Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157143 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Agung Saputra
"Tanah merupakan hasil dari pelapukan batuan dalam proses geologi yang dapat digali langsung dengan peralatan penggalian. Di daerah tambang batubara ada lapisan penutup yang harus dipindahkan agar bisa mendapatkan lapisan batubara. Lapisan tanah penutup tersebut, meliputi : Top Soil, Overburden (OB) dan Interburden (IB). Untuk memindahkan material penutup digunakan alat berat Excavator untuk menggali material danDump Truck untuk memindahkan material ke area penumpukan material. Tanah mempunyai kekuatan untuk menahan beban yang ada diatasnya, untuk mengetahuinya diperlukan pengujian/pengetesan Dynamic Cone Penetrometer (DCP). Pengujian/pengetesan DCP akan menghasikan nilai Cone Index (CI) dengan satuan % CBR (California Bearing Ratio). Selain data daya dukung tanah, data teknis Dump Truck Komatsu HD785-7 diperlukan pada proses analisis studi kelayakan landasan kerja dump truck Komatsu HD785-7. Penulis menerapkan metodologi Praktik Keinsyuran, yaitu merupakan prosedur standar seorang insinyur dalam melaksanakan proyek, dari perencanaan, menentukan tujuan, prosedur pengumpulan data, prosedur pengelolaan proyek, pengujian/pengetesan, analisis, rekomendasi kesimpulan dan saran. Sebagai Insinyur ada tiga komponen utama sebagai pondasi untuk menjalankan Praktik Keinsinyuran, yaitu : Profesionalisme, Kode Etik Insinyur (KEI), serta Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L).

Soil is the result of rock weathering in geological processes that can be excavated directly with excavation equipment. In the coal mining area there is overburden that must be removed in order to get the coal seam. The overburden layer includes: Top Soil, Overburden (OB) and Interburden (IB). To move the overburden material, excavators are used to excavate the material and dump trucks to move the material to the material stacking area. Soil has the strength to withstand the load that is on it, to find out it requires testing / testing the Dynamic Cone Penetrometer (DCP). DCP testing/testing will produce a Cone Index (CI) value in % CBR (California Bearing Ratio) units. In addition to soil carrying capacity data, technical data for the Dump Truck Komatsu HD785-7 is required in the feasibility study analysis process for the working foundation of the Komatsu HD785-7 dump truck. The author applies the Engineering Practice methodology, which is a standard procedure for an engineer in carrying out projects, from planning, determining objectives, data collection procedures, project management procedures, testing/testing, analysis, recommendations to conclusions and suggestions. As an Engineer there are three main components as the foundation for carrying out Engineering Practices, namely: Professionalism, Engineer Code of Ethics (KEI), and Health, Safety and Environment (K3L)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Prima Oktarina
"Latar belakang: Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan masalah kesehatan kerja yang dilaporkan sebagai alasan umum ketidakhadiran operator dump truck di Industri Pertambangan PT.X. Operator alat berat memiliki risiko untuk terjadi NPB karena aktivitas pekerjaan. Sementara latihan peregangan membantu mencegah NPB dengan meningkatkan fleksibilitas neuromuskuler dan mengurangi rasa nyeri. Manfaat latihan peregangan untuk operator alat berat khususnya dump truck belum banyak diteliti dan perlu dilakukan intervensi berupa latihan peregangan terhadap operator dump truck yang mengalami NPB.
Tujuan: Mengetahui efek latihan peregangan saat bertugas terhadap NPB pada operator dump truck di industri pertambangan PT.X
Metode: Penelitian quasi experiment dengan pendekatan control group pretest-posttest melibatkan 76 operator yang mengalami NPB, masing-masing 38 operator dipilih secara purposive sampling untuk kelompok kontrol dan intervensi. Kelompok kontrol hanya menerima video edukasi pencegahan NPB dan kelompok intervensi menerima intervensi standar dan Latihan Peregangan Punggung Bawah. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Tingkat nyeri dan fleksibilitas diukur setiap minggunya. Tingkat nyeri dan fleksibilitas punggung bawah dinilai dengan Numeric Rating Scale (NRS) dan V-Sit and Reach Test. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, dan general linear model (GLM).
Hasil Penelitian: Selama latihan peregangan, terdapat penurunan signifikan tingkat nyeri dan peningkatan fleksibilitas setiap minggunya. Pada akhir intervensi, terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri punggung bawah dan fleksibilitas pada kelompok kontrol dan intervensi (p<0,001). Tidak ada hubungan signifikan antara penurunan nyeri dan peningkatan fleksibilitas selama latihan peregangan.
Kesimpulan: Latihan peregangan punggung bawah secara signifikan dapat mengurangi tingkat nyeri dan meningkatkan fleksibilitas pada NPB. Latihan peregangan ini dapat digunakan sebagai salah satu program latihan peregangan di tempat kerja untuk pencegahan NPB. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh latihan peregangan pada operator alat berat lainnya.

Background : Lower Back Pain (LBP) is an occupational health problem that is reported as a common reason for the absence of dump truck operators in the mining industry of PT.X. Heavy Eequipment Vehicle (HEV) operators are at risk for LPB due to work activities. Stretching exercises help prevent LBP by increasing neuromuscular flexibility and reducing pain. The benefits of stretching exercises for HEV operators, especially dump trucks, haven’t been studied yet and interventions need to be carried out regarding the effects of stretching exercises on dump truck operators who experience LBP
Purpose: Determine the effect of stretching exercises especially pain level and flexibility in lower back while on duty towards low back pain in dump truck operators at the coal mining industry PT.X.
Methods: A nonrandomized controlled trial with a pretest-posttest control group approach involved 76 dump truck operators who experienced LBP, each of which 38 operators were selected by purposive sampling for the control and intervention groups. The control group only received LBP prevention education videos and the intervention group received standard intervention and Lower Back Stretching Exercises. This study were performed for 4 weeks. Pain and flexibility levels were measured at the start of the program, weekly, until the end of the program. Low back pain and flexibility were assessed using the Numeric Rating Scale (NRS) and the V-Sit and Reach (VSR) test. The data obtained were analyzed using univariate, bivariate, and general linear models (GLM).
Results: During stretching exercises, there was a significant reduction in pain levels and a significant increase in flexibility each week. At the end of the intervention, there was a significant difference between the level of pain and flexibility on LBP in the control and intervention groups (p<0.001). There is no significant relationship between reduced pain and increased flexibility during stretching exercises.
Conclusion: Lower back stretching exercises can significantly reduce pain levels and increase flexibility in LBP. This stretching exercise can be used as one of the stretching programs at work for the prevention of LBP. Further research is needed on the effect of stretching exercises on other heavy equipment operators.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianti Dian Pratiwiningtyas
"Sistem repairable pada pengoperasian engine umumnya merupakan system kompleks dengan interval antara kegagalan tidak mengikuti distribusi yang sama. Kondisi engine sebagai sistem repairable mengalami keausan sejalan dengan waktu yang berdampak pada penurunan performance dan peningkatan cost. Hal ini merupakan permasalahan kritis khususnya dalam penentuan waktu overhaul engine di PAMA dalam pengoperasian armada dumptruck. Mengingat penentuan waktu overhaul engine sulit karena saat ini belum tersedia panduan dari perusahaan untuk menentukan kapan suatu engine harus di-overhaul secara ekonomis, maka perlu dirancang suatu model yang dapat menentukan waktu optimum overhaul dari engine dumptruck.
Dalam rancangan ini model NHPP digunakan sebagai metode pendugaan awal intensitas failure yang menggambarkan penurunan performance engine. Jika model ini tidak memenuhi kesesuaian, maka digunakan model GRP. Hasil model terpilih dipadukan dengan biaya maintenance dan overhaul digunakan untuk menentukan waktu optimum overhaul engine. Dari analisis terhadap hasil model, dapat disimpulkan bahwa: 1) model GRP adalah model terbaik untuk repairable system dibanding model NHPP berdasarkan nilai LKV yang paling positif; 2) hasil nilai ? rata-rata > 1 yaitu 1.6510253, maka secara umum sistem sedang mengalami fase penurunan; 3) ratarata nilai To adalah 31,277 hourmeter, sedangkan 7 dumptruck lainnya nilai To belum dapat dihitung karena baru memiliki nilai ? < 1.

Repairable system in engine operations is a complex system that has interval between failure where the failure does not follow equal distribution. Engine's condition as a repairable system has worn-out by time which the impact is on reducing the performance and increasing the cost. The impact is a critical problem especially in the operating of dump truck fleet. It is difficult to estimate the time of engine overhaul because there is no guidance from the company to determine when the engine needs to be overhauled economically. Therefore, it is highly needed to design a model that is able to determine optimum overhaul time of engine dump truck.
In this design, NHPP model is used as initial estimate failure intensity method that can describe reducing of engine performance. If this model is not approriate then the GRP model is used. Result of choosing model combined with average maintenance and overhaul cost are used to determine optimum overhaul engine. The following are the research results: 1) GRP model is the best model for repairable systems than NHPP model based on LKV value that is more positive; 2) results of mean value ? > 1 is 1.6510253 therefore the system is on deterioration phase; 3) mean value of To is 31,277 hourmeter meanwhile the value of 7 other dumptrucks can't be determined yet because value ? < 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50377
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Irianto
"Penelitian ini bertujuan untuk analisa pengaruh beban kerja terhadap kelelahan pada operator "heavy dump truck" HD 785-5 di PT. Pamapersada Nusantara district X tahun 2007, dan merupakan studi yng bersifat kualitatif dengan variabel data bersifat kualitatif dan kuantitatif, yang kemudian dikuantitatifkan dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah operator truck produksi dengan kategori untuk unit HD 785-5 PT. Pamapersada Nusantara distict X dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 60 orang. Analisis data menggunakan analisis statistik yaitu analisis univariat, dilanjutkan dengan analisis bivariat menggunakan uji signifikansi (Chi-square) dan dilanjutkan dengan uji korelasi (nilai r).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas operator HD 785-5 (37 orang/61.7%) mengalami tingkat kelelahan ringan. Berdasarkan uji signifikansi (chi-square) dan Uji korelasi (nilai r) yang dilakukan terhadap empat variabel independen, diketahui bahwa faktor yang terdapat signitikan pada operator heavy dump truck PT. Pamapersada district X adalah faktor Iama mengemudi yang merupakan faktor eksternal.
Lama mengemudi terbukti mempengaruhi kelelahan operator heavy dump truck PT. Pamapersada Nusantara distict X, sehingga untuk mengurangi terjadinya kelelahan diperlukan adanya sharing informast atau pengalaman antara operator senior dan adanya srecthing untuk para operator apabila untuk meregangkan kekakuan otot dan perlunya pengaturan istirahat yang tepat untuk menghindari terjadinya kelelahan Iebih lanjut.
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan rekomendasi dan masukan kepada PT. Pamapersada Nusantara district X untuk pembuatan program guna mengurangi angka kecelakaan pada kecelakaan yang diduga dikarenakan oleh kelelahan pada umumnya dan khususnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya kelelahan.

This research is going to ind the influence of workload to the fatigue of Operator Heavy Dump Truck HD 785-5 at PT. Pamapersada Nusantara district X, and constitute of qualitative study with qualitative and quantitative data variable, then made it quantitative with cross-sectional approach. The Population in this research are all of the operator PT. Pamapersada Nusantara district X that operated HD 785-5 with quantity 60 respondens. Data analysis using statistic analysis i.e univariate analysis, follow up by bivariate analysis with chi-square and PPM (Pearson's Product Moment).
The Result of the research show that the majority of operator Heavy Dump Truck HD 785-5 (37 persons / 61,7%) was in mild category. Based on chi-square and PPM test that had done to four independence variables, the result that related and associated of workload influence the fatigue of operator Heavy Dump Truck HD 785-5 is Driving Duration, it's one of research external factors. Driving duration was proven be influence of operator Heavy dump truck fatigue's at PT. Pamapersada Nusantara district X. To eliminate fatigue is necessary to share information and experience from senior to junior, and next is the stretching movement to the operator with intend to relax muscle from stiffness and the last one is rest time management in certain shift which indicated and predicted that necessary to take in action in case to avoid further act of fatigue.
Researcher hopefully that this research could contribute and give proper recommendation to PT. Pamapesada Nusantara District X, for developing fatigue management program to eliminate incident rate (In General) and to conduct fatigue awareness through safety program planning (ln Specific), which indicated and predicted because of Fatigue.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T33852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Amril
"Tujuan akhir penelitian ini untuk mendapatkan gambaran produksi yang optimal yang akan terjadi. Sebelum melakukan pendekatan dengan analisa ekonomi teknik, penelitian diawali dengan melakukan analisa terhadap produksi unit perhari. Produksi batubara pada umumnya dilakakukan berdasarkan besarnya permintaan dari pembeli yang Ielah melakukan kontrak dengan perusahaan. Metode penelitian bersifat kuantitatif yang mengacu pada rencana investasi pengadaan unit tambahan. Data yang didapat merupakan data sekunder yang didapat dari perusahaan sebagai tempat meneliti. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan spreedsheet untuk mendapatkan produksi unit perhari, pengeluaran unit serta nilai sisa unit. Penambahan unit sangat bergantung dari ketiga hal tersebut. Hasil pengurangan dari total pendapatan dengan total pengeluaran merupakan hasil yang menunjukkan kelayakan atas penambahan peralatan tersebut. Analisa basil dapat dipakai sebagai alternatif investasi untuk mendapatkan hasil yang produktif.

Final purpose of this research is to get an overview of optimum production that happen. Before using approach of economy technique analysis, this research was begin with analytical production unit each day. Coal production is in general done as according to level of request of coal by the buyer according to the contract with company. The research method is quantitative, which refer to strategic plans of investment a back up unit as supplement. The collected data is the history data getting from a company place of researchment. Then Calculated data used the spreedsheet to get the production unit each day, excretion unit and book value of unit. An embankment of unit depend on that situation. Results of deduction between total income and total excretion show the worthiness of embankment unit. Result analysis is used as alternative investment to get the optimum production."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gidion Immanuel
"Kecamatan Pomalaa, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu wilayah dengan dengan potensi cadangan mineral nikel yang banyak. Oleh karena itu, aktivitas pertambangan sangat sering dilakukan di daerah ini. Kegiatan pertambangan nikel sangat erat hubungannya dengan keselamatan kerja, terutama pada kegiatan produksi. Kegiatan produksi ini berkaitan juga dengan proses penggalian dan pengangkutan bahan galian. Salah satu area yang harus diperhatikan dalam kegiatan pertambangan adalah lereng area timbunan. Disposal area atau area timbunan adalah lokasi di daerah pertambangan yang dijadikan sebagai tempat penimbunan material-material overburden. Lereng disposal area yang tidak stabil akan berpengaruh terhadap kegiatan produksi. Karna itu diperlukan lokasi dan desain yang sesuai dalam membangun area timbunan. Penentuan lokasi area timbunan dan desain yang stabil dilakukan dengan menggunakan metode uji sifat fisik dan mekanika tanah, uji daya dukung tanah, dan analisis kesetimbangan batas menggunakan metode Janbu yang disederhanakan. Uji sifat fisik dan mekanika tanah pada penelitian ini dilakukan pada 1 titik dengan 4 buah sampel yang menyebar dari permukaan hingga kedalaman 3,20 meter. Nilai daya dukung tanah yang diperbolehkan dari peremukaan sampai pada kedalaman 2,99 meter memiliki nilai <81,812 ton/m2, sedangkan pada kedalaman 3,00­­–3,20 meter yang memiliki nilai daya dukung tanah yang diperbolehkan sebesar 435,81 ton/m2. penggalian tanah terlebih dahulu sedalam 3 meter disarankan sebelum dilakukan penimbunan, untuk mendapatkan area disposal yang aman sesuai dengan analisis uji daya dukung tanah. Hasil desain yang sesuai dengan area penelitian dibagi menjadi 2 section yaitu section A, dan section B dengan pembagian sudut section adalah 35°, 40°, dan 45°. Berdasarkan hasil analisis kesetimbangan batas dari masing-masing section dengan sudut yang sudah ditentukan, maka didapat bahwa pada section A dengan sudut kemiringan 45°; section B dengan sudut kemiringan 40°; dan 45° memiliki nilai FK < 1,3, desain lereng ini termasuk ke dalam lereng yang tidak aman dan berpotensi longsor. Sedangkan pada section A dengan sudut kemiringan 35°;40°; dan section B dengan sudut kemiringan 35° memiliki nilai FK > 1,3, Desain lereng ini termasuk ke dalam lereng yang aman dan memiliki kemungkinan longsor yang rendah. Berdasarkan analisis kesetimbangan batas, desain lereng yang aman digunakan memiliki kemiringan sudut 35°

Pomalaa Sub-district, Southeast Sulawesi province is one of the areas with a high potential for nickel mineral reserves, Therefore, mining activities are very often carried out in this area. Nickel mining activities are closely related to work safety, especially in production activities. This production activity is also related to the process of extracting and transporting minerals. One area that must be considered in mining activities is the slope of the embankment area. A disposal or stockpiling area is a location in a mining area used as a place for stockpiling overburdened materials. Unstable slopes of the disposal area will affect production activities. Because of that, an appropriate location and design are needed in building a stockpile area. The determination of the location of the embankment area and its stable design is carried out by using the physical and mechanical properties of the soil, the soil bearing capacity test, and the boundary equilibrium analysis using the simplified Janbu method. Soil physical and mechanical properties tests in this study were carried out at 1 point with 4 samples that spread from the surface to a depth of 3.20 meters. The allowable soil carrying capacity from the surface to a depth of 2.99 meters has a value of <81.812 tons/m2, while at a depth of 3.00¬–3.20 meters, the allowable soil carrying capacity is 435.81 tons/ m2. Excavation of the soil as deep as 3 meters is recommended before backfilling, to obtain a safe disposal area according to the soil carrying capacity test analysis. The results of the design according to the research area are divided into 2 sections, namely section A and section B with the division angles of the sections being 35°, 40°, and 45°. Based on the results of the boundary equilibrium analysis of each section with a predetermined angle, it is found that section A with an inclination angle of 45°; section B with a tilt angle of 40°; and 45° has an FK value < 1.3, this slope design is classified as an unsafe slope and has the potential for landslides. Whereas in section A with a slope angle of 35°;40°; and section B with a slope angle of 35° has an FK value of > 1.3. This slope design is considered a safe slope and has a low probability of landslides. Based on the boundary equilibrium analysis, a safe slope design has a slope angle of 35°."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryasatya Adyatama
"ABSTRAK
Kerugian finansial akibat kecelakaan kerja terbesar pada PT Multi Tambangjaya Utama berada pada aktivitas pengangkutan batu bara yang disebut sebagai aktivitas hauling dari ROM menuju pelabuhan. Terdapat dua penyebab utama kecelekaan kerja saat aktivitas hauling, yakni, supir dump truck mengalami kelelahan kerja dan tendensi supir dump truck untuk melakukan tindakan yang memiliki risiko kecelakaan kerja tinggi. Penelitian ini menganalisis variabel fisik yang mempengaruhi kelelahan kerja supir dump truck dan terbukti usia, lama tidur, beban kerja, mempengaruhi kelelahan kerja. Penelitian ini mmenghasilkan model persamaan matematika untuk memprediksi kelelahan kerja menggunakan regresi logistik. Penelitian ini juga membuktikan bahwa variabel kognitif pengalaman kerja, ketidakpuasan terhadap pekerjaan, dan afektivitas negatif mempengarhi supir dump truck untuk mengambil tindakan dengan risiko kecelakaan kerja tinggi. Penelitian ini menggunakan partial least square-structural equation model untuk menganalisis pengaruh variabel kognitif. Hasil penelitian ini akan menjadi landasan rekomendasi kebijakan keselamatan kerja untuk divisi health and safety PT Multi Tambangjaya Utama.

ABSTRACT
The biggest financial loss due to workplace accidents at PT Multi Tambangjaya Utama is while hauling drivers are transporting coal from ROM to port which is called as hauling activities. There are two main causes of workplace accidents during hauling activities, dump truck drivers feel fatigue while driving and the tendency of dump truck drivers to take an unsafe action. This study analyzes the physical variables that affect the fatigue level of dump truck driver and proven that age, sleep duration, and workload, are significantly influence drivers fatigue level. This study develop a mathematical equation model to predict work fatigue using logistic regression. This study also proves that the cognitive variables of work experience, job dissatisfaction, and negative affectivity significantly influence dump truck drivers decision process to take an unsafe action. This study uses partial least square-structural equation model to analyze the influence of cognitive variables. The results of this study will be the basis of recommendations for work safety policies for the health and safety division of PT Multi Tambangjaya Utama."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Setyaji
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan (fatigue) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada pengemudi pengangkutan batubara di jalur hauling pertambangan batubara. Pertambangan batubara yang menerapkan sistem kerja shift dan sistem kerja lebih dari 8 jam perhari memiliki tingkat risiko yang tinggi untuk terjadinya keluhan kelelahan. Penelitian ini dilaksnakan
menggunakan metode kuantitatif observasional dengan mengambil populasi pada pengemudi dump truck PT. Karya Mandiri Mining Project site PT. Tanito Harum dan PT. Karya Putra Borneo Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur
tahun 2013. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor shift kerja dan kondisi jalur hauling berhubungan dengan kejadian kelelahan pada pengemudi dump truck PT. Karya Mandiri Mining yaitu sebesar 90,9% pada pekerja yang
memiliki shift malam dan 76,5% pada pengemudi yang bekerja di jalur hauling dengan geometri jalan yang buruk. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa terdapat lima gejala kelelahan yang paling sering dialami pengemudi dump truck
yaitu merasa haus (33,2%), sering menguap (13,3%), merasa lelah di seluruh badan (6,6%), merasa nyeri di bagian pinggang (6,6%), dan kaki terasa berat (6,6%).

This study aim to determine the distribution of fatigue’s level and factors which contributes to fatigue’s level among drivers in coal mining. Many of Coal mining
industry have implementing shift work and duration of work duration longer than 8 hours per day. That condition will lead risk of fatigue is rising. This study has conducted quantitative method with observational approach. The population on this study is all of dump truck drivers in PT. Karya Mandiri Mining Project site PT. Tanito Harum and PT. Karya Putra Borneo, Kutai Kartanegara, East Kalimantan at 2013. The result of this study said that work shift factor and hauling road condition have a relation with fatigue risk for the dump truck driver in PT. Karya Mandiri Mining aproximetely 90.9% for the late night shift driver and 76,5% for the driver who work on the hauling road with a bad contour. In addition, refers to the same research there are five symptoms that often happen to the dump truck drivers : feel thirsty (33,2%), yawning (13,3%), whole body feel tired (6,6%), feel pain in the waist (6,6%) and leg feel tired (6,6%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faya Diba Pradiastri
"Kegiatan awal dari penambangan batubara dengan metode tambang terbuka adalah pengupasan lapisan tanah penutup. Lapisan tanah penutup tersebut akan dipindahkan pada suatu area penimbunan yang disebut dengan area disposal. Lapisan tanah penutup yang dipindahkan tersebut akan ditimbun menjadi lereng disposal. Penentuan area disposal dan rancangan desain lereng disposal harus direncanakan secara tepat guna untuk menghindari keruntuhan dan amblasan yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan penghambatan proses penambangan. Untuk menghindari risiko yang akan terjadi, pada penelitian ini dilakukan analisis daya dukung tanah pada area disposal untuk mengetahui nilai daya dukung tanah yang diizinkan dan perencanaan desain lereng disposal untuk mengetahui geometri lereng yang menghasilkan nilai faktor keamanan lereng yang stabil. Nilai daya dukung tanah dan desain lereng stabil dihasilkan dari beberapa metode pengujian diantaranya adalah uji mekanika tanah, uji daya dukung tanah dan analisis kestabilan lereng. Sampel yang digunakan untuk analisis adalah 5 sampel yang terdiri dari 4 sampel tanah base yang diambil di setiap kedalaman 50 cm dan 1 sampel material overburden. Nilai daya dukung tanah yang didapatkan dari kedalaman 0-2 m adalah >375 ton/m2 untuk fondasi memanjang. Berdasarkan hasil simulasi dan analisis kestabilan lereng didapatkan sudut kemiringan 17° dengan nilai FK statis 2,501 dan FK dinamis 1,114 merupakan desain yang direkomendasikan sebagai desain lereng yang paling stabil. Desain lereng stabil memiliki ketinggian lereng 15 m yang menghasilkan beban persatuan luas adalah 18 ton/m2 sehingga material overburden bisa langsung ditimbun pada kedalaman 0-0,5 meter.

The initial activity of coal mining using the open pit method is stripping the overburden. This overburden will be moved to an area called the disposal area. The overburden layer will be piled into a disposal slope. Determining the disposal area and designing the disposal slope must be planned appropriately to avoid collapse and subsidence which can result in work accidents and hinder the mining process. To avoid risks that will occur, in this research an analysis of the soil bearing capacity in the disposal area was carried out to determine the allowable soil bearing capacity value and disposal slope design planning to determine the slope geometry that produces a stable slope safety factor value. Soil bearing capacity values and stable slope designs are produced from several test methods including soil mechanics tests, soil bearing capacity tests and slope stability analysis. The samples used for analysis were 5 samples consisting of 4 base soil samples taken at a depth of 50 cm and 1 overburden material sample. The soil bearing capacity value obtained from a depth of 0-2 m is >375 tons/m2 for continuous foundation. Based on the simulation results and slope stability analysis, it was found that the slope angle was 17° with a static FS value of 2,501 and a dynamic FS of 1.114 is the recommended design as the most stable slope design. The stable slope design has a slope height of 15 m which produces a unit area load of 18 tons/m2 so that overburden material can be directly buried at a depth of 0-0.5 meters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoiru Rauhati Al Yusrina
"Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara merupakan salah satu daerah dengan prospek batubara. Daerah ini berada di Formasi Tabul yang terdiri dari perselingan batu lempung, batu lumpur, batu pasir, batu gampingan dan batubara di bagian atas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai resistivitas batubara, mengidentifikasi sebaran batubara, serta mengestimasi volume batubara di lokasi penambangan PT Mandiri Inti Perkasa, Kalimantan Utara. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik resistivitas, dengan teknik akuisisi berupa Vertical Electrical Sounding (VES). Konfigurasi yang digunakan adalah Konfigurasi Schlumberger dengan jumlah titik VES sebanyak 8 titik pengukuran. Panjang bentangan AB/2 untuk tiap lintasan bervariasi mulai dari 100 – 300 meter. Hasil pengolahan data menggunakan software IP2WIN berupa penampang 1-D resistivitas akan dijadikan base case dan dikomparasikan dengan data bor untuk memperoleh range nilai resistivitas tiap jenis litologi di daerah penelitian. Hasil korelasi menunjukkan lokasi penelitian memiliki 4 jenis litologi yaitu batubara (coal), mudstone, loose sand dan compact sand, dengan distribusi nilai resistivitas sebesar 101 - 215 Ωm untuk litologi batubara. Hasil interpretasi 1-D akan menampilkan nilai ketebalan, yang kemudian akan dibuat menjadi penampang ­2-D berupa peta isopach untuk melihat sebaran batubara. Berdasarkan peta isopach, batubara di daerah penelitian diduga semakin mengalami penebalan ke arah barat daya. Dari penampang 1-D data resistivitas juga dilakukan pemodelan 3-D menggunakan software Rockworks 16 untuk mengestimasi volume batubara di lokasi penelitian. Hasil estimasi endapan batubara berdasarkan model 3-D adalah sebesar 506,740,000 ton.

Tana Tidung Regency, North Kalimantan is one of the areas with coal prospects. This area is located in the Tabul Formation which consists of interbedded claystone, mudstone, sandstone, limestone, and coal in the upper part. The aim of this study are to determine the resistivity value of coal, identify the distribution of coal, and estimate the volume of coal in mining location of PT Mandiri Inti Perkasa (MIP), North Kalimantan. The method used is geoelectric resistivity, with the acquisition technique Vertical Electrical Sounding (VES). The configuration used is the Schlumberger Configuration with a total of 8 VES points. The length of the AB/2 stretch for each track varies from 100 - 300 meters. The result from IP2WIN data processing in the form of 1-D resistivity cross-section, will be used as a base case and compared with borehole data to obtain a range of resistivity value for each lithology type in the study area. The correlation results show that, the study area has 4 types of lithology, namely coal, mudstone, loose sand, and compact sand, with a resistivity value distribution of 101 - 215 Ωm for coal lithology. The results of the 1-D interpretation will display the thickness values, which will then be made into a 2-D cross section in the form of an isopach map to see the distribution of coal. Based on the isopach map, the coal in the study area is suspected to be thickening towards the southwest. From the 1-D cross-section of resistivity data, 3-D modeling was conducted using Rockworks 16 software to estimate the volume of coal at the study area. The estimation result of coal deposits based on the 3-D model is 506,740,000 tons. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>