Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116070 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadjmi Fadjri
"Kemas ulang informasi merupakan proses pengemasan ulang pada produk informasi dalam format dan tampilan baru, yang disimpan dalam media penyimpanan tertentu, sehingga informasi yang terkandung di dalamnya lebih menarik dan praktis digunakan oleh pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses kemas ulang informasi kesehatan pada konten instagram @rs.ui. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan metode wawancara dan observasi. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses kemas ulang informasi kesehatan RSUI cenderung berpijak pada kebutuhan internal RSUI dan belum fokus pada karakteristik dan kebutuhan pengguna.

Information repackaging is the process of repackaging information products in a new format and appearance, which are stored in certain storage media, so that the information contained in them is more attractive and practical for use by users. This study aims to analyze how the process of repackaging health information on Instagram @rs.ui content. This study uses a qualitative approach to the method of collecting data by interview and observation methods. The data obtained will be analyzed using the content analysis method. The results of this study indicate that in the process of repackaging RSUI health information it tends to be based on the internal needs of RSUI and has not focused on the characteristics and needs of users."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yulianto
"Pompa vakum mempunyai peranan yang penting dalam industri resin sintetik. Proses pemanasan dan pengadukan bahan baku resin yaitu pelarut dan zat terlarut dalam reaktor tertutup, akan menimbulkan uap. Aktivitas pompa vakum yang menghisap uap ini selanjutnya disebut proses dehidrasi. Beberapa material resin sintetik yang bersifat lengket dan higroskopis, menjadi tantangan dimana pompa vakum harus mencapai derajat kevakuman yang baik. Setelah empat tahun digunakan, proses produksi yang lama adalah fenomena yang tidak dapat diatasi meski telah dilakukan pemeliharaan prediktif dan preventif pada pompa vakum. Hipotesa awal penyebab menurunnya performa pompa vakum adalah terdapatnya endapan material yang menempel pada bagian dalam pompa yang menyebabkan kemacetan pompa dan adanya keausan part pompa. Sehingga disepakati untuk melakukan pemeliharaan breakdown yang sesuai dengan standar pabrik pembuat pompa. Pengukuran derajat kevakuman sebelum pemeliharaan breakdown, Pirani Gauge menunjuk 15.1 kPa sehingga pompa LRVP tidak dapat mengaktifkan pompa MBP yang memerlukan derajat kevakuman Pirani Gauge 10 kPa. Pada kegiatan pembongkaran pompa, ditemukan fakta keausan pada bagian pompa LRVP - MBP dan adanya residu resin pada pompa LRVP - MBP. Pemeliharaan breakdown yang meliputi penggantian bagian pompa yang aus, pembersihan residu resin pada bagian pompa, dan penyesuaian clearence sesuai rekomendasi pabrik pompa saat perakitan kembali. Pengukuran derajat kevakuman setelah pemeliharaan breakdown, Pirani Gauge menunjuk 0.1 kPa sehingga hal ini dapat diterima oleh pihak Industri sebagai penyelesaian masalah. Penerapan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan juga melekatnya Prinsip Dasar Catur Karsa dan Tuntunan Sikap Perilaku Sapta Dharma yang melekat pada Insinyur, diharapkan dapat menghasilkan karya yang inovatif dan kualitas yang prima.

Vacuum pumps have an important role in the synthetic resin industry. The process of heating and stirring the resin raw materials, namely solvents and solutes in a closed reactor, will produce steam. The activity of the vacuum pump which sucks in this steam is then called the dehydration process. Some synthetic resin materials are sticky and hygroscopic, making it a challenge for the vacuum pump to achieve a good degree of vacuum. After four years of use, the long production process is a phenomenon that cannot be overcome even though preventive and predictive maintenance has been carried out on the vacuum pump. The initial hypothesis that caused the decline in vacuum pump performance was the presence of material deposits attached
to the inside of the pump which caused pump congestion and wear of pump parts. So it was agreed to carry out breakdown maintenance in accordance with the pump manufacturer's standards. Measuring the degree of vacuum before breakdown maintenance, the Pirani Gauge shows 15.1 kPa so that the LRVP pump cannot activate the MBP pump which requires a Pirani Gauge vacuum degree of 10 kPa. During the dismantling of the pump, it was discovered that there was wear and tear on the LRVP - MBP pump parts and the presence of resin residue on the LRVP - MBP pump. Breakdown maintenance which includes replacing worn pump parts, cleaning resin residue on pump parts, and adjusting clearance according to the pump manufacturer's recommendations when reassembling. Measuring the degree of vacuum after breakdown maintenance, the Pirani Gauge shows 0.1 kPa so this can be accepted by the industry as a solution to the problem. The application of Health, Work Safety and Environmental aspects, as well as the implementation of the Basic Principles of Catur Karsa and the Sapta Dharma Behavioral Attitude Guidelines inherent in Engineers, are expected to produce work that is innovative and of excellent quality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Karunia Novarianti
"

Produksi otomotif di Indonesia terus berkembang sehingga memicu peningkatan demand bagi industri komponen otomotif. PT X, sebagai salah satu perusahaan komponen otomotif, dituntut untuk bisa melakukan pemenuhan demand dengan tepat, tetapi masih sering mengalami keterlambatan pengiriman dalam memenuhi demand customer-nya. Keterlambatan pengiriman ini disebabkan oleh adanya hambatan pada proses sebelum pengiriman yang menandakan terjadinya penurunan efisiensi proses. Dengan demikian, diperlukan adanya peningkatan efisiensi proses produksi, yang salah satunya dapat dilakukan dengan menerapkan konsep lean. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi PT X melalui pengurangan pemborosan dengan metode value stream mapping dan VALSAT tools. Pengurangan pemborosan dilakukan terhadap lima pemborosan terkritis, yaitu waiting, unnecessary motion, inappropriate processing, transportation, dan defects. Strategi perbaikan yang dibangun dari akar masalah kelima pemborosan tersebut adalah audit dan pergantian supplier raw material, pendeteksian pola produksi, serta pembuatan standar jumlah pengambilan produk pada proses packing. Dampak penerapan strategi menunjukkan bahwa efisiensi produksi meningkat dari 14% menjadi 22%, waktu aktivitas NVA berkurang sebesar 42%, dan total production lead time berkurang sebesar 15%.


Automotive production in Indonesia continues to grow, resulting in the increased demand of the automotive component industry. PT X, as an automotive component company, is required to be able to fulfill customer demand correctly, but they often experience delivery delays while fulfilling customer demand. This delivery delay is caused by an obstacle in the process before delivery, which indicates a decrease in process efficiency. Therefore, it is necessary to increase the efficiency of the production process, one of which can be done by applying the lean concept. This study aims to increase the efficiency of PT X's production process by reducing waste using the value stream mapping method and VALSAT tools. Waste reduction is carried out on the five most critical wastes, namely waiting, unnecessary movements, improper processing, transportation, and defects. Strategies that were developed by the root cause of these wastes are audits and changing raw material suppliers, detecting production patterns, and standardizing the amount of product taken in a packing process. By implementing these strategies, the production efficiency was increased from 14% to 22%, NVA activity time was reduced by 42%, and total production lead time was reduced by 15%.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Prihartono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatul Fadhilla Rahmi
"Pengelolaan atau manajemen suku cadang merupakan salah satu bagian penting yang dibutuhkan dalam mengoptimalkan operasional suatu perusahaan. Ada beberapa perusahaan yang memiliki permasalahan dengan manajemen suku cadang. Salah satunya yaitu PT. ABC, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kemasan plastik. Dalam pelaksanaannya, sering terjadi downtime setiap tahunnya pada saat proses produksi yang salah satunya diakibatkan oleh ketidaktersediannya suku cadang. Sehingga proses pemeliharaan terhambat dan proses produksi terganggu. Manajemern suku cadang memiliki dua bidang utama yaitu pemeliharaan dan logistik. Pada penelitian ini penulis akan mengkategorikan dan menentukan nilai kekritisan dari suku cadang menggunakan metode AHP berdasarkan sudut pandang pemeliharaan dan logistik. Selanjutnya, berdasarkan hasil sebelumnya akan ditentukan jumlah suku cadang yang optimal menggunakan metode Semi Delphi dengan diskusi bersama expert. Hasil yang didapatkan yaitu suku cadang yang masuk dalam kategori high sebanyak 20 suku cadang, kategori medium sebanyak 96 suku cadang dan tidak terdapat suku cadang dengan kategori low. Untuk jumlah suku cadang optimal, didapatkan hasil penghematan terbesar dari sisi minimum dengan persentase sebesar 24%.

Spare parts management is one of the important parts needed in optimizing a company's operations. There are several companies that have problems with parts management. One of them is PT. ABC, a company engaged in manufacturing plastic packaging. In its implementation, there is often downtime every year during the production process, one of which is caused by the unavailability of spare parts. So that the maintenance process is hampered and the production process is disrupted. Parts management has two main areas, namely maintenance and logistics. In this research, the author will categorize and determine the criticality value of spare parts using the AHP method based on the maintenance and logistics point of view. Furthermore, based on the previous results, the optimal number of spare parts will be determined using the Semi Delphi method with discussions with experts. The results obtained were 20 spare parts in the high category, 96 parts in the medium category and no spare parts in the low category. For the optimal number of spare parts, the largest savings were obtained from the minimum side with a percentage of 24%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadang, Manasje
"Ball joint merupakan komponen dari sistem suspensi depan yang bergerak ke atas dan ke bawah dan bergerak ke depan dan ke belakang. Beban yang terima ball joint akan tinggi, yang tentmmya akan berpengaruh pada ketahanan ball joint.
Untuk dapat membuat umur ball joint optimum maka tegangan dan regangan perlu diperhatikan, yang merupakan akibat dari perbedaaan dimensi antara ball (steel) dan ball seat (teflon) yang optimum.
Adanya perbedaan dirnensi ini menyebabkan terjadinya tegangan dan regangan pada material yang telah disebutkan di atas yang dalam mencari tegangan dan regangan tersebut digunakan suatu perangkat pemrograman yaitu ANSYS.
Hasil dari Program ANSYS berupa dish-ibusi tegangan dan regangan, dimana pada perbedaan dimensi 0,16 mm tegangan maksimum yang terjadi pada ball seat sebesar 35,56 Nlmmz pada node 887 yang lebih besar dari tensile stxegth at break dan regangan maksimum yang terjadi pada ball sebesar 0,000082 mm pada node 96 yang masih dalam regangan elastis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Kustiyanto
"Karya akhir ini membahas tentang evaluasi pemesanan dan pengiriman Suku Cadang menara BTS pada PT. Telkomsel. Proses yang ada diduga tidak efektif dan memakan waktu lama. Rekomendasi perbaikan proses tersebut dibasilkan berdasarkan sudut pandang supply chain dengan secara khusus membahas proses perbaikan yang cepat, efektif dan lead time yang pendek. Pemecahan masalah hasil analisis proses pemesanan dan pengiriman barang bertujuan agar perbaikan menara BTS bel)alan dengan cepat Darnpak dari cepatnya penanganan gangguan menara BTS adalah kepuasan pelanggan pada suatn daerah dan jaminan perolehan revenue perusahaan yang berasal dari pemakaian layanan oleh pelanggan.

The thesis evaluates the existing process/procedure regarding to how to order and deliver the spare parts needed for base station tower in PT. Telkomsel The existing process/procedure is suspected to be ineffective because lead time still takes relatively long time from the order to deliver the spare part to the distribution. The new process is made based on supply chain point of view with specifically discussing about effective process. controHable output and short lead time. The goal of order and deliver:y process recommendation is recovering process base station tower in PT. Telkomsel run fast. Positive impacts of fast recovery base station tower are customer satisfaction in particular area and revenue collection that come from the usage of customers.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oksa Angger Dumas
"Dalam dunia perawatan, line stop adalah salah satu dari banyak ancaman yang dapat memberikan kerugian besar bagi dunia industri. Line stop terjadi karena kerusakan sebagian komponen sementara suku cadang tidak siap stok. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan lebih banyak waktu untuk mendapatkan suku cadang dari pemasok, sehingga dapat membuat kerugian yang lebih besar. Di sisi lain, jika perusahaan menyediakan lebih banyak suku cadang daripada yang dibutuhkan, itu akan menghadapi biaya persediaan yang lebih tinggi. Pertukaran ini dapat diselesaikan melalui sistem persediaan yang efektif dengan menentukan klasifikasi dan prioritas suku cadang yang lebih baik, serta menghitung tingkat stok optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan metode klasifikasi suku cadang yang efektif menggunakan Multi Criteria Decision Making (MCDM). Analytical Network Process (ANP) dan Multi Attribute Spare Tree Analysis (MASTA) digunakan sebagai metode MCDM untuk klasifikasi suku cadang, karena keunggulannya pada kemungkinan memperhitungkan faktor-faktor yang lebih potensial dan tidak berwujud yang mempengaruhi klasifikasi/strategi inventaris suku cadang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan metode inventaris baru sebagai hasil dari klasifikasi suku cadang dengan kombinasi antara ANP dan MASTA, dan kemudian menetapkan tingkat stok yang tergantung pada hasil klasifikasi yang telah disebutkan sebelumnya.

In the maintenance world, line stop is one of many threats that can give a big loss to the industrial world. Line stop occurs due to a partial breakdown of the components while the spare parts is not readily stock. Therefore, the company needs more time to get the spare parts from the suppliers, hence it can make a bigger loss. On the other hand, if the company stocks more spare parts, it will face a higher inventory cost. This trade-off can be solved through an effective inventory system by determining a better spare parts classification and prioritization, as well as calculating the optimum stock level.
This study aims to propose an effective spare parts classification method using a Analytical Network Process and Multi-Criteria Decision Making (MCDM). An Analytical Network Process (ANP) and  Multi-Attribute Spare Tree Analysis (MASTA) are used as the MCDM method for spare parts classification, due to its advantage on possibility to take into account more potential and intangible factors influencing the spare parts classification/inventory strategies such as.
The result of this research is expected to give a new inventory method as a result of spare parts classification with combination between ANP and MASTA, and then setting stock level which depends on the result of classification that already mentioned before.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Fathiya Yahya
"ABSTRAK
Kendaraan dengan sumber tenaga listrik ldni menjadi suatu kendaraan altematif yang dapat menggantikan kendaraan dengan bahan bakar minyak bumi. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PZM) Jurusan Mesin FTUI menjalin keljasama dengan Yayasan Bappenas mencoba mewujudkannya dengan membuat suatu prototipe Kendaraan Angkutan Listrik (KAL). KAL ini diharapkan dapat rnenggantikan bajaj, bemo dan ojek. Untuk itu perlu dipikirkan rencana produksi massal dari KAL .
Dalam pembuatannya KAL terdiri dari komponen-komponen yang sudah tersedia di pasaran dan komponen-komponen pendukung yang khusus dibuat untuk kebutuhan KAL. Komponen-komponen pendukung ini diantaranya adalah kornponen-komponen yang berada pada bagian rangka.
Dalam merancang proses produksi komponen-komponen pendukung rangka, diambil penyelesaian yang dipusatkan pada 2 hal. Pertama, proses pengerjaan komponen tersebut, dari sheet metal hingga komponen jadi. Pada pembahasan ini diperoleh data-data rancangan urutan proses, pemilihan altematif ukuran material dasar, kebutuhan gaya untuk mesin press yang digunakan, waktu siklus dan perkiraan biaya proclulcsi. Kedua, dilihat dari proses yang mendukung terbentuknya komponen jadi, yaitu dies dan kelengkapannya. Diperoleh data-data teknis dari rancangan dies, kebutuhan material dies, perkiraan biaya manufaktur dies. Pada bagian akhir dari skripsi ini, akan diperoleh suatu perkiraan kebutuhan biaya untuk seluruh proses produksi komponen-komponen pendukung rangka.
Segala hasil perhitungan yang terdapat pada skripsi ini belumlah hasil akhir dari perancangan produksi KAL, tetapi merupakan batu pijakan dalam perancangan produksi KAL selanjutnya, karena hasil-hasil perhitungan ini adalah pola pikir utama dalam merancang suatu proses produksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Difa Pagansa
"Penelitian ini mengkaji pemilihan pemasok dalam konteks perusahaan penyedia kapal untuk kegiatan ekspor atau impor migas menggunakan pendekatan gabungan antara metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi perusahaan saat proses docking kapal yang disebabkan oleh pemasok, yang mengakibatkan kendala dalam proses tersebut. Untuk itu, diperlukan pemilihan pemasok terbaik yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kondisi perusahaan, harga, waktu antar, fleksibilitas, pengiriman, kualitas, dan pelayanan. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot dari setiap kriteria yang relevan. Hasil pembobotan yang diperoleh dari AHP kemudian digunakan dalam perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk menentukan pemasok terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasok terbaik adalah pemasok ketiga, dengan bobot 0.78.

This research examines supplier selection in the context of a ship provisioning company for oil and gas export or import activities using a combined approach of Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). The company faces several issues during the ship docking process caused by suppliers, leading to constraints in the process. Therefore, it is necessary to select the best supplier according to the company's desired criteria. The criteria used in this study include company condition, price, delivery time, flexibility, delivery, quality, and service. The AHP method is utilize to determine the weights of each relevant criterion. The weighting results obtained from AHP are then use in the calculations using the TOPSIS method to determine the best supplier. The research findings indicate that the third supplier is the best with a weight of 0.78."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>