Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elfrida Rooslanda Putri Venesha
"Lamanya waktu tunggu pelayanan pasien pulang rawat inap di RSUD KiSA Kota Depok mengakibatkan lamanya perpindahan pasien dari IGD yang diindikasi perlu rawat inap, serta lamanya proses pulang dapat meningkatkan infeksi nosokomial. Hal ini merupakan alasan pentingnya pemantauan proses pemulangan pasien yang selama ini belum pernah dilakukan, dan perlunya ditentukan target waktu tunggu proses pemulangan pasien rawat inap. Tujuan penelitian adalah mengetahui implementasi Lean Six Sigma pada proses pasien pulang rawat inap dalam upaya perbaikan mutu pelayanan rawat inap di RSUD KiSA, dengan tahapan Define, Measure, Analyze, Improve dan Control berfokus pada penurunan aktivitas non value added serta pemborosan dengan meningkatkan aktivitas value added. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain action research, menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen, serta implementasi perbaikan proses pemulangan pasien rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan setelah dilakukan pendekatan Lean Six Sigma dapat diidentifikasi pemborosan tertinggi adalah waste waiting dan selanjutnya dilakukan upaya perbaikan waktu tunggu pelayanan pasien pulang rawat inap berfokus pada pengurangan kegiatan pemborosan. Kondisi awal proses pemulangan pasien diketahui ratio VA hanya 23,9% dan ratio NVA sebesar 76,1% dengan Lead Time 315,08 menit. Sehingga terjadi penurunan Lead Time menjadi 192,50 menit dengan peningkatan rasio VA menjadi 30,6%. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya penetapan alur proses pemulangan pasien serta dilakukan pemantauan waktu tunggu melalui indikator mutu unit rawat inap. Proses evaluasi dilakukan untuk menilai mutu layanan yang diberikan sudah memberikan manfaat bagi pasien dan operasional pelayanan rumah sakit.

The long waiting time for inpatient discharge services at the KiSA Hospital in Depok City results in a long transfer of patients from the emergency room who are indicated to need hospitalization, and the length of the discharge process can increase nosocomial infections. This is the reason for the importance of monitoring the patient discharge process which has never been done before, and the need to set a target waiting time for the inpatient discharge process. The research objective was to determine the implementation of Lean Six Sigma in the process of inpatient discharge in an effort to improve the quality of inpatient services at KiSA Hospital, with the Define, Measure, Analyze, Improve and Control stages focusing on reducing non-value added activities and waste by increasing value added activities. This study used a qualitative approach with an action research design, using in-depth interviews, observation and document review, as well as implementation of improvements to the process of inpatient discharge. The results showed that after the Lean Six Sigma approach was carried out, it was identified that the highest waste was waste waiting and further efforts were made to improve the waiting time for inpatient services focusing on reducing wasteful activities. The initial condition of the patient's discharge process is that the VA ratio is only 23.9% and the NVA ratio is 76.1% with a lead time of 315.08 minutes. So that there is a decrease in Lead Time to 192.50 minutes with an increase in the VA ratio to 30.6%. The recommendation from this study is the need to determine the flow of the patient discharge process and monitor waiting time through inpatient unit quality indicators. The evaluation process is carried out to assess the quality of services provided that have benefited patients and hospital service operations."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamsyah
"Proses pemulangan pasien di Rumah Sakit Masmitra saat ini masih belum optimal, oleh karena belum ada alur yang menggambarkan proses pemulangan pasien secara menyeluruh. Dengan mengaplikasikan Konsep Lean, dilakukan pemetaan aliran nilai kondisi sekarang (Value Stream Map) yang menunjukkan bahwa pada proses pemulangan pasien terdapat 41 kegiatan dan hanya 51 % bersifat Value Added, dan tentu saja mempunyai implikasi adanya pemborosan. Dari hasil analisis akar masalah diperoleh ide-ide perbaikan, kemudian dilakukan desain ulang kedalam alur proses baru yang dianggap ideal menghasilkan total hanya 17 kegiatan, 83 % diantaranya bersifat Value Added. Dengan diterapkannya Konsep Lean di RS Masmitra, diharapkan efisiensi juga akan terjadi bila pekerjaan dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pasien, tepat waktu, tepat ukuran dan tepat sasaran.

The process discharge of patients in hospital Masmitra is still not optimal, because there is no groove that describes the process of returning the patient as a whole. By applying the concept of Lean, value stream mapping current conditions which shows that the process of returning patients there were 41 activities and only 51% are value added, and of course has implications for wastage. From the analysis of the root causes of acquired ideas repair, and then carried into the re-design of the new process flow is considered ideal to produce a total of only 17 activities, 83% of which is value added. With the implementation of Lean Concept in RS Masmitra, expected efficiency will also occur when the work is done in accordance with what is required by the patient, right time, the right size and right on target."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Nisle Purada
"Penelitian ini bertujuan menganalisis proses discharge pasien rawat inap di RS St. Elisabeth Bekasi dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma melalui metode kualitatif dengan pengamatan pada 6 unit yang terlibat. Pendekatan Six Sigma mencoba mengurangi variasi waktu pada setiap tahapan discharge di masing-masing unit tersebut, pendekatan Lean mengidentifikasi aktifitas yang tidak menambah nilai dan berusaha menguranginya.
Hasil penelitian diperoleh, rat-rata waktu proses discharge pasien rawat inap adalah 238 menit dan faktor yang paling berperan untuk menurunkan waktu tersebut adalah disiapkannya instruksi pemulangan pasien oleh dokter, sehari sebelum pasien dipulangkan.

With the aim of streamlining the inpatient's discharge process at the Elizabeth Hospital Bekasi, this study analyzed the efficiency of discharge process using the Lean Six Sigma method. Six Sigma method tries to reduce time variation in each step of the discharge process followed by identifying the appropriate time. The Lean method identifies the non values activities (waste) to be reduced. For that, qualitative approach using observation was implied.
The study resulted with 238 minute as average total timing of discharge and the greatest impact to reduce it will be the one day earlier written discharge instruction prepared by the physician.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafilia Yunitasari
"Penelitian ini membahas tentang proses pemulangan pasien rawat inap dengan pendekatan lean six sigma terhadap pasien dengan metode pembayaran asuransi swasta dan jaminan perusahaan di instalasi rawat inap RS Hermina Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah (non value added) sehingga pemborosan (waste) dapat diidentifikasi dan segera dapat diminimalisasi atau dihilangkan. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Adapun metode penelitian kualitatif dilaksanakan dengan observasi, wawancara mendalam, dan telaah data sekunder. Sedangkan metode penelitian kuantitatif dilaksanakan dengan perhitungan statistik waktu pada proses pemulangan pasien rawat inap. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan time and motion studies, yakni mengukur keahlian dan kecepatan karyawan dalam proses pemulangan pasien rawat inap. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata waktu proses pemulangan pasien rawat inap di RS Hermina Bogor adalah 289 menit dengan kegiatan value added 35 menit (12,17%) dan non value added 254 menit (87,83%). Proses yang membutuhkan waktu paling lama terjadi pada cycle LPRWI 1, yaitu 110 menit. Sedangkan proses yang memiliki waste waktu paling lama terjadi pada cycle Administrasi, yaitu 95 menit. Penerapan lean dalam penelitian ini dapat menurunkan presentase kegiatan non value added sebesar 19,31%, yakni menjadi 67,83%.

This research discusses about inpatients discharge process with a lean six sigma approach to patients with private insurance and company guarantees payment methods at the inpatient installation of Hermina Bogor Hospital. The purpose of this research is to get the results of the analysis of non value added activities so that waste can be identified and immediately can be minimized or eliminated. This research is qualitative and quantitative. The qualitative research method is carried out by observation, in-depth interviews, and review of secondary data. While the quantitative research method is carried out by calculating time statistics in inpatients discharge process. This research also uses a time and motion studies approach, which measures the skills and speed of employees in the inpatients discharge process. Based on the results in this research, it was found that the average time of inpatients discharge process at Hermina Bogor Hospital was 289 minutes with 35 minutes (12.17%) value added activities and 254 minutes (87.83%) non value added activities. The process that took the longest time occurs in the LPRWI 1 cycle, which is 110 minutes. While the process that has the longest waste time occurs in the Administrative cycle, which is 95 minutes. Lean application in this research can reduce the percentage of non value added activities by 19.31%, ie to 67.83%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrita Ilmiyanti
"Penundaan pada proses pemulangan pasien berkaitan dengan ketersediaan jumlah tempat tidur pada pasien yang akan masuk dirawat inap. Hal ini mengakibatkan pelayanan menjadi tidak efisien. Metode Lean merupakan suatu metode yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pada proses pemulangan pasien rawat inap. Penelitian kualitatif dengan menggunakan prinsip Lean thinking untuk menggambarkan alur proses pemulangan pasien, menghitung Lead time dan Cycle Time, dan menganalisis waste yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan waktu rata-rata yang diperlukan untuk pasien metode pembayaran BPJS sebesar 153,5 menit, Cash sebesar 127 menit , dan asuransi sebesar 264 menit. Total persentase non value added activity pada proses pemulangan pasien dengan metode pembayaran BPJS sebesar 76,4%, cash sebesar 72,4%, dan asuransi sebesar 84,1%. Usulan perbaikan dengan metode Lean dapat menurunka persentase non value added activity menjadi sebesar 56,6% untuk pasien BPJS, 46,6% untuk pasien cash, dan 56,8% untuk pasien asuransi.

Delays in the process of discharge related to the availability of the number of beds for patients who are going to be hospitalized. This resulted inefficiency of services. Lean method is a method that is expected to improve efficiency in the process of discharge process. A qualitative study using the principles of lean thinking to describe the process of discharge flow, calculate the lead time and cycle time, and analyze the waste that occurs.
The results show the average time required for patient used BPJS payment method is 153.5 minutes, cash is 127 minutes, and insurance is 264 minutes. The total percentage of non-value added activity in the process of discharge process with BPJS payment method is 76.4%, cash is 72.4%, and insurance is 84.1%. Suggestions for improvements with lean methods can reduce the percentage of non-value added activity by 56.6% for BPJS patients, 46.6% for cash patients, and 56.8% for insured patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Kusumo
"Tesis ini membahas proses pemulangan pasien rawat inap di Rumah Sakit Awal Bros Batam dalam rangka mencari penyebab ketidaklancaran proses yang setiap harinya telah dilaksanakan di rumah sakit ini melalui sudut pandang sistim. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan untuk memperbaiki sistem pemulangan pasien rawat inap yang terintegrasi, melakukan rapat koordinasi berkala dengan unit-unit terkait, dan menggunakan teknologi terbaru untuk efisiensi waktu dan SDM.

This thesis focus is about Inpatient Discharge Process at the Awal Bros Hospital Batam in order to find the bottle-neck process in implemented everyday in the hospital from hospital's systems perspective. The study was a research with descriptive qualitative design. The results suggest for improving the repatriation system of inpatient, conduct regular coordination meetings with relevant units, and use the latest technology for efficiency of time and human resources."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T31712
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thaza Febrianti
"Salah satu sektor yang memiliki risiko tinggi terhadap bahaya kebakaran adalah rumah sakit. Rumah sakit memiliki karakteristik banyak menyerap tenaga kerja, padat teknologi, terbukanya akses bagi pasien, pengantar, dan pengunjung, serta kegiatan berjalan selama 24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem manajemen kebakaran mulai dari pra kebakaran, saat kebakaran, hingga pasca terjadinya kebakaran di RSUD KiSA Kota Depok sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 40 Tahun 2022, Pedoman Teknis di Bidang Bangunan dan Sarana Rumah Sakit, standar NFPA, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20 Tahun 2009. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi observasional dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data didapatkan melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumen yang didukung dengan instrumen berupa daftar tilik. Analisis data dilakukan dengan analisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan peraturan dan standar yang berlaku. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebijakan manajemen terkait kebakaran sudah disosialisasikan. Telah terbentuk tim K2G, namun papan struktur K2G belum diisi dengan rutin. Terdapat dokumen identifikasi bahaya kebakaran dan telah terlaksana pelatihan sebanyak 2 kali dalam setahun, namun pasien dan pengunjung belum mendapat pembinaan. Persentase tingkat kesesuaian penerapan sistem proteksi kebakaran aktif adalah 80%, sistem proteksi kebakaran pasif adalah 67%, dan sarana penyelamatan jiwa adalah 81%. Inspeksi kebakaran internal belum dilakukan secara rutin dan masih terdapatnya pegawai yang merokok di rumah sakit. Terdapat prosedur tanggap darurat kebakaran yang komprehensif, namun HT dalam kondisi rusak untuk mendukung komunikasi darurat. Penyelidikan dan pelaporan telah terlaksana oleh pihak K3RS, kepala bagian, dan perwakilan instalasi terkait, serta audit kebakaran telah dilakukan setiap 4 tahun sekali dan 1 tahun sekali berupa pemeriksaan dan pengujian. Saran yang diberikan, yaitu mensosialisasikan kembali kewajiban untuk mengisi papan K2G, memberikan sosialisasi kepada pasien dan pengunjung terkait keselamatan kebakaran, memperhatikan jarak pemasangan sistem proteksi kebakaran aktif, melakukan inspeksi secara rutin pada seluruh sarana keselamatan kebakaran, membentuk sanksi bagi pegawai yang merokok, dan memperbaiki HT yang rusak untuk digunakan saat komunikasi darurat.

One sector that has a high risk of fire hazards is hospitals. Hospitals have the characteristics of being labor-intensive, technology-intensive, open access for patients, caregivers, visitors, and operations for 24 hours. This study aims to analyze the implementation of the fire management system from pre-fire, during fire, to post-fire at RSUD KiSA Depok City in accordance with the Indonesian Minister of Health Regulation No. 40 of 2022, Technical Guidelines in the Field of Hospital Buildings and Facilities, NFPA standards, and Minister of Public Works Regulation No. 20 of 2009. This research used an observational study research design with a qualitative approach. Data collection was obtained through observation, interviews, and document review supported by an instrument in the form of a checklist. Data analysis was carried out by descriptive analysis and compared with applicable regulations and standards. The results showed that management policies related to fire have been socialized. The K2G team has been formed, but the K2G structure board has not been filled regularly. There is a fire hazard identification document and training has been carried out 2 times a year, but patients and visitors have not received guidance. The percentage of conformity level of active fire protection system implementation is 80%, passive fire protection system is 67%, and means of escape facilities are 81%. Internal fire inspections have not been conducted regularly and there are still employees who smoke in the hospital. There is a comprehensive fire emergency response procedure, but the HT is in poor condition to support emergency communication. Investigation and reporting have been carried out by the K3RS, section heads, and representatives of related installations, and fire audits have been carried out every 4 years and once a year in the form of inspection and testing. The suggestions given are to re-socialize the obligation to fill in the K2G board, provide socialization to patients and visitors regarding fire safety, pay attention to the installation distance of active fire protection systems, conduct regular inspections of all fire safety facilities, establish sanctions for employees who smoke, and repair damaged HTs to be used during emergency communication."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Austenita Pribadi
"Mengacu pada peraturan yang mengatakan bahwa waktu pemulangan pasien rawat inap tidak lebih dari 2 jam, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu pemulangan pasien rawat inap, pemborosan pada masing-masing faktor yang berhubungan, serta strategi yang dapat dilakukan manajemen Rumah Sakit Pusat Pertamina sebagai upaya penanggulangan masalah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data secara observasi maupun wawancara dengan pihak terkait seperti DPJP, perawat, petugas farmasi, dan petugas administrasi. Proses pemulangan pasien rawat inap jaminan asuransi di Rumah Sakit Pusat Pertamina masih dilakukan secara semi manual dan belum terintegrasi. Waktu tunggu pemulangan pasien rawat inap jaminan asuransi di RS Pusat Pertamina masih lebih dari 2 jam, dikarenakan oleh beberapa faktor penyebab dengan skor Risk Priority Number (RPN) tertinggi adalah proses persetujuan obat pulang oleh pihak asuransi. Oleh karena itu, diperlukan adanya digitalisasi berupa E-Medical Record yang terintegrasi antar unit di RSPP, sehingga proses input layanan dapat dilakukan secara realtime untuk mempersingkat proses pemulangan seperti pengumpulan berkas pemulangan, waktu persiapan obat, dan verifikasi berkas.

Referring to the regulations which state that the time for hospitalization of inpatients is less than 2 hours, a study was conducted which aimed to determine the factors related to the time of discharge of inpatients, the waste of each related factors, and the strategies that can be implemented by Pertamina Central Hospital management as an effort to overcome the problems. This research is descriptive qualitative, collecting data by observation and interviews with related parties such as doctors in charge, nurses, pharmacist, and administrative officers. The process of returning inpatients with insurance guarantees at the Pertamina Central Hospital is still carried out semi-manually and has not been integrated. The waiting time for insurance inpatient at Pertamina Central Hospital is still more than 2 hours, due to several causal factors with the highest Risk Priority Number (RPN) score, is the process of approval for discharge medication by the insurer. Therefore, digitalization is necessary in the form of an integrated E-Medical Record among units at RSPP, so that the service input process can be carried out in real time to shorten the return process such as collecting discharge files, drug preparation time, and documents verification."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Cinderasuci
"Penelitian ini bertujuan memperbaiki angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di ruang rawat biasa Instalasi Rawat Inap RS Anna Medika dengan metode Six Sigma. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang ditunjang dengan metode kuantitatif.
Hasil penelitian menyarankan pengembangan yang paling tepat adalah pengawasan langsung kepada petugas kesehatan dan penempatan sabun disertai label peringatan di tiap wastafel kamar perawatan, disertai upaya untuk meminimalisir biaya pelatihan berkala, evaluasi hasil pengembangan, modifikasi komponen biaya, dan pemberdayaan seluruh petugas untuk mendukung program tersebut.

This research aims to improve adverse event rate in regular care on inpatient service of Anna Medika Hospital using Six Sigma method. Qualitative approach with quantitative method support is used in this research.
The results suggest hospital to improve adverse event rate by observing of health workers hand higiene and procedures, and providing liquid soap with warning sign hand washing sink in every patient's room.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T29985
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hudzaifah
"Kebijakan rumah sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru berupa sasaran mutu terkait Lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap yaitu ge; 1 Jam untuk pasien dengan pembiayaan pribadi dan ge; 4 Jam untuk pasien pembiayan dengan jaminan kesehatan, namun masih dijumpai lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap diatas 4 jam.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses pasien pulang rawat inap dan menilai faktor-faktor yang mempengaruhinya agar didapatkan alur proses yang lebih efisien sehingga mempercepat lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap di rumah sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen dan penghitungan waktu proses pasien pulang di setiap bagian yang terlibat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap di Awal Bros Sudirman Pekanbaru adalah 290 menit atau 4 jam 50 menit dengan waktu tercepat yaitu 130 Menit dan waktu terlama 400 Menit. Proses pasien pulang rawat inap dipengaruhi oleh faktor SDM, Kebijakan, SIMRS, dan Cara pembayaran pasien.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah lama waktu tunggu pasien pulang rawat inap RSABSP masih tergolong lama yaitu diatas ge; 4 Jam dan masih belum memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah maupun sasaran mutu rumah sakit.

Awal Bros Sudirman Pekanbaru Hospital's policy form of qualityobjectives related to the average waiting time during patients ge 1 Hour for patientswith private financing and ge 4 hours for patient financing with health insurance, but still found the average waiting time during patients above 4 hours.
This study aimed to get an overview of discharge process inpatient ward and assessment ofthe factors that influence in order to get a more efficient process flow thusspeeding up the waiting time of patients return in Awal Bros Hospital, Sudirman Pekanbaru.
This study uses qualitative descriptive method. All data in this studywere obtained from in depth interviews, observation, document review and atiming process patients go home in every part involved.
The results showed thatthe average waiting time during patient discharge process inpatient ward of AwalBros, Sudirman Pekanbaru Hospital is 290 minutes or 4 hours and 50 minuteswith the fastest time is 130 minutes and the longest 400 minutes. inpatientdischarge process is affected by human factors, policies, SIMRS, and the methodof payment of the patient.
The conclusion of this study is the average waiting timeduring patient discharge process inpatient ward is still quite a long time that isabove ge 4 hours and still not meet the minimum standards set by the governmentand hospital quality objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>