Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Zainul Haq
"Studi ini bertujuan untuk memahami lebih jauh kehadiran tampilan seksual dan objektifikasi tubuh perempuan dalam permainan Honkai Impact, khususnya pada komunitas Honkai Impact Indonesia. Studi-studi sebelumnya telah menunjukkan adanya potensi dampak yang muncul dari hadirnya tampilan seksual dalam permainan terhadap sikap dan pandangan pemain. Melanjutkan penelitian sebelumnya mengenai tampilan seksual pada video game, penelitian ini menggunakan konsep hiperseksualisasi dan objektifikasi tubuh untuk menganalisis bagaimana karakter perempuan ditampilkan dalam permainan dan dampaknya terhadap persepsi pemain. Peneliti berargumen bahwa tampilan perempuan yang dibuat seksual secara berlebihan di dalam permainan mengkondisikan normalisasi tubuh perempuan sebagai objek seksual. Pengumpulan data penelitian dilakukan secara kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis isi diskusi dalam komunitas Honkai Impact Indonesia. Penelitian ini menemukan adanya proses penerimaan pemain dan komunitas mengenai tampilan seksual dalam permainan sebagai pengalaman kolektif, sehingga diskusi dan perbincangan pada bagian tubuh perempuan secara seksual dilihat sebagai hal yang wajar. 

This study aims to further understand the presence of sexualized portrayals and objectification of female bodies in the game Honkai Impact, particularly within the Indonesian Honkai Impact community. Previous studies have shown the potential impact that sexualized imagery in games can have on players' attitudes and perceptions. Building on previous research on sexualized image in video games, this study utilizes the concepts of hypersexualization and body objectification to analyze how female characters are portrayed in the game and their impact on players' perceptions. The researchers argue that the overly sexualized portrayal of women in the game conditions the normalization of women's bodies as sexual objects. Qualitative data for this research was collected through in-depth interviews, observations, and content analysis of discussions within the Indonesian Honkai Impact community. The study finds that players and the community as a whole tend to accept the sexualized portrayals in the game as a collective experience. Consequently, discussions and conversations about sexualized aspects of female bodies are seen as commonplace and normalized within the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresa Bianca Swasono
"Tulisan ini membahas seksualisasi karakter perempuan di dalam video game, khususnya Honkai Impact 3rd dan Genshin Impact dan dampaknya dalam memandang cosplayer perempuan. Tulisan ini adalah tulisan kualitatif dengan model deskriptif-eksplanatori. Hasil penelitian menemukan karakter perempuan masih kerap kali didesain berdasarkan male gaze dan diobjektifikasi. Ketika perempuan cosplay sebagai karakter video game yang diseksualisasi, batas antara fantasi dan realitas seolah kabur dengan adanya standar yang diimplementasikan bagi para penikmat video game terhadap cosplayer perempuan. Standar ini seringkali mengakibatkan adanya komentar dan lelucon seksis, bermakna kekerasan dan pelecehan seksual, juga menghina tubuh cosplayer. Penelitian menggunakan visual kriminologi yang telah diintegrasikan dengan feminis kriminologi agar mendapat cara pandang untuk masalah yang diteliti.

This research discusses the sexualization of female characters in video games, especially Honkai Impact 3rd and Genshin Impact, and their impact on viewing female cosplayers. This research uses a qualitative writing style with a descriptive-explanatory model. Results found that female video game characters are often designed based on the male gaze and are usually objectified. When women cosplay as sexualized video game characters, the boundaries between fantasy and reality seem to blur due to the standards implemented by video game enjoyers towards female cosplayers. These standards repeatedly result in sexist comments and jokes, sexual harassment remarks, and insults to the cosplayer's body. The research uses visual criminology integrated with feminist criminology to get a perspective on the problem of the study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mei, Liu Xiang
"Penelitian ini membahas tentang perbedaan representasi objektifikasi perempuan dalam humor seksual antara Tiongkok dan Indonesia, serta implikasinya terhadap persepsi sosial. Dengan menggunakan analisis kualitatif, studi ini membandingkan konten humor dari kedua negara, mengidentifikasi cara-cara perempuan diobjektifikasi dalam konteks budaya dan sosial yang berbeda. Di Indonesia, humor cenderung menggambarkan perempuan dalam peran domestik dan tradisional, sementara di Tiongkok, objektifikasi lebih eksplisit dan berfokus pada aspek seksual dan transaksional. Metodologi penelitian melibatkan analisis konten terhadap humor dalam media massa dan digital, dengan teori Avner Ziv tentang humor, teori objektifikasi Nussbaum dan Langton, dan perspektif feminisme serta teori kritis media sebagai kerangka teori. Hasil studi ini menyoroti bagaimana norma sosial dan nilai budaya mempengaruhi representasi objektifikasi perempuan dalam humor, serta dampaknya terhadap pandangan masyarakat terhadap perempuan, menunjukkan perlunya pemahaman kritis terhadap humor dalam konteks sosial dan gender yang lebih luas.

This research discusses the differences in the representation of women's objectification in sexual humor between China and Indonesia, and its implications on social perceptions. Utilizing qualitative analysis, the study compares humor content from both countries, identifying how women are objectified within different cultural and social contexts. In Indonesia, humor tends to depict women in domestic and traditional roles, whereas in Tiongkok, objectification is more explicit and focuses on sexual and transactional aspects. The research methodology involves content analysis of humor in mass media and digital platforms, employing Avner Ziv’s theory of humor, Nussbaum and Langton's objectification theory, and perspectives from feminism and critical media theory as the theoretical framework. The findings highlight how social norms and cultural values influence the representation of women's objectification in humor, and its impact on societal views of women, indicating the need for a critical understanding of humor within broader social and gender contexts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriza Ratno Saputra
"ABSTRAK
Jurnal ini berfokus pada objektifikasi potret tubuh perempuan telanjang pada karya grafis Anthon Beeke. Tiga karya grafis Studio Anthon Beeke yang menunjukkan potret tubuh perempuan telanjang dipilih karena poster-poster tersebut dianggap kontroversial untuk mempromosikan sebuah pentas teater. Melalui analisis deskriptif menggunakan pembacaan lima kode semiotik oleh Roland Barthes, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah objektifikasi tubuh perempuan dalam karya grafis Anthon Beeke yang kontroversial ini efektif untuk menarik perhatian pengamat dan membelokkan pola pikir publik dalam melihat tubuh telanjang dalam sebuah karya seni. Analisis leksia dimanfaatkan sebagai pengurai struktur sebelum pemaknaan, pemilihan leksia dibatasi pada penampakan figur tubuh telanjang dan tata letak ornamen dan tipografi. Dari analisis ditemukan bahwa Beeke berhasil menjadikan tubuh perempuan sebagai subjek dan bukan sekadar objek.

ABSTRACT
This paper examines objectification of naked female body portraits on Anthon Beeke s graphic work. Anthon Beeke s three graphic works showing portraits of naked female bodies were chosen because the posters were considered controversial to promote a theater performance. Through descriptive analysis using Roland Barthes's reading of five semiotic codes, this study aims to examine whether the objectification of the female body in Anthon Beeke s controversial graphic work is effective in attracting the attention of observers and deflecting the public mindset in seeing a naked body in an artwork. Analysis of lexia is used as a structural decoder to read the symbol purposes, lexia selection is limited to the appearance of naked body figures and the layout of ornaments and typography. From the analysis it was found that Beeke succeeded in making the female body a subject and not just an object."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Shafira
"ABSTRAK
Paprika merupakan sebuah film yang menceritakan bagaimana mimpi dapat mempengaruhi dunia nyata dan kesadaran orang-orang yang bermimpi. Mereka yang berada di dunia nyata dapat masuk ke dalam dunia mimpi, miliknya maupun milik orang lain dengan bantuan teknologi pada zaman tersebut. Dalam skripsi ini akan dibahas objektifikasi seksual terhadap perempuan yang terlihat dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori feminisme eksistensialis oleh Simone de Beauvoir yang mengatakan bahwa laki-laki adalah subjek dan memosisikan perempuan sebagai objek, juga teori male gaze oleh Laura Mulvey yang mengatakan bahwa perempuan dalam film merupakan hasil imajinasi laki-laki terhadap perempuan. Analisis akan dilakukan dengan sekuen-sekuen yang diambil dari film dan dialog yang diucapkan oleh para karakter. Hasil penelitian ini adalah dalam film Paprika, karakter laki-laki diperlihatkan sebagai subjek dengan perempuan sebagai objek erotis yang ada untuk memenuhi kebutuhan laki-laki, penonton maupun karakter laki-laki dalam film.

ABSTRACT
Paprika is a film about how dreams could affect the real life world and the consciousness of the people who dreamt. Those people in the real world could go into the dream world, their own or others rsquo , with the help of the technology at that time. This study is focusing on how sexual objectification of women is shown in the film. This research is based on existentialist feminism by Simone de Beauvoir which talks about man as subject and positioning the women as objects. Male gaze theory by Laura Mulvey is about how women in films are the embodiment of women in man rsquo s imaginations, is also used to see how women in film Paprika is shown as the erotic objects of man characters. The scenes and the dialogue in the films will be used for the analyzation. The researcher suggest that in Paprika, the man characters is shown as the subjects and women as erotic objects that exist for the need of man, as audience and as characters in the films. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arma Jala Vira Shanty
"ABSTRAK
Skripsi ini menjelaskan kajian kriminologi terhadap objektifikasi tubuh
perempuan yang terjadi pada model perempuan (Jessy dan Fei) sebagai penampil
dalam fenomena Sexy Car Wash. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode feminis yang bertujuan untuk melihat opresi tubuh perempuan
yang terjadi dalam praktik Sexy Car Wash. Peneliti menggunakan teori feminis
radikal untuk menjelaskan objektifikasi yang terjadi dan didukung oleh konsep
komodifikasi dan kapitalisme. Ditemukan bahwa model perempuan dalam Sexy
Car Wash terobjektifikasi secara seksual oleh sistem budaya patriarki yang
melekat pada hobi maskulin laki-laki, yaitu otomotif, yang dikomodifikasi oleh
kapitalisme. Pada akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa objektifikasi tubuh
perempuan pada Jessy dan Fei merupakan kejahatan terhadap perempuan karena
telah mengopresi tubuh perempuan sebagai objek hiburan semata dalam hobi
otomotif dan melahirkan adanya objektifikasi lanjutan yang terealisasikan dalam
escorting dan prostitusi online.

ABSTRACT
This study focus on women?s body objectification based on two case studies from two models (Jessy and Fei) as performers in the Sexy Car Wash phenomenon. This research used feminism method which aims to see women's body operation that occurs in Sexy Car Wash practice and discuss it in criminological perspectives. In discussion sesion, researcher used radical feminism theory to explain objectification that is supported by commodification and capitalism concepts. This research found that women models in the Sexy Car Wash are sexually objectified by patriarchy culture system that attached to men?s masculine hobby, which is automotive, that is commodified by capitalism. In the end, this research found that women?s body objectification againts Jessy and Fei is a crime againts women, because it has been oppressing the women?s body as an object of entertainment in automotive hobby and inflicts to their continued objectifications that are realized in escorting and online prostitution."
2016
S65744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigha Angel Winly Oktaviana
"Industri K-pop sudah tidak diragukan lagi ketenarannya dan menjadi salah satu fenomena global yang memiliki banyak peminat, terutama remaja. Namun, hal tersebut juga memicu banyaknya persaingan demi menarik perhatian publik. Perusahaan berlomba-lomba untuk mendebutkan boy atau girl grup dengan aturan yang cukup ketat. Girl idola contohnya, standar kecantikan seperti tubuh ideal, cantik, berkulit putih yang telah diterapkan pada industri K-pop secara tidak langsung menyebabkan adanya perilaku objektifikasi terhadap tubuh perempuan dan dijadikan sebagai objek untuk menyenangkan hasrat laki-laki. Penelitian ini berusaha untuk membongkar bagaimana objektifikasi dan seksualisai idola dapat terjadi dan kehidupan idola perempuan banyak disetir oleh perusahaan mereka. Dengan menggunakan teori politik seksual yang dikemukakan oleh Andrea Dworkin yang mana menyatakan pornografi menggambarkan laki-laki sebagai pria jantan yang mendominasi, sedangkan perempuan diperdagangkan, dikolektifikasi dan diobjektifikasi. Penulis berusaha untuk memperlihatkan bagaimana tubuh perempuan diperlakukan sebagai objek yang dapat dikomersialkan kepada publik dan digunakan untuk menarik perhatian masyarakat.
The K-pop industry has undoubtedly become a global phenomenon that has many fans, especially teenagers. However, it also triggers a lot of competition to attract public attention. Companies are competing to debut boy or girl groups with quite strict rules. Girl idols, for example, beauty standards such as ideal body, beautiful, white skin that have been applied to the K-pop industry indirectly lead to objectification behavior towards women's bodies and are used as objects to please men's desires. This research seeks to uncover how objectification and sexualization of idols can occur and the lives of female idols are largely driven by their companies. By using the theory of sexual politics put forward by Andrea Dworkin, which states that pornography depicts men as dominating males, while women are trafficked, collectivized and objectified. The author tries to show how women's bodies are treated as objects that can be commercialized to the public and used to attract public attention."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Khalil Ar Rahman
"Kasus kekerasan seksual yang banyak terjadi di Indonesia menarik perhatian peneliti untuk meneliti mengenai prediktor dari kekerasan seksual. Beberapa literatur terdahulu mengindikasikan adanya hubungan antara perilaku objektifikasi seksual dan sikap persetujuan seksual, serta antara perilaku kekerasan seksual dan sikap persetujuan seksual. Melihat adanya hubungan kedua variabel dengan sikap persetujuan seksual, peneliti menduga terdapat variabel yang dapat menjembatani hubungan di antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sikap persetujuan seksual sebagai mediator dalam hubungan antara perilaku objektifikasi seksual dan perilaku kekerasan seksual. Partisipan pada penelitian ini adalah 372 laki-laki dewasa muda heteroseksual yang tinggal di Indonesia dan pernah atau sedang menjalin hubungan romantis. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Aggressive Sexual Behavior Inventory milik Mosher dan Anderson (1986) untuk mengukur perilaku kekerasan seksual, Interpersonal Sexual Objectification Scale—Perpetration Version milik Gervais dkk. (2018) untuk mengukur perilaku objektifikasi seksual, dan Sexual Consent Attitude Scale milik Humphreys dan Herold (2007) untuk mengukur sikap persetujuan seksual. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dimensi Commitment Reduces Asking for Consent dari sikap persetujuan seksual dapat memediasi hubungan positif antara perilaku objektifikasi seksual dan perilaku kekerasan seksual, namun dimensi Asking for Consent First is Important dari sikap persetujuan seksual tidak dapat memediasi hubungan.

Sexual violence cases that prevalently happened in Indonesia draw researcher’s interest to study sexual violence's predictor. Literature indicates that there is relationship between sexual objectification behavior and sexual consent attitude, also between sexual aggressive sexual behavior and sexual consent attitude. Thus, researcher argues there is a variable that might be able to mediate the relationship between those two variables. This research aims to see the mediation role of sexual consent attitude in the relationship between sexual objectification behavior and aggressive sexual behavior. Participant of this study is 372 heterosexual young adult male that lives in Indonesia and had been or currently involved in a romantic relationship. This research used Mosher and Anderson’s Aggressive Sexual Behavior Inventory (1986) to measure aggressive sexual behavior, Gervais et al.’s Interpersonal Sexual Objectification Scale—Perpetration Version (2018) to measure sexual objectification behavior, and Humphreys and Herold’s Sexual Consent Attitude Scale (2007) to measure sexual consent attitude. The result shows Commitment Reduces Asking for Consent dimension from sexual consent attitude is able to mediate the relationship between sexual objectification behavior and aggressive sexual behavior, meanwhile Asking for Consent First is Important dimension from sexual consent attitude is not able to mediate the relationship."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Marina Claudia
"ABSTRAK
Tubuh perempuan seringkali menjadi poin penting dalam suatu iklan yang digunakan untuk menarik perhatian masyarakat, bahkan pada iklan yang tidak memiliki ikatan langsung dengan tubuh perempuan. Penempatan perempuan sebagai objek, atau dikenal dengan istilah objektifikasi, menjadi fokus penelitian ini. Dengan menganalisis iklan sebuah produk minuman kopi instan dalam kaleng, „K-fee turbo drink‟, penelitian ini membuktikan adanya objektifikasi terhadap tubuh perempuan dalam iklan tersebut. Analisis terhadap iklan yang menjadi korpus data penelitian ini memperlihatkan adanya objektifikasi seksual terhadap tubuh perempuan. Penelitian ini mendasari analisis dengan pemikiran Martha C. Nussbaum mengenai objektifikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tekstual, yaitu dengan menganalisis gambar dan teks dalam iklan „K-fee turbo drink‟.

ABSTRACT
Women‟s body are frequently positioned as the selling point in advertising. Female‟s body is projected as sexual object to attract people‟s attention. Sexual objectification to women‟s body is the focus of this research. By analizing an advertisement of instant coffee, „K-fee turbo drink‟, this research aims to see how female‟s body part is used to attract people‟s attention and how it is presented and positioned equally with canned coffee. The method used in this research is textual analysis, within the framework of Nussbaum‟s theory objectification. The potrayal of female‟s body part in this advertisement shows how objectified women is reduced to nothing more than object to draw mass attention and sell products."
Depok: [;, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Carina Putri Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kekerasan seksual terhadap perempuan, khususnya dalam bentuk pemerkosaan, merupakan masalah serius yang terjadi di Indonesia. Meskipun demikian, masih belum tercipta kondisi yang mendukung bagi korban karena adanya penerimaan mitos pemerkosaan. Studi ini dilakukan untuk menguji peranan seksisme ambivalen dan objektifikasi seksual terhadap perempuan dalam memprediksi penerimaan mitos pemerkosaan pada mahasiswa laki-laki di wilayah Jabodetabek. Hasil menunjukkan bahwa seksisme ambivalen ? = 0,412, t 2, 272 =8,118.

Sexual violence against woman, particularly in the form of rape, is a serious problem that occurs in Indonesia. However, the condition for rape victim is still not supporting enough because of rape myth acceptance. This study is conducted to examine the role of ambivalent sexism and sexual objectification of women to predict rape myth acceptance among male college student in Jabodetabek region. The result shows that ambivalent sexism 0,412, t 2, 272 8,118."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>