Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ekberth Mandaku
"HIV (Human Immunodeficiency Virus) menjadi isu utama kesehatan dunia. Terapi ARV (Anti-retroviral) sudah terbukti sangat efektif dalam menekan jumlah virus dalam individu. Insomnia dan fatigue merupakan gejala umum pada orang dengan HIV. Insomnia juga dapat memengaruhi kesehatan fisik salah satunya adalah sistem kekebalan tubuh. Fatigue berpontensi menyebabkan gangguan fungsi. Tujuan: mengetahui hubungan insomnia dan fatigue dengan kepatuhan terapi ARV klien dengan HIV/AIDS. . Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan total 106 sampel. Analisis menggunakan uji Chi-Squre. Hasil menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara insomnia dan fatigue dengan kepatuhan terapi ARV klien dengan HIV/AIDS. Kesimpulan: Karakteristik responden berdasarkan insomnia dan fatigue dialami oleh ≤ 50% dari total responden. Tapi mayoritas responden tidak patuh dalam mengkomsumsi ARV. Peneliti selanjutnya harus meilhat penyebab kepatuhan yang buruk.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) is a major global health issue. ARV (Anti-retroviral) therapy has been proven to be very effective in suppressing the amount of virus in an individual. Insomnia and fatigue are common symptoms in people living with HIV. Insomnia can also affect physical health, one of which is the immune system. Fatigue has the potential to cause functional impairment. Objective: to determine the relationship between insomnia and fatigue with adherence to ARV therapy for clients with HIV/AIDS. . This study used a cross sectional approach with a total of 106 samples. Analysis use Chi-Squre. The results showed that there was no relationship between insomnia and fatigue with adherence to ARV therapy for clients with HIV/AIDS. Conclusion: Characteristics of respondents based on insomnia and fatigue experienced by ≤ 50% of the total respondents. But the majority of respondents were not compliant in consuming ARVs. Future researchers must look at the causes of poor adherence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firhan Nurfalah
"ABSTRACT
HIV/AIDS merupakan penyakit kegawatan yang paling berdampak pada perempuan dengan prevalensi penderita yang terus bertambah. Salah satu langkah penting untuk menurunkan penyebaran adalah dengan meningkatkan kepatuhan minum ARV. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan hubungan antara stigma dengan kepatuhan minum ARV. Sampel penelitian adalah perempuan dengan HIV yang berusis >18 tahun dan sudah minum ARV minimal 6 bulan. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan metode consecutive sampling yang melibatkan 120 responden. Hasil penelitian dianalisis dengan Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara stigma dengan kepatuhan minum ARV p value = 0,045; OR 2,274; 95 CI 1,081-4,669 perempuan dengan stigma rendah berpeluang 2,247 kali lebih patuh terhadap ARV dibandingkan perempuan dengan stigma tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pelayanan agar lebih mampu menjaga privacy dan perawat mampu mneingkatkan harga diri perempuan dengan HIV sehingga stigma internal yang mereka rasakan berkurang. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah melakukan penelitian pada perempuan di wilayah lain atau pada laki-laki sebagai pembanding.

ABSTRACT
HIV AIDS is the most emerging disease affecting women with an increasing prevalence of patients. One important step to reduce the spread is to improve ARV adherence. The purpose of this study is to illustrate the relationship between stigma and ARV adherence. The study sample was women with HIV who were 18 years old and had been taking ARVs for at least 6 months. The design of this study using cross sectional with consecutive sampling method involving 120 respondents. The results of the study were analyzed by Chi square showed a significant association between stigma with ARV drug adherence p value 0.045 OR 2.274 95 CI 1.081-4.669. Women with low stigma were 2.247 times more likely to adherence to antiretroviral therapy than women with high stigma . This study is expected to be useful for services to better maintain the privacy and nurses are able to increase the self esteem of women with HIV so that the internal stigma they feel is reduced. Suggestions for future researchers are to conduct research on women in other regions or in men as a comparison."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngasu, Kristina Everentia
"HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang menyerang sistem immun. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami berbagai pengalaman pasien HIV/AIDS dengan TB dalam mengkonsumsi obat antiretroviral dan anti tuberculosis. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. Wawancara mendalam dilakukan kepada enam orang partisipan. Analisis data dengan menggunakan metode Colaizzi. Penelitian ini menghasilkan tujuh tema, yaitu pengalaman minum obat, perubahan fisiologi, perubahan psikologi, perubahan sosiologi, permasalahan ekonomi, pengalaman di pelayanan kesehatan serta spirit dan spiritualitas. Berdasarkan tema yang dihasilkan, disarankan agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan holistik mencakup biopsikososial spiritual pada pasien karena mereka mengalami perubahan-perubahan besar dengan HIV/AIDS.

HIV / AIDS is an infectious disease that attacks the immune system. This study aims to explore and understand the various experiences of HIV / AIDS with TB patients in consuming antiretroviral and anti-tuberculosis drugs. Qualitative research method with phenomenological approach used in this study. In-depth interviews carried out to six participants. Analysis of the data by using Colaizzi method. This research identify seven themes, namely experience taking medication, changes in physiology, psychology changes, changes in sociology, economic problems, experience in health car and spirit & spiritualit. Based on the theme generated, it is recommended that nurses can provide a comprehensive and holistic biopsychosocial spiritual nursing care cover to patients as they undergo major changes with HIV / AIDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafina Syahada Kurniawan
"Dalam membahas kepatuhan terapi antiretroviral (ARV) pada ODHIV dewasa muda, perlu mempertimbangkan berbagai proses yang terjadi dalam konteks tertentu. Terlebih lagi, HIV merupakan penyakit yang lekat dengan stigma. ODHIV dapat menghayati pandangan-pandangan negatif tentangnya yang berkaitan dengan HIV, atau disebut juga sebagai internalized stigma, dan berimbas pada penurunan kepatuhan terapi ARV. Lebih lanjut, diduga bahwa persepsi dukungan sosial dapat menjelaskan hubungan antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi persepsi dukungan sosial dalam hubungan antara internalized stigma dan kepatuhan terapi ARV pada ODHIV dewasa muda. Penelitian kuantitatif dengan tipe korelasional ini melibatkan 60 ODHIV dewasa muda yang berusia 20—40 tahun di Indonesia yang sedang menjalani terapi ARV (Musia = 30,8; SDusia = 6,13; 88,3% laki-laki). Alat ukur yang digunakan adalah Berger’s HIV Stigma Scale-Short Form, MSPSS (Multidimensional Scale of Perceived Social Support), dan MMAS-8 (Morisky’s Medication Adherence Scale). Hasil penelitian tidak menemukan adanya korelasi signifikan di antara internalized stigma dan kepatuhan terapi ARV pada ODHIV dewasa muda. Selain itu, persepsi dukungan sosial juga tidak terbukti menjadi mediator pada hubungan antara internalized stigma dan kepatuhan terapi ARV pada ODHIV dewasa muda.

In discussing antiretroviral therapy (ART) adherence in young adults with HIV, it is necessary to address various processes that occur in certain contexts. Especially, HIV is a disease that is closely attached to stigma. People Living with HIV (PLWH) can internalize negative views about themselves related to HIV, or also known as internalized stigma. Furthermore, it is hypothesized that perceived social support can explain the relationship between the two. This study aims to look at the mediating role of perceived social support in the relationship between internalized stigma and ART adherence in young adults with HIV. This quantitative research with a correlational type involves 60 young adults with HIV aged 20—40 in Indonesia who are currently undergoing ART (Mage = 30,8; SDage = 6,13; 88,3% male). The instruments used in this study are Berger’s HIV Stigma Scale-Short Form, MSPSS (Multidimensional Scale of Perceived Social Support), dan MMAS-8 (Morisky’s Medication Adherence Scale). This study finds no significant correlation between internalized stigma and ART adherence in young adults with HIV. In addition, perceived social support is also not proven to be a mediator in the relationship between internalized stigma and adherence to ART in young adults with HIV.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peggy
"LATAR BELAKANG: Sendi lutut adalah sendi yang paling sering terkena OA. Stabilitas dinamik sendi lutut dipengaruhi oleh otot-otot kuadrisep dan hamstring. Untuk mengoptimalkan gaya yang dihasilkan oleh otot, program latihan peregangan harus terintegrasi dalam program latihan penguatan pada OA. Namun, belum ada penelitian yang membandingkan efek berbagai teknik peregangan terhadap hasil latihan isotonik pada pasien OA lutut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efek teknik peregangan statik dibandingkan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation PNF terhadap outcome visual analog scale VAS, lingkup gerak sendi LGS, kekuatan otot, dan kemampuan berjalan latihan penguatan isotonik otot kuadrisep dan hamstring pada pasien OA lutut.
METODE: Desain penelitian ini adalah quasi experimental. Populasi terjangkau adalah wanita penderita OA lutut berusia 50 ndash; 70 tahun yang berobat ke Poliklinik Rehabilitasi Medik RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta yang memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dan dibagi menjadi dua kelompok secara randomisasi. Pada kelompok pertama, subjek diberi infra red radiation IRR, latihan peregangan statik, dan latihan isotonik otot kuadrisep dan hamstring. Pada kelompok kedua, subjek diberi IRR, latihan peregangan PNF, dan latihan isotonik otot kuadrisep dan hamstring. Intervensi dilakukan selama 6 minggu. Penilaian nyeri menggunakan skor VAS, LGS menggunakan goniometer, kekuatan otot menggunakan hand held dynamometer, dan kemampuan berjalan menggunakan uji jalan 15 meter.
HASIL: Sebanyak 30 responden mengikuti program latihan sampai selesai, kelompok pertama dan kedua masing-masing 15 orang. Setelah 6 minggu, didapatkan perbaikan skor VAS, LGS, kekuatan otot kuadrisep dan hamstring serta uji jalan 15 meter dengan perbaikan bermakna didapatkan pada kekuatan otot hamstring pada kedua kelompok. Delta skor VAS dan uji jalan 15 meter lebih tinggi pada kelompok peregangan statik dibandingkan PNF tetapi tidak berbeda bermakna. Delta kekuatan otot kuadrisep didapatkan lebih tinggi pada kelompok peregangan statik dibandingkan PNF dan berbeda bermakna p=0.033 . Delta LGS dan kekuatan hamstring lebih tinggi pada kelompok peregangan PNF dibandingkan statik tetapi tidak berbeda bermakna.
KESIMPULAN: Pemberian latihan peregangan statik maupun PNF tidak memberikan efek yang berbeda bermakna secara keseluruhan terhadap outcome latihan penguatan isotonik otot kuadrisep dan hamstring pada pasien OA lutut.

BACKGROUND. Knee joints are the joints most commonly affected by OA. The dynamic stability of the knee joint is affected by the quadriceps and hamstring muscles. Stretching exercise programs should be integrated into strengthening exercise programs in OA to optimize the force that generated by the muscle. However, there have been no studies comparing the effects of various stretching techniques on the outcome of isotonic exercise in knee OA patients. The aim of this study was to find out whether there is a difference between the effect of static stretching compared to the Proprioceptive Neuromuscular Facilitation PNF to the outcomes visual analog scale VAS, range of motion ROM, muscle strength, and walking ability of quadriceps and hamstring muscle isotonic strengthening exercises in knee OA patients.
METHODS. The design of this study was quasi experimental. The study population is women suffering from knee OA aged 50-70 years who went to the Medical Rehabilitation Clinic RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta that meet the criteria of the study. Sampling was done using consecutive sampling and divided into two groups by randomization. In the first group, subjects were given infra red radiation IRR, static stretching exercises, and isotonic exercises of quadriceps and hamstring muscles. In the second group, subjects were given IRR, PNF stretching exercises, and isotonic exercises of quadriceps and hamstring muscles. Intervention is done for 6 weeks. Pain assessment using VAS scores, ROM measurement using a goniometer, muscle strength measurement using a hand-held dynamometer, and walking ability measurement using a 50-feet walking test.
RESULTS. Thirty respondents were completed the exercise program, the first and second group consists of 15 people, respectively. After 6 weeks, the improvement of VAS, ROM, quadriceps and hamstring muscle strength and 50 feet walking test with significant improvement was obtained only hamstring muscle strength in both groups. Delta VAS scores and 50 feet walking test were higher in the static stretching group than PNF but not significantly different. Delta quadriceps muscle strength was significantly high er in the static stretch group than in PNF p = 0.033 . Delta ROM and hamstring muscle strength were higher in the PNF stretching group than in static but not significantly different.
CONCLUSIONS. There is no significant difference between the effect of static stretching techniques and the PNF on the outcomes visual analog scale VAS, range of motion ROM, muscle strength, and walking ability of quadriceps and hamstring muscle isotonic strengthening exercises in knee OA patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Suryapranata
"Diabetes melitus sering disebut sebagai the great imitator karena merupakan salah satu penyakit paling membahayakan di dunia. Daun keji beling (Strobilanthes crispus) sudah banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit, salah satunya adalah diabetes melitus. Pada penelitian ini, daun keji beling diekstrak menggunakan ultrasonikasi dan ATPS (Aqueous Two-Phase System) dengan praperlakuan hidrolisis enzimatik yang metodenya divariasikan. Senyawa-senyawa pada ekstrak kasar diisolasi menggunakan kromatografi kolom yang komposisi fasa geraknya divariasikan. Ekstrak kasar dan isolat-isolatnya diujikan aktivitas antidiabetes dengan uji penghambatan α-glukosidase dan ditentukan struktur senyawanya dengan LC-MS/MS- Q-TOF. Hasil pengujian kualitatif dengan reagen Benedict dan Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan bahwa penggunaan enzim selulase pada ekstraksi daun keji beling dapat mendegradasi dinding sel dan meningkatkan yield ekstraksi hingga lebih dari dua kali lipat. Penggunaan ATPS pada ekstraksi daun keji beling meningkatkan kemurnian zat aktif dengan menarik senyawa pengotor ke fasa bawah ATPS yang terbukti dengan penurunan rendemen dari fasa atas ekstrak daun keji beling. Sembilan (9) senyawa berhasil diidentifikasi dari ekstrak etanol daun keji beling dengan metode ekstraksi terbaik, yaitu ekstraksi UAEE dan ATPS simultan (yield ekstraksi = 48,97%). Enam (6) senyawa dari ekstrak tersebut berhasil diisolasi dengan komposisi fasa gerak terbaik (toluena:etil asetat, 1:1 v/v). Aktivitas antidiabetes dianalisis dengan metode inhibisi enzim α-glukosidase. Ekstrak etanol daun keji beling memiliki harga IC50 sebesar 390,35 μg/mL. Fraksi V menunjukkan aktivitas antidiabetes terbaik (IC50 = 201,87 μg/mL) dengan jenis inhibisi campuran terhadap α-glukosidase (Vmax = 0,525 μM/menit; KM = 1,040 μM). Hasil dari LC-MS/MS-Q-TOF menunjukkan bahwa fraksi V teridentifikasi sebagai kaempferol (m/z ion induk = 287,0535) dengan kandungan kaempferol dalam ekstrak etanol daun keji beling adalah 24,29%.

Diabetes mellitus is often referred to as the great imitator because it is one of the most dangerous diseases in the world. Keji beling leaves (Strobilanthes crispus) have been widely used as a medicine to treat various diseases, one of which is diabetes mellitus. In this research, keji beling leaves were pretreated using enzymatic hydrolysis and extracted using ultrasonication and ATPS (Aqueous Two-Phase System) with varied methods. The compounds in the crude extract were isolated using column chromatography in which the mobile phase composition was varied. The crude extract and the isolates were tested for antidiabetic activity with α-glucosidase inhibition test and the structure of the compounds was determined using LC-MS/MS-Q-TOF. The results of qualitative tests using Benedict reagent and Scanning Electron Microscopy (SEM) showed that cellulase degraded cell wall and increased the yield of extraction more than two-fold. The application of ATPS in keji beling leaves extraction increased the purity of active compounds by transferring the impurities to the bottom phase which is shown by the decrease of the rendement of the top phase of keji beling leaves extract. Nine (9) compounds were identified in keji beling leaves ethanol extract using the best extraction method, which is simultaneous UAEE and ATPS extraction (extraction yield = 48.97%). Six (6) compounds of the extract were isolated using the best mobile phase composition (toluene:ethyl acetate, 1:1 v/v). The antidiabetic activity is analyzed using inhibition of α-glucosidase enzyme method. Keji beling leaves ethanol extract has the IC50 value of 390.35 μg/mL. Fraction V showed the best antidiabetic activity (IC50 = 201.87 μg/mL) with the type of mixed inhibition towards α-glucosidase (Vmax = 0.525 μM/min; KM = 1.040 μM). The results of LC-MS/MS-Q-TOF showed that fraction V was identified as kaempferol (m/z parent ion = 287.0535), which is contained 24.29% in keji beling leaves ethanol extract."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosari Asty
"Penelitian untuk menemukan obat antijamur baru masih terus dilakukan. Asam lemak, khususnya asam risinoleat, menjadi senyawa yang menarik minat para peneliti dalam bidang ini. Pada penelitian ini dilakukan sintesis amida ester asam risinoleat teroksidasi-glisina dan amida ester asam risinoleat teroksidasi-fenilalanina melalui tiga tahapan reaksi yang meliputi reaksi esterifikasi Fischer, reaksi oksidasi pada ikatan rangkap, dan reaksi amidasi. Produk dari setiap tahap dikarakterisasi dengan KLT dan FT-IR. Hasil karakterisasi senyawa lipoamida dengan KLT menunjukkan penurunan spot yang mengindikasikan adanya senyawa lipoamida dalam produk hasil amidasi. Hasil karakterisasi produk amidasi dengan FT-IR menunjukkan senyawa amida terbentuk karena adanya gugus fungsi yang khas pada senyawa amida, yaitu gugus C=O amida, pada bilangan gelombang 1731 cm-1 untuk lipoamida-glisina dan 1733 cm-1 untuk lipoamida-fenilalanina. Hasil uji aktivitas antijamur produk amidasi menunjukkan lipoamida-glisina dan lipoamida-fenilalanina tidak mempunyai aktivitas antijamur terhadap Candida albicans.

Research to find new antifungal drugs is still ongoing. Ricinoleic acid in particular is a fatty acid that has drawn the attention of researchers in this area. In this research, the synthesis of glycine-oxidized ricinoleic acid amide ester and phenylalanine-oxidized ricinoleic acid ester amide was carried out through three reaction steps, which included Fischer esterification reaction, oxidation reaction of the double bond, and amidation reaction. The products of each stage were characterized by TLC and FT-IR. The results of the characterization of lipoamide compounds by TLC showed a decrease in the spot’s travel length, which indicated the presence of lipoamide compounds in the amidation product. The results of the characterization of the amidation product with FT-IR showed that the amide compound was formed due to the presence of a unique functional group on the amide compound, namely the C=O amide group, at wave numbers 1731 cm-1 for lipoamide-glycine and 1733 cm-1 for lipoamide-phenylalanine. The antifungal activity test results of amidation products showed that lipoamide-glycine and lipoamide-phenylalanine do not have antifungal activity against Candida albicans."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Damayanti Rahayu
"Ksantorizol merupakan salah satu senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan melakukan sintesis dan uji aktivitas derivat ksantorizol sebagai inhibitor produksi nitrit oksida (NO) pada sel RAW 264,7. Sebanyak empat senyawa derivat ksantorizol telah berhasil disintesis dan dikarakterisasi menggunakan FTIR, NMR dan HR-MS serta dilakukan uji aktivitas penghambatan NO menggunakan sel RAW 264,7 yang telah distimulasi menggunakan LPS. Esterifikasi ksantorizol (senyawa 1) dilakukan pada tahap pertama menghasilkan senyawa 2a dan gugus senyawa 2b dengan rendemen hasil sintesis masing-masing sebesar 58,49 % dan 63.2%. Selanjutnya senyawa 2a dan 2b dioksidasi menggunakan kalium permanganat menjadi senyawa 3a dan 3b dengan rendemen masing-masing 51,92% dan 43,78%. Hasil uji senyawa 1 ,2a ,3a, 3b dan sodium diklofenak sebagai kontrol positif masing-masing mempunyai nilai IC50 penghambatan produksi NO sebesar 31,82; 73,85; 354,05; 97,19; dan 78,43 µM, sedangkan untuk senyawa 2b tidak menunjukkan aktivitas terhadap penghambatan produksi NO. Uji sitotoksisitas senyawa 1 ,2a ,2b ,3a, 3b dan sodium diklofenak mempunyai nilai LD50 sebesar 30,97; 65,15; 31,15; 117,86; 53,40; dan 51,67 µM. Senyawa 2a, 3a, dan 3b aktivitasnya lebih rendah untuk menghambat produksi NO ketika dibandingkan ksantorizol (senyawa 1). Hasil uji sitotoksisitas menunjukkan senyawa 2a, 3a dan 3b mempunyai toksisitas lebih rendah dibandingkan dengan ksantorizol.

Xanthorrhizol is one of the compounds as anti-inflammatory activity. This experiment aimed were to synthesize xanthorrhizols derivate and examine their activity as inhibitory of nitric oxide (NO) production. Thus, four derivatives of xanthorrhizol were synthesized and characterized using FTIR, 1H-NMR and 12C-NMR, HR-MS, as well as investigated their anti-inflammatory activity using RAW 264.7 macrophage cells LPS induced. The first stage of synthesis produced compounds, namely 2a and 2b yielding 58, 49 % and 63,26%, respectively. Furthermore, compounds 2a and 2b were oxidised using potassium permanganate, constructing compounds 3a and 3b yielding 51,92% and 43,78, respectively. The result revealed that compound 1, 2a, 3a, and 3b as well as diclofenac sodium, a positive control, had IC50 values of NO production, showing 31,82, 73,85, 354,05, 97,19 and 78,43 M, respectively. While for compound 2b, it didnt show activity. Cytotoxicity assay of compounds 1, 2a, 2b, 3a, 3b, and diclofenac sodium pointed the LD50 values, resulting 30,97, 65,15, 31,15, 117,86, 53,40, and 51,67 µM, respectively. Compound 2a, 3a and 3b showed lesser activity to inhibit NO production when compared with xanthorrhizol (compound 1). The result of the cytotoxicity tests implicated that compound 2a, 3a and 3b had a lower activity than xanthorrhizol. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
T54275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thohir Perdana Putra
"Salah satu hal mendasar yang mempengaruhi kerasionalan penggunaan antibakteri adalah pengetahuan. Guru SMA sebagai masyarakat berpendidikan tinggi dan bertugas mencerdaskan generasi muda diharapkan dapat ikut berperan dalam penggunaan antibakteri yang tepat.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai faktorfaktor yang mempengaruhi pengetahuan dan pola penggunaan antibakteri oleh guru SMA Negeri di Kota Depok. Desain penelitian adalah potong lintang dan pengambilan data melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Kuesioner terdiri dari indikator untuk menilai pengetahuan, penggunaan dan data demografi pasien. Pengumpulan data dilakukan dari Maret-April 2013 secara consecutive sampling. Populasi adalah seluruh guru yang mengajar SMA Negeri di Kota Depok, sampel adalah guru yang menggunakan antibakteri dalam tiga bulan terakhir. Jumlah sampel adalah 106 orang.
Hasil analisis data memperlihatkan bahwa 42,45% guru memiliki pengetahuan yang cukup mengenai antibakteri. Selain itu diketahui sebanyak 60% guru memiliki pola penggunaan antibakteri yang sesuai. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tempat mengajar (p=0,018), jenis kelamin (p=0,042) dan usia (p=0,049) memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan, tetapi tidak memiliki hubungan bermakna dengan pola penggunaan antibakteri oleh guru.

One of the fundamental things that affect the rational use of antibacterial is knowledge. Public high school teachers as a highly educated society and have duty to develop the young generation is expected to be able to play a role in the rational use of antibacterial.
The purposes of this research were to assess the factors that affect knowledge level and patterns of antibacterials use by public high school teachers in Depok City. The research design is cross sectional study and taking data by questionnaire which has been tested for validity and reliability. Questionnaire consists of indicators to assess knowledge, use and patient demographic data. Data collection was conducted on the samples from March- April 2013. Population is teachers who taught in public high school in Depok City, samples are teachers who use antibacterial in the last three months. The sampling technique used was consecutive sampling. The numbers of samples were 106 teachers.
The results showed that 42.45% of teachers had medium knowledge of antibacterial. On the other hand, 60% teachers had appropriate patterns of antibacterial use. The other results showed that places of teaching (p=0,018), gender (p=0,042) and age (p=0,049) had a significant relation with the knowledge level, but did not had a significant relation with the pattern of antibacterial use.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryany Titi Santi
"Laporan Kemenkes RI mengenai angka kejadian HIV & AIDS di Indonesia sampai September menyatakan 92.251 kasus HIV dan 39.434 kasus AIDS. ODHA memerlukan ARV untuk menekan replikasi virus. Paduan pengobatan dimulai dari lini pertama yang terdiri atas 2 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI) dan 1 Non-nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI). Nevirapin adalah ARV golongan NNRTI yang paling sering digunakan karena efektif dan efisien. Evaluasi pengobatan ARV dan data mengenai substitusi ARV masih kurang. Substitusi dapat menggambarkan isu penting berkaitan dengan keberhasilan program pengobatan HIV dan efek samping obat. Desain penelitian ini kasus kontrol dengan data berasal dari rekam medis. Kasus adalah mereka yang mengalami sustitusi nevirapin. Analisis univariat, bivariat dan multivariat logistik regresi dilakukan. Didapatkan faktor-faktor dominan yang berhubungan dengan substitusi nevirapin adalah tingkat pendidikan OR=3,31(CI95%=1,27-8,63) dan kondisi awal terapi yaitu stadium klinis OR=0,37 (CI95%=0,13-1,11), kadar SGOT OR=2,15 (CI95%=0,83-5,57), kadar SGPT dengan OR=1,41 (CI95%=0,61-3,26), dan CD4 dengan OR ==1,80 (CI95%=0,56-5,83). Edukasi kepada pasien dengan tingkat pendidikan rendah mengenai manfaat dan cara minum obat perlu lebih ditekankan dan monitoring keluhan efek samping secara teratur melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laborarium secara berkala kepada seluruh penderita HIV/AIDS yang mendapat ARV disertai CD4 dan enzim hati diawal terapi yang tinggi.

Indonesian Ministry of Health reported that there are 92.251 cases HIV and 39.434 cases AIDS until September 2012. Those people need ARV to suppress viral load dan enhaced their immunity. Based on guideline therapy, starting ARV should from first line which consisted of 2 NRTI (nucleoside reverse transcriptase inhibitor) dan 1 NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor). Nevirapin is a NNRTI and more prescribe because its effectiveness and efficiency. In Indonesia, there are less data about antiretroviral evaluation, especially substitution. These data are important to identify some issues such as effectiveness antiretroviral therapy and toxicity. Toxicity that induced by antiretroviral effect nonadherence. This study is using case control design which source of data is medical records. Cases are those who experienced nevirapine substitution. Univariat, bivariat and multivariate logistic regression are using to analyze these data. Result shows that significant factors associated with nevirapine substitution are education level OR=3,31(CI95%=1,27-8,63), clinical staging OR=0,37 (CI95%=0,13-1,11), SGOT level at baseline OR=2,15 (CI95%=0,83-5,57), SGPT level at baseline OR=1,41 (CI95%=0,61-3,26), and CD4 at baseline OR ==1,80 (CI95%=0,56-5,83). This result recommend to educate those who are low education with comprehensive information about antiretroviral and monitoring regularly patients who have elevated level of liver enzime on baseline therapy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>