Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Khairil Hanan
"Perasaan malu yang dimiliki oleh seorang karyawan memiliki peranan penting pada perilaku mereka di tempat kerja. Rasa malu memiliki banyak makna ditinjau dari berbagai sisi sehingga tiap orang bisa memiliki persepsi yang berbeda dalam memaknainya. Penelitian ini melihat perbedaan persepsi tersebut dalam konteks multigenerasi, yakni Generasi Boomers, Generasi X, Generasi Y, dan Generasi Z. Penelitian ini menggunakan pendekatan content analysis dengan metode kualitatif untuk mendapatkan konteks yang lebih jelas dari 235 partisipan. Hasilnya, para karyawan mengasosiasikan malu dengan perbuatan negatif di tempat kerja. Mereka merasa tidak nyaman dengan perbuatan tersebut, dan ingin melakukan perbaikan diri agar hal tersebut tidak terulang.

Shame that is experienced by an employee has important role for their behavior at work. Shame has many meanings viewed from various sides so that each person can have a different perception in interpreting it. This study looks at these differences in perceptions in the context of multigenerational, namely the Boomers, Generation X, Generation Y, and Generation Z. This study uses a content analysis approach with qualitative methods to obtain a clearer context from 235 participants. As a result, employees associated shame with negative behavior at work. They feel uncomfortable with these actions, and want to make self-improvement so that this does not happen again."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"If shyness have been abstracted from someone,shy because behavior or will effort,he lose preventive able to save himself of unrightenus deed and immoral, so he become as devil that walk on earth in the from human being...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Syaebani
"ABSTRAK
Romansa di tempat kerja merupakan fenomena yang niscaya terjadi dan menjadi bagian
tak terpisahkan dari dinamika organisasi. Romansa di tempat kerja memiliki dampak
ganda: positif dan negatif bagi organisasi. Oleh sebab itu, maka organisasi harus berhatihati
dalam melakukan formulasi kebijakan terkait masalah ini. Banyak literatur
menyatakan bahwa dalam pembuatan kebijakan terkait romansa di tempat kerja harus
dimulai dari teori keadilan organisasi. Penelitian ini mencoba mengungkapkan kebijakan
apakah yang dipersepsikan paling adil dalam merespon romansa di tempat kerja. Metode
kuasi eksperimen melalui instrumen skenario digunakan dalam penelitian. Metode ini
memungkinkan subjek eksperimen memberikan respon terkait berbagai kombinasi/variasi
hubungan romansa di tempat kerja yang didasarkan pada 4 jenis kriteria (jenis hubungan
- asal pasangan - dampak hubungan - jenis kebijakan). Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa kebijakan memberikan konseling dipersepsikan sebagai kebijakan paling adil
untuk semua kombinasi/variasi hubungan. Hal ini menunjukkan bahwa respon organisasi
terhadap romansa di tempat kerja haruslah kebijakan yang tidak bersifat koersif.

ABSTRACT
Romance in the workplace is a common phenomenon and inevitable from organization
dynamics. Romance in the workplace has double effects to the organization: positive and
negative. Therefore, organization must be careful in formulating policies concerning this
phenomenon. Many literatures said that in formulation policies concerning romance in
the workplace must be started from organizational justice theory. This research tries to
find out what policies which perceived as the most fair. Quasi experiment method with
scenario instrument is chosen. This method allows experiment subjects to give response
to different combinations/varieties of romance in the workplace based on 4 criterias (type
of romance – origin of couple – impact of romance – romance policies). Result shows
that giving counseling is perceived as the most fair policy for all combinations/varieties
of romance in the workplace. It shows that organization’s response to romance in the
workplace should not coercive policies."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gray, John
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
153.6 GRA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adela Dinda Talita
"Studi mengenai hubungan sosial di tempat kerja telah menunjukkan bahwa hubungan informal, seperti pertemanan, dianggap lebih bermakna bagi para karyawan. Persoalannya, konteks masyarakat kini jarang menumbuhkan hubungan mendalam untuk pekerjaan. Dalam kasus Sekolah 'BM', saya telah menemukan bahwa para karyawan terpecah belah akibat isu ini dan bahwa hal tersebut mempengaruhi praktik dan pengalaman mereka dalam hubungan berbasis tempat kerja. Menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipan, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik pertalian sosial di tempat kerja, alasan di baliknya, dan bagaimana karyawan kemudian menindaklanjuti dan bernegosiasi melalui pertalian tersebut. Saya juga ingin menjelaskan bagaimana konteks khusus suatu tempat kerja dapat memengaruhi pengalaman bekerja karyawan. Berdasarkan temuan penelitian ini, pengalaman diferensiasi karyawan BM dapat dikorelasikan dengan riwayat kekeluargaan dan kekerabatan yang bertentangan dengan perubahan struktural BM untuk menjadi lebih seperti perusahaan. Saya berpendapat bahwa kecenderungan karyawan untuk membedakan dua hal ini dan bertindak sesuai pemahaman mereka menunjukkan suatu kontradiksi nilai. Di lain sisi, ketika tindakan mereka bertolak belakang dengan pemahaman tersebut, maka sedang terjadi suatu negosiasi nilai yang umumnya relasional. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang berbeda, walau tetap ditindaklanjuti, juga mengalami kompromi dan pada kelanjutannya juga menjadi suatu negosiasi pertalian sosial.

Studies have shown that informal relationships, such as friendships, are considered as more meaningful for employees in the workplace. The issue is that the current societal context rarely cultivates strong relationships for work. In the case of the ‘BM’ School, I have found that the employees are torn on this issue and that it affects their practice and experience of workplace-based relationships. Using in-depth interviews and participant observation, this research aims to examine the practice of social relations in the workplace, the reasoning behind them, and how the employees then act upon and negotiate through them. I also want to explain how the particular context of the workplace may affect the employees’ work experience. Based on the research findings, the BM employees’ experience of differentiation can be correlated with a history of kekeluargaan and kinship which contradicted the structural changes of BM to become more corporate-like. I argue that the tendency of employees to differentiate the two and to act according to their understandings of it shows a contradiction of values. On the other hand, when their actions are the opposite of that understanding, then a negotiation of values is occurring, which is generally relational. This shows that differing values, while acted upon, are also compromised, and hereinafter also becomes a negotiation of social ties."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Faturahman
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan senioritas di perusahaan Korea dalam drama?? Misaeng yang terpengaruh oleh konfusianisme. Penulis berargumen bahwa hubungan senior dan junior di lingkungan kerja bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang baik antaranggota tim. Hal tersebut sejalan dengan Lima Aturan Oryun dalam ajaran konfusianisme yang menitikberatkan pada bagaimana menghargai orang lain dan orang yang lebih tua. Di satu sisi, riset-riset terdahulu menyatakan bahwa hubungan senior dan junior menciptakan konflik dalam lingkungan kerja. Penulis menggunakan drama ?? Misaeng untuk membuktikan argumentasi bahwa senioritas memiliki dampak yang positif dalam sebuah kelompok. Dalam riset ini penulis menggunakan metode deskriptif dan studi kepustakaan untuk menganalisis fenomena senioritas yang ada dalam drama?? Misaeng . Penulis mencari data mengenai konfusianisme dikarenakan senioritas yang ada di Korea dipengaruhi oleh ajaran tersebut. Kemudian penulis mencari data mengenai konfusianisme di Korea dan mengaitkannya dengan fenomena senioritas yang ada di Korea. Melalui hasil penelitian ini, penulis membuktikan bahwa asumsi penulis mengenai hierarki sosial yang kaku dalam perusahaan Korea justru menciptakan rasa kekeluargaan yang kuat dan keharmonisan antaranggota tim.

ABSTRACT
The purpose of this paper is to examine the seniority in Korea through a Korean drama ?? Misaeng . The authors argue that the seniority is aimed to create a good communication among team members. According to Five Rules Oryun , Confucianism teaches how to respect others and older people. On the other hand, previous researchers found that senior and junior relationships that influenced by confucianism come up with a conflict in the workplace. In this paper the authors synthesize relevant research findings from descriptive method. The author sought data on Confucianism in Korea and linked it to the phenomenon of seniority in Korea. Through the results of this study, the authors prove that the author 39;s assumption of a rigid social hierarchy in Korean companies actually creates a strong sense of kinship and harmony among team members."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yovanka Amira
"ABSTRAK
Menerapkan kebijakan yang menyenangkan di tempat kerja adalah salah satu teknik efektif untuk membawa kesuksesan dalam suatu organisasi. Dalam tugas ini, saya akan menguraikan keefektifan penerapan kebijakan menyenangkan di tempat kerja, serta kekurangannya. Dengan menggunakan sumber-sumber yang dapat dipercaya dari berbagai penelitian, sementara secara bersamaan mengimbangi keuntungan dan kerugiannya, saya akan mendapatkan solusi terbaik bagi organisasi untuk menerapkan kebijakan menyenangkan di tempat kerja atau tidak.

ABSTRACT
Implementing a fun policy in the workplace is one of the effective techniques to bring about success in an organization. In this assignment, I will elaborate the effectiveness of implementing a fun policy in the workplace, as well as its drawbacks. By using reliable sources from various research, while simultaneously counterbalancing its advantages and disadvantages, I will derive the best solution for the organization on whether or not to implement a fun policy in the workplace. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vindy Ningsih Daskunda
"Dukungan di tempat kerja merupakan suatu bentuk kepedulian yang bersumber dari atasan atau rekan kerja, yang dapat membantu perempuan hamil melewati masa-masa kehamilan yang berat di tempat bekerja. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi gambaran dukungan bagi perempuan hamil di tempat bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan sampel penelitian berjumlah 113 perempuan hamil bekerja yang berdomisili di Kota Bogor berdasarkan perhitungan total sampel. Instrumen yang digunakan adalah Perceived Organizational Support (POS), Coworker Support Scale Items (CSSI), dan kuesioner bentuk dukungan. Hasil penelitian didapatkan 99,1% responden mendapat dukungan tingkat sedang terkait fasilitas dan sarana bekerja, selanjutnya 96,5% responden mendapat dukungan tingkat sedang dari rekan kerja. Bentuk dukungan yang didapatkan dari atasan berupa mendapatkan izin kontrol kehamilan (31%), merasa diperhatikan dan dipedulikan (44%), difasilitasi kursi kerja yang nyaman untuk berdiri dan duduk (32%), dan diizinkan pulang lebih awal (21%). Rekomendasi dari penelitian ini adalah pimpinan perlu meningkatkan promosi kesehatan bagi karyawati hamil di tempat bekerja, serta perlu membentuk pusat dukungan sebagai wadah konseling terarah dalam melakukan pemecahan masalah beban kerja.

Support in the workplace is a form of care that comes from superiors or coworkers, which can help pregnant women get through the tough pregnancy period at work. The aim of the study was to identify the description of support for pregnant women in the workplace. This research is a quantitative descriptive study, with a survey sample of 113 working pregnant women who live in Bogor City based on the total sample calculation. The instruments used are Perceived Organizational Support (POS), Coworker Support Scale Items (CSSI), and a form of support questionnaire. The results showed that 99.1% of respondents received a medium level of support related to work facilities and facilities, then 96.5% of respondents received a medium level of support from coworkers. Forms of support obtained from superiors in the forms of getting permission for pregnancy control (31%), feeling cared for and cared for (44%), facilitated work chairs that are comfortable for standing and sitting (32%), and allowed to go home early (21%). Recommendations from this study are that leaders need to improve health promotion for pregnant employees in the workplace, and the need to establish a support center as a forum for directed counseling in solving workload problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Tria Agustina
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai upaya pengendalian pajanan bahaya nanomaterial di tempat kerja berdasarkan hierarki pengendalian. Studi dilaksanakan mulai bulan Januari 2022 sampai dengan Juni 2022 dengan menggunakan metode kajian literatur sistematis (systematic literature review). Literatur yang digunakan berupa jurnal atau buku yang dipublikasikan dalam rentang 10 tahun terakhir. Literatur didapat dari pangkalan data internasional daring (online database). Dari hasil kajian terhadap 14 (empat belas) literatur terpilih ditemukan bahwa upaya pengendalian nanomaterial dilakukan melalui tiga metode, yaitu rekayasa teknik, pengendalian administratif, dan penggunaan alat pelindung diri. Metode upaya pengendalian rekayasa teknik yang spesifik untuk nanomaterial adalah nano-specific fume hood, tetapi pada saat ini desainnya masih dikembangkan dan perlu penelitian lebih lanjut. Metode pengendalian administratif untuk nanomaterial misalnya penggunaan SDS yang di dalamnya harus tercantum informasi mengenai karakteristik fisikokimia nanomaterial, ekotoksikologi, toksikologi, dan manajemen situasi darurat dan bencana. Sementara itu, alat pelindung diri yang direkomendasikan ketika menangani nanomaterial adalah protective clothing berbahan nonwoven high-density polyethylene textile fabric, gloves berbahan nitril dengan ketebalan 0.11-0.15 mm, respirator tipe EHR, dan lainnya. Pemilihan upaya pengendalian yang tepat untuk tempat kerja dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, seperti hasil penilaian pajanan, biaya (capital cost dan operating cost) dan efektivitas kontrol yang bervariasi antarmetode pengendalian.

This study aims to explain the control of nanomaterial hazards in the workplace based on hieararchy of controls. The study was conducted from January 2022 to June 2022 using systematic literature review method. The literature used are journals or books published in the last 10 years. The literature was obtained from online databases. From the results of a study of 14 (fourteen) selected literatures, it was found that nanomaterials control were carried out through three methods: engineering control, administrative control, and personal protective equipment. A specific engineering control method for nanomaterials is a nano-specific fume hood, but the design is still being developed and needs further research. Administrative control methods for nanomaterials is SDS which should include information on the physicochemical characteristics of nanomaterials, ecotoxicology, toxicology, and emergency and disaster situation management. Personal protective equipment that is needed are protective clothing with highdensity non-woven polyethylene textile fabrics, gloves made of nitrile with a thickness of 0.11-0.15 mm, EHR-type respirators, etc. The selection of appropriate control measures for the workplace is carried out based on several criteria, such as the results of exposure assessment, capital cost and operating cost, and the effectiveness of controls that vary between control methods."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Ayu Siti Fathimah
"Tesis ini membahas hubungan persepsi pekerja work-from-home pada tempat kerjanya di rumah terhadap kinerja kerja individu ketika bekerja di rumah. Pendekatan kuantitatif akan digunakan untuk melihat hubungan variabel-variabel kondisi tempat kerja dan persepsi pada tempat kerja dengan kinerja kerja individu. Pada penelitian ini, pengumpulan data akan dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pelaksanaan semi-structured interview dengan participatory floor plan mapping . Pengisian kuesioner dilakukan untuk mengumpulkan data demografi partisipan, data kondisi tempat kerja, data persepsi partisipan terhadap tempat kerjanya, dan data penilaian kinerja kerja individu pekerja work-from-home . Pelaksanaan semi-structured interview dengan participatory floor plan mapping dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi tempat kerja dan interaksi pekerja terhadap tempat kerjanya. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan metode analisis statistik dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan korelasi positif antara Persepsi pada Tempat Kerja dan Kinerja Kerja Individu. Selain itu, penelitian ini menemukan adanya pengaruh dari elemen-elemen tertentu, seperti Elemen Suasana Kerja, dan persepsi-persepsi tertentu, seperti fleksibel, fokus, dan teritorial, terhadap Kinerja Kerja Individu.

This thesis examines the relationship between perceptions of work-from-home workers at their workplace on individual work performance when working at home. A quantitative approach will be used to see the relationship between the variables of home workplace conditions and perceptions of the workplace at home with individual work performance. In this study, data collection was carried out by filling out questionnaires and conducting semi-structured interviews with participatory floor plan mapping. Filling in the questionnaire was carried out to collect participant demographic data, data on home workplace conditions, data on participants' perceptions of their workplace, and data on assessment of individual work performance of the work-from-home workers. Implementation of semi-structured interviews with participatory floor plan mapping was carried out to collect data on workplace conditions and worker interaction with the workplace. The collected data will be analyzed using statistical analysis and qualitative analysis methods. The results showed that there was a correlation between conditions at work at home, perceptions at work at home, and individual work performance. Furthermore, the results also found that certain elements of the workplace conditions and certain perceptions have their own impacts on Individual Work Performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>