Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setio Adi Saputro
"Aktifitas praktikum radiologi di Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 yang dilakukan calon radiografer memiliki risiko bahaya radiasi. Perilaku tidak aman merupakan salah satu penyebab yang memperbesar risiko kecelakaan radiasi. Perilaku tidak aman dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam diri (internal) maupun dari luar diri (eksternal). Upaya-upaya yang sudah dikembangkan oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 sudah mengarah pada pencegahan perilaku tidak aman, namun masih tetap ditemukan perilaku tidak aman pada saat aktivitas praktikum radiologi, sehingga masih diperlukan kajian untuk mengetahui faktor-faktor perilaku tidak aman pada calon radiografer dalam aktifitas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi perilaku tidak aman calon radiografer pada aktivitas tersebut, hubungannya dengan faktor-faktor perilaku tidak aman dan mengetahui faktor apa yang paling dominan mempengaruhi perilkau tidak aman calon radiografer. Desain penelitian cross-sectional, menggunakan kuisoner, analisis data memakai uji chi square dan regresi logistik berganda, dengan jumlah reponden 172 orang. Hasil penelitian ini didapatkan 57,6% calon radiografer berperilaku tidak aman pada saat aktivitas praktikum radiologi dan masing-masing variabel seperti pengetahuan, persepsi, motivasi dan dukungan rekan berhubungan signifikan terhadap perilaku tidak aman calon radiografer, sedangkan dukungan sarana prasarana tidak berhubungan signifikan terhadap perilaku tidak aman calon radiografer. Berdasarkan analisa regresi logistik berganda, variabel pengetahuan mempunyai nilai OR paling besar yaitu 3,039 sehingga pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi terjadinya perilaku tidak aman. Saran bagi Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 perlunya dilakukan review kurikulum praktikum yang mengedepankan aspek keselamatan radiasi praktis, mengintegralkan keselamatan dalam kurikulum pendidikannya dan mendorong kolaborasi dan komunikasi aktif antara calon radiografer selama praktikum.

Radiology practicum activities at Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 carried out by prospective radiographers have a risk of radiation hazards. Unsafe behavior is one of the causes that increase the risk of radiation accidents. Unsafe behavior is influenced by many factors, both internal and external. Efforts that have been developed by the Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 have led to the prevention of unsafe behavior, but unsafe behavior is still found during radiology practicum activities, so studies are still needed to determine the factors of unsafe behavior in prospective radiographers in these activities. This study aims to explain the factors that influence the unsafe behavior of radiographer candidates in these activities, their relationship with the factors of unsafe behavior and find out what factors are most dominant in influencing the unsafe behavior of radiographer candidates. Cross-sectional research design, using questionnaires, data analysis using chi square test and multiple logistic regression, with 172 respondents. The results of this study found that 57.6% of radiographer candidates behaved unsafely during radiology practicum activities and each variable such as knowledge, perception, motivation and peer support were significantly related to the unsafe behavior of radiographer candidates, while infrastructure support was not significantly related to the unsafe behavior of radiographer candidates. Based on multiple logistic regression analysis, the knowledge variable has the largest OR value of 3.039 so that knowledge is the most dominant factor influencing the occurrence of unsafe behavior. It is recommended that the Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 is the need to review the practicum curriculum that prioritizes practical radiation safety aspects, integrates safety in its educational curriculum, and encourages collaboration and active communication between radiographer candidates during practicum."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Melisa
"Perilaku berkendara aman(safety riding) merupakan bagian dari budaya keselamatan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku aman berkendara (safety riding), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan yang meliputi pengetahuan, motivasi, dan sikap sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan yang meliputi penggunaan alat pelindung diri, kondisi kendaraan, kondisi jalan, dan fasilitas rambu dan marka jalan. Desain peneltian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini ingin menunjukkan gambaran perilaku aman berkendara pada pengandara ojek di Universitas Indonesia, sedangkan hasil yang didapat untuk melihat adakah hubungan antara faktor internal dengan perilaku dan faktor eksternal dengan perilaku adalah terdapatnya hubungan antara pengetahuan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara motivasi dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan perilaku aman berkendara, dan terdapatnya hubungan yang bermakna antara kondisi kendaran dengan perilaku berkendara aman.

Safe riding behavior is a part of the culture of safety. There are two factors that affect safey riding behavior, the internal factors and external factors. Internal factors are those characteristics that are innate in question includes the use of knowledge, motivation, and attitude while the external factors is the environment such as use of personal protective equipment, vehicle condition, road conditions, and facility signs and road markings. The design of this research using quantitave research with cross sectional design. The result of this study to demonstrate safe riding behavior pictures of ojek at the University of Indonesia, while the result obtained to see is there a relationship between internal factors and external factors to the behavior with the behavior is the presence of a significant relationship between knowledge of safe riding behavior, motivation of safe riding behavior, attitude of safe riding behavior, personal protective equipment of safe riding behavior, vehicle condition of safe riding bahavior, road condition of safe riding behavior, and facility signs and road markings of safe riding behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Firmansyah
"Frekuensi kejadian kecelakaan kerja di lokasi konstruksi merupakan salah satu yang tertinggi dibandingkan dengan industri lainnya. Perilaku tidak aman (Unsafe behaviors) yang dilakukan para pekerja merupakan salah satu penyebab utama yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Dalam penelitian ini sebanyak 4134 kasus perilaku tidak aman dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan metode association rule mining untuk mendapatkan penjelasan lebih dari pola hubungan yang terbentuk di antara variabel, sebagai hasilnya didapatkan 5 aturan asosiasi yang terbagi menjadi 2 kelompok aturan. Pekerja tidak menggunakaan body harness saat bekerja di ketinggian, pekerja tidak mengikatkan tali pengaman di tempat yang disediakan, pekerja tidak membuat atau menggunakan platform kerja yang aman, rnehapekerja meletakkan alat dan material di tempat sembarangan, dan pekerja memindahkan alat kerja dan material dengan cara yang tidak sesuai dengan prosedur. Perilaku-perilaku tidak aman ini berhubungan dengan jenis kecelakaan jatuh dan terkena atau terpotong oleh benda, serta pelanggaran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 01/1980, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja 09/2016. Temuan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan manajemen keselamatan dengan menerapkan prioritas berdasarkan tingkat probabilitas kejadian perilaku tidak aman sehingga implementasi program keselamatan dapat berjalan secara efisien dalam meningkatkan kinerja keselamatan.

The frequency of work accidents at construction sites is one of the highest compared to other industries. Unsafe behavior by workers is one of the main causes that contribute to work accidents. In this study, a total of 4134 cases of unsafe behaviors were further analyzed using the association rule mining method to gain further insights into the patterns of relationships formed among the variables. As a result, five association rules were obtained, which can be divided into two groups. The workers do not use body harnesses when working at heights, workers do not fasten safety ropes in the space provided, workers do not make or use safe work platforms, workers place tools and materials in random places, and workers move work tools and materials in ways that are not in accordance with the procedure identified as unsafe behaviors. These unsafe behaviors are associated with accidents such as falls, being struck or cut by objects, as well as violations of the Minister of Manpower and Transmigration Regulation 01/1980 and Minister of Manpower Regulation 09/2016. The findings of this research can be used as guidelines in safety management planning by prioritizing based on the probability levels of unsafe behavior occurrences, thereby enabling the efficient implementation of safety programs to enhance safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Lisa Oktaviani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S25635
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Yenni Inaya
"Perilaku manusia dapat memicu peningkatan produksi sampah yang melebihi kemampuan untuk mengelola dan membuang sampah yang dihasilkan. Tanggung jawab pengelolaan sampah rumah tangga sebagai hasil dari kegiatan sehari-hari di dalam keluarga mayoritas menjadi tanggung jawab ibu rumah tangga. Tujuan utama penelitian ini adalah mendeskripsikan perilaku ibu rumah tangga dalam pemilahan sampah di Kelurahan Pondok Kelapa. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pengambilan sampel secara simpel random sampling dengan rumus uji dua proporsi sejumlah 90 sampel dipilih sesuai kriteria inklusi yaitu ibu rumah tangga di kelurahan Pondok Kelapa RW 04, 09 dan 014 yang bekerja maupun tidak bekerja. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Faktor yang mungkin berhubungan adalah umur responden, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, sarana, pengawasan dan peraturan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 52,2% ibu rumah tangga melakukan pemilahan di rumahnya. Secara statistik, ditemukan adanya hubungan signifikan pada ketersediaan sarana, pengawasan dan peraturan terhadap perilaku pemilahan sampah (p = 0,000), sementara untuk umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap dan kebiasaan tidak memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku pemilahan sampah.

Human behavior can trigger an increase in waste production that exceeds the ability to manage and dispose of the generated waste. The responsibility for managing household waste as a result of daily activities in the majority of families is most responsibility of housewives. The main objective of this research is to describe the behavior of housewives in waste sorting in Pondok Kelapa Subdistrict. This study used a cross-sectional study design with simple random sampling with a two-proportion test formula with a total of 90 samples selected according to inclusion criteria, namely housewives in Pondok Kelapa RW 04, 09 and 014 who worked or did not work. Data collection was carried out using a questionnaire. Factors that may be related are the age of the respondent, level of education, knowledge, attitudes, habits, facilities, supervision and regulations. The results showed that 52.2% of housewives did waste sorting at their home. Statistically, it was found that there was a significant relationship between the availability of facilities, supervision and regulations on waste sorting behavior (p = 0.000), while age, education level, knowledge, attitudes and habits had no significant relationship to waste sorting behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Az Zahra Amalia Putri
"Penelitian ini menganalisis faktor kegagalan yang terjadi terhadap insiden di jalur hauling PT. X, dimana insiden di jalur hauling merupakan insiden berulang dengan persentase tertinggi selama dua tahun terakhir. Fokus penelitian merupakan analisis dari faktor individu ke organisasi, yaitu kondisi laten dan kegagalan aktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan Human Factor Analysis Classification System in Mining Industry (HFACS-MI) dengan teknik telaah dokumen dan wawacara sebagai pengumpulan data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kondisi laten lebih banyak ditemukan, khususnya organizational influence dan unsafe leadership yang berinteraksi dengan kegagalan aktif, dimana skill based error paling banyak ditemukan dalam penelitian. Interaksi dari kedua faktor kegagalan tersebut meningkatkan risiko terjadinya insiden di jalur hauling.

This study analyzes the factors contributing to incidents on the hauling route of PT.X, where incidents on the hauling route have been recurring with the highest percentage over the past two years. The research focuses on analyzing factors from individual to organizational levels, specifically latent conditions and active failures. The methodology employed in this study is based on the Human Factor Analysis Classification System in Mining Industry (HFACS-MI), utilizing document review and interviews as data collection techniques. The research findings reveal a predominance of latent conditions, particularly organizational influences and unsafe leadership, interacting with active failures, where skill-based errors are most frequently identified. The interaction of these two failure factors increases the risk of incidents on the hauling route."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fisma Ichwandini Ageng
"Skripsi ini membahas mengenai peresepan obat tidak rasional di RSIA Evasari pada tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Penelitian ini dilatarbelakangi dari ditemukan 50% (lima puluh persen) resep di puskesmas dan rumah sakit di Indonesia mengandung antibiotik sedangkan salah satu pemberian resep yang tidak irasional adalah memberikan antibiotik untuk penyakit yang tidak sesuai hal ini diungkapkan oleh Adhikary (2005) selaku perwakilan WHO di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan hasil survei nasional tahun 2009 yang menemukan bahwa antibiotik yang diresepkan untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus seperti diare akut dan salesma (flu), yang sebenarnya tidak membutuhkan antibiotik untuk pengobatannya. Filosofi farmasi klinis sama dengan peresepan yang baik dan pemberian obat yang rasional serta salah satu indikator yang menyebabkan keberhasilan pengobatan adalah dengan pemberian obat rasional. Berdasarkan filosofi tersebut dan tingginya permintaan antibiotik di RSIA Evasari maka penulis melakukan penelitian di RSIA Evasari dan mengangkat mengenai persepan obat tidak rasional. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif (resep) dan data kualititatif dengan melakukan wawancara kepada dokter di RSIA Evasari untuk mengetahui gambaran dari peresepan tidak rasional. Data yang dihasilkan dilakukan analisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian mengenai persepan obat tidak rasional di RSIA Evasari dari 389 sampel resep yang diambil ditemukan sebanyak 32 resep tidak rasional. Pentingnya pedoman pengobatan dalam proses peresepan obat rasional, sehingga dianjurkan setiap rumah sakit memiliki pedoman pengobatan dan kebijakan-kebijakan yang mengarah terhadap peresepan obat rasional. Tidak hanya pedoman pengobatan tetapi juga perlunya dibentuk suatu badan khusus untuk memonitoring sistem persepan di Rumah Sakit.

This script is tells about irrational medicine prescribing in RSIA Evasari on 2012. this research is a quantitave research with the cross sectional design. The background of research is from 50 % prescription in medical center and hospital containing antibiotics, while when gives one of the irrational prescription is giving a wrong antibiotics,said by Adhikary, as representative of WHO in Indonesia. This is proven by national survey on 2009. it founded that the antibiotics for diseases caused the viruses like acute diarrhea and flu that no need antibiotics for cure indeed. The philosophy clinical pharmacy with good prescription and giving rational medicine are one of the many indicator causes the success treatment. Based on the philosophy and high demand for antibiotics in RSIA Evasari then the writer doing research in RSIA Evasari and take this irrational prescription medicine to be a script. In collecting data form quantitave and qualitative with interviewed the doctors in RSIA Evasari to describe of irrational prescribing. The resulting data were analyzed using univariate and bivariate. Results of research on irrational prescription medicine in RSIA Evasari its been 389 samples taken prescription found as many as 32 prescription irrational. The importance of treatment guidelines in the process of irrational medicine prescribing , so it is recommended every hospitals have had a guidelines and policy of irrational medicine prescribing and also need to establish a special body to monitor prescribing."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S70009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Hamid
"Kejadian kecelakaan mobil perusahaan menambah daftar terjadinya kasus kecelakaan mobil yang terus meningkat dari tahun ketahun dan ini terjadi hampir diseluruh dunia. Bahkan diberbagai negara, kecelakaan menjadi pembunuh yang paling handal. Di Amerika Serikat (USA), dilaporkan orang yang meninggal akibat kecelakaan mobil meningkat setiap tahunnya, yaitu 40.716 orang pada tahun 1994 dan meningkat menjadi 42.643 orang pada tahun 2003. Di Indonesia pada tahun 1997 tercatat sekitar 34.000 korban, dan pada tahun 1999 meningkat menjadi 47.000 korban kecelakaan.
Berdasarkan hasil analisis data statisik di Indonesia, penyebab kecelakaan lalu lintas terbesar adalah faktor manusia, dan ternyata sekitar 90% kecelakaan diakibatkan oleh pengemudi bukan faktor mekanis atau faktor lainnya. (data Ditlantas Polri tahun 2002). Tingkat pengetahuan dalam mengemudi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya umur, pendidikan, pengalaman mengemudi dan pelatihan mengenai safety driving. PT. X yang bergerak dalam bidang jasa pengeboran, banyak menggunakan berbagai jenis kendaraan untuk mendukung operasional kegiatan perusahaan, seperti mobil van, truck, wheel loader, mobile crane, dll. Untuk itu pengetahuan mengenai safety driving penting bagi setiap driver untuk mencegah terjadinya kecelakaan, yang dapat merugikan perusahaan dan karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dan bersifat desktiptif analisis. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah driver PT. X yang ada di kantor Jakarta. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dan analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa driver PT. X memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan tinggi dan tidak satupun yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai safety driving."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarno
"[Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang mempunyai potensi bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan, dimana menempati urutan jumlah kecelakaan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor lain. PT. XYZ merupakan kontraktor pembangunan gedung ABC yang telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, namun masih terdapat kasus kecelakaan. Berdasarkan data analisa kecelakaan PT. XYZ, penyebabnya sebagian besar adalah perilaku tidak aman pekerja.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pekerja konstruksi pada proyek pembangunan gedung ABC Jakarta. Desain penelitian cross sectional, menggunakan kuesioner, analisis data mengunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan pengetahuan, persepsi, motivasi dan dukungan teman kerja dengan perilaku tidak aman pekerja, sedangkan pengawasan dan ketersediaan sarana prasarana tidak ada hubungan dengan perilaku tidak aman. Berdasarkan analisa regresi logistik ganda, variabel persepsi mempunyai nilai OR paling besar yaitu 4,328 sehingga persepsi merupakan faktor paling dominan mempengaruhi terjadinya perilaku tidak aman.
Disarankan bagi PT. XYZ untuk mengembangkan pendekatan yang sistematis dan aplikatif dalam rangka pencegahan perilaku tidak aman, salah satunya dengan program Behaviour Base Safety (BBS); melaksanakan pelatihan berkala untuk meningkatkan pengetahuan, persepsi dan motivasi sehingga menumbuhkan kepedulian pekerja terhadap keselamatan kerja; meningkatkan keterlibatan mandor dalam mengawasi pekerja berorientasi keselamatan pekerja.

The construction industry is one of the industries that has high hazard potential for accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors. PT. XYZ is a building contractor of ABC project who has implemented occupational safety and health management system, but cases of accidents are still there. Based on the PT. XYZ accident data analysis, the accidents are mostly caused by unsafe behavior of the workers.
This study wants to determine the factors that were associated with unsafe behavior of construction workers on the ABC building project in Jakarta. The study uses a cross-sectional study design and questionnaire. Chi square test and multiple logistic regressions were used to analyze data. The chi square test showed correlations between knowledge, perception, motivation and co-workers support and unsafe behavior of workers, while supervision and the availability of facilities were not associated with unsafe behavior. Based on the multiple logistic regressions analysis, the perception variable has the biggest OR value (4.328). It means that the perception is the most dominant variable influencing the occurrence of unsafe behavior.
PT. XYZ is suggested to develop systematic and applied approaches in order to prevent unsafe behavior. Some of the approaches are Behavior Based Safety (BBS) program and regular training program to increase the worker?s knowledge, perception and motivation so that the safety concerns of the workers can be raised. Additional program is to increase the involvement of foreman in overseeing the workers? by safety-oriented workers., The construction industry is one of the industries that has high hazard potential for
accidents. It ranks the highest number of accidents compared to other sectors.
PT. XYZ is a building contractor of ABC project who has implemented
occupational safety and health management system, but cases of accidents are still
there. Based on the PT. XYZ accident data analysis, the accidents are mostly
caused by unsafe behavior of the workers. This study wants to determine the
factors that were associated with unsafe behavior of construction workers on the
ABC building project in Jakarta. The study uses a cross-sectional study design
and questionnaire. Chi square test and multiple logistic regressions were used to
analyze data. The chi square test showed correlations between knowledge,
perception, motivation and co-workers support and unsafe behavior of workers,
while supervision and the availability of facilities were not associated with unsafe
behavior. Based on the multiple logistic regressions analysis, the perception
variable has the biggest OR value (4.328). It means that the perception is the most
dominant variable influencing the occurrence of unsafe behavior. PT. XYZ is
suggested to develop systematic and applied approaches in order to prevent unsafe
behavior. Some of the approaches are Behavior Based Safety (BBS) program and
regular training program to increase the worker’s knowledge, perception and
motivation so that the safety concerns of the workers can be raised. Additional
program is to increase the involvement of foreman in overseeing the workers’ by
safety-oriented workers.]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubna Fairuz Zafira
"Adanya pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap peningkatan penggunaan pada beberapa layanan digital, salah satunya adalah aplikasi SVoD. Salah satu pricing model yang mulai banyak digunakan oleh industri SVoD adalah freemium model, di mana pengguna dapat menonton dengan dua pilihan akun, yaitu melalui akun gratis atau akun premium. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor push, pull, dan mooring yang memengaruhi switching intention dari free-to-fee user pada aplikasi Subscription Video on Demand di Indonesia. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Push-Pull-Mooring (PPM) sebagai teori yang banyak digunakan pada penelitian terkait switching intention. Penelitian ini memiliki 475 responden valid yang pernah berlangganan akun premium setidaknya sekali pada aplikasi SVoD. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Covarianced-based Structural Equation Model dan menggunakan bantuan program AMOS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intrusiveness of advertising dan limited content tidak berpengaruh terhadap switching intention. Sementara itu, premium attractiveness of utilitarian benefits, premium attractiveness of hedonic benefits, price value, switching cost, peer influence, dan habit berpengaruh terhadap switching intention. Pada faktor moderasi, hanya hubungan premium attractiveness of utilitarian benefits dan price value dengan switching intention yang dimoderasi oleh variabel habit. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan penyedia layanan SVoD untuk mengevaluasi layanan mereka sehingga semakin banyak pengguna yang beralih dari akun gratis ke akun premium.

The COVID-19 pandemic was increasing some of digital services usage, one of them is the SVoD application. One of the pricing models that the SVoD industry has started to use is the freemium model, where users can watch with two choices of accounts, a free account or a premium account. This study aims to identify the push, pull, and mooring factors that influence the switching intention from free-to-fee users in the Subscription Video on Demand application in Indonesia. The theory used in this study is the theory of Push-Pull-Mooring (PPM) as a theory that is widely used in research related to switching intention. This study has 475 valid respondents who have subscribed to a premium account at least once on the SVoD application. The data were analyzed using the Covarianced-based Structural Equation Model method and using the AMOS 26 program. This study indicates that the intrusiveness of advertising and limited content has no effect on user’s switching intention. Meanwhile, premium attractiveness of utilitarian benefits, premium attractiveness of hedonic benefits, price value, switching costs, peer influence, and habit have an effect on user’s switching intention. On the moderating factor, only the premium attractiveness of utilitarian benefits and price value with switching intention is moderated by the habit variable. Based on this result, this research is expected to contribute to SVoD service provider companies to evaluate their services so they can gain more users to switch from free accounts to premium accounts
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>