Ditemukan 211 dokumen yang sesuai dengan query
Ticha Deviasi Setiawan
"Indonesia mengalami peningkatan urbanisasi dari wilayah perdesaan hingga perkotaan. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk yang merantau di perkotaan, baik itu untuk menimba ilmu maupun bekerja. Dampak dari urbanisasi ini salah satunya yaitu padatnya penduduk yang tinggal di perkotaan. Namun, jumlah rumah tinggal terjangkau dan layak huni masih kurang seimbang dengan kebutuhan rumah tinggal masyarakatnya. Oleh karena itu, diperlukan inovasi hunian yang tepat bagi masyarakat yaitu dengan meperbanyak bangunan Co-Living. Co – living atau communal living merupakan konsep hunian berbasis komunitas yang mengakomodasikan tiga atau lebih orang di unit tempat tinggal yang sama. Konsep ini dianggap cocok dengan kalangan milenial atau para perantau karena harganya yang lebih terjangkau dan adanya komunitas. Co – living dapat menjadi hunian bagi komunitas yang identik, dengan terbentuknya interaksi antar sesama penghuni maka akan menciptakan hubungan antar penghuni menjadi lebih akrab dan bermakna.
Indonesia is experiencing increasing urbanization from rural to urban areas. This increase was due to the increasing number of residents migrating to urban areas, either to gain knowledge or to work. One of the impacts of urbanization is the dense population living in urban areas. However, the number of affordable and livable houses is still not balanced with the housing needs of the people. Therefore, the right residential innovation is needed for the community, namely by increasing the number of Co-Living buildings. Co-living or communal living is a community-based residential concept that accommodates three or more people in the same living unit. This concept is considered suitable for millennials or immigrants because the price is more affordable and there is a community. Co-living can be a residence for identical communities, with the formation of interactions between fellow residents it will create a more intimate and meaningful relationship between residents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bimo Wicaksana
"Infrastuktur transportasi dan mobilisasi di Jakarta sedang melalui masa transisi. Fenomena tersebut muncul sebagai respon atas buruknya kualitas lingkungan sebagai hasil dari pengembangan kota berbasis kendaraan pribadi. Pembangunan infrastruktur transportasi publik seperti MRT, LRT, KRL, dan BRT menjadi batu-batu loncatan perubahan yang ada. Untuk mendukung transformasi tersebut, dibutuhkan perancangan Kawasan Berorientasi Transit secara holistik sebagai wujud integrasi moda-moda transportasi yang ada. Harmoni Transit Hub merupakan sebuah proposal desain proyek percontohan berupa transit hub/titik transit yang mengitegrasikan moda MRT dan BRT ke dalam sebuah KBT yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. Realisasi proyek kunci ini akan menjadi pemicu pengembangan bangunan-bangunan pendukung lainya dalam KBT Harmoni di masa depan.
Public transportation infrastructures in Jakarta are undergoing a transformation. This occurence is a response to the poor environmental quality caused by car-oriented city planning. The construction of public transportation infrastructures such as MRT, LRT, KRL, and BRT serves as important milestones for the existing changes. Transit Oriented Development (TOD) is a holistic approach required to integrate the different kinds of transportation modes. Harmoni Transit Hub is a key project proposal which integrates MRT and BRT within a TOD area that prioritizes sustainability principles. The realization of this key project will serve as a catalyst for the development of other supporting structures within the future Harmoni TOD area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Kenzy Arandha Irdham
"Berlokasi strategis di masterplan kawasan distrik TOD Harmoni, Harmonity Community Mall adalah sebuah Community Mall untuk berbagai macam UMKM FnB (Food and Beverage) maupun Retail dengan konsep open-air design dan penggunaan material berkelanjutan yang berperan sebagai ruang interaksi dan transaksi serta sebagai magnet untuk user dari luar maupun dalam kawasan masterplan
Strategically located in the master plan of the TOD Harmoni district area, Harmonity Community Mall is a Community Mall for various kinds of FnB (Food and Beverage) and Retail with an open-air design concept and the use of sustainable materials which act as a space for interaction and transactions as well as a magnet for users from outside or inside the master plan area"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Raihani Elkhalishah
"Laporan tugas akhir ini menjelaskan proses perancangan dari bangunan
Harmoni Transit Headquarter. Fungsi bangunan ini adalah sebagai kantor sewa yang diperuntukkan bagi perusahaan rintisan yang juga terintegrasi dengan stasiun transit MRT Harmoni dan area-area komersial. Tujuan dari bangunan ini adalah untuk mengakomodasi kegiatan publik yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan adanya area komersial pada bangunan dan untuk memfasilitasi kebutuhan publik dengan adanya area ruang publik. Proses perancangan dilakukan melalui metode
real-time decisions dengan analisis pada
solar study dan
illuminance study yang mempengaruhi desain bangunan, serta penggunaan material pada fasad bangunan untuk
secondary skin merupakan material yang ramah lingkungan sehingga konsep desain pada bangunan merupakan desain responsif yang memperhatikan lingkungan sekitar.
This writing describes the design process of Harmoni Transit Headquarter. This building function is tenant office for the startup companies which also integrated with Harmoni MRT transit station and commercial areas. The goal of this building is to accommodate public activities that will support the economic growth with its commercial space and to facilitate public needs with the public space area. The process of the design is came through the method of real-time decisions with solar study and illuminance study analysis that affect the design of the building, and also the material use on the building façade for the secondary skin is environmentally friendly material so the design concept is to be responsive design that pays attention to the environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Siregar, Ras, 1936-
Jakarta: Pustakakarya Grafikatama, 1990
808.83 SIR h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Siregar, Ras, 1936-
Jakarta: PT Tri Warsa, 1965
808.83 SIR h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Gumilar Rusliwa Somantri
"Proses urbanisasi berlangsung pesat di kota-kota besar Asia Tenggara khususnya Jakarta. Seperti halnya kota lain di kawasan ini, Jakarta dapat dipandang sebagai "Kota Primata" yang berarti berkembang jauh melampaui kota nomor dua yang terdapat di masyarakat yang bersangkutan, Menarik untuk disimak, kota ini mempunyai ciri sosiologis yang tipikal. Secara anatomis Jakarta merupakan hamparan permukiman penduduk pendatang berpenghasilan rendah yang dikenal sebagai "Kampung" dan mempunyai pusat-pusat yang terbentuk secara historis. Struktur kota seperti ini menunjukkan bahwa mayoritas warga merupakan kalangan "miskin". Banyak diantara mereka pemukim liar atau menempati tanah dengan status tidakjelas, secara politik amat lemah, bekeria di sektor in formal atau bahagian marginal sektor formal. Mereka secara geografis dan okupasional sangat mobile. Oleh karena itu warga tersebut merupakan "urban floating-mass". Melalui migrasi datam kota, mereka membangun hubungan sosial baru dan perumahan secara mandiri ("self-housing project"). Pengadaan perumahan semacam ini menepiskan anggapan bahwa kalangan miskin perkotaan merupakan beban pemerintah kota. Pemerintah selama ini disibukkan dengan kebijakan perumahan seperti program perbaikan dan pembaharuan kampung yang temyata tidak besar manfaatnya karena keliru dalam menafskan kebutuhan warga. Warga tidak memerlukan campur tangan pemehntah seperti pengadaan fiat yang asing bagi mereka. Apa yang diperlukan mereka adalah tiga hal. Pertama, legalisasi pemilikan tanah. Kedua adalah diciptakan mekanisme agar mereka mempunyai saluran politik yang mampu mengontrol agenda politik kota. Ketiga, dilakukan upaya pemberdayaan sosio-ekonomis melalui langkah kebijakan pembangunan sosial yang tepat dan membuka ruang tumbuh subumya organisasi akar rumput demokratis sebagai bibit civil society. Dalam kaitan ini peranan pemerintah lebih bersifat sebagai fasilitator pembangunan."
Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 2000
MJSO-7-2000-25
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Deri Prahayu Reunianda
"Sejak masuknya industri, Kabupaten Bekasi mengalami penurunan luas persawahan yang cukup tinggi. Penurunan luas persawahan tersebut menunjukkan terjadinya urbanisasi atau pengkotaan. Urbanisasi dapat mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial urbanisasi dan kualitas hidup, serta hubungan antara kedua hal tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah analisis spasial dengan overlay peta, sehingga dihasilkan peta Status Wilayah dan peta Klasifikasi Kualitas Hidup. Dari kedua peta tersebut diperoleh pada wilayah yang mengalami perubahan dari rural menjadi sub urban sebagian besar mengalami penurunan kualitas hidup, sedangkan pada wilayah yang mengalami perubahan dari sub urban menjadi urban sebagian besar mengalami peningkatan kualitas hidup.
Ricefield has decrease rapidly since industrialization in Bekasi Regency. Decreasing of ricefield shows urbanization. Quality of life affected by urbanization. This research is to learn urbanization and quality of life spatial pattern, and connection between it. The analize method used in this research is Spatial Analize with overlay map, then produced Region Status map and Quality of Life Qualification map. The result of mentioned maps analysis is quality of life in most region which had change from rural to suburban decreases, while quality of life in most region which had change from suburban to urban increases."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34207
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"City acceleration in Indonesia is getting faster faster. It motivates people to urbanize to city. It caused local government or city government should provide adequate facilities, in order that the people can live comfortable in town or city. One of fundamental issues faced by local government in providing service and development is lack of local revenue; city government financial depend s on the transfer of central government from time, which isn't getting more significantly. On the order side, debt as one the source of income isn't developing yet particularly income from bonds selling . Therefore, bonds as one of the income alternative of city's infrastructure development need to be paid attention. Moreover, this article also concerns on some issues deal with the strength and weaknesses of bond's debt and the obstacles found in Indonesia. In addition, efforts to develop those issues and the risks as well."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1966
301.36 URB
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library