Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Imam Syahid
"Air tanah merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam memenuhi kehidupan sehari-harinya. Masyarakat di Kecamatan Ciambar dan sekitarnya yang menjadi lokasi penelitian ini dominan mendapatkan air tanah dari sumur galian. Adanya risiko yang diakibatkan oleh penggunaan sumur galian seperti rawan terkontaminasinya air tanah dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh yang mengkonsumsinya. Selain itu, air tanah juga dapat dipengaruhi oleh batuan sekitar. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat kualitas air tanah berdasarkan kondisi geologi dan karakteristik hidrogeokimia air tanah. Kondisi geologi pada daerah penelitian diketahui dengan analisis geomorfologi dan pemetaan geologi, sedangkan karakteristik hidrogeokimia air tanah diketahui dengan melihat fasies hidrogeokimia yang menggunakan metode diagram gibbs, diagram piper, diagram durov, dan diagram stiff. Hasil dari pemetaan geologi ditemukan batuan piroklastik berupa endapan lahar yang membawa batuan vulkanik dengan fragmen andesit dan endapan vulkanik yang merupakan tuf gelas. Terdapat 2 jenis fasies air tanah pada daerah penelitian, yaitu Calcium Magnesium Bicarbonate (Ca2+ - Mg2+, HCO3-) dan Calcium Magnesium Chloride (Ca2+ - Mg2+, Cl-). Kedua jenis fasies tersebut diakibatkan oleh air tanah yang mengalami pertukaran ion dan disolusi dengan batuan sekitar. Berdasarkan Permenkes RI No. 32 Tahun 2017, kualitas air tanah pada daerah penelitian memiliki nilai TDS dan sulfat (SO4) yang telah memenuhi persyaratan higiene sanitasi, sedangkan pada nilai pH masih terdapat 60% wilayah yang belum memenuhi persyaratan.

Groundwater is one of the most important needs for humans in fulfilling their daily lives. Communities in Ciambar District and its surroundings, which are the locations of this research, are dominant in obtaining groundwater from dug wells. There are risks caused by the use of dug wells such as the vulnerability to contamination of ground water which can have a negative impact on the health of the people who consume it. In addition, groundwater can also be influenced by surrounding rocks. For this reason, this research was conducted with the aim of looking at the quality of groundwater based on geological conditions and hydrogeochemical characteristics of groundwater. The geological conditions in the study area are known by geomorphological analysis and geological mapping, while the hydrogeochemical characteristics of groundwater are known by looking at the hydrogeochemical facies using the gibbs diagram, piper diagram, durov diagram, and stiff diagram methods. The results of the geological mapping found pyroclastic rocks in the form of lava deposits carrying volcanic rocks with andesite fragments and volcanic deposits which are glass tuffs. There are 2 types of groundwater facies in the study area, namely Calcium Magnesium Bicarbonate (Ca2+ - Mg2+, HCO3-) and Calcium Magnesium Chloride (Ca2+ - Mg2+, Cl-). Both types of facies are caused by groundwater that undergoes ion exchange and dissolution with the surrounding rock. Based on RI Minister of Health No. 32 of 2017, the quality of groundwater in the study area has TDS and sulfate (SO4) values that meet sanitation hygiene requirements, while at pH values there are still 60% of areas that do not meet the requirements."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Faza
"Kebutuhan air tanah di Kecamatan Ciambar merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh warga setempat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Akan tetapi, daerah ini memiliki kesulitan untuk mencari solusi serta letak air tanah yang tersebar pada Kecamatan Ciambar. Mengamati hal ini, penulis dan tim riset melalukan penelitian hidrogeologi pada daerah Kecamatan Ciambar yang terletak di kaki Gunung Gede-Pangrango. Beberapa aspek yang diamati pada riset ini yaitu kondisi geologi daerah penelitian, pola pengaliran air tanah, tingkat persebaran mata air dan jenisnya, nilai debit mata air, dan kondisi akuifer pada daerah penelitian. Tahap pengambilan data meliputi kondisi geologi terbagi menjadi kondisi geomorfologi dengan satuan geomorfologi Satuan Dataran Vulkanik Aliran Piroklastik memiliki Elevasi 400 – 500 mdpl dengan Kemiringan Lereng Datar hingga Agak Curam (0 – 30%) pada Kaki Gunung Pangrango, Satuan Punggungan Vulkanik Aliran Piroklastik memiliki Elevasi 400 – 737 mdpl dengan Kemiringan Lereng Agak Curam hingga Sangat Curam (15 – 70%) pada Kaki Gunung Pangrango, dan Satuan Punggungan Vulkanik Aliran Lahar memiliki Elevasi 400 – 737 mdpl dengan Kemiringan Lereng Agak Curam hingga Sangat Curam (15 – 70%) pada Kaki Gunung Pangrango. Satuan geologi terbagi menjadi Satuan Tuff (QT) dan Satuan Aglomerat Andesitik. Selain itu, aspek hidrogeologi seperti pola pengaliran air tanah yang cenderung bergerak dari arah timur ke barat, persebaran mata air pada 3 titik, nilai debit mata air yang relatif rendah, dan kondisi akuifer yang didominasi oleh akuifer tidak tertekan pada daerah penelitian.

The need for groundwater in Kecamatan Ciambar is a resource that is needed by local residents to carry out their daily activities. However, in this area it is difficult to find solution and the location of groundwater which is spread across the Kecamatan Ciambar. Observing this, the author and the research team carried out hydrogeological research in the Kecamatan Ciambar area which is located at the foot of Gunung Gede-Pangrango. Several aspects were observed in this research, namely the geological conditions of the study area, the pattern of groundwater drainage, the level of distribution of springs and their types, the discharge value of springs, and the condition of the aquifers in the study area. At the data collection stage, the geological conditions are divided into geomorphological conditions with geomorphological units as The Pyroclastic Flow Volcanic Plain Unit has an elevation of 400 – 500 masl with a Flat to Slightly Steep Slope (0 – 30%) at the foot of Mount Pangrango, the Pyroclastic Flow Volcanic Ridge Unit has an Elevation of 400 – 737 masl with a Slightly Steep to Very Steep Slope (15 – 70%) at the foot of Mount Pangrango, and the Lava Flow Volcanic Ridge Unit has an elevation of 400 – 737 masl with a Slightly Steep to Very Steep Slope (15 – 70%) at the foot of Mount Pangrango. Geological units are divided into Tuff Units (QT) and Andesitik Agglomerate Units. In addition, hydrogeological aspects such as the pattern of groundwater drainage which tends to move from east to west, the distribution of springs at 3 points, the relatively low value of spring discharge, and the condition of aquifers which are dominated by unpressured aquifers in the study area."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthiah Ghina Safitri
"Kota Jakarta terus mengalami peningkatan jumlah penduduk yang pesat setiap tahunnya. Seiring dengan tingginya aktivitas manusia, hal tersebut dapat berdampak pada ketersediaan air bersih, khususnya di Jakarta bagian Selatan yang memiliki banyak objek wisata serta kawasan pusat bisnis perkantoran. Apalagi, sebagian besar dari seluruh penduduk kota Jakarta masih sangat bergantung pada air tanah yang berasal dari Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta sebagai sumber utama. Selain pengaruh aktivitas manusia, kondisi air tanah pada sebuah akuifer juga dipengaruhi oleh faktor geologi yang dapat mengubah karakteristik, potensi, dan dinamika air tanah melalui litologi penyusun lapisan akuifer dan struktur geologinya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik litologi batuan penyusun serta tingkat kerentanan air tanah pada akuifer bebas, dengan melakukan studi rentan air tanah menggunakan metode Simple Vertical Vulnerability (SVV) berdasarkan tiga variabel, yaitu material zona tak jenuh, kedalaman muka air tanah, dan jumlah imbuhan air tanah. Selain itu, analisis interpolasi juga dilakukan untuk mencari nilai pada beberapa variabel yang nantinya akan didapatkan hasil analisis terkait tingkat kerentanan air tanah serta hubungannya dengan litologi batuan penyusun pada lokasi yang diuji. Berdasarkan hasil penelitian, Cekungan Air tanah (CAT) Jakarta bagian Selatan memiliki empat zona kerentanan air tanah, yaitu zona kerentanan tinggi (36 km²), zona kerentanan sedang (554 km²), zona kerentanan rendah (212 km²), dan zona kerentanan sangat rendah (6 km²). Pada daerah penelitian, lapisan zona tak jenuh terdiri dari dua lapisan. Lempung, lanau pasiran, dan pasir halus membentuk lapisan pertama, sementara pasir berbutir sedang hingga kerikil dan lempung membentuk lapisan kedua. Litologi lapisan tak jenuh menjadi kunci awal dalam menentukan tingkat air tanah intrinsik terhadap kerentanan. Ketika ukuran butir litologi semakin halus maka proses infiltrasi akan semakin lama sehingga akan mengalami perlambatan dan pengurangan kontaminan pada air.

The city of Jakarta continually experiences rapid population growth every year. Along with the high level of human activity, this can have an impact on the availability of clean water, especially in the southern part of Jakarta, which is home to numerous tourist attractions and central business and office areas. Moreover, a significant portion of Jakarta's population still heavily relies on groundwater from the Jakarta Aquifer System as their primary water source. In addition to the influence of human activities, the condition of groundwater within an aquifer is also influenced by geological factors, which can alter the characteristics, potential, and dynamics of groundwater through the lithology of the aquifer's composing layers and its geological structure. This has the potential to create imbalances in the management of groundwater resources. This research is conducted to analyze the characteristics of the lithology of the rock formations and the vulnerability of groundwater in unconfined aquifers. It involves a study of groundwater vulnerability using the Simple Vertical Vulnerability (SVV) method based on three variables: the unsaturated zone material, the depth of the groundwater table, and the volume of groundwater recharge. Additionally, interpolation analysis is carried out to determine values for several variables. These values will subsequently provide an analysis of groundwater vulnerability and its relationship with the lithology of the rock formations at the study location. Based on the research findings, the South Jakarta Aquifer Basin (CAT) has four groundwater vulnerability zones, namely high vulnerability zone (36 km²), moderate vulnerability zone (554 km²), low vulnerability zone (212 km²), and very low vulnerability zone (6 km²). In the research area, the unsaturated zone consists of two layers. Clay, sandy loam, and fine sand form the first layer, while medium-coarse sand to gravel and clay form the second layer. The lithology of the unsaturated zone is the initial key factor in determining the intrinsic groundwater vulnerability. When the grain size of the lithology becomes finer, the infiltration process will take longer, resulting in a slowdown and reduction of contaminants in the water.
f
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferryati Masitoh
"Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan peningkatan aktivitas menyebabkan meningkamya kebutuhan air dan terjadinya perubahan penggunaan laban dari lahan bervegetasi menjadi Iahan terbangWl. Kedua hal tersebut memberikan dampak yang tidak baik terhadap kelestarian air tanah, terutama di CAT Jakarta. Penelilian ini berfungsi untuk mengetahui . faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan cadangan air tanah di CAT Jakarta, menganalisis pengaruh pertumbuhan penduduk dan peruhahan penggunaan lahan terbadap penurunan cadangan air tanah di CAT Jakarta melalui model sistem dinamis, serta untuk menganalisis skenario yang dapat diterapkan daiam melestarikan air tanah di CAT Jakarta. Penelitian rnenggunakan pendekatan mix method yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan permodelan sistem dinamis untuk mengatahui hubW1gan antar faktor. Metode penelitian yaitu dengan interpretasi citra satelit dan survey lapangan. Ana1isis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian menggunakan pennodelan sistem dinamik. Mode) yang dibuat mempunyai validasi yang diukur dengan menggunakan Atvf£ sebesar 3,3!% untuk penduduk dan 0,02% untuk lahan sehingga model dianggap valid. Berdasarkan model faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan cadangan air tanah antara lain: menurunnya luas lahan resapan meningkatnya lahan terbangun; meningkatnya jumlah penduduk, rendahnya laju imbuhan air tanah dan rendahnya layanan PAM.

Water is a natural resource that is essential for life. Rapid population growth and an increase in the activity causing the increasing need for water and land use change modeling of vegetated area into built up area. Both of these give significant effect for the sustainability of groundwater, especially in Jakarta Groundwater Basin, Aims of this research are try to determine the factors that ted to a decrease in reserves of groundwater in the Jakarta Groundwater Basin (CAT). Analyze the effect of population growth and land use change on groundwater reserves decline in Jakarta"s CAT through dynamic system model, as well as to defined scenarios that can he applied in preserving groundwater in Jakarta's CAT. This research combines both quantitative and qualitative methods. Dynamic system modeling used to determine the relationship between one and another factors while land use change data obtained from satellite imagery and field survey. Dynamic system model validation measured using AME of 3.31% for the population aod 0.02% for the laod so that the model is considered valid. Based on the model, the factors that influence the decline of groundwater reserves include: declining water catclunent area, increasing built up area, increasing population growth, low rate of numerical groundwater and low water service from PAM (Drinking Water Company). Increased of built up area by 0.8% per year as well as the rate of population growth of 2,52% per year causing a decrease in groundwater reserves of 0.49% per year. Preservation of groundwater can be scripted in the model by using a 4 (four) scenarios, which are (1) decrease of built up area (scenario I), (2) decrease in birth rate (scenario II), (3) improved piped water service (scenario III) and (4) combination of decline birth and an increase water service from PAM (scenario IV). The result show that scenario IV is an optimistic scenario that has greatest opportunity to apply and provide better sustainability option for groundwater condition compared to other scenarios."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31658
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Indah Lestari
"Dengan berkembangnya kegiatan di Provinsi Banten, bertambah pula kebutuhan air bersih setiap harinya mulai dari kegiatan domestik hingga perkantoran, dan bidang lainnya. Skripsi ini betujuan untuk mengetahui karakteristik dan pola aliran Cekungan Air Tanah (CAT) Serang-Tangerang sebagai salah satu sumber air utama bagi masyarakat Provinsi Banten dengan menggunakan kadar isotop dan hidrogeokimia air tanah untuk memetakan persebaran fasies air tanah dan pola aliran air tanah dengan menggunakan metode Inverse Distance Weighting (IDW) dengan bantuan software ArcGis. Dari hasil penelitian, didapat bahwa fasies dominan pada CAT Serang-Tangerang adalah Na-HCO3, diikuti dengan Ca-HCO3, Na-Cl, Ca-Cl, Na-SO4, Ca-SO4, Mg-HCO3, Na-HCO3­­-Cl, Mg-HCO3­­-Cl, Na-Cl-HCO3, dan HCO3­­-Cl. Berdasarkan Muka Air Tanah Absolut (MATa) serta kadar isotop stabil berupa δ18O dan δD, pola aliran air tanah mulai dari daerah imbuhan di bagian barat daya dari CAT, menuju ke arah utara, timur laut, dan timur, dengan air tanah yang dikelompokkan ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan rasio isotopnya menggunakan metode pengelompokan Equal Interval, yaitu menjadi kelompok air tanah dengan rasio isotop tinggi, kelompok air tanah dengan rasio isotop sedang, dan kelompok air tanah dengan rasio isotop rendah. 

With the growth of activity in Banten Province, so does increase the need of daily clean water, from domestic activities to office activities, and many other economic sections. This thesis is made to understand the characteristics and groundwater flow of Serang-Tangerang Groundwater Basin as one of the main water sources for the citizens of Banten Province with the use of stable isotope ratios and groundwater hydrogeochemistry to map the groundwater facies distribution using Inverse Distance Weighting (IDW) method with the help of ArcGis software. The result of this study shows that the dominant facies for Serang-Tangerang Groundwater Basin is Na-HCO3, followed by Ca-HCO3, Na-Cl, Ca-Cl, Na-SO4, Ca-SO4, Mg-HCO3, Na-HCO3­­-Cl, Mg-HCO3­­-Cl, Na-Cl-HCO3, and HCO3­­-Cl. According to the Absolute Groundwater Level (AGL) and stable isotope ratios of δ18O and δD, groundwater flow starts from the recharge zone one the southwest area of the groundwater basin to the north, northeast, and east, and the groundwater is grouped into three different categories based on their isotopic ratios using Equal Interval classification method, which is classified into groundwater with high isotopic ratios, medium isotopic ratios, and low isotopic ratios."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erica Prasetyo
"Air merupakan komoditas penting yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satu daerah yang menggunakan air yang bersumber dari sumur gali untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya adalah Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Namun, resiko penggunaan sumur gali adalah kualitas air tanah yang kurang layak untuk digunakan. Penelitian yang dilakukan di sekitar daerah Kecamatan Cipanas memiliki tujuan untuk mengetahui persebaran fasies air tanah pada daerah penelitian. Metode yang digunakan merupakan metode hidrogeokimia. Dalam menentukan fasies air tanah menggunakan diagram Gibbs diagram Durov, diagram Stiff, dan diagram Piper. Tiga fasies air tanah yang tersebar, yaitu calcium magnesium sulfate, sodium bicarbonate, dan calcium magnesium bicarbonate. Proses kimia air tanah daerah penelitian didominasi oleh disolusi dan pertukaran ion sehingga mineral karbonatan cukup mendominasi. Kualitas air tanah daerah penelitian apabila mengacu Permenkes No. 37 Tahun 2017 untuk penggunaan higiene sanitasi tidak memenuhi syarat untuk digunakan.

Water is an important commodity that is used by the community to fulfil the needs of daily life. One area that uses water sourced from dug wells to improve the quality of life of its people is Cipanas District, Lebak Regency, Banten Province. However, the risk of using dug wells is that the groundwater quality is not suitable for use The research conducted around the Cipanas District area has the aim of knowing the distribution of groundwater facies in the studied area. The method used is a hydrogeochemical method. In determining groundwater facies using Gibbs diagrams, Durov diagrams, Stiff diagrams, and Piper diagrams. Three groundwater facies are found, they are calcium magnesium sulfate, sodium bicarbonate, and calcium magnesium bicarbonate. The chemical process of groundwater in the study area is dominated by dissolution and ion exchange so that carbonate minerals dominate. The groundwater quality of the research area referring to the Minister of Health Regulation No. 37 of 2017 for the use of sanitation hygiene does not pass the requirements for use."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqullah Luthfi Rahmat Ramadhan
"Semakin pesatnya perkembangan suatu wilayah akan diimbangi dengan meningkatkanya kebutuhan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain kebutuhan air bersih, potensi terjadinya pencemaran terhadap air di permukaan atau di bawah permukaan juga semakin tinggi karena semakin banyak aktivitas manusia yang dilakukan. Daerah Jabodetabek, terutama Jakarta, masih sangat bergantung terhadap akuifer dangkal atau akuifer tidak tertekan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Kondisi airtanah pada akuifer dipengaruhi oleh faktor geologi (iklim, litologi, hidrologi, dsb) serta faktor manusia (aktivitas industri, limbah, urbanisasi, dsb). Perlu dilakukan kajian dan evaluasi mengenai kondisi atau tingkat kerentanan airtanah sehingga dapat diketahui tindakan yang tepat sesuai tingkatannya. Metode Simple Vertical Vulnerability (SVV) dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi kerentanan airtanah suatu wilayah berdasarkan batuan penyusun zona tak jenuh, kedalaman muka airtanah, dan besarnya imbuhan airtanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan tak jenuh daerah penelitian tersusun atas dua (2) lapisan. Lapisan pertama tersusun atas tanah berbutir pasir dengan sedikit kerikil – kerakal, pasir dengan sedikit lempung, batupasir butir halus, dan batulempung. Lapisan kedua tersusun atas batupasir berbutir sedang dan batulempung lanauan. Terdapat empat (4) zona kerentanan airtanah pada daerah penelitian, yaitu zona kerentanan sangat tinggi (3,54%), zona kerentanan tinggi (66,83%), zona kerentanan sedang (28,66%), dan zona kerentanan rendah (0,97%). Litologi penyusun lapisan tak jenuh menjadi faktor utama dalam penentuan kelas kerentanan airtanah. Semakin halus ukuran butir litologi, maka proses infiltrasi semakin lama (mencapai 10 – 25 tahun) dan proses retardasi serta eliminasi menjadi semakin efektif. Hal tersebut mengakibatkan semakin rendahnya tingkat kerentanan airtanah pada daerah dengan litologi berbutir halus.

The rapid development of an area will be followed by an increasing demand for clean water to fulfill daily needs. In addition, the potential for contamination of water on the surface or in the subsurface is also getting higher due to the increasing number of human activities carried out. The Jabodetabek area, especially Jakarta, still relies heavily on shallow aquifers or unconfined aquifers to fulfill clean water needs. Groundwater conditions in aquifers are influenced by geological factors (climate, lithology, hydrology, etc.) and human factors (industrial activities, waste, urbanization, etc.). It is necessary to study and evaluate the condition or the level of groundwater vulnerability so that appropriate action can be taken according to its level. The Simple Vertical Vulnerability (SVV) method can be used to evaluate the groundwater vulnerability condition of an area based on the rocks that make up the unsaturated zone, the depth of the groundwater table, and the amount of groundwater recharge. The results showed that the unsaturated layer in the study area consisted of two (2) layers. The first layer is composed of sand with a little pebbles, sand with a little clay, fine-grained sandstone, and claystone. The second layer is composed of medium-grained sandstone and silt claystone. There are four (4) groundwater vulnerability zones in the research area, namely very high vulnerability zone (3,54%), high vulnerability zone (66,83%), medium vulnerability zone (28,66%), and low vulnerability zone (0,97%). The lithology of the unsaturated layer is the main factor in determining the class of groundwater vulnerability. The finer the grain size of the lithology, the longer the infiltration process (up to 10-25 years) and the more effective the retardation and elimination processes. This results in a lower level of groundwater vulnerability in areas with fine-grained lithology."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Fathinah Arifah
"Cekungan Air Tanah Jakarta merupakan CAT lintas provinsi yang meliputi Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Seiring dengan peningkatan populasi dan pembangunan, cekungan air tanah akan semakin rawan terhadap suatu isu permasalahan apabila tidak dilakukan konservasi. Tangerang merupakan daerah yang sebagian wilayahnya termasuk ke dalam CAT Jakarta yang memiliki jumlah kepadatan penduduk dan industri yang tinggi, sehingga berdampak kepada peningkatan pengambilan air tanah dan kualitas air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fasies geokimia dan kualitas air tanah pada akuifer dangkal di Tangerang dan sekitarnya menggunakan metode indeks pencemaran dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER.IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Analisis dilakukan terhadap 30 titik sumur bor hingga kedalaman 40 meter. Berdasarkan analisis data bor didapatkan litologi penyusun daerah penelitian terdiri atas batulempung, batulanau, batupasir, dan tuf. Analisis geokimia air tanah menunjukan terdapat fasies CaMgHCO3 30%, CaMgSO4 13%, NaCl 30%, dan NaHCO3 27%. Evaluasi kualitas air tanah menghasilkan nilai sekitar 2.5 – 6.3. Dari data tersebut dapat disimpulkan fasies air tanah yang dominan merupakan fasies kalsium magnesium hidroksida dan natrium klorida serta air tanah pada akuifer dangkal memiliki tingkat pencemaran ringan – sedang. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan dan konservasi air tanah untuk mengurangi tingkat pencemaran air.

Jakarta Groundwater Basin is a cross-provincial groundwater basin covering DKI Jakarta, West Java, and Banten Provinces. Along with the increase in population and development, groundwater basins will be more vulnerable to a problem if conservation is not carried out. This research was conducted in Tangerang, which part of its territory is included in Jakarta Groundwater Basin. Tangerang has a high population density and industry, which has an impact on increasing groundwater abstraction and groundwater quality. This research aims to determine the geochemical facies and groundwater quality in shallow aquifers in Tangerang and its surroundings. The method used in this research is using the pollution index method for drinking water quality based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 492. The analysis was carried out on 30 drilled well points to a depth of 40 meters. Based on the analysis of drill data, it was found that the lithology that composes the research area consists of claystone, siltstone, sandstone, and tuff. Geochemical analysis of groundwater shows that there are 30% CaMgHCO3; 13% CaMgSO4; 30% NaCl; 27% NaHCO3 hydrogeochemical facies. Evaluation of groundwater quality yields a value of about 2.5 – 6.3. From these data, it can be concluded that the dominant groundwater facies is the calcium magnesium hydroxide and sodium chloride facies, groundwater quality in shallow aquifers has mild to moderate pollution levels. Therefore, it is necessary to manage and conserve groundwater to reduce the level of water pollution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oskhaliza
"Jakarta merupakan salah satu wilayah metropolitan terbesar di dunia. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebagian besar masyarakat Jakarta menggunakan air dari Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta sebagai sumber utama karena aksesibilitasnya. Masifnya penggunaan airtanah menimbulkan permasalahan terkait kelestarian, distribusi airtanah, dan kualitas airtanah dari CAT Jakarta bagian selatan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan kualitas air tanah, menganalisis jenis-jenis akuifer, dan memprediksi kualitas air tanah secara spasial untuk jangka menengah (5-10 tahun ke depan). Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis petrologi, diagram Durov dan Piper, serta analisis kandungan TDS, DHL dan Cl untuk menentukan karakteristik hidrostratigrafi dan hidrokimia. Hasil analisis Diagram Piper dan Durov menunjukkan bahwa Cekungan Air Tanah Jakarta Selatan memiliki dua jenis air yaitu Ca-HCO3 (ion exchange & dissolution) untuk akuifer bebas dan Na-HCO3 (ion exchange) untuk akuifer tertekan. Analisis stratigrafi menunjukkan bahwa akuifer terdiri dari endapan kerikil, pasir dan tuf, akuitar terdiri dari endapan lanau dengan kandungan tufa, sedangkan akuiklud dari endapan lempung. Secara umum, kualitas air tanah di CAT Jakarta Selatan cukup baik kecuali di sebagian Kecamatan Kalideres dan Batuceper. Disimpulkan bahwa airtanah dari CAT Jakarta Selatan masih layak digunakan dalam jangka menengah hingga tahun 2033 kecuali di sebagian kecil Kecamatan Batuceper, Kalideres, dan Benda.

Jakarta is one of the largest metropolitan areas in the world. To meet the need for clean water, most people in Jakarta use water from the Jakarta Groundwater Basin as the main source because it accesibillity. The massive use of groundwater raises problems related to the sustainability, distribution of groundwater, and groundwater quality from the southern part of Jakarta Groundwater Basin. The main objectives of this study are to determine the quality of groundwater, to analyze the types of aquifers, and to predict the groundwater quality spatially for the medium term (3-10 years ahead). The study methodology was carried out using petrological analysis, Durov and Piper diagrams, as well as TDS, DHL and Cl- content analysis to determine the hydrostratigraphic and hydrochemical characteristics.The Piper and Durov Diagram analysis results show that the southern Jakarta Groundwater Basin has two types of water, namely Ca-HCO3 (ion exchange & dissolution) for unconfined aquifers and Na-HCO3 (ion exchange) for confined aquifers. Stratigraphic analysis shows that aquifer consists of gravel, sand and tuff deposits, the aquitar consists of silt deposits with tuff content, while the aquicludes consists of mainly clay deposits. In general, the quality of groundwater in the southern Jakarta Groundwater Basin is good except for parts of Kalideres and Batuceper District. It is concluded that groundwater from the Southern of Jakarta Groundwater Basin is still suitable for use in the medium term until 2033 except for small proportions in Batuceper, Kalideres, and Benda."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ade Hijriati
"Air adalah sumber daya alam yang penting dalam mendukung kehidupan semua makhluk hidup. Meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Majalengka juga berkontribusi terhadap jumlah penduduk pengguna air yang ada. Ekstraksi air tanah dilakukan melalui berlalunya waktu dipertaruhkan. Penting untuk meneliti area resapan air tanah yang diterbitkan untuk memfasilitasi lokasi distribusi udara tanah di beberapa daerah dan faktor yang paling berpengaruh. Oleh karena itu penelitian ini berjudul Mengenai Potensi Area Potensi Airtanah di Indonesia CAT Majalengka perlu dilakukan karena CAT adalah lokasi di mana air hujan turun dan juga dapat digunakan sebagai data untuk memperkirakan cadangan air tanah dari suatu daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMCE (Spatial Multi Kriteria Evaluation) dengan menggunakan sistem point bobot pada setiap variabel yang digunakan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah litologi, curah hujan,
kemiringan, ketinggian, penggunaan lahan, tekstur tanah dan kepadatan aliran. Hasil dari penelitian ini adalah potensi daerah resapan air tanah dalam penelitian CAT Majalengka oleh sangat tinggi dan klasifikasi sedang. Potensi klasifikasi sangat tinggi dan sedang kombinasi pada ketinggian 500-1000 mdpl. Faktor yang paling berpengaruh di bidang potensi air tanah adalah penggunaan lahan.

Water is an important natural resource in supporting the lives of all living things. The increasing population in Majalengka Regency also contributes to the existing population of water users. Groundwater extraction is carried out through the passage of time at stake. It is important to examine the groundwater catchment area to facilitate location of ground air distribution in several regions and the most influential factors. Therefore this study entitled Regarding Potential Areas of Groundwater Potential in Indonesia CAT Majalengka needs to be done because CAT is a location where rainwater falls and can also be used as data to estimate groundwater reserves from an area. Method used in this research is SMCE (Spatial Multi Criteria Evaluation) using a point system the weight of each variable used. The variables used in this study are lithology, rainfall, slope, height, land use, soil texture and flow density. The results of this study are the potential for groundwater catchment areas in the CAT Majalengka study by very high and medium classification. The potential for classification is very high and the combination is at an altitude of 500-1000 masl. The most influential factor in the field of groundwater potential is land use.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>