Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kiara Dwileysia Hamzah
"Propaganda perang yang terjadi sejak Perang Dunia II telah menjadi fenomena polarisasi masyarakat yang mengakibatkan destruksi di dunia. Melihat dampaknya, Perserikatan Bangsa Bangsa berupaya untuk membentuk deklarasi media massa untuk memperbaiki kualitas publikasi media melalui nilai-nilai positif. Melalui deklarasi, beberapa akademisi perdamaian mulai mencapai kesadaran untuk mengembangkan jurnalisme perdamaian. Secara praktik dan teoritis dikembangkan dengan baik, dan dituangkan pada penulisan jurnal maupun buku. Sejauh ini jurnalisme perdamaian mulai diakui oleh banyak jurnalis maupun akademisi, akan tetapi kehadirannya di media masih kalah kentara dengan jurnalisme perang dan jurnalisme umum. Melalui premis sebelumnya, penulisan ini berusaha untuk mengulik bagaimana perkembangan jurnalisme perdamaian dari waktu ke waktu, beserta dengan gambaran dinamika di media umum. Untuk menelusuri topik, penulis memungut 45 literatur dan menggunakan metode taksonomi sebagai alat pemilihan tema. Berdasarkan penemuannya, terdapat tiga tema utama yang kentara dalam penulisan jurnalisme perdamaian, terdiri dari (1) Konseptualisasi Jurnalisme Perdamaian;  (2) Musuh Jurnalisme Perdamaian; dan (3) Jurnalisme Perdamaian dalam Konflik Kontemporer. Berdasarkan temuan, sebagian besar penulisan JP dikaji oleh negara Barat. Kajian jurnalisme perdamaian kurang lebih berfokus pada konflik-konflik di negara berkembang atau negara miskin. Jurnalisme perdamaian juga bergantung pada masing-masing kemampuan jurnalis. Oleh karena itu, penulisan ini perlu menggaris bawahi kesenjangan dalam penulisan, praktik, dan teori dari JP, dan dievalusai kembali apa yang menjadi penting dalam JP.

The war propaganda that has been occurring since World War II has become a phenomenon of societal polarization, resulting in destruction worldwide. Recognizing its impact, the United Nations has made efforts to establish a declaration on mass media to improve the quality of media publications through positive values. Through this declaration, peace academics have begun to raise awareness and develop peace journalism. It has been well-developed both in practice and theory, reflected in journal articles and books. So far, peace journalism has gained recognition among many journalists and academics, although its presence in the media is still less prominent compared to war journalism and mainstream journalism. Building upon the aforementioned premise, this writing aims to delve into the development of peace journalism over time, along with an overview of dynamics in mainstream media. To explore the topic, the author gathered 45 pieces of literature and utilized the taxonomy method as a tool for selecting themes. Based on the findings, three main themes emerged in peace journalism writing, (1) Conceptualization of Peace Journalism, (2) Enemies of Peace Journalism, and (3) Peace Journalism in Contemporary Conflicts. It was discovered that the majority of peace journalism studies were conducted by Western countries. The focus of peace journalism research primarily revolved around conflicts in developing or impoverished countries. Furthermore, peace journalism is also dependent on the capabilities of individual journalists. Therefore, this writing emphasizes the gaps in writing, practice, and theory within peace journalism and reevaluates what is essential in peace journalism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Esai ini membahas mengenai kegagalan media dalam mengimplementasikan model peliputan jurnalisme damai dalam konflik horisontal di Maluku dan konflik vertikal di Aceh...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Shifa Azzahra
"Studi ini mendeskripsikan pembingkaian kejahatan perang pada konflik militer antarnegara dalam penerapan prinsip-prinsip jurnalisme damai pada pemberitaan di Kompas.com. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif dengan metode analisis pembingkaian Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembingkaian yang digunakan pada pemberitaan tentang kejahatan perang sebagai isu kemanusiaan ataupun merugikan bagi warga sipil. Namun, artikel berita masih lekat dengan pembingkaian berita sumber rujukan dan prinsip jurnalisme damai masih kurang diterapkan pada beberapa artikel berita, sehingga organisasi media harus lebih memperhatikan aspek-aspek pembingkaian agar dapat merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan, terutama perdamaian.

This study describes the framing of war crimes in interstate military conflicts in the application of the principles of peace journalism in news reporting on Kompas.com. This research is a descriptive, qualitative research conducted with the Entman framing analysis method. The results of the study indicate that the war crimes are framed as a humanitarian issue or detrimental to civilians. However, news articles are still framed similarly to its reference sources and the principles of peace journalism are not as thoroughly applied in several news articles, so media organizations must pay more attention to aspects of framing in order to reflect humanitarian values, especially peace."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izza Namira
"Terlepas dari perkembangannya yang pesat hingga saat ini, jurnalisme perjalanan masih dianggap tidak serius dibandingkan dengan karya jurnalisme lainnya. Padahal, jurnalisme ini memiliki satu dimensi yang membedakannya dengan yang lain, yaitu representasi budaya. Jurnalisme perjalanan memiliki fungsi untuk menggambarkan budaya dari tempat yang dikunjungi kepada khalayaknya. Namun, fungsi ini masih belum sepenuhnya dijalankan. Berbagai literatur dan penelitian terdahulu mengatakan bahwa jurnalis masih sering mengabaikan dimensi ini dalam karya mereka. Melihat kecenderungan tersebut, jurnal ini membahas bagaimana representasi budaya yang seharusnya dijalankan oleh para jurnalis. Melalui studi literatur yang dilakukan, terdapat empat aspek utama dari representasi budaya, yaitu memberikan suara kepada masyarakat lokal, mendeskripsikan destinasi, menjelaskan kebudayaan dan maknanya, serta memperbaiki stereotip dan prasangka. Keempat aspek tersebut diiringi dengan perspektif yang kritis dalam mindset jurnalis untuk dapat membuat karya jurnalisme perjalanan yang akurat dan dapat memberikan pendidikan kepada publiknya. Dengan demikian, karya tersebut dapat membantu khalayak untuk memahami budaya dan keunggulan dari tempat yang dikunjungi, serta mengurangi perasaan 'us' versus 'them'.

Despite the rapid development until today, travel journalism is still being seen less serious than other kind of journalism. However, this journalism actually has one different dimension, that is cultural representation. Travel journalism has a function to depict the culture from where the journalist travel to. In contrary, this function has not yet fully implemented in many of travel journalism works. Many literatures and researches explain that journalists often ignore this dimension in their works. Seeing this trend, this journal will discuss how cultural representation should be done by journalists. Based on the literature studies that has been done, there are four main aspects of cultural representation. Those are giving voice to the locals, describing destinations, explaining the cultures and its meaning, and ameliorating stereotypes and prejudices. Those four aspects should be accompanied by critical perspective in journalists’ mindset in order to make more accurate travel journalism works and also provide education to the public. Therefore, it can help the public to understand other cultures as well as the destinations, and to decrease the feeling of 'us' versus 'them'."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Filsafat UI press, 2007
305.4 WOM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Filsafat UI Press, 2007
305.4 Wom
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Departemen Filsafat FIB-UI, 2007
305.4 WOM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sasti Hapsari Nurdiana
"ABSTRAK
Analisis Situasi: Jakarta selain sebagai pusat pemerintahan juga merupakanpusat hiburan yang memiliki berbagai daya tarik wisatasalah satunya pariwisata makanan atau gastronomi dengan menawarkan hampir 4.000 gerai makanan. Perkembanganteknologi dan informasi yang cepat juga berpengaruh pada bidang kuliner yang mendorong perilaku generasi mudalebih suka makan di luar rumah dengan mencari referensi gerai makan di internet. Namun, masyarakat membutuhkanlebih dari sekedar referensi. Hal yang terjadi dengan banyaknya referensi gerai makan atau makanan menimbulkan efek konsumtif bagi masyarakat, karena kebanyakan hanya menyajikan makanan tanpa disertai sisiedukasinya. Media baru jurnalisme makanan ini dengan lingkup Jakarta dapat menjadi upaya dalam memberikan informasi akurat dan komprehensif tentang makanan danmemberikan manfaat positif bagi masyarakat. Manfaat dan Tujuan: Pengembangan Prototipe: Memberikan informasi komprehensif dan aktual mengenaimakanan di Jakarta kepada masyarakat. Tujuannya adalahmenjadi pionir media jurnalisme makanan dengan formatmobile-app yang mudah diakses, dinamis, interaktif,menarik serta menawarkan informasi yang komprehensif. Prototipe yang Dikembangkan: Jakartagastro adalah media jurnalisme makanan berbasis mobile-application yang memiliki wilayah cakupan Jakarta. Media ini memiliki berbagai konten yang dibutuhkan khalayak diantaranya liputan terkini, informasi umum gerai makanan, ulasan, resep, nutrisi, dan latar belakang sejarah suatu makanan. Evaluasi: Pre-tes dilakukan sebelum situs diluncurkan denganmenyebarkan kuesioner langsung kepada khalayak. Evaluasi khalayak hampir sama dengan pre-test dilakukan untuk melihat kepuasan khalayak terhadap situs. Evaluasi input, output, dan outcome akan dilakukan dengan analisislaporan divisi serta survei khalayak setiap empat bulan. Anggaran: Anggaran Pembuatan Prototipe Rp 745.000. Investasi Awal Rp 79.067.000Total Pengeluaran Bulanan Rp 139.000.000Total Pengeluaran 1 Tahun Rp 1.602.000.000Perkiraan Pendapatan Tahun Pertama Rp 325.596.000. Perkiraan Pendapatan Tahun Kedua Rp 1.883.400.000.

ABSTRACT
Situation Analysis: Jakarta as the central government, also holds a role as thecenter of entertaiment with various tourism attractions. Oneof tourism attractions is its gastronomy tourism, providingalmost 4000 outlets. Rapid development of technology andinformation also give massive effect to gastronomy industry. It drives people to go eating out more often andusually using the internet as their reference. But, peopleneed more than reference. Sadly, people become moreconsumptive, because the references only cover about theproducts and overlook its educative role. New food journalism can be a platform for giving accurate and comprehensive information about food and positive impactto society. Benefits and Goals of Developing Prototype: To give comprehensive and actual information related tofood in Jakarta. The objective is to be pioneer as a dynamicand interactive food journalism media.Developing Prototype: Jakarta gastro is mobile app basis food journalism mediawith coverage in entire Jakarta. This media provides actualinformation, recipe, nutrition, related to food. Evaluation: The pre test will be conducted before the site is launched bydistributing questionnaires directly to the audience.Evaluation of the audience is almost the same as the pre test. It will be conducted to see the satisfaction of the audiencefor the site. Evaluation of inputs, outputs, and outcomes willbe conducted by analyzing reports of division and surveysevery four months. Budgeting: Protoype development budget Rp 745.000Initial Investments Rp 79.067.000. Total monthly expenses Rp 139.000.000. Expenses in a year Rp 1.602.000.000Predicted income first year Rp 325.596.000. Predicted income second year Rp 1.883.400.000 "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lee Seong Geun
"Sejak 2018, aliran perdamaian positif terus berlanjut di Korea. Namun demikian, Asia Timur Laut masih memiliki faktor konflik Perang Dingin seperti konfrontasi ideologis, perpecahan, perselisihan wilayah dan ras senjata. Secara khusus, persaingan hegemonik antara Cina dan Amerika Serikat merupakan ancaman terbesar bagi tatanan internasional di Asia Timur Laut. Di satu sisi, ada semangat perdamaian berdasarkan rekonsiliasi dan kerja sama, tetapi di sisi lain, konfrontasi dan konflik terus berlanjut. Selain itu, arah dan langkah-langkah khusus untuk stabilitas di Asia Timur Laut masih kurang.
Dalam tulisan ini, Perpetual Peace dari Kant ditetapkan sebagai kerangka struktur utama, dianalisis kembali sesuai dengan situasi saat ini, dan literatur terkait ditinjau untuk menganalisis kemungkinan promosi perdamaian di Asia Timur laut. Tulisan ini mengulas dan menganalisis literatur untuk melihat apakah tiga artikel definitif Kant yang efektif dalam Situasi Asia Timur Laut. Selain itu, berdasarkan ini, meninjau dan menganalisis literatur tentang apa yang harus dilakukan Korea untuk mempromosikan perdamaian di Asia Timur Laut dan hubungan apa yang harus dibangun dengan negara-negara tetangga.

Since 2018, the flow of positive peace has continued in Korea. T However, Northeast Asia still has Cold War conflict factors such as ideological confrontation, division, territorial disputes and arms races. In particular, hegemonic competition between China and the United States is the biggest threat to the international order in Northeast Asia. On the one hand, there is a spirit of peace based on reconciliation and cooperation, but on the other hand, confrontation and conflict continues. In addition, specific directions and steps for stability in Northeast Asia are lacking.
In this paper, Perpetual Peace from Kant is established as the main structural framework, analyzed again according to the current situation, and related literature is reviewed to analyze the possibility of promoting peace in Northeast Asia. This paper reviews and analyzes the literature to see whether Kant's three definitive articles are effective in the Northeast Asian Situation. In addition, based on this, reviewing and analyzing the literature on what Korea must do to promote peace in Northeast Asia and what relations should be established with neighboring countries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Inu Kertapati
"Penulisan skripsi mengenai program bantuan Peace Corps di Indonesia ini ditujukan untuk melengkapi tentang sejarah hubungan Indonesia-Amerika Serikat. Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penulisan ini juga menggunakan sumber lisan seperti wawancara untuk mendukung sumber-sumber tertulis yang telah digunakan. Misi Perdamaian Peace Corps di Indonesia pada tahun 1963-1965 merupakan kebijakan bantuan luar negeri Amerika Serikat pada masa Presiden John F. Kennedy. Bantuan Peace Corps di Indonesia meliputi pengiriman sukarelawan pelatih-pelatih olahraga dan guru bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan pemuda-pemudi Indonesia serta membangun hubungan persahabatan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Sayangnya aktivitas sukarelawan Peace Corps di Indonesia tidak dapat diselesaikan karena munculnya ancaman gerakan demonstrasi simpatisan komunis terhadap orang-orang Amerika di Indonesia pada tahun 1964-1965. Di balik terbatasnya aktivitas sukarelawan dalam membantu masyarakat Indonesia pada saat itu, Peace Corps telah memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar bantuan, yaitu membangun persahabatan Indonesia - Amerika Serikat melalui pendekatan personal.

The aim of this mini thesis about Peace Corps program aid in Indonesia is to make a contribution in historiography of Indonesia-United States relation. This historiography was done with using historical method which contains of four steps, heuristic, critic, interpretation, and historiography. It also use oral sources such as interview to support written sources (books, article, etc) that had been used before. Peace Corps in Indonesia 1963-1965: Peaceful Mission was one of the United States foreign assistance policies in John F. Kennedy's administration. Peace Corps assistance in Indonesia comprise of sending volunteers such as sports coaches and English teachers to improve Indonesian youth ability and also build a good friendship between Indonesia and United States of America. Unfortunately, the Peace Corps volunteer activity in Indonesia had to be suspended in early of 1965 because the protest that emerged toward American peoples in Indonesia in year 1964-1965. In spite of the volunteer's limited activity when assisting Indonesian society at that moment, Peace Corps had given something more than aid, which is to building up Indonesia - United States friendship through personal approach."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S79
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>