwashing. This study adopts an experimental quantitative approach, employing a staggered multiple difference-in-difference methodology to assess the effectiveness of BRI before and after the green commitments in amplifying the environmental impacts of China's outbound foreign direct investment (OFDI) in countries along the BRI route. The findings indicate that BRI does not significantly influence the relationship between China's OFDI and overall CO2 emissions per capita. Post-green commitment implementation, OFDI leads to a reduction in emissions if a country has already adopted BRI; otherwise, it enhances the positive relationship between OFDI and CO2 per capita. Additionally, the green commitments of BRI are more beneficial in developed countries and those with good governance, whereas in developing countries, those with weak corruption controls, and countries along BRI’s main trade routes, these policies tend to increase emissions. However, it is noteworthy that while Green BRI has a negative impact, the magnitude is not economically significant. This suggests a high likelihood of greenwashing within the BRI's green commitment framework, particularly in developing countries and those with poor governance. Therefore, it is crucial for the Chinese government, the private sector, and partner countries to devise strategies that ensure the holistic and inclusive realization of the Green BRI’s environmental benefits.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Ramadhan Kurniawan
"Estimasi biomassa dapat digunakan untuk mengestimasi nilai simpanan karbon dioksida. Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang mengalami penurunan luasan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 1.000 hektar menjadi pemukiman, dengan luasan RTH publik hanya mencapai 7,3 % dari 20% yang ditentukan dalam Undang-Undang nomor 26 Tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya serap yang dimiliki oleh RTH di Kota Semarang terhadap emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh penggunaan kendaraan bermotor. Pemanfaatan penginderaan jauh dan pengukuran langsung ke lapangan digunakan untuk mengetahui estimasi nilai biomassa di Kota Semarang. RTH taman kota dan jalur hijau memiliki luas 1,41% dari seluruh luas Kota Semarang, dengan biomassa yang tersimpan mencapai 191,04 ton. Terhitung total simpanan karbon dioksida di Kota Semarang mencapai 1.402.218 ton. Estimasi emisi karbon dioksida diketahui sebesar 29.682.714 ton, sehingga terdapat defisit dari emisi karbon dioksida sebesar 28.280.496 ton.

Biomass estimation can be used to estimate the value of carbon dioxide stores. Semarang City is one of the cities in Indonesia that has decreased the area of green open space by 1,000 hectares into residential areas, with the area of public green open space only reaching 7.3% of the 20% stipulated in Law number 26 of 2007. This research aims to analyze the absorption capacity of RTH in the city of Semarang on carbon dioxide emissions produced using motorized vehicles. Utilization of remote sensing and direct measurement to the field is used to determine the estimated value of biomass in Semarang City. City park green open space and green belt covers an area of 1.41% of the total area of Semarang City, with stored biomass reaching 191.04 tons. Total carbon dioxide deposits in Semarang City reached 1,402,218 tons. The estimated carbon dioxide emission is 29,682,714 tons, so that there is a carbon dioxide emission deficit of 28,280,496 tons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Torga, Miguel
Lisboa: Rua Cintura do Porto, 2003
R 770.469 TOR p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Anggita Eunike
"

Populasi Indonesia terus mengalami peningkatan yang berdampak terhadap peningkatan kebutuhan pangan. Namun, upaya peningkatan ketersediaan pangan hanya berkonsentrasi pada bagaimana menghasilkan produksi pertanian tanpa diimbangi dengan inisiatif untuk mengurangi food loss and waste (FLW). Selain itu, FLW berdampak terhadap sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sebagai respon terhadap pentingnya FLW untuk menurunkan kerawanan pangan akibat perubahan iklim, peneliti ingin mengkaji timbulan FLW cabai rawit sebagai komoditas unggulan di sepanjang rantai pasok dan dampaknya terhadap emisi karbon yang dihasilkan dari input produksi maupun penanganan FLW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Dinamis, yang memungkinkan simulasi berbagai strategi untuk menurunkan FLW dengan intervensi sustainable agriculture dan circular economy. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai tahapan rantai pasok cabai rawit, termasuk produksi, distribusi, dan penanganan sampah. Data-data ini kemudian digunakan untuk membangun model Sistem Dinamis yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel yang mempengaruhi FLW dan emisi karbon. Hasil simulasi strategi menunjukkan bahwa penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP) sebagai langkah reduce atau preventif menjadi strategi yang paling signifikan. Strategi ini mampu menurunkan FLW dan emisi karbon sebesar 88%. Selain itu, strategi ini juga menghasilkan profit yang lebih besar bagi petani, collector, dan retail dibandingkan dengan alternatif strategi lain yang merupakan langkah reuse dengan menjadikan FLW sebagai byproduct. Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam pengelolaan FLW cabai rawit, di mana penerapan GAP dan GHP dapat menjadi alternatif strategi yang efektif dalam menurunkan FLW dan emisi karbon sekaligus meningkatkan keuntungan bagi pelaku bisnis dalam rantai pasok. Rekomendasi untuk penelitian lanjutan adalah melibatkan lebih banyak aktor dalam rantai pasok dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti regulasi dan kebijakan yang dapat mempengaruhi implementasi strategi ini, termasuk adopsi teknologi dan awareness setiap aktor yang terlibat lebih luas terhadap FLW.


The population of Indonesia continues to increase, resulting in an increased demand for food. However, efforts to improve food availability have focused solely on agricultural production without sufficient initiatives to reduce food loss and waste (FLW). Additionally, FLW has social, economic, and environmental impacts. In response to the importance of FLW in reducing food insecurity due to climate change, researchers aim to examine the generation of FLW in chili peppers, a prominent commodity, along the supply chain and its impact on carbon emissions resulting from production inputs and FLW management. The System Dynamics method is employed to simulate various strategies for reducing FLW with interventions related to sustainable agriculture and circular economy. This study involves data collection from various stages of the bird's eye chili supply chain, including production, distribution, and waste handling. These data are then utilized to build a System Dynamics model that depicts the relationships between variables influencing FLW and carbon emissions. The simulation results demonstrate that the implementation of Good Agricultural Practices (GAP) and Good Handling Practices (GHP) as preventive measures is the most significant strategy. This strategy reduces FLW and carbon emissions by 88%. Furthermore, it yields higher profits for farmers, collectors, and retailers compared to the alternative strategy of reusing FLW as a byproduct. The findings of this research have important implications for managing FLW in the bird's eye chili supply chain, where the implementation of GAP and GHP can serve as effective alternative strategies for reducing FLW and carbon emissions while enhancing the profitability of businesses along the supply chain. Recommendations for further research include involving more stakeholders in the supply chain and considering external factors such as regulations and policies that may impact the implementation of these strategies, including the adoption of technology and broader awareness among all involved stakeholders regarding FLW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>