Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shaula Felicia Isma Iliyya
"Pelaksanaan investigasi diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Management K3. Berdasarkan data statistik Marine Industrial Accident, Departemen Kelautan Hongkong tahun 2016 telah terjadi sebanyak 76 kasus kecelakaan kerja pada bagian pengangkatan bongkar muat pelabuhan. Kecelakaan kerja tersebut terdiri dari 60 kasus kecelakaan minor, 15 kasus kecelakaan serius dan 1 kasus kecelakaan fatal. Angka kecelakaan yang terjadi pada wilayah PT X cukup tinggi. Pelaksanaan investigasi yang baik dapat menghindarkan dari tindakan korektif yang tidak lengkap, salah arah, dan tertundanya perbaikan. Penelitian ini memberikan gambaran pelaksanaan investigasi kecelakaan pada PT X. Penelitian ini mengadaptasi model dari Benner and Rimson dengan menggunakan wawancara, telaah dokumen, dan observasi sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kekurangan pada proses input karena belum menyeluruhnya pelatihan pada investigator dan pada proses output karena data yang kurang lengkap pada penulisan deksripsi. Sedangkan dalam proses operasi dan feedback secara keseluruhan sudah berjalan baik.

The implementation of the investigation is regulated based on Government Regulation Number 50 of 2012 concerning K3 Management Systems. Based on Marine Industrial Accident statistics, the Maritime Department of Hong Kong in 2016 there were 76 cases of work accidents in the loading and unloading section of the port. The work accident consisted of 60 minor accident cases, 15 serious accident cases and 1 fatal accident case. The number of accidents that occurred in the PT X area was quite high. Implementation of a good investigation can avoid incomplete corrective action, misdirected, and delayed repairs. This study provides an overview of the implementation of accident investigations at PT X. This research adapts the Benner and Rimson model by using interviews, document review, and observation as data collection methods. The results showed that there were deficiencies in the input process due to incomplete training of investigators and in the output process due to incomplete data in writing descriptions. While the process of operation and feedback as a whole has been going well."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darius Agung Prata
"Tesis ini membahas tentang evaluasi kegiatan investigasi kecelakaan yang dilakukan di PT. HPU pada tahun 2018. Jenis penelitian termasuk penelitian kualitatif dengan pendekatan phenomology. Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil implementasi metode investigasi dua level yang digunakan semenjak tahun 2015. Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara teoritis, metode investigasi yang diterapkan masih masuk ke dalam metode investigasi yang sesuai berdasarkan karakteristik sistem pada industri tambang. Dalam proses investigasi insiden terlihat bahwa kegiatan investigasi belum berjalan sesuai dengan tujuan implementasi investigasi kecelakaan dua level. Investigator masih belum begitu sempurna dalam memahami penggunaan metode investigasi level dua akibat pengaruh dari metode investigasi level pertama yang sudah sangat dikuasai. Dan pada komponen output, terlihat bahwa metode investigasi level dua mampu secara lebih baik menghasilkan laporan yang dapat menggambarkan faktor penyebab kecelakaan secara lebih lengkap dibandingkan metode level pertama. Dalam pelaksanaan kegiatan investigasi, metode level kedua masih memerlukan adanya panduan yang lebih jelas bagi investigator untuk memudahkan dalam penggunaannya. Perlu juga dilakukan peningkatan pengetahuan bagi investigator untuk lebih memahami model yang melandasi metode investigasi yang digunakan.

This thesis discusses the evaluation of accident investigation activities conducted at PT. HPU in 2018. The type of the research is qualitative research with phenomology approach. The purpose of this research is to describe the result of the implementation of two-level investigation method used since 2015 in PT. HPU, with interview and document observation as a research tools. From the results of the research it is known that based on theoretically, the investigation methods applied still suitable with appropriate investigation method characteristics of the mining industry system. In the investigation process, it is showing that the investigation activities have not been run in accordance with the purpose of the implementation of two-level accident investigation. There is lack of understanding about how to apply the second-level investigation methods by investigator due to the influence of the already highly-trained first-level investigation methods in the past. On the output component, it is showing that the second-level investigation methods are able to better generate reports that can be illustrate the accident causal factors more comprehensive than the first level methods. In the investigation process, the second level methods still requires a guidance about how the methods should be implementing in the investigation activities. It is also necessary if an investigator having better understanding about the underlying model as a basic model framework for the investigation methods.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marita Rani
"Kecelakaan kerja di PTSI Cilegon Factory terus terjadi berulang setiap tahunnya walaupun perusahaan telah mengimplementasikan sistem manajemen K3 berdasarkan PP 50 tahun 2012 dan OSHAS 18001 selama kurang lebih delapan tahun. Untuk mengendalikan insiden kecelakaan yang terus berulang maka diperlukan analisis mendalam terkait penyebab kecelakaan di PTSI Cilegon Factory, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindarkan dengan adanya tindakan pengendalian.
Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor apa saja yang merupakan penyebab kecelakaan kerja terus terjadi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode penelitian campuran metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif yaitu analisa data sekunder berupa laporan kejadian kecelakaan, laporan klinik dan laporan investigasi. Metode kualitatif dengan observasi di lingkungan kerja dan wawancara mendalam terhadap pekerja, supervisior dan manajer.
Hasil penelitian kuantitaif didapatkan dari data sekunder bahwa faktor penyebab kecelakaan terbesar adalah slip kegagalan keterampilan karena tidak fokus dan pelanggaran yang segaja di lakukan oleh pekerja. Hasil ini sebanding dengan faktor kerusakan alat atau mesin yang digunakan. Hasil penelitian kualitatif didapatkan bahwa faktor penyebab utama adalah pekerja yang tidak fokus dalam bekerja karena keterbatasan waktu, serta kurangnya pengawasan supervisior terhadap prosedur kerja dan keadaan alat kerja.Kata kunci : Kecelakaan, Gambaran Kecelakan Kerja, Faktor Kecelakaan Kerja.

Accidents at PTSI Cilegon Factory continue recuring every years even though the company has implemented occupational health and safety management system based on PP 50 tahun 2012 and OSHAS 18001 for about eight years. To control the incident of accidents that continue to repeat the necessary in depth analysis of the causes of accidents in PTSI Cilegon Factory, so that workplace accidents can be avoided with the existence of control measures.
This thesis aims to analyze about the factors are causes of recurrent work accidents. This research is descriptive with research method of mixed quantitative method and qualitative method. Quantitative method is analiyze secondary data of accident reports, clinical reports and investigative reports. Qualitative method with workplace observation and in depth interviews of workers, supervisors and managers.
The result of quantitative research from the secondary data that the biggest causes of accidents is a slip failure skills because not focus and workers deliberately have violations. This result is balance about the damage factors of the tool or machine have used. The result of qualitative research are found that the main causes factor are the worker not focus when working and have a limited time, and the lack of supervision on work procedure and the state of the work tool.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Ryan Putra
"Pada masa sekarang kendaraan merupakan sarana yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan manusia untuk berpindah tempat amaun memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan lebih efektif dan efisien. Teknologi yang terus berkembang telah mendorong terciptanya kendaraan yang bertenaga besar dan berkecapatan tinggi jauh dari kemampuan manusia. Kecepatan yang tinggi serta tenaga yang besar inilah yang menjadi bahaya utama dan menjadikan berkendaraan merupakan kegiatan yang mengandung resiko kecelakaan yang cukup besar.
Penelitian dilakukan di PT Pertamina EP area Jambi yang melibatkan kendaraan operasional yang digunakan. Operasi kendaraan ini menjadi perhatian karena adanya peningkatan angka kecelakaan yang terjadi.
Berangkat dari permaslahan diatas dilakukan penelitian dengan tujuan mendapatkan gambaran besar peranan faktor yang berhubungan dengan kecelakaan bermotor di area operasional PT Pertamina EP Jambi antara fain faktor Unsafe Action, Unsafe Conditon serta Law Inforecement
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan disain cross sectional, yakni mengambil data pada sesuatu waktu (one point in time), dirnana pengumpulan data dan observasi dilakukan dalam waktu bersamaan.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya faktor-faktor yang cukup menonjol peranannya dalam kecelakaan bermotor di area operasional PT Pertamina EP Jambi dan tinjuauan lebih lanjut terhdap faktor2 yang rnenonjoi tersebutmengarah kepada 2 hal pokok yang perlu ditingkatkan yaitu perilaku pengemudi dan kondisi tidak aman.

Currently the use of vehicles is becoming integrated with daily life activities of people.this situation is related to the need of people to have reliable of transportation which ins more effective and efficient for moving and objects or goods or other else from one place to another technology development has invited vehicles, which having great power and capable to move faster. Consequently, these great power speed are major hazard lead to accident during its operation.
Research has conducted at PT Pertamina EP area of Jambi entangling vehicle of used operational. This Vehicle operation become attention caused by improvement of accident number that happened.
Starting from the above problern, this research is carried out to achive the objective to have a view regarding the contribution of each factor to the accident of motor vehicle at Operation area PT PERtamina EP Jambi e.g Unsafe Action,Unsafe Condition, and Law Inforcement.

This research use quantitative approach and qualitative designed by sectional cross, namely take data at something time ( time in point one), where data collecting and observation conducted during at the same time.
The conclusion of this research shown that the prominent factors are strongly contributed in motor vehicle in Operation area PT PERtamina EP Jambi. Further classification concluded that 2 major factors, driving behavior and unsafe condition should be improved.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesslyn
"ABSTRAK
Cedera jari dan tangan sangatlah umum terjadi pada Divisi Maintenance. Hal ini dikarenakan tipe pekerjaan pada Divisi Maintenance adalah pemasangan dan pelepasan komponen yang bervariasi tahapannya, pekerjaan dilakukan saat berjalannya proses, menggunakan mesin yang rumit dan bekerja dengan tekanan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran kecelakaan kerja dan analisis penyebab kecelakaan kerja pada insiden cedera jari dan tangan di Divisi Maintenance PT X. Penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran (mixed method research) yang diawali dengan pengumpulan 102 data kecelakaan kemudian wawancara mendalam pada 6 orang yang mengalami cedera jari dan tangan, pengawas dan manajemen. Penyebab langsung paling banyak adalah tidak mengetahui adanya potensi bahaya, mengambil keputusan yang tidak tepat dan penggunaan perkakas secara tidak tepat. Penyebab dasar paling banyak adalah pengembangan PSP yang tidak memadai, perilaku aman yang penting tidak cukup diidentifikasi. Pekerja masih kurang memiliki kesadaran terkait kesehatan dan keselamatan kerja. Peran supervisor dalam mencegah kecelakaan adalah dengan mengingatkan pekerja terkait aspek keselamatan. Manajemen berperan dalam membuat dan mengembangkan prosedur kerja dalam mencegah kecelakaan.

ABSTRACT
Hand and finger injuries commonly happen in maintenance division. This happen because type of work in maintenance division have various stage, working alongside a running process, using complicated machinery, and time contraints. The objective of this study was to describe occupational accident and analyze accident causes hand and finger injury in Maintenance Division PT X. This research use mixed method research, that start with collecting accident data and in depth interview to 6 person hand and finger injuried, supervisor and management. The most direct causes were lack of knowledge of hazards present, improper decision making or lack of judgement, and improper use of tools. The underlying causes were inadequate development of policies / standards / procedures and inadequate identification of critical safe behaviors. Workers have inadequate awareness to health and safety. The roles of supervisor are reminder workers about safety issues. Management have made and developed work procedure to prevent accident.
;;
"
Lengkap +
2016
S64749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Miranti K.
"Kecelakaan kerja yang ada di Indonesia terjadi karena beberapa faktor diantaranya yaitu adanya penggunaan mesin, radiasi, peralatan listrik, bahan kimia dan sebagainya. Selain itu, kecelakaan juga terjadi karena adanya perilaku manusia sebagai pekerja. Perilaku tersebut terbentuk oleh persepsi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pekerja PT. PX terhadap faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan di tempat kerja, tahun 2012.
Penelitian ini mengacu pada teori human factors yaitu model SHEL (Software, Hardware, Environment,Liveware) yang mana kecelakaan dipengaruhi oleh adanya peraturan, mesin, lingkungan dan Manusia. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan metode pengumpulan data primer (kuesioner dan wawancara) dan data sekunder. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang diteliti adalah pekerja PT. PX yang berada di daerah Jakarta Pusat dan Cilegon. Sampel ini diambil dari 96 responden yang mengisi kuesioner dan 6 orang yang diwawancarai.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner menunjukkan sebanyak 52,1% pekerja memiliki persepsi tidak setuju terhadap peraturan sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja, sebanyak 68,8% pekerja memiliki persepsi tidak setuju terhadap manusia sebagai faktor kecelakaan kerja. Namun, sebanyak 96,6% pekerja memiliki persepsi setuju terhadap peralatan dan lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi kejadian kecelakaan di tempat kerja. Sedangkan dari hasil wawancara, empat sampai lima orang mengatakan bahwa faktor peraturan, peralatan, lingkungan, dan manusia dapat mempengaruhi kejadian kecelakaan kerja.

Occupational accident in Indonesia is happened due to several factors, such as: the use of machines, radiation, electrical equipment, chemicals and so on. In addition, accidents also occur because of human behavior as a worker. It is formed by one's perception. This research aims to know the perceptions of PT. PX employee to the factors that impact accidents at workplace in 2012.
This research is using the theory of human factors, model of Shel (Software, Hardware, Environment, Liveware), which accident is influenced by the presence of regulatory, machinery, human, and environment. The design uses a cross sectional study with primary data collection methods (questionnaires and interview) and secondary data. Sampling was taken by using simple random sampling technique. Studied samples were 96 workers of PT. PX which located in Central Jakarta and Cilegon. These samples were taken from the 96 respondents who filled out questionnaires and interviewed of 6 people.
Results of the research showed that 52.1% of workers not agree to the rules of perception as a factor that affects the incidence of workplace accidents, 68.8% of workers not agree to the human perception as a factor of workplace accidents. However, 96.6% of workers agree to the equipment and the perception of the environment as factors that affect the incidence of workplace accidents. While from the results of interview, four to five people said that the regulatory factors, equipment, environment, and humans can affect the incidence of workplace accident.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budisetiawan Muchtar
"Latar belakang: Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan akibat dari kerja yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kecelakaan kerja dan mengetahui hubungan aspek perilaku pekerja serta faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja industri minyak dan gas bumi (migas) di Kalimantan sehingga dapat dilakukan upaya. pcncegahan untuk menurunkan angka kecelakaan kerja.
Metode: Studi potong lintang dilakukan pada bulan November 2009 terhadap 364 responden di bagian operation yang bekerja selama bulan Januari-September 2009. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuesioner pada pekenja maupun supervisor. Hubungan antara umur, pendidikan, masa kerja, status perkawinan, status kepegawaian, lama kerja, kerja safety, status kesehatan, perilaku, pengetahuan sqkzy, pelatihan keselamatan kerja, supervisi, tanda peringatan, bising, panas dan keadaan Iingkungan kenja Iainnya dianalisis statistik secara univariat, bivariat dan regresi Iogistik.
Hasil: Prevalensi keoelakaan kerja 5.7% yang terdiri dari kecelakaan kexja ringan sebesar 3.3% dan near miss 2.4%. Dari analisis mullivariat didapat hubungan bemmkna antara kejadian kecelakaan kezja dan variabel kenja shw (OR=1 1.9; CI 95% 2.2-49.9), at risk behavior (OR=8.4; CI 95% 1.9-36.6), pengctahuan safézy kurang (OR=9.3; Cl 95% 2.0-44.l), myop (OR=45.0; Cl 95% 2.9-70l.3), masa kerja antara 5-I0 tahun (OR=0.I; CI 95% 1.9-36.6), dan kebisingan (OR=3.4; CI 95% 1.9-36.6).
Kesimpulan: Prevalcnsi kecelakaan kenja 5.7% dan kerja .shw merupakan faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja.

Background: Work accident is an unexpected or unwanted event from work which is related to work in company. The purpose of this research is to know the prevalence of work accident and to determine relationship between behavior aspect of workforce and other factors which could influence the occurence of work accident to oil and gas workforce in Kalimantan, so that preventive efforts to reduce the number of work accident can be performed.
Method: A cross-sectional study was perfonned in November 2009 to 364 workforces of Operations Department who had worked during January-September 2009. The data was compiled through interviews and questionnaires to the workforce and supervisors. Relationship between age, education, tenure, marital status, employment status, length of work, work-shift, health status, behavior, safety knowledge, safety trainings, supervision, warning signs, noise, heat and other work environment condition were analyzed statistically by univariate, bivariate and logistic regression.
Result: Work accident prevalence of 5.7%, consists of minor work accident of 3.3% and near-miss of 2.4%. From multivariate analysis, it was identified that there is a significant relationship between work accident and work-shift (0R=l 1.9; CI 95% 2.2- 49.9), at risk behavior (OR=8.4; CI 95% 1.9-36.6), lack of knowledge on safety (OR=9.3; CI 95% 2.0-44.l), myop (OR=45.0; CI 95% 2.9-7013), tenure between 5-10 years (OR=0.1; CI 95% l.9-36.6), and perception of noise (OR=3.4; CI 95% 1.9-36.6).
Conclusion: Prevalence of work accident is 5.7% and work-shitt is the most associated factor with work accident.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32317
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Abdul Aziz Adi S.
"PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas, dimana memiliki anak perusahaan dengan karakteristik yang bervariasi. Karakteristik tersebut memunculkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Kasus kecelakaan kerja di PT XYZ selama 4 tahun terakhir meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengkaji kegagalan sistem pertahanan pada tingkat HFACS (Human Factor Analysis and Classification System) baik aktif maupun laten. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa fatality terjadi di tahun 2014 dengan lokasi insiden di onshore dan berada di Sumatera dan Sulawesi. Kemudian permasalahan terkait kegagalan dari sistem pertahanan HFACS yang banyak ditemukan adalah skill-based error, technological errors, coordination and communication, planned inappropriate operation, inadequate supervision, dan organizational process. Hasil analisis penelitian menyarankan tindakan perbaikan pada tingkat individu untuk kegagalan aktif dan tingkat organisasi untuk kegagalan laten untuk mengurangi atau menghilangkan kesalahan-kesalahan teridentifikasi sehingga akan memperkuat ketahanan sistem terhadap terjadinya kecelakaan.

XYZ is a company engaged in oil and gas, which has subsidiaries with varying characteristics. These characteristics raise the risk of accidents. Cases of occupational accidents in XYZ during the last 4 years increased. This study was conducted to assess the failure of the defense system at the level of HFACS (Human Factor Analysis and Classification System), both active and latent. Results of this study stated that the fatality occurred in 2014 with the incident at onshore locations and are located in Sumatra and Sulawesi. Then the problems related to the failure of the defense system HFACS that are found are skill-based errors, technological errors, coordination and communication, planned Inappropriate operation, inadequate supervision, and organizational process. The analysis of research suggests corrective actions at the individual level for the failure of active and latent level of the organization for failure to reduce or eliminate the errors identified so that it will strengthen the resilience of the system against accidents."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliawati Kusumaningrum
"Latar belakang: Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan setiap orang dapat mengalaminya. Menurut International Labour Organization (ILO) tahun 2005, di perkirakan bahwa setiap tahun sebanyak 270 juta orang mengalami kecelakaan kerja dan 160 juta orang mengalami pcnyakit akibat kexja. Di Jepang, pada tahun 1998 jumlah kasus kecelakaan kerja di sektor jasa konstruksi sebesar 28%, diantaranya mengalami kematian sebesar 40%. Sedangkan di USA pada tahun 2005, kasus kecelakaan kerja di sektor jasa konsuuksi karena tidak menggunakan APD sebesar 56%. Di Indonesia, PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang memiliki kecelakaan kerja cukup tinggi dan belum pernah dilakukan analisisnya.
Metode: Penelitian menggunakan metode cross sectional. Dilakukan di PT X yang melaksanakan proyek konstruksi. Sampel sebanyak 461 responden diambil dari 1100 pekelja konslruksi.
Hasil dan kesimpulan penelitian: Diperoleh bahwa insiden kecelakaan kerja sebesar 34.7%, dengan frekuensi kecelakaan rata-rata 2.4 kali selama 1 tahun bekerja. Adapun karakteristik umur 21-30 tahun sebesar 44.5%, menikah sebesar 58.4% , pendidikan SMP sebesar 38%, pengetahuan tentang K3 yang kurang sebesar 45.3%, sikap baik sebesar 79%, pcrilaku kurang sebesar 46% dan tidak menggunakan alat pelindung diri sebesar 56.8%. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kecelakaan kerja adalah jenis pekerjaan pembesian (OR =l.490, CI 95%= 1.006-2.207; p=0.047).

Background: Anyone could be subject to occupational accidents, regardless of time and place. According to ILO on 2005, an estimated that, 270 million occupational accidents and 160 million work-related diseases each year. In Japan (1998), especially in construction industries areas, found that 28% for occupational accidents which 40% of them causes fatality. Therefore, in USA (2005) the number of occupational accident due to the unused PPE found 56%. ln Indonesia, PT X is one of relatively high for occupational accident construction company, that has not been researched yet.
Methods: The study used the cross-sectional method, sample was gathered 461 of 1100 workers, subjects from PT X in construction project.
Results and Conclusion: The study show that occupational accidents are 34.7% with frequency rate was 2.4 times for one working years. The group of age for 21-30 years old are 44.5%, married found 58.4%, Junior High School found 38%, lack of K3 knowledge found 45.3%, good attitude found 79%, lack of behavior found 46% and unused PPE found 56.8%. The iron related work acts as the highest risk of occupational accident (0R=l.490; CI95%=1.006-2.207; p=0,047).
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T32339
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Muhammad Erpandi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai analisis trend kecelakaan kerja yang terjadi dari
tahun 2007-2011 berdasarkan data PT JAMSOSTEK (Persero) kantor cabang
gatot subroto I. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif.
Hasil analisis penelitian adalah sebagian besar trend kecelakaan kerja disebabkan
oleh tindakan pekerja yang tidak aman ketika bekerja (unsafe act). Hal ini sesuai
dengan teori Domino dari Heinrich yang mengatakan bahwa kecelakaan
disebabkan oleh 88% tindakan tidak aman (unsafe act), 10% kondisi tidak aman
(unsafe condition) dan 2% unavoidable.

Abstract
The focus of this study is the trend analysis of accidents that occurred from 2007-
2011 based on data from PT JAMSOSTEK (Persero) branches Gatot Subroto I.
This research is qualitative descriptive study. The results of the study analyzes the
trend is largely caused by a work accident workers' unsafe act while working. This
is consistent with the theory of Heinrich Domino said that 88% of accidents are
caused by unsafe acts, 10% of unsafe conditions and 2% unavoidable."
Lengkap +
2012
T31017
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>