Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda Tria Defitri
"Penelitian ini membahas representasi pemanfaatan perpustakaan umum, serta sikap dan peran pustakawan dalam film serial Stranger Things. Dalam film serial ini terdapat beberapa adegan yang terjadi di Perpustakaan Umum Hawkins. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggambaran pemanfaatan perpustakaan umum, serta sikap dan peran pustakawan dalam film serial Stranger Things. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis yang dikembangkan oleh Siegfried Jager dan Florentine Maier. Penelitian ini mengkaji lima episode sebagai unit analisis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan umum dalam Stranger Things dimanfaatkan sebagai sumber informasi utama bagi para tokoh untuk mengakses informasi dan lokasi pemungutan suara. Perpustakaan juga dimanfaatkan sebagai sarang korban penculikan oleh monster. Temuan lainnya adalah perpustakaan umum hanya dikelola oleh seorang pustakawan. Pustakawan dalam film serial ini digambarkan sebagai seorang yang berpenampilan rapi dan menarik. Ia merupakan pustakawan yang terbuka dan memiliki kepercayaan tinggi terhadap pemustaka. Namun, pustakawan kurang peka terhadap kebutuhan informasi dalam keadaan darurat karena terlalu fokus pada aturan yang berlaku. Kesimpulan penelitian ini adalah perpustakaan umum dapat dimanfaatkan secara beragam, tergantung kepentingan dan tujuan pengunjung. Selain itu, pustakawan tunggal mempengaruhi kemandirian pengunjung dalam memanfaatkan perpustakaan.

This research examines the portrayal of public library utilization, attitudes, and roles of librarians in the TV series Stranger Things. The series features several scenes that take place in the Hawkins Public Library. The study aims to understand how the utilization of public libraries and the attitudes and roles of librarians are depicted in the Stranger Things series. The research adopts a qualitative approach and utilizes critical discourse analysis developed by Siegfried Jager and Florentine Maier as the methodological framework. Five episodes are analyzed as the units of analysis. The findings reveal that the public library in Stranger Things is utilized as the primary source of information for the characters to access information and as a voting location. The library is also used as a nest for victims of kidnapping by monsters. Another finding is that a single librarian manages the public library. The librarian in the TV series is portrayed as well-dressed and attractive. She is a librarian whose attitude is open and who highly trusts users. However, librarians must be more aware of emergency information needs because they are too focused on applicable rules. This research concludes that public libraries can be utilized diversely, depending on the visitors' interests and objectives. Furthermore, a single librarian influences the visitors' autonomy in utilizing the library."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rena Evriyanti Zagoto
"Sweet Teeth merupakan film serial Cina yang diadaptasi dari novel A Speck Amid the Dust of the World karya Mu Fu Sheng. Film ini menceritakan seorang gadis yang bekerja sebagai pustakawan di sebuah universitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pustakawan digambarkan, bagaimana pandangan masyarakat terhadap pustakawan dan stereotip pustakawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis yang dikembangkan oleh Jager dan Maier. Sweet Teeth terdiri dari 22 episode dan penelitian ini mengkaji 9 episode sebagai unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat stereotip negatif terhadap pustakawan. Namun film ini juga menunjukkan pertentangan terhadap stereotip tersebut. Pustakawan tidak lagi digambarkan sebagai sosok yang wanita tua berambut putih dengan kacamata, namun tampil dengan penampilan yang lebih modern dan santai. Selain itu pustakawan yang ditampilkan terlihat muda. Sweet Teeth menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terperangkap dalam stereotip kepustakawanan sehingga menciptakan persepsi negatif terhadap pustakawan yang pada kenyataannya berbeda dengan bagaimana sosok pustakawan sebenarnya ditampilkan dalam film.

Sweet Teeth is a Chinese film series adapted from A Speck Amid the Dust of the World novel by Mu Fu Sheng. This film tells the story of a girl who works as a librarian at a university. This study aims to describe how librarians are portrayed, how people view librarians, and what librarian stereotypes are in this film. This study uses a qualitative approach with the critical discourse analysis method developed by Jager and Maier. Sweet Teeth consists of 22 episodes and this study examines 9 episodes as the unit of analysis. The results show that despite still having negative stereotypes about librarians, this film also shows the opposite of these stereotypes about librarians. The librarian was no longer depicted as a grey-haired old woman, but appeared young, with a more modern and casual appearance. Sweet Teeth shows that people still view librarians based on negative stereotypes, thus creating negative perceptions of librarians that are different from how the librarian actually is presented in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Revanda Orvala Sudrajat
"Penelitian ini menganalisis representasi pemanfaatan perpustakaan pribadi dan buku sebagai sarana untuk pemecahan masalah dalam film Habibie & Ainun 1 dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Film ini menggambarkan Rudy Habibie selaku tokoh utama, sebagai seseorang yang memanfaatkan perpustakaan pribadinya untuk mengembangkan pengetahuan dan memecahkan masalah personal serta profesional. Analisis denotasi dan konotasi pada tujuh adegan dalam film tersebut menunjukkan bahwa perpustakaan pribadi dan buku berperan penting dalam perjalanan hidup dan karir Habibie, hal ini harus digarisbawahi mengenai pentingnya akses terhadap informasi dan pengetahuan. Selain itu, penelitian ini menambahkan perspektif baru dalam literatur dengan menyoroti peran perpustakaan pribadi yang masih terbilang kurang diteliti dibanding perpustakaan umum dan akademik. Penelitian ini mengimplikasikan pentingnya memiliki perpustakaan pribadi dan pemanfaatan buku, serta mendorong lebih banyak film yang mempromosikan nilai-nilai pendidikan dan literasi informasi.

This research analyzes the representation of the utilization of personal libraries and books as a means of problem-solving in the film Habibie & Ainun 1 using Roland Barthes semiotic approach. The film potrays Rudy Habibie, the main character, as someone who utilizes his personal library to develop knowledge and solve both personal and professional problems. Denotative and connotative analysis of seven scenes in the film show that personal libraries and books play a significant role in Habibie’s life and career, also this film emphasizing the importance of access to information and knowledge. Additionally, this research contributes a new perspective to the literature by highlighting the role of personal libraries, which are relatively under-researched compared to public and academic libraries. This research implies the importance of having a personal library and utilizing books, also encourage more films to promote the values of education and information literacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sanderson, Brandon
"Summary
On his thirteenth birthday, foster child Alcatraz Smedry receives a bag of sand which is immediately stolen by the evil Librarians who are trying to take over the world, and Alcatraz is introduced to his grandfather and his own special talent, and told that he must use it to save civilization."
Bandung, Ujungberung: Mizan Publika, 2017
823.92 SAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Azzasyofia
"ABSTRAK
Skripsi ini menjelaskan tentang representasi perpustakaan dan pustakawan dalam
film The Librarian: Quest for the Spear. Penelitian ini menggunakan metode
semiotik dengan menggunakan analisis yang dikemukakan oleh Roland Barthes
yaitu analisis hubungan sintagmatik dan paradigmatik yang bertujuan untuk
mendeskripsikan representasi perpustakaan dan pustakawan dengan memahami
gambaran perpustakaan dan pustakawan yang ditampilkan dalam film. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa dalam analisis sintagmatik menunjukkan
representasi perpustakaan tercermin dari perpustakaan Metropolitan Public
Library dengan representasi pustakawan tercermin dari tokoh Flynn. Analisis
paradigmatik menunjukkan representasi perpustakaan dan pustakawan dilihat dari
deskripsi para tokoh dan juga latar tempat. Sebagai kesimpulan, film ini
merepresentasikan perpustakaan sebagai tempat yang menyimpan koleksi buku
dan benda berharga serta pustakawan memiliki wawasan luas serta memiliki
kemampuan meneliti yang baik.

ABSTRACT
This thesis describes the representation of libraries and librarians in The movie
The Librarian: Quest for the Spear. This research using the method of analysis
semiotic expressed by Roland Barthes namely analysis the relationship
syntagmatic and paradygmatic which aims to describe the representation of the
library and librarian by understanding picture libraries and librarians is featured in
the film. The result of this research stated that in the analysis syntagmatic show
representation library reflected from the library metropolitan public library with
representations librarian reflected from figure flynn. Analysis of paradygmatic
shows a representation of the library and the librarian as seen from the description
of the character and background of the place. In conclusion, this film represent
library as a place that stores a collection of books and precious objects and
librarian have insight and have broad ability examines good."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43381
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Milka Vincentiya
"Skripsi ini mengenai hubungan antara aktor, dalam konteks ini antara stranger dengan stranger, dan aktor dengan lingkungan sekitarnya.  Dengan adanya perubahan makna dari stranger yang awalnya stranger adalah, orang yang tidak termasuk dalam lingkungan tempat seseorang tinggal, menjadi orang lain yang memiliki kesamaan umum dengan seseorang tersebut. Karena, sekarang kita berada pada tahap appearance dari spectacle, yang mana kita akan menilai sesuatu berdasarkan apa yang kita lihat atau tampak, skripsi ini menggunakan teori coding appearance, yang mana aktor akan beraktivitas berdasarkan tiga hal, yaitu: lokasi (location), appearance, dan sikap (behavior). Para aktor ini akan bersikap dan membawa properti menyesuaikan dengan ruang publik (lokasi), sebaliknya ruang publik juga dapat memengaruhi aktor dalam bersikap dan properti yang dibawa. Lalu, interaksi yang terjadi antar-stranger dalam ruang publik ini dapat terlihat dari keberadaan shield of privacy yang tidak bisa dilihat secara fisik namun, dapat diukur secara keruangan.

This study focusing in the relationship between actor, in this context stranger with stranger, and actor with the surrounding. Stranger then was categorized by those who did not live in someons living territory, and now stranger categorized as the people who have the same commonness with someone. With the state of appearance in spectacle, where we judge based on what we see (what appear in front of us), this study mainly use the theory about coding appearance, where actor will act based on three things: location, appearance, and behavior. They behave (behavior) and bring property (appearance) as what supposed in that public space (location), also the public space may affect the behavior and appearance of the actor. In the same location, interaction between stranger could be seen in the existence of shield of privacy, that is not physical but it is there with a measurement in space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Septyani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas representasi perpustakaan dan profesi pustakawan dalam empat buah iklan televisi yang mempromosikan berbagai produk, yaitu Pampers Disposable Diapers, Scope Mouthwash, Kellogg?s Pop-Tarts, dan Mercedes-Benz E-Klasse. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode semiotik yang merujuk pada denotasi, konotasi, dan mitos dari Roland Barthes untuk mengumpulkan data. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa iklan memiliki fungsi persuasif. Penelitian dengan metode serupa dapat memperluas dan mengembangkan ilmu perpustakaan dalam lingkup yang lebih luas dan populis.

ABSTRACT
This undergraduated-thesis describes the representation of libraries and librarians in four television advertisement which promoted different kind of products such as Pampers Disposable Diapers, Scope Mouthwash, Kellogg?s Pop-Tarts, and Mercedes-Benz E-Klasse. This reasearch is a qualitative research with semiotic method and Roland Barthes? denotation, connotation, and myth to gather data. Result of this research show that advertisement has a purpose to persuade people, and how necessary to increase the study about mass media which contain of library and librarian representation in it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Putrirahayu Prawira
"Penelitian ini membahas film The Lobster (2015) karya Yorgos Lanthimos yang dikategorikan sebagai film distopia. Dengan menggunakan teori film dan konsep distopia, strategi naratif film The Lobster menunjukkan bahwa film ini tidak menggambarkan sebuah dunia apocalypse atau teknologi yang futuristik dalam membangun latar distopianya. Dunia pada film ini digambarkan seperti halnya masyarakat masa kini. Hal utama yang mengkonstruksi latar distopia pada film ini adalah pengaturan terhadap seksualitas masyarakat. Analisis dengan konsep kekuasaan dan wacana seksualitas Foucault menunjukkan bahwa hal film ini merupakan sebuah sindiran atau kritik terhadap pengaturan pernikahan. Film ini juga berusaha menunjukkan bahwa ideologi konservatisme akan seksualitas yang ‘sehat’ pada abad ke 18 dan 19 masih ada hingga kini dan menyebabkan hirarki dan diskriminasi.

This research is an analysis of the text of the film that discusses The Lobster (2015) by Yorgos Lanthimos which is categorized as a dystopian film. Analysis using film theory and the concept of dystopia, the narrative strategy of The Lobster shows that this film does not depict an apocalyptic world or futuristic technology in constructing its dystopian setting. The world in this film is depicted like today's society. The main thing that constructs the dystopian setting in this film is the control of the sexuality. This film also shows the contestation of sexuality discourse which is depicted in the three dominant settings of the film, namely the city, the hotel, and the forest. Analysis with Foucault’s concept of and sexuality discourse shows that sexuality is a practice of power to discipline society. The results of this study also show that the film The Lobster is a satire or criticism of marriage arrangements. The film The Lobster tries to show that the ideology of conservatism of 'healthy' sexuality in the 18th and 19th centuries still exists today and causes hierarchy and discrimination. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aina Pujiyanti
"Skripsi ini membahas representasi perpustakaan umum dalam serial animasi Kokoro Library. Penelitian ini menggunakan metode semiotik dengan analisis sintagmatik dan paradigmatik Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini adalah perpustakaan umum digambarkan sebagai bagian yang sangat berharga dari kehidupan sebuah keluarga di Jepang. Ini didukung dari peran ketiga tokoh utama sebagai pustakawan menjalankan perpustakaan mereka yang terletak di atas gunung, berkomunikasi dengan pengguna, menjaga koleksi berharga, melakukan promosi, dan mencari cara agar perpustakaan tidak ditutup. Tidak hanya ketiga tokoh, masyarakat kota juga turut mendukung eksistensi perpustakaan.

This undergraduate thesis explain about the representation of public libraries in Kokoro Library animation series. This study is using semiotic method with Roland Barthes rsquo syntagmatic paradigmatic analysis. The result of this study is the public library described as very valuable part of the life of family in Japan. This supported by the roles of the three main characters as librarians that running their libraries located on the mountain, communicating with users, keeping valuable collections, promoting, and finding ways to protect the library from being closed. Not only the three main characters, urban society also supports the existence of the library."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Puti Andjani
"Penelitian ini membahas mengenai representasi atau gambaran pustakawan dalam memberikan layanan informasi kepada tunawisma yang ditampilkan dalam film The Public yang bergenre drama dan dirilis pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi Klaus Krippendorff. The Public merupakan film berdurasi 122 menit dan penelitian ini mengamati 9 adegan sebagai unit analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan peran pustakawan dalam memberikan layanan informasi kepada tunawisma menggambarkan sejumlah aspek penting seperti dapat diandalkan, inklusif, dan berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna perpustakaan. Selain menjalankan tugas sebagai penyedia layanan informasi, pustakawan juga memainkan peran penting sebagai negosiator konflik yang terjadi. Hal ini memberikan perspektif baru terkait tanggung jawab dan peran pustakawan dalam membantu pengguna perpustakaan.

This research discusses the representation of librarians in providing information services to homeless people as shown in the 2018 drama The Public. This research uses a qualitative approach with Klaus Krippendorff's content analysis method. The Public is a 122-minute film, this research examines 9 scenes as the unit of analysis. The results show that the role of librarians in providing information services to homeless people illustrates several important aspects such as being reliable, inclusive, and committed to providing the best service to library users. Apart from carrying out their duties as information service providers, librarians also play an important role as negotiators of conflicts that occur. This provides a new perspective regarding the responsibilities and roles of librarians in helping library users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>