Ditemukan 101692 dokumen yang sesuai dengan query
Caroline Desmitha Minardo
"Proyek @IchbinkeinVirus menjadi ruang bagi para korban untuk menceritakan pengalaman mereka saat menghadapi rasisme dalam krisis Covid-19 secara anonim karena berbagai alasan seperti takut berbicara di depan umum atau karena kemampuan bahasa Jerman mereka yang masih kurang. Penelitian ini menggunakan teori Foucault untuk melihat bagaimana akun @ichbinkeinvirus sebagai media komunitas anti rasisme dapat dengan mudah diterima karena adanya relasi kuasa dimana suatu wacana dapat lebih mudah tersebar karena akses yang dimiliki pemilik kuasa. Selain itu, penelitian ini menggunakan teori pembelajaran Behaviorisme dan Konstruktivisme untuk mempelajari bagaimana terbentuknya perilaku sosial yang dilakukan oleh pelaku rasisme. Penelitian ini secara aspek gramatikal menunjukkan bahwa orang Asia kerap menerima diskriminasi secara individu dan pelaku juga kerap melakukan tindakan rasis secara individu. Secara keseluruhan, akun @ichbinkeinvirus juga telah membuktikan bahwa orang Asia paling banyak mendapatkan kekerasan verbal oleh masyarakat di Jerman dalam ruang publik.
The project called @IchbinkeinVirus is a space for victims to share their experiences in facing racism in the Covid-19 crisis anonymously for various reasons such as fear of public speaking or because their German language skills are still lacking. This study uses Foucault's theory to see how the @IchbinkeinVirus account as an anti-racism community media can be easily accepted because of the existence of power relations where a discourse can spread more easily due to the access that the owner has. In addition, this study uses the learning theory of Behaviorism and Constructivism to study how social behavior is formed by perpetrators of racism. From a grammatical aspect, this study shows that Asian people often receive individual discrimination and perpetrators often commit racist acts individually. Overall, the @IchbinkeinVirus account has also proven that Asians are the most verbally abused by people in Germany in public spaces."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Samuel Samingko
"Media telah menjadi pusat informasi dan penyebaran ideologi yang efektif di masa krisis seperti pandemi Covid-19. Media membentuk pola pikir masyarakat terkait sebuah fenomena dengan informasi yang dimediasi kepada pembaca. Penelitian ini mengkaji bagaimana fenomena rasisme dikonstruksi lewat penggunaan ilustrasi media berbasis portal berita yang inheren, menggambarkan diskriminasi terhadap ras tertentu dan memicu penyebaran kebencian. Penelitian ini menggunakan metode analisis tekstual dan pendekatan semiotika Rolland Barthes untuk melihat bagaimana teks dan citra gambar diberikan konteks terhadap sebuah fenomena. Berdasarkan aspek asosiasi teks-gambar menunjukkan orang Asia khususnya masyarakat Tiongkok diposisikan sebagai tokoh yang bertanggung jawab terhadap peristiwa pandemi sehingga rentan mengalami diskriminasi.
Media has become a central source of information and effective dissemination of ideologies, especially during crises such as the Covid-19 pandemic. Therefore, it shapes the mindset of society regarding a phenomenon through information mediated to readers. This research examines how the phenomenon of racism is constructed through the use of inherent portal news-based media illustrations, depicting discrimination against certain races and triggering the spread of hatred. The study employs textual analysis and Roland Barthes's semiotic approach to examine how text and image are contextualized within a phenomenon. Based on the association of text and image aspects, it is evident that Asians, especially the Chinese community, are positioned as responsible figures for the pandemic, making them vulnerable to discrimination. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
A. Nurul Amaliah Darwis
"Penelitian ini membahas agensi tokoh kulit hitam dalam novel Washington Black (2018) karya Esi Edugyan. Teks dianalisis dengan pendekatan naratif teks dari Mieke Bal dan teori praktik sosial Pierre Bourdieu dengan konsep habitus, ranah, dan modal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana rasisme dan struktur sangat berpengaruh pada agensi tokoh kulit hitam yang dihasilkan melalui praktik sosialnya. Analisis naratif teks membuktikan kehadiran rasisme sebagai momok yang menakutkan bagi kulit hitam sehingga adanya suatu tindakan memperoleh kebebasan. Selanjutnya, posisi tokoh Wash dikaji lebih lanjut menggunakan analisis dari konsep Pierre Bourdieu tekait habitus, ranah, modal. ditemukan fakta bahwa tokoh Wash diobjektifikasi oleh kulit putih dengan memberdayakan serta memanfaatkan kecerdasan intelektual Wash. Selanjutnya, ditemukan kompleksitas yang menyebabkan terhambatnya agensi Wash melalui faktor eksternal yang datang dari sikap ambivalensi kulit putih serta struktur rasisme yang masih dipertahankan, sedangkan internal berasal dari perasaan emosional Wash terhadap Titch tanpa melihat perbedaan ras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya Wash dalam memperoleh kebebasan intelektual dan fisiknya hanya sampai batas tertentu dikarenakan adanya struktur yang membatasi proses tersebut.
he research explains the black agency portrayed in Esi Edugyan’s Washington Black (2018). The texts were analyzed using Mieke Bal’s narrative text approach and Pierre Bourdieu’s social practice theory comprising habitus, field, and capital. The results showed that the discourse of racism and structure strongly affects the black agency as a result of the social practice. The narrative text analysis proved the existence of racism as a fear for black people resulting in the act of pursuing their race’s freedom. Furthermore, the position of the character named Wash was deeply studied by applying the analysis of Pierre Bourdieu’s concept regarding habitus, field, and capital. It depicts the fact that Wash was objectified by the white as his intelligence was utilized. It also depicts complexity which causes the agency resistance of Wash through external factor derived from the white’s ambivalence and the maintained racism structure and the internal factor which come from Wash’s emotional status towards Titch with the absence of racial disparities. The result shows that Wash’s effort in pursuing his intellectual and physical freedom is restricted due to the structures which limit the process."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Sabil
"Tesis ini membahas disfungsi keluarga yang ditampilkan sebagai kritik ideologis terhadap rasisme dalam novel Sing, Unburied, Sing (2017) karya Jesmyn Ward. Teks dianalisis dengan pendekatan naratologi dari Mieke Bal, konsep rasisme institusional dari Camara Phyllis Jones, dan konsep disfungsi keluarga dari Stoop dan Masteller. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi disfungsi keluarga pada kulit hitam merupakan akibat trauma masa lalu dan tindakan rasisme yang masih terjadi. Analisis naratologi teks melalui konfrontasi tokoh membuktikan bahwa adanya penawaran konsep orang tua yang disfungsional untuk menunjukkan hasil dari tindak rasisme. Kondisi disfungsi yang dipaparkan oleh teks tidak semata-mata menunjukkan kelemahan kulit hitam, namun juga negosiasi mereka terhadap keadaan yang terjadi dan memperlihatkan kekuatan komunitas kulit hitam. Tesis ini diharapkan dapat menjadi refleksi dari kondisi masyarakat kulit hitam Amerika yang masih terbelenggu rasisme yang telah menjalar dalam ranah institusi keluarga kulit hitam. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mempelajari relevansi antara keluarga kulit hitam yang diperlihatkan disfungsional dan tindakan rasisme yang dialami setiap individu dalam keluarga; serta sebagai kritik terhadap sistem rasisme terhadap kulit hitam Amerika.
This thesis discusses family dysfunction that is presented as an ideological critique of racism in the novel Sing, Unburied, Sing (2017) by Jesmyn Ward. This text is analyzed using narrative approach from Mieke Bal, the concept of institutional racism from Camara Phyllis Jones, and the concept of dysfunctional family from Stoop and Masteller. The result shows that the condition of family dysfunction in blacks is the consequence of past trauma and acts of racism that still occur. The narrative analysis of the text through confrontational characters proves that there is an offering concept of dysfunctional parents to show the results of racism. The dysfunctional condition described by the text does not only show black people’s weaknesses, but also shows their negotiations about the situation and the strength of the black community. This thesis is expected to be a reflection of the condition of black American society which is still shackled by racism that has spread in the realm of black family institutions. The results of the thesis can be used to study the relevance between black families who are shown to be dysfunctional and act of racism experienced by each individual in the family; as well as a critique of the system of racism against black America."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yania Humaira
"Rasisme merupakan salah satu masalah yang sempat terjadi dalam waktu yang lama di Prancis. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperlihatkan gambaran rasisme dalam film Agathe Clèry karya Étienne Chatiliez serta kemunculan anti-rasisme dalam film tersebut. Penelitian dianalisis menggunakan teori rasisme M.J. Maher dan teori pengkajian film Joseph M. Boggs dan Dennis W. Petrie. Rasisme pada tokoh utama dalam film didasari oleh dua sudut pandang yaitu, pelaku tindakan rasisme dan korban tindakan rasisme secara bersamaan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kemunculan anti-rasisme yang disebabkan oleh efek rasisme dalam kehidupan sosial sehari-hari serta dunia pekerjaan.
Racism is one of the problems that had occurred for a long time in France. This study has the objective to present a picture of racism in the movie Agathe Clery by Étienne Chatiliez as well as the emergence of antiracism in the film. The study was analyzed using the racism theory of M.J. Maher and film analysis theory Joseph M. Boggs and Dennis W. Petrie. Racism on the main character in the film is based on two perspectives, as the doer of racism and also the victim of racism. The results obtained in this study is the emergence of antiracism caused by the effects of racism in social life and work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ahmad Syarief
"Ma Couleur adalah lagu beraliran rap yang dinyanyikan oleh seorang rappeur (penyanyi rap pria) yang bernama tenar Booba. Lirik dalam lagunya ini menceritakan tentang banyaknya diskriminasi yang dirasakan oleh imigran. Berdasarkan lirik dalam lagu ini, anak muda di Prancis khususnya yang berkulit hitam banyak menerima ketidakadilan dan selalu dianggap sebagai pembuat masalah di lingkungannya. Artikel ini bertujuan untuk memberi sumbangan informasi mengenai rasisme yang kerap dilakukan oleh warga yang merasa “asli Prancis”. Artikel ini juga dapat memperlihatkan gambaran perjuangan dan kehidupan anak muda di Prancis.
Ma Couleur is a rap song sung by a rappeur (male rapper) named Booba. The lyrics in this song tells the discrimination experienced by many immigrants. Based on the lyrics in this song, young people in France, especially “blacks” receive much injustice and always regarded as a trouble maker in the environment. This article aims to contribute information about the racism that is often done by people who think "native". This article also shows a picture of the struggles and lives of young people in France.."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Riezca Biastami Radaini
"Di dalam artikel ini dipaparkan tema rasisme yang ditampilkan melalui analisis alur dalam cerita pendek Les Deux Nègres karya Gabrielle Roy. Cerita pendek ini menceritakan tentang dua keluarga kulit putih yang tinggal di jalan bernama Rue Deschambault. Kehadiran seorang negro bernama Jackson menimbulkan banyak perdebatan dan pembicaraan, baik di dalam keluarga Roy maupun keluarga Guilbert. Sangat asing melihat seorang pria berkulit hitam tinggal di lingkungan tersebut.Kedatangan Jackson menimbulkan banyak pergunjingan dan masalah antara Nyonya Roy dan Nyonya Guilbert karena adanya stereotip negatif orang berkulit hitam.Cerpen ini juga memiliki sub-tema seperti stereotip dan integrasi.
This article presents racism theme that is shown through the plot analysis in the short story Les Deux Nègres by Roy. This short story tells about two white families who live on Rue Deschambault. The presence of Negro named Jackson causes series of debate and discussion, both in the Roy family and Guilbert family. It is very strange to see a Negro living in the neighbourhood. Jakcson arrival causes many gossip and trouble between Mrs. Roy and Mrs. Gulibert due to negative stereotype of black people. The short story also has sub-themes such as stereotypes and integration."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ariana Devi Saraswati
"Gerakan Black Lives Matter yang digalakkan pada tahun 2020 menjadi salah satu bukti bahwa upaya masyarakat untuk menghapus rasisme sangat tinggi. Keberadaan rasisme hingga saat ini masih dirasakan dan kerap dijumpai dalam media, salah satunya media iklan. Dalam media iklan, rasisme biasanya disisipkan dalam interpretasi yang dapat dipahami penontonnya. Iklan Der neue Golf dari Volkswagen serta iklan Der Sixt WM-Tipp dari Sixt merupakan contoh dari iklan asal Jerman yang mengandung rasisme dan akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana identitas orang kulit hitam digambarkan dalam kedua iklan tersebut melalui elemen-elemen yang mencakup audio, visual, dan sinematografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif, di mana penulis akan memaparkan unsur rasisme yang muncul pada sumber data dan menggunakan teori sebagai pendukung. Untuk melakukan penelitian ini penulis menggunakan teori Representasi dari Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa dalam iklan Der neue Golf dari Volkswagen terdapat adanya penggambaran subordinasi terhadap orang kulit hitam. Sementara itu, dalam iklan Der Sixt WM-Tipp dari Sixt terdapat stereotip negatif yang diberikan terhadap orang kulit hitam Ghana. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggambaran identitas orang kulit hitam dalam kedua iklan Jerman tersebut tidak lepas dari kelompok masyarakat yang inferior bila dibandingkan dengan orang kulit putih.
The Black Lives Matter movement that took place in 2020 is one of the proofs of how high the society’s attempts to end racism are. To this day, the existence of racism can be seen and often found in the media, such as advertisements. In advertisements, racism is usually inserted in interpretations that can be acknowledged by theviewers. The Der neue Golf commercial from Volkswagen and the Der Sixt WM-Tipp ad from Sixt are examples of German advertisements that contain racism. These advertisements will be discussed further throughout this research. This research aims to find out how the identity of black people is depicted in both Volkswagen and Sixtadvertisements through their elements, including audio, visual, and cinematography. The method used in this research is qualitative descriptive, which is utilized by the author to explain the racism shown in the data sources with the help of a theory. To conduct the research, the author used Stuart Hall’s theory of representation. Thisstudy finds that in Volkswagen’s Der neue Golf commercial there is a depiction of black people subordination. Meanwhile, Sixt’s Der Sixt WM-Tipp advertisement carries negative stereotypes given to black Ghanaians. In conclusion, black people’s identity in those two german advertisements is depicted as an inferior group in comparison to white people."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
Unggah4 Universitas Indonesia Library
Mohamad Hanif Priyo Sambodo
"Rasisme merupakan sebuah bentuk penindasan di mana satu kelompok ras mendominasi yang lain. Di Indonesia rasisme bukanlah sebuah permasalahan baru. Rasisme sudah muncul semenjak kolonialisme Belanda di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan masih membekasnya peraturan-peraturan kewarganegaraan oleh pemerintah kolonialisme Belanda yang mengklasifikasi penduduk Hindia Belanda pada tahun 1854 berdasarkan ras. Rasisme ini terjadi dikarenakan Belanda menganggap ras kulit putih lebih tinggi dibandingkan ras pribumi. Berkaitan dengan isu rasisme yang sudah disebutkan di atas, pada tahun 2020 muncul film yang berjudul De Oost atau dalam rilis internasional berjudul The East yang ditulis dan disutradarai oleh Jim Taihuttu. Film ini termasuk sebuah film fiksi karena ceritanya tidak seperti yang terjadi sebenarnya. Namun ada beberapa kejadian dalam film De Oost yang terinspirasi dari kisah nyata. Perilisan De Oost menarik cukup banyak perhatian dan juga kecaman dari berbagai pihak salah satunya Organisasi Veteran Belanda yang menyatakan bahwa penggambaran prajurit Belanda yang buruk karena sering memberikan hinaan rasis. Akan tetapi hingga saat ini, belum ditemukan penelitian yang membahas mengenai rasisme dalam film De Oost (2020). Kata kunci: De Oost, representasi, film, rasisme, pribumi.
Racism is a form of oppression in which one racial group dominates another. In Indonesia, racism is not a new problem. Racism has emerged since Dutch colonialism in Indonesia. The evidenced by the imprint of citizenship regulations by the Dutch colonial government, which classified the population of the Dutch East Indies in 1854 based on race. This racism occurred because the Dutch considered the white race higher than the indigenous race. Concerning the racism mentioned above, in 2020, a film called De Oost or in an international release titled “The East,” was written and directed by Jim Taihuttu. This film is fictional because the story is not like what happened. However, several events in the film are inspired by the actual event. The release of De Oost attracted quite a lot of attention and criticism from various parties, one of which was the Dutch Veterans Organization which stated that the portrayal of Dutch soldiers was terrible because they often gave racist insults. However, until now, no research has been found that discusses racism in the film De Oost (2020)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Meinita Rizky Syahputri
"Rasisme telah menjadi salah satu masalah utama yang ditelisik dalam banyak budaya populer, tak terkecuali dalam novel Mudbound baru-baru ini oleh Hillary Jordan (2008). Makalah ini menganalisis lapisan rasisme dan menyelidiki peran interaksi pribadi dalam mendekonstruksi prasangka rasial. Dengan menggunakan metode analisis tekstual yang berfokus pada tokoh utama kulit putih dalam novel, makalah ini berpendapat bahwa lapisan rasisme dari setiap tokoh utama kulit putih bervariasi karena latar belakang sosial-historis mereka. Makalah ini selanjutnya meneliti interaksi antara tokoh kulit putih dan kulit hitam dalam novel ini dengan menggunakan teori hipotesis kontak oleh Gordon Allport (1954) yang dimotivasi oleh konsep Kelley & Thibaut tentang saling ketergantungan rasial (1959). Hasil dari makalah ini menunjukkan bahwa tokoh utama kulit putih dalam novel menjadi berkurang tingkah laku rasisnya karena mereka memiliki lebih banyak interaksi pribadi dan tujuan bersama dengan tokoh kulit hitam.
Racism has been one of prominent issues explored in many popular cultures, not least in the recent novel Mudbound by Hillary Jordan (2008). This paper analyses the layers of racism and investigates the role of personal interactions in deconstructing racial prejudice. Using the method of textual analysis focusing on the white characters in the novel, the paper argues that layers of racism of each white character vary due to their socio-historical background. The paper further examines the interactions between white and black characters in this novel by using the contact hypothesis theory by Gordon Allport (1954) motivated by Kelley & Thibaut’s concept of racial interdependence (1959). The findings suggest that the white characters in the novel become ‘less’ racist as they have more personal interactions and common goals with the black characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library