Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihombing, Devi Mariana
"Penyandang disabilitas (PD) mengalami lebih banyak tantangan dibandingkan nondisabilitas (ND). Tantangan yang dihadapi PD dalam ketenagakerjaan tidak hanya berasal dari hambatan yang dimilikinya, tetapi juga dari stereotip sosial yang mengarah pada diskriminasi. Diperlakukan diskriminatif dan ditolak bekerja berkali-kali mengakibatkan PD memiliki peluang lebih besar untuk berhenti mencari pekerjaan karena putus asa dibandingkan ND. Penelitian ini bertujuan melihat seberapa besar peluang terjadinya penganggur putus asa berdasarkan status dan banyaknya disabilitas individu serta jenis disabilitas apa yang memiliki peluang putus asa paling besar di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder Sakernas Agustus 2021 dengan pendekatan Two Step Heckman. Hasil menunjukkan pencari kerja dengan disabilitas kemungkinan menjadi putus asa 2,6 kali lebih tinggi dibandingkan kemungkinan nondisabilitas menjadi putus asa. Pada kelompok PD, PD multidisabilitas 2,5 kali lebih mungkin menjadi putus asa dibandingkan PD tunggal. Sementara itu, berdasarkan jenis kesulitannya PD mental diketahui paling besar peluangnya menjadi penganggur putus asa dibandingkan PD lainnya. Rekomendasi penelitian terkait penghapusan stereotip disabilitas di lingkungan kerja maupun sosial, pengembangan pelatihan yang inklusif bagi PD, pengembangan keterampilan sesuai kemampuan personal dan kebutuhan pasar kerja, serta penyediaan layanan konsultasi dan konseling terkait ketersediaan dan kesiapan bekerja bagi PD.

People with disabilities (PWD) face more barriers than those without disabilities (PWOD) when employed and even as they seek employment. The barriers not only come from their impairment or difference, but also by barriers in society which leads to discrimination. Being treated unfairly and rejected all the time makes PWD are more likely to become hopeless of job than PWOD. This study aims to examine how disability factors affect the probability of being discouraged for the job seeker based on status and number of disabilities and which type of disabilities has the greatest probability of being discouraged in Indonesia. Using Sakernas data on August 2021 and the two step Heckman method, we found that disability has significant impact on the decision of hopeless of job. Job seekers with disabilities are 2,6 times more likely to become discouraged than PWOD job seekers. By the number of disabilities, people with multiple disabilities are 2,5 times more likely to become discouraged than persons with a single disability. Meanwhile, based on the type of disability, people with mental disabilities are known to be the most likely to become discouraged among PWOD. Recommendations in this research related to the elimination of disability stereotypes in the work and social environment, the development of inclusive training for PWD, the development of skills according to personal abilities and the needs of the job market, and the provision of consulting and counselling services related to the availability and readiness of work for PWD."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Hildayanti
"Skripsi ini menggunakan data Sakernas tahun 2014 untuk membahas pengaruh karakteristik individu dan jenis pekerjaan terhadap lama mencari pekerjaan pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama mencari pekerjaan pertama di Indonesia adalah 2.9 bulan. Menggunakan ordinary least square, terlihat bahwa lama mencari kerja bagi perempuan cenderung lebih singkat. Tingkat upah dan pendidikan terakhir yang ditamatkan berpengaruh signifikan terhadap lama mencari kerja. Semakin tinggi tingkat upah dan pendidikan terakhir yang ditamatkan, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan pertama. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa lama mencari kerja di sektor formal cenderung lebih lama dibandingkan sektor informal.

This study is conducted to analyzed the effect of individual characteristics and type of job on the length of job search for first time job seekers by using Sakernas 2014 data. The result showed that the average length of job search in Indonesia ias 2.9 months. Ordinary least square estimation revealed that length of job search for female is shorter. Wage and education background significantly affect length of job search. Higher salaried job and education background will increase the length of job search. The duration of job search for formal sector tend to be longer than informal sector."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ardi
"Stroke penyebab utama kecacatan jangka panjang yang menyebabkan ketidakmampuan memenuhi aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak psikologis termasuk keputusasaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan ketidakmampuan fisik dan kognitif dengan keputusasaan. Penelitian ini menggunakan design analitik korelasi pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel 100 orang dilakukan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan Rumah Sakit Daerah di Kota Makassar.
Analisis korelasi Pearson menunjukkan ada hubungan ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan (p=0.007) dan ada hubungan ketidakmampuan kognitif dengan keputusasaan (p=0.0005). Usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan merupakan variabel confounding. Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu melakukan pengkajian ketidakmampuan fisik, kognitif dan keputusasaan untuk mendeteksi lebih dini keputusasaan.

Stroke is the leading cause of long-term disability which causes inability to do activities of daily living. This condition cause psychological effects, including hopelessness. The study aimed to determine the correlation of physical disability and cognitive disfunction with hopelessness. The study uses the analytic correlation with cross-sectional study. One hundred samples participate in this study which were done in the Regional Hospital Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar and the District Hospitals in Makassar.
The results of analysis using Pearson's correlation showed that there were a correlation between physical disability and hopelessness (p=0.007) and a correlation between cognitive dysfunction and hopelessness (p=0.0005). Age, educational level and occupation are confounding variables. Therefore, nurses should conduct assessments of physical disability, cognitive and hopelessness to detect earlier nursing problem in stroke specially hopelessness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Pramaditya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dari aspek-aspek kepuasan kerja dari Spector 2000 dengan perilaku mencari pekerjaan pada pekerja di sektor perbankan. Sebanyak 289 responden mengisi kuesioner alat ukur kepuasan kerja Job Satisfaction Survey dan perilaku mencari pekerjaan Job Search Behavior Scale . Penelitian ini menunjukkan bahwa sembilan aspek kepuasan kerja dari Spector 2000 memiliki hubungan yang negatif dengan perilaku mencari pekerjaan. Berdasarkan temuan diperoleh aspek kepuasan gaji r=-0,453, p

ABSTRACT
The aim of this research is to examine the correlations between each facet of job satisfaction from Spector 2000 on the job search behavior in banking sector. A total of 289 respondents completed a survey on job satisfaction Job Satisfaction Survey and the job search behavior Job Search Behavior Scale . Result indicated all nine facets on job satisfaction negatively correlate with job search behavior. Result showed that facet pay r 0,453, p"
2016
S66681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan disabilitas dengan peluang untuk bersekolah serta mengidentifikasi kesenjangan partisipasi sekolah yang berkaitan dengan perbedaan karakteristik demografi dan mengidentifikasi kesenjangan yang berkaitan dengan perbedaan pengaruh karakteristik demografi tersebut lebih penting atau kurang penting bagi anak dengan disabilitas dan non disabilitas (perbedaan koefisien). Penelitian ini menggunakan data sekunder Susenas Maret tahun 2021 dan metode analisis Linear Probability Model. Hasil estimasi menunjukkan partisipasi sekolah disabilitas lebih rendah sebesar 13,57 persen dibandingkan non disabilitas. Hasil estimasi signifikan secara statistik, dapat diartikan terdapat kesenjangan partisipasi sekolah antara disabilitas dan non disabilitas. Analisis lebih lanjut menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca linear dengan menggunakan non disabilitas sebagai reference group, sebesar 15,34 persen merupakan kesenjangan karena perbedaan karakteristik demografi (explained) dan 84,66 persen merupakan kesenjangan karena perbedaan koefisien (unexplained). Hasil dekomposisi menunjukkan kontribusi faktor unexplained lebih tinggi dari faktor explained.

This study aims to identify the relationship between disability and opportunities to attend school, identify gaps in school participation related to differences in demographic characteristics and identify gaps related to differences in the effect of demographic characteristics that are more or less important for children with disabilities and non-disabled children (coefficient differences). This study uses secondary data from Susenas March 2021 and the Linear Probability Model analysis method. The estimation results show that school participation of children with disabilities is 13.57 percent lower than that of children without disabilities. The estimation results are statistically significant, which means that there is a gap in school participation between disabilities and non-disabilities. Further analysis using Blinder-Oaxaca linear decomposition using non-disabled as the reference group, 15.34 percent of the gap is due to differences in demographic characteristics (explained) and 84.66 percent is due to differences in coefficients (unexplained). The decomposition results show that the contribution of the unexplained factor is higher than the explained factor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Wahyudin
"Kelangkaan sumber daya manusia di bidang keuangan syariah di Indonesia mengakibatkan perbankan syariah harus bersaing dalam mendapatkan sumber daya manusia yang butuhkan. Penawaran nilai-nilai employee value proposition (EVP) yang menarik bagi calon pencari kerja menjadi suatu strategi baru dalam mencari sumber daya manusia yang berkompeten . Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruhemployee value proposition (EVP) bank syariah dan bank konvensional terhadap keinginan untuk mencari pekerjaan bagi calon pencari kerja.
Penelitian ini menggunakan metode desain eksperimen faktorial 2X2 dimana partisipan(N=120) diberikan sebuah brosur yang berisi nilai-nilai employee value proposition (EVP) bank syariah dan bank konvensional kemuadian partisipan diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai keinginan untuk mencari pekerjaan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah ada interaksi yang signifikan antara employee value proposition (EVP) bank syariah dan bank konvensional terhadap keinginan untuk mencari pekerjaan. Orang yang berlatar belakang pendidikan ekonomi syariah lebih menyukai untuk bekerja pada bank syariah dan orang yang berlatar belakang ekonomi konvensional lebih menyukai untuk bekerja pada bank konvensional.

Scarcity of human resources in the field of Islamic finance in Indonesia resulted Islamic banking to compete in getting the human resources. Offering interest employee value proposition (EVP) to prospective job seekers become a new strategy to recruit competent employees. This study aimed to compare the effect of employee value proposition (EVP) Islamic banks and conventional banks on attraction of job applicants.
This study uses a 2X2 factorial experimental design in which participants(N=120) were given a brochure that contains the values of employee value proposition (EVP) Islamic and conventional bank.Participants were asked to answer questions about job pursuit intention.
The results of this study show that there is a significant interaction between employee value proposition (EVP) of Islamic and conventional banking on attraction of job applicants. People who has Educational background in Islamic Economics prefer to work in Islamic bank whereas people who has conventional economic backgrounds prefer to work in a conventional bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rami Busyra Ikram
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara job embeddedness dan intensi meninggalkan pekerjaan pada karyawan outsourcing. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Pengukuran job embeddedness menggunakan alat ukur Global Job Embeddedness Scale (Crossley, Jex, Bennett, & Burnfield, 2007) dan intensi meninggalkan pekerjaan menggunakan alat ukur intention to turnover questionnaire (Adiningtyas, dkk, 2010). Partisipan berjumlah 116 karyawan outsourcing bidang CSO (Customer Service Officer) yang bekerja pada perusahaan tenaga listrik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara job embeddedness dengan intensi meninggalkan pekerjaan pada karyawan outsourcing (r = -0.632; p<0.01; one-tailed). Artinya, semakin tinggi job embeddedness yang dimiliki seseorang, maka semakin rendah intensi meninggalkan pekerjaan.

This research was conducted to find relationship between job embeddedness and turnover intention among outsourcing employess. This is a quantitative research with correlational design. Job embeddedness was measured by Global Job Embeddedness Scale (Crossley., 2007) and turnover intention was measured by Intention to Turnover Questionnaire (Adiningtyas et al., 2010). The participants of this research are 116 CSO (Customer Service Officer) outsourcing employees who work in electrical power company. The main results of this research shows that job embeddedness negatively correlated significantly with turnover intention (r = -0.632; p<0.01; one-tailed). It means, the higher job embeddedness, the lower turnover intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Sugiyono
"Latar belakang: Nyeri leher merupakan salah satu keluhan muskuloskeletal tersering menduduki urutan ke 2 setelah nyeri punggung bawah dalam menyebabkan disabilitas, kehilangan produktivitas dalam pekerjaan dan rekurensi. Nyeri leher berhubungan dengan berbagai hendaya dan disabilitas mulai dari nyeri, kekakuan, gangguan keseimbangan, kognitif dan gangguan emosi serta mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan berpengaruh pada kualitas hidup. Pengukuran disabilitas akibat nyeri leher menggunakan self-reported questionnaire yang sahih dan andal menjadi komponen penting dalam evaluasi dan pemantauan nyeri, disabilitas dan keadaan psikososial pada pasien nyeri leher. Tujuan studi ini adalah untuk menilai kesahihan dan keandalan Neck Disability Index (NDI) untuk mengukur disabilitas pasien nyeri leher di Indonesia. Metode: Kuesioner NDI orisinil dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan metode adaptasi transkultural dari Mapi Research Trust ke bahasa Indonesia melalui proses forward translation, backward translation, cognitive debriefing dan proofreading. Kuesioner NDI bahasa Indonesia yang telah disetujui oleh peneliti dan pengelola kuesioner dinilai kesahihan dan keandalannya dengan diuji pada 50 pasien nyeri leher di Poliklinik Rehabilitasi Medik RS Cipto Mangunkusumo. Kesahihan konstruksi dinilai dengan menggunakan korelasi antar item terhadap skor total. Keandalan dinilai dengan konsistensi internal berdasarkan Cronbach alpha dan keandalan test-retest yang dinilai dalam jangka waktu 2-3 jam dengan kuesioner kedua yang telah dirandomisasi.
Hasil: Subjek penelitian berada pada rentang usia 45.3±14.7 tahun dengan 74% merupakan perempuan. Kesahihan konstruksi dari kuesioner didapatkan korelasi sedang – kuat dengan koefisien korelasi 0.416-0.761. Konsistensi internal didapatkan baik dengan Cronbach 0.839. Keandalan test-retest didapatkan baik dengan intraclass correlation sebesar 0.92 (95% CI 0.86-0.955).
Kesimpulan: Kuesioner Neck Disability Index bahasa Indonesia merupakan kuesioner yang sahih dan andal dalam penilaian disabilitas pada pasien nyeri leher.

Background: Neck pain is one of the most common musculoskeletal complaint and ranks second after low back pain. It causes disability, loss of productivity at work and recurrence. Neck pain is associated with various disabilities ranging from pain, stiffness, balance disorders, cognitive and emotional disorders and affects daily activities and quality of life. Measurement of disability due to pain using self-reported questionnaires that is valid and reliable becomes an important component in the evaluation and monitoring of pain, disability and psychosocial conditions in neck pain patients. The aim of this study was to assess the validity and reliability of Neck Disability Index (NDI) to measure disability in neck pain patients in Indonesia.
Method: The original English NDI questionnaire was translated using the transcultural adaptation method from Mapi Research Trust into Indonesian through the process of forward translation, backward translation, cognitive debriefing and proofreading. The Indonesian NDI questionnaire which was approved by the NDI developer was assessed for validity and reliability by being tested on 50 neck pain patients at the Medical Rehabilitation Polyclinic of Cipto Mangunkusumo Hospital. The construct validity was assessed using the item-total correlation. Reliability was assessed by internal consistency based on Cronbach alpha and test-retest reliability which was assessed within a period of 2-3 hours with a second randomized questionnaire.
Results: The research subjects were in the age range of 45.3±14.7 years with 74% being women. The validity of the construction of the questionnaire obtained a moderate - strong correlation with a correlation coefficient of 0.416-0.761. Internal consistency was good with Cronbach 0.839. Test-retest reliability was good with an intraclass correlation of 0.92 (95% CI 0.86-0.955).
Conclusion: The Indonesian Neck Disability Index questionnaire is a valid and reliable questionnaire in assessing disability in neck pain patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyudi
"Dalam krisis economic shock, penyandang disabilitas dihadapkan pada berbagai tantangan dan kondisi kerentanan pada berbagai aspek, yang salah satunya adalah aspek ketenagakerjaan. Keterampilan yang sering tidak setara, hingga permintaan yang rendah terhadap tenaga kerja penyandang disabilitas menjadi tantangan bagi para PD di pasar kerja. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari status disabilitas, serta tingkat kesulitan yang dihadapi terhadap peluangnya untuk bekerja kembali di masa pandemi. Studi ini mengunakan data Sakernas Februari 2021, serta analisis deskriptif dan inferensia berupa analisis PSM. Hasilnya, penyandang disabilitas memiliki peluang kembali bekerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan nonpenyandang disabilitas, dan PD dengan kesulitan ringan lebih cenderung reemployed. Meskipun PD cenderung kembali bekerja, mereka cenderung berada pada pekerjaan informal yang umumnya minim akan perlindungan sosial ataupun hak untuk jaminan kerja. Disamping itu PD juga umumnya berada di sektor primer, pekerjaan berkerah biru, berpenghasilan rendah, dan sebagian besar belum memperoleh bantuan sosial selama masa pandemi.

During the economic shock crisis, PWD faced various challenges and conditions of vulnerability, one of which was in the employment aspect. This study aims to examine the influence of disability status, as well as the severity faced by PWD on their chances of returning to work during the pandemic. We use Sakernas February 2021 data, as well as descriptive and inferential analysis in the form of PSM analysis. As a result, PWD has a higher chance of returning to work compared to non-disabled persons, and PWD with mild difficulties are more likely to be reemployed. Although PWD tends to return to work, they tend to be in informal work which generally lacks social protection or the right to job security. Besides that, PWD is also generally in the primary sector, blue-collar jobs, low-income, and most of them have not received social assistance during the pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melsasyavia Nurfitriana Ramadhany Syam
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2018 untuk menguraikan kesenjangan upah penyandang disabilitas menjadi bagian yang dapat dijelaskan dan tidak dapat dijelaskan pada tingkat rata-rata. Dengan menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca, bagian yang dapat dijelaskan berkontribusi sebesar 75,04% dalam kesenjangan upah penyandang disabilitas. Pencapaian tingkat pendidikan merupakan faktor penjelas terbesar yang memperlebar kesenjangan upah ini. Sementara itu, potensi diskriminasi menjadi kontributor utama kesenjangan upah gender antara penyandang disabilitas, bahkan bagian yang dapat dijelaskan tidak signifikan setelah dilakukan kontrol terhadap produktivitas penyandang disabilitas. Terlepas dari status disabilitasnya, perempuan mengalami diskriminasi upah terhadap laki-laki di Indonesia.

ABSTRACT
This study analyzes the data from Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) year of 2018, to outline the disability wage gap into the explained and unexplained parts at an average level. Using Blinder-Oaxaca decomposition, the explained part contributes up to 75.04% in the disability wage gap. Achievement in the education level is the highest explanatory factor in widening the gap. Furthermore, the potential for discrimination is a major contributor to the gender wage gap among people with disabilities, even the unexplained part becomes insignificant after the productivity of people with disabilities is being controlled. Regardless of their disability status, women experience wage discrimination in Indonesia in terms of gender."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>