Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Della Aprilia
"Dalam industri farmasi, Key Performance Indicators (KPI) diperlukan untuk menggambarkan efektivitas suatu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya. Industri farmasi juga perlu mempertimbangkan keuntungan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya guna meningkatkan kesejahteraan bisnisnya. Salah satu Key Performance Indicators (KPI) produksi dalam parameter keuangan adalah mengedepankan penghematan biaya (cost saving) dan menurunkan biaya penyimpangan (reduce failure cost). Proses stripping merupakan bottle neck dari proses produksi suatu obat. Oleh karena itu, perlu dipastikan proses stripping berjalan lancar dengan kualitas yang terus ditingkatkan. Kualitas proses stripping dapat ditingkatkan salah satunya dengan mengurangi afkir strip selama setting dan proses. Oleh karena itu, pada area kemasan primer (stripping) asam mefenamat, dilakukan metode investigation skill untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi asam mefenamat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab tingginya jumlah limbah polycell dan silver pada proses stripping asam mefenamat, sehingga dapat dicari rencana tindakan untuk mengurangi limbah. Berdasarkan hasil evaluasi, ditemukan bahwa faktor penyebab utama limbah proses adalah kaplet kosong pada strip hasil produksi. Sementara itu, faktor penyebab limbah setting adalah frekuensi mesin yang sering dinyalakan ulang. Kaplet yang berdebu dan lengket serta patahan kaplet menjadi penyebab utama kaplet kosong dan seringnya mesin dinyalakan ulang. Evaluasi terhadap kekerasan dan ketebalan kaplet dilakukan untuk menganalisis penyebab patahan kaplet. Kekerasan kaplet berada dalam rentang 11-15 kP dengan ketebalan rata-rata 5,45-5,5 mm.

In the pharmaceutical industry, Key Performance Indicators (KPI) are needed to describe the effectiveness of a company in achieving its business goals. The pharmaceutical industry also needs to consider the company's profits in fulfilling its obligations in order to improve its business prosperity. One of the production Key Performance Indicators (KPI) in financial parameters is prioritizing cost savings and reducing failure costs. The stripping process is the bottle neck of the drug production process. Therefore, it is necessary to ensure that the stripping process runs smoothly with continuously improved quality. One of the ways to improve the quality of the stripping process is by reducing strip rejects during setting and processing. Therefore, in the primary packaging (stripping) area of mefenamic acid, an investigation skill method was carried out to improve quality and reduce mefenamic acid production costs. This study aims to analyze the causes of the high amount of polycell and silver waste in the mefenamic acid stripping process, so that an action plan can be sought to reduce waste. Based on the evaluation results, it was found that the main cause of process waste was empty caplets in the production strip. Meanwhile, the factor that causes setting waste is the frequency of the machine being restarted frequently. Dusty and sticky caplets and broken caplets are the main causes of empty caplets and the frequent restart of the machine. Evaluation of the hardness and thickness of the caplet was carried out to analyze the cause of the broken caplet. The hardness of the caplets is in the range of 11-15 kP with an average thickness of 5.45-5.5 mm.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dena Devi Ramadhani
"

Penelitian ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan produksi serta pengendalian material di perusahaan manufaktur farmasi. Metodenya melibatkan implementasi Advance Planning System (APS) dengan API Gateway untuk production planning dan material requirements planning. Data diambil dari perusahaan farmasi di Indonesia melalui observasi dan wawancara. Hasilnya mencakup rancangan sistem informasi, seperti Entity Relationship Diagram, tabel Relational Database, Use Case Diagram, Data Flow Diagram, dan Activity Diagram. Sistem yang dikembangkan mencapai 4 tahap transformasi digital dalam proses PPIC: digitalisasi, integrasi data, dan otomatisasi proses.


This research aims to increase the efficiency and effectiveness of production planning and material control in pharmaceutical manufacturing companies. The method involves implementing an Advance Planning System (APS) with API Gateway for production planning and material requirements planning. Data was taken from pharmaceutical companies in Indonesia through observation and interviews. The results include information system designs, such as Entity Relationship Diagrams, Relational Database tables, Use Case Diagrams, Data Flow Diagrams, and Activity Diagrams. The system developed achieves 4 stages of digital transformation in the PPIC process: digitalization, data integration, and process automation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly Nagaruda
"Narkotika, psikotropika, prekursor, dan obat-obat tertentu merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan, namun penggunaannya sering kali disalahgunakan sehingga perlu diawasi dengan ketat terutama pada peredarannya. Penulisan tugas khusus ini bertujuan untuk membandingkan prosedur pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran narkotika, psikotropika, prekursor, serta obat-obat tertentu di Kimia Farma Trading and Distribution cabang Jakarta 3 dengan pedoman SOP KFTD. Metode yang digunakan berupa penelusuran literatur dari berbagai website, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan wawancara dengan beberapa staf yang bekerja di KFTD kantor cabang Jakarta 3. Hasil dari kegiatan ini kemudian dibandingkan dengan SOP KFTD. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa proses pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran narkotika, psikotropika, prekursor, dan obat-obat tertentu sudah sesuai dengan ketentuan SOP KFTD.

Narcotics, psychotropic, precursors, and certain medicines are drugs or materials that are useful in the field of medical treatment or health services and the development of science, but their use is often misused so it needs to be closely monitored, especially in its circulation. The writing of this special task aims to compare the procedures for procurement, reception, storage, and distribution of narcotics, psychotropic, precursors, and certain medicines at the Kimia Farma Trading and Distribution of the Jakarta Branch 3 with KFTD SPO Guidelines. The method used in this special work practice is gaining literature from various websites, applicable laws and regulations, and interviews with several staff working at the Jakarta Branch Office KFTD 3. The results of this activity are then compared to the KFTD SPO. Based on the search conducted, it can be concluded that the process of procurement, reception, storage, distribution of narcotics, psychotropic, precursors, and certain medicines is in accordance with the provisions of the KFTD SPO."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfia Mutiara Supatmanto
"

Hambatan internal dalam proses perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi merupakan hambatan yang bisa dikendalikan dengan intervensi. Penelitian fokus pada usulan perubahan sistem manajemen pengelolaan perbekalan farmasi khususnya perencanaan dan pengadaan di internal tim RSPG Cisarua Bogor. Intervensi menggunakan lean six sigma hanya sampai pada tahap improve. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dengan informan yang terkait proses perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi, observasi dan penelusuran dokumen kemudian diakhiri dengan diskusi kelompok untuk menentukan kesepakatan bersama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiadaan prosedur tetap dalam proses pengadaan perbekalan farmasi membuat lamanya prosedur berjalan dan tidak ada tolak ukur efisiensi dalam sistem. Alat bantu dalam proses pengadaan perbekalan farmasi juga tidak ada sehingga komunikasi internal dalam tim rendah. Pada tahapan improve dari lean six sigma menghasilkan usulan perubahan standar operasional prosedur untuk proses pengadaan perbekalan farmasi rutin, penggunaan indikator efisiensi pengadaan dan pemanfaatan ABC VEN sebagai alat bantu dalam proses pengadaan perbekalan farmasi. Usulan perbaikan penggunaan ABC VEN dan indikator efisiensi perencanaan untuk mengatasi waste over production yang teridentifikasi selama proses perencanaan perbekalan farmasi. Usulan penetapan standar operasional prosedur baru yang memuat timeline, alat bantu pengelompokan perbekalan farmasi berdasarkan ABC VEN dan indikator efisiensi pengadaan untuk mengatasi waste waiting dalam proses pengadaan perbekalan farmasi.

 


Internal obstacles in the process of planning and procuring pharmaceutical supplies are obstacles that can be controlled. The research focused on proposed changes to the management system of pharmaceutical supplies management, especially planning and procurement within the RSPG Cisarua Bogor team. Intervention using lean six sigma only reaches the stage of improvement. Data collection used in-depth interviews with informants related, observation and document tracing then ended with group discussions. The results showed that the absence of fixed procedures in the process made run longer and there was no benchmark of efficiency in the system. Tools in the process are also absent so that internal communication within the team is low. At the improve stage produced proposals for changes to standard operating procedures for routine pharmaceutical supply procurement processes, the use of procurement efficiency indicators and the use of ABC VEN as a tool in the pharmaceutical supply procurement process. Proposed improvements in the use of ABC VEN and planning efficiency indicators to address waste over production. Proposed establishment of new standard operating procedures containing timelines, tools for grouping pharmaceutical supplies based on ABC VEN and procurement efficiency indicators to overcome waste waiting.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Uswatun Hasanah
"Industri farmasi harus mematuhi CPOB untuk memastikan bahwa konsumen menerima obat yang aman dan bermutu tinggi. Mutu obat tergantung pada bahan awal, bahan pengemas, proses produksi dan pengendalian mutu, bangunan, peralatan yang dipakai dan personil yang terlibat. Setiap industri farmasi memiliki rencana strategis atas kualifikasi terhadap pemasok. Evaluasi prosedur kualifikasi terhadap pemasok bahan baku dan ketertelusuran rantai pasokan yang dilakukan di PT Darya-Varia Laboratoria (DVL) dilakukan untuk menilai prosedur kualifikasi pemasok dan ketertelusuran rantai pasokan. Evaluasi dilakukan dengan observasi terkait pelaksanaan kualifikasi pemasok di PT DVL Tbk Citeureup plant. Kualifikasi pemasok di PT DVL Tbk Citeureup Plant meliputi seleksi pemasok, assessment (melalui kuesioner atau audit), approved (memasukan ke ASL), dan peninjauan periodik. Proses kualifikasi pemasok telah dilakukan sesuai persyaratan CPOB 2018. Untuk memastikan ketertelusuran rantai pasokan, semua bahan baku harus berasal dari pemasok yang telah terkualifikasi/disetujui sesuai persyaratan CPOB 2018. Selain itu, periksa dokumen pendukung pada saat penerimaan seperti surat jalan, PO, nomor batch dan lainnya untuk memastikan kebenaran bahan baku yang dikirim.

The pharmaceutical industry must comply with GMP to ensure that
consumers receive safe and high-quality medicine. The quality of drugs depends on the starting materials, packaging materials, production and quality control processes, premises, equipment used, and personnel involved. Every pharmaceutical industry has a strategic plan for the qualification of suppliers. Evaluation of the qualification procedures for raw material suppliers and supply chain traceability carried out at PT Darya-Varia Laboratoria (DVL) was conducted to assess supplier qualification procedures and supply chain traceability. The evaluation was carried out by observations regarding the implementation of supplier qualifications at the PT DVL Tbk Citeureup plant. Supplier qualification at DVL includes supplier selection, assessment (through questionnaires or audits), approval (submission to ASL), and periodic reviews. The supplier qualification process has been carried out according to the 2018 CPOB requirements. To ensure supply chain traceability, all raw materials must come from suppliers who have been qualified/approved according to the 2018 CPOB requirements. In addition, check the supporting documents at the time of receipt such as travel documents, POs, batch numbers and others to ensure the correctness of the raw materials sent.
"
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizal Abdullah
"PT Medifarma Laboratories adalah industri farmasi toll manufacturing yang terletak di Indonesia. Sebagai sebuah industri farmasi, perusahaan ini memiliki target produk yang harus dicapai, namun pada kenyataannya seringkali target tersebut tidak tercapai akibat dari munculnya berbagai permasalahan yeng terjadi selama produksi. Sehingga perlu ditemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan kapasitas produksi di PT Medifarma Laboratories. Pada tugas khusus ini akan berfokus pada salah satu mesin yang digunakan dalam proses pengemasan primer di PT Medifarma Laboratories yaitu mesin Noack NBP 950. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengurangi jumlah limbah blister pada proses pengemasan dengan menggunakan mesin Noack NBP 950. Sehingga target hasil akhir produksi dapat dicapai secara cost-efektif. Penyusunan laporan ini dilakukan melalui pengolahan dan analisis data downtime dari logbook primary packaging mesin Noack NBP 950. Hasil penyusunan laporan ini menunjukkan bahwa untuk planned downtime yang sering ditemukan pada mesin Noack NBP 950 adalah penggantian foil dan pvc. Sedangkan untuk unplanned downtime yang sering ditemukan adalah ink jet error/not ready. Untuk meningkatkan kapasitas dan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan mesin Noack NBP 950, diperlukan solusi-solusi diantaranya cleaning die roll, perbaikan atau penggantian vacuum track, dan inspeksi oleh QC. Hasil laporan ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam upaya untuk mengurangi jumlah limbah produksi dan meningkatkan kapasitas produksi agar mencapai target yang telah ditetapkan oleh industri farmasi.

PT Medifarma Laboratories is a toll manufacturing pharmaceutical industry located in Indonesia. As a pharmaceutical industry, this company has product targets that must be achieved, but in reality these targets are often not achieved due to the emergence of various problems that occur during production. So it is necessary to find the right solution to increase production capacity at PT Medifarma Laboratories. In this special assignment, we will focus on one of the machines used in the primary packaging process at PT Medifarma Laboratories, namely the Noack NBP 950 machine. This research aims to increase production capacity and reduce the amount of blister waste in the packaging process using the Noack NBP 950 machine. So that the target The final production results can be achieved cost-effectively. This report was prepared by processing and analyzing downtime data from the primary packaging logbook of the Noack NBP 950 machine. The results of preparing this report show that the planned downtime that is often found on the Noack NBP 950 machine is replacing foil and PVC. Meanwhile, unplanned downtime that is often found is ink jet error/not ready. To increase capacity and reduce the amount of waste produced by the Noack NBP 950 machine, solutions are needed including cleaning die rolls, repairing or replacing vacuum tracks, and inspection by QC. The results of this report can be used as a source of information in an effort to reduce the amount of production waste and increase production capacity in order to achieve targets set by the pharmaceutical industry."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurjihan Fahira
"Produk farmasi yang telah diproduksi di industri farmasi tidak akan sampai ke tangan konsumen apabila tidak disalurkan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF). Produk narkotika dan psikotropika merupakan produk farmasi yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan sistem saraf pusat. Penyalahgunaan produk narkotika dan psikotropika dapat membahayakan pengguna dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) secara khusus mengatur pengelolaan dan pendistribusian produk narkotika dan psikotropika di PBF. PBF yang diizinkan menyalurkan produk narkotika di Indonesia hanya PT. Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD), adapun PBF yang diizinkan untuk menyalurkan produk psikotropika adalah PBF yang memenuhi persyaratan perizinan untuk menyalurkan produk psikotropika. Tugas ini disusun untuk menilai implementasi CDOB di KFTD Kantor Cabang (KC) Jakarta 1 khususnya dalam pengelolaan dan pendistribusian obat-obatan narkotika dan psikotropika. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati dan terlibat langsung dalam seluruh proses pengelolaan, melakukan wawancara petugas logistik, dan berdiskusi bersama pembimbing lapangan. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan dan pendistribusian produk narkotika dan psikotropika KFTD Kantor Cabang Jakarta 1 telah sesuai dengan CDOB. KFTD KC Jakarta 1 diharapkan dapat mempertahankan pengimplementasian CDOB yang sudah baik tersebut untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan konsumen

Pharmaceutical products manufactured at the pharmaceutical industries will not meet the consumers if they are not distributed by Pedagang Besar Farmasi (PBF). Narcotic and psychotropic drugs are pharmaceutical products that are supposed to treat pathological conditions related to the central nervous system. Using narcotic and psychotropic products inappropriately will harm the person using it and the surrounding. Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) particularly regulates the management and distribution of narcotic and psychotropic products properly. PBF that is allowed to distribute narcotic products is only PT. Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD). PBF that is allowed to distribute psychotropic drugs are PBF who meet the requirements to distribute psychotropic drugs. This report is conducted to evaluate the implementation of CDOB at KFTD Kantor Cabang (KC) Jakarta 1 in managing and distributing narcotic and psychotropic products. The data was taken by observing the whole process of managing and distributing the narcotic and psychotropic products, interviewing the logistic staffs, and discussing it with the supervisor. Result shows that KFTD KC Jakarta 1 have been managing and distributing narcotic and psychotropic products properly according to CDOB. KFTD KC Jakarta 1 should maintain this implementation to gain more customers' trust ."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Prihatiningtyas
"Praktik kerja profesi yang dilaksanakan di Apotek Kimia Farma 202 Depok, PT SamMarie Tramedifa, dan PT Medifarma Laboratories bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang apoteker di apotek, pedagang besar farmasi (distributor farmasi), dan di industri farmasi. Selain itu, calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampian, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

Internship that be held at Apotek Kimia Farma 202 Depok, PT SamMarie Tramedifa, and PT Medifarma Laboratories aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the drugstore, pharmaceutical supplier, and pharmaceutical factory. In addition, the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills, and practical experience to undertake pharmaceutical work."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Lestari
"Pedagang Besar Farmasi (PBF) merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk melakukankegiatan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat atau bahan obat dalam jumlah besar sedangkan PBF cabang adalah cabang PBF yang telah memiliki pengakuan untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat ataubahan obat. PBF dan setiap cabangnya memiliki kewajiban untuk mengadakan, menyimpan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang memenuhi persyaratan mutu. PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) adalah salah satu PedagangBesar Farmasi yang bergerak di bidang layanan distribusi dan perdagangan produk kesehatan.

Pharmaceutical Wholesaler is a company in the form of a legal entity that has a license to carry out procurement, storage and distribution activities of medicine or medicinal substances in large quantities, while PBF branches are PBF branches that have the recognition to carry out procurement, storage and distribution of medicines or medicinal substances. Pharmaceutical Wholesaler and each of its branches have an obligation to organize, store and distribute pharmaceutical supplies that meet quality requirements. PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) is one of the Pharmaceutical Wholesaler engaged in the distribution and trading services of health products."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>