Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Betsyeba Bertameina
"Ampas tebu berpotensi besar untuk dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biochar dari ampas tebu melalui proses pirolisis dengan impregnasi logam dan proses aktivasi untuk digunakan sebagai bahan elektroda superkapasitor. Logam natrium dan nikel dapat memperbesar luas permukaan dan membentuk pori biochar sehingga dapat menghasilkan kinerja superkapasitor yang baik. Kandungan logam natrium dan nikel divariasikan sebesar 0%, 5%, 10%, suhu pirolisis pada 450 °C, 500 °C, 550 °C, dan suhu aktivasi pada 600°C dan 700°C. Karakterisasi dengan BET untuk mengetahui luas permukaan spesifik dan ukuran pori biochar, SEM untuk mengetahui morfologi biochar, dan band gap energy untuk mengetahui sifat konduktivitas biochar. Uji kinerja superkapasitor dilakukan dengan metode cyclic voltammetry menggunakan elektrolit KOH 3 M untuk mengetahui nilai kapasitansi. Didapatkan bahwa biochar terimpregnasi logam Ni 10% yang dipirolisis pada suhu 550 °C dan diaktivasi pada suhu 700 °C merupakan sampel terbaik untuk digunakan sebagai bahan elektroda superkapasitor yang dilihat dari terksturnya berpori, luas permukaan sebesar 285,202 m2/g, band gap energy sebesar 1 eV, dan diperoleh nilai kapasitansi spesifik sebesar 103,292 F/g yang menunjukkan bahwa biochar dapat digunakan sebagai bahan elektroda superkapasitor.

Sugarcane bagasse has great potential to be used as a high-value product. This study aims to produce biochar from sugarcane bagasse through a pyrolysis process with metal impregnation and activation process to be used as a supercapacitor electrode material. Sodium and nickel metals can increase the surface area and form biochar pores so that they can produce good supercapacitor performance. The contents of sodium and nickel were varied by 0%, 5%, 10%, pyrolysis temperature at 450°C, 500°C, 550°C, and activation temperature at 600°C and 700°C. Characterization with BET to determine the specific surface area and pore size of biochar, SEM to determine the morphology of biochar, and band gap energy to determine the conductivity properties of biochar. The supercapacitor performance test was carried out using the cyclic voltammetry method using 3 M KOH electrolyte to determine the capacitance value. It was found that 10% Ni metal impregnated biochar which was pyrolyzed at 550 °C and activated at 700 °C was the best sample for use as a supercapacitor electrode material as seen from its porous texture, surface area of 285,202 m2/g, band gap energy of 1 eV, and a specific capacitance value of 103.292 F/g was obtained which indicated that biochar could be used as a supercapacitor electrode material."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Grace
"Pemanfaatan limbah menjadi alat yang bernilai guna sangat penting bagi lingkungan. Limbah tempurung kelapa dapat diolah sebagai sumber karbon untuk kemudian disintesis menjadi bahan aktif untuk aplikasi elektroda superkapasitor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kondisi impregnasi logam, suhu pirolisis, dan suhu aktivasi tempurung kelapa terhadap kinerja superkapasitor. Elektroda superkapasitor dirangkai dengan elektrolit berupa KOH 3 M, binder berupa PVA dengan campuran asam sitrat sebagai crosslinking agent, dan separator berupa kertas saring. Hasil penelitian terbaik berdasarkan uji Cyclic Voltammetry diperoleh sampel Ni10-P550-A700. Hal ini menunjukkan bahwa suhu pirolisis (550oC) dan aktivasi tertinggi (700oC) dapat berpengaruh terhadap hasil nilai kapasitansi tertinggi yaitu sebesar 165,75 F/g. Hasil perhitungan energi aktivasi menghasilkan nilai Ea terkecil yaitu 3,88 kJ/mol sehingga menandakan bahwa keberadaan logam dapat berperan sebagai katalis pada proses pirolisis. Karakterisasi BET pada bio-char menunjukkan luas permukaan spesifik sebesar 257,7 m2/g. Sementara itu, hasil karakterisasi SEM memperlihatkan permukaan char dengan persebaran pori yang banyak. Kemudian, hasil karakterisasi dengan Spektrofotometri UV-Vis memberikan hasil bahwa sampel Ni10-P550-A700 memiliki sifat konduktor. Oleh karena itu, seluruh hasil karakterisasi menunjukkan bahwa limbah tempurung kelapa hasil pirolisis dapat berfungsi sebagai penyimpan energi yang baik.

Recycling waste into usable devices is essential for the environment. Coconut shell waste can be processed as a carbon source and synthesized into active ingredients for supercapacitor electrode applications. This study aimed to determine the effect of metal impregnation conditions, pyrolysis temperature, and coconut shell activation temperature on supercapacitor performance. Supercapacitor electrodes are assembled with electrolyte KOH 3 M, binder in the form of PVA with a mixture of citric acid as a crosslinking agent, and separator using filter paper. The Ni10-P550-A700 sample obtained the best research results from the Cyclic Voltammetry test. This result shows that the pyrolysis temperature (550o"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davina Athira Xanthi
"Sekam padi merupakan limbah yang dihasilkan dari penggilingan padi, namun kurangnya pemanfaatan dan tingginya kandungan lignin pada sekam padi membuatnya berpotensi besar untuk dimanfaatkan menjadi elektroda superkapasitor. Elektroda superkapasitor dapat menyimpan energi dalam bentuk muatan listrik yang dipisahkan oleh bahan dielektrik, serta memiliki nilai energi spesifik dan daya spesifik yang tinggi. Dalam penelitian ini, sekam padi akan diubah menjadi biochar melalui proses pirolisis dengan adanya impregnasi asam borat dan logam Fe. Pemilihan asam borat dan logam Fe dilakukan karena keduanya dapat meningkatkan karakteristik biochar, seperti perluasan permukaan dan pembentukan pori yang dapat meningkatkan kinerja superkapasitor. Penelitian ini mencakup variasi waktu aktivasi dan jumlah bahan impregnasi pada biomassa untuk memahami pengaruhnya terhadap karakteristik biochar yang dihasilkan. Kandungan asam borat dan logam Fe divariasikan sebanyak 0%, 10%, dan 15%, sementara waktu aktivasi divariasikan antara 90 menit dan 120 menit. Selain itu, dilakukan variasi konsentrasi elektrolit KOH untuk memahami pengaruhnya terhadap kinerja superkapasitor. Konsentrasi elektrolit KOH divariasikan menjadi 4 M, 5 M, dan 6 M. Hasil penelitian terbaik dari uji Cyclic Voltammetry diperoleh pada sampel AS10%-A120-6M. Ini menunjukkan bahwa waktu aktivasi selama 120 menit dan konsentrasi elektrolit sebesar 6 M dapat mempengaruhi nilai kapasitansi tertinggi yang dicapai, yaitu 198,5 F/g pada scan rate 10 mV/s. Nilai band gap energy untuk H3BO3 10% adalah 1,35 eV dan untuk Fe 10% adalah 1,55 eV. Nilai ini berada dalam rentang yang sesuai untuk superkapasitor sehingga dapat meningkatkan performa kapasitansi dengan konfigurasi asimetris.

Rice husks are waste produced from rice milling, but the lack of utilization and high lignin content in rice husks make it have great potential to be used as supercapacitor electrodes. Supercapacitor electrodes can store energy in the form of electric charges separated by a dielectric material, and have high specific energy and specific power values. In this research, rice husks will be converted into biochar through a pyrolysis process with impregnation of boric acid and Fe metal. Boric acid and Fe metal were chosen because both can improve biochar characteristics, such as surface expansion and pore formation which can improve supercapacitor performance. This research includes variations in activation time and the amount of impregnating material in the biomass to understand its effect on the characteristics of the biochar produced. The content of boric acid and Fe metal was varied by 0%, 10%, and 15%, while the activation time was varied between 90 minutes and 120 minutes. In addition, variations in KOH electrolyte concentration were carried out to understand its effect on supercapacitor performance. The KOH electrolyte concentration was varied to 4 M, 5 M, and 6 M. The best research results from the Cyclic Voltammetry test were obtained on the AS10%-A120-6M sample. This shows that an activation time of 120 minutes and an electrolyte concentration of 6 M can influence the highest capacitance value achieved, namely 198.5 F/g at a scan rate of 10 mV/s. The band gap energy value for 10% H3BO3 is 1.35 eV and for 10% Fe is 1.55 eV. This value is in the appropriate range for supercapacitors so that they can improve capacitance performance with asymmetric configurations."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Dhiya Ulhaq
"TKKS memiliki kandungan lignin sebesar 17,8% dengan komposisi karbon sebanyak 44,2%. Komposisi karbon yang tinggi menandakan banyak senyawa aromatik sehingga dapat terdekomposisi menjadi nano-biochar sebagai pengganti material carbon black N-550 untuk dicampurkan pada Styrene Butadiene Rubber (SBR) guna memperkuat kekuatan mekanis ban. Penelitian ini berfokus untuk menginvestigasi pengaruh temperatur proses pyrolysis terhadap yield, komposisi, dan struktur mekanis biochar. Selain itu, penelitian ini juga menginvestigasi pengaruh variasi rasio campuran nano-biochar terhadap carbon black. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan temperatur pada pyrolysis lignin menyebabkan nilai yield biochar yang dihasilkan menjadi mengecil, namun meningkatkan nilai fixed carbon content dari biochar. Kenaikan temperatur pada pyrolysis lignin juga menurunkan ukuran partikel nano-biochar, memperbesar volume pori dan meningkatkan area permukaan, serta menyebabkan struktur microporous pada nano-biochar. Properti mekanis nano-biochar sudah menyerupai carbon-blac N-550 dari segi ukuran partikel dan struktur microporous pada permukaan nano-biochar. Selain itu, dari segi kekuatan mekanis vulcanized rubber, komposisi 50% nano-biochar dan 50% carbon black N-550 merupakan variasi yang optimum untuk menghasilkan vulcanized rubber dengan kekuatan mekanis yang baik.

OPEFB has a lignin content of 17.8% with a carbon composition of 44.2%. The high carbon composition indicates that OPEFB contains many aromatic compounds so that they can be decomposed into nano-biochar as a substitute for carbon black N-550 for mixing in Styrene Butadiene Rubber (SBR) to strengthen the tire's mechanical strength. This study focuses on investigating the effect of pyrolysis process temperature on the yield, composition, and mechanical structure of biochar. In addition, this study also investigated the effect of variations in the ratio of nano-biochar mixture to carbon black. The results showed that the temperature increase in lignin pyrolysis caused the yield value of the resulting biochar to decrease. On the other hand, an increase in temperature increases fixed carbon content of biochar. The increase in temperature in lignin pyrolysis also reduces the particle size of nano-biochar, increases the pore volume and increases the surface area up, and causes the microporous structure of nano-biochar. The mechanical properties of nano-biochar already resemble carbon-black N-550 in terms of particle size and microporous structure on the surface of the nano-biochar. In addition, in terms of the mechanical strength of the vulcanized rubber, the composition of 50% nano-biochar and 50% carbon black N-550 is the optimal variation to produce vulcanized rubber with good mechanical strength."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Merry Devina
"Deposit ampas tebu di Indonesia yang mencapai 8,5 juta ton per tahun menjadikan biomassa ini potensial untuk dikembangkan sebagai pensubstitusi bahan bakar minyak berbasis crude oil. Gelombang mikro merupakan salah satu metode pemanasan yang lebih efisien untuk mempirolisis biomassa, karena metode ini memanfaatkan prinsip konversi energi dan partikel biomassa mengalami pemanasan volumetrik. Ampas tebu dipirolisis dengan variasi daya gelombang mikro sebesar 380, 620, dan 850 Watt dan variasi bio-char dalam umpan sebanyak 0, 10, dan 20%. Karakterisasi yang dilakukan meliputi profil suhu pirolisis, yield produk pirolisis, dan kandungan senyawa di bio-oil dengan metode GC/MS. Peningkatan daya gelombang mikro akan meningkatkan laju pemanasan dan suhu pirolisis ampas tebu, walaupun efeknya tidak terlalu signifikan jika umpannya tidak ditambahkan bio-char. Penambahan bio-char sebagai absorber gelombang mikro secara signifikan meningkatkan laju pemanasan dan suhu pirolisis ampas tebu. Yield bio-oil maksimum, yaitu 42,75 dan 42,40%, diperoleh pada laju pemanasan 805°C/menit dan suhu pirolisis 515°C serta laju pemanasan 59°C/menit dan suhu pirolisis 398°C. Kondisi operasi untuk memperoleh kedua parameter laju pemanasan dan suhu pirolisis tersebut adalah daya gelombang mikro sebesar 380 Watt dengan 20% kandungan bio-char di umpan serta daya gelombang mikro sebesar 850 Watt tanpa kandungan bio-char di umpan. Bio-oil yang diperoleh dari pirolisis ampas tebu yang umpannya mengandung bio-char ternyata mengandung lebih banyak senyawa non-oksigenat dan tidak mengandung PAH. Namun, senyawa non-oksigenat tersebut juga memiliki kandungan rantai karbon panjang (C22+) yang cukup tinggi.

Sugarcane bagasse waste in Indonesia reaching 8.5 million tons per year is potential to be developed as a substituent for petroleum-based fuel oil. Microwave is an efficient heating method for biomass pyrolysis, since this method utilizes the principle of energy conversion and biomass undergoes volumetric heating. Sugarcane bagasse was pyrolyzed at the microwave power variation of 380, 620, and 850 Watt and bio-char loading variation of 0, 10, and 20%. Characterizations were conducted on the pyrolysis temperature profile, pyrolysis products yield, and bio-oil content by GC/MS method. The microwave pyrolysis of sugarcane bagasse gave results that increasing microwave power would increase the heating rate and pyrolysis temperature, however this phenomenon was insignificant if the feed contained no bio-char. The addition of bio-char as microwave absorber in the feed significantly increased the heating rate and temperature pyrolysis. The highest bio-oil yields, i.e. 42.75 and 42.40%, were obtained at the heating rate of 805°C/min and pyrolysis temperature of 515°C and heating rate of 59°C/min and pyrolysis temperature of 398°C. Those pyrolysis heating rates and temperatures were achieved at the microwave power of 380 Watt with bio-char loading of 20% and the microwave power of 850 Watt with no bio-char loading. Bio-oil derived from the microwave pyrolysis of sugarcane bagasse which had no bio-char loading in fact contained more non-oxygenated compounds and less PAHs. However, those non-oxygenated compounds have a quite high content of long carbon chains (C22+).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T28971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Wardana
"Grafit dari biomassa sebagai elektroda alternatif untuk baterai sudah banyak dikembangkan untuk menghasilkan kapasitansi energi yang tinggi dan siklus penggunaan yang lama. Penelitian ini menentukan dan membandingkan jenis grafit NiO dan Non NiO terbaik untuk dijadikan katoda superkapasitor yang bersumber dari biomassa Tempurung Kelapa Sawit, Tempurung Kemiri, dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Optimalisasi dilakukan dengan mengkombinasi proses aktivasi kimia (KOH) menggunakan konsentrasi  5 molar pada rasio 1 : 5 dan aktivasi fisika (Ar) menggunakan injeksi 0,2 L/min pada temperatur 950°C selama 45 menit. Modifikasi sampel dilakukan dengan impregnasi prekrusor Ni(NO2)3pada grafit, yang di ubah menjadi NiO melalui penguraian termal pada temperatur 300°C selama 90 menit. Dari hasil karakterisasi XRF ditemukan senyawa NiO dan menunjukan rendahnya persentase kehadiran logam alkali dan alkali tanah pada seluruh sampel grafit kecuali K+ dan Cl-. Hasil XRD menunjukan struktur yang masih didominasi grafit amorfus dengan chemical formula C16.00 (Orthorombik) yang ditemukan pada interval 25-27o . Hasil EIS menunjukan nilai Rp terendah dimiliki oleh superkapasitor AW 3 sebesar 79,62, nilai tersebut sesuai dengan hasil pengujian CV yang memiliki Kapasitansi Spesifik (Cp) tertinggi sebesar 7,39748, tetapi nilai Cp teringgi berbanding terbalik dengan hasil BET yang menunjukan luas permukaan terbesar dimiliki oleh TKKS Non-NiO sebesar 319,298 m2/g. Untuk memperdalam analisis dilakukan karakterisasi FTIR dengan tujuan mengetahui pengaruh kehadiran ikatan OH, C=C, dan C-O dan gugus fungsi lainnya terhadap peforma superkapasitor. Jadi, penggunaan grafit sebagai (katoda) dan LTO sebagai (anoda) sebagai bahan superkapsitor menjadi pilihan yang paling tepat jika penggunaan parameter scan rate (mV/s) optimal.

Graphite from biomass as an alternative electrode for batteries has been widely developed to produce high energy capacitance and long cycle usage. This research determines and compares the best types of NiO and Non-NiO graphite to be used as supercapacitor cathodes sourced from biomass such as Palm Kernel Shell, Candlenut Shell, and Empty Fruit Bunch (EFB). Optimization is done by combining chemical activation processes (KOH) using a 5 molar concentration at a 1:5 ratio and physical activation (Ar) using an injection of 0.2 L/min at a temperature of 950°C for 45 minutes. Sample modification is carried out by impregnating Ni(NO2)3 precursor on graphite, which is converted into NiO through thermal decomposition at a temperatur of 300°C for 90 minutes. From XRF characterization results, NiO compounds were found, indicating a low percentage of alkali and alkaline earth metal presence in all graphite samples except K+ and Cl-. The XRD results show a structure still dominated by amorphous graphite with a chemical formula of C16.00 (Orthorhombic) found in the 25-27o interval. The EIS results show the lowest Rp value is owned by supercapacitor AW 3 at 79.62, and this value corresponds to the CV testing results, which have the highest Specific Capacitance (Cp) at 7.39748. However, the highest Cp value is inversely proportional to the BET results, which show that the largest surface area is owned by Non-NiO EFB at 319.298 m2/g. To deepen the analysis, FTIR characterization is carried out to determine the influence of the presence of OH, C=C, and C-O bonds, and other functional groups on supercapacitor performance. So, the use of graphite as a cathode and LTO as an anode for supercapacitor material becomes the most appropriate choice with optimal scan rate parameters (mV/s)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi TumbuhanDepartemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama penelitian yaitu untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh pemberian bokashi limbah ampas tebu terhadap pertumbuhan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5). Parameter yang diukur meliputi parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan parameter kuantitatif (suhu, kadar air, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudian dibandingkan dengan standar kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk bokashi dapat dihasilkann dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5 dengan karakteristik berwarna coklat kehitaman, berbau seperti tanah,bertekstur gembur, suhu 37 0C, kadar air 50 %, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36 %, N 1,01%, P 0,33%, dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
pertumbuhan tanaman selada yag diukur meliputi parameter kualitatif (warna daun dan uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan dilanjutkan
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam perlakuan berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter panjang akar. Hasil pertumbuhan selada terbaik ditunjukkan oleh perlakuan P5 dengan warna daun Light Green (Faber Castell), mempunyai rasa daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering akar 0,20 g.

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik
Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Departemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama yaitu penelitian untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-
4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian
yaitu untuk menganalisis pengaruh bok persembahan ampas tebu terhadap
menumbuhkan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5).
Parameter yang diukur termasuk parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan
parameter kuantitatif (suhu, kadar udara, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data
Parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudain dibandingkan dengan standar
kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pupuk bokashi dapat dihasilkan dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang
telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004.perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5
dengan kondisi berwarna coklat kehitaman, seperti hubungan seperti tanah, bertekstur gembur,
suhu 37 0C, kadar air 50%, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36%, N 1,01%, P 0,33%,
dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
Pertumbuhan tanaman selada yag diukur termasuk parameter kualitatif (warna daun dan
uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar,
berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data
Parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan cerdas
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95% untuk
melihat perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam
pengaruh berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah
tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, tetapi tidak
berpengaruh pada parameter panjang akar. Pertumbuhan hasil selada terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P5 dengan warrna daun Hijau Muda (Faber Castell), mempunyai rasa
daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat
basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering
akar 0,20 g.
The research was conducted in February-June 2019 in a hydroponic central greenhouse
Agro-tourism Cilangkap, East Jakarta, and at the Plant Physiology Laboratory
Department of Biology, University of Indonesia. The first objective is research for
produce bokashi fertilizer from processing sugarcane waste with an EM-activator
4, Papaya MOL, banana weevil MOL, and cow dung MOL. The second objective of research
namely to analyze the effect of bagasse offering box on
growing lettuce plants. Bokashi fertilizer was made with 6 different treatments (P0-P5).
The parameters measured include qualitative parameters (color, smell, and texture) and
quantitative parameters (temperature, air content, pH, and nutrient content of C, N, P, K). Data
The bokashi parameter was analyzed descriptively, then it was compared with the standard
Compost quality according to SNI 19-7030 year 2004. The results showed that
Bokashi fertilizer can be produced in 21 days with high nutrient content
has been in accordance with SNI 19-7930 of 2004. The best treatment is shown by P5
with blackish brown conditions, such as soil-like relationships, loose textured,
temperature 37 0C, water content 50%, pH 6.5, nutrient content C 49.36%, N 1.01%, P 0.33%,
and K 0.34%. Parameter of effect of bagasse waste bokashi fertilizer on
The measured growth of lettuce included qualitative parameters (leaf color and
organoleptic test of lettuce leaves) and quantitative parameters (plant height, root length,
shoot wet weight, shoot dry weight, root wet weight, and root dry weight). Data
Lettuce parameters were analyzed using the one-factor ANOVA test and intelligent
with the Tukey Honestly Significant Difference test, the confidence level is 95% for
look at the differences between the treatments. The results showed that the sixth
the influence of influence on the growth parameters of plant height, wet weight
crown dry weight, root wet weight, and root dry weight, but not
effect on the root length parameter. The best yield growth of lettuce is shown
by P5 treatment with light green leaf color (Faber Castell), had a taste
good leaves, with an average plant height of 21.74 cm, root length of 18.50 cm, weight
shoot wet weight 25.74 g, shoot dry weight 1.16 g, root wet weight 2.79 g, and dry weight
root 0.20 g."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik
Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Departemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama yaitu penelitian untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-
4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian
yaitu untuk menganalisis pengaruh bok persembahan ampas tebu terhadap
menumbuhkan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5).
Parameter yang diukur termasuk parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan
parameter kuantitatif (suhu, kadar udara, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data
Parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudain dibandingkan dengan standar
kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pupuk bokashi dapat dihasilkan dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang
telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004.perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5
dengan kondisi berwarna coklat kehitaman, seperti hubungan seperti tanah, bertekstur gembur,
suhu 37 0C, kadar air 50%, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36%, N 1,01%, P 0,33%,
dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
Pertumbuhan tanaman selada yag diukur termasuk parameter kualitatif (warna daun dan
uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar,
berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data
Parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan cerdas
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95% untuk
melihat perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam
pengaruh berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah
tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, tetapi tidak
berpengaruh pada parameter panjang akar. Pertumbuhan hasil selada terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P5 dengan warrna daun Hijau Muda (Faber Castell), mempunyai rasa
daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat
basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering
akar 0,20 g."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asbella Salim
"Eceng gondok sebagai gulma air berkembang dengan sangat pesat dalam perairan tawar. Ia sangat potensial untuk dikembangkan sebagai energi terbarukan. Dengan tingginya kandungan karbon dan lignin, ia dapat dimanfaatkan untuk pembuatan biochar sebagai elektroda superkapasitor. Superkapasitor terdiri atas elektroda, elektrolit berupa KOH, binder berupa PVA, crosslinking agent berupa asam sitrat, dan separator berupa kertas saring. Elektroda dengan impregnasi nikel akan dijadikan sebagai superkapasitor simetris, sedangkan untuk superkapasitor asimetris digunakan hasil impregnasi nikel sebagai anoda dan hasil impregnasi Fe2O3 sebagai katoda. Dalam penelitian ini, digunakan 3 variabel bebas berupa persentase berat impregnasi logam, waktu aktivasi, dan konsentrasi elektrolit. Setelah dirangkai menjadi superkapasitor, hasil sampel dari seluruh variasi diuji dengan multimeter digital untuk mengetahui nilai kapasitansinya. Sampel yang berhasil memperoleh nilai kapasitansi tertinggi (146,72 F/g) adalah sampel 26, yaitu superkapasitor asimetris dengan 15% bahan impregnasi pada setiap sisi elektrodanya, waktu aktivasi selama 90 menit, dan elektrolit KOH sebesar 6 M. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat efek sinergis dari penggunaan bahan impregnasi yang berbeda pada kedua elektroda, serta terdapat pengaruh dari adanya variasi ketiga variabel bebas tersebut. Hasil SEM EDX menunjukkan permukaan biochar dengan distribusi pori yang banyak. Hasil XRF menunjukkan komposisi biochar dan akurasi proses impregnasi yang baik. Hasil FTIR menunjukkan adanya intensitas gugus fungsional yang lebih tinggi dengan adanya peningkatan persentase bahan impregnasi. Hasil band gap energy menunjukkan sampel 26 memiliki sifat semikonduktor dengan band gap energy sebesar 1,0793 eV. Oleh karena itu, seluruh hasil karakterisasi menunjukkan bahwa biochar eceng gondok hasil pirolisis, impregnasi, dan aktivasi dapat berfungsi sebagai penyimpan energi yang baik.

Water hyacinth as a water weed grows very rapidly in fresh waters. It has great potential to be developed as renewable energy. With its high carbon and lignin content, it can be used to make biochar as a supercapacitor electrode. The supercapacitor circuit consists of electrodes, KOH electrolyte, PVA as binder, citric acid as crosslinking agent, and filter paper as separator. Electrodes with nickel impregnation will be used as symmetric supercapacitors, while for asymmetric supercapacitors the nickel impregnation is used as anode and Fe2O3 impregnation as cathode. In this research, 3 independent variations were used, including the weight percentage of metal impregnation, activation time, and electrolyte concentration. After being assembled as a supercapacitor, the sample results from all variations were tested with a digital multimeter to determine the capacitance value. The sample with highest capacitance value (146,72 F/g) was sample 26, which was an asymmetric supercapacitor with 15% impregnation material on each side of the electrode, an activation time of 90 minutes, and a KOH electrolyte of 6 M. This shows that there is a synergistic effect from the use of different impregnation materials on both electrodes, and there is an influence from variations in the 3 independent variables. SEM EDX results show the biochar surface with a large distribution of pores. XRF results show the biochar composition and good accuracy of the impregnation process. FTIR results show a higher intensity of functional groups with an increase in the percentage of impregnating material. Band gap energy results show that sample 26 has semiconductor properties with a band gap energy of 1.0793 eV. Therefore, all the characterization results show that water hyacinth biochar resulting from pyrolysis, impregnation, and activation can function as a good energy storage."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>